1, Juni 2017
Website : http://e-journal.iainpekalongan.ac.id/index.php/Muwazah
Shinta Nurani
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Email : nuraitushinta@gmail.com
1. Pendahuluan َأَ ْي َمبوٍُ َُّه أَ َِ اىخَّببِ ِؼيهَ َغي ِْش أَُْ ىِّ ْا ِإلسْ بَ ِت ِمه
Perempuan dan segala tabiatnya
َّظٍَشَُا َػي ْ َاى ِّش َجب ِه أَ َِ اىطِّ ْف ِو اىَّ ِزيهَ ىَ ْم ي
merupakan sesuatu yang unik dan menarik.
Konstruksi yang telah terbentuk sejak Nabi ث اىىِّ َغآ ِء ََالَيَضْ ِش ْبهَ بِؤَسْ ُجيِ ٍِ َّه ىِيُ ْؼيَ َم ِ ػَُْ َسا
Adam, melalui Hawa, perempuan dianggap َمبي ُْخ ِفيهَ ِمه ِصيىَ ِخ ٍِ َّه ََحُُبُُا إِىَّ هللاِ َج ِميؼًب
sebagai penggoda, perusak, penyebab
manusia yang asalnya berada di surga
َأَيًَُّ ْاى ُم ْؤ ِمىُُنَ ىَ َؼيَّ ُن ْم حُ ْفيِحُُن
“Katakanlah (wahai Nabi Muhammad)
menjadi terlempar ke bumi, dan lainnya.
kepada wanita- wanita mukminah,
Inilah pandangan stereotipe yang sering
„Hendaklah mereka menahan pandangan
dialamatkan kepada perempuan. Apalagi,
mereka, dan memelihara kemaluan mereka
perempuan dengan tubuhnya yang sarat
dan janganlah mereka menampakkan
akan intrik dan polemik digunakan sebagai
hiasan (pakaian, atau bagian tubuh)
komoditas dan instrumen politik kapitalis
mereka kecuali yang (biasa) nampak
yang memang tidak bisa dilepaskan dari
darinya dan hendaklah mereka
anggapan tubuh perempuan sebagai
menutupkan kerudung mereka ke dada
sesuatu yang sangat berbahaya bila tidak
mereka” (QS. an-Nur [24]: 31).
dikendalikan. Perempuan sebagai pemilik
Berdasarkan ayat di atas, dinisbatkan
tubuh terkadang berada dalam
kepada perempuan untuk menjaga dan
ketidakberdayaannya untuk mengontrol
mengendalikan tubuhnya sesuai dengan
dan memberikan kuasa penuh atas
batas aurat yang dimaksudkan agar tidak
tubuhnya sendiri. Konsekuensinya,
menimbulkan dampak negatif yang
perempuan dengan begitu mudahnya
menimpa pada dirinya dan lingkungannya.
dilabeli bukan sebagai perempuan baik-
Persoalan mengenai tubuh perempuan dan
baik hanya karena ketidakberdayaannya
lingkungannya di bumi yang mengalami
mengontrol kuasa atas tubuhnya.
penindasan melalui kapitalisasi dan
Dalam ketidakberdayaannya,
politisasi tubuh ini terjadi secara
perempuan akhirnya membuat serangkaian
bersamaan di bawah hegemoni dan
kebijakan ekstrim dengan aksi nyata yang
dominasi kekuasaan tertentu yang
dilakukan untuk menunjukkan
berupaya untuk mengendalikan dan
eksistensinya dengan melibatkan dirinya
mengontrol komoditas atas tubuh
sebagai produk komoditas lingkungan
perempuan. Korelasi pengendalian tubuh
(bumi). Perempuan seakan melupakan
perempuan dengan lingkungannya menjadi
kodratnya melalui tubuhnya sebagai
sangat menarik jika ditelisik dari persektif
makhluk terbaik yang sangat berperan
ekofeminisme Islam sebagai area yang
dalam lingkungannya sehingga agama
menjadi persentuhan pertama tubuh
melalui teks normatif al-Qur‟an dan al-
perempuan dan secara integral
hadits memberikan batas kebolehan
(Rohmaniyah, 2014: 66) dapat
perempuan menampilkan tubuhnya dengan
memperkokoh kemungkinan-kemungkinan
yang disebut aurat sebagaimana dalam
gerakan perempuan yang bersifat religius.
