Anda di halaman 1dari 4

Nama : Alvi Farhani Noviani

NIM : 2017.01.008
Semester :V
Prodi : Ekonomi Syariah
Mata Kuliah : Fiqih Muamalah II

MATERI 9 : MUDHARABAH

A. PENGERTIAN MUDHARABAH

Mudharabah adalah bentuk kerja sama antara dua atau lebih pihak di mana pemilik
modal (shahibul amal) mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola (mudharib)
dengan suatu perjanjian di awal. Bentuk ini menegaskan kerja sama dengan kontribusi seratus
persen modal dari pemilik modal dan keahlian dari pengelola.
Transaksi jenis ini tidak mewajibkan adanya wakil dari shahibul maal dalam
manajemen proyek. Sebagai orang kepercayaan, mudharib harus bertindak hati-hati dan
bertanggung jawab atas kerugian yang terjadi akibat kelalaian dan tujuan penggunaan modal
untuk usaha halal. Sedangkan, shahibul maal diharapkan untuk mengelola modal dengan cara
tertentu untuk menciptakan laba yang optimal.
Pengertian Mudharabah Menurut 4 Imam:
1. Mudharabah menurut Imam Hanafi, mudharabah adalah "Akad syirkah dalam
keuntungan, satu pihak pemilik modal dan satu pihak lagi pemilik jasa."
2. Mudharabah menurut Imam Maliki, mudharabah adalah "Akad perwakilan, dimana
pemilik harta mengeluarkan sebagian hartanya untuk dijadikan modal kepada orang lain
agar modal tersebut diperdagangkan dengan pembayaran yang telah ditentukan (mas dan
perak).
3. Mudharabah menurut Mazhab Hanabilah, mudharabah adalah "Pemilik harta
mengeluarkan sebagian hartanya dengan ukuran tertentu kepada orang lain untuk
diperdagangkan dengan bagian dari keuntungan yang telah diketahui."
4. Mudharabah menurut Mazhab Syafi'i, mudharabah adalah "Akad yang menentukan
seseorang menyerahkan hartanya kepada orang lain untuk diperdagangkan."
B. DASAR HUKUM MUDHARABAH

Al-Quran
......dan jika dari orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari karunia

Allah SWT (QS. al-Muzaammil: 20).

Apabila telah ditunaikan shalat maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia

Allah SWT (QS. al-]umuah: 10)16

Al-Hadist
Dari Shalih bin Shuhaib r.a. bahwa Rasulullah saw. Bersabda, “Tiga hal yang di dalamnya
terdapat keberkatan : jual beli secara tangguh, muqaradhah (mudharabah), dan mencampur
gandum dengan tepung untuk keperluan rumah, bukan untuk dijual.” (HR Ibnu Majah no.
2280, kitab at-Tijarah)

C. SYARAT DAN RUKUN MUDHARABAH

Syarat Mudharabah
Akad mudharabah harus memenuhi persyaratan berikut ini:
1. Masing-masing pihak memenuhi persyaratan kecakapan wakalah.
2. Modal (ra‟s al-mal) harus jelas jumlahnya. Bukan berupa barang dagang, artinya harus
berupa harga tukar (tsaman) dan penyerahan harus tunai seluruhnya kepada pengusaha.
3. Sebelum adanya pembagian keuntungan milik bersama, presentase keuntungan dan waktu
pembagian harus disepakati bersama dan dinyatakan dengan jelas.
4. Modal yang sudah diserahkan oleh pemodal akan dikelola pengusaha dan mempunyai hak
tanpa campur dari pihak pemodal.
5. Kerugian ditanggung sepenuhnya oleh pemodal. Pihak pekerja juga mengalami kerugian
meskipun bukan dari modal, tapi dari hasil kerjanya.

