Anda di halaman 1dari 12

JURNAL LOGIKA, Volume XII, No 3 Tahun 2014 ISSN : 1978-2560

www.jurnallogika.com

KEBIJAKAN PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI ERA GLOBALISASI:


PERMASALAHAN DAN SOLUSI

Jimat Susilo
(Universitas Swadaya Gunung Jati)
jimat_cirebon@yahoo.com

Abstrak
Bahasa Indonesia lahir tidak hanya sebagai alat komunikasi, tetapi mengemban
fungsi yang lebih besar yaitu sebagai bahasa pemersatu bangsa. Negara Indonesia
terbentang dari Sabang sampai Merauke dapat disatukan melalui bahasa Indonesia. Bahkan,
bahasa Indonesia telah menunjukkan jati dirinya tidak hanya di lingkungan lokal, tetapi
sudah merambah ke dunia global. Kurang lebih ada 42 negara di dunia yang sudah
mempelajarai bahasa Indonesia bahkan memasukkannya dalam kurikulum pendidikan.
Begitu pesatnya perkembangan bahasa Indonesia yang mampu bersaing dengan bahasa-
bahasa di dunia ini mengakibatkan terjadinya pengaruh bahas-bahasa asing masuk ke dalam
bahasa Indonesia.
Hal ini tidak bisa dipungkiri akibat arus globalisasi telah membawa perubahan
dalam pemakaian bahasa. Sebuah akulturasi budaya, teknologi, ekonomi, dan politik ikut
berperan mempengaruhi perkembangan bahasa Indonesia sehingga banyak ditemukan kosa
kata bahasa asing masuk ke dalam bahasa Indonesia yang pemakaiannya tidak sesuai dengan
kaidah bahasa Indonesia baik dilakaukan secara lisan maupun tulisan.
Untuk menjaga pemertahanan bahasa Indonesia sesuai dengan kaidah-kaidah
bahasa Indonesia, pemerintah perlu membuat kebijakan-kebijakan agar pemakaian bahasa
Indonesia tidak melenceng dari kaidahnya. Kebijakan ini tidak hanya mengatur pemakaian
bahasa Indonesia di kalangan masyarakat, tetapi juga diperuntukkan bagi seluruh
masyarakat Indonesia tidak terkecuali para pejabat negara. Salah satu cara yang paling
efektif untuk menjalankan kebijakan tersebut adalah melalui pendidikan. Hal ini sesuai
dengan salah satu fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa negara yaitu bahasa Indonesia
dijadikan sebagai bahasa resmi pengantar dalam dunia pendidikan. Melalui kebijakan
pendidikan bahasa ini, diharapkan pemertahanan bahasa Indonesia akan semakin kokoh dan
kuat meskipun arus globalisasi yang terus menggerus eksistensi bahasa Indonesia.

Kata Kunci: pendidikan, bahasa Indonesia, globalisasi, dan kebijakan.

Pendahuluan secara resmi ada sejak diikarkannya


Bahasa Indonesia dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928
kedudukannya sebagai bahasa nasional dan oleh para pemuda Indonesia. Salah satu
bahasa resmi negara mengalami perjalanan ikrar tersebut berbunyi “ Kami putra dan
yang cukup panjang. Bahasa Indonesia putri Indonesia menjunjung bahasa
1
Kebijakan Pendidikan Bahasa Indonesia ... (hal1-12)

