Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Dalam sasaran internasional safety goals yang ke 5 adalah pengurangan resiko infeksi
terkait pelayanan kesehatan, program yang dikembangkan dalam hal ini adalah
mengarahkan pengurangan secara berkelanjutan resiko infeksi yang terkait pelayanan
kesehatan dengan menerapkan hand hygiene yang efektif. Rumah sakit mengadopsi
pedoman tersebut yang bersumber dari WHO Patient Safety.
HAIs adalah penyakit infeksi yang pertama muncul ( penyakit yang tidak berasal dai
pasien itu sendiri ) dalam waktu antara 48 jam dan 4 hari setelah pasien masuk rumah sakit
atau pelayanan kesehatan lainnya. Atau dalam waktu 30 hari setelah pasien keluar rumah
sakit. Dalam hal ini termasuk infeksi yang didapat di rumah sakit tatapi muncul setelah
pulan dan infeksi akibat krja terhadap pekerja di fasilitas pelayanan kesehatan.
Healt Care Association Infection (HAIs) mrupakankomplikasi yang paling sering
terjadi di pelayaan kesehatan. HAIs selama ini dikenal sebagai infeksi nosokomial atau
disebut juga sebagai infeksi di rumah sakit “Hospital Acquired Infection “ merupakan
persoalan serius karena dapatmenjadi penyebab langsung maupun tidak langsung kematian
pasien. Kalaupun tidak berakibat kematian, pasien jadi dirawat lebih lama, ehingga pasien
harus membayar biaya rumah sakit yang lebih banyak.
Walaupun resiko HAIs ada pada fasilitas kesehatan di seluruh dunia,beban global
yang harus ditanggung oleh fasilitas kesehatan sampai saat ini belum diketahui dengan pasti
mengingat sulitnya pengumpulan data diagnostic yang reliable, namun secara umum WHO
(2009) Memperkirakan angka kejadian terus meningkat mencapai 9% (variasi 3-21%) atau
lebih dari 1,4 juta pasien rawat inap di rumah sakit seluruh dunia.
Menurut laporan WHO (2009) di negara maju, HAIs berdampak pada 5-15% pasien
yang dirawat di bangsal rumhsakit dan meningkat menjadi 9-37% pada pasien yang dirawat
di ICU. Di Eropa (HELICS, 2009) Memperkirakan 5 juta kasus HAIs terjadi di unit-unit
perawatan di rumah sakit. Sementara di USA, HAIs mengakibatkan angka terjadinya
infeksi saluran kemih (36%), infeksi luka operasi (20%), infeksi aliran darah (11%).
Kondisi ini menunjukkn penurunan mutu pelayanan kesehatan, tidak dipungkiri lagi
untuk masa yang akan datang dapat timbul tuntutan hukum bagi sarana pelayanan
kesehatan, sehingga kejadian infeksi di pelayanan kesehatan harus menjadi pehatian bagi
rumah sakit. Pasien, petugas kesehatan , pengunjung dan penunggu pasien merupakan
kelompok yang berisiko mendapat HAIs. Infeksi ini dapat terjadi melalui penularan dari
pasien kepada petugas, dari [asien kepada pasien lain. Dengan demikian akan menyebabkan

