www.jurnallogika.com
Jimat Susilo
(Universitas Swadaya Gunung Jati)
jimat_cirebon@yahoo.com
Abstrak
Bahasa Indonesia lahir tidak hanya sebagai alat komunikasi, tetapi mengemban
fungsi yang lebih besar yaitu sebagai bahasa pemersatu bangsa. Negara Indonesia
terbentang dari Sabang sampai Merauke dapat disatukan melalui bahasa Indonesia. Bahkan,
bahasa Indonesia telah menunjukkan jati dirinya tidak hanya di lingkungan lokal, tetapi
sudah merambah ke dunia global. Kurang lebih ada 42 negara di dunia yang sudah
mempelajarai bahasa Indonesia bahkan memasukkannya dalam kurikulum pendidikan.
Begitu pesatnya perkembangan bahasa Indonesia yang mampu bersaing dengan bahasa-
bahasa di dunia ini mengakibatkan terjadinya pengaruh bahas-bahasa asing masuk ke dalam
bahasa Indonesia.
Hal ini tidak bisa dipungkiri akibat arus globalisasi telah membawa perubahan
dalam pemakaian bahasa. Sebuah akulturasi budaya, teknologi, ekonomi, dan politik ikut
berperan mempengaruhi perkembangan bahasa Indonesia sehingga banyak ditemukan kosa
kata bahasa asing masuk ke dalam bahasa Indonesia yang pemakaiannya tidak sesuai dengan
kaidah bahasa Indonesia baik dilakaukan secara lisan maupun tulisan.
Untuk menjaga pemertahanan bahasa Indonesia sesuai dengan kaidah-kaidah
bahasa Indonesia, pemerintah perlu membuat kebijakan-kebijakan agar pemakaian bahasa
Indonesia tidak melenceng dari kaidahnya. Kebijakan ini tidak hanya mengatur pemakaian
bahasa Indonesia di kalangan masyarakat, tetapi juga diperuntukkan bagi seluruh
masyarakat Indonesia tidak terkecuali para pejabat negara. Salah satu cara yang paling
efektif untuk menjalankan kebijakan tersebut adalah melalui pendidikan. Hal ini sesuai
dengan salah satu fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa negara yaitu bahasa Indonesia
dijadikan sebagai bahasa resmi pengantar dalam dunia pendidikan. Melalui kebijakan
pendidikan bahasa ini, diharapkan pemertahanan bahasa Indonesia akan semakin kokoh dan
kuat meskipun arus globalisasi yang terus menggerus eksistensi bahasa Indonesia.
2
JURNAL LOGIKA, Volume XII, No 3 Tahun 2014 ISSN : 1978-2560
www.jurnallogika.com
3
Kebijakan Pendidikan Bahasa Indonesia ... (hal1-12)
bahwa pendidikan bahasa Indonesia melalui (4) peningkatan kerja sama dengan semua
sistem persekolahan dilakukan dengan pihak yang dapat memperlancar
mempertimbangkan bahasa sebagai satu pemasyarakatan bahasa Indonesia di
keseluruhan berdasarkan konteks Indonesia;
pemakaian yang ditujukan untuk (5) peningkatan mutu tenaga
peningkatan mutu penguasaan dan pemasyarakatan;
pemakaian bahasa yang baik dengan tidak (6) Pemanfaatan sarana uji kemahiran
mengabaikan adanya berbagai ragam berbahasa Indonesia.
bahasa Indonesia yang hidup dalam Dari uraian tersebut, terlihat banyak
masyarakat. Selanjutnya, Alwi (2003) unsur atau pihak yang terlibat dalam
memberikan pernyataan bahwa untuk pendidikan bahasa Indonesia untuk
mencapai tujuan pendidikan nasional, perlu mencapai tujuan pendidikan nasional.
dilakukan peningkatan mutu pendidikan Sumber daya manusia, lembaga
bahasa Indonesia dengan cara: pemerintahan, sarana prasarana, dan
(1) pengembangan kurikulum bahasa pemanfataan teknologi merupakan unsur-
Indonesia; unsur yang dapat membantu terwujudnya
(2) Pengembangan bahan ajar yang sesuai tujuan pendidikan nasional. Jika pendidikan
dengan kebutuhan siswa dan bahasa Indonesia sudah dilakukan secara
perkembangan metodologi pengajaran menyeluruh di Indonesia dengan baik, tidak
bahasa; pelak lagi tujuan pendidikan nasional akan
(3) Pengembangan tenaga kependidikan terwujud.