persatuan bahasa Indonesia. Sejalan dengan bahasa Indonesia di kancah global


perkembangannya, bahasa Indonesia diperkuat dengan mengikuti peran
akhirnya diangkat sebagai bahasa negara Indonesia dalam bidang ekonomi dan
seperti yang dinyatakan dalam UUD 1945 politik yang masuk kelompok G-20 dan
Bab XV pasal 36 yang berbunyi “ Bahasa hendaknya juga diiringi peran dari aspek
negara Indonesia adalah bahasa Indonesia. sosial dan budaya, termasuk di dalamnya
Tonggak sejarah lahirnya bahasa bahasa Indonesia, yang saat ini termasuk
Indonesia tersebut, dikupas lagi dalam bahasa dengan jumlah penutur keempat
Seminar Politik Bahasa Nasional di Jakarta terbesar di dunia dan dipelajari di 45
pada tanggal 25 s.d. 28 Februari 1975. negara.
Dalam seminar tersebut menghasilkan Bagaimana peran bahasa Indonesia
rumusan yang menempatkan kedudukan dalam pendidikan nasional? Dalam proses
bahasa Indonesia sebagai bahasa negara pendidikan, bahasa memegang peranan
berfungsi sebagai: yang sangat penting. Bahasa digunakan
(1) bahasa resmi kenegaraan, sebagai alat komunikasi baik secara lisan
(2) bahasa pengantar resmi di lembaga- maupun tulis. Seperti yang telah diuraikan
lembaga pendidikan, di ats bahwa salah satu fungsi bahasa
(3) bahasa resmi di dalam perhubungan Indonesia adalah sebagai bahasa pengantar
pada tingkat nasional untuk kepentingan pada dunia pendidikan. Oleh karena itu,
perencanaan dan pelaksanaan kebijakan yang berkaitan dengan bahasa
pembangunan serta pemerintah, dan harus dirumuskan secara komprehensif dan
(4) bahasa resmi di dalam pengembangan futuratif sehingga pelaksanaannya dapat
kebudayaan dan pemanfaatan ilmu secara optimal dan berkontribusi dalam
pengetahuan serta teknologi modern. terwujudnya tujuan pendidikan nasional. Di
Berbagai upaya telah dilakukan untuk samping itu juga, kebijakan pendidikan
mengimplementasikan fungsi bahasa juga harus mengakomodasi penggunaan
Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa Indonesia secara proporsional.
bahasa negara tersebut. Hal ini termaktub Salah satu implementasi peran bahasa
dalam UU No. 24 Tahun 2009 pasal 41 ayat Indonesia dalam dunia pendidikan yaitu
(1) menyatakan bahwa pemerintah wajib dimasukkannya bahasa Indonesia sebagai
mengembangkan, membina, dan salah satu mata pelajaran inti dalam
melindungi bahasa dan sastra Indonesia pendidikan di setiap satuan pendidikan.
agar tetap memenuhi kedudukan dan Pendidikan bahasa Indonesia sebagai wujud
fungsinya dalam kehidupan bermasyarakat, dalam menempatkan kedudukan dan fungsi
berbangsa, dan bernegara, sesuai dengan bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional
perkembangan zaman. Pengembangan, dan bahasa Negara.
pembinaan, dan pelindungan dilakukan Namun, seiring dengan perkembangan
secara bertahap, sistematis, dan zaman yang semakin modern telah
berkelanjutan oleh lembaga kebahasaan. mengubah paradigma tentang pendidikan
Selanjutnya, pada pembukaan Kongres bahasa Indonesia. Gelombang globalisasi
Bahasa Indonesia X tanggal 28 - 31 telah mewarnai terjadinya perubahan sosial
Oktober 2013 di Jakarta, Nuh, Mendikbud yang cukup menonjol. Salim (1990)
RI, menyampaikan keinginannya agar peran mengungkapkan adanya empat kekuatan

2
JURNAL LOGIKA, Volume XII, No 3 Tahun 2014 ISSN : 1978-2560
www.jurnallogika.com

yang berpengaruh dalam arus globalisasi, disekitarnya. Sejalan dengan yang


yaitu kekuatan bidang Iptek, ekonomi, disampaikan Richards & Schmidt ( 2002:
lingkungan sosial, dan politik. Hal ini, juga 174) bahwa pendidikan adalah proses
tak terelakkan, arus globalisasi akan belajar mengajar baik formal maupun
berpengaruh pada dunia pendidikan nonformal dengan tujuan untuk
khususnya masalah identitas bangsa yang mengembangkan pengetahuan,
tercermin dalam sikap lebih mengutamakan kemampuan, tingkah laku, serta
penggunaan bahasa asing daripada pemahaman pada area tertentu.
penggunaan bahasa Indonesia ( Muslich, Dalam Undang-Undang RI Nomor 20 tahun
2010: 18). Dengan kata lain, sikap 2003 tentang pendidikan nasional (pasal 1
kedwibahasaan pengajaran bahasa tidak ayat 1) disebutkan pendidikan adalah usaha
terhindarkan meskipun dalam sadar dan terencana untuk mewujudkan
pemakaiannya tergantung pada situasi dan suasana belajar dan proses pembelajaran
kondisi. John E. Joseph ( 2004:348) dalam agar peserta didik secara aktif
Tolkfson (1991) mengatakan bahwa mengembangkan potensi dirinya untuk
pengajaran bahasa bersifat politis selalu memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
melibatkan dua bahasa yang memiliki pengendalian diri, kepribadian kecerdasan,
perbedaan budaya pada umumnya dan akhlak mulia, serta keterampilan yang
penggunaannya sesuai dalam situasi diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan
tertentu. negara. Selanjutnya, dalam pasal 3
Berdasarkan uraian di atas, muncul dijelaskan tujuan pendidikan nasional
suatu permasalahan bagaimanakah adalah mengembangkan potensi peserta
implikasi era globalisasi terhadap didik agar menjadi manusia yang beriman
pendidikan bahasa Indonesia, dan dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
bagaimanakah bentuk kebijakan pendidikan Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
bahasa dalam menghadapi era globalisasi kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
tersebut? yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pendidikan Bahasa Indonesia dalam Sejalan dengan pengertian pendidikan
Tujuan Pendidikan Nasional dan tujuan pendidikan nasional,
Pendidikan merupakan usaha agar bagaimanakah peran pendidikan bahasa
manusia dapat mengembangkan potensi Indonesia dalam mewujudkan tujuan
dirinya melalui proses pembelajaran pendidikan nasional tersebut?
dan/atau cara lain yang dikenal dan diakui Pepatah mengatakan “ bahasa
oleh masyarakat. Crow (dalam Supriyatno, menunjukkan bangsa”, artinya bahwa
2001) mengatakan bahwa pendidikan dengan bahasa dapat menunjukkan identitas
diinterpretasikan dengan makna untuk atau jati diri bangsa. Tanpa bahasa maka
mempertahankan individu dengan tidak ada negara. Begitu pentingnya bahasa
kebutuhan-kebutuhan yang senantiasa dalam sebuah negara. Demikian halnya
bertambah dan merupakan suatu harapan dengan bahasa Indonesia. Salah satu fungsi
untuk dapat mengembangkan diri agar kedudukan bahasa Indonesia sebagai
berhasil serta untuk memperluas, bahasa negara adalah dijadikan sebagai
mengintensifkan ilmu pengetahuan dan bahasa resmi pengantar dalam dunia
memahami elemen-elemen yang ada pendidikan. Alwi ( 2003: 9) menyatakan