ayat-Nya:
بس ٌِ َّه
ِ ص َ ث يَ ْغضُضْ هَ ِم ْه أَ ْب ِ ََقُو ىِّ ْي ُم ْؤ ِمىَب 2. Pembahasan
ِصيىَخٍَ َُّه َ ظهَ فُش
ََُجٍ َُّه ََالَيُ ْب ِذيه ْ َََيَحْ ف 2.1. Tubuh Perempuan: Kecantikan dan
َّإِالَّ َمبظَ ٍَ َش ِم ْىٍَب ََ ْىيَضْ ِش ْبهَ ِب ُخ ُم ِش ٌِ َّه َػي Seksualitas
ََُْجيُُ ِب ٍِ َّه ََالَيُ ْب ِذيهَ ِصيىَخٍَ َُّه إِالَّ ىِبُؼُُىَخِ ٍِ َّه أ
Tubuh menjadi representasi
eksistensi manusia. Dengan adanya tubuh,
َََْءابَآئِ ٍِ َّه أََْ َءابَآ ِء بُؼُُىَخِ ٍِ َّه أََْ أَ ْبىَآئِ ٍِ َّه أ kita dapat mengetahui perbedaan ras, suku
أَ ْبىَآ ِء بُؼُُىَخِ ٍِ َّه أََْ إِ ْخ َُاوِ ٍِ َّه أََْ بَىِي إِ ْخ َُاوِ ٍِ َّه bangsa, kondisi fisik yang ada di berbagai
ج ْ أََْ بَىِي أَ َخ َُاحِ ٍِ َّه أََْ وِ َغآئِ ٍِ َّه أََْ َمب َميَ َن belahan dunia dengan memperhatikan
bentuk manusia secara fisik. Bentuk tubuh
manusia dipengaruhi oleh iklim rumit dan lebih kompleks berbeda dengan
demografis tempat mereka tinggal, mulai tubuh laki-laki yang relatif tetap dan
dari warna kulit, tinggi badan, bentuk bola terintegrasi.
mata, warna rambut, bentuk hidung, dan Apa yang digunakan oleh tubuh
lainnya. Tubuh tidak hanya memiliki dalam kehidupan sosial menunjukkan citra
fungsi organik tubuh fisik semata, tetapi penampilan bagi seseorang, citra
juga memiliki sebuah nilai dan menjadi penampilan tersebut dapat menaikkan atau
identitas sosial tersendiri bagi pemiliknya menurunkan nilai jual atau tukar seseorang
terutama tubuh perempuan. Ada dua hal seiring dengan dimiliki atau tidaknya citra-
yang menjadi menarik terhadap kajian citra tertentu yang dianggap bernilai dan
tubuh dan perempuan. Pertama, tubuh memiliki identitas dalam kehidupan sosial
termasuk dalam ranah seksualitas dan (Mochtar, 2009). Tubuh perempuan juga
perempuan tetapi kemudian mengalami memiliki identitas dalam kehidupan
paradoks dan ironi. Saat ini perempuan sosialnya, jika tubuh perempuan memiliki
masih belum sepenuhnya menerima hak aspek-aspek yang mempunyai nilai tinggi
yang seharusnya ia dapatkan sehingga dalam budaya konsumen, seperti
terdapat pihak lain baik dalam bentuk menampilkan citra seksi, muda, sehat, dan
individu, kelompok, norma bahkan aturan cantik, maka dengan sendirinya ia
mengikat yang mempunyai kewenangan memiliki nilai jual atau tukar tinggi yang
untuk memberikan makna, mengikat dalam membawanya pada kelas sosial tertentu
aturan, bahkan melakukan kontrol penuh atau sebuah identitas tertentu dalam
atas tubuh perempuan. Kedua, saat ini masyarakat. Ini berarti tubuh adalah
konstruksi atau pemaknaan perempuan realitas politik dan penuh dengan strategi
baik dalam ranah publik maupun privat politik. Tubuh menjadi subjek yang
menjadikan perempuan pada posisi mewakili rasio, pengalaman, pengetahuan,
subordinat sehingga menyebabkan dan kesadaran. Banyak objek yang