Rukun Mudharabah
Akad mudharabah akan terlaksana apabila memenuhi rukun berikut ini:
1. Pelaku (pemilik modal maupun pelaksana usaha)
Pada dasarnya Rukun dari akad mudharabah sama dengan rukun jual beli, dan
ditambah satu faktor yaitu nisbah keuntungan. Transaksi dalam akan mudharabah melibatkan
dua pihak. Pihak pertama sebagai pemilik modal (shahibul maal) dan pihak kedua sebagai
pengelola usaha (mudharib atau amil). Jadi, tanpa dua pihak ini tidak akan terlaksana akad
mudharabah.
2. Obyek mudharabah (modal dan kerja).
Faktor selanjutnya adalah konsekuensi logis dari tindakan yang dilakukan pelaku.
Pihak shahibul maal menyerahkan modal sebagai obyek mudharabah dan keahlian (kerja)
diserahkan oleh pelaksana usaha sebagai obyek mudharabah.
3. Persetujuan kedua belah pihak (ijab-qabul).
Persetujuan dari kedua pihak adalah konsekuensi prinsip sama sama rela (an-taroddin
minkum). Artinya, kedua pihak harus sepakat untuk sama sama mengikatkan diri dalam akan
mudharabah. Si pemilik modal setuju sebagai tugasnya untuk menyediakan dana, dan disisi
lain pelaksana usaha setujua dengan tanggungjawabnya menyerahkan keahlian kerjanya.
4. Nisbah keuntungan.
Faktor berikutnya adalah nisbah. Nisbah adalah rukun yang tidak ada dalam akad
jual beli, menjadi ciri khas pada mudharabah. Nisbah mencerminkan imbalan yang berhak
diterima oleh pihak yang terkait dalam akad mudharabah. Imbalan untuk pemodal atas
penyertaan modal, dan imbalan kepada mudharib atas kontribusi kerjanya. Dengan Nisbah
atau pembagian keuntungan inilah yang dikatakan bisa mencegah terjadinya perselisihan
diantara mereka. Nisbah bisa ditentukan dengan perbandingan atau prosentase, contohnya
50:50, 60:40, 70:30.
 Perbedaan Bagi Hasil dan Bunga

Bagi Hasil Bunga


Besar ratio disepakati pada awal akad dibuat Penetapan bunga dibuat pada awal
yang berpedoman kemungkinan untung dan pembukaan rekening dan harus selalu untung
rugi (untuk tabungan)
Perhitungannya didasarkan pada jumlah
Besar ratio didasarkan pada jumlah
pokok dana yang disimpan nasabah di bank
keuntungan yang diperoleh
tersebut

Ratio atau nisbah tidak akan berubah selama Masih adanya pengaruh dari suku bunga
akad masih berlaku sedari awal akad dibuat bank Indonesia, terutama bunga peminjaman

Besar laba yang diperoleh bergantung pada


Jumlah pembayaran bunga untuk
keuntungan yang didapat pihak bank dan
tabungannya selalu tetap sekalipun pihak
akan semakin meningkat ketika keuntungan
bank sedang mendapatkan untung besar
bank juga meningkat
D. MACAM – MACAM MUDHARABAH

Akad mudharabah jika dilihat dari segi transaksi yang dilakukan pemilik modal dengan
pekerja oleh ulama fiqih dibagi menjadi dua, diantaranya:
1. Mudharabah Mutlaqah
Definisi Mudharabah mutlaqah adalah penyertaan modal tanpa syarat. Pengusaha atau
mudharib bebas melakukan usaha apa saja dan mengelola modalnya sesuai dengan
keinginannya asalkan bisa mendatangkan keuntungan.
Teknik mudharabah mutlaqah dalam bank adalah kerjasama antara bank dengan mudharib
atau dalam hal ini nasabah yang bisa mengelola suatu usaha yang produktif dan halal atau
yang mempunyai keahlian atau keterampilan lainnya. Hasil atau keuntungan yang didapatkan
dari penggunaan dana dibagi berdasarkan nisbah yang telah disepakati.
2. Mudharabah Muqayyadah
Mudharabah muqayyadah adalah penyertaan modal dengan syarat-syarat tertentu. Artinya
tidak semua usaha bisa dijalankan dengan modal tersebut, jadi hanya usaha yang telah
ditentukan (perjanjian) yang boleh dikelola.
Teknis mudharabah muqayyadah dalam bank adalah akad kerjasama antara shahibul maal
dengan bank. Modal yang diterima dari shahibul maal dikelola bank untuk diinvestasikan ke
dalam proyek yang ditentukan oleh pemilik modal terkait. Hasil keuntungan yang diperoleh
dibagi sesuai nisbah yang telah disepakati bersama.
Contoh produk mudharabah mutlaqah adalah Tabungan Mudharabah dan Deposito
Mudharabah.
Contoh produk Mudharabah Muqayyadah adalah
1. Mudharabah Muqayyadah On Balance Sheet (investasi terikat) adalah pengelolaan
dana yang mempunyai syarat sehingga mudharib hanya melakukan mudharabah di bidang
tertentu, waktu, cara dan tempat tertentu saja. Jenis mudharabah ini merupakan simpanan
khusus (restricted investment) yaitu pemilik dana menentukan syarat yang harus dipatuhi
oleh pihak bank. Contohnya, disyaratkan untuk bisnis tertentu atau nasabah tertentu.
2. Al Mudharabah Muqayyadah Of Balance Sheet adalah jenis mudharabah yang
penerahan dana mudharabah langsung kepada pelaksana usahanya. Bank bertugas sebagai
perantara yang mempertemukan antara pemilik dana dengan pelaksana usaha.

Anda mungkin juga menyukai