Anda di halaman 1dari 15

PEDOMAN KIA KB

DI PUSKESMAS RANCAMANYAR

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengertian program Kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya dibidang kesehatan
yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui,
bayi dan anak balita serta anak prasekolah.Upaya pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
merupakan upaya pemerintah dalam rangka meningkatkanderajat Kesehatan Ibu dan
Anak untuk menurunkan AKI dan AKB.Dalam melaksanakan program KIA selalu
mengacu pada visi puskesmas yaitu "Mewujudkan Puskesmas Rancamanyar sebagai
sarana Pelayanan kesehatan dasar yang terdepan untuk mewujudkan masyarakat
sehat secara mandiri”dengan melaksanakan misi yaitu :Memberikan pelayanan
kesehatan dasar yang terpadu,berkualitas dan merata,Memberdayakan masyarakat
dalam meningkatkan derajad kesehatan secara mandiri ,Meningkatkan pencegahan
dan pengendalian penyakitmenular dan tidak menular.
Kesehatan ibu dimulai sejak periode masa usia subur,kehamilan,persalinan,
nifas,masa interval, klimakterium dan sampai menopause. Untuk kesehatan anak
ditandai dengan anak yang memiliki kebugaran jasmani,kecerdasan
intelektual,emosional dan spiritual melalui upaya pemenuhan,peningkatan dan
perlindungan hak-hak anak,mulai dari bayi baru lahir sehat,mempertahankan
hidup,tumbuh dan berkembang secara optimal sejak usia dini, usia pra sekolah dan
sekolah.
Secara nasional dalam beberapa tahun ini akses dan kualitas terhadap
pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak cenderung semakin membaik.Hal ini terlihat
dengan menigkatnya cakupan pelayanan kesehatan ibu pada hasil Riskesdas 2010
dan 2013.Cakupan ibu hamil yang memperoleh pelayanan antenatal telah meningkat
dari 92,7 % pada tahun 2010 menjadi 95,2 % pada tahun 2013. Cakupan persalinan
yang ditolong tenaga kesehatan juga meningkat dari 79,0% pada tahun 2010 menjadi
86,9 % pada tahun 2013.Walaupun demikian, Indonesia masih menghadapi tantangan
besar, yaitu Angka Kematian Ibu (AKI) yang masih cukup tinggi yaitu 359 per100.000
kelahiran hidup.Target tahun 2015 sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup sulit
tercapai tanpa pelayanan kesehatan ibu yang optimal.Untuk itu perlu adanya pedoman
pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak.

Pedoman KIA-KB Puskesmas Rancamanyar 1


Rencana percepatan penurunan AKI mempunyai 3 tantangan utama yaitu
walaupun akses masyarakat ke fasilitas pelayanan kesehatan sudah membaik,tetapi
cakupan dan kualitas belum optimal,terbatasnya ketersediaan sumber daya strategis
untuk kesehatan ibu dan neonatal,masih rendahnya pengetahuan dan kesadaran
masyarakat tentang kesehatan ibu.
Kajian kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu yang dilakukan pada tahun 2012 oleh
Kementrian Kesehatan bersama HOGSI POGI,IBI,dan WHO menunjukkan bahwa
Indonesia masih menghadapi tantangan serius dalam hal kualitas pelayanan
kesehatan ibu dan anak yang belum sesuai harapan.Kepatuhan tenaga dan fasilitas
pelayanan kesehatan terhadap standart pelayanan.Untuk itu diperlukan pedoman
pelayanan kesehatan ibu dan anak.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Tercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan
yang optimal, bagi ibu dan keluarganya serta meningkatkan derajat kesehatan
anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan
landasan menuju terwujudnya keluarga berkualitas.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan kemampuan ibu (pengetahuan, sikap dan perilaku) dalam
mengatasi kesehatan diri dan keluarganya dengan menggunakan teknologi tepat
guna dalam upaya pembinaan kesehatan keluarga, posyandu dan sebagainya.
b. Meningkatkan upaya pembinaan balita dan anak prasekolah secara mandiri di
dalam lingkungan keluarga, posyandu dan disekolah.
c. Meningkatkan jangkauan kesehatan bayi, anak balita, ibu hamil, ibu bersalin, ibu
nifas dan ibu menyusui.
d. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, nifas, ibu
menyusui, bayi dan anak balita.
e. Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan seluruh
anggotanya untuk mengatasi masalah kesehatan ibu, balita, anak prasekolah,
terutama melalui peningkatan peran ibu dan keluarganya.
C. Ruang lingkup Pelayanan
Ruang lingkup kegiatan Kesehatan Ibu dan Anakadalah :
1. Ibu ( hamil, bersalin, nifas, menyusui).
2. Anak (bayi, anak balita dan anak prasekolah).
3. Remaja dan WUS.
4. PUS.

