Anda di halaman 1dari 35

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Profil SDIT Wahdatul Ummah Metro

SDIT Wahdatul Ummah adalah sekolah islam terpadu yang terletak di Jl.

Ikan Koi No. 5 Yosorejo Kecamatan Metro Timur Kota Metro. SDIT

Wahdatul Ummah didirikan pada tahun 2004 dengan luas area 2700 m2

memiliki bangunan yang terdiri dari 24 kelas, 1 kantor, 1 perpustakaan dan

UKS, 1 masjid, 5 kamar mandi, dan 1 gudang. Jumlah peserta didik pada

tahun pelajaran 2017/2018 berjumlah 741 orang, terdiri dari 368 orang laki-

laki dan 373 orang perempuan. Kegiatan pembelajaran dimulai pada pukul

07.15 WIB dan selesai pada pukul 14.15 WIB pada hari Senin sampai Kamis,

dan hari Jum’at pembelajaran berakhir pada pukul 15.15 WIB. Sedangkan

hari Sabtu digunakan sebagai hari Upgrading guru (tidak ada kegiatan

pembelajaran peserta didik).

Tenaga pendidik dan kependidikan SDIT Wahdatul Ummah berjumlah 58

orang, terdiri dari 1 orang kepala sekolah, 28 orang guru kelas, 2 orang guru

PJOK, 18 orang guru Tahsin/Tahfidz, 1 orang guru Bahasa Inggris, 1 orang

guru Bahasa Lampung, 1 orang guru Bahasa Arab, 2 orang Staff TU, 1 orang

pustakawati, 2 orang petugas keamanan, 1 orang petugas kebersihan. SDIT

Wahdatul Ummah dengan visi “menjadi sekolah yang unggul dalam spiritual,
86

emosional, intelektual, dan mencintai lingkungan” di bawah kepemimpinan

Bapak Syarifudin, M.Pd.I. sejak tahun 2016 hingga sekarang.

B. Hasil Penelitian dan Pengembangan

1. Pengembangan LKPD berbasis Multiple Intelligences

Berdasarkan penelitian dan pengembangan LKPD berbasis Multiple

Intelligences yang telah dilakukan, diperoleh hasil penelitian dan produk

pengembangan yang dibahas pada masing-masing tahap sebagai berikut.

1) Pengumpulan Informasi Awal

Pengumpulan informasi awal dilakukan melalui penelitian

pendahuluan dengan mengidentifikasi proses pembelajaran

matematika dan mengumpulkan dokumen hasil belajar di kelas V SD.

Hasil penelitian pendahuluan digunakan sebagai pertimbangan dan

dasar pengembangan LKPD. Langkah ini perlu dilakukan sebab

penelitian pengembangan ini mengujicobakan suatu bahan ajar berupa

LKPD berbasis Multiple Intelligences yang pengembangannya harus

didasarkan pada data empiris tentang profil dan subyek yang diteliti.

Berdasarkan hasil analisis angket kebutuhan peserta didik dan guru

serta hasil observasi proses pembelajaran matematika pada tanggal 14

Agustus sampai dengan 23 Agustus 2017 di kelas V SDN 4 Metro

Timur, SDN 5 Metro Timur, dan SDIT Wahdatul Ummah Metro,

diperoleh data awal sebagai berikut.

a) Pola pembelajaran cenderung bersifat konvensional yaitu

pembelajaran lebih menerapkan teacher centered approaches.


87

Peserta didik dipandang sebagai objek bukan subyek belajar

sehingga peserta didik kurang aktif dalam mengeksplorasi

pengetahuan dan membangun konsep.

b) Hasil pengumpulan dokumentasi hasil belajar matematika peserta

didik pada UAS di kelas IV tahun pelajaran 2016/2017

menunjukkan bahwa 48,49% dari 279 peserta didik belum tuntas

dalam pembelajaran matematika.

c) Peserta didik bersemangat saat diberikan kesempatan bertanya

atau menjawab pertanyaan. Namun pertanyaan yang disampaikan

peserta didik belum menunjukkan pertanyaan-pertanyaan analisis

seperti mengapa dan bagaimana.

d) Peserta didik kurang tertarik melakukan percobaan karena

langkah-langkah kegiatan yang kurang jelas dan terlalu rumit.

e) Peserta didik kurang diberikan kesempatan untuk melakukan

analisis soal-soal matematika dan terbiasa dihadapkan pada

persoalan matematika hanya pada tingkat pengetahuan dan

pemahaman sehingga saat mengerjakan soal yang berbeda dengan

contoh peserta didik merasa kesulitan.

f) Guru yang belum membuat sendiri LKPD dari 9 orang responden

sebanyak 78%. Sedangkan LKPD yang telah dibuat sendiri oleh

guru belum memuat komponen LKPD dan belum dapat

mengakomodasi kecerdasan majemuk peserta didik. LKPD yang

dibuat hanya berisi kumpulan-kumpulan soal, tanpa ada langkah-

langkah kegiatan pembelajaran.


88

Berdasarkan analisis kebutuhan tersebut maka diperlukan

pengembangan LKPD untuk mengatasi permasalahan yang ada

sehingga dapat melibatkan peserta didik secara aktif dalam

membangun konsep dan menjadikan pembelajaran yang lebih menarik

dan menyenangkan namun juga bermakna. LKPD yang dikembangkan

adalah LKPD berbasis Multiple Intelligences yang mampu

mengoptimalkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik.