3
Kebijakan Pendidikan Bahasa Indonesia ... (hal1-12)

bahwa pendidikan bahasa Indonesia melalui (4) peningkatan kerja sama dengan semua
sistem persekolahan dilakukan dengan pihak yang dapat memperlancar
mempertimbangkan bahasa sebagai satu pemasyarakatan bahasa Indonesia di
keseluruhan berdasarkan konteks Indonesia;
pemakaian yang ditujukan untuk (5) peningkatan mutu tenaga
peningkatan mutu penguasaan dan pemasyarakatan;
pemakaian bahasa yang baik dengan tidak (6) Pemanfaatan sarana uji kemahiran
mengabaikan adanya berbagai ragam berbahasa Indonesia.
bahasa Indonesia yang hidup dalam Dari uraian tersebut, terlihat banyak
masyarakat. Selanjutnya, Alwi (2003) unsur atau pihak yang terlibat dalam
memberikan pernyataan bahwa untuk pendidikan bahasa Indonesia untuk
mencapai tujuan pendidikan nasional, perlu mencapai tujuan pendidikan nasional.
dilakukan peningkatan mutu pendidikan Sumber daya manusia, lembaga
bahasa Indonesia dengan cara: pemerintahan, sarana prasarana, dan
(1) pengembangan kurikulum bahasa pemanfataan teknologi merupakan unsur-
Indonesia; unsur yang dapat membantu terwujudnya
(2) Pengembangan bahan ajar yang sesuai tujuan pendidikan nasional. Jika pendidikan
dengan kebutuhan siswa dan bahasa Indonesia sudah dilakukan secara
perkembangan metodologi pengajaran menyeluruh di Indonesia dengan baik, tidak
bahasa; pelak lagi tujuan pendidikan nasional akan
(3) Pengembangan tenaga kependidikan terwujud.
kebahasaan yang profesional; Pendidikan Bahasa Indonesia di Era
(4) Pengembangan sarana pendidikan Globalisasi
bahasa yang memadai, terutama sarana Globalisasi adalah kata yang
uji kemahiran bahasa. digunakan untuk melambangkan suatu
Permasalahan yang dihadapi dalam realitas global yang menekankan hidup
pendidikan bahasa Indonesia dalam rangka dalam konseptual lingkungan yang baru,
mewujudkan tujuan pendidikan nasional yang ditandai dengan teknologi informasi.
adalah belum terjangkaunya pendidikan Globalisasi dapat dipahami sebagai
bahasa Indonesia ke pelosok-pelosok kekuatan yang melancarkan sejumlah
nusantara. Masih banyak masyarakat tekanan pada standar dan membuat tuntutan
Indonesia yang belum bisa berbahasa dalam semua masyarakat (Javis 2007 dalam
Indonesia secara aktif. Untuk itu, Chaterine Chua Siew Kheng Dan Richard
diperlukan upaya pemasyarakatan bahasa B. Baldauf Jr, 2011: 971). Dengan
Indonesia seperti yang disampaikan Alwi ( demikian, globalisasi terdiri dari proses
2003: 12) bahwa pemasyarakatan bahasa sosial multidimensi yang saling
Indonesia dapat dilakukan dengan cara: ketergantungan sosial di seluruh dunia
(1) penentuan prioritas kelompok sasaran; intensitas, menciptakan hubungan yang
(2) pengembangan bahan penyuluhan lebih dalam antara orang-orang dari seluruh
sesuai dengan kebutuhan kelompok dunia (Steger, 2003).
sasaran; Pengaruh eksternal seperti tuntutan
(3) pemanfaatan teknologi informasi ekonomi juga memainkan peran penting
dengan sebaaik-baiknya; dalam mempromosikan jenis bahasa yang