Pedoman KIA-KB Puskesmas Rancamanyar 2


Menurut tempat pelayanan,
1. Pelayanan KIA dalam gedung :
a. Pelayanan ibu ( ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu menyusui ).
b. Pelayanan bayi dan anak balita (Imunisasi, MTBM, MTBS ).
c. Pelayanan KB.
d. Pelayanan kesehatan reproduksi
e. PKPR ( Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja

2. Pelayanan KIA luar gedung :


a. Pendataan sasaran (ibu hamil, ibu bersalin, bayi, balita, remaja, PUS, WUS,
anak prasekolah).
b. Kunjungan rumah (kunjungan ibu hamil, kunjungan nifas, kunjungan
neonatal, kunjungan kasus resti ).
c. Penempelan stiker P4K.
d. Posyandu (Pemeriksaan ANC, KB, SDIDTK).
e. Kelas ibu (ibu hamil, ibu balita).
f. Kerjasama lintas program dan lintas sektor.

D. Batasan Operasional
Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak merupakan upaya untuk meningkatkan
derajat kesehatanyang bisa dilakukan didalam fasilitas kesehatan maupun diluar
fasilitas kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.

E. Landasan Hukum
1 Undang- Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
3 Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 97 Tahun 2017 Tentang Pelayanan
Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Hamil, Masa Nifas, Persalinan dan Masa
sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi serta Pelayanan
Kesehatan Seksual.

Pedoman KIA-KB Puskesmas Rancamanyar 3


BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Berikut ini kualifikasi SDM dan realisasi tenaga upaya Kesehatan Ibu dan Anak
yang ada di Puskesmas Rancamanyar :

Kegiatan Kualifikasi SDM Realisasi

Upaya Kesehatan Pendidikan minimal 6 orang Bidan


Ibu dan Anak Diploma III 3 bidan Puskesmas
3 Bidan desa
dengan latar belakang
pendidikanD III Kebidanan

B. Disitribusi Ketenagaan
Penanggung jawab program Upaya Kesehatan Ibu dan Anak dan latar
belakang profesinya adalah sebagai berikut:

Kegiatan Petugas Profesi


Pengelola ProgramKesehatan Ibu Sukarni, A.Md.Keb Bidan
Pengelola Program Kesehatan Fera Merdekawati,A.Md. Bidan
Anak Keb
Pengelola Program KB HjNoneng Bidan
Komariah,A.Md.Keb
Pengelola Program Imunisasi Lia Marlyana, A.Md. Keb Bidan
Pengelola Program IVA TEST Wiwin Bidan
Widaningsih,AM.Keb
Pengelola Program PKPR Fera Merdekawati, Bidan
A.Md.Keb
Upaya Kesehatan Ibu dan Anak Lia Marlyana, A.Md.Keb Bidan
Di desa Rancamanyar
Upaya Kesehatan Ibu dan Anak Wiwin Bidan
Di desa Bojongmalaka Widaningsih,AM.Keb
Upaya Kesehatan Ibu dan Anak Ai Komalawati.A.Md.Keb Bidan
Di desa Malakasari

