Roger Fowler
Roger Fowler
Keterangan
Bold : diksi yang dipilih penutur dalam teks.
Bold, Italic : diksi yang digunakan oleh press.
16/08/2016 BLOG
Kehadiran Roger Fowler, Robert Hodge, Gunther Kress, dan Tony Trew (dikenal dengan
Roger Fowler dkk) ditandai dengan diterbitkannya buku Language and control pada
tahun 1979. Pendekatan yang mereka lakukan kemudian dikenal sebagai critical
linguistics.
Critical Linguistics terutama memandang bahasa sebagai praktik sosial, melalui mana
suatu kelompok memantapkan dan menyebarkan ideologinya. Critical Linguistics
terutama dikembangkan dari teori linguistik. Yang dilakukan oleh sekelompok peneliti ini
adalah melihat bagaimana tata bahasa/grammar tertentu dan pilihan kosakata tertentu
membawa implikasi dan ideologi tertentu.
Dalam membangun model analisisnya, Roger Fowler dkk terutama menggunakan
penjelasan Halliday mengenai struktur dan fungsi bahasa sebagai dasar. Fungsi dan
struktur bahasa ini menjadi dasar struktur tata bahasa, dimana tata bahasa itu
menyediakan alat untuk dikomunikasikan.
Apa yang dilakukan oleh Fowler dkk tersebut adalah meletakan tata bahasa dan praktik
pemakaiannya tersebut untuk mengetahui praktik Ideologi.
A. Kosa kata
Argumen dasar dari Roger Fowler dkk adalah pilihan linguistik tertentu –kata, kalimat,
proposisi- membawa nilai ideologis teertentu. Kata dipandang bukan sebagai suatu yang
netral, tetapi membawa implikasi ideologis tertentu. Disini, pemakaian kata, kalimat,
susunan, dan bentuk kalimat tertentu, proposisi tidak dipandang semata sebagai
persoalan teknis tata bahasa atau linguistik tetapi eksperimen dari ideologi.
Pemakaian bahasa dipandang tidak netral karena membawa implikasi ideologis tertentu.
Teks memproduksi “posisi pembacaan” untuk khalayak, dalam arti menyediakan
perspektif bagaimana suatu teks harus dibaca dan dipahami-meskipun pemaknaan suatu
teks melibatkan juga hubungan transaksional dengan pembaca.
B. Tata Bahasa
Roger Fowler dkk memandang bahasa sebagai satu set karegori dan proses. Kategori
yang penting tersebut sebagai “model” yang menggambarkan hubungan antara objek
dengan peristiwa. Secara umum ada tidak model yang diperkenalkan oleh Roger Fowler
dkk. Pertama, model transitif, kedua, model intransitif dan ketiga model relasional.
Salah satu aspek penting dan khas dari pemikiran Roger Fowler dkk adalah transformasi.
Tata kalimat tersebut bukan sesuatu yang baku, tetapi dapat diubah susunannya,
dipertukarkan, dihilangkan, ditambah, dan dikombinasikan dengan kalimat lain dan
disusun ulang. Tipe transformasi tersebut antara lain
B.1 Pasivasi
Yakni mengubah tata susunan kalimat dari bentuk aktif menjadi bentuk pasif. Dalam
kalimat aktif, aktor sebagai pelaku diletakan dimuka digambarkan melakukan suatu
tindakan yang mengenai objek yang dikenai. Disini proses atau tindakan ditunjukkan
kepada subjek. Ketika kalimat aktif tersebut diubah dalam bentuk pasif, pola tersebut
mengalami perubahan.
B.2 Nominalisasi
Nominalisasi terjadi ketika kalimat atau bagian dari kalimat , gambaran dari suatu
tindakan atau partisipan dibentuk dalam kata benda, umumnya mengubah kata kerja
(verba) ke dalam kata benda (nomina) Akibatnya, yang diterima oleh pembaca adalah
kesan intensifier dari suatu tindakan, tetapi sekaligus menghilangkan atau menurunkan
peran aktor atau partisipan suatu peristiwa. Titik perhatian pembaca bukan pada siapa
yang melakukan tindakan, tetapi pada tindakan itu sendiri.
Kerangka Analisis
Teks berita, jika hendak di analisis menggunakan kerangka yang dibuat oleh Roger
Fowler dkk, maka yang menjadi titik perhatian adalah pada praktik pemakaian bahasa
yang dipakai. Ada dua hal yang bisa diperhatikan.
Pertama, pada level kata. Bagaimana peristiwa dan aktor-aktor yang terlibat di dalam
peristiwa tersebut hendak dibahasakan. Kata-kata disini bukan hanya penanda atau
identitas tetapi dihubungkan dengan ideologi tertentu. Makna apa yang ingin
dikomunikasikan kepada khalayak. Pihak atau kelompok mana yang diuntungkan dengan
pemakaian kata-kata tersebut atau kelompok mana yang dirugikan dan posisinya
dimarjinalkan.
Kedua, pada level susunan kata atau kalimat. Bagaimana kata-kata disusun ke dalam
bentuk kalimat tertentu dimengerti dan dipahami bukan semata sebagai persoalan
teknis kebahasaan, tetapi praktik bahasa. Yang ditekankan disini adalah bagaimana pola
pengaturan, penggabungan, penyusunan tersebut menimbulkan efek
tertentu: membuat posisi satu pihak lebih menguntungkan dibandingkan pihak yang
lain, atau peristiwa tertentu dipahami dalam kategori yang lebih menguntungkan
dibandingkan dengan kategori pemahaman lain.
Tingkat Yang Ingin Dilihat
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Megawati Dorong Perempuan
Berani
Berpolitik", https://nasional.kompas.com/read/2015/03/08/17573991/Megawati.Doron
g.Perempuan.Berani.Berpolitik.
Penulis : Indra Akuntono
Pada kalimat diatas pelaku (aktor) disertakan dengan jelas dan acara
yang diadakan diberitakan dengan jelas dan hadirin yang dianggap akan
menjadi ikon dalam acara tersebut dicantumkan namanya dengan jelas.
Kalimat ini menurut saya sebenarnya kelanjutan dari kalimat pada
paragraf sebelumnya. penulis memberikan info tambahan dengan
menambahkans asatu artikel yang dia attach dikalimat setelahnya.