4
JURNAL LOGIKA, Volume XII, No 3 Tahun 2014 ISSN : 1978-2560
www.jurnallogika.com

dipelajari dan standar bahwa pengguna Tanpa bahasa, bangsa tidak akan
harus dicapai. Misalnya, meskipun bahasa berkembang, tidak mampu menggambarkan
Inggris telah menjadi bahasa populer untuk dan menunjukkan dirinya secara utuh dalam
dipelajari karena dari keuntungan ekonomi, dunia pergaulan dengan dunia lain. Hampir
sosial, teknologi dan pendidikannya dasa windu bahasa Indonesia
(Graddol, 2006). memperlihatkan ciri-cirinya sebagai alat
Hal ini seperti yang diungkapkan oleh komunikasi yang mutlak diperlukan bangsa
Chaterine Chua Siew Kheng dan Richard B. Indonesia. Bahasa Indonesia telah
Baldauf Jr (2011: 972) bahwa keterlibatan membuktikan diri sebagai bahasa yang
bahasa dalam perencanaan global oleh tahan uji. Dalam mengemban misinya,
pemerintah juga dapat terjadi di tingkat bahasa Indonesia terus berkembang seiring
negara bagian atau kabupaten. Misalnya, di dengan keperluan dan perkembangan
Singapura pada tahun 1965, pemerintah bangsa Indonesia, walaupun ada
Singapura memutuskan bahwa bahasa perkembangan yang bersifat positif dan
Inggris dijadikan sebagai salah satu bahasa negatif. Perkembangan ini terjadi karena
resmi negara dan yang disederhanakan perkembangan masyarakat yang semakin
daripada karakter tradisional yang akan dinamis dan modern. Gejala inilah yang
digunakan untuk instruksi bahasa ibu Cina disebut era globalisasi.
di sekolah-sekolah Singapura, meskipun Fattah ( 2012: 139) menyatakan bahwa
mereka hanya bisa diperkenalkan globalisasi dapat digambarkan sebagai
selanjutnya. perangkat proses dengan berbagai
Leclerc (1994: 1994 - 2007) dan cara:ekonomi, budaya, dan politik membuat
Polsky ( 2009) memberikan contoh negara- keterhubungan antarberbagai negara.
negara yang mendudukkan bahasa sebagai Terdapat dua aspek yang berhubungan
suatu hal yang harus dipelajari oleh warga dengan globalisasi yaitu, 1) terkait dengan
negaranya. Denmark dan Eslandia fakta proses dan komunikasi transnasional,
mewajibkan warga asing yang tinggal di 2) meningkatnya kesadaran tentang realitas
negara tersebut belajar bahasa Denmark dan hidup.
Eslandia. Mexico mengharuskan semua Water dalam Fattah ( 2012: 140)
pengumuman publik menggunakan bahasa merumuskan globalisasi merupakan proses
Spanyol. Belanda mewajibkan semua sosial di mana hambatan geografis pada
urusan administratif menggunakan bahasa sosial dan budaya menjadi kecil dan orang-
Belanda. orang menyadari bahwa mereka kecil.
Berdasarkan contoh-contoh di negara Dengan adanya globalisasi, wilayah atau
barat tersebut, bagaimanakah dengan teritorial sangat penting. Lebih lanjut, Amer
kondisi bangsa Indonesia? Sejarah telah ( 2002: 20) menyatakan “ Increasing the
mencatat, bahwa bahasa Indonesia berasal contact between people across national
dari bahasa Melayu sejak diikrarkannya boundaries-in ecconomy, in technology in
Sumpah Pemuda pada Konggres Pemuda cultural, and in governance. But it is olso
28 Oktober 1928 di Solo. Ikrar yang fragmenting production processes, labour
diperingati setiap tahun oleh bangsa markets, political entities and societies. So
Indonesia ini memperlihatkan betapa while globalization has positive, innovative,
pentingnya bahasa bagi suatu bangsa. dynamic aspect-it also has negative,

5
Kebijakan Pendidikan Bahasa Indonesia ... (hal1-12)

marginalizing aspects (globalisasi terjadi Banyak istilah-istilah asing yang akan


karena hubungan antarmanusia yang diserap ke dalam bahasa Indonesia.
melewati batas negara dalam bidang Penggunaan bahasa di dunia maya,
ekonomi, teknologi, budaya, pemerintahan, internet, facebook misalnya, memberi
selain juga proses produksi, pasar tenaga banyak perubahan bagi sturktur bahasa
kerja, lembaga politik dan sosial. Sebagai Indonesia yang oleh beberapa pihak
sebuah fenomena globalisasi memiliki sisi disinyalir merusak bahasa itu sendiri.
positif dan sisi negatif). Berlandaskan alasan globalisasi dan
Derasnya arus globalisasi di dalam prestise, masyarakat mulai kehilangan rasa
kehidupan akan berdampak pula pada bangga menggunakan bahasa nasional.
perkembangan dan pertumbuhan bahasa Tidak hanya pada rakyat kecil, ‘krisis
sebagai sarana pendukung pertumbuhan bahasa’ juga ditemukan pada para pejabat
dan perkembangan budaya, ilmu negara. Kurang intelek katanya jika dalam
pengetahuan dan teknologi. Konsep-konsep setiap ucapan tidak dibumbui selingan
dan istilah baru di dalam pertumbuhan dan bahasa asing yang sebenarnya tidak perlu.
perkembangan ilmu pengetahuan dan Hal tersebut memunculkan istilah baru,
teknologi (iptek) secara tidak langsung yaitu ‘Indoglish’ kependekan dari
memperkaya khasanah bahasa Indonesia. ‘Indonesian-English’ untuk fenomena
Dengan demikian, semua produk budaya bahasa yang kian menghantam bahasa
akan tumbuh dan berkembang pula sesuai Indonesia. Sulit dipungkiri memang, bahasa
dengan pertumbuhan dan perkembangan asing kini telah menjamur penggunaannya.
ilmu pengetahuan dan teknologi itu, Mulai dari judul film, judul buku, judul
termasuk bahasa Indonesia, yang dalam itu, lagu, sampai pemberian nama merk produk
sekaligus berperan sebagai prasarana dalam negeri. Kita pun merasa lebih bangga
berpikir dan sarana pendukung jika lancar dalam berbicara bahasa asing.
pertumbuhan dan perkembangan iptek itu. Namun, apapun alasannya, entah itu
Berdasarkan uraian tersebut di atas, menjaga prestise, mengikuti perkembangan
muncul permasalahan bagaimakah zaman, ataupun untuk meraup keuntungan,
pendidikan bahasa Indonesia dalam era tanpa kita sadari secara perlahan kita telah
globalisasi? Pendidikan bahasa Indonesia ikut andil dalam mengikis kepribadian dan
saat ini di tengah-tengah arus globalisasi jati diri bangsa kita sendiri.
telah membuktikan jati dirinya. Namun Sekarang ini penggunaan bentuk
perlu disadari bahwa adanya pengaruh baik ‘Inggris’ sudah banyak menggejala. Dalam
dari perkembangan ilmu pengetahuan, bidang internet dan komputer kita banyak
teknologi, dan budaya akan mempengaruhi menggunakan kata mendownload,
perkembangan bahasa Indonesia. Apalagi mengupload, mengupdate, dienter,
bahasa Indonesia menjadi ciri budaya direlease, didiscount, dan lain sebagainya.
bangsa Indonesia yang dapat diandalkan di Tidak hanya dalam bidang komputer saja,
tengah-tengah pergaulan antarbangsa pada di bidang lain pun sering kita jumpai.
era globalisasi ini. Akibat pergaulan Selain bahasa Asing, kedudukan bahasa
antarbangsa, perkembangan ilmu Indonesia juga semakin terdesak dengan
pengetahuan dan teknologi akan pemakain bahasa-bahasa gaul di kalangan
memengaruhi kosa kata bahasa Indonesia. remaja. Bahasa gaul ini sering kita temukan