kebahasaan yang profesional; Pendidikan Bahasa Indonesia di Era
(4) Pengembangan sarana pendidikan Globalisasi
bahasa yang memadai, terutama sarana Globalisasi adalah kata yang
uji kemahiran bahasa. digunakan untuk melambangkan suatu
Permasalahan yang dihadapi dalam realitas global yang menekankan hidup
pendidikan bahasa Indonesia dalam rangka dalam konseptual lingkungan yang baru,
mewujudkan tujuan pendidikan nasional yang ditandai dengan teknologi informasi.
adalah belum terjangkaunya pendidikan Globalisasi dapat dipahami sebagai
bahasa Indonesia ke pelosok-pelosok kekuatan yang melancarkan sejumlah
nusantara. Masih banyak masyarakat tekanan pada standar dan membuat tuntutan
Indonesia yang belum bisa berbahasa dalam semua masyarakat (Javis 2007 dalam
Indonesia secara aktif. Untuk itu, Chaterine Chua Siew Kheng Dan Richard
diperlukan upaya pemasyarakatan bahasa B. Baldauf Jr, 2011: 971). Dengan
Indonesia seperti yang disampaikan Alwi ( demikian, globalisasi terdiri dari proses
2003: 12) bahwa pemasyarakatan bahasa sosial multidimensi yang saling
Indonesia dapat dilakukan dengan cara: ketergantungan sosial di seluruh dunia
(1) penentuan prioritas kelompok sasaran; intensitas, menciptakan hubungan yang
(2) pengembangan bahan penyuluhan lebih dalam antara orang-orang dari seluruh
sesuai dengan kebutuhan kelompok dunia (Steger, 2003).
sasaran; Pengaruh eksternal seperti tuntutan
(3) pemanfaatan teknologi informasi ekonomi juga memainkan peran penting
dengan sebaaik-baiknya; dalam mempromosikan jenis bahasa yang
4
JURNAL LOGIKA, Volume XII, No 3 Tahun 2014 ISSN : 1978-2560
www.jurnallogika.com
dipelajari dan standar bahwa pengguna Tanpa bahasa, bangsa tidak akan
harus dicapai. Misalnya, meskipun bahasa berkembang, tidak mampu menggambarkan
Inggris telah menjadi bahasa populer untuk dan menunjukkan dirinya secara utuh dalam
dipelajari karena dari keuntungan ekonomi, dunia pergaulan dengan dunia lain. Hampir
sosial, teknologi dan pendidikannya dasa windu bahasa Indonesia
(Graddol, 2006). memperlihatkan ciri-cirinya sebagai alat
Hal ini seperti yang diungkapkan oleh komunikasi yang mutlak diperlukan bangsa
Chaterine Chua Siew Kheng dan Richard B. Indonesia. Bahasa Indonesia telah
Baldauf Jr (2011: 972) bahwa keterlibatan membuktikan diri sebagai bahasa yang
bahasa dalam perencanaan global oleh tahan uji. Dalam mengemban misinya,
pemerintah juga dapat terjadi di tingkat bahasa Indonesia terus berkembang seiring
negara bagian atau kabupaten. Misalnya, di dengan keperluan dan perkembangan
Singapura pada tahun 1965, pemerintah bangsa Indonesia, walaupun ada
Singapura memutuskan bahwa bahasa perkembangan yang bersifat positif dan
Inggris dijadikan sebagai salah satu bahasa negatif. Perkembangan ini terjadi karena
resmi negara dan yang disederhanakan perkembangan masyarakat yang semakin
daripada karakter tradisional yang akan dinamis dan modern. Gejala inilah yang
digunakan untuk instruksi bahasa ibu Cina disebut era globalisasi.
di sekolah-sekolah Singapura, meskipun Fattah ( 2012: 139) menyatakan bahwa
mereka hanya bisa diperkenalkan globalisasi dapat digambarkan sebagai
selanjutnya. perangkat proses dengan berbagai
Leclerc (1994: 1994 - 2007) dan cara:ekonomi, budaya, dan politik membuat
Polsky ( 2009) memberikan contoh negara- keterhubungan antarberbagai negara.
negara yang mendudukkan bahasa sebagai Terdapat dua aspek yang berhubungan
suatu hal yang harus dipelajari oleh warga dengan globalisasi yaitu, 1) terkait dengan
negaranya. Denmark dan Eslandia fakta proses dan komunikasi transnasional,
mewajibkan warga asing yang tinggal di 2) meningkatnya kesadaran tentang realitas
negara tersebut belajar bahasa Denmark dan hidup.
Eslandia. Mexico mengharuskan semua Water dalam Fattah ( 2012: 140)
pengumuman publik menggunakan bahasa merumuskan globalisasi merupakan proses
Spanyol. Belanda mewajibkan semua sosial di mana hambatan geografis pada
urusan administratif menggunakan bahasa sosial dan budaya menjadi kecil dan orang-
Belanda. orang menyadari bahwa mereka kecil.