2) Perencanaan

Perencanaan pengembangan LKPD berbasis Multiple Intelligences

dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.

a) Analisis Kurikulum

Sesuai dengan Permendikbud nomor 24 tahun 2016 (2016: 3)

pelaksanaan Kurikulum 2013 pada SD/MI dilakukan dengan

pendekatan pembelajaran tematik-terpadu, kecuali untuk mata

pelajaran Matematika dan PJOK sebagai mata pelajaran yang

berdiri sendiri untuk kelas IV, V, dan VI. Berdasarkan peraturan

tersebut, maka dalam pengembangan LKPD berbasis Multiple

Intelligences ini hanya memuat mata pelajaran matematika dengan

KD 3.7 menjelaskan, dan menentukan volume bangun ruang

dengan menggunakan satuan volume (seperti kubus satuan) dan

KD 4.7 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan volume

bangun ruang dengan menggunakan satuan volume (seperti kubus

satuan).
89

Tabel. 4.1 KD dan Indikator yang dikembangkan dalam


LKPD berbasis Multiple Intelligences

Kompetensi Dasar Indikator Ranah


3.7 Menjelaskan, dan 3.7.1 Membedakan pengertian C2
menentukan volume volume dan isi pada
bangun ruang dengan bagun ruang.
menggunakan satuan 3.7.2 Menemukan rumus C4
volume (seperti kubus volume kubus dan balok
satuan) menggunakan kubus
satuan.
3.7.3 Menghitung volume C4
kubus dan balok dengan
rumus.
3.7.4 Menentukan panjang sisi C4
(panjang/lebar/ tinggi)
suatu bangun ruang jika
diketahui volumenya.
3.7.5 Mengaitkan volume C5
kubus dengan volume
balok.
3.7.6 Menggambar sketsa C6
kubus dan balok
berdasarkan pengukuran
menggunakan penggaris.

4.7 Menyelesaikan 4.7.1 Membuat bangun kubus P3


masalah yang satuan menggunakan
berkaitan dengan kertas karton.
volume bangun ruang 4.7.2 Memecahkan masalah C6
dengan menggunakan yang berkaitan dengan
satuan volume (seperti volume kubus dan balok
kubus satuan) dengan menggunakan
rumus.

b) Perancangan Pengembangan LKPD berbasis Multiple


Intelligences

Hasil perancangan pengembangan LKPD berbasis Multiple

Intelligences adalah sebagai berikut.

(1) Penyusunan Kerangka LKPD berbasis Multiple


Intelligences

LKPD berbasis Multiple Intelligences disusun secara sistematis

dengan urutan sebagai berikut.


90

a. Halaman judul

b. Kata pengantar

c. Daftar isi

d. Pemetaan KI, KD, Indikator, dan Tujuan Pembelajaran

e. Petunjuk penggunaan LKPD

f. Petunjuk untuk Guru

g. Penyajian materi dan panduan kegiatan pembelajaran

h. Daftar pustaka

(2) Penentuan Sistematika

Sistematika penyajian materi dalam pengembangan LKPD

berbasis Multiple Intelligences didasarkan pada KI dan KD

yang telah ditetapkan menjadi indikator-indikator yang

dikembangkan. Penyajian materi disesuaikan dengan jenis-

jenis multiple intelligences sebagai berikut.

a. Kecerdasan berbahasa (linguistik)

b. Kecerdasan logika matematika (logis-matematis)

c. Kecerdasan gerak (kinestetik)

d. Kecerdasan musikal

e. Kecerdasan memahami diri sendiri (intrapersonal)

f. Kecerdasan memahami orang lain (interpersonal)

g. Kecerdasan memahami gambar dan ruang (visual-spasial)

Ketujuh kecerdasan di atas disajikan terpisah dan/atau

dipadukan beberapa kecerdasan dalam satu kegiatan

pembelajaran.
91

(3) Perencanaan Alat Evaluasi

Alat evaluasi yang digunakan dalam LKPD berbasis Multiple

Intelligence ini meliputi uji kompetensi. Evaluasi berupa tes

berbentuk uraian yang disajikan dalam beberapa bentuk yaitu

teka-teki silang, menemukan jawaban dalam labirin, dan essay.

3) Pengembangan LKPD

Pengembangan LKPD dilakukan dengan tahapan sebagai berikut.

a) Pra Penulisan

Pra penulisan pengembangan LKPD diawali dengan

mengumpulkan berbagai sumber dan referensi materi serta

gambar-gambar yang berhubungan dengan materi volume kubus

dan balok. Peneliti menggunakan referensi sebagai berikut.

1) Buku Matematika untuk SD/MI Kelas V Kurikulum 2013,

penulis: Gunanto dan Dhesy Adhalia.

2) Buku Siswa Kurikulum 2013 Matematika SD/MI Kelas 5,

penulis: Desi Damayanti.

3) Buku Ayo Belajar Menalar Matematika untuk Siswa SD/MI

Kelas V (Kurikulum 2013), penulis: Suah Sembiring dan

Ghany Akhmad.

4) Buku Siswa Kurikulum 2013 Matematika untuk Siswa

SD/MI Kelas V, penulis: Yuyun Yulianti.

5) Buku Siswa Kurikulum 2013 Matematika untuk Kelas V

SD/MI, penulis: Mirna Indrianti, Irma Indrianti, dan A. Niki

Renjani.
92

6) Buku Matematika 5 untuk SD/MI Kelas V, penulis: R.J.

Sunarjo.

7) Buku Gemar Matematika 5 untuk kelas V SD/MI, penulis:

Y.D. Sumanto, Heni Kusmawanti dan Nur Aksin.