6
JURNAL LOGIKA, Volume XII, No 3 Tahun 2014 ISSN : 1978-2560
www.jurnallogika.com

dalam pesan singkat atau sms, chatting, dan peralihan bahasa-ibu antargenerasi, pola-
sejenisnya. Misalnya dalam kalimat’gue pola kedwibahasaan, mobilitas sosial, sikap
gitu loh..pa sich yg ga bs’ dalam kalimat bahasa dan lain-lain. Romaine (1989)
tersebut penggunaan kata ganti aku tidak mengatakan bahwa faktor-faktor itu juga
dipakai lagi. dapat berupa kekuatan kelompok mayoritas
Globalisasi memang tidak dapat terhadap kelompok minoritas, kelas sosial,
dihindari. Akulturasi bahasa nasional latar belakang agama dan pendidikan,
dengan bahasa dunia pun menjadi lebih hubungan dengan tanah leluhur atau asal,
terasa perannya. Menguasai bahasa dunia tingkat kemiripan antara bahasa mayoritas
dinilai sangat penting agar dapat bertahan dengan bahasa minoritas, sikap kelompok
di era modern ini. Namun sangat mayoritas terhadap kelompok minoritas,
disayangkan jika masyarakat menelan perkawinan campur, kebijakan politik
mentah-mentah setiap istilah-istilah asing pemerintah terhadap bahasa dan pendidikan
yang masuk dalam bahasa Indonesia. Ada kelompok minoritas, serta pola pemakaian
baiknya jika dipikirkan dulu bahasa.
penggunaannya yang tepat dalam setiap Untuk menanggulangi permasalahan
konteks kalimat. Sehingga penyusupan tersebut, perlu dilakukan pembinaan bahasa
istilah-istilah tersebut tidak terlalu merusak melalui pendidikan bahasa Indonesia di
tatanan bahasa nasional. lembaga-lembaga pendidikan. Pendidikan
Fenomena di atas dapat bahasa Indonesia di lembaga-lembaga
mengakibatkan pergeseran bahasa pendidikan dilakukan dengan adanya
Indonesia. Fenomena pemertahanan dan perubahan kurikulum yang menempatkan
pergeseran bahasa sebenarnya telah ada pendidikan bahasa disesuaikan dengan
sejak bahasa-bahasa itu mulai mengadakan kebutuan siswa. Dunia pendidikan yang
kontak dengan bahasa lainnya (Grosjean, syarat pembelajaran dengan media bahasa
1982). Kontak antardua suku atau suku menjadikan bahasa sebagai alat komunikasi
bangsa yang masing-masing membawa yang primer. Sejalan dengan hal tersebut,
bahasanya sendiri-sendiri lambat laun bahasa baku merupakan simbol dalam
mengakibatkan terjadinya persaingan dunia pendidikan dan cendekiawan.
kebahasaan. Pada umumnya, di dalam Penguasaan Bahasa Indonesia yang
persaingan kebahasaan terjadi fenomena- maksimal dapat dicapai jika fundasinya
fenomena kebahasaan yang diawali dengan diletakkan dengan kokoh di rumah dan di
kedwibahsaan, diglosia, alih kode/campur sekolah mulai TK (Taman Kanak-kanak)
kode, interferensi, dan akhirnya sampai PT (Perguruan Tinggi). Rusyana
permertahanan dan pergeseran bahasa. (1984:152) menyatakan bahwa dalam
Ada banyak faktor yang menyebabkan membina masyarakat akademik,
pergeseran dan kepunahan suatu bahasa. penggunaan bahasa yang tidak baik dan
Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang tidak benar akan menimbulkan masalah.
telah dilakukan di berbagai tempat di dunia, Penggunaan bahasa Indonesia yang baik
faktor-faktor tersebut seperti loyalitas dan benar dianggap mempunyai peranan
bahasa, konsentrasi wilayah pemukiman dalam menuju arah pembangunan
penutur, pemakaian bahasa pada ranah masyarakat akademik idaman.
tradisional sehari-hari, kesinambungan