1
peningkatan orbiditas, mortalitas, peningkatan lama perawatan dan peningkatan baya
rumah sakit.
Program pencegahan dan pengendalian infeksi sangat penting utuk melindungi
pasien, petugas, pengunjung juga keluarga dari resiko tertularnya infeksi karena dirawat
dirumah sakit. Salah satu upaya yang efektif dalam mencegah HAIs adalah dengan cara
mencuci tangan, halin disebabkan karena tangan adalah salah satu organ tubuh yang paling
tercemar dengan mikroorganisme patogen. Penelitian RSCM pada 2002 menyebutkan
bahwa 85,7% angka HAIS dapat dikendalikan jika petugas medis selalu mencuci tangan
pada 5 moment. Ada salah satu rumah sakit yang mengadakan penelitian di tahun 2012
yang menguji angka kuman pada pegangan telepon , menyimpulkan bahwa instansi yang
mempunyai fasilitas atau sarana hand hygiene menunjukkan angka kuman yang lebih
rendah.
Oleh karena latar belakang tersebut rumah sakit menyusun panduan hand hygiene
sebagai pemandu seluruh karyawan rumah sakit . diharapkan dengan meningkatnya budaya
hand hygiene dirumah sakit dapat meningkatkan safety lewat penurunan infeksi sekaligus
menjaga mutu pelayanan
2. RUMUSAN MASALAH
1) Apa faktor yang mempengaruhi terjadinya infeksi hand hygiene di rumah sakit
dapat meningkatkan pasien lewat upaya penurunan infeksi sekaligus menjaga
mutu pelayanan.
2) Bagaimana cara mencegah agar tidak terjadi infeksi
3. MAKSUD DAN TUJUAN
1) MAKSUD
Pedoman hand hygiene ini dimaksudkan sebagai acuhan bagaimana cuci tangan
yang benar dan kita bisa mencegah infeksi itu terjadi di lingkungan rumah sakit.
2) TUJUAN
01. Pedoman hand hygiene ini bertujuan untuk menginformasikan cara cuci
tangan dengan benar kepada seluruh unit kerja , pasien, keluarga pasien
maupun pengunjung.
02. Dalam rangka mencegah infeksi terjadi, sehingga infeksi tersebut dapat
dicegah di lingkungan rumah sakit.
4. SASARAN
1) tercapainya informasi kepada seluruh unit kerja RS, baik pasien, keluarga
pasien maupun pengunjung rumah sakit.
2) terwujudnya lingkungan rumah sakit yang bersih dan bebas infeksi.

2
BAB II
DEFINISI

1. PENGERTIAN
Kebersihan tangan atau Cuci tangan adalah suatu upaya atau tindakan membersihkan
tangan, baik menggunakan sabun antiseptic di bawah air mengalir atau dengan
menggunakan handrub berbasis alkohol dengan langkah langkah yang sistematik sesuai
urutan, sehingga dapat mengurangi jumlah bakteri yang berada pada tangan. Dalam hal ini
di lingkungan rumah sakit sangat digalakkan hand hygiene yan efektif ini dalam rangka
untuk mencegah infeksi nosokomial.
Price (1938) menyatakan bahwa bakteri pada tangan dapat dikategorikan menjadi dua
jenis, dikenal sebagai resident flora dan transient flora. Residen flora terdiri dari
mikroorganisme yang tersembunyi dibawa sel superfisial stratum komeum dan dapat pula
ditemukan pada permukaan tangan. Bakteri yang paling banyak ditemukan adalah
staphylococcus epidermis.
Transient Flora (transionmikrobiota), yang berkoloni pada lapisan superfisial kulit,
umumnya lebih mudah disingkirkan dengan cuci tangan yang rutin. Mikroorganisme
transient tidak berkembang biak didalam kulit, namun umumnya berkembiak dipermukaan
kulit. Mikroorganisme ini juga sering berpindah seiring dengan adanya kontak antara
petugas kesehatan dengan alat, pasien bahkan dengan petugas kesehatan lain.
2. TUJUAN MELAKUKAN KEBERSIHAN TANGAN
1) Tujuan Umum
Meningkatkan budaya kebersihan tangan seluruh karyawan rumah sakit
2) Tujuan khusus
01. Meninkatkan pengetahuan tentang kebersihan tangan
02. Menurunkan resiko infeksi pada pasien
03. Meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.
3. RUANG LINGKUP
WHO menyarankan untk setiap orang atau petugas yang tersebut dibawah ini untuk
selalu mematuhi prosedur kebersihan tangan yaitu :
1) Setiap orang yang kontak langsung dengan pasien seperti : dokter perawat dan
petugas kesehatan lainnya.
2) Setiap orang yang kontak dengan pasien meskipun tidak langsung seperti : ahli gizi,
farmasi dan petugas teknik.
3) Setiap personil yang berkontribusi dengan prosedur yang dilakukan terhadap pasien.
4) Setiap orang yang bekerja di lingkungan rumah sakit.