8) Buku Matematika untuk SD/MI Kelas V, penulis: Dwi

Priyono Utomo.

9) Dokumen soal-soal Olimpiade Sains Nasional (OSN)

(dokumen sekolah).

10) Gambar dan sumber lain dari internet.

b) Penyusunan Draf LKPD berbasis Multiple Intelligences

Penyusunan draf LKPD berbasis Multiple Intelligences sesuai

dengan kerangka LKPD yang telah disusun, sesuai KD dan

indikator serta sesuai dengan multiple intelligences. Draf LKPD

berbasis Multiple Intelligences adalah sebagai berikut.

(1) Halaman Sampul

Halaman sampul LKPD yang dikembangkan berisi judul

LKPD yaitu “Lembar Kegiatan Peserta Didik berbasis

Multiple Intelligence - Matematika Kubus & Balok”, nama

penulis, nama institusi (Magister Keguruan Guru Sekolah

Dasar, Universitas Lampung), dan tahun penyusunan.

Warna background adalah biru benhur dengan gambar

pendukung untuk menggambarkan secara singkat isi LKPD

yang dikembangkan.
93

Tampak depan Tampak belakang

Gambar 4.1 Tampilan Sampul LKPD berbasis Multiple


Intelligences

(2) Kata Pengantar

Kata pengantar adalah bentuk pengungkapan penulis yang

berisi ungkapan syukur, ucapan terima kasih, informasi

tentang LKPD, dan harapan penulis terhadap pengguna

LKPD.

Gambar 4.2 Tampilan kata pengantar


94

(3) Daftar Isi

Daftar isi dimaksudkan untuk mempermudah pengguna

dalam mencari halaman yang dituju.

Gambar 4.3 Tampilan daftar isi

(4) Pemetaan KI, KD, Indikator, dan Tujuan


Pembelajaran

Bagian ini menampilkan pemetaan KI, KD, indikator, dan

tujuan pembelajaran yang termuat dalam LKPD.

Gambar 4.4 Tampilan KI, KD, Indikator, dan Tujuan


95

(5) Petunjuk Penggunaan LKPD untuk Guru dan


Peserta didik

Bagian ini berisi petunjuk penggunaan LKPD berbasis

Multiple Intelligences untuk guru dan peserta didik.

Gambar 4.5 Tampilan Petunjuk penggunaan LKPD

(6) Materi Volume Kubus dan Balok

Bagian ini berisi matei volume kubus dan balok sesuai

Multiple Intelligences yang dikembangkan.

(1) Kecerdasan berbahasa (linguistik)

Gambar 4.6 Tampilan materi berbasis


kecerdasan berbahasa
96

(2) Kecerdasan musikal

Gambar 4.7 Tampilan materi berbasis


kecerdasan musikal

(3) Kecerdasan memahami gambar dan ruang (visual-


spasial)

Gambar 4.8 Tampilan materi berbasis


kecerdasan visual-spasial
97

(4) Kecerdasan gerak (kinestetik)

Gambar 4.9 Tampilan materi berbasis


kecerdasan kinestetik

(5) Kecerdasan memahami orang lain (interpersonal)

Gambar 4.10 Tampilan materi berbasis


kecerdasan interpersonal
98

(6) Kecerdasan memahami diri sendiri (intrapersonal)

Gambar 4.11 Tampilan materi berbasis


kecerdasan intrapersonal

(7) Kecerdasan logika matematika (logis-matematis)

Gambar 4.12 Tampilan materi berbasis


kecerdasan logis-matematis
99

(7) Evaluasi

Gambar 4.13 Tampilan soal evaluasi

4) Uji Coba Produk Awal

Uji coba produk awal dilakukan dengan cara memvalidasi LKPD

pada aspek materi dan media/desain. Validasi materi oleh ahli materi

Bapak Dr. Caswita, M.Si., dan validasi media/desain oleh ahli

media/desain Bapak Dr. Darsono, M.Pd. Hasil validasi untuk

masing-masing aspek adalah sebagai berikut.

(1) Validasi Materi

Hasil validasi materi oleh ahli materi berdasarkan aspek yang

dinilai adalah sebagai berikut.

Tabel 4.2 Skor penilaian validasi ahli materi

No. Aspek Penilaian Jumlah Skor Skor Maksimal


1. Kesesuaian LKPD dengan 7 46 55
kecerdasan dalam Multiple
Intelligences
2. Kesesuaian isi LKPD 41 50
Jumlah Skor 87 150
Nilai 82,85
Sumber: Penilaian ahli materi (lampiran: halaman 158-162)
100

Berdasarkan hasil penilaian di atas, diperoleh nilai 82,85.

Beberapa saran yang diberikan oleh ahli materi telah digunakan

untuk merevisi produk. Hasil revisi produk adalah sebagai berikut.

(a) Memperbaiki indikator 3.7.1 dengan mengganti

menidentifikasi perbedaan volume dan kapasitas menjadi

membedakan pengertian volume dan isi pada bangun ruang.

Memperbaiki indikator 3.7.4 membuktikan panjang sisi kubus,

atau panjang, lebar, tinggi balok menggunakan kubus satuan,

menjadi menentukan panjang sisi (panjang/lebar/tinggi)

bangun ruang jika diketahui volumenya. Serta mengganti

materi tentang kapasitas yang dibedakan dengan volume

menjadi membedakan antara volume dan isi. Berikut ini

tampilan KI dan indikator yang telah direvisi.