7
Kebijakan Pendidikan Bahasa Indonesia ... (hal1-12)

Di samping itu juga perlu ditanamkan artinya guru hendaknya selalu mengikuti
sikap disiplin dalam pemakaian bahasa perkembangan bahasa dan kreatif selalu
Indonesia. Sikap disiplin ini seperti yang memberikan dorongan kepada siswa untuk
dituangkan dalam UU No. 24 Tahun 2009 terampil berbahasa Indonesia; kelima, guru
pasal 41 ayat (1) bahwa pemerintah wajib sebagai evaluator artinya guru harus
mengembangkan, membina, dan terampil membuat alat evaluasi yang tepat
melindungi bahasa dan sastra Indonesia yang berkaitan dengan penggunaan bahasa
agar tetap memenuhi kedudukan dan Indonesia yang baik dan benar oleh
fungsinya dalam kehidupan bermasyarakat, siswanya.
berbangsa, dan bernegara, sesuai dengan Peran guru tersebut tidak akan tercapai
perkembangan zaman. dengan baik apabila tidak didukung oleh
Tantangan Pendidikan Bahasa Indonesia berbagai pihak, di antaranya keluarga,
di era globalisasi masyarakat, bahkan sampai pada para
Fenomena yang terjadi dalam pemimpin bangsa. Semuanya harus
pergeseran bahasa indonesia sebagai akibat bersama-sama mempunyai sikap berbahasa
gelombang arus globalisasi ini tentu Indonesia sebagai identitas atau jati diri
menjadi tanggung jawab semua pihak bangsa. Tanpa adanya kerja sama semua
dalam mempertahankan eksistensi atau jati pihak dalam melestarikan bahasa Indonesia
diri bahasa Indonesia di mata dunia dari pengaruh globalisasi, usaha untuk
internasional. Salah satu cara untuk mempertahankan bahasa Indonesia tersebut
mempertahankan bahasa Indonesia dari akan mengalami kegagalan. Untuk itulah
berbagai tantangan yang di era globalisasi diperlukan kebijakan-kebijakan oleh
ini adalah melalui pendidikan bahasa pemerintah untuk mempertahankan bahasa
Indonesia. Peran guru, khususnya guru Indonesia sebagai jati diri bangsa.
bahasa Indonesia, sangat diperlukan dalam
menjaga atau mempertahankan bahasa dari Kebijakan Pendidikan Bahasa Indonesia
pergeseran bahkan sampai punahnya Fishman et al. (1971: 293) dalam
bahasa. Kumaran Rajandran (2008: 237)
Muslich (2010: 67 - 70) memberikan mengatakan bahwa: language policy as the
gambaran peranan guru dalam pendidikan decisions taken by constituted
bahasa Indonesia, yaitu pertama, guru organizations with respect to the functional
sebagai pembimbing artinya guru harus allocation of codes within a speech
memiliki pengetahuan yang cukup tentang community. Kebijakan bahasa sebagai
anak didiknya tentang bahasa yang keputusan yang diambil oleh organisasi
digunakan peserta didik; kedua, guru dibentuk sehubungan dengan alokasi
sebagai model artinya guru harus memberi fungsional kode dalam masyarakat tutur .
contoh kepada peserta didik dalam Forough Rahimi (2011:143-148)
menerapkan bahasa Indonesia yang baik menjelaskan kebijakan bahasa Spolsky
dan benar; ketiga, guru sebagai yang digambarkan melalui tiga serangkai
administrator artinya guru harus dapat jalinan konsep yaitu , ‘language practices’
mengelola segala sesuatu yang (praktik bahasa, yaitu cara berbagai
berhubungan dengan pendidikan bahasa linguistik biasanya dipilih dalam suatu
Indonesia; keempat, guru sebagai inovator masyarakat) , ‘language ideology and

