Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH TEKNOLOGI DALAM KAITANNYA

DENGAN SISTEM KEBUDAYAAN

PUTRI ANINDITA
1906367466

MPKT-A 14
UNIVERSITAS INDONESIA
PENGARUH TEKNOLOGI DALAM KAITANNYA
DENGAN SISTEM KEBUDAYAAN

I. Pengantar

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Perkembangan Sistem Kebudayaan ini.

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi responsi
MPKT-A. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan mengenai
pengaruh teknologi dalam sistem kebudayaan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Irmayanti V. Meliono, selaku
dosen MPKT-A yang telah memberikan tugas berikut sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni. Tidak lupa,
saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Depok, 7 November 2019

Penulis

1
II. Isi

2.1. Teknologi

Teknologi merupakan kata dalam Bahasa Indonesia yang merupakan hasil


serapan dari bahasa Inggris, yaitu ‘technology’. Saat ini penggunaan kata teknologi
umum digunakan untuk segala sesuatu yang memiliki sifat teknis dapat
mempermudah pekerjaan manusia dan tentu saja teknologi merupakan salah satu
hasil kebudayaan yang sengaja ataupun tidak sengaja dibuat oleh manusia. Sebelum
itu, teknologi juga diyakini berasal dari bahasa Yunani, yaitu Technologia yang
berasal dari kata techne yang berarti wacana seni.

Sedangkan menurut Poerbahawadja Harahap, penggunaan kata teknologi pada


dasarnya mengacu pada sebuah ilmu pengetahuan yang menyelidiki tentang cara
kerja di dalam bidang teknik, serta mengacu pula pada ilmu pengetahuan yang
digunakan dalam pabrik atau industri tertentu.1 Definisi ini tentu saja sangat
mengacu pada definisi praktis dari teknologi, yang banyak ditemukan pada pabrik-
pabrik dan juga industri tertentu.

Menarik kesimpulan dari dua pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa


teknologi dirancang untuk mempermudah kerja, baik individu, kelompok,
masyarakat, maupun negara luas. Semakin maju suatu negara, maka semakin
mudah pula negara tersebut bekerja maupun memperoleh informasi yang ada.
Unsur teknologi yang tidak terlepas dalam kebudayaan fisik yang meliputi alat
produksi, senjata, wadah, makanan dan minuman, pakaian, perhiasan, tempat
tinggal, perumahan, dan alat-alat transportasi.

2.2.Pengaruh teknologi terhadap sistem kebudayaan

Teknologi merupakan salah satu unsur kebudayaan yang tidak akan terlepas
dalam perkembangan suatu zaman. Dalam rangka memenuhi kebutuhan dan
mempermudah kehidupan, masyarakat mengembangkan alat-alat teknologi. Manusia
sudah mengembangkan teknologi sejak masa purbakala, yakni penggunaan kapak
perisai maupun flakes dalam berburu dan meramu. Hal ini dinamakan discovery, yakni

1
Harahap, P. 1982. Ensiklopedi pendidikan. Jakarta. Gunung Agung

2
penemuan suatu hal, alat, maupun metode terbaru yang sebelumnya belum pernah ada.
Melalui penemuan kapak perisai dan flakes, para manusia purbakala tidak perlu lagi
susah-susah menangkap umpan dalam berburu.

Teknologi yang dikembangkan suatu masyarakat mengalami perkembangan


pesat dalam era peradaban kuno, terutama dalam peradaban Mesopotamia (sekarang
berada di Irak-Syria) dan peradaban Cina Kuno. Beberapa peradaban kuno
mengandalkan sungai sebagai sumber teknologi dan mata pencaharian mereka, seperti
halnya Mesir Kuno dengan Sungai Nil, Peradaban Mesopotamia dengan Sungai
Eufrat-Tigris, serta Cina Kuno dengan Sungai Huang Zi dan Yang Zi. Dapat dikatakan
sungai merupakan sumber kehidupan bagi banyak masyarakat, bahkan hingga
sekarang. Sungai dapat dijadikan sarana transportasi, bermukim, serta bermata
pencaharian. Selain sungai, teknologi lain penemuan peradaban kuno yakni
pembuatan aqueduct dalam peradaban Yunani Kuno, atau sistem saluaran air atau
kanal yang berfungsi mengantarkan atau menyalurkan air bersih.2 Orang-orang
Romawi, membangun aqueduct untuk berbagai keperluan, seperti irigasi,
pertambangan, pemandian publik, sanitasi (laterine), fontana (air mancur), dan
keperluan domestik lain.
Tidak semua negara memiliki perkembagan teknologi yang merata ataupun
sama. Suatu masyarakat ataupun negara yang hingga saat ini masih tertinggal dari
teknologi masyarakat lain yang sudah maju bukan berarti masyarakat ketiga ini tidak
memiliki teknologi, hanya saja teknologi yang digunakan masih sangat sederhana jika
dibandingkan oleh negara lain yang dianggap lebih modern.
Menurut W.W. Rostow, terdapat lima tahap pembangunan suatu negara,
berdasarkan tingkat konsumsi dan teknologinya. 3Hal ini meliputi:
2.2.1. Tahap Tradisional
Dalam tahap ini, masyarakat masih mengandalkan sektor
alam dan tidak memiliki teknologi serta ilmu pengetahuan.
Contoh negara: Sudan, Somalia, Kenya
2.2.2. Prakondisi Lepas Landas
Dalam tahapan berikut, suatu negara masih dapat dikatakan
‘gonjang-ganjing’ dan memerlukan investasi asing.