Berdasarkan contoh-contoh di negara Dengan adanya globalisasi, wilayah atau
barat tersebut, bagaimanakah dengan teritorial sangat penting. Lebih lanjut, Amer
kondisi bangsa Indonesia? Sejarah telah ( 2002: 20) menyatakan “ Increasing the
mencatat, bahwa bahasa Indonesia berasal contact between people across national
dari bahasa Melayu sejak diikrarkannya boundaries-in ecconomy, in technology in
Sumpah Pemuda pada Konggres Pemuda cultural, and in governance. But it is olso
28 Oktober 1928 di Solo. Ikrar yang fragmenting production processes, labour
diperingati setiap tahun oleh bangsa markets, political entities and societies. So
Indonesia ini memperlihatkan betapa while globalization has positive, innovative,
pentingnya bahasa bagi suatu bangsa. dynamic aspect-it also has negative,
5
Kebijakan Pendidikan Bahasa Indonesia ... (hal1-12)
6
JURNAL LOGIKA, Volume XII, No 3 Tahun 2014 ISSN : 1978-2560
www.jurnallogika.com
dalam pesan singkat atau sms, chatting, dan peralihan bahasa-ibu antargenerasi, pola-
sejenisnya. Misalnya dalam kalimat’gue pola kedwibahasaan, mobilitas sosial, sikap
gitu loh..pa sich yg ga bs’ dalam kalimat bahasa dan lain-lain. Romaine (1989)
tersebut penggunaan kata ganti aku tidak mengatakan bahwa faktor-faktor itu juga
dipakai lagi. dapat berupa kekuatan kelompok mayoritas
Globalisasi memang tidak dapat terhadap kelompok minoritas, kelas sosial,
dihindari. Akulturasi bahasa nasional latar belakang agama dan pendidikan,
dengan bahasa dunia pun menjadi lebih hubungan dengan tanah leluhur atau asal,
terasa perannya. Menguasai bahasa dunia tingkat kemiripan antara bahasa mayoritas
dinilai sangat penting agar dapat bertahan dengan bahasa minoritas, sikap kelompok
di era modern ini. Namun sangat mayoritas terhadap kelompok minoritas,
disayangkan jika masyarakat menelan perkawinan campur, kebijakan politik
mentah-mentah setiap istilah-istilah asing pemerintah terhadap bahasa dan pendidikan
yang masuk dalam bahasa Indonesia. Ada kelompok minoritas, serta pola pemakaian
baiknya jika dipikirkan dulu bahasa.
penggunaannya yang tepat dalam setiap Untuk menanggulangi permasalahan
konteks kalimat. Sehingga penyusupan tersebut, perlu dilakukan pembinaan bahasa
istilah-istilah tersebut tidak terlalu merusak melalui pendidikan bahasa Indonesia di
tatanan bahasa nasional. lembaga-lembaga pendidikan. Pendidikan
Fenomena di atas dapat bahasa Indonesia di lembaga-lembaga
mengakibatkan pergeseran bahasa pendidikan dilakukan dengan adanya
Indonesia. Fenomena pemertahanan dan perubahan kurikulum yang menempatkan
pergeseran bahasa sebenarnya telah ada pendidikan bahasa disesuaikan dengan
sejak bahasa-bahasa itu mulai mengadakan kebutuan siswa. Dunia pendidikan yang
kontak dengan bahasa lainnya (Grosjean, syarat pembelajaran dengan media bahasa
1982). Kontak antardua suku atau suku menjadikan bahasa sebagai alat komunikasi
bangsa yang masing-masing membawa yang primer. Sejalan dengan hal tersebut,
bahasanya sendiri-sendiri lambat laun bahasa baku merupakan simbol dalam
mengakibatkan terjadinya persaingan dunia pendidikan dan cendekiawan.
kebahasaan. Pada umumnya, di dalam Penguasaan Bahasa Indonesia yang
persaingan kebahasaan terjadi fenomena- maksimal dapat dicapai jika fundasinya
fenomena kebahasaan yang diawali dengan diletakkan dengan kokoh di rumah dan di
kedwibahsaan, diglosia, alih kode/campur sekolah mulai TK (Taman Kanak-kanak)
kode, interferensi, dan akhirnya sampai PT (Perguruan Tinggi). Rusyana
permertahanan dan pergeseran bahasa. (1984:152) menyatakan bahwa dalam
Ada banyak faktor yang menyebabkan membina masyarakat akademik,
pergeseran dan kepunahan suatu bahasa. penggunaan bahasa yang tidak baik dan
Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang tidak benar akan menimbulkan masalah.
