Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini, dunia
pemasaran yang semakin kompetitif menuntut perusahaan harus memainkan strategi yang handal dan mampu memenangkan pasar, dengan semakin banyaknya persaingan maka akan mempengaruhi perilaku konsumen salah satu nya yaitu konsumen akan lebih selektif dalam mempertimbangkan dalam memilih membeli. Minat beli merupakan salah satu faktor yang berada dalam proses perilaku konsumen sampai akhirnya melakukan keputusan pembelian. Konsumen dalam melakukan pembelian akan dipengaruhi oleh faktor atau dorongan yang berbeda satu sama lain, maka perusahaan harus memperlajari perilaku konsumen. Minat beli konsumen merupakan tahap proses perilaku konsumen sebelum seseorang melakukan keputusan pembelian.Minat beli biasanyadipengaruhi oleh stimulus pemasaran.Menurut Kotler dan Keller (2008:176)model perilaku konsumen dipengaruhi antara lain stimulus pemasaran, stimulus lain, psikologi konsumen, karakteristik konsumen,proses keputusan pembelian, dan keputusan pembelian. Faktor stimulus pemasaran terdiri dari produk& jasa, harga, distribusi dan komunikator. Faktor-faktor tersebut nantinya akan menjadi pertimbangan oleh perilaku konsumen dalammenimbulkan minatpembelian sebelum akhirnya memutuskan untuk membeli produk atau jasa, namun minat beli tidak selalu dipengaruhi oleh faktor stimulus pemasaran saja banyak faktor-faktor lain juga yang menjadi pertimbangan untuk membentuk minat beli. 2 Menurut Rahmadhany (2011) Minat beli (Purcahase intention) merupakan suatu sikap yang terjadi bagaimana konsumen memberikan respon terhadap produk atau jasa, yang akan dibeli sebelum konsumen benar-benar melakukan pembelian atau menunda untuk membeli ataupun tidak jadi membeli.Menurut Kotler (2005:228) tahap-tahap alternatif dan keputusan pembelian yaitu dimulai dari evaluasi alternatif, minat/niat pembelian kumudian sikap orang lain dan faktor situasi yang tidak terantisipasi dan akhirnya keputusan pembelian. Dari pengertian di atas bahwa minat merupakan bagian dari tahap keputusan pembelian, yang diawal prosesnya konsumen terlebih dahulu menerima informasi setelah itu konsumen akan menyimpan informasi kemudian melakukan evaluasi yang kemudian timbul minat beli sebelum akhirnya masuk pada tahap keputusan pembelian. Iklan merupakan stimulus pemasaran yang memiliki pengaruh dalam membentuk minat beli konsumen. Jika pengaruh daya tarik iklan kuat maka konsumen akan membentuk minat untuk membeli. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Nuralamy dan Jasfar (2015) iklan menentukan minat pembelian.Mencapai sasaran dalam suatu pemasaran memnbutuhkan alat penyampaian informasi, salah satunya dengan mengeluarkan iklan tentang produk yang menarik bagi konsumen, yang akhirnya konsumen juga tertarik untuk menggunakan produk yang diiklankan. Iklan merupakan media informasi yang dibuat sedemikian rupa agar dapat menarik minat khalayak sehingga konsumen melakukan sesuatu tindakan sesuai denagn yang diinginkan pengiklan (Bachriansyah:2011). Agar iklan dapat merangsang tindakan pembeli setidaknya harus memenuhi kriteria AIDA menurut 3 Lamb, dkk (2001:159) Konsep AIDA yang menggarisbawahi proses untuk mencapai tahapan keterlibatan konsumen dengan pesan; singakatan tersebut terdiri : Attention (perhatian), Interest (minat), Desire (keinginan), dan Action (tindakan).Penjabaran dari pernyataan diatas Attention: mengandung daya tarik, Interest : mengandung minat, Desire: munculnya keinginan untuk mencoba atau memiliki, dan Action: mengarah tindakan untuk membeli. Kegiatan periklanan merupakan salah satu cara startegi promosi yang dilakukan oleh perusahaan yang cukup mahal. Kotler dan Amstrong (2008) mengatakan periklanan semua bentuk yang terbayar dari presentasi nonpibadi dan promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor tertentu.Konsumen dapat memberikan respon positif jika iklan yang dibentuk oleh perusahaan dapat memberikan informasi sesuai dengan apa yang di inginkan oleh konsumen. Penyampaian informasi tentang produk yang melekat didalamnya menimbulkan minat beli terhadap suatu produk.Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Bachriansyah (2011) variabel daya tarik iklan berpengaruh positif terhadap vaiabel minat beli. Kualitas produk merupakan salah satu faktor yang menjadi pertimbangan bagi konsumen untuk melakukan pembelian agar timbul sebuh minat terhadap suatu produk, produk harus mempunyai kualitas yang baik dan sesuai dengan yang di harapkan konsumen.Menurut Bachriansyah (2011) Kualitas produk meliputi kinerja produk,fitur produk, keandalan, kesesuaian dengan spesifikasi,daya tahan, kemampuan diperbaiki, keindahan, kualitas yang dipresepsikan.Konsuemen cenderung membeli produk yang berkualitas karena ingin terhindar dari kerugian. 4 Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Krisyatmoko dan Andjarwati (2013) variabel kualitas berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap minat beli.Persepsi konsumen terhadap kualitas produk jika kualitas baik makaakan menciptakan minat beli yang kuat dalam diri konsumen sebaliknya apabila kualitas produk buruk maka akan menciptakan persepsi negatif dalam diri konsumen. Harga juga salah satu faktor yang harus dipertimbangkan oleh perusahaan karena harga merupakan hal yang paling menarik.Keputusan mengenai harga tidaklah mudah dilakukan.Penetapan harga akan menjadi sangat penting ketika harga yang ditetapkan oleh perusahaan sesuai dengan yang di inginkan maka permintaan akan meningkat. Menurut Bachriansyah (2011) Harga yang terlalu mahal dapat meningkatkan laba jangka pendek akan tetapi akan sulit dijangkau oleh konsumen sedangkan bila harga terlalu murah, pangsa pasar dapat melonjak akan tetapi marjin kontribusi dana laba bersih yang diperoleh dapat menjadi sangat kecil, bahkan tidak cukup untuk mendukung pertumbuhan atau ekspansi organisasi.Harga biasanya di gabungkan bersamaan dengan kualitas atau manfaat yang diberikan oleh produk tersebut. Menururt Lamb dkk, (2001) harga merupakan sesuatu yang diserahkan dalam pertukaran untuk mendapatkan suatu barang maupun jasa. Perubahan lingkungan bisnis yang diakibatkan oleh pesatnya kemajuan teknologi telah menyebabkan dunia bisnis untuk mengikuti perkembangan yang terjadi.Teknologi yang semakin canggih memanaskan persaingan salah satunya yaitu persaingan teknologi telepon seluler (ponsel).Tujuannya kemajuann teknologi yaitu untuk mempermudah kegiatan manusia. 5 Menurut Wahyudi (2015)Indonesia akan menjadi negara dengan penggunaan aktif smartphone terbesar ke-4 di dunia. Saat ini jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 250 juta jiwa adalah pasar yang besar. Pengguna smartphone Indonesia juga bertumbuh dengan pesat. Lembaga riset digital marketing Emarketer memperkirakan pada 2018 jumlah pengguna aktif smartphone di Indonesia lebih dari 100 juta orang. Dapat dilihat bahwa pertumbuhan penggunaan smarthone saat ini di Indonesia akan menyebabkan persaingan ketat di pasar smartphone. Semakin banyak merek handphone dipasaran seperti samsung, iphone, asus, lenovo,smartfren, evercross, xiomi, vivo, nokia, blackberry, LG, sony ericsson dan merek lainnya. Masing-masing merek tersebut berlomba-lomba melakukan inovasi membuat konsumen memiliki berbagai macam pilihan handphone sesuai dengan kebutuhan konsumen.Setiap jenis handphone memiliki ciri khas yang berbeda-beda, dengan fitur berbeda, serta aplikasi yang berbeda membuat para konsumen tertarik untuk mencoba. Produsen handphone harus mengetahui apa yang menjadi keinginan konsumen, jika produsen tidak mengerti akan keinginan yang dibutuhkan oleh konsumen maka konsumen akan berganti merek. Fenomena tentang Smartphone tidak asing lagi saat ini di perbincangkan.Penggunaan smartphone di Indonesia yang semakin meningkat,oppo salah satu perusahaan yang ikut serta meramaikan, membuat perusahaan berlomba-lomba untuk mengeluarkan produknya untuk membuat para konsumen tertarik membeli produk mereka dengan membangun merek dan memberikan diferensiasi terhadap produk mereka.