Oleh :
NAMA : OBBIE EFONERUS
NIM : 16156881
Terima kasih kepada Tuhan Y.M.E yang telah membantu penyusun untuk
menyelesaikan laporan PKL (Praktek Kerja Lapangan) ini dengan penuh
kemudahan. Karena tanpa pertolongan Tuhan Yang Maha Esa penyusun tidak
akan sanggup menyelesaikan laporan PKL (Praktek Kerja Lapangan) ini dengan
baik.
Laporan PKL ( Praktek Kerja Lapangan ) ini sengaja di buat penyusun
untuk menambah pengetahuan pembaca mengenai mesin frais, jenis-jenis mesin
frais, cara kerja mesin frais, nama-nama komponen mesin frais, fungsi komponen,
dan berbagai pembahasan tentang mesin bubut lainnya yang akan menambah
wawasan pembaca mengenai mesin frais. Penyusun mengambil isi pokok
pembahasan dalam laporan PKL (Praktek Kerja Lapangan) ini dari berbagai
sumber. Tetapi yang pada dasarnya mempunyai tujuan yang sama yaitu
menambah pengetahuan pembaca mengenai mesin frais.
Penyusun juga mengucapkan terimakasih kepada dosen yang telah
memberikan tugas kepada penyusun karena dengan tugas tersebut penyusun jadi
lebih mengetahui mengenai mesin frais.
Semoga laporan PKL (Praktek Kerja Lapangan) ini dapat memberikan
manfaat dan menambah wawasan kepada pembaca, meskipun laporan PKL
(Praktek Kerja Lapangan) ini ada kelebihannya dan kekurangannya penyusun
mohon kritik dan saranya agar penyusun bisa memperbaikiya.
Terimakasih
Penyusun
OBBIE EFONERUS
i
DAFTAR ISI
ii
BAB IV ............................................................................................................................. 27
PERAWATAN MESIN FRAIS ..................................................................................... 27
4.1 Data Item perawatan Mesin ................................................................................. 27
4.2 Pekerjaan Perawatan............................................................................................ 29
BAB V .............................................................................................................................. 35
PENUTUP........................................................................................................................ 35
5.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 35
5.2 Saran ...................................................................................................................... 35
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 36
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
Gambar 36. Komponen plat pembagi ................................................................... 33
Gambar 37. Dial gauge ......................................................................................... 34
Gambar 38. Pemeriksaan poros frais horizontal ................................................... 34
Gambar 39. Pada poros frais vertikal .................................................................... 34
2
BAB I
PENDAHULUAN
mesin produksi yang di gunakan. Maintenance adalah salah satu hal yang
penting dalam hal perbaikan mesin. Khusus nya pada perawatan mesin frais.
Mesin frais adalah salah satu mesin perkakas yang bisa digunakan untuk
Atas pertimbangan diatas, salah satu hal yang paling penting dari
1
dilaksanakan, diperlukan kegiatan perencanaan perawatan terlebih dahulu.
frais?
penulis dalam hal ini membatasi permasalahan yang akan dibahas hanya
mengenai:
1.4 Tujuan
Adapun tujuan dari Laporan Praktek Kerja Lapangan ini adalah
sebagai berikut:
2
c. mengetahui proses perawatan mesin frais
1.5 Manfaat
Manfaat dari laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini adalah:
BAB I PENDAHULUAN
3
Dalam bab ini berisi tentang mengenal dan cara perawatan pada
organisasi perusahaan.
BAB V PENUTUP
penyusun.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
potong bermata banyak yang berputar (multipoint cutter). Pada saat alat
5
Pada gambar menunjukan prinsip pemotongan/pengefraisan datar bagian
c. Bidang siku
d. Bidang sejajar
Selain bentuk bentuk tersebut diatas, kita juga dapat melakukan pembuatan
benda kerja dengan bentuk yang lain dimana bentuk ini sangat dipegaruhi
oleh bentuk pisau dan arah gerakkannya alat serta perlengkapan lain yang
digunakan diantaranya:
e. Nok/eksentrik
6
2.2 Jenis-Jenis Mesin Frais
Mesin frais merupakan jenis mesin perkakas yang sangat cepat
(splines), membuat roda gigi dan ulir dan bahkan dapat digunakan untuk
mengebor dan meluaskan lubang. Tetapi yang paling banyak dijumpai adalah
jenis mesin tiang dan lutut (column-and-knee), meja tetap (fixed-bed) dan
dikembangkan. Jenis mesin frais yang lain yang prinsip kerjanya khusus
seperti mesin frais yaitu mesin hobbing (hobbing machines), mesin pengulir
jenis mesin yang menggunakan banyak sumbu (multi spindles planer type)
dan meja yang bekerja secara berputar terus menerus (continuous action-
rotary table) serta jenis mesin frais drum (drum type milling machines).