8
JURNAL LOGIKA, Volume XII, No 3 Tahun 2014 ISSN : 1978-2560
www.jurnallogika.com

beliefs’ (ideologi bahasa dan keyakinan KAMI POETRA DAN POETRI


tentang bahasa dan penggunaannya), INDONESIA MENDJOENJOENG
dan‘language management and planning’ ( BAHASA PERSATOEAN, BAHASA
manajemen dan perencanaan bahasa). INDONESIA
Chaer & Agustina ( 2010: 177)
mengatakan bahwa kebijakan bahasa Ikrar ini mempunyai makna yang
merupakan satu pegangan yang bersifat mendalam ditinjau dari perspektif
nasional, untuk kemudian membuat semantik. Para pemuda Indonesia
perencanaan bagaimana cara membina dan tidak hanya “mengakoe”, bahkan
mengembangkan satu bahasa sebagai alat “mendjoenjoeng” bahasa persatuan,
komunikasi verbal yang dapat digunakan bahasa Indonesia yang diangkat dari
secara tepat di seluruh negara, dan dapat bahasa daerah yaitu bahasa Melayu.
diterima oleh segenap warga secara lingual, 2) Undang-Undang Dasar RI Tahun
etnis, dan kultur berbeda. 1945. Dalam UUD 1945 Bab XV
Shohamy ( 2006: 45) memberikan pasal 36 disebutkan bahwa Bahasa
pengertian kebijakan bahasa atau language Negara ialah Bahasa Indonesia. Salah
planing yaitu mekanisme utama dalam satu fungsi bahasa Indonesia sebagai
menyusun, mengatur, dan memanipulasi bahasa Negara adalah sebagai bahasa
perilaku kebahasaan karena kebijakan resmi pengantar dalam lembaga
bahasa terdiri atas keputusan dalam pendidikan.
pembuatan bahasa dan penggunaannya 3) Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003
dalam masyarakat. tentang Sisdiknas yang menyatakan
Berdasarkan beberapa pengertian masalah bahasa Indonesia diatur pada
kebijakan tersebut, dalam kebijakan dapat Bab VII Pasal 33 ayat (1) yang
mengacu pada proses pembuatan landasan menyebutkan bahwa bahasa Indonesia
atau pijakan yang mendasar dalam suatu sebagai bahasa Negara menjadi bahasa
pemerintahan, organisasi, instansi ataupun pengantar dalam pendidikan nasional.
perseorangan, mencapai tujuan atau Pasal 37 ayat (1) dan (2) menyebutkan
sasaran. Hal ini tidak terkecuali dengan bahwa kurikulum pendidikan dasar
kebijakan bahasa Indonesia. dan menengah serta perguruan tinggi
Kebijakan dalam pendidikan bahasa wajib memuat bahasa.
Indonesia di Indonesia dapat dilihat 4) Undang-Undang RI No. 24 Tahun
beberapa keputusan yang diambil bangsa 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan
Indonesia dan dokumen-dokumen seperti Lambang Negara serta Lagu
berikut. Kebangsaan. Bagian undang - undang
1) Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 yang berkaitan dengan bahasa terdapat
Sumpah Pemuda merupakan tonggak pada Bab dan pasal berikut.
sejarah lahirnya bahasa Indonesia. (a) Bab I Pasal 1 menyebutkan bahwa
Para Pemuda mendeklarasikan Bahasa Negara Kesatuan Republik
sumpahnya pada tanggal 28 Oktober Indonesia yang selanjutnya disebut
1928. Salah satu ikrar tersebut Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi
berbunyi: nasional yang digunakan di seluruh

9
Kebijakan Pendidikan Bahasa Indonesia ... (hal1-12)

wilayah Negara Kesatuan Republik Dari beberapa kebijakan bahasa yang


Indonesia. telah diputuskan tersebut dapat dijadikan
(b) Bab III Pasal 25 menyebutkan bahwa sebagai dasar dalam pendidikan bahasa
bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi Indonesia. Implementasi kebijakan bahasa
negara berfungsi sebagai jati diri Indonesia dalam dunia pendidikan sebagai
bangsa, kebanggaan nasional, sarana wujud fungsi bahasa Indonesia sebagai
pemersatu berbagai suku bangsa, serta bahasa negara yaitu bahasa Indonesia
sarana komunikasi antardaerah dan dijadikan sebagai bahasa resmi pengantar
antarbudaya daerah. Selain itu, bahasa dalam lembaga-lembaga pendidikan. Jika
Indonesia juga sebagai bahasa resmi semua kebijakan yang telah diputuskan
negara yang berfungsi sebagai bahasa tersebut dapat dilaksanakan oleh semua
resmi kenegaraan, pengantar elemen masyarakat secara disiplin dan
pendidikan, komunikasi tingkat konsisten, pengaruh globalisasi terhadap
nasional, pengembangan kebudayaan bahasa Indonesia dapat tidak akan merusak
nasional, transaksi dan dokumentasi eksistensi bahasa Indonesia.
niaga, serta sarana pengembangan dan
pemanfaatan ilmu pengetahuan, Penutup
teknologi, seni, dan bahasa media Berdasarkan uraian di depan dapat
massa. diambil beberapa simpulan seperti berikut.
(c) Pasal 26-39 mengatur penggunaan 1. Bahasa Indonesia telah menunjukkan jati
bahasa Indonesia yang selanjutnya dirinya sebagai bahasa nasional dan
pada pasal 40 disebutkan ketentuannya bahasa negara sehingga mampu
diatur dalam Peraturan Presiden. menunjukkan identitasnya sebagai alat
(d) Pasal 40 dan 43 mengatur komunikasi dan berinteraksi dalam ruang
Pengembangan, Pembinaan, dan lingkup lokal maupun global.
Pelindungan Bahasa Indonesia. 2. Era globalisasi telah membawa
(e) Pasal 44 mengatur Peningkatan Fungsi perubahan dalam pemakaian bahasa
Bahasa Indonesia Menjadi Bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa asing
Internasional. bersama-sama dengan bahasa Indonesia
(f) Pasal 45 mengatur Lembaga dalam berkomunikasi tidak terelakkan.
Kebahasaan. Hal inilah yang menimbulkan terjadinya
5) Peraturan Presiden RI No. 16 Tahun kedwibahasaan. Untuk mempertahankan
2010 tentang Penggunaan Bahasa eksistensi pemakaian bahasa Indonesia,
Indonesia dalam Pidato Resmi diperlukan adanya pendidikan bahasa
Presiden dan/atau Wakil Presiden serta Indonesia di lembaga-lembaga
Pejabat Negara Lainnya. Peraturan ini pendidikan mulai tingkat bawah hingga
merupakan tindak lanjut dari Pasal 40 tingkat atas. Peran guru, masyarakat, dan
UU No. 24 Tahun 2009. Perpres ini pemerintah sangat diperlukan dalam
terdiri atas 3 Bab dan 17 pasal yang pendidikan bahasa Indonesia ini.
mengatur pidato resmi pejabat negara Pentingnya pendidikan bahasa Indonesia
di luar negeri dan di dalam negeri baik ini sebagai bentuk mewujudkan tujuan
pada forum internasional maupun Pendidikan Nasional yaitu untuk
forum nasional. mencerdaskan kehidupan bangsa yang