kerentanan sosial baik secara fisik, memaknai dan menjadikan tubuh
reproduksi dan eksistensi perempuan. perempuan menjadi ranah yang sangat
Menurut Synnott (2007: 52), dalam eksploitatif. Konsep Bourdieu tentang
tubuh perempuan kontemporer, arti tubuh “body capital” sebagai bagian dari modal,
dapat diidentifikasi dalam beberapa ciri. yaitu bahwa aset-aset fisik tubuh dapat
Pertama, tubuh merupakan sesuatu yang berfungsi sebagai modal yang dapat
komunal, dengan bagian-bagian yang dapat ditukar untuk mendapatkan keuntungan
digonta-ganti, jantung, pankres, ginjal, (Bourdieu dalam Lee, 2006). Oleh karena
kornea, dan sumsum tulang dapat itu, banyak usaha yang dilakukan
ditransplantasikan sendiri-sendiri atau seseorang untuk memperbaiki penampilan
dalam kombinasi yang beragam. Kedua, agar mencapai citra tubuh yang diharapkan
tubuh yang direkayasa, dalam dunia dalam kehidupan sosial.
kedokteran tentang penciptaan suatu Tubuh perempuan kaitannya dengan
genetika, sel-sel reproduksi, batas kuman, representasi tidak hanya dilihat secara
dan pengkloningan manusia. Ketiga, tubuh biologis yang terdiri dari bagian tertentu
dipilih sebagai sebuah teknologi seperti dada, paha, pinggul, mata, hidung,
reproduksi baru, termasuk fertilisasi in mata, bibir, perut, dan lain sebagainya
vitro, inseminasi buatan, ibu pengganti, namun juga dilihat secara sosial. Beauvoir
pembekuan embrio, dan penelitian atas dalam Barker (2005) mengungkapkan
kandungan buatan. Tubuh menjadi suatu bahwa tubuh bukanlah suatu benda, tubuh
hal penting yang mempengaruhi kehidupan adalah suatu situasi dan cengkeraman kita
seseorang terutama perempuan. Menurut terhadap dunia sosial dan sketsa kita
Candraningrum (2015: 85), hal ini karena terhadap dunia sosial. Bagian tubuh dan
tubuh perempuan dapat dikatakan lebih atribut tubuh sesungguhnya bersifat sosial.
Usia, gender, dan warna kulit menjadi massa merupakan wujud dari bentuk
identitas sosial dan konsep diri. Tubuh stereotipe dan komoditas. Dari pengaruh
menjadi suatu hal penting yang media massa dan berbagai sarana yang ada
mempengaruhi kehidupan sosial seperti di dalamnya dapat memengaruhi laki-laki
memperhatikan kecantikan, kegemukan, dan perempuan dalam menampilkan
wajah, dan seks yang menjadi berpengaruh kecantikan dan ketampanannya, sekaligus
untuk bekerja atau berteman. Tubuh mempengaruhi penilaian masyarakat
menampung sebuah wilayah yang luas dari terhadap apa yang disebut cantik dan
makna yang terus menerus berubah. Ia tampan. Iklan-iklan dalam media massa
menjadi unsur pokok identitas personal dan melahirkan standar tubuh perempuan ideal
sosial (Raditya, 2014). dengan fantasi perempuan sebagai model-
Berbicara tentang tubuh perempuan, model iklan yang harus berpenampilan
pasti berkaitan erat dengan kecantikan dan cantik dan seksi (Murwani, 2010: 10).
