Anda di halaman 1dari 3

CITRA TUBUH DAN PIKIRAN YANG POSITIF

Sub Tema : Gaya Hidup Remaja Sehat


Oleh : Nur Hikmah Maulidiyah

Internet merupakan hal yang tidak bisa dilepaskan dari abad 21 saat ini, mulai dari permasalahan
pendidikan, pekerjaan, hiburan, hingga informasi terkini. Hasil penelitian Yahoo dan Taylor
Nelson Sofres (TNS) menunjukkan bahwa pengakses terbesar internet di Indonesia pada 2009
adalah mereka yang berusia 15-19 tahun, masih berdasarkan hasil penelitian yang sama dari
2000 responden yang mengisi survey, menunjukkan angka 64% yang didapat adalah dari remaja.
Penelitian tersebut diperkuat oleh data statistik yang diperoleh dari Asosiasi Penyelenggara Jasa
Internet Indonesia (APJII) terkait jumlah pengguna internet di Indonesia yang dalam setiap
tahunnya terus mengalami peningkatan. Berawal dari tahun 1998 pengguna internet mencapai
512.000 hingga data terbaru pada 2015 menunjukkan pengguna internet di Indonesia mencapai
25.000.000.
Masih menurut data dari APJII, mayoritas pengguna internet pada tahun 2014 di Indonesia
adalah mereka yang berusia 18-25 tahun, yakni mencapai angka 49% dari total pengguna
internet, dari data-data tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa remaja erat kaitannya dengan
dunia internet dan menjadi pengakses terbesar internet.
Melihat postingan perkumpulan remaja di cafe sambil menunjukkan ke akraban mereka melalui
sosial media ternyata berbalik drastis dengan kenyataan yang ada, mereka lebih lama menatap
gawai di tangannya dibandingkan wajah teman di depannya, seakan akan mereka dengan tidak
sengaja terjebak kedalamnya, Selain berpengaruh pada “cara baru” bersosialiasasi ternyata sosial
media sangat berpengaruh terhadap kesehatan remaja, bagaimana bisa?
Mari kita lihat definisi sehat menurut World Health Organization (WHO). Sehat menurut WHO
merupakan keadaan yang sempurna antara fisik, mental dan sosial, bukan hanya bebas dari
penyakit atau kelemahan. Diperkuat oleh pengertian menurut Kementrian Kesehatan (Kemenkes)
yang dituangkan dalam UU No. 23 tahun 1992 yang menjelaskan makna sehat berarti keadaan
normal dan sejahtera dari anggota tubuh, sosial dan jiwa pada individu sehingga ia dapat
melaksanakan aktifitas tanpa gangguan yang berarti adanya kesinambungan antara kesehatan
fisik, mental dan sosial seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
Dalam pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa sehat merupakan suatu kesatuan
antara fisik, mental dan sosial individu, namun seperti yang kita tahu bahwa internet khususnya
sosial media sangat berdampak pada kesehatan mental remaja khususnya remaja perempuan
terkait citra tubuhnya. Remaja perempuan cenderung membandingkan dirinya dengan figur
yakni teman atau selebgram yang dianggap memenuhi standar kecantikan seperti berkulit putih,
langsing dan segala hal yang dianggap lebih menarik dari dirinya (upward appearance
comparisons).
Sehingga remaja perempuan lebih sering memiliki citra tubuh yang negatif. Menurut Werthein
dan Paxton (2012) citra tubuh negatif atau adanya ketidak puasan pada tubuh dapat muncul
ketika terdapat perbedaan antara tubuhnya dengan pandangan idealisasi tubuh yang diinginkan
yang kemudian perbedaan tersebut dianggap penting sehingga individu dapat melakukan
perilaku ekstrem demi mengubah tubuhnya agar terhindar dari kritik orang lain. Sehingga tidak
salah jika studi menunjukkan bahwa remaja rentan terkena gangguan cemas dan gangguan
makan atau eating disorder.
Menciptakan citra tubuh dan pikiran yang positif merupakan hal yang memerlukan usaha lebih
untuk dilakukan, hal tersebut bisa dimulai dari bagaimana kita terhubung dengan diri kita sendiri,
pertama kita harus belajar untuk menerima dan mencintai diri, mengingat bahwa kita sebagai
individu merupakan satu kesatuan antara kekurangan dan kelebihan, mulailah untuk mengingat
kelebihan apa saja yang dimiliki oleh diri sehingga kita bisa lebih percaya diri dan menghargai
diri.
Misalnya saya menerima bahwa diri saya berbadan pendek dan berkulit coklat, namun dibalik
hal tersebut saya merupakan seseorang yang gemar membaca dan menulis demi pengembangan
diri saya sehinggan saya mencintai diri saya seutuhnya. Maka hal yang harus saya lakukan demi
kesehatan tubuh saya ialah dengan berolahraga yang rutin, pola makan yang teratur dan
memberikan nutrisi yang baik untuk fisik dan pikiran saya.
Kitapun harus selalu mengingat untuk mensyukuri segala nikmat yang kita miliki, daripada
hanya berfokus pada kekurangan diri, lebih bijaksana jika kita berfokus pada anugerah yang
telah Tuhan berikan seperti manta yang masih bisa melihat dengan jelas, organ-organ tubuh yang
masih berfungsi dengan baik, badan yang masih sehat untuk menjalankan aktifitas, tangan
beserta kaki yang masih sempurna untuk bergerak, see.. there are beautiful things in you, always
be grateful for what we have.
Saat kita sudah mencintai diri kita maka kita tidak akan membiarkan kebiasaan buruk yang
menyiksa diri untuk terus dilakukan, kita akan fokus untuk memperbaiki kualitas hidup kita.
Ketika sudah mencintai diri sendiri maka kita tidak akan menilai diri menggunakan standar
penilaian orang lain, tujuan dan pandangan kita akan berubah menjadi “ aku akan melakukan dan
memberikan segala hal yang terbaik untuk tubuh ini”
Demi kualitas hidup yang lebih baik maka ada beberapa hal yang dapat kita lakukan
1. Melakukan olahraga yang teratur, selain dapat menyehatkan jantung, ternyata olahraga
dapat meningkatkan hormone serotonin dan dopamine dalam otak sehingga kita bisa
lebih sehat, tenang, dan bahagia.
2. Jangan lupa untuk membersihkan diri minimal dua kali sehari, jika tubuh kita bersih
makan akan berdampak pula pada kesehatan dan kepercayaan diri kita
3. Pola makan yang teratur, ternyata pola makan yang teratur sangat berpengaruh pada
produktifitas dan mood kita, sehingga kita bisa menjalani hari dengan semangat
4. Tidur yang cukup, tidur pada siang hari tidak dapat menggantikan kualitas tidur pada
malam hari, sehingga sangat diperlukan untuk tidur yang cukup pada malam hari yang
nantinya akan berdampak pada regenerasi sel tubuh dan konsentrasi pada esok hari.
Untuk mencapai titik memiliki citra tubuh dan pikiran yang positif memang bukanlah hal yang
mudah, namun semuanya harus kita lalui demi kualitas hidup yang lebih baik secara fisik
maupun mental. Sehingga kita bisa menjadi remaja yang sehat seutuhnya.

