Jurnal 2 PDF
Jurnal 2 PDF
1,Januari, 2019
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum 56
ISSN: 2303-1395 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 8 NO.1,Januari, 2019
Riskesdas 2007 dengan menggunakan analisis kasus- penelitian ini adalah populasi terjangkau yang
kontrol, prevalensi KNF paling banyak ditemukan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
pada Provinsi Jawa Tengah sebesar 14,3%, Provinsi Adapun kriteria inklusi yaitu semua pasien
Jawa Timur dengan prevalensi 9,4% dan Provinsi KNF melakukan kunjungan di poli THT RSUP
Nusa Tenggara Timur sebanyak 8,4%.3,4 Sanglah Denpasar pada bulan Januari 2014-
Kejadian KNF lebih banyak dijumpai pada Desember 2016 dan data dalam catatan medis
jenis kelamin laki-laki dibandingkan perempuan dan lengkap. Kriteria ekslusi yaitu data tidak lengkap
lebih sering ditemukan pada usia 40-50 tahun dengan dalam catatan medis. Data yang diperoleh berupa
tingkat kematian yang cukup tinggi. Insiden KNF data sekunder dari rekam medis pasien tahun 2014-
yang tinggi, dihubungkan dengan infeksi virus 2016. Variabel dalam penelitian ini meliputi umur,
Epstein Barr atau EBV, lingkungan dan kebiasaan jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, status ekonomi,
mengkonsumsi makanan. Selain itu, riwayat sering stadium penyakit, dan paparan asap rokok. Data yang
kontak dengan zat yang bersifat karsinogenik seperti memenuhi kriteria inklusi akan diambil sebagai
Benzopyrene, Benzoathracene (sejenis Hidrokarbon penelitian. Data yang telah terkumpul akan dianalisis
dalam arang batubara), asap industri, gas kimia, asap secara deskriptif dengan software SPSS versi 2.1.
kayu dan beberapa ekstrat tumbuh-tumbuhan Data selanjutnya yang telah dianalisis disajikan
dicurigai dapat meningkatkan risiko kejadian KNF.5 dalam bentuk tabel.
Gejala karsinoma nasofaring dapat dibagi menjadi HASIL
empat kelompok yaitu gejala nasofaring sendiri, Penderita KNF di RSUP Sanglah Denpasar
gejala pada telinga, mata, saraf, metastasis dan gejala pada tahun 2014 sebanyak 12 kasus (7,02%), tahun
di leher.3,6 2015 sebanyak 45 kasus (26,32%), dan tahun 2016
Diagnosis awal pada KNF sulit untuk sebanyak 114 kasus (66,67%).
diketahui karena tanda-tanda awal dari penyakit ini Pada Tabel 1. Berdasarkan
tidak spesifik. Dampak yang dapat ditimbulkan dari sosiodemografinya umur sampel paling dominan
KNF diantaranya penurunan berat badan yang yang menderita KNF yaitu pada umur 36-55 tahun
disebabkan karena sulit menelan makanan, depresi sejumlah 97 orang (56,73%), dan terendah pada umur
dan menarik diri dari lingkungan yang disebabkan <35 tahun sebanyak 22 orang (12,87%). Berdasarkan
oleh perubahan penampilan, gangguan pola jenis kelamin dominan terkena KNF pada jenis
reproduksi air liur, kesulitan dalam proses kelamin laki-laki yaitu sebanyak 114 (6,67%).
wawancara, kesulitan dalam mengunyah dan menelan Berdasarkan status pekerjaan dominan yang
makanan serta dapat meningkatkan risiko terjadinya menderita KNF pada pekerja aktif. Pekerja aktif
infeksi pada gigi dan mulut.5 Hal ini dapat seperti pegawai swasta, petani, pegawai negeri sipil
menyebabkan berkurangnya asupan nutrisi di dalam (PNS), TNI, wiraswasta, dan pedagang mempunyai
tubuh yang berdampak pada terjadinya penurunan risiko yang tinggi terhadap penyakit KNF.
imunitas tubuh sehingga tubuh menjadi lebih mudah Berdasarkan tabel 1. Pekerja aktif yang terkena KNF
terinfeksi penyakit. yaitu sebanyak 113 orang (66,08%).