Gambar 4.14 Tampilan pemetaan KI, KD, dan indikator


101

(b) Memperbaiki petunjuk penggunaan LKPD untuk peserta didik

dan guru.

Sebelum Sesudah

Gambar 4.15 Tampilan petunjuk penggunaan LKPD untuk


peserta didik sebelum dan sesudah direvisi

Sebelum Sesudah

Gambar 4.16 Tampilan petunjuk untuk Guru sebelum dan


sesudah direvisi
102

(c) Memperbaiki bagian menuliskan rumus volume kubus dan

balok pada pembelajaran 3.

Sebelum Sesudah

Gambar 4.17 Tampilan bagian menuliskan rumus volume


kubus dan balok sebelum dan sesudah direvisi

(2) Ahli Media/Desain

Hasil validasi media/desain oleh ahli media berdasarkan aspek yang

dinilai adalah sebagai berikut.

Tabel 4.3 Skor penilaian validasi ahli media/desain

Jumlah Skor Skor


No. Aspek Penilaian
Validasi 1 Validasi 2 Maksimal
1. Kesesuaian LKPD
35 40 45
dengan syarat didaktik
2. Kesesuaian LKPD
20 21 25
dengan syarat konstruksi
3. Kesesuaian LKPD
39 44 50
dengan syarat teknis
Jumlah Skor 94 105 120
Nilai 78,33 87,50
Sumber: Penilaian ahli media (lampiran: halaman 163-170)
103

Berdasarkan hasil penilaian di atas, diperoleh nilai 78,33 pada

penilaian LKPD pertama dan 87,50 pada validasi kedua. Beberapa

saran yang diberikan oleh ahli materi telah digunakan untuk merevisi

produk. Hasil revisi produk adalah sebagai berikut.

(1) Memperbaiki halaman sampul agar lebih menarik bagi peserta

didik dengan menambahkan gambar dan warna background.

Sebelum Sesudah

Gambar 4.18 Tampilan halaman sampul

(2) Menambahkan pemetaan Kompetensi Inti (KI).

(3) Mencantumkan pesan moral pada penyajian materi dalam

LKPD.

Gambar 4.19 Tampilan pesan moral


104

(3) Validasi oleh Guru Kelas V

Validasi LKPD juga dilakukan oleh Ibu Reni Febriyenti, S.Pd., guru

kelas V Aisyah Binti Abu Bakar di SDIT Wahdatul Ummah Metro.

Hasil validasi oleh guru kelas adalah sebagai berikut.

Tabel 4.4 Skor penilaian validasi oleh Guru Kelas V

No. Aspek Penilaian Jumlah Skor Skor Maksimal


1. Kesesuaian LKPD dengan 7 50 55
kecerdasan dalam Multiple
Intelligences
2. Kesesuaian isi LKPD 43 50
3. Kesesuaian LKPD dengan syarat 40 45
didaktik
4. Kesesuaian LKPD dengan syarat 21 25
konstruksi
5. Kesesuaian LKPD dengan syarat 46 50
teknis
Jumlah Skor 200 225
Nilai 88,89
Sumber: Penilaian guru/praktisi (lampiran: halaman 171-178)

Berdasarkan hasil penilaian di atas, diperoleh nilai 88,89. Beberapa

saran yang diberikan oleh ahli materi telah digunakan untuk merevisi

produk. Hasil revisi produk adalah sebagai berikut.

(1) Menambahkan peta konsep pada awal materi dan contoh soal.

Gambar 4.20 Tampilan peta konsep dan contoh soal evaluasi


105

Hasil penilaian oleh ahli materi dan media serta guru kelas di atas

menunjukkan bahwa LKPD berbasis Multiple Intelligences layak

untuk dilanjutkan karena sudah memenuhi lima aspek pembuatan

LKPD yaitu mengenai kesesuaian LKPD dengan Multiple

Intelligences, kesesuaian isi LKPD, syarat dedaktif, syarat

konstruktif, dan syarat teknis . Meskipun terdapat beberapa

perbaikan untuk LKPD yang lebih baik.

Setelah dilakukan perbaikan pada LKPD, kemudian LKPD berbasis

Multiple Intelligences diuji coba pada kelompok kecil. Uji coba

kelompok kecil dilakukan pada kelas V Aisyah Binti Abu Bakar di

SDIT Wahdatul Ummah. Penelitian kelompok kecil melibatkan 10

orang yang terdiri dari 3 orang dengan kemampuan awal rendah, 4

orang dengan kemampuan awal sedang, dan 3 orang dengan

kemampuan awal tinggi. Pengambilan sampel didasarkan pada nilai

UAS matematika kelas IV Tahun Pelajaran 2016/2017.

Hasil uji coba kelompok kecil dimaksudkan untuk melihat

peningkatan kemampuan berpikir kreatif melalui nilai hasil belajar

setelah mengikuti pembelajaran menggunakan LKPD berbasis

Multiple Intelligences. Hasil belajar diperoleh dari nilai pretes yang

dilakukan sebelum mengikuti pembelajaran dan nilai postes

diperoleh setelah mengikuti pembelajaran. Hasil belajar ini juga

mengukur efektivitas LKPD berbasis Multiple Intelligences yang

terlihat dari ada atau tidaknya perubahan dan/atau peningkatan hasil


106

belajar peserta didik. Hasil uji coba kelompok kecil adalah sebagai

berikut.