10
JURNAL LOGIKA, Volume XII, No 3 Tahun 2014 ISSN : 1978-2560
www.jurnallogika.com

komprehensif, yaitu cerdas spiritual, Hinkel, Eli. 2011. Handbook of Research in


cerdas emosional, cerdas sosial, cerdas Second Language Teaching and
intelektual, dan cerdas kinestetis. Insan Learning. Volume II. New York:
Indonesia cerdas diwujudkan melalui Routledge.
proses pendidikan baik di rumah,
sekolah, maupun masyarakat. Leclerc, Jaques. 1994. Recueil des
3. Salah satu bentuk pendidikan bahasa législations linguistiques dans le
indonesia yaitu bahasa Indonesia monde, Quebec, Canada : Centre
ditempatkan sebagai salah satu mata internationale de recherché en
pelajaran inti dalam pendidikan di setiap aménagement linguistique.
satuan pendidikan. Hal ini bahasa
Indonesia memegang peranan sentral Muslich, Masnur. 2010. Bahasa Indonesia
dalam dunia pendidikan sebagai Bahasa pada Era Globalisasi: Kedudukan,
Nasional dan bahasa Negara. Fungsi, Pembinaan, dan
4. Dalam mempertahankan pemakaian Pengembangan. Jakarta: Bumi
bahasa Indonesia sesuai dengan fungsi dan Aksara.
kedudukannya dari pengaruh globalisasi,
diperlukan kebijakan-kebijakan bahasa Rajandran, Kumaran. 2008. “ Language
Indonesia. Kebijakan ini merupakan pijakan planning for the Malay language in
atau keputusan oleh lembaga atau Malaysia since independence” dalam
organisasi yang dijadikan sebagai pedoman Iranian Journal of Language Studies
tindakan untuk mencapai tujuan atau (IJLS), Vol. 2(2), 2008 (p. 237-248).
sasaran.
Richards, Jack C. & Schmidt, Richard.
Daftar Pustaka (2002). Longman dictionary of
Alwi, Hasan. 2003. Politik Bahasa. Jakarta: language teaching and applied
Pusat Bahasa Depdiknas. linguistics. Edinburg: Pearson
Education Limited.
Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2010.
Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Romaine, Suzanne. 1989 Biliangualism.
Jakarta: Rineka Cipta dalam Andini, Oxford: Basil Blackwell.
Dewi. 2013. Menerapakan Kebijakan
Bahasa. Rusyana, Yus. 1984. Bahasa dan Sastra
http://andinijs.blogspot.com/2013/11/ dalam Gamitan Pendidikan:
menerapkan-kebijakan bahasa.html Himpunan Bahasan. Penerbit:
diuunduh 19 Oktober 2014. Diponegoro.

Fattah, Nanang. 2012. Analisis Kebijakan Salim, Emil. 1990. “Pembekalan


Pendidikan. Bandung: Rosda Karya. Kemampuan Intelektual untuk
Menjauhkan Gelombang Globalisasi.
Groesjean, Fracois. 1982. Life with Two Dalam Seminar Pendidikan, Th. IX/4.
Languages. Cambridge: Harvard Bandung: University Press IKIP
University Press. Bandung.

11
Kebijakan Pendidikan Bahasa Indonesia ... (hal1-12)

Slamet, St. Y. 2014. Problematika


Berbahasa Indonesia dan
Pembelajarannya. Yogyakarta: Graha
Ilmu.

Shohamy, Elana. (2006). Language policy


hidden agendas and new approaches.
New York: Routledge.

Spolsky, Bernard. (2009). Language


management. Cambridge: Cambridge
University Press.

Tolkfson, J.W. 1991. Planing Language,


Planing Inequlity: Language Policy in
Cpmmunity. New York: Lougman.

12

Anda mungkin juga menyukai