Nim : 4111191094
Sejarah fakultas kedokteran di indonesia
Fakultas Kedokteran di Indonesia dibentuk pada tanggal 2 januari 1849 lewat keputusan
gubenunemen no.22. Ketetapan itu menjadi titik awal penyelenggaraan pendidikan kedokteran di
Indonesia yang dikenal dengan Nederlandsch Indie, yang ketika itu dilaksanakan di Rumah Sakit
Militer. Selag dua tahun, Dokter Djawa School hadir memenuhi kebutuhan tenaga dokter yang dimulai
tahun 1851 dan diberi gelar Dokter Djawa. sayangnya lulusan sekolah tersebut hanya dipekerjakan
sebagai mantri cacar.Nyaris 10 tahun lamanya dokter-dokter Indonesia harus menunggu untuk
memperoleh wewenang lebih dari sekadar mantri cacar.
Pada tahun 1864, lama pendidikan kedokteran diubah menjadi 3 tahun dan lulusan yang dihasilkan
dapat menjadi dokter yang berdiri sendiri, meskipun masih di bawah pengawasan dokter Belanda.
Tahun 1875, lama pendidikan dokter menjadi 7 tahun termasuk pendidikan bahasa Belanda yang
dijadikan sebagai bahasa pengantar. Tahun 1898, barulah berdiri sekolah pendidikan kedokteran yang
disebut STOVIA (School tot Opleiding voor Indische Artsen). Para alumni ketika itu disebut Inlandse
Arts.
Lama pendidikan kembali bertambah menjadi 9 tahun pada tanggal 1 Maret 1902, sekaligus mengiringi
berdirinya gedung baru sekolah kedokteran di Hospitaalweg (sekarang Jalan Dr. Abdul Rahman Saleh
26). Masa pendidikan 9 tahun tersebut dibagi menjadi 2 tahun perkenalan dan 7 tahun pendidikan
kedokteran. Baru setahun berselang, sejarah kembali mencatat banyak hal. Waktu studi kedokteran
kembali bertambah, kali ini menjadi 10 tahun, bersamaan dengan disempurnakannya organisasi
STOVIA pada tahun 1913. Adapun 10 tahun masa studi ini terdiri dari 3 tahun perkenalan dan 7 tahun
pendidikan kedokteran. Nama alumni juga berubah menjadi Indische Arts pada waktu itu. Masih pada
tahun yang sama, dibuka sekolah kedokteran dengan nama NIAS (Nederlands Indische Artsenschool)
di Surabaya.
Untuk memantapkan kualitas lulusan dalam hal praktik, pada akhir tahun 1919, didirikan Rumah Sakit
Pusat CBZ (Centrale Burgerlijke Ziekenhuis, sekarangdisebut RS Ciptomangukusumo yang dipakai
sebagai rumah sakit pendidikan oleh siswa STOVIA.
Akhirnya pada tanggal 29 April 1943 dibentuk sekolah kedokteran bernama Ika Daigaku. Lalu
setelah kemerdekaan pemerintah menggabungkan Ika Daigaku ke dalam Balai Perguruan Tinggi RI
dan mengubah namanya menjadi Pendidikan Tinggi Kedokteran.saat ini dikenal dengan universitas
Indonesia. Lalu dari sinilah lahir fakultas kedokteran lainnya yang berada di bawah naungan fakultas
kedokteran universitas Indonesia. Setelah fk ui lahirlah Pendidikan dokter lainnya selain di universitas
Indonesia. Baik itu universitas negeri contohnya saja unpad,udaya,brawijaya serta universitas swasta
seperti ums,yarsi unjani.
FK UNJANI saaat ini terakreditasi “B” dan mendapat izin perpanjangan penyelenggaraan
studi dari Dirjen Dikti, sesuai dengan surat keputusan BAN-PT No. 028/BAN-PT/Ak-
XIII/S1/XI/2010, tertanggal 26 Nopember 2010 yang berlaku sampai tahun 2015. Sejak berdiri,
kurikulum Fakultas Kedokteran Unjani menggunakan Sistem Kredit Semester (SKS) berdasarkan
KIPDI I dan KIPDI II. Mulai TA 2007/2008 menerapkan kurikulum berbasis kompetensi (KBK)
berdasarkan Standar Pendidikan Profesi Dokter dan Standar Kompetensi Dokter.
Tanda vital
Tanda vital adalah ukuran dari fungsi-fungsi vital tubuh yang paling dasar. Ada empat tanda –
tanda vital utama yaitu pengukuran suhu tubuh,denyut, laju pernafasan nadi dan jantung, dan
tekanan darah.
1. Pengukuran suhu tubuh
Pengukuran suhu tubuh disebut juga pengukuran temperatur. Pengukuran ini dapat
menggunakan thermometer raksa ataupun thermometer digital. Pengukuran ini dapat dilakukan pada
mulut,aksila ataupun rectum.
2. pernapasan.
Bernapas adalah suatu tindakan yang tidak di sadari. Pengukuran laju pernapasan bisa
menunjukkan apakah Anda memiliki pernapasan normal atau tidak normal. Pernapasan tidak normal
akan mengindikasikan bahwa Anda memiliki pernapasan cepat, lambat atau sulit bernapas.Laju
pernapasan adalah jumlah tarikan napas setiap menit. Pengukuran laju pernapasan biasa dilakukan saat
sedang beristirahat.
3. Tekanan darah
Tekanan darah menunjukkan kekuatan darah mendorong dinding arteri selama kontraksi dan
relaksasi jantung. Pemeriksaan tanda-tanda vital ini memiliki kaitan erat dengan pemeriksaan denyut
nadi. Hal ini dikarenakan setiap kali jantung berdetak maka darah terpompa ke arteri dan akan
menghasilkan tekanan darah.normal tekanan darah sistolik tidak melebihi 120, sedangkan nilai normal
tekanan darah diastolik tidak kurang dari 80. Jadi tekanan darah yang normal untuk orang dewasa adalah
120/80 mmHg.
4. Nadi
Pemeriksaan denyut nadi sama dengan pengukuran denyut jantung. Pengukuran denyut
jantung adalah mengukur berapa kali jantung berdetak setiap menit. Jantung berdetak setiap kali
mendorong darah ke arteri sehingga arteri mengembang dan berkontraksi.Setiap peningkatan suhu
sebanyak 1 derajat celcius maka akan meningkatkan denyut nadi sebanyak 15-20 kali per menit.
Pengukuran denyut jantung bisa juga untuk mengetahui ritme jantung dan kekuatan denyut nadi. Nilai
normal denyut nadi untuk orang dewasa (di atas 18 tahun) yang sehat adalah 60-100 kali per menit.
Pemeriksaan antropomentri
Pengukuran manusia pada posisi dalam, dan linear pada permukaan tubuh.
Yang dimaksud dengan antropometri dinamis adalah pengukuran keadaan dan ciri-ciri fisik
manusia dalam keadaan bergerak atau memperhatikan Gerakan-gerakan yang mungkin terjadi saat
pekerja tersebut melaksanakan kegiatannya.