Referensi
Bearman, S. K, Martinez, E., & Stice, E. (2006). The skinny on body dissatisfaction: a
longitudinal study of adolescent girls and boys. Journal Youth Adolescent, 35, 2, 217-229.
Bibiloni, M. M., Pich, J., Pons, A., & Tur, J. A (2013). Body image and eating patterns among
adolescents. BMC Public Health, 13, 1 -10
Halsted, Elizabeth. 2016. How To Have Positive Body Image. Psychology Today Website
Malachowski, C. C., & Myers, S. A. (2013). Reconstructing the Ideal Body Image in Teen
Fashion Magazines. Communication Teacher, 27(1), 33-37.
Nauert, R., PhD. (2008, April 23). 75 percent of women have disordered eating. Retrieved from
http://psychcentral.com/news/2008/04/23/75-percent-of-women-have-disorder.
Sukamto, M., Hamidah, H., & Fajrianthi, F. (2019). “Can I Look Like Her?”: Body Image of
Adolescent Girls who Use Social Media. Makara Human Behavior Studies in Asia, 23(1),
60-72
Young, Joel. 2015. How to Improve Your Body Image. Psychology Today Website
Yuliana, B. N. (2013). Kepuasan terhadap citra tubuh dan kejadian Female Athlete Triad (FAT)
pada remaja putri. [Skripsi]. Semarang: Universitas Diponegoro.

Anda mungkin juga menyukai