telah dilakukan di berbagai tempat di dunia, Penggunaan bahasa Indonesia yang baik
faktor-faktor tersebut seperti loyalitas dan benar dianggap mempunyai peranan
bahasa, konsentrasi wilayah pemukiman dalam menuju arah pembangunan
penutur, pemakaian bahasa pada ranah masyarakat akademik idaman.
tradisional sehari-hari, kesinambungan
7
Kebijakan Pendidikan Bahasa Indonesia ... (hal1-12)
Di samping itu juga perlu ditanamkan artinya guru hendaknya selalu mengikuti
sikap disiplin dalam pemakaian bahasa perkembangan bahasa dan kreatif selalu
Indonesia. Sikap disiplin ini seperti yang memberikan dorongan kepada siswa untuk
dituangkan dalam UU No. 24 Tahun 2009 terampil berbahasa Indonesia; kelima, guru
pasal 41 ayat (1) bahwa pemerintah wajib sebagai evaluator artinya guru harus
mengembangkan, membina, dan terampil membuat alat evaluasi yang tepat
melindungi bahasa dan sastra Indonesia yang berkaitan dengan penggunaan bahasa
agar tetap memenuhi kedudukan dan Indonesia yang baik dan benar oleh
fungsinya dalam kehidupan bermasyarakat, siswanya.
berbangsa, dan bernegara, sesuai dengan Peran guru tersebut tidak akan tercapai
perkembangan zaman. dengan baik apabila tidak didukung oleh
Tantangan Pendidikan Bahasa Indonesia berbagai pihak, di antaranya keluarga,
di era globalisasi masyarakat, bahkan sampai pada para
Fenomena yang terjadi dalam pemimpin bangsa. Semuanya harus
pergeseran bahasa indonesia sebagai akibat bersama-sama mempunyai sikap berbahasa
gelombang arus globalisasi ini tentu Indonesia sebagai identitas atau jati diri
menjadi tanggung jawab semua pihak bangsa. Tanpa adanya kerja sama semua
dalam mempertahankan eksistensi atau jati pihak dalam melestarikan bahasa Indonesia
diri bahasa Indonesia di mata dunia dari pengaruh globalisasi, usaha untuk
internasional. Salah satu cara untuk mempertahankan bahasa Indonesia tersebut
mempertahankan bahasa Indonesia dari akan mengalami kegagalan. Untuk itulah
berbagai tantangan yang di era globalisasi diperlukan kebijakan-kebijakan oleh
ini adalah melalui pendidikan bahasa pemerintah untuk mempertahankan bahasa
Indonesia. Peran guru, khususnya guru Indonesia sebagai jati diri bangsa.
bahasa Indonesia, sangat diperlukan dalam
menjaga atau mempertahankan bahasa dari Kebijakan Pendidikan Bahasa Indonesia
pergeseran bahkan sampai punahnya Fishman et al. (1971: 293) dalam
bahasa. Kumaran Rajandran (2008: 237)
Muslich (2010: 67 - 70) memberikan mengatakan bahwa: language policy as the
gambaran peranan guru dalam pendidikan decisions taken by constituted
bahasa Indonesia, yaitu pertama, guru organizations with respect to the functional
sebagai pembimbing artinya guru harus allocation of codes within a speech
memiliki pengetahuan yang cukup tentang community. Kebijakan bahasa sebagai
anak didiknya tentang bahasa yang keputusan yang diambil oleh organisasi
digunakan peserta didik; kedua, guru dibentuk sehubungan dengan alokasi
sebagai model artinya guru harus memberi fungsional kode dalam masyarakat tutur .
contoh kepada peserta didik dalam Forough Rahimi (2011:143-148)
menerapkan bahasa Indonesia yang baik menjelaskan kebijakan bahasa Spolsky
dan benar; ketiga, guru sebagai yang digambarkan melalui tiga serangkai
administrator artinya guru harus dapat jalinan konsep yaitu , ‘language practices’
mengelola segala sesuatu yang (praktik bahasa, yaitu cara berbagai
berhubungan dengan pendidikan bahasa linguistik biasanya dipilih dalam suatu
Indonesia; keempat, guru sebagai inovator masyarakat) , ‘language ideology and
8
JURNAL LOGIKA, Volume XII, No 3 Tahun 2014 ISSN : 1978-2560
www.jurnallogika.com
9
Kebijakan Pendidikan Bahasa Indonesia ... (hal1-12)
10
JURNAL LOGIKA, Volume XII, No 3 Tahun 2014 ISSN : 1978-2560
www.jurnallogika.com
11
Kebijakan Pendidikan Bahasa Indonesia ... (hal1-12)
12