Anda di halaman 1dari 4

MEMAHAMI PENGERTIAN

PERANCANGAN KOTA

Persyaratan perancangan kota(urban design) dapat diterapkan pada berbagai proyek,


penetapan daerah-daerah yang dikenai kewajiban membuat laporan dampak lingkungan,
perubahan mintakat, atau penetapan daerah-daerah sebagai satuan pembangunan terencana.

Kata perancangan digunakan dengan berbagai cara dan berbagai makna dinebagai bidang.
Pada skala kwasan, perancangan kota meliputisituasi dan perkembangan lingkungan suatu
bangunan atau sekumpulan gedung, suatu taman, jalur pejalan kaki, atau elemen fisik
lingkungan lain yang saling berhubungan dengan penghuninya. Sementara pada skala kota,
perancangan kota berkaita dengan elemen visual utama yang meliputi: pemusatan, tengaran,
kawasan, jejalur, dan juga tepian. pada dasarnya Urban Design berkaitan erat dengan
kebijakan dalam perancangan fisik kota, yang melibatkan sekelompok orang dalam suatu
kurun waktu tertentu, disamping juga berkaitan erat dengan rnanajemen pembangunan fisik
kota, baik dalam lingkungan alarni, maupun linakungan binaan.

Pengertian perancangan kota(Urban Design) menurut para pakar adalah sebagai berikut:

1. Robert M. Beckley, (1979) Urban Design adalah suatu jembatan antara profesi
perencanaan kota dan arsitektur. Perhatian utama Urban Design adalah pada bentuk
fisik kota.
2. Melville Branch (1995) Di dalam perencanaan kota komprehensif, perancangan kota
memiliki suatu makna yang khusus, yang membedakannya dari berbagai aspek proses
perencanaan kota. Perancangan kota berkaitan dengan tanggapan inderawi manusia
terhadap lingkungan fisik kota: penampilan visual, kualitas estetika, dan karakter
spasial”
3. Harry Anthony (dalam buku Antoniades, 1986) memberi pengertian bahwa
perancangan kota merupakan pengaturan unsur-unsur fisik lingkungan kota
sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi baik, ekonomis untuk dibangun, dan
memberi kenyamanan untuk dilihat dan untuk hidup di dalamnya.
4. Catanese dan Snyder, pada hakekatnya Urban Design adalah suatu jembatan antara
profesi perencanaan kota dan arsitektur, yang perhatian utamanya adalah pada bentuk
fisik wilayah perkotaan. Dalam hai in; Catanese dan Snyder menjelaskan posisi urban
design dalam proses perencanaan dan perancangan dalam skala makro
5. Pierre Merlin dan Francoise Choay (1988: 677 & 851) perancangan kota adalah
proses dari konsep dan realisasi arsitektur yang memungkinkan penguasaan
pengaturan formal dari perkembangan kota, yang menyatukan perubahan
dan kemapanan.
6. Andy Siswanto, perancangan kota merupakan sebuah disiplin perancangan yang
merupakan pertemuan dari arsitektur, perencanaan dan pembangunan kota.

Dari beberapa defenisi perancangan kota menurut para ahli diatas, kita bisa mengambil
beberapa kata kunci yaitu sebagai berikut:

1. Jembatan antara profesi perencanaan kota dan arsitektur


2. Tanggapan inderawi manusia terhadap lingkungan fisik kota.
3. Pengeturan unsur-unsur fisik kota sedemikian rupa sehingga dapat berfunsi baik
4. Proses dari konsep dan realisasi arsitektur
5. Suatu kedisiplinan perancangan yang merupakan pertemuan dari arsitektur,
perencanaan dan pembangunan kota.

Namun, terkadang definisi Urban Design banyak disalahartikan, dimana arsitek sendiri sering
terkonsentrasi pada perancangan bangunan sebagai sosok tunggal yang terisolasi dari
kawasan, tidak merespon dan, terintegrasi dengan tipologi morfologi arsitektur, serta
struktur fisik kawasan.

Dari pendapat para pakar diatas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya urban design
adalah merupakan suatu disiplin perancangan, yang merupakan suatu jembatan antara
perencanaan kota dan arsitektur, dan berkaitan erat dengan kebijakan dalam perancangan dan
manajemen pembangunan fisik kota, yang perhatian utamanya adalah pada bentuk fisik kota dan
lingkungannya, baik daiam bentuk lingkungan alami, maupun lingkungan binaan, yang sesuai
dengan aspirasi masyarakat, serta daya dukung lahannya, dan diatur sedemikian rupa, sehingga
ruang dan bangunan perkotaan tersebut dapat dimanfaatkan, sosial, artistik, berbudaya dan
optimal, secara teknis maupun ekonomis

8 Elemen Perancangan Kota

Perancangan Kota mencakup perencanaan ruang-ruang antar bangunan serta ruang


yang diciptakan untuk masyarakat. Perancangan kota sangat berkaitan dengan kualitas fisik
lingkungan. elemen perancangan kota meliputi berbagai aspek yang harus diperhatikan saat
hendak merancang suatu kawasan urban dengan segala karakteristiknya.