Tabel 4.5 Rekapitulasi data hasil belajar peserta didik pada


kelompok kecil

No. Hasil Belajar Kelompok Kecil Pretes Postes


1. Jumlah 728,51 808,56
2. Rata-rata 72,851 80,856
3. N-Gain keseluruhan 0,33
4. Kategori Sedang
Sumber: Hasil perhitungan (data lengkap di lampiran halaman 189)

Berdasarkan rekapitulasi data hasil belajar peserta didik kelompok

kecil, diketahui bahwa terdapat peningkatan hasil pretes dengan hasil

postes sebelum dan sesudah menggunakan LKPD berbasis Multiple

Intelligences. Rata-rata N-Gain pada uji coba kelompok kecil sebesar

0,33 (kategori sedang). Rata-rata nilai pada pretes sebesar 72,851

meningkat menjadi 80,856 pada posttes. Dengan demikian,

disimpulkan bahwa ada peningkatan hasil belajar peserta didik

setelah mengikuti pembelajaran menggunakan LKPD berbasis

Multiple Intelligences. Hasil belajar tersebut menunjukkan

kemampuan berpikir kreatif peserta didik mengalami peningkatan

dan produk layak dilanjutkan pada uji coba kelompok besar.

5) Revisi Produk Awal

Berdasarkan hasil uji coba LKPD berbasis Multiple Intelligences

pada kelompok kecil diperoleh hasil adanya peningkatan hasil

belajar yang menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kreatif

peserta didik juga meningkat. Maka LKPD berbasis Multiple


107

Intelligences ini tidak dilakukan revisi, dan layak untuk diujicobakan

pada kelompok besar.

6) Uji Coba Produk

Uji coba LKPD berbasis Multiple Intelligences pada kelompok besar

dilaksanakan pada tanggal 4 Januari – 11 Januari 2018 di kelas V

Asma’ Binti Abu Bakar, SDIT Wahdatul Ummah Metro. Subyek

penelitian berjumlah 33 orang peserta didik. Sebelum melaksanakan

pembelajaran pertama, peserta didik melakukan pretes. Setelah

mengikuti pembelajaran menggunakan LKPD berbasis Multiple

Intelligences, peserta didik melakukan posttes. Hal ini dimaksudkan

untuk mengetahui efektivitas LKPD berbasis Multiple Intelligences

dengan melihat ada atau tidaknya peningkatan hasil belajar sebelum

dan sesudah dilaksanakan pembelajaran menggunakan LKPD

berbasis Multiple Intelligences. Hasil uji coba kelompok besar dapat

dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.6 Rekapitulasi data hasil belajar peserta didik pada


kelompok besar

No. Hasil Belajar Kelompok Besar Pretes Postes


1. Jumlah 2226,75 2579,44
2. Rata-rata 67,477 82,296
3. N-Gain keseluruhan 0,34
4. Kategori Sedang
Sumber: Hasil perhitungan (data lengkap di lampiran halaman 190)

Berdasarkan rekapitulasi data hasil belajar peserta didik kelompok

besar, diketahui bahwa terdapat peningkatan hasil pretes dengan

hasil postes dengan rata-rata N-Gain sebesar 0,34 (kategori sedang).


108

Rata-rata nilai pada pretes sebesar 67, 477 meningkat menjadi

82,296 pada posttes. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

ada peningkatan hasil belajar peserta didik sebelum dengan sesudah

pembelajaran menggunakan LKPD berbasis Multiple Intelligences,

hal ini menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kreatif peserta

didik meningkat optimal.

7) Revisi Produk Akhir

Revisi produk akhir dilakukan berdasarkan hasil uji coba produk

pada kelompok besar dan temuan-temuan saat produk diujicobakan.

Berdasarkan uji coba kelompok besar diperoleh hasil belajar peserta

didik yang meningkat. Hasil belajar peserta didik, validasi ahli

materi, ahli media, dan praktisi menjadi acuan dalam membuat

kesimpulan bahwa LKPD berbasis Multiple Intelligences tidak

dilakukan revisi dan layak untuk diimplementasikan.

2. Efektivitas LKPD berbasis Multiple Intelligences

Efektivitas LKPD dapat dilihat dari peningkatan kemampuan berpikir

kreatif peserta didik yang tercermin dari hasil belajar peserta didik

sebelum dan sesudah menggunakan LKPD berbasis Multiple

Intelligences. Peningkatan hasil belajar antara pretes dan postes dianalisis

menggunakan N-gain dengan hasil perhitungan sebesar 0,34 (kategori

sedang). Analisis untuk membandingkan hasil belajar sebelum dan

sesudah pembelajaran dengan melihat signifikansinya digunakan uji t

sampel berpasangan (Paired t-test). Sebelum menganalisis menggunakan


109

uji-t, dilakukan uji persyaratan analisis yaitu uji normalitas data

menggunakan Kolmogorov-Smirnov T-test berbantuan program SPSS 20.

Hasil uji normalitas diketahui nilai signifikansi 0,823 > 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Setelah data diuji

normalitas, selanjutnya dilakukan uji efektivitas menggunakan uji-t

sempel berpasangan. Berdasarkan perhitungan diketahui nilai t hitung

adalah -9,510 dengan nilai signifikansi 0,000. Karena nilai signifikansi

< 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima

(lampiran halaman 191). Hal ini menunjukkan peningkatan yang

signifikan kemampuan berpikir kreatif yang tercermin dari perolehan

hasil belajar lebih tinggi setelah menggunakan LKPD berbasis Multiple

Intelligences. Berdasarkan perhitungan tersebut maka hipotesis diterima

yaitu “LKPD berbasis Multiple Intelligences efektif untuk

mengoptimalkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik”.