seksualitas. Dalam hal kecantikan pada Pencitraan kecantikan tersebut dilakukan
manusia, biasanya pembicaraan hanya sedemikian rupa dan umumnya perempuan
berhubungan dengan perempuan. Hal ini membenarkan tentang penilaian tubuhnya
karena perempuan memiliki kecantikan yang ditentukan oleh lingkungan sosial dan
dan kemampuan menampilkannya serta budaya di luar dirinya.
memiliki perhatian yang lebih besar Tubuh sekarang berada dalam
daripada laki-laki. Ini adalah naluri yang tekanan modernitas. Tubuh menjadi titik
dianugerahkan Allah secara khusus kepada sentral dari mesin produksi, promosi,
perempuan. Laki-laki cenderung mencari distribusi, dan konsumsi kapitalisme.
kecantikan kemudian mengekspresikannya Politisasi tubuh perempuan yang disebut
sedangkan perempuan lebih cenderung cantik, ditampilkan oleh media dengan
menampakkannya pada diri mereka merepresentasikan definisi umum tentang
sendiri. Dalam Surat al-Waqi‟ah [56] ayat kriteria kecantikan perempuan melalui
22, menyebutkan bahwa pasangan- tubuh yang langsing, kurus, tinggi
pasangan surgawi dilukiskan laksana lu‟lu‟ semampai, kulit mulus dan putih. Kriteria
al-maknun (Shihab, 2005: 63-70), yakni ini terkadang menjadikan perempuan harus
kebeningan dan kecemerlangan mata rela menahan dirinya dari makan dan
mereka, laksana mutiara yang tersimpan minum serta berolahraga yang sangat
baik sehingga tidak disentuh oleh sedikit melelahkan, bahkan perempuan rela
kekeruhan apapun, atau keterpeliharaan menghabiskan biaya yang cukup fantastis
diri mereka sebagaimana laksana mutiara untuk mendapatkan predikat sebagai
yang tersimpan baik akibat tidak pernah perempuan yang cantik. Tubuh juga
tersentuh oleh siapapun sebelumnya. dijadikan metakomoditi yaitu komoditi
Apalagi pada masa modern- untuk menjual komoditi lain, melalui peran
kontemporer sekarang ini, parameter sentralnya dalam sistem promosi
kecantikan tubuh perempuan lebih banyak kapitalisme (cover girl). Selain itu, tubuh
ditentukan oleh media massa. Peran media juga menjadi sasaran utama dari konsumsi
massa yang mestinya menjadi sarana bagi (Piliang, 2004: 116), yakni dengan
pencerdasan publik dan emansipasi menciptakan berbagai kebutuhan yang
perempuan menjadi terabaikan atau malah berkaitan dengan tubuh (body building),
dengan sengaja diabaikan. Media massa operasi plastik dan lain-lain yang
lebih sering memanfaatkan perempuan dan terealisasi dalam media massa.
terus menerus memproduksi serta Bukan hanya cantik, tubuh
melanggengkan budaya patriarki yang perempuan telah dibatasi pada fungsi-
merugikan kaum perempuan. Menurut Tri fungsi yang berhubungan dengan
Hastuti (2003: 120) banyaknya perempuan biologisnya (Wadud, 1999: 42). Bahkan,
muncul sebagai bintang iklan di media tubuh perempuan juga diproduksi sebagai
alasan untuk membatasi ruang gerak ٍ ََ ل اىىِّ َغآ ُء ِمه بَ ْؼ ُذ ََآلأَن حَبَ َّذ َه بِ ٍِ َّه ِم ْه أَ ْص
َُْاج ََى َ َالَّيَ ِحوُّ ى
perempuan agar terhindar dari kekacauan ج يَ ِميىُلَ ََ َمبنَ هللاُ َػيَّ ُم ِّو ْ ل ُح ْغىٍُ َُّه إِالَّ َمب َميَ َن َ َأَ ْػ َجب
dan yang terpenting supaya kemuliaan َّ ٍء َّسقِيبًبْ ش
agama tetap terpelihara (Muhammad, ”Tidak halal bagimu menikahi wanita-
2013: 167-169). wanita sesudah itu dan tidak boleh (pula)
Dalam ekologi Islam yang tercermin mengganti mereka dengan istri-istri (yang
melalui teks kitab suci al-Qur‟an, tubuh lain), meskipun kecantikan mereka
perempuan termasuk sakral untuk menarik hatimu, kecuali wanita-wanita
dilindungi dengan berbagai daya dan (hamba sahaya) yang kamu miliki. Dan
upayanya agar terhindar dari berbagai Allah Maha mengawasi segala sesuatu.”