3
4. 5 MOMENT KEBERSIHAN TANGAN
WHO (Worl Healt Organization) mensyaratkan five moment of hand hygiene (5
waktu kebersihan tangan), yang merupakan petunjuk waktu kapan petugas harus
melakukan cuci tangan yaitu :
5 Moment Kebersihan Tangan
1 Sebelum kontak dengan pasien Kapan? Bersihkan tangan sebelum
menyentuh pasien
Kenapa? Untuk melindungi pasien dari
bakteri patogen yang ada pada tangan
petugas
2 Sebelum melakukan tindakan Kapan? Bersihkan tangan segera sebelum
aseptik melakukan tindakan aseptik
Kenapa? Untuk melindungi pasien dari
bakteri patogen termasuk yang berasal dari
permukaan tubuh pasien sendiri, memasuki
bagian dalam tubuh
3 Setelah kontak dengan cairan Kapan? Berihkan tangan setelah kontak
tubuh pasien atau resiko kontak dengan cairan tubuh
pasien (dan setelah melepas sarung tangan)
Kenapa? Untuk melindungi petugas
kesehatan dan area sekelilingnya bebas dari
bakteri pathogen yang berasal dari pasien
4 Setelah kontak dengan pasien Kapan? Bersihkan tangan setelah
menyentuh pasien, sesaat setelah
meninggalkan pasien
Kenapa? Untuk melindungi petugas
kesehatan dan area sekelilingnya bebas dari
bakteri pathogen yang berasal dari pasien
5 Setelah kontak dengan area sekitar Kapan? Bersihkan tangan setelah
pasien menyentuh objek atau furniture yang ada
disekitar pasien saat meninggalkan pasien,
walaupun tidak menyentuh pasien
Kenapa? Untuk melindungi petugas
kesehatan danarea sekelilingnya bebas dari
bakteri pathogen yang berasal dari pasien

4
Gambar

5. TATA LAKSANA KEBERSIHAN TANGAN


Membersihkan tangan merupakan pilar dan indikasi mutu dalam mencegah dan
mengendalikan infeksi, sehingga wajib dilakukan oleh setiap petugas rumah sakit.
Membersihkan tangan dapat dilakukan dengan mencuci tangan dengan air mengalir atau
menggunakan antiseptik berbasis alkohol (handrub).
1) Setiap ruangan sebenarnya harus tersedia fasilitas :
01. Wastafel dengan air yang mengalir dengan kran bergagang panjang
02. Sabun atau cairan antiseptik untuk kebersihan tangan operasi
03. Cairan handrub
04. Handuk atau pengering tangan (tissue)
2) Ruangan yang sudah disediakan wastafel di Rumah Sakit Muhammadiyah
Jombang adalah :
01. IGD
02. Kamar Operasi
03. Instalasi Rawat Inap
04. Kamar Bersalin
05. Laboratorium
06. Radiologi
07. Instalasi Rawat Jalan
08. Farmasi

5
3) Kebersihan tangan dengan air mengalir
Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun mrerupakan teknik kebersihan tangan
yang paling ideal. Dengan mencuci tangan , kotoran tak terlihat an bakteri pathogen yang
terdapat pada area tangan dapat dikurangi secara maksimal. Kebersihan tangan dengan
mencuci tangan disarankan untuk dilakukan sesering mungkin, bila kondisi dan sumber
daya memungkinkan. Pelaksanaan kebersihan tangan dengan mencuci tangan efektif
membutuhkan waktu sekitar 40-60 detik, dengan langkah sebagai berikut:
1. Basahi tangan dengan air mengalir yang bersih
2. Tuangkan 3-5 cc sabun cair untuk menyabuni seluruh permukaan tangan
3. Ratakan dengan kedua telapak tangan
4. Gosok punggung dan sela sela jari sisi luar tangan kiri dengan tangan kanan dan
sebaliknya
5. Gosok kedua telapak dan sela-sela
6. Jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci
7. Gosok ibu jari kiri dan berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan
sebaliknya
8. Gosok dengan memutar ujung jari-jari ditelapak tangan kiri dan sebaliknya.
9. Bilas kedua tangan dengan air mengalir
10. Keringkan dengan handuk sekali pakai sampai benar-benar kering
11. Gunakan handuk sekali pake untuk menutup kran