C. Pembahasan

1. Pengembangan Produk LKPD berbasis Multiple Intelligences

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang diawali

dengan melakukan analisis terhadap hasil observasi pada penelitian

pendahuluan di SD Kecamatan Metro Timur. Diperoleh informasi awal

bahwa pola pembelajaran cenderung menerapkan teacher centered

approaches, hasil belajar matematika peserta didik rendah, dan

kemampuan berpikir kreatif belum optimal, terlihat peserta didik tidak

menyukai kegiatan percobaan, atau belum mampu melihat kesalahan


110

dari jawaban soal yang dikerjakan, serta merasa bingung jika diberikan

soal yang bentuknya berbeda dengan contoh. Hal ini diindikasi pada

pembelajaran yang belum memfasilitasi peserta didik untuk melakukan

analisis soal. Penelitian dan pengambangan dilakukan pada peserta

didik kelas V SD di kecamatan metro timur, dengan subyek penelitian

pada kelas V Asma’ Binti Abu bakar SDIT Wahdatul Ummah Metro.

Produk LKPD berbasis Multiple Intelligences yang dikembangkan telah

memenuhi konsep belajar dan pembelajaran. Berdasarkan landasan teori

belajar konstruktivime, belajar merupakan hasil konstruksi peserta didik

sebagai hasil interaksinya dengan lingkungan. Hal ini sesuai dengan

pendapat Susanto (2014: 96) bahwa belajar menurut teori

konstruktivisme adalah peserta didik harus menemukan sendiri dan

mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru

dengan aturan-aturan lama, dan merevisinya apabila aturan-aturan

tersebut tidak berlaku lagi. Oleh karena itu, pengembangan LKPD

berbasis Multiple Intelligences ini didesain agar peserta didik dapat

mengamati, mengalami sendiri, dan memperoleh informasi yang

tersedia dalam LKPD berupa teks, gambar, ilustrasi, atau langkah-

langkah kegiatan, sehingga mendorong peserta didik mengkonstruksi

pengetahuan dengan pengalaman sendiri.

Desain penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian

pengembangan Borg & Gall. Pengembangan LKPD berbasis Multiple

Intelligences diawali dengan pengumpulan informasi awal, selanjutnya


111

dilakukan perencanaan, pengembangan produk LKPD, uji coba produk

awal, kemudian merevisi produk awal, uji coba produk, lalu merevisi

produk, melakukan uji coba produk operasional, melakukan revisi

prodak akhir dan melakukan desiminasi dengan produksi masal.

Penerapan LKPD berbasis Multiple Intelligences diawali dengan

membuat lesson plan yaitu membuat rencana pembelajaran dan

menyusun draf LKPD. Pembelajaran dengan LKPD berbasis Multiple

Intelligences diawali dengan stimulus melalui kegiatan menonton

video, bernyanyi, dan bermain game tentang kubus dan balok untuk

mengingatkan materi karakteristik kubus dan balok. Selanjutnya

pembelajaran menggunakan prinsip pendekatan kontekstual yaitu

mengitkan dengan kehidupan nyata yang dekat dengan peserta didik

dan faktual, misalnya dengan kegiatan bermain rubik untuk menemukan

cara menghitung banyaknya kubus satuan pada rubik yang selanjutnya

dapat digunakan untuk menemukan rumus volume kubus dan balok.

Active Learning adalah kegiatan yang terintegrasi selama pembelajaran

dengan melibatkan peserta didik dan memberikan kesempatan peserta

didik untuk selalu belajar dengan melakukan (learning by doing).

Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan melakukan penilaian hasil

belajar untuk mengetahui efektivitas penggunaan LKPD berbasis

Multiple Intelligences.

Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Lee (2014: 95) yang

menyatakan bahwa lembar kegiatan dapat bermanfaat dalam banyak hal


112

termasuk prestasi akademik, misalnya sebagai suplemen untuk buku,

dan menambah informasi. LKPD membantu peserta didik untuk

memahami materi dan meningkatkan kemampuan. Rancangan sintak,

desain, dan materi dalam LKPD serta bahan pelaksanaan pembelajaran

menggunakan teori Multiple Intelligences. Ada tujuh jenis kecerdasan

yang diterapkan dalam LKPD berbasis Multiple Intelligences ini yaitu,

kecerdasan bahasa, musikal, kinestetik, visual-spasial, interpersonal,

intrapersonal, dan logis-matematis.

LKPD berbasis Multiple Intelligences dikembangkan dengan

menerapkan 7 jenis kecerdasan yaitu: 1) kecerdasan bahasa

dikembangkan dengan aktivitas mengamati dan menganalisis teks

bacaan tentang volume dan isi, membuat dan membaca puisi tentang

volume kubus dan balok, dan menganalisis soal-soal cerita. 2)

Kecerdasan musikal dikembangkan dengan menyanyikan dan membuat

syair lagu tentang volume dan isi, dan menyanyikan lagu volume kubus

dan balok. 3) Kecerdasan kinestetik dikembangkan dengan membuat

jarring-jaring balok, dan melakukan game menemukan volume kubus

dan balok. 4) Kecerdasan visual-spasial dikembangkan dengan

menggambar sketsa kubus dan balok, aktivitas menonton video,

mengamati demonstrasi menemukan volume kubus dan balok, dan

mengerjakan soal berbentuk labirin dan gambar. 5) Kecerdasan

interpersonal dikembangkan dengan interaksi dalam kelompok dalam

menyanyikan dan membuat syair lagu volume dan isi, dan melakukan

game menemukan volume kubus dan balok. 6) Kecerdasan


113

intrapersonal dikembangkan dengan aktivitas individual seperti

mengerjakan soal, membuat dan membaca puisi, serta melakukan

refleksi diri. 7) Kecerdasan matematis-logis dikembangkan dengan

aktivitas menghitung, menemukan rumus volume kubus dan balok, dan

menyelesaikan masalah tentang volume kubus dan balok.

