Anda di halaman 1dari 3

Kelompok: 5

Permasalahan: Rencana alat bantu pengangkat beban dengan kapasitas 2,5 ton,
menggunakan sistem hydraulic.

Gambar 1. Rangkaian hydraulic

Sistem kontrol valve

Jika ball valve yang menghubungkan antara pipa angin utama dibuka, maka
secara cepat tekanan angin akan mengalir ketabung hidrolik tipe H. Tekanan angin
tersebut akan berinteraksi dengan oli yang terdapat dalam tabung hidrolik, maka
akibat dari berinteraksinya tersebut piston dari dalam tabung tabung dari hidrolik
tersebut akan secara perlahan keluar dari dalam tanah dan piston tersebut akan
mendorong kendaraan yang berada diatasnya. Pompa hidrolik bekerja dengan cara
menghisap oli dari tangki hidrolik dan mendorongnya kedalam sistem hidrolik
dalam bentuk aliran (flow). Aliran ini yang dimanfaatkan dengan cara merubahnya
menjadi tekanan. Tekanan dihasilkan dengan cara menghambat aliran oli dalam
sistem hidrolik. Hambatan ini dapat disebabkan oleh orifice, silinder, motor
hidrolik, dan actuator.

Lakukan penyesuaian pada buka tutup valve untuk mengatur / menyesuaikan


ketinggian pada hidrolik yang diinginkan, setelah sudah mencapai ketinggian yang
diinginkan pada hidrolik maka segera tutup valve. Jika ingin melakukan
pengereman pada ketinggian hidrolik lakukan dengan menutup valve dengan cepat.
Dengan cara menutup valve, kemudian langsung buka valve 2 dan langsung ditutup
kembali dengan cepat.

Bila sudah selesai mencuci dan hendak menurunkan hidrolik mobil, usahakan
bersihkan piston dari kotoran yang menempel dengan air, jika sudah selesai piston
dibersihkan langsung bukalah valve 2 supaya tekanan angin yang terdapat pada
tabung hidrolik akan keluar semua dari valve 2 tadi.

Meskipun valve 2 sudah dibuka lebar dan mengeluarkan suara angin yang sangat
kencang itu tidak membahayakan kendaraan karena hidrolik akan tetap turun secara
perlahan, Jika ball valve 2 dibuka dan menimbulkan semburan oli sebenarnya ini
tidak berbahaya kaena oli ini hanyalah oli dari sisa yang tersimpan di dalam pipa
instalasi hidrolik mobil dimana nantinya oli ini akan habis dengan sendirinya.

Jenis Katup Pengatur Tekanan atau Pressure Relief Valve

1. Relief Va lve

Relief valve ini berfungsi untuk mengatur atau membatasi tekanan kerja
maksimum pada sistem pengaman. Jadi, jika terjadi tekanan yang berlebih dari
pompa hidrolik, maka katup out-let akan terbuka, dan tekanan fluidda yang
berlebih tersebut akan dibuang atau dikembalikan lagi menuju tangki atau
resevoir. Sehingga tekanan fluida yang mengalir menuju ke sistem tetap sesuai
dengan batas keamanan. Selain itu, katup ini juga berfungsi sebagai sequence
valve pada saat dihubungkan dengan aktuator yang lain. Yang dimaksud
sebagai sequence valve adalah apabila saluran pada aktuator pertama tekanan
telah mencapai ambang batas maksimum, maka katup atau valve ini akan
membuka ke saluran aktuator yang lainnya. Ada dua jenis pengendalian pada
relief valve, yaitu: relief valve dengan internally controlled dan relief valve
dengan externally controlled.
relief valve hydraulic system

2. Pressurre Regulator atau Regulator Valve

Katup ini berfungsi untuk mengurangi tekanan input atau tekanan kerja
menjadi tekanan tertentu. Katup jenis ini biasanya digunakan jika dalam satu
rangkaian sistem hidrolik, terdapat perbedaan kebutuhan tekanan bagi setiap
aktuatornya. Misalkan aktuator yang pertama berfungsi sebagai pendorong
benda kerja saja, sedangkan aktuator yang kedua berfungsi sebagai alat
stamping atau embosing. Jadi kebutuhan tekanan antara aktuator yang pertama
dan kedua otomatis berbeda, aktuator yang pertama tidak membutuhkan
tekanan yang terlalu besar, karena hanya sebagai pendorong saja. Sedangkan
aktuator yang kedua membutuhkan tekanan yang lebih besar, karena berfungsi
sebagai pencetak. Jika benda kerja semakin tebal atau hasil stamping semakin
dalam, maka tekanan yang dibutuhkan pun juga semakin besar pula. Pressure
regulator atau regulator valve ini disebut juga sebagai reduce valve.

Anda mungkin juga menyukai