Anda di halaman 1dari 2

Tujuh Masalah dan Jawabannya dalam Al-Quran

MANUSIA yang diciptakan oleh Allah SWT sentiasa hidup dengan keluh kesah. Hidup di dunia adalah
medan ujian yang disediakan oleh Allah SWT supaya manusia bersabar dan bertawakal kepada Allah
SWT. Hidup di dunia adalah kehidupan sementara waktu sahaja, di akhiratlah merupakan kehidupan
yang kekal abadi.

Dari banyaknya permasalahan yang menimpa manusia, tidak serta merta manusia ditimpa masalah
begitu saja, tapi Allah menakar kemampuan manusia itu sendiri dengan masalah yang dihadapi. Allah
SWT semata-mata menciptakan masalah kepada manusia untuk memberikan pelajaran dan hikmah dari
sebuah permasalahan tersebut.

Mereka yang sabar maka akan mendapat ganjaran pahala dari Allah, berbeda dengan yang tidak kuasa,
maka senantiasa arogan dan putus asa terhadap suatu masalah hingga nilai ibadah dan pahala tidak
serta merta didapatnya.

Maka dengan begitu Al-Quran menjadi penolong dan tempat mencari jawaban dari permasalahan yang
sedang dihadapi. Al-Qur’an pula merupakan kalam Allah dan kitab suci yang diturunkan oleh Allah SWT
melalui perantaraan malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Al-Quran diturunkan untuk
menyelasaikan semua persoalan hidup yang dihadapi oleh manusia. Semua jawaban terdapat di dalam
al-Quran.

1. Kenapa aku diuji?

Firman Allah SWT maksudnya : “Apakah manusia itu mengira bahawa mereka dibiarkan sahaja
mengatakan; “Kami telah beriman,” sedangkan mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya Kami telah
menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang
benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta,” (QS. Al-Ankabut: 2-3)

2. Kenapa aku tidak dapat apa yang aku hajatkan?

Firman Allah SWT maksudnya : “Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan
boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu
tidak mengetahui,” (QS. al-Baqarah: 216)

3. Kenapa ujian yang aku terima seberat ini?

Firman Allah SWT maksudnya : “Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan
kesanggupannya,” (QS. al-Baqarah: 286)

4. Kenapa aku merasa lemah dan bersedih hati?

Firman Allah SWT maksudnya : “Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah pula kamu bersedih hati,
padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi darjatnya, jika kamu orang-orang yang beriman,” (QS.
Ali-Imran: 139)
Firman-Nya lagi yang bermaksud : “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka
sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa
semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,” (QS az-Zumar: 53)

5. Bagaimana harus aku menghadapi dugaan ini?

Firman Allah SWT maksudnya : “Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu (menghadapi
segala kesukaran dalam mengerjakan perkara-perkara yang berkebajikan), dan kuatkanlah kesabaran
kamu lebih daripada kesabaran musuh, di medan perjuangan), dan bersedialah (dengan kekuatan
pertahanan di daerah-daerah sempadan) serta bertakwalah kamu kepada Allah supaya, kamu berjaya
(mencapai kemenangan),”(QS. Ali-Imran: 200)

Firman-Nya lagi yang bermaksud : “Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan sabar dan
mengerjakan sembahyang; dan sesungguhnya sembahyang itu amatlah berat kecuali kepada orang-
orang yang khusyuk” (QS. Al-Baqarah: 45)

6. Apakah balasan Allah SWT kepada hamba-hamba-Nya yang sabar?

Firman Allah SWT maksudnya : “Sesungguhnya Allah telah membeli daripada orang-orang mukmin, diri,
harta mereka dengan memberikan syurga untuk mereka….,” (QS. At-Taubah: 111)

7. Kepada siapa aku berharap?

Firman Allah SWT maksudnya : “Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain daripada-Nya. Hanya
kepadaNya aku bertawakal,” (QS At-Taubah: 129)

Hati Mukmin akan tenang dan bahagia apabila hati dan jiwanya bergantung kepada Allah SWT setiap
masa. Tidak ada pengharapan yang lain melainkan mengharap dan menyerahkan diri sepenuhnya
kepada Allah SWT.

Hati yang tenang dan bahagia adalah satu kurniaan Allah SWT kepada hamba-hamba-Nya yang dikasihi-
Nya. Hati yang sejahtera ini tidak akan putus asa dan rasa kecewa walaupun dia dikecewakan oleh insan
lain kerana pertalian yang kukuh di antara hatinya dengan kecintaan kepada Allah SWT.

Hati Mukmin akan sentiasa berbaik sangka terhadap takdir Allah SWT kerana sesungguhnya setiap
kejadian ciptaan Allah SWT mengandungi hikmah dan kebaikan yang tidak dapat difikirkan oleh akal
manusia.

Itulah kemukjizatan Al-Qur’an yang mampu membuat pembacanya luluh hatinya, sehingga dengan kita
dekat dengan Al-Qur’an, insyaAllah hati akan tenang dan pikiran pun akan selalu berada dalam kesucian.
[]

Anda mungkin juga menyukai