Seorang ahli perancangan kota, Hamid Shirvani dalam bukunya yang berjudul "The
Urban Design Process" juga menyebutkan ada delapan (8) elemen fisik dalam perancangan
kota sebagai berikut :
1. Tata guna lahan (Land Use)

Tata Guna Lahan adalah elemen kunci dalam Perancangan Kota. Tata guna lahan berfungsi
sebagai rencana dasar dua dimensi yang menjadi acuan ruang tiga dimensi dibentuk.
Disarankan suatu perencanaan fungsi sebaiknya bersifat campuran (Mix Use). Dengan begitu
diharapkan akan terjadi kegiatan terus menerus selama 24 jam per hari yang akan
meningkatkan sistem infrastruktur kota.

2. Tata bangunan (Building Form and Massing)

Tata bangunan berkaitan dengan bentuk fisik bangunan, misalnya : batas ketinggian
bangunan, kepejalan bangunan (Bulk), batas garis sempadan, penutupan lahan atau amplop
bangunan yang meliputi KLB dan KDB. Disamping itu terdapat juga hal-hal seperti
penggunaan gaya arsitektur, skala, bahan termasuk warna bangunan.

3. Sirkulasi dan perparkiran (Circulation and Parking)

Sirkulasi merupakan elemen yang menghubungkan suatu fasilitas dengan fasilitas lainnya.
Contoh utamanya adalah jalan. Agar bisa membentuk suatu lingkungan sirkulasi yang ideal,
maka jalan harus merupakan elemen ruang terbuka serta dipandang. Jalan tersebut hendaknya
mampu memberi orientasi yang jelas bagi para pengemudi maupun pejalan kaki, serta
membuat lingkungan yang dilaluinya mudah dikenali. Harus ada kerjasama dari sektor umum
maupun swasta agar dapat mencapai tujuan tersebut. Sedangkan untuk masalah perparkiran
terdapat dua pengaruh terhadap kualitas lingkungan meliputi kelangsungan aktivitas kota dan
dampak visual terhadap bentuk fisik dan struktur kota.

Berkaitan tentang Jalan sebagai salah satu elemen perancangan kota, berikut adalah artikel
mengenai Pengertian Jalan dan Jenis-jenis Jalan yang ada di Indonesia.

4. Ruang terbuka (Open Space)

Ruang Terbuka mencakup semua unsur landscape berupa jalan, trotoar, pedestrian, taman
maupun ruang rekreasi di perkotaan. Ruang terbuka mestinya bisa menjadi bagian yang
terintegrasi dari Perancangan Kota dan bukan sekedar akibat dari penyelesaian tata ruang
maupun arsitekturnya.

5. Jalur pejalan kaki (Pedestrian Ways)

Pedestrian merupakan sarana bagi pejalan kaki dan sarana untuk kegiatan pada sektor
informal, misalnya pedagang kaki lima dan penjual eceran. Hal ini yang sekaligus bisa
menghidupkan ruang-ruang terbuka kota.

6. Aktivitas pendukung (Activity Support )

Aktivitas pendukung dalam elemen perancangan kota meliputi semua penggunaan dan
kegiatan yang berlangsung di dalam ruang-ruang terbuka kota.
7. Rambu, papan reklame, dan Iain-lain (Signage)

Signage merupakan suatu elemen visual yang menjadi alat bantu untuk menginformasikan
masyarakat pemakai ruang kota. Dalam hal ini perlu diatur agar tercipta keseimbangan antara
kepentingan umum dan privat. Adapun dampak visual signage tidak boleh terlalu berlebihan.
Sehingga dapat mengurangi kesemrawutan dan persaingan dengan rambu-rambu lalu lintas
meskipun sangat diperlukan.

8. Preservasi dan konservasi (Preservation)

Preservasi dan konservasi meliputi perlindungan terhadap tempat tempat atau aset kota yang
sudah ada karena dianggap istimewa seperti bangunan-bangunan dengan nilai sejarah.
Bangunan bersejarah perlu dilindungi karena nilai sejarahnya yang memiliki arti mendalam
bagi masyarakat kota, bangsa maupun negara. Contohnya gedung proklamasi.

Demikianlah mengenai 8 Elemen Perancangan Kota yang perlu dipahami dalam


merancang suatu kawasan urban. Semoga artikel ini Bermanfaat dan dapat menambah
wawasan bagi para pembaca sekalian.

Anda mungkin juga menyukai