Berdasarkan penerapan LKPD berbasis Multiple Intelligences yang

dikembangkan, aktivitas yang dikembangkan terlaksana dengan baik.

Kegiatan dalam mengembangkan kecerdasan bahasa terlaksana dengan

baik, peserta didik mampu menganalisis konsep volume da nisi

berdasarkan teks bacaan, peserta didik tertarik dan antusias dalam

membaut dan membaca puisi tentang volume kubus dan balok karena

bagi mereka tema puisi unik dan lain dari biasanya. Kegiatan dalam

mengembangkan kecerdasan matematis-logis dirancang agar peserta

didik mampu menemukan rumus sendiri dan mampu menganalisis

persoalan dalam kehidupan sehari-hari dan membuat penyelesaiannya

dengan rinci. Kecerdasan intrapersonal dapat berkembang dengan baik

melalui langkah terstruktur pada setiap kegiatan yang dapat memandu

peserta didik dalam memperoleh pengalaman dan pemahaman pada

materi volume kubus dan balok. Kegiatan dalam mengembangkan

kecerdasan kinestetik dilakukan peserta didik dengan semangat, peserta

didik dapat membangun pengetahuan melalui pengalaman secara

langsung.
114

Beberapa aktivitas dalam LKPD yang memiliki kekurangan dalam

mengembangkan Multiple Intelligences yaitu pada pengembangan

kecerdasan musikal belum menampilkan aktivitas menganalisis pola

irama, kegiatan dalam LKPD memfasilitasi tentang syair lagu yang

berhubungan dengan konsep volume kubus dan balok. Kecerdasan

interpersonal dirancang agar peserta didik dapat saling bekerjasama,

namun dalam pelaksanaan tidak semua peserta didik berpartisipasi aktif

dalam kegiatan membuat syair lagu atau melakukan game. Kecerdasan

visual-spasial dikembangkan sebagai pelengkap dalam memberikan

pemahaman tentang konsep volume kubus dan balok. Konsep

keruangan yang seharusnya maksimal diberikan kurang difasilitasi

karena kendala media yang terbatas, misalnya pada kerangka kubus

hanya ditampilkan dua secara klasikal, lebih baik jika peserta didik

mampu memperoleh kerangka masing-masing.

LKPD berbasis Multiple Intelligences didesain untuk dapat

memfasilitasi peserta didik belajar sesuai potensinya, dengan

pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Susanto (2014: 74)

menjelaskan manfaat strategi pembelajaran menggunakan multiple

intelligences antara lain dapat memunculkan semangat belajar dengan

aktivitas menggambar, menciptakan lagu, mendengarkan musik,

melihat pertunjukkan seperti simulasi, bermain game, yang menjadi

pintu masuk yang pentik terhadap proses belajar. Selain itu, multiple

intelligences menyediakan kesempatan bagi peserta didik untuk belajar

sesuai dengan kebutuhan, minat, dan bakatnya. Serta peserta didik


115

mendapatkan pengalaman belajar yang positif dan meningkatkan

kemampuan untuk mencari solusi dalam memacahkan persoalan.

Meskipun kuantitas materi yang dikembangkan dalam LKPD berbasis

Multiple Intelligences pada studi hanya mengambil satu kompetensi

dasar, tetapi tetap tidak mengurangi nilai bahwa LKPD berbasis

Mutiple Intelligences adalah salah satu inovasi alternatif bahan ajar

yang baik dan dapat digunakan dalam pembelajaran. LKPD berbasis

Multiple Intelligences sesuai digunakan sebagai acuan dan pendamping

pengembangan materi pelajaran yang terdapat pada buku peserta didik

kurikulum 2013, karena LKPD ini dirancang dan dikembangkan

mengacu pada buku matematika kurikulum 2013.

2. Efektivitas LKPD berbasis Multiple Intelligences

Efektivitas LKPD berbasis Multiple Intelligences dilihat dari hasil

belajar yang diperoleh peserta didik sebelum dan sesudah menggunakan

LKPD berbasis Multiple Intelligences. Uji efektivitas dilakukan dengan

tes hasil belajar yang dirancang dan dinilai berdasarkan pada empat

indikator kemampuan berpikir kreatif meliputi: (1) berpikir lancar yaitu

menjawab soal dengan runtut dan tuntas, serta menjawab soal dengan

lebih dari satu jawaban. (2) Berpikir luwes yaitu menjawab soal secara

beragam, dan memberikan alternatif jawaban. (3) Berpikir orisinal yaitu

memberikan jawaban yang lain dari yang sudah biasa, dan memberikan

jawaban yang berbeda dengan teman yang lain. (4) Kamampuan


116

memerinci yaitu mengembangkan gagasan jawaban suatu soal, dan

memerinci secara detail suatu jawaban.

Uji efektivitas dianalisis menggunakan N-gain serta uji-t. Hasil

perhitungan N-gain adalah 0,34 (kategori sedang), hal ini menunjukkan

adanya peningkatan antara hasil belajar sebelum dan sesudah

menggunakan LKPD berbasis Multiple Intelligences. Sedangkan

perhitungan hasil uji-t diketahui thitung= -9,510 dengan nilai signifikansi

0,000 < 0,05, hal ini menunjukkan peningkatan yang signifikan

kemampuan berpikir kreatif peserta didik.

