Konjungsi
Konjungsi
2. Jenis konjungsi
a. Konjungsi intrakalimat
Konjungsi yang menghubungkan bagian-bagian kalimat. Dibedakan menjadi 3:
- Konjungsi koordinatif
Adalah konjungsi yang menghubungkan bagian kalimat tunggal atau kalimat majemuk setara.
Misalnya: dan (maknanya menjumlahkan/menggabungkan); tetapi (maknanya
mempertentangkan); lalu, kemudian (melanjutkan)
- Konjungsi Subordinatif
Adalah konjungsi yang menghubungkan kalimat majemuk bertingkat. Konjungsi subordinatif
membentuk keterangan kalimat. Jenisnya:
- Konjungsi Korelatif
Adalah konjungsi yang terdiri dari 2 kata atau lebih yang disisipi bagian kalimat yang
dihubungkan. Contoh:
o Intrakalimat
… bukan … melainkan …
… tidak … (selalu verba)..tetapi …
Jangankan …, … pun …
b. Konjungsi antarkalimat
Konjungsi yang bisa menghubungkan kalimat yg 1 dengan yg lain dalam sebuah paragraf.
Ciri
- Mengawali kalimat baru
- Ditulis dgn huruf kapital dan disertai koma
c. Konjungsi antarparagraf
Konjungsi yang menghubungkan sebuah paragraf dengan paragraf sebelumnya.
Cirinya:
- Diawal paragraf minimal paragraf kedua
- Ditulis menggunakan huruf kapital diikuti koma
- Melanjutkan paragraf sebelumnya
Frase adalah gabungan 2 kata atau lebih yang menduduki satu fungsi sintaksis. Jenis frase:
- Berdasarkan ada tidaknya unsur pusat (UP) atau unsur inti atau unsur diterangkan (DM)
Frase endosentris
Frase yang memiliki unsur pusat (D)
Frase endosentris dibedakan menjadi 3:
a. Frase endosentris atributif (DM)
Contoh: Sangat cantik. Unsur pusat: cantik (MD), dsb
b. Frase endosentris koordinatif (DD)
Contoh: meja-kursi, laki-laki – perempuan, tua-muda
c. Frase endosentris apositif
Adalah frase yang menggantikan kata atau bagian kalimat sebelumnya.
Ciri: diapit tanda koma
Contoh: Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia, sedang di luar negeri.
Frase eksosentris
Frase yang tidak memiliki unsur pusat.
Ciri: frase berkata depan
Contoh: Saya pergi ke Surabaya, Saya tiba di Bandung