Berdasarkan data dari RSUP Sanglah pada Tabel 1. Distribusi proporsi pasien KNF berdasarkan
tahun 2011 dilaporkan 291 kasus baru KNF dengan sosiodemografi
33 orang meninggal, pada tahun 2012 dilaporkan 183 Karakteristik Jumlah(%)
kasus baru KNF dengan 24 orang meninggal dan Umur
pada tahun 2013 dilaporkan 71 kasus baru dengan 10 <35 tahun 22 (12,87)
orang meninggal. Berdasarkan penjelasan diatas 36-55 tahun 97 (56,73)
ditemukan berbagai faktor yang berhubungan dengan >55 tahun 52 (30,41)
kejadian KNF. Jenis Kelamin
Mengingat KNF mempunyai dampak yang Laki-laki 114 (6,67)
cukup besar dalam dunia kesehatan maka peneliti Perempuan 57 (33,33)
tertarik untuk mengetahui faktor- faktor yang Status Pekerjaan
berhubungan dengan kejadian KNF dan karakteristik Aktif 113 (66,08)
pasien KNF di RSUP Sanglah Denpasar”. Tidak aktif 58 (33,92)
BAHAN DAN METODE
Penelitian ini menggunakan rancangan Karakteristik berdasarkan paparan asap
deskriptif cross-sectional dengan pendekatan rokok dijumpai yang tidak terpapar asap rokok
retrospektif yang dilaksanakan di RSUP Sanglah dominan terkena KNF sebanyak 81 orang (47,37%),
Denpasar, bertempat di poli THT dan rekam medis dan yang terpapar asap rokok menderita KNF
pada Januari – Desember 2017. Sampel dalam sebanyak 90 orang (52,63%). Berdasarkan Tabel 2 di
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum 57
ISSN: 2303-1395 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 8 NO.1,Januari, 2019
bawah ini, jenis kelamin laki-laki yang terpapar asap yang dilakukan oleh Ferdinand Maubere dan I Gde
rokok lebih dominan terkena KNF yaitu sebanyak 66 Ardika Nuaba yang dilakukan di RSUP Sanglah
orang (73,3%), di bandingkan dengan laki-laki yang denpasar menunjukan penderita KNF tertinggi pada
tidak terpapar asap rokok yaitu sebanyak 48 orang usia produktif (30-50 tahun) sebanyak 35 orang
(59,2%). Terlihat pada Tabel 3. Stadium pasien KNF (51.5%).6–8 Serupa dengan penelitian yang dilakukan
digolongkan menurut AJCC yang dominan terdapat oleh Esha Berllian Putri di RSUP Hasan Sadikin
pada stadium IVA yaitu sebanyak 69 orang (40,35%). Bandung yang mendapatkan penderita KNF paling
Sedangkan yang terendah terlihat pada stadium I tinggi usia produktif (50-59 tahun) sebanyak 122
yaitu sebanyak 4 orang (2,34%) dari 171 kasus. orang (24,7%). 9
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum 58
ISSN: 2303-1395 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 8 NO.1,Januari, 2019
2. Jenis kelamin laki-laki yang terkena paparan asap Stadium yang ditemukan pada penderita KNF tahun
rokok dominan lebih tinggi kejadiannya terkena 2014-2016 paling tinggi pada stadium IV A menurut
KNF. Penelitian yang dilakukan oleh Jun Ting Ren pembagian AJCC sebanyak 69 orang (40,35%).
menyatakan bahwa frekuensi mengkonsumsi rokok Terendah pada stadium I sebanyak 4 orang (2,34%).
10-30 batang perhari dapat menyebabkan timbulnya Risiko terpapar asap rokok dari 3 tahun tersebut
KNF.12 Berdasarkan faktor risiko bahwa laki-laki semakin meningkat khususnya jenis laki-laki sebagai
sangat dominan sebagai perokok aktif, maka dari itu perokok aktif.
paparan yang terlalu sering juga dapat memicu DAFTAR PUSTAKA
timbulnya KNF. Pada tabel 3 didapatkan stadium 1. A DM, Deron P, Duprez F, Rottey S.
tertinggi terhadap KNF yaitu stadium IVA. Prolonged Survival in a Nasopharyngeal
Penelitian yang dilakukan oleh Esha Berllian Carcinoma ( NPC ) Patient with Metastatic
Putri di RSUP Hasan Sadikin Bandung memiliki Disease : A Case Report. Austin J
persamaan dengan penelitian ini, dimana menyatakan Otolaryngol. 2015;2(1):1–3.
bahwa penderita KNF tertinggi terdapat pada stadium 2. Adham M, Kurniawan AN, Muhtadi AI,
IV yaitu sebanyak 267 orang (54,2%).9 Pada Roezin A, Hermani B, Gondhowiardjo S, et
penelitian yang dilakukan oleh Shofi Faiza juga al. Nasopharyngeal carcinoma in indonesia:
menyatakan hal yang sama didapatkan sebanyak 75% Epidemiology, incidence, signs, and
penderita KNF yang ditemukan pada stadium IVA.6 symptoms at presentation. Chin J Cancer.
Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang 2012;31(4):185–96.
dilakukan di Cina bahwa stadium penyakit yang 3. Niedobitek G. Epstein-Barr virus infection in
paling tinggi terdapat pada stadium IV yaitu sekitar the pathogenesis of nasopharyngeal
85%. Penelitian oleh wulan Melani di RS Adam carcinoma. Mol Pathol. 2000;53(5):248–54.
Malik Medan mempresentasikan bahwa stadium 4. Chan ATC. Nasopharyngeal carcinoma. Ann
tertinggi terdapat pada stadium IV sebanyak 49,7% Oncol. 2010;21(7):308–12.
dan terendah pada stadium I dan II.7 5. Savitri E, Kuhuwael FG, Punagi AQ, Agus
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan IG. HIA-a24 Gen Allele At Peripheral Blood
penderita KNF sangat banyak ditemukan pada Samples And Nasopharyngeal Cytobrush In
kondisi stadium lanjut (IV) itu menyatakan bahwa Nasopharyngeal Carcinoma Patients In
KNF tidak memiliki gejala yang spesifik. Menurut Makassar. 2014;5(3):4350–4.
tabel 4 penderita KNF berdasarkan histopatologi 6. Faiza S, Rahman S, Asri AA. Karakteristik
banyak dijumpai pada tipe 3 yaitu karsinoma tidak Klinis dan Patologis Karsinoma Nasofaring
berdiferensiasi. Hal ini serupa dengan Vito F Jayali di Bagian THT-KL RSUP Dr.M.Djamil
yang menyatakan lebih tinggi ditemukan WHO tipe 3 Padang. J Kesehat Andalas. 2016;5(1):90–6.
pada penderita KNF. Sehubungan dengan penelitian 7. Melani W, Sofyan F. Karakteristik Penderita
yang dilakukan oleh Shofi Faiza di RSUP Dr. M. Kanker Nasofaring di Rumah Sakit H . Adam
Djamil Padang mengatakan bahwa WHO tipe 3 Malik Medan Tahun 2011. E-Jurnal FK-
merupakan tipe yang paling tinggi di Asia Tenggara USU. 2013;1(1):1–5.
dan sangat berhubungan dengan virus EBV.6 8. Maubere F, Nuaba IGA. Karakteristik Pasien
Karsinoma Nasofaring di Poliklinik Telinga
Hidung Tenggorokan Kepala Leher Rumah
SIMPULAN Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar pada
Berdasarkan hasil penelitian yang didapat, Bulan November-Desember 2014. Ojs Unud.
diperoleh simpulan sebagai berikut penelitian KNF 2014;1(1):1–18.
dari tahun 2014-2016 mengalami peningkatan yang 9. esha brilliam putri. Nasofaring Di
signifikan tinggi. Dengan total sampel yang telah Departemen Ilmu Kesehatan Tht-Kl Fkup /
memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi sebanyak 171 Rsup Dr . Hasan Sadikin Bandung.
orang. Penderita KNF paling tinggi selama 3 tahun Karakteristik Penderita Karsinoma
terdapat pada usia produktif yaitu usia 36-55 tahun 97 Nasofaring Di Departemen Ilmu Kesehatan
orang (56,73%) dan terendah pada usia <30 tahun Tht-Kl Fkup/Rsup Dr. Hasan Sadikin
dan > 65 tahun. Penderita KNF paling sering Bandung Periode Tahun 2006 - 2010 Skripsi.
mengenai laki-laki dibandingkan dengan perempuan. 2011.
Karakteristik berdasarkan pekerjaan, didapatkan 10. Jayalie VF, Jayalie VF, Paramitha MS, Liu
tertinggi terkena KNF pada pekerja aktif selama 3 CA, Ramadianto AS, Adham M. Profile of
tahun yaitu 113 orang (66,08%), dan terendah pada Nasopharyngeal Carcinoma in Dr . Cipto
pekerja tidak aktif sebanyak 58 orang (33,92%). Mangunkusumo National Hospital , 2010.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum 59
ISSN: 2303-1395 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 8 NO.1,Januari, 2019
eJKI. 2016;4(3):1–162.
11. Lv J-W, Chen Y-P, Zhou G-Q, Tang L-L,
Mao Y-P, Li W-F, et al. Cigarette smoking
complements the prognostic value of baseline
plasma Epstein-Barr virus deoxyribonucleic
acid in patients with nasopharyngeal
carcinoma undergoing intensity-modulated
radiation therapy: a large-scale retrospective
cohort study. Oncotarget. 2016;7(13):16806–
17.
12. Ren J-T, Li M-Y, Wang X-W, Xue W-Q,
Ren Z-F, Jia W-H. Potential factors
associated with clinical stage of
nasopharyngeal carcinoma at diagnosis: a
case–control study. Chin J Cancer.
2017;36(1):71.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum 60