Gambar

6
4) Kebersihan tangan menggunakan antiseptik berbasis alkohol (handrub)
Pada pelaksanaan kebersihan tangan mencuci tangan kadang tidak bisa dilakukan
karna kondisi atau karena keterbatasan sumber daya. Banyaknya pasien yang kontak
dengan petugas dalam satu waktu atau sulitnya mendapat air bersih yang memadai menjadi
kendala dalam melaksanakan kebersihan tangan dengan mencuci tangan. Dengan alasan ini
WHO menyarankan alternatif lain dalam melakukan kebersihan tangan, bisa menggunakan
cairan antiseptik (handrub) yaitu mencuci tangan dengan menggunakan cairan antiseptik
yang berbahan dasar alkohol gel di seluruh permukaan tangan untuk meminimalkan
pertumbuhan mikroorganisme tanpa menggunakan air dan handuk (pada tangan yang
bersih).
01. Keuntungan handrub
WHO Merekomendasikan handrub berbasis alkohol karena beberapa hal sebagai
berikut:
1. Berdasarkan bukti, keuntungan intrinsik dari reaksinya yang cepat, efektif terhadap
aktifitas mikroba spektrum luas dengan resiko minimal terhadap resistensi
mikrobakterial
2. Cocok untuk digunakan pada area atau fasilitas kesehatan dengan akses dan
dukungan sumber daya yang terbatas dalam hal fasilitas hand hygiene (termasuk air
bersih, tissu, handuk dan sebagainya)
3. Kemampuan promotif yang lebih besar dalam mendukung upaya kebersihan tangan
karena prosesnya yang cepat dan lebih nyaman untuk dilakukan.
4. Keuntungan finansial, mengurangi biaya yang perlu dikeluarkan rumah sakit.
02. Teknik cuci tangan menggunakan handrub
Pelaksanaan membersihkan tangan dengan menggunakan alkohol based handrub
efektif membutuhkan waktu sekitar 20-30 detik melalui enam langkah kebersihan tangan.
Langkah-langkah :
1. Tuangkan 3-5 cc antiseptik berbasis alkohol keseluruh permukaan tangan
2. Gosok kedua telapak tangan hingga merata
3. Gosok punggung dan sela sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan sebaliknya.
4. Gosok kedua telapak dan sela sela jari
5. Jari jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci
6. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan
sebaliknya.
7. Gosok dengan memutar ujung jari –jari tangan kanan di telapak tangan kiri dan
sebaliknya
8. Dan tangan anda sudah bersih

7
9. Gambar :

03. Cara pembuatan Handrup berbasis alkohol


Di Rumah Sakit Muhammadiyah Jombang tidak mengoplos (membuatnya) sendiri
akan tetapi kita pakai langsung jadi produk dari One Med Aseptik Gel (Alkohol Gel) Ethyl
Alkohol Gel komposisi: deionize water, carbomer, TEA, PEG 40 and colour.
5) Kebersihan tangan Metode Bedah
kebersihan tangan metode bedah (Surgical Handwash) pada tindakan operasi adalah :
01. Proses menghilangkan atau menghancurkan mikro organisme transien dan mikro
organisme yang tinggal dilapisan kulit yang lebih dalam serta didalam folikel rambut
yang yang tidak dapat di hilangkan seluruhnya (flora residen).
02. Membersihkan tangan dengan menggunakan sikat dan sabun di bawah air mengalir
dengan prosedur tertentu agar tangan dan lengan bagian bawah bebas dari
mikroorganisme.
Mencuci tangan metode bedah dilakukan dengan sangat hati-hati dan dalam waktu
yang relatif lebih lama. Pelaksanaan membersihkan tangan dengan mencuci tangan efektif
membutuhkan waktu sekitar 2-5 menit dengan langkah-lngkah:
01. Buka semua perhiasan yang digunakan, termasuk cincin, gelang dan jam tangan
02. Basahi tangan dengan air mengalir
03. Gunakan cairan antiseptik
04. Cuci tangan dan lengan bawah secara menyeluruh dan bilas dengan air mengalir.