2
Gifford, Clive. Susiloningtyas, D. 2007. Ensiklopedia Geografi (Ensiklopedia Geografi Dunia Untuk
Pelajar dan Umum #1) Jakarta. PT Lentera Abadi
3
Gunder Frank, A. Budiman, A. 1967. Sosiologi Pembangunan dan Keterbelakangan Sosiologi. Jakarta.
Pustaka Pulsar dan Yayasan Ilmu-ilmu Sosial

3
Perlahan-lahan teknologi diperkenalkan melalui negara lain.
Contoh negara: Afrika Selatan, Ghana
2.2.3. Tahap Lepas Landas
Melalui tahapan lepas landas, suatu negara dapat dikatakan
memiliki inovasi dalam berteknologi serta sudah mengalami
peningkatan dalam industrialisasi. Contoh negara: Mesir,
Maroko, Aljazair
2.2.4. Tahap Lepas Landas
Tahapan ini dicirikan dengan pesatnya perkembangan
ekonomi dalam sektor produksi, diversifikasi indusrti serta
perkembangan teknologi yang cukup pesat. Contoh negara:
Indonesia, Thailand, Filipina.
2.2.5. Masyarakat Konsumsi Tinggi
Dalam tahapan berikut, perkembangan industri dan
teknologi mencapai tahap tertinggi dengan kemampuan
sumber daya manusia yang sudah mencapai taraf ahli.
Teknologi paling maju juga dikembangkan dalam negara
yang sudah dalam tahapan berikut. Contoh negara: Korea
Selatan, Inggris, Amerika Serikat, Rusia.

Sebagai salah satu unsur pokok kebudayaan, tentunya teknologi akan


mempengaruhi eksistensi kebudayaan tersebut juga. Hal ini dapat berupa dampak
positif maupun dampak negatif, tergantung menurut perspektif masyarakat maupun
budayawan yang memandang. Akibat perkembangan teknologi, masyarakat Baduy di
Banten terbagi atas dua sekte, yakni Baduy Luar dan Baduy. Dalam. Masyarakat Baduy
Luar cenderung lebih terbuka, baik terhadap teknologi maupun dalam bersosialisasi.
Masyarakat Baduy Luar sudah banyak mengadopsi kebudayaan dari luar budaya
Baduy itu sendiri, seperti sekolah untuk mendapatkan pendidikan, menggunakan
gadget, memakai sabun, serta tidak sungkan untuk meninggalkan wilayah asal. Lain
halnya dengan Baduy Dalam, mereka masih memegang erat prinsip adat istiadat.
Baduy Dalam juga tidak menerima tamu dari luar Baduy itu sendiri, dan menganggap
Baduy Luar sebagai ‘pengkhianat’ yang telah memudarkan budaya nenek moyang.

4
III. Penutup

3.1. Kesimpulan
Menarik kesimpulan dari perbedaan kedua suku baduy berikut,
pengaruh teknologi terhadap kehidupan suatu masyarakat dapat dianggap
positif maupun negatif, tergantung dari sudut pandang pengamat. Tentunya
sebagai masyarakat yang berbudaya dan rasional, kita harus tetap melestarikan
budaya yang terkandung, terutama dalam falsafalah Pancasila dalam abad
modern ini.
Selain itu, teknologi juga dapat mempengaruhi pola pikir dan
kebudayaan adalah pada abad ke-21 ini, masyarakat cenderung memilih
berkomunikasi melalui gadget dibandingkan bertemu langsung. Hal ini dapat
dijumpai secara signifikan, terutama dalam akademik dan perkantoran. Dulu
bila ingin mendaftar OSIS atau ekstrakulikuler tertentu, banyak siswa
cenderung menuliskan nama di mading, lain halnya dengan sekarang, kita
hanya memerlukan Google Form untuk mendaftar. Pada intinya, teknologi
dapat memudahkan, namun dapat juga menghambat komunikasi antarpersonal
yang hanya akan menjauhkan individu dengan individu lainnya.

3.2. Saran
Saran yang dapat dipetik melalui pembelajaran berikut yakni
pergunakanlah teknologi dengan efisien, namun tetap dalam batas
rasional. Teknologi juga dapat mengakibatkan kesesatan berpikir,
terutama melalui hoax dan black campaign yang tersebar di internet.
Melalui nilai UI yakni keterbukaan, mahasiswa UI diharapkan dapat
terbuka terhadap perkembangan teknologi yang ada namun tetap
berpegang teguh terhadap nilai-nilai Pancasila.

5
DAFTAR PUSTAKA

Gifford, Clive. Susiloningtyas, D. 2007. Ensiklopedia Geografi (Ensiklopedia Geografi


Dunia Untuk Pelajar dan Umum #1) Jakarta. PT Lentera Abadi

Gunder Frank, A. Budiman, A. 1967. Sosiologi Pembangunan dan Keterbelakangan


Sosiologi. Jakarta. Pustaka Pulsar dan Yayasan Ilmu-ilmu Sosial

Harahap, P. 1982. Ensiklopedi pendidikan. Jakarta. Gunung Agung

Anda mungkin juga menyukai