Anda di halaman 1dari 19

Mata Ajar : Fisiologi Manusia (2 SKS)

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju


Endocrine  secreting internally specifically : producing secretions that
are distributed in the body by way of the bloodstream

The endocrine system also controls body activities by releasing


mediators, called hormones.

A hormone (hormon to excite or get moving) is a mediator molecule


that is released in one part of the body but regulates the
activity of cells in other parts of the body. Most hormones enter
interstitial fluid and then the bloodstream.
 Sebagian besar hormon endokrin adalah hormon
yang bersirkulasi dari sel-sel sekretori ke dalam
darah. Beberapa jenis hormon diistilahkan Local
Hormone karena disekresikan langsung tanpa
memasuki aliran darah Hormon lokal yang
bekerja disekitaran sel tetangga ini disebut
paracrines dan yang bertindak pada sel yang
sama yang mensekresi mereka disebut
autocrines.

 Salah satu contoh hormon lokal adalah


interleukin-2 (IL-2), yang dilepaskan oleh sel
T helper selama respons imun. IL-2 membantu
mengaktifkan sel-sel kekebalan terdekat dan
juga dapat menstimulasi sel yang sama.

 Contoh lain dari hormon lokal adalah Nitrite


Oxide (NO), yang dilepaskan oleh lapisan sel
endotel pada pembuluh darah.

 Hormon lokal biasanya tidak aktif dengan cepat;


karena hormone beredar di dalam darah
sehingga perlu menunggu beberapa menit atau
kadang-kadang selama beberapa jam.
 Respon terhadap hormon tergantung pada hormon dan sel target.
Berbagai sel target memberikan respons yang berbeda terhadap
hormone yang sama. Misalnya Insulin, yang merangsang sintesis
glikogen dalam sel hati dan sintesis trigliserida dalam sel adiposa.

 Hormon tunggal dapat menggerakkan beberapa respons seluler yang


berbeda. Namun, hormon harus terlebih dahulu "mengumumkan
kedatangannya“ ke sel target dengan mengikat reseptornya. Reseptor
untuk hormon yang larut dalam lemak terletak di dalam sel target.
Sedangkan reseptor untuk hormon yang larut dalam air terletak di
membran plasma sel target.
 Pelepasan sebagian besar hormon terjadi dalam short bursts, with little
or no secretion between bursts.

 Ketika dirangsang, kelenjar endokrin akan melepaskan hormonnya


dalam ‘semburan’ yang lebih sering, sehingga dapat meningkatkan
konsentrasi hormon dalam darah. Dengan tidak adanya stimulasi, maka
hormon di dalam darah akan menurun.

 Mekanisme sekresi ini umumnya dapat mencegah kelebihan atau


kekurangan produksi hormon

 Sekresi hormon diatur oleh (1) sinyal dari sistem saraf (2) perubahan
kimia dalam darah, dan (3) hormon lainnya.

 Misalnya, selama persalinan, hormon oksitosin merangsang kontraksi


uterus, dan kontraksi uterus akan merangsang lebih banyak oksitosin
disebut efek umpan balik positif.
The pineal gland secretes
melatonin, an amine
hormone derived from
serotonin. Melatonin
appears to contribute to
the setting of the body’s
biological clock, which is
controlled by the
suprachiasmatic nucleus
of the hypothalamus.
Stimulus apa pun
yang menghasilkan
respons stres disebut
stressor  panas
atau dingin, racun
lingkungan, racun
yang dilepaskan oleh
bakteri, perdarahan
hebat.

Respon stres terjadi


pada tiga tahap:

(1) an initial fight-or-


flight response

(2) a slower resistance


reaction, and
eventually

(3) exhaustion.

Anda mungkin juga menyukai