Perda 770 PDF
Perda 770 PDF
TENTANG
WALIKOTA SURABAYA,
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
Pasal 3
BAB III
LPMK
Bagian Kesatu
Pembentukan
Pasal 4
Bagian Kedua
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 5
Pasal 6
Pasal 7
LPMK dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 6, mempunyai fungsi meliputi :
a. penampungan dan penyaluran aspirasi masyarakat dalam
pembangunan;
b. penanaman dan pemupukan rasa persatuan dan kesatuan
masyarakat dalam kerangka memperkokoh Negara Kesatuan
Republik Indonesia;
c. peningkatan kualitas dan percepatan pelayanan pemerintah
kepada masyarakat;
d. penyusunan rencana, pelaksanaan, pelestarian dan
pengembangan hasil-hasil pembangunan secara partisipatif;
5
Bagian Ketiga
Susunan, syarat dan prosedur pemilihan pengurus
Pasal 8
(5) Dalam hal calon pengurus LPMK tidak ada yang mendaftar
sesuai waktu yang ditentukan, maka dilakukan perpanjangan
masa penjaringan sebanyak 2 (dua) kali.
(7) Dalam hal tahapan sebagaimana dimaksud pada ayat (6) telah
dilakukan dan tetap tidak ada calon, maka ditunjuk Pelaksana
Tugas sampai dengan ditetapkan pengurus LPMK yang definitif,
berdasarkan usulan dari Kelurahan.
(9) Masa bakti pengurus LPMK selama 3 (tiga) tahun terhitung sejak
tanggal ditetapkannya pengesahan Pengurus LPMK oleh Camat
dan dapat dipilih kembali untuk 1 (satu) periode berikutnya.
Pasal 9
(1) Dalam rangka Pengisian Ketua LPMK bagi LPMK yang baru
terbentuk sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 atau Pemilihan
Ketua LPMK yang baru, dibentuk Panitia Pemilihan Ketua LPMK.
b. Wakil Ketua;
c. Sekretaris.
7
Bagian Keempat
Hak dan Kewajiban Pengurus
Pasal 10
(1) Pengurus LPMK berhak menyampaikan saran-saran dan
pertimbangan kepada Lurah mengenai hal-hal yang berhubungan
dengan kelancaran pelaksanaan pembangunan dan
kemasyarakatan.
BAB IV
RW
Bagian Kesatu
Pembentukan
Pasal 11
Bagian Kedua
Kedudukan,Tugas dan Fungsi
Pasal 12
(1) RW merupakan mitra Lurah dan terdiri dari beberapa RT.
(2) RW bertanggungjawab kepada masyarakat melalui RT.
Pasal 13
RW sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1) bertugas untuk
membantu Lurah dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan,
pembangunan dan kemasyarakatan.
Pasal 14
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13,
RW mempunyai fungsi yaitu :
a. pengkoordinasian pelaksanaan tugas RT di wilayahnya;
b. pelaksanaan dalam menjembatani hubungan antar RT, antara RT
dengan masyarakat dan/atau dengan Pemerintah Daerah;
c. penanganan masalah-masalah kemasyarakatan yang dihadapi
warga;
d. pemeliharaan ketentraman, ketertiban dan kerukunan hidup antar
warga;
e. pembuatan gagasan dalam pelaksanaan pembangunan dengan
mengembangkan aspirasi dan swadaya masyarakat; dan
f. penggerak swadaya gotong royong dan partisipasi masyarakat di
wilayahnya.
Bagian Ketiga
Susunan, syarat dan prosedur pemilihan pengurus
Pasal 15
(1) Susunan pengurus RW berjumlah gasal dan paling sedikit terdiri
dari :
a. Ketua;
b. Wakil Ketua;
c. Sekretaris;
9
d. Bendahara;
1. Seksi Pembangunan;
2. Seksi Ketenteraman;
(4) Dalam hal calon pengurus RW tidak ada yang mendaftar sesuai
waktu yang ditentukan, maka dilakukan perpanjangan masa
penjaringan sebanyak 2 (dua) kali.
(6) Dalam hal tahapan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) telah
dilakukan dan tetap tidak ada calon, maka ditunjuk Pelaksana
Tugas sampai dengan ditetapkan pengurus RW yang definitif
berdasarkan usulan dari Kelurahan.
Pasal 16
(1) Dalam rangka pengisian Pengurus RW bagi RW yang baru
terbentuk sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 atau Pemilihan
Pengurus RW yang baru, dibentuk Panitia Pemilihan Ketua RW.
b. Wakil Ketua;
c. Sekretaris.
(4) Hasil musyawarah mufakat sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
disampaikan oleh para Ketua RT atau perwakilan yang ditunjuk
oleh para Ketua RT kepada Camat.
(5) Berdasarkan hasil musyawarah mufakat yang diterima, Camat
selanjutnya menetapkan keputusan Camat tentang Panitia
Pemilihan Ketua RW.
(6) Panitia Pemilihan Ketua RW dapat bertugas setelah menerima
Keputusan Camat tentang Penetapan Panitia Pemilihan Ketua RW.