C. Jadwal Kegiatan
Pedoman KIA-KB Puskesmas Rancamanyar 4
1. Pengaturan kegiatan upaya Kesehatan Ibu dan Anak dilakukan bersama oleh
para pemegang program dalam kegiatan lokakarya mini bulanan maupun tri
bulanan/ lintas sektor dengan persetujuan Kepala Puskesmas.
2. Jadwal kegiatan upaya kesehatan dibuat untuk jangka waktu satu tahun, dan di
break down dalam jadwal kegiatan bulanan dan dikoordinasikan pada awal
bulan sebelum pelaksanaan kegiatan.
3. Secara keseluruhan jadwal dan rencana kegiatan upaya kesehatan
dikoordinasikan oleh Kepala Puskesmas Rancamanyar. Adapun jadwal kegiatan
upaya kesehatan dibagi menjadi 2, yaitu Jadual Rutin (POSYANDU) dan Jadual
Kondisional.

Adapun Jadwal yang selalu dilakukan dalam pelayanan KIA adalah

Pelayanan Kegiatan
1. Pendataan Bumil dan Bufas
2. Kelas Ibu
Pelayanan Kesehatan Ibu 3. Pemasangan Stiker P4K
4. Pelacakan Kematian Ibu
5. Kunjungan Rumah Bumil, Bufas Risti
1. Pendataan neonatal, bayi normal, resiko tinggi
Pelayanan Kesehatan Anak 2. Kunjungan rumah neonatal dan bayi resiko
tinggi
3. Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak
balita dan anak pra sekolah / SDIDTK (TK,
PAUD)
1. Pelayanan kesehatan calon pengantin
Pelayanan Kesehatan 2. Pelayanan PKPR
Reproduksi (Remaja
danWUS)
1. Pendataan sasaran KB
2. Konseling dan penyuluhan
Pelayanan Keluarga 3. Pelayanan dengan momen khusus (contoh
Berencana Safari TNI KB Kes, Sabilulungan)
4. Pelacakan kegagalan KB

BAB III

Pedoman KIA-KB Puskesmas Rancamanyar 5


STANDAR FASILITAS

A. Peta Wilayah kerja Puskesmas Rancamanyar

Koordinasi pelaksanaan kegiatan pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak dilakukan


oleh penanggungjawab UKM yang menempati ruang Gizi dari gedung Puskesmas.
Pelaksanaan rapat koordinasi dilakukan di aula Puskesmas Rancamanyar Untuk
kegiatan luar gedung petugas mendatangi sasaran di rumahnya atau di tempat yang
sudah disepakati untuk melakukan kegiatan.

B. Standar Fasilitas

Pedoman KIA-KB Puskesmas Rancamanyar 6


Untuk mendukung tercapainya tujuan kegiatan upaya Kesehatan Ibu dan Anak
Puskesmas Rancamanyar memiliki fasilitas penunjang sebagai berikut:

Kegiatan Pelayanan Sarana- prasarana


Kesehatan Ibu dan Anak
 Meja, kursi
 Alat tulis
Posyandu
 Buku Register kohort
 Timbangan
 Microtoice/ pengukur tinggi badan
 Stetoskop
 Tensimeter
 Buku KIA
 Dopler / lenac
 Metlin
 Bahan habis pakai ( kapas, tissue)
 Obat tertentu ( Fe, oralit)
 Vaksin
 Leaflet
 Daftar hadir
Penyuluhan
 LCD
 Notulen
 Laptop
 Alat peraga penyuluhan
Pendataan Bumil , Bayi  Register kohort hamil
 Register kohort bayi
 Buku Panduan Kelas ibu
 ANC Kit
Kelas Ibu
 Perlengkapan senam hamil
 Formulir pre test & post test
 Alat peraga penyuluhan sesuai materi
Pemasangan Stiker P4K Stiker P4K ,buku pencatatan, dokumentasi
Kunjungan Rumah Bumil, Bufas,  ANC Kit, Nifas Kit
Risti  Buku pencatatan
 Form Rujukan