tindakan tangan-tangan yang tidak (QS.Al Ahzab [33]: 52).
bertanggungjawab. Hal ini karena tubuh Dalam ayat ini, Allah melarang dan
perempuan amat lekat relasinya dengan mengharamkan Rasulullah untuk
keindahan yang menjadikan lawan menceraikan istri-istrinya dan mengganti
jenisnya terpikat, terpana, dan tergoda istri-istri tersebut dengan menikahi
karena kecantikan tubuh perempuan untuk perempuan lain, meskipun Rasulullah
melakukan hal-hal yang tidak semestinya tertarik pada kecantikan perempuan lain
dilakukan. Allah SWT memberikan aba- itu. Namun, Allah menghalalkan budak-
aba dan peringatannya dalam beberapa budak perempuan yang memang dimiliki
ayat-Nya, yaitu sebagai berikut: oleh Rasulullah. Ayat ini, menekankan
ل أَجْ َغب ُمٍُ ْم ََإِن يَقُُىُُا حَ ْغ َم ْغ ىِقَُْ ىِ ٍِ ْم َ ََُإِ َرا َسأَ ْيخٍَُ ْم حُ ْؼ ِجب bahwa larangan menceraikan istri untuk
ْ َ َمؤَوٍَُّ ْم ُخ ُشبٌ ُّم َغىَّ َذةٌ يَحْ َغبُُنَ ُم َّو
َُّص ْي َح ٍت َػيَ ْي ٍِ ْم ٌُ ُم اى َؼ ُذ menikahi perempuan lain hanya karena
َفَبحْ َزسْ ٌُ ْم قَبحَيٍَُ ُم هللاُ أَوَّّ ي ُْؤفَ ُنُن kecantikan tubuh yang dimiliki perempuan
”Dan apabila kamu melihat mereka, tersebut. Sedangkan hamba sahaya
tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu dihalalkan oleh Allah karena memang pada
kagum. Dan jika mereka berkata, kamu saat itu konteks dan audiens yang hidup di
mendengarkan perkataan mereka. Mereka lingkungan sekitar Nabi adalah marak
seperti kayu yang tersandar. Mereka dengan perbudakan. Nabi menikahi hamba
mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang sahaya bertujuan untuk memerdekakan
keras ditujukan kepada mereka. Mereka status hamba sahayanya agar perempuan
itulah musuh (yang sebenarnya) maka itu terbebas dari statusnya sebagai hamba
waspadalah terhadap mereka; semoga sahaya hingga akhirnya zaman sekarang
Allah membinasakan mereka.” (QS. Al- perbudakan itu telah hilang dari peradaban
Munafiqun [63]: 4). dunia khususnya peradaban Islam.