8
05. Gunakan sekali lagi cairan antiseptik, sebarkan keseluruh permukaan tangan dan
lengan bawah
06. Mulai dengan tangan, gunakan pembersih kuku untuk membersihkan daerah bawah
kuku kedua tangan.
07. Bersihkan kuku secara menyeluruh, kemudian jari-jari, telapak tangan dan punggung
tangan.
08. Cuci tiap jari seakan akan mempunyai empat sisi.
09. Berikutnya scrub daerah pergelangan tangan pada tiap tangan.
10. Setelah seluruh pergelangan tangan di scrub, bagian lengan bawah juga di scrub,
pastikan gerakan dari bawah lengan menuju siku.
11. Ulangi pada lengan satunya, dari lengan bawah menuju siku.
12. Bilas tangan dan lengan bawah secara menyeluruh, pastikan tangan ditahan lebih
tinggi dari siku.
13. Biarkan sisa air menetes melalui siku.
14. Keringkan dengan handuk steril.
15. Sekarang tangan sudah aman (prosedur dilakukan 2-5 menit).
6 WAKTU YANG DIPERLUKAN UNTUK MELAKUKAN KEBERSIHAN
TANGAN ATAU CUCI TANGAN:
1) Apabila tangan anda tampak kotor dan terkontaminasi, maka anda wajib
membersihkan tangan menggunakan sabun antiseptik dengan air mengalir, dan waktu
yang diperlukan antara 40-60 detik.
2) Apabila tangan anda tidak tampak kotor, maka anda bisa melakukan cuci tangan
menggunakan handrub yang berbasis alkohol waktu yang diperlukan adalah 20-30
detik.
1) Upaya Meningkatkan Kebersihan Tangan
Mencuci tangan telah dianggap sebagai salah satu tindakan terpenting untuk
mengurangi penularan mikroorganisme dan mencegah infeksi. Penularan penyakit menular
dari pasien ke pasien mungkin terjadi melalui tangan petugas kesehatan. Menjaga
kebersihan tangan dengan baik dapat mencegah penularan mikroorganisme dan
menurunkan frekuensi infeksi nosokomial.
Masalah yang selalu timbul adalah bagaimana membuat petugas kesehatan patuh
pada praktek mencuci tangan yang telah di rekomendasikan di Rumah Sakit
Muhammadiyah Jombang. Meskipun sulit merubah kebiasaan mengenai hal ini, ada
beberapa cara yang dapat meningkatkan kebersihan tangan, seperti:
01. Menyebarluaskan panduan terbaru mengenai cara cuci tangan yang benar dimana
tercantum perlunya petugas kesehatan untuk mengikuti panduan terebut.

9
02. Melibatkan pmpinan/pengelola Rumah Sakit dalam diseminasi dan penerapan
pedoman cuci tangan.
03. Menggunakan teknik pendidikan yang efektif, monitoring, dan umpan balik positif.
04. Menggunakan pendekatan kinerja yang ditargetkan ke semua petugas kesehatan,
bukan hanya dokter dan perawat dalam meningkatkan kepatuhan.
05. Mempertimbangkan kenyamanan dan pilihan efektif untuk menjaga kebersihan
tangan sehingga membuat petugas lebih mudah mematuhinya.
Selain itu, salah satu cara mudah untuk meningkakan kepatuhan adalah dengan
menyediakan handrub antiseptik untuk setiap petugas. Handrub lebih efektif dibanding
mencuci tangan dengan sabun biasa atau sabun antiseptik karena dapat disediakan di
berbagai tempat sesuai jumlah yang dibutuhkan, tidak memerlukan sumber air, waktu lebih
singkat dan kurang menimbulkan iritasi kulit (tidak kering, pecah-pecah atau merekah).
Dengan demikian, handrub dapat menggantikan proses cuci tangan dengan sabun dan
air sebagai prosedur utama untuk meningkatkan kepatuhan (Larson et al. 2000; pittet et
al.2000).
Meskipun meningkatkan kemampuan kepatuhan untuk menjaga kebersihan tangan
dengan panduan sulit, sejumlah program dan institusi mulai mencapai keberhasilan. Kunci
keberhasilan berasal dari berbagai intervensi yang melibatkan perubahan perilaku,
pendidikan kreatif, lomba cuci tangan antar unit, monitoring dan evaluasi, yang lebih
penting adalah keterlibatan supervisor sebagai role model serta dukungan pimpinan.
2) Hal-hal yang harus di perhatikan dalam menjaga kebersihan tangan antara lain
01. Jari tangan
Penelitian membuktikan bahwa daerah di bawah kuku (ruang subungual)
mengandung jumlah mikroba tertinggi (McGinley, Larson dan leydon 1998).
beberapa penelitian baru-baru ini telah memperlihatkan kuku yang panjang dapat
berperan sebagai reservoir untuk bakteri gram negative ( P aeuginosa ), jamur dan
pathogen lain ( Hedderwick et al. 2000). Kuku panjang baik yang alami ataupun
buatan, lebih mudah melubangi sarung tangan (Olsen et al. 1993). Oleh karena itu
kuku harus dijaga tetap pendek, tidak lebih dari 3 mm melebihi ujung jari.
02. Kuku Buatan
Kuku buatan ( pembungkus kuku, ujung kuku, pemanjang akrilik ) yanh dipakai oleh
petugas kesehtan dapat berperan dalam infeksi nosokomial ( Hedderwick et al. 2000).
Selain itu, telah terbukti bahwa kuku buatan dapat berperan reservoir untuk bakteri
gram negative, pemakaiannya oleh petugas kesehatan harus dilarang
03. Cat Kuku
Penggunaan cat kuku saat bertugas tidak diperkenankan
04. Perhiasan saat bertugas tidak diperkenankan.

