Penyebab Hipertensi
Penyebab dari tekanan darah tinggi atau hipertensi sangat beragam. Beberapa dari
penyebab penyakit ini, bahkan sering terabaikan. Berikut ini, adalah kemungkinan
penyebab yang bisa menjadikan seseorang menderita penyakit yang muncul karena
tekanan darah pada dinding arteri tak stabil ini.
Baca Juga: Kanker Serviks: Gejala, Penyebab, Pencegahan dan Pengobatan yang
Perlu Diketahui
Ukuran untuk menjalankan tekanan darah adalah merkuri per millimeter (mmHG),
dicatat dalam dua bilangan diastolik dan sistolik. Tekanan sistolik adalah tekanan saat
jantung berdetak memompa darah keluar. Sedangkan yang disebut dengan tekanan
diastolik adalah ukuran tekanan darah saat jantung tidak berkontraksi atau fase
relaksasi. Secara umum, tekanan diastolic juga menunjukan kekuatan dari dinding
arteri saat menahan laju dari aliran darah.
Sebagai contoh, bila saat dilakukan pengukuran maka dinyatakan tekanan darah Anda
adalah 130/90 mmHG, yang ini berarti 130 mmHg adalah tekanan sistolik Anda dan 90
mmHg adalah tekanan diastolik Anda. Jika dalam beberapa pemeriksaan ternyata
tekanan darah tetap pada kisaran 140/90 mmHg maka seseorang tersebut akan
dinyatakan mengidap hipertensi atau darah tinggi. Saat inillah maka sebaiknya perlu
untuk waspada.
Ini karena, dampak ikutan dari penyakit hipertensi yang ditakutkan adalah terjadinya
serangan stroke. Sebab ditengai 50% kasus stroke terjadi disebabkan penyumbatan
pembuluh darah yang kebanyakan dipicu secara awal karena hipertensi.
Bingung cari asuransi kesehatan terbaik dan termurah? Cermati punya solusinya!
Bandingkan Asuransi Kesehatan Terbaik!
Mencegah Hipertensi
Darah tinggi bila sudah terjadi dan disebabkan faktor internal seperti genetik atau usia
maka tindakan yang paling tepat adalah dengan kontrol diri dan pengendalian yang baik.
Perubahan gaya hidup paling banyak disarankan oleh dokter. Hal yang demikian
dilakukan dengan harapan tidak sampai terjadi struk. Selain itu, upaya penanganan
berikut ini juga bisa untuk dicoba.
Hipertensi
Konsumsi setengah ons dark chocolate dengan kandungan kakao minimal 70% secara
teratut setiap hari dipercaya dapat meminimalisir tekanan darah. Ini karena
didalam dark chocolate terdapat kandungan flavanol yang merangsang pembuluh darah
untuk jadi lebih elastis. Hal yang senada dibuktikan dengan sebuah penelitian dimana
tak kurang dari 18% pasien hipertensi yang rutin mengkonsumsi dark chocolate setiap
harinya mengalami penurunan tekanan darah yang signifikan.
Dengan memahami cara yang tepat, serta tahu tentang penyebabnya diharapkan orang
akan lebih waspada dengan gejala hipertensi yang secara umum sering dirasakan oleh
pengidapnya. Jika merasakan gejala berikut ini, sebaiknya perlu untuk segera
memeriksa tekanan darah ke dokter.
Cepat lelah menjalani beragam aktifitas kadang diselingi vertigo dengan intensitas
hampir setiap hari
Mudah marah, atau sensitif terhadap hal-hal yang dirasa tidak menyenangkan atau
tidak disukai
Bila gejala-gejala awal yang demikian sudah muncul, bisa jadi maka seseorang tersebut
terserang hipertensi. Untuk menjaga agar jangan sampai mengarah semakin parah
sehingga menyebabkan terjadinya hal-hal seperti stroke dan sejenisnya maka, perlu
untuk mengantisipasi dengan melakukan 5 langkah sebagaimana dijelaskan di awal. Tak
kurang dari itu, beberapa langkah berikut ini sebaiknya juga dijalankan beriringan agar
semakin efektif.
Bila terjadi obesitas atau overweight, maka segeralah melakukan pola diet untuk
menurunkan berat badan
Kurangi asupan garam berlebihan, juga alkohol dan minuman yang mengandung kafein
seperti kopi
Hentikan kebiasaan merokok, serta mulailah kebiasaan sehat disertai olahraga secara
teratur
Menurunkan dan menghindari penyebab stress