Jika laki-laki memandang Berdasarkan ayat itu,
perempuan, maka mereka akan terpesona mengindikasikan bahwa tubuh perempuan
dan kagum oleh keindahan tubuh yang memiliki kecantikan fisik saja jika
perempuan. Kemudian, ketika perempuan ditelisik dari perspektif ekofeminisme
berbicara, laki-laki akan mendengarkan Islam, akan menjadikan dirinya jatuh
pembicaraan tersebut karena manis dan terperosok dalam hal-hal yang seharusnya
fasihnya tutur kata perempuan itu. Laki- tidak terjadi pada tubuh perempuan ketika
laki dan perempuan yang demikian itu perempuan sebagai pemilik kuasa tersebut
adalah mereka yang kosong dari iman tidak dapat mengendalikan tubuhnya
bagaikan kayu yang tersandar, tidak ada sendiri. Namun, menurut ekofeminisme
kehidupan dalam diri mereka sehingga Islam, kecantikan pada tubuh perempuan
mereka sampai dipalingkan dari kebenaran adalah semu. Hakikat kecantikan yang
kepada kemunafikan tersebut. Begitu pula sesungguhnya dalam ekofeminisme Islam
dalam ayat 52 Surat al-Ahzab: tentang tubuh perempuan adalah bukan
dilihat pada kecantikan fisik dan rupa
semata melainkan lebih jauh daripada itu
yakni lebih pada kecantikan karakter, sifat, sering disebut sebagai perempuan
tabiat, kebaikan hati dan akhlak seorang shalihah) akan abadi dan tidak akan pernah
perempuan. Sebagaimana disebutkan hilang walaupun dimakan waktu dan usia.
dalam hadits berikut: Sebagaimana disebutkan dalam hadits
:هللاِ صيّ هللا ػييً َعيم َّ قَب َه َسعُُ ُه:ػ َْه أَبِّ ٌُ َش ْي َشةَ قَب َه Nabi Muhammaad SAW bahwa wanita
َّص َُ ِس ُم ْم ََأَ ْم َُاىِن ْم ََىَ ِن ْه يَىظ ُش إِى
ُ ْ ُ ُ َّهللاَ الَ يَ ْىظُ ُش إِى
َّ إِ َّن shalehah adalah sebaik-baik perhiasan
( )سَاي مغيم.قُيُُبِ ُن ْم ََأَ ْػ َمبىِ ُن ْم dunia:
“Dari Abu Hurairah ia berkata, أخبشوب محمذ به ػبذ هللا به يضيذ قبه
Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya
Allah tidak melihat kepada rupa kalian حذثىب أبي قبه حذثىب حيُة َرمش آخش
dan harta kalian akan tetapi Dia melihat أوبؤوب ششحبيو به ششيل أوً عمغ أبب
kepada hati-hati kalian dan perbuatan- ػبذ اىشحمه اىحبيي يحذد ػه ػبذ هللا
perbutan kalian.” (HR. Muslim).
Dalam hadits ini Rasulullah ingin به ػمشَ به اىؼب أن سعُه هللا صيّ هللا
memberikan standar penilaian kecantikan ػييً َعيم قبه إن اىذويب ميٍب مخبع َخيش
dan kemuliaan seorang hamba di sisi )مخبع اىذويب اىمشأة اىصبىحت (سَاي مغيم
Allah, sekaligus meluruskan pandangan Artinya: “Telah bercerita kepada kami
sebagian manusia yang salah dalam Muhammad bin Abdillah bin Yazid
penilaian tersebut. Kecantikan dan berkata: „‟ Telah bercerita kepada kami
kemuliaan seseorang dalam pandangan Haiwa yang menutur sanad hingga akhir
Allah bukan hanya dilihat dari sisi dan bercerita kepada kami Syarohbil bin
lahirnya saja seperti bentuk tubuh yang Syarik sesungguhnya beliau mendengar
cantik jelita atau wajah yang cantik Abu Abdirrohman Al-Hubla berkata dari
rupawan, harta yang berlimpah, keturunan Abdulloh bin Amr bin il‟a. Sesungguhnya
yang baik dan seterusnya, akan tetapi Allah Rasulullah SAW bersabda: „‟sesungguhnya
hanya melihat kecantikan hati manusia seluruh dunia adalah perhiasan dan
seperti keikhlasan, ketundukan perempuan sebaik-baik perhiasan adalah wanita
di hadapan Allah, kesopanan dan rasa malu sholihah”. (H.R. Muslim).