10
BAB III
PENUTUP

Demikian telah disusun buku panduan kebersihan tangan yang disesuaikan dengan
yang ada di Rumah Sakit Muhamadiyah Jombang, terdiri dari 2 bab.
Harapan kami buku panduan ini dapat menjadi acuan dan pedoman bagi seluuh staf
yang bekerja di RS Muhamaiyah Jombang, khususnya yang bertugas di bagian pelayanan
pasien. Buku panduan ini akan ditinjau ulang secara periodik sehingga masukan-masukan
yang bersifat membangun masih sangat diharapkan.
Akhirnya saya ucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu
penyusunan buku ini.
Semoga Allah SWT memberi kekuatan dan petunjuk dalam setiap langkah dan
perbuatan kita. Amin ya Robbal ‘Alamin.

Penyusun

TIM PPI

11
Daftar Pustaka :

Depkes RI bekerjasam dengan perdalim.2009.pedoman pencegahan dan pengendalian


Infeksi Di Rumah Sakit Dan Fasilitas Pelyanan Kesehatan Lainnya. SK Menkes No.
382/Menkes/2007.Jakarta:Kemenkes RI.
Pedoman Manajerial Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Di Rumah Sakit Dan
Fasilias Kesehatan Lainnya. SK Menkes No. 270/Menkes/2007. Jakarta: Depkes RI.
Notoadmodjo S. 2007. Ilmi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rhineka Cipta

12
RS.Muhamadiyah
KEBERSIHAN TANGAN
Jombang

No. Dokumen Revisi Halaman


01/PPI/RSMJ/2016 0 1/3

Ditetapkan
Direktur,
Tanggal terbit
SPO
01 November 2016
dr. M. Darussalam, MARS
Pengertian Kebersihan Tangan adalah suatu upaya atau tidakan membersihkan
tangan, baik menggunakan sabun antiseptic di bawah air mengalir
atau dengan menggunakan handrup berbasis alcohol dengan
langkah-langkah yang sistematik sesuai urutan.
1. Kebersihan tangan dengan sabun antiseptik/ cairan/larutan
dan air mengalir (Hand wash) adalah mencuci tangan dengan
air mengalir dengan menggunakan sabun atau airan antiseptik
yang bertujuan membersihakan tangan dari transien
mikroorganisme di tangan (pada tangan yang kotor).
2. Kebersihan tangan dengan cairan antiseptik (handrub) yaitu
mencuci tangan dengan menggunakan cairan antiseptik yang
berbahan dasar alkohol di seluruh permukaan tangan untuk
meminimalkan pertumbuhan mikroorganisme tanpa
menggunakan air dan handuk (pada tangan yang bersih).
3. Kebersihan tangan bedah (surgical Hand Wash) ) pada
tindakan operasi adalah:
a. Proses menghilangkan atau menghancurkan mikro
organisme transien dan mikro organisme yang tinggal
dilapisan kulit yang lebih dalam serta didalam folikel rambut
yang yang tidak dapat di hilangkan seluruhnya (flora
residen).
b. Membersihkan tangan dengan menggunakan sikat dan sabun
di bawah air mengalir dengan prosedur tertentu agar tangan
dan lengan bagian bawah bebas dari mikroorganisme.
Tujuan : 1. Meminimalkan atau menghilangkan mikroorganisme
2. Mencegah Tranmisi mikroorganisme dari petugas ke pasien atau
dari pasien ke petugas, dari pasien ke pasien serta lingkungan
sekitar pasien.
3. Tindakan utama untuk pencegahan dan pengendalian infeksi
Kebijakan : 1. Prosedur kebersihan tangan dengan antiseptik harus dilakukan
oleh semua petugas kesehatan, keluarga, pengunjung yang
berhubungan langsung dengan pasien atau lingkungan pasien
2. Prosedur kebersihan tangan dengan antiseptik dilakukan sebelum
kontak dengan pasien, sebelum melakukan tindakan aseptic,
sesudah kontak dengan pasien, sesudah terkena cairan tubuh
pasien yang beresiko, sesudah kontak dngan lingkungan sekitar
pasien.