7
Gambar 3. mesin frais vertical
8
Gambar 6. mesin frais bed
9
2.2.1 Mesin Frais Horizontal
Mesin frais horizontal, alasnya dari besi tuang kelabu, yang mendukung
roda gigi kecepatan, motor dengan sabuk transmisi. Kolom ini adalah
merupakan komponen utama mesin frais yang berbentuk box dimana lengan
10
2.2.2 Mesin Frais Vertikal
Sesuai dengan namanya, yang dimaksud certical sebenarnya adalah
Semua bagian yang terdapat pada mesin frais vertical sama dengan
seperti pada mesin frais horizontal hanya saja posisi spindelnya tegak.
banyak sekali jenis dan bentuknya. Pemilihan pisau frais berdasarkan pada
bentuk benda kerja, serta mudah atau kompleksnya benda kerja yang dibuat.
11
a. Pisau mantel (helical milling cutter)
Pisau jenis ini dipakai pada mesin frais horizontal. Biasanya digunakan
Pisau alur berfungsi untuk membuat alur pada bidang permukaan benda kerja.
Pisau frais gigi ini digunakan untuk membuat roda gigi sesuai dengan
12
Gambar 13. Gear cutter
d. Pisau frais radius cekung (convex cutter)
Pisau jenis ini digunakan untuk membuat benda kerja yang bentuknya
13
Catter ini biasanya dipakaui untuk membuat alur pada bidang datar atau
pasak dan jenis pisau ini pada umumnya dipasang pada posisi tegak.
Benda kerja yang akan dikerjaan dengan mesin frais harus dijepit dengan
14
b. Kepala pembagi (dividing head)
membentuk segi beraturan pada poros yang panjang. Pada peralatan ini
dengan dividing head. Sehingga waktu disayat benda kerja tidak terangkat
15
Gambar 18. Kepala lepas
d. Rotary Table
kepala baut. Di samping itu juga dapat digunakan untuk membagi jarak-jarak
lubang yang berpusat pada satu titik misalnya membagi lubang baut pengikat
pada flendes.
16
e. Arbor
Pisau pada mesin frais horizontal dipasang pasa arbor yang posisinya
diatur dengan pamasangan ring arbornya. Arbor jenis ini biasanya digunakan
Sumber daya manusia adalah salah satu faktor penentu yang sangaterat
hubungannya dengan mesin bubut, dimana SDM yang berkualitas akan lebih
dibantu oleh seorang operator. Sesuai dengan konsep kerja Total Produktif
Maintenance (TPM)
17
b. Sumber Daya Alat
penyetelan, penggantian.
c. Material
Dibawah ini adalah contoh material pada mesin frais : pisau biasanya
logam tersebut memiliki kekerasan yang lebih tinggi dari bahan benda
d. Spare Part
18
Ketersediaan suku cadang atau biasa disebut spare part sangat
Dibawah ini adalah contoh spare part yang merupakan komponen dari
mesin frais.
1. Pisau (cutter)
2. Plat pembagi
3. Arbor
19
2.6 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)
Selalu ada resiko kegagalan pada setiap proses/aktivitas perkerjaan, dan
4. Gunakan selalu kaca mata pelindung setiap saat bekerja dengan mesin.
20
2.7 Menejemen Perawatan Mesin
a) Jadwal Operasi Pabrik
Penentuan jam operasi pabrik tergantung besar kecilnya industri, jenis dan
tingkat produksi.
Perencanaan Perawatan
21
b) Faktor-faktor Yang Diperhatikan Dalam Perencanaan Pekerjaan Perawatan
22
8. Kebutuhan tenaga kerja.
harus ditentukan untuk setiap jenis keahlian. Hal ini berguna dalam
ketetapan pengawasannya.