perempuan ketika harus saling bertatap Namun yang terjadi sekarang, tubuh
muka dengan laki-laki. Kecantikan hati perempuan telah dirusak oleh kekuasaan,
inilah yaang akan mampu mengantarkan memerlukan aksi penyelamatan nyata yang
perempuan dalam keselamatan tubuhnya, berbasis pada kasih sayang, cinta, dan
jiwanya, keluarga, dan keturunannya. kepedulian. Sikap ini serupa dengan sikap
Dengan demikian, para perempuan yang dilakukan terhadap bumi yang juga
tidak perlu takut tidak cantik dengan memerlukan sikap kasih sayang dan
berbagai bentuk dan jenis tubuhnya karena kepedulian untuk terlepas dari cengkraman
setiap wanita itu cantik dan indah apabila jahat kekuasaan dan terhindar dari berbagai
ia mempunyai akhlak, sikap, karakter, dan bencana ekologi yang mengancam.
sentuhan rasa feminim yang indah pula Langkah kritis yang dihadirkan
seperti karakter penuh kasih sayang, ekofeminisme berujung pada aksi
keibuan, kepedulian antarsesama, dan kesadaran bahwa tubuh perempuan dan
lainnya. Diantara karakter inilah yang juga bumi sama-sama rentan terhadap
dikehendaki oleh ekofeminisme yang kerusakan oleh kebijakan politik tubuh.
sangat senada dengan doktrin ajaran Islam Perempuan tidak hanya berdiam melihat
bahwa kecantikan tubuh perempuan yang kerusakan akan tubuhnya sendiri akibat
tampak secara fisik semata, akan mudah kuasa mereka (the other) yang memiliki
hilang seiring dengan waktu dan usianya dominasi maskulinitas. Ekofeminisme
yang semakin berjalan pasti menuju tua. bergerak jauh dengan konsep berdamai
Sedangkan perempuan yang memiliki dengan sesama penghuni bumi untuk
kecantikan akhlak dan hati (dalam Islam menyelamatkan perempuan dan bumi dari
diri mereka (ke seluruh tubuh mereka) saudara-saudara laki-laki mereka, atau
jilbab mereka. Hal itu menjadikan mereka putra-putra saudara lelaki mereka, atau
lebih mudah dikenal (sebagai para wanita putra-putra saudara perempuan mereka,
muslimah yang terhormat dan merdeka) atau wanita-wanita Islam, atau budak-
sehingga mereka tidak diganggu. Dan budak yang mereka miliki, atau pelayan-
Allah senantiasa Maha Pengampun lagi pelayan laki-laki yang tidak mempunyai
Maha Penyayang” (QS. Al-Ahzab [33]: keinginan (terhadap wanita) atau anak-
59). anak yang belum mengerti tentang aurat
Jika ditelisik dari asbabun nuzul ayat wanita. Dan janganlah mereka
ini (Shaleh dkk, 1982: 409), di dalamnya memukulkan kakinya agar diketahui
terdapat cerita yang berasal dari istri Nabi perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan
Muhammad SAW yang bernama Siti bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah.
Sauda keluar rumah untuk suatu keperluan, Hai orang-orang yang beriman supaya
namun ia ditegur oleh sahabat Umar kamu beruntung.” (Q.S. An Nur [24]: 31).
perihal keluarnya seorang perempuan M. Quraish Shihab (Shihab, 2002:
terutama posisi perempuan tersebut 319-320) menyatakan bahwa sebelum
sebagai istri Rasulullah. Maka turunlah turunnya ayat ini, cara berpakaian wanita
ayat ini sebagai petunjuk telah merdeka atau budak hampir dapat
diperbolehkannya atau diizinkan oleh dikatakan sama. Hal tersebut menjadikan
Allah SWT untuk keluar rumah dalam laki-laki usil dan sering kali mengganggu
rangka suatu keperluan. Selain itu, ayat ini para perempuan khususnya yang mereka
diturunkan juga degan latar belakang ketahui atau duga sebagai hamba sahaya.