13
RS.Muhamadiyah KEBERSIHAN TANGAN
Jombang

No. Dokumen Revisi Halaman


01/PPI/RSMJ/2015 0 2/3

3. Setiap ruangan harus tersedia fasilitas :


a. Wastafel dengan air yang mengalir dengan kran
b. Sabun atau cairan antiseptik untuk kebersihan tangan
operasi
c. Cairan handrub
d. Pengering tangan (tissue/paper, towel/handuk satu kali
pakai)
Prosedur kerja 1. Kebersihan Tangan dengan sabun dan air (Hand Wash)
Mulai teknik 6 langkah dengan urutan TEPUNG SELACI
PUPUT sebagai berikut:
1) Basahi tangan dengan air mengalir yang bersih
2) Tuangkan 3-5 cc sabun cair untuk menyabuni seluruh
permukaan tangan
3) Ratakan dengan kedua telapak tangan
4) Gosok punggung dan sela sela jari sisi luar tangan kiri
dengan tangan kanan dan sebaliknya
5) Gosok kedua telapak dan sela-sela
6) Jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci
7) Gosok ibu jari kiri dan berputar dalam genggaman tangan
kanan dan lakukan sebaliknya
8) Gosok dengan memutar ujung jari-jari ditelapak tangan kiri
dan sebaliknya.
9) Bilas kedua tangan dengan air mengalir
10) Keringkan dengan handuk sekali pakai sampai benar-benar
kering
11) Gunakan handuk sekali pake untuk menutup kran
2. Kebersihan tangan dengan cairan antiseptik
Langkah-langkah :
1) Tuangkan 3-5 cc antiseptik berbasis alkohol keseluruh
permukaan tangan
2) Gosok kedua telapak tangan hingga merata
3) Gosok punggung dan sela sela jari tangan kiri dengan
tangan kanan dan sebaliknya.
4) Gosok kedua telapak dan sela sela jari
5) Jari jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci
6) Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan
dan lakukan sebaliknya.
7) Gosok dengan memutar ujung jari –jari tangan kanan di
telapak tangan kiri dan sebaliknya

14
RS. Muhamadiyah
Jombang KEBERSIHAN TANGAN

No. Dokumen Revisi Halaman


07/PPI/RSMJ/2016 0 3/3
8) Dan tangan anda sudah bersih
3. Kebersihan tangan kamar bedah (Sugicala Handwash)
Langkah-lngkah:
1. Buka semua perhiasan yang digunakan, termasuk cincin,
gelang dan jam tangan
2. Basahi tangan dengan air mengalir
3. Gunakan cairan antiseptik
4. Cuci tangan dan lengan bawah secara menyeluruh dan
bilas dengan air mengalir.
5. Gunakan sekali lagi cairan antiseptik, sebarkan keseluruh
permukaan tangan dan lengan bawah
6. Mulai dengan tangan, gunakan pembersih kuku untuk
membersihkan daerah bawah kuku kedua tangan.
7. Bersihkan kuku secara menyeluruh, kemudian jari-jari,
telapak tangan dan punggung tangan.
8. Cuci tiap jari seakan akan mempunyai empat sisi.
9. Berikutnya scrub daerah pergelangan tangan pada tiap
tangan. Setelah seluruh pergelangan tangan di scrub,
bagian lengan bawah juga di scrub, pastikan gerakan dari
bawah lengan menuju siku.
10. Ulangi pada lengan satunya, dari lengan bawah menuju
siku.
11. Bilas tangan dan lengan bawah secara menyeluruh,
pastikan tangan ditahan lebih tinggi dari siku.
12. Biarkan sisa air menetes melalui siku.
13. Keringkan dengan handuk steril.
14. Sekarang tangan sudah aman (Prosedur dilakukan 2-5
menit)
Unit terkait 1. Instalasi Rawat jalan
2. Instalasi Rawat inap
3. Instalasi gawat darurat
4. Instalasi Kamar Operasi
5. Instalasi Farmasi
6. Unit Gizi
7. Unit Kesling
8. Unit Laundry
9. dan seluruh unit kerja lainnya

15

Anda mungkin juga menyukai