Berdasarkan tes hasil belajar diketahui bahwa kemampuan berpikir

lancar peserta didik terlihat pada saat dapat menjawab soal dengan

runtut dan tuntas. Namun tidak ada yang memenuhi indikator

menjawab soal lebih dari satu jawaban. Pada kemampuan berpikir

luwes peserta didik mampu menjawab soal dengan beragam dan

memberikan alternatif jawaban yang berbeda-beda. Hal ini

menunjukkan bahwa peserta didik percaya diri dengan jawaban yang

dituliskan. Pada kemampuan berpikir orisinal peserta didik memberikan

jawaban yang berbeda dari contoh yang sudah diberikan saat

pembelajaran, meskipun ada beberapa peserta didik yang memiliki

jawaban serupa. Pada kemampuan memerinci peserta didik dapat

menuliskan secara runtut berdasarkan langkah yang harus dikerjakan

dan mampu mengembangkan jawaban melalui berbagai penjelasan.


117

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa penggunaan LKPD

berbasis Multiple Intelligences dapat mengoptimalkan kemampuan

berpikir kreatif peserta didik. Hal ini didukung oleh penelitian yang

dilakukan Ahvan (2016: 141) pada 270 subyek penelitian di Sekolah

Menengah Atas. Penelitian Ahvan yang dimuat dalam jurnal

Educational Research and Reviews menunjukkan bahwa “there is

relationship between the multiple intelligences and the academic

performance achievement levels of high school students”. Hal ini juga

sesuai dengan teori yang ditulis oleh Gardner (dalam Chatib, 2016: 132)

bahwa pembelajaran dengan multiple intelligences dapat

mengoptimalkan kemampuan peserta didik. Lebih lanjut dijelaskan

bahwa kecerdasan dapat dilihat dari kemampuan seseorang

menyelesaikan masalah (problem solving), dan kemampuan seseorang

menciptakan produk-produk baru yang mempunyai nilai budaya

(creativity).

Hasil penelitian pada pengembangan LKPD berbasis Multiple

Intelligences sesuai dengan pendapat Toman (2013: 178) bahwa LKPD

yang dikembangkan dengan pendekatan konstruktivisme

memungkinkan peserta didik berpartisipasi aktif selama pembelajaran

(actively participate during the learning process), membantu peserta

didik memahami materi dengan lebih baik (to learn the subject better),

dan meningkatkan kemampuan peserta didik (increase student success

noticeably).
118

3. Kelebihan LKPD berbasis Multiple Intelligences

Produk hasil pengembangan LKPD berbasis Multiple Intelligences

memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut.

1) LKPD berbasis Multiple Intelligences merupakan LKPD yang

sesuai dengan kurikulum 2013 yang telah direvisi.

2) LKPD berbasis Multiple Intelligences memuat 7 kecerdasan

majemuk atau Multiple Intelligences yaitu kecerdasan linguistik,

kecerdasan musikal, kecerdasan kinestetik, kecerdasan visual-

spasial, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, dan

kecerdasan logis-matematis. Ketujuh kecerdasan tersebut

dipadukan dalam LKPD berbasis Multiple Intelligences yang

menarik, menyenangkan, sesuai dengan bakat dan minat peserta

didik, dan memfasilitasi peserta didik untuk aktif dalam

pembelajaran sehingga mampu membangun pengetahuannya

sendiri.

3) Materi dalam LKPD berbasis Multiple Intelligences disajikan

dengan bahasa yang sederhana, jelas, dan mudah dipahami. Selain

itu dilengkapi gambar-gambar yang mendukung serta tampilan

LKPD yang menarik dengan kombinasi huruf, gambar, dan warna

yang selaras. Hal ini membuat peserta didik tidak jenuh dan

memotivasi peserta didik untuk bersemangat mengikuti

pembelajaran.

4) LKPD berbasis Multiple Intelligences sesuai dengan tujuan

pembuatan LKPD yaitu memahami materi yang disajikan, karena


119

LKPD berbasis Multiple Intelligences dilengkapi dengan langkah-

langkah kegiatan yang sistematis. Memberikan fasilitas yang dapat

meningkatkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik.

4. Keterbatasan Penelitian dan Pengembangan LKPD berbasis


Multiple Intelligences

1) LKPD berbasis Multiple Intelligences hanya mengembangkan satu

kompetensi dasar pada KI 3 dan KI 4.

2) Uji coba produk hanya dilakukan dalam 3 kali pertemuan (6 jam

pelajaran), sehingga dimungkinkan hasil belajar peserta didik kurang

maksimal.

3) Keterbatasan dalam penyusunan instrumen yang diujicobakan

sebanyak 1 kali sehingga dimungkinkan terdapat kesalahan dan

ketidakseriusan dalam mengisi instrumen.

4) Katerbatasan populasi. Pengujian efektivitas LKPD berbasis

Multiple Intelligences hanya dilakukan pada satu sekolah saja.

5) Terkait multiple intelligences merupakan bidang psikologi karena

menerapkan konsep kecerdasan, LKPD belum divalidasi pada ahli

psikologi.

6) Keterbatasan pada ranah yang diteliti yaitu hanya pada ranah

kognitif saja.

7) Langkah-langkah penelitian R&D diselesaikan hanya pada langkah

ke tujuh.

Anda mungkin juga menyukai