bahwa istri Rasulullah yang diganggu oleh Adapun untuk menghindarkan gangguan
kaum munafiqin. Ketika mereka ditegur, tersebut, serta menampakkan kehormatan
mereka menjawab bahwa mereka hanya wanita muslimah turunlah ayat di atas
mengganggu hamba sahaya. Maka, dengan menyatakan: Hai Nabi Muhammad
turunlah ayat ini (S. Al-Ahzab: 59) sebagai katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak
perintah untuk berpakaian tertutup, agar perempuanmu dan wanita-wanita keluarga
berbeda dari hamba sahaya. orang-orang mukmin agar mereka
َظه ْ َبس ٌِ َّه ََيَحْ فِ ص َ ث يَ ْغضُضْ هَ ِم ْه أَ ْب ِ ََقُو ىِّ ْي ُم ْؤ ِمىَب mengulurkan atas diri mereka yakni
ْ
َفُشَُ َجٍ َُّه ََالَيُ ْب ِذيهَ ِصيىَخٍَ َُّه إِالَّ َمبظٍََ َش ِم ْىٍَب ََىيَضْ ِش ْبه keseluruh tubuh mereka. Yang demikian itu
ََْبِ ُخ ُم ِش ٌِ َّه َػيَّ ُجيُُبِ ٍِ َّه ََالَيُ ْب ِذيهَ ِصيىَخٍَ َُّه إِالَّ ىِبُؼُُىَخِ ٍِ َّه أ menjadikan mereka lebih mudah
َََْءابَآئِ ٍِ َّه أََْ َءابَآ ِء بُؼُُىَخِ ٍِ َّه أََْ أَ ْبىَآئِ ٍِ َّه أََْ أَ ْبىَآ ِء بُؼُُىَخِ ٍِ َّه أ dikenal sebagai wanita-wanita terhormat
ََْإِ ْخ َُاوِ ٍِ َّه أََْ َبىِي إِ ْخ َُاوِ ٍِ َّه أََْ َبىِي أَخ ََُاحِ ٍِ َّه أََْ وِ َغآ ِئ ٍِ َّه أ atau sebagai wanita-wanita muslimah,
ج أَ ْي َمبوٍُ َُّه أَ َِ اىخَّببِ ِؼيهَ َغي ِْش أَُْ ىِّ ْا ِإلسْ بَ ِت ِمهَ اىشِّ َجب ِه ْ َمب َميَ َن atau sebagai wanita-wanita merdeka
ث اىىِّ َغآ ِء ا
ِ َ س َُْػ ّ َ ي ػ
َ َُا ش ٍظْ
َ َ ْ ي م َ ى َيه ز
ِ َّ اى ِ أَ َِ اى
و ْ
ف ِّ ط sehingga dengan demikian mereka tidak
ُ ْ َ
ََالَيَضْ ِش ْبهَ بِؤسْ ُجيِ ٍِ َّه ىِيُ ْؼي َم َمبيُخفِيهَ ِمه ِصيىَخِ ٍِ َّه ََحُبُُا َ diganggu. Dan Allah senantiasa Maha
َإِىَّ هللاِ َج ِميؼًب أَيًَُّ ْاى ُم ْؤ ِمىُُنَ ىَ َؼيَّ ُن ْم حُ ْفيِحُُن Pengampun lagi Maha Penyayang.
“Katakanlah kepada wanita yang Berdasarkan ayat tersebut, Islam
beriman: "Hendaklah mereka menahan melalui al-Qur‟an menunjukkan etika yang
pandangannya, dan kemaluannya, dan sangat tepat untuk menciptakan ekologi
janganlah mereka menampakkan feminis Muslim dengan cara para
perhiasannya, kecuali yang (biasa) perempuan sejak mulai masa dewasa,
nampak dari padanya. Dan hendaklah dirinya sendiri diwajibkan untuk menutup
mereka menutupkan kain kudung ke seluruh anggota tubuhnya kecuali wajah
dadanya, dan janganlah menampakkan dan telapak tangan serta beberapa bagian
perhiasannya kecuali kepada suami lain dari tubuh wanita. Seorang perempuan
mereka, atau ayah mereka, atau ayah yang terhormat, bermartabat, dan
suami mereka, atau putra-putra mereka, mempersiapkan dirinya dengan baik dalam
atau putra-putra suami mereka, atau menjaga tubuhnya maka ia akan menutup