Bagian Keempat
Hak dan Kewajiban pengurus
Pasal 17
BAB V
RT
Bagian Kesatu
Pembentukan, Penggabungan dan Pemekaran
Pasal 18
Bagian Kedua
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 19
Pasal 20
Bagian Ketiga
Susunan, syarat dan prosedur pemilihan pengurus
Pasal 21
b. Wakil Ketua;
c. Sekretaris;
d. Bendahara;
1. Seksi Pembangunan;
2. Seksi Ketenteraman;
(4) Dalam hal calon pengurus RT tidak ada yang mendaftar sesuai
waktu yang ditentukan, maka dilakukan perpanjangan masa
penjaringan sebanyak 2 (dua) kali.
(6) Dalam hal tahapan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) telah
dilakukan dan tetap tidak ada calon, maka ditunjuk Pelaksana
Tugas sampai dengan ditetapkan pengurus RT yang definitif
berdasarkan usulan dari Kelurahan.
Pasal 22
b. Wakil Ketua;
c. Sekretaris.
(4) Hasil musyawarah mufakat sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
disampaikan oleh warga masyarakat di lingkungan RT setempat
kepada Camat.
(5) Berdasarkan hasil musyawarah mufakat yang diterima, Camat
selanjutnya menetapkan keputusan Camat tentang Penetapan
Panitia Pemilihan Ketua RT.
(8) Panitia Pemilihan Ketua RT tidak boleh dicalonkan sebagai Ketua RT.
Bagian Keempat
Hak dan Kewajiban Pengurus
Pasal 23
c. membina kerukunan;
d. membuat dan menyampaikan laporan mengenai kegiatan
organisasi sekurang-kurangnya setiap 1 (satu) tahun sekali
kepada Kepala Keluarga di lingkungan RT setempat;
15
BAB VI
HUBUNGAN KERJA
Pasal 24
Pasal 25
BAB VII
PEMBINAAN
Pasal 26
(1) Kepala Daerah berwenang melakukan pembinaan dan
pengawasan terhadap LPMK, RW dan RT.
(2) Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan terhadap LPMK, RW
dan RT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilimpahkan
kepada Camat di wilayah masing-masing.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pembinaan dan
pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan
Peraturan Kepala Daerah.
BAB VIII
PERAN SERTA MASYARAKAT
Pasal 27
(2) Peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
berupa :
a. memberikan informasi bilamana dalam proses pemilihan
Pengurus LPMK, RW dan/atau RT terdapat kesalahan prosedur
ataupun kecurangan;
BAB IX
SUMBER DANA
Pasal 28
Pasal 29
BAB X
DANA SWADAYA MASYARAKAT
Pasal 30
Pasal 31
BAB XI
SANKSI ADMINISTRATIF
Pasal 32
(4)
a. Teguran/peringatan tertulis;
(2) Tata Cara Pengenaan Sanksi administratif diatur lebih lanjut dalam
Peraturan Kepala Daerah.
BAB XII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 33
Kepengurusan Lembaga Ketahanan Masyarakat Kelurahan, RW dan
RT yang dibentuk sebelum berlakunya peraturan daerah ini dinyatakan
tetap sah sampai dengan habisnya masa kepengurusan.
18
BAB XIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 34
Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, maka Peraturan Daerah
Kota Surabaya Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pedoman Pembentukan
Organisasi Lembaga Ketahanan Masyarakat Kelurahan, Rukun Warga
dan Rukun Tetangga (Lembaran Daerah Kota Surabaya Tahun 2003
Nomor 1/D), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 35
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran
Daerah Kota Surabaya.
Ditetapkan di Surabaya
pada tanggal 23 Agustus 2017
WALIKOTA SURABAYA,
ttd.
TRI RISMAHARINI
Diundangkan di Surabaya
pada tanggal 23 Agustus 2017
ttd.
HENDRO GUNAWAN
TENTANG
PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
KELURAHAN, RUKUN WARGA DAN RUKUN TETANGGA
I. UMUM
Pasal 8
Ayat (4)
Pasal 11
Pasal 15
Ayat (1) : Cukup Jelas.
Ayat (3)
Pasal 18
Pasal 21
Ayat (1) : Cukup Jelas.
Ayat (3)
Pasal 24
Pasal 26
Ayat (1) : Pembinaan dan Pengawasan dilakukan oleh Kepala
Daerah meliputi :
a. memberikan pedoman teknis pelaksanaan dan
pengembangan LPMK, RW dan RT;
b. memberikan pedoman penyusunan perencanaan
pembangunan partisipatif;
c. menetapkan bantuan pembiayaan alokasi dana
untuk pembinaan dan pengembangan LPMK,
RW dan RT;
d. memberikan bimbingan, supervisi dan konsultasi
pelaksanaan serta pemberdayaan LPMK, RW dan
RT;
e. melakukan pembinaan dan pengawasan
penyelenggaraan LPMK, RW dan RT;
f. menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi
LPMK, RW dan RT; dan
g. memberikan penghargaan atas prestasi yang
dilaksanakan LPMK, RW dan RT
Pasal 28
Ayat (1) : Cukup jelas.
Ayat (2)
huruf a : Yang dimaksud dana swadaya masyarakat
merupakan iuran yang disetujui oleh masyarakat.
huruf b : Cukup Jelas.
huruf c : Cukup Jelas.
huruf d : Cukup Jelas.