23
BAB III
3.1 SEJARAH
SMK Negeri 1 Cikarang Selatan berasal dari SMK Kecil di Cikarang Selatan
yang berdiri pada tahun 2004 dengan SK (Surat Keputusan) Bupati Bekasi
Nomor : 421.5/Kep.28/2004 tanggal 24 Februari 2004, pada saat itu ada 3
proyek SMK Kecil pemerintah kabupaten bekasi diantaranya yaitu wilayah
kecamatan Tarumajaya, Setu dan Cikarang Selatan. SMK Kecil Cikarang
Selatan masih bertempat di SMPN 1 Cikarang Selatan dikarenakan belum
adanya bantuan bangunan. Adapun program jurusan yang ada pada SMK Kecil
Cikarang Selatan hanya Teknik Elektronika Industri dan Rekayasa Perangkat
Lunak.
Pada tahun 2005 SMK kecil cikarang selatan mendapat bantuan bangunan
blok grand dari pemerintah sehingga SMK Kecil Cikarang selatan tidak lagi
melakukan kegiatan pembelajaran di SMPN 1 Cikarang Selatan dan pada
tanggal 20 April 2005 dikeluarkan SK Bupati Bekasi Nomor :
421/Kep.112.Disdik/2005 untuk penegerian SMK Kecil Cikarang Selatan
sehingga berubah menjadi SMK Negeri 1 Cikarang Selatan.
24
3.2 VISI, MISI DAN TUJUAN
Visi
“ Menjadi sekolah yang unggul dalam pendidikan karakter dan
menghasilkan lulusan yang memiliki jiwa kewirausahaan serta mampu
bersaing didunia kerja maupun perguruan tinggi”
Misi
Untuk mencapai visi tersebut , SMK Negeri 1 Cikarang Selatan
mengembangkan misi sebagai berikut :
1. Menerapkan nilai – nilai karakter bangsa dalam setiap proses kegiatan
sekolah.
2. Memperkuat sikap religius siswa melalui peningkatan sarana prasarana
dan kegiatan sekolah.
3. Mengembangkan sistem pembelajaran yang nyaman, menyenangkan ,
dan berkualitas.
4. Meningkatkan sarana prasarana penunjang kegiatan belajar mengajar
dan ekstrakurikuler.
5. Membangun kemitraan yang kokoh dengan orang tua siswa,
pemerintah daerah, masyarakat, institusi pasangan dan dunia usaha dan
dunia industri.
6. Mendorong berkembangnya kreatifitas dan kemandirian siswa melalui
berbagai kegiatan sekolah.
Tujuan
1. Mempersiapkan peserta didik menjadi manusia produktif, mampu
bekerja mandiri, dan dapat diserap oleh DU/DI sebagai tenaga kerja
tingkat menengah sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya.
2. Memberikan pembekalan agar mampu berkarir, ulet dan giat dalam
berkompetisi, mampu beradaptasi di lingkungan kerja dan dapat
mengembangkan sikap profesional sesuai kompetensi yang
dimilikinya.
3. Membekali peserta didik dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan
wawasan entreuprener agar mampu mengembangkan diri dikemudian
25
hari baik secara mandiri maupun melanjutkan pada jenjang pendidikan
lebih tinggi.
26
BAB IV
perawatan yang intensif pada setiap komponen mesinnya. Hal ini juga
awalnya.
27
Membersihkan area mesin agar tidak adanya barang/kotoran yang dapat
merusak mesin.
Memeriksa pelumas mesin apakah pada posisi full atau low, sehingga
2. Perawatan bulanan
28
Cek tahanan isolasi dan kontinuitas lilitan dengan megger 500 V dan
29
1. pelumasan pada komponen mesin.
30
c) Pelumasan pada poros motor
Penggantian part ini dilakukan karna hasil benda kerja tidak sesuat
ukur.
31
Kunci pas dan kunci ring (1 set)
Lap/majun
Palu
32
b) Proses penggantian
Buka mur dengan kunci ring, dan lepas kan tuas engkol
pemutar
perlahan.
yang tertera pada skala utama kita dapat mengetahui kwalitas putaran pada
poros.
33
Gambar 37. Dial gauge
Melai pemeriksaan dengan menyalakan mesin dengan putaran rendah
34
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Merawat peralatan/mesin secara rutin dapat mencegah hal-hal yang tidak
serta efesiensi. Mesin akan jarang mengalami kerusakan saat proses produksi
dengan petunjuk dari pabrik, jika ingin mengganti pelumasnya maka sifat
5.2 Saran
Memberikan pelatihan-pelatihan terhadap member atau operator tentang
35
DAFTAR PUSTAKA
36