Pedoman KIA-KB Puskesmas Rancamanyar 7


Pendataan neonatal, bayi - Buku pencatatan,
normal, dan resiko tinggi
- Register kohort bayi
- Form rujukan
Kunjungan rumah neonatal, bayi  Buku pencatatan, Form MTBM
normal, dan resiko tinggi  Timbangan bayi,thermometer, timer
 Form Rujukan bayi resti
Pemantauan tumbuh kembang  Timbangan
bayi, anak balita, dan anak pra  Microtoise
sekolah/ SDITK (TK, PAUD)  Buku KIA / Buku panduan SDITK
 Register kohort
 Alat bantu SDIDTK
Pelayanan Kesehatan  Buku Panduan Kesehatan reproduksi
Reproduksi calon pengantin calon pengantin
 Kartu calon pengantin
 Timbangan badan,
 Alat ukur tinggi badan
 Tensimeter
 Alat cek Hb
KIE untuk remaja yang sekolah  Buku pencatatan
dan yang tidak sekolah  Buku Panduan Kesehatan Reproduksi
Remaja
 Leaflet
Konseling untuk remaja yang  Buku pencatatan
sekolah dan yang tidak sekolah  Buku Panduan Kesehatan Reproduksi
Remaja
 Leaflet
Pendataan sasaran KB Register kohort KB
Konseling dan penyuluhan  Leaflet
 LCD
 Laptop
 Alat peraga penyuluhan
Pelayanan dengan momen  Buku Pencatatan
khusus (contoh Safari TNI KB  Tensimeter, Stetoskop,Timbangan
Kes)  K1 KB,Informed consent,kartu akseptor
 Obat KB, Alat KB
Pelacakan kegagalan KB Buku pencatatan

Pedoman KIA-KB Puskesmas Rancamanyar 8


BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK

A. Lingkup Kegiatan
1. Pelayanan KIA dalam gedung :
a. Pelayanan ibu ( ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu menyusui ).
b. Pelayanan bayi dan balita ( MTBM, MTBS,imunisasi ).
c. Pelayanan KB.
d. Pelayanan kesehatan reproduksi.

2. Pelayanan KIA luar gedung :


a. Pendataan sasaran (ibu hamil, ibu bersalin, bayi, balita, remaja, PUS, WUS,
anak prasekolah).
b. Kunjungan rumah (kunjungan ibu hamil, kunjungan nifas, kunjungan neonatal,
kunjungan kasus resti ).
c. Penempelan stiker P4K.
d. Posyandu (Pemeriksaan ANC, KB,SDIDTK,imunisasi).
e. Kelas ibu (ibu hamil, ibu balita).
f. Kerjasama lintas program dan lintas sektor.

B. Metode
Dalam upaya mencapai tujuan di bidang kesehatan Ibu dan Anak diperlukan
peran petugas kesehatan dan fasilitator, dimana petugas kesehatan memberikan
pelayanan dan fasilitator bertanggungjawab dalam mengkomunikasikan inovasi
dibidang kesehatan kepada masyarakat. Metode yang digunakan adalah:
1. Pendataan sasaran
2. Wawancara/anamnesa
3. Pemeriksaan
4. Penatalaksanaan kasus
5. Pencatatan dan pelaporan

C. Langkah Kegiatan
1. Kegiatan dalam gedung
a. Wawancara/anamnesa
b. Pemeriksaan
c. Penatalaksanaan kasus

Pedoman KIA-KB Puskesmas Rancamanyar 9


d. Pencatatan dan pelaporan
2. Kegiatan luar gedung
a. Perencanaan (P1)
Petugas merencanakan kegiatan Kesehatan Ibu dan Anak pada RKA JKN (yang
bersumber dari dana JKN) dan atau melalui RKA BOK (yang bersumber dari
dana Bantuan Operasional Kesehatan)
b. Penggerakan Pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan P2 petugas melakukan:

1) Membuat jadual kegiatan


2) Mengkoordinasikan dengan bendahara JKN dan bendahara BOK
3) Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
4) Melaksanakan kegiatan
c. Pengawasan Pengendalian Penilaian (P3)
1) Petugas Mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
2) Petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
3) Petugas mengevaluasi kegiatan

Pedoman KIA-KB Puskesmas Rancamanyar 10


BAB V
LOGISTIK

Perencanaan logistik adalah merencanakan kebutuhan logistik yang


pelaksanannya dilakukan oleh semua petugas penanggungjawab program kemudian
diajukan sesuai dengan alur yang berlaku di masing-masing organisasi.
Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan Program Kesehatan
Ibu dan Anak direncanakan dalam pertemuan lokakarya mini lintas program dan lintas
sektor sesuai dengan tahapan kegiatan dan metoda pemberdayaan yang akan
dilaksanakan.

A. Kegiatan di dalam gedung Puskesmas membutuhkan sarana dan prasarana


antara lain :
1. Meja, Kursi
2. Alat tulis
3. Alat medis sesuai standar pemeriksaan
4. Bahan habis pakai
5. Buku catatan Kegiatan/ kohort
6. Leaflet
7. buku panduan
8. komputer
B. Kegiatan di luar gedung Puskesmas membutuhkan sarana dan prasarana yang
meliputi :
1. Alat medis sesuai standar pemeriksaan
2. Vaksin
3. Obat tertentu ( misalnya :Fe)
4. Bahan habis pakai
5. Leaflet
6. Buku catatan kegiatan
Prosedur pengadaan barang dilakukan oleh koordinator Program KIA
berkoordinasi dengan petugas pengelola barang dan dibahas dalam pertemuan mini
lokakarya Puskesmas untuk mendapatkan persetujuan Kepala Puskesmas. Sedangkan
dana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan diajukan kepengelola keuangan
puskesmas dan dibahas dalam kegiatan mini lokakarya puskesmas untuk selanjutnya
dibuat perencanaan kegiatan ( POA – Plan Of Action ).

Pedoman KIA-KB Puskesmas Rancamanyar 11


BAB VI
KESELAMATAN SASARAN

Setiap kegiatan yang dilakukan pasti akan menimbulkan resiko atau dampak,
baik resiko yang terjadi pada masyarakat sebagai sasaran kegiatan maupun resiko
yang terjadi pada petugas sebagai pelaksana kegiatan. Keselamatan pada sasaran
harus diperhatikan karena masyarakat tidak hanya menjadi sasaran satu kegiatan saja
melainkan menjadi sasaran banyak program kesehatan lainnya. Tahapan – tahapan
dalam mengelola keselamatan sasaran antara lain :
1. Identifikasi Resiko.
Penanggungjawab program sebelum melaksanakan kegiatan harus
mengidentifikasi resiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat
pelaksanaan kegiatan.Identifikasi resiko atau dampak dari pelaksanaan kegiatan
dimulai sejak membuat perencanaan.Hal ini dilakukan untuk meminimalisasi
dampak yang ditimbulkan dari pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan risiko
terhadap sasaran harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan.

2. Analisis Resiko.
Tahap selanjutnya adalah petugas melakukan analisis terhadap resiko atau
dampak dari pelaksanaan kegiatan yang sudah diidentifikasi. Hal ini perlu
dilakukan untuk menentukan langkah-langkah yang akan diambil dalam menangani
resiko yang terjadi.
3. Rencana Pencegahan Resiko dan Meminimalisasi Resiko.
Setelah dilakukan identifikasi dan analisis resiko, tahap selanjutnya adalah
menentukan rencana yang akan dilakukan untuk mencegah terjadinya resiko atau
dampak yang mungkin terjadi. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah atau
meminimalkan resiko yang mungkin terjadi.
4. Rencana Upaya Pencegahan.
Tahap selanjutnya adalah membuat rencana tindakan yang akan dilakukan untuk
mengatasi resiko atau dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan yang dilakukan. Hal
ini perlu dilakukan untuk menentukan langkah yang tepat dalam mengatasi resiko
atau dampak yang terjadi.
5. Monitoring dan Evaluasi.
Monitoring adalah penilaian yang dilakukan selama pelaksanaan kegiatan sedang
berjalan.

