01-Sistem Bilangan Real PDF
01-Sistem Bilangan Real PDF
A. Sistem Bilangan
1 B.
C.
D.
Pertidaksamaan
Nilai Mutlak dan Bentuk Akar
Jarak Antara Dua Titik dan Persamaan Lingkaran
E. Garis Lurus
A. Sistem Bilangan
Terdapat beberapa sistem bilangan, yaitu: bilangan asli, bilangan bulat, bilangan rasional,
bilangan irrasional, dan bilangan real. Masing-masing bilangan itu sebagai berikut.
1, 2, 3, 4, 5, 6, …
(2) Bilangan bulat melibatkan negatif bilangan asli dan nol, yaitu
(3) Bilangan rasional melibatkan hasil bagi dua bilangan bulat, seperti
2 −1 11 23 20 −15
, , , , , ,…
3 5 7 3 2 1
6 −4
Pembagian dengan nol, misalnya atau , tidak termasuk bilangan rasional karena
0 0
tidak memiliki makna apapun. Oleh karena itu, pembagian dengan nol harus dihindari.
(4) Bilangan irrasional mencakup akar dari suatu bilangan yang tidak dapat dinyatakan
sebagai hasil bagi dua bilangan bulat, seperti
3
2, 3, 5, 7, 𝜋, …
(5) Bilangan real mencakup semua jenis bilangan yang ada. Jika A menyatakan bilangan
asli (bulat positif), B bilangan bulat, Q bilangan rasional, dan R bilangan real, maka
A BQ R
(4) Unsur-unsur identitas. Ada dua bilangan berbeda 0 dan 1 yang memenuhi x + 0 = x dan
x1 = x untuk setiap bilangan real x.
x y x ( y )
dan
x
x y x y 1
y
Bilangan real bukan nol dibedakan menjadi bilangan real positif dan bilangan negatif.
Kenyataan ini memungkinkan kita untuk memperkenalkan bentuk hubungan lebih kecil dari
atau kurang dari (<) dan lebih besar dari atau lebih dari (>). Hubungan ini masing-masing
didefinisikan sebagai berikut.
Definisi
Contoh 1.1
Contoh 1.2
Penyelesaian
–2 – (–5) = 3 (POSITIF) maka –2 > –5. Jadi, ungkapan –2 < –5 adalah SALAH.
Selanjutnya, hubungan kurang dari atau sama dengan () dan lebih dari atau sama
dengan () didefinisikan sebagai berikut.
Definisi
(1) Trikotomi: Jika x dan y adalah bilangan, salah satu dari berikut ini akan dipenuhi: x < y
atau x = y atau x > y.
(4) Perkalian: Jika z > 0, x < y xz < yz. Sebaliknya, jika z < 0, x < y xz > yz.
SOAL-SOAL 5.1
1. 5 – 3(9 – 12) + 7 12 4 2
10.
2. –4 [3 – 2(7 – 5) + 7(14 – 3)] p 2p p p 2
2
3. 6
214 Nyatakan apakah ungkapan berikut benar
7
atau salah. Berikan alasannya.
4. 3 2( 2 8)
11. 3 7
1 5
5. 12. 3
22
2 2 2 7
Sederhanakan aljabar berikut. 13. 1 17
6. (3x – 2)(x + 5)
14. 5 26
7. (2x + 6)2
15. 75 449
x x6
2
8.
x 3
Suatu bilangan x yang berada di antara a dan b, yakni a < x dan x < b, dapat dituliskan
dalam pertidaksamaan bersambung sebagai berikut: a < x < b. Himpunan semua bilangan x
yang memenuhi pertidaksamaan bersambung ini disebut selang atau interval.
Secara umum selang dibedakan menjadi selang terbuka, selang tertutup, dan
kombinasi keduanya. Ungkapan a x b menyatakan selang terbuka yang terdiri dari
semua bilangan real antara a dan b, tidak termasuk titik ujung a dan b dan lambangkan oleh
(a, b). Sementara itu, ungkapan a x b menyatakan selang tertutup yang terdiri dari
semua bilangan real antara a dan b, termasuk a dan b itu sendiri dan dilambangkan oleh [a,
b]. Pada Tabel 1.1 diperlihatkan berbagai kemungkinan selang dan lambangnya.
{ x: a x b } (a, b)
a b
{ x: a x b } [a, b]
a b
{ x: a x b } [a, b)
a b
{ x: a x b } (a, b]
a b
{ x: x b } (– , b]
b
{ x: x b } (– , b)
b
{ x: x a } [a, )
a
{ x: x a } (a, )
a
R (– , )
Memecahkan pertidaksamaan berarti mencari himpunan semua bilangan real yang membuat
pertidaksamaan tersebut menjadi benar. Berbeda dengan persamaan, yang penyelesaiannya
terdiri dari satu atau sejumlah bilangan terbatas, penyelesaian pertidaksamaan adalah
himpunan semua bilangan real dalam selang tertentu atau gabungan beberapa selang.
(2) Setiap ruas dapat dilkalikan dengan bilangan positif yang sama.
(3) Setiap ruas dapat dikalikan dengan bilangan negatif, tetapi arah tanda
pertidaksamaan harus dibalik.
Penyelesaian
2x – 6 4x – 3
3
x– (setelah kedua ruas dikalikan – 12 , tanda pertidaksamaan dibalik).
2
Jadi, himpunan penyelesaiannya sbb.:
32 , x : x 32
–3 –2 –1 0 1 2 3
Penyelesaian
–6 2x + 6 4
[6,1) x : 6 x 1
–7 –6 –5 –4 –3 –2 –1
Contoh 1.5
Penyelesaian
2x + 7 5 dan 3x – 2 < 4
2x 2 3x < 6
x 1 x<2
[1, ) (, 2)
Contoh 1.6
Ungkapan ”atau” menunjukkan bahwa nilai x memenuhi salah satu dari kedua
pertidaksamaan tersebut.
2x + 7 5 atau 3x – 2 > 4
2x 2 3x > 6
x 1 x>2
(,1] (2, )
Jadi, x yang memenuhi salah satu pertidaksamaan di atas adalah (,1] (2, ).
Contoh 1.3 sampai dengan Contoh 1.6 berkaitan dengan pemecahan pertidaksamaan
yang melibatkan variabel x berpangkat 1. Untuk kasus seperti itu, kecuali Contoh 1.3, suku
yang mengandung peubah x dibuat sedemikian rupa sehingga berada di ruas kiri, sedangkan
suku yang hanya bilangan berada di ruas kanan. Khusus untuk jenis pertidaksamaan seperti
pada Contoh 1.3, karena ruas kiri dan ruas kanannya sudah berupa bilangan, suku yang
mengandung peubah x disimpan di ruas tengah.
Contoh 1.8
Penyelesaian
x2 – 2x 8
+ – +
–3 –2 –1 0 1 2 3 4 5
(–, –2) –3 7 +
(–2, 4) 0 –8 –
(4, ) 5 7 +
Contoh 1.9
Penyelesaian
Contoh 1.10
Karena 2x2 + 5x – 3 = (2x – 1)(x + 3) maka diperoleh titik pemecah selangnya adalah x = –3
dan x = ½. Dengan