Pedoman KIA-KB Puskesmas Rancamanyar 12


BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Keselamatan kerja atau Occupational Safety, dalam istilah sehari-hari sering


disebut Safety saja, secara filosofi diartikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah petugas dan
hasil kegiatannya. Dari segi keilmuan diartikan sebagai suatu pengetahuan dan
penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan
penyakit akibat pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan.
Keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk menciptakan suasana
kerja yang aman, kondisi keselamatan yang bebas dari resiko kecelakaan dan
kerusakan serta penurunan kesehatan akibat dampak dari pekerjaan yang dilakukan,
bagi petugas pelaksana dan petugas terkait. Keselamatan kerja disini lebih terkait pada
perlindungan fisik petugas terhadap resiko pekerjaan.
Dalam penjelasan undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan
telah mengamanatkan antara lain, setiap tempat kerja harus melaksanakan upaya
kesehatan kerja, agar tidak terjadi gangguan kesehatan pada pekerja, keluarga,
masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
Seiring dengan kemajuan ilmu dan teknologi, khususnya sarana dan prasarana
kesehatan, maka resiko yang dihadapi petugas kesehatan semakin meningkat.Petugas
kesehatan merupakan orang pertama yang terpajan terhadap masalah kesehatan,
untuk itusemua petugas kesehatan harus mendapat pelatihan tentang kebersihan,
epidemiologi dan desinfeksi.Sebelum bekerja dilakukan pemeriksaan kesehatan untuk
memastikan kondisi tubuh yang sehat. Menggunakan desinfektan yang sesuai dan
dengan cara yang benar, mengelola limbah infeksius dengan benar dan harus
menggunakan alat pelindung diri yang benar.

Pedoman KIA-KB Puskesmas Rancamanyar 13


BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Pengendalian mutu adalah kegiatan yang bersifat rutin yang dirancang untuk
mengukur dan menilai mutu pelayanan.Pengendalian mutu sangat berhubungan
dengan aktifitas pengawasan mutu, sedangkan pengawasan mutu merupakan upaya
untuk menjaga agar kegiatan yang dilakukan dapat berjalan sesuai rencana dan
menghasilkan keluaran yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Kinerja pelaksanaan dimonitor dan dievaluasi dengan menggunakan indikator
sebagai berikut:
1. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadual
2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan
3. Ketepatan metoda yang digunakan
4. Tercapainya indikator
Hasil pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi serta permasalahan yang
ditemukan dibahas pada tiap pertemuan lokakarya mini tiap bulan.

Pedoman KIA-KB Puskesmas Rancamanyar 14


BAB IX
PENUTUP

Pedoman pelaksanaan kesehatan Ibu dan Anak ini dibuat untuk memberikan
petunjuk dalam pelaksanaan kegiatankesehatan Ibu dan Anakdi Puskesmas
Rancamanyar, penyusunan pedoman disesuaikan dengan kondisi riil yang ada di
puskesmas, tentu saja masih memerlukan inovasi-inovasi yang sesuai dengan
pedoman yang berlaku secara nasional.Perubahan perbaikan, kesempurnaan masih
diperlukan sesuai dengan kebijakan, kesepakatan yang menuju pada hasil yang
optimal.
Pedoman ini digunakan sebagai acuan bagi petugas dalam melaksanakan
pelayanan kesehatan Ibu dan Anak di puskesmas agar tidak terjadi penyimpangan
atau pengurangan dari kebijakan yang telah ditentukan.

Rancamanyar,2 Januari 2019


Mengetahui
Kepala Puskesmas Rancamanyar Pengelola KIA

dr. Penie Ariestia W.A Sukarni,A.Md.Keb

19820319 201001 2 018 19781027 200501 2 012

Pedoman KIA-KB Puskesmas Rancamanyar 15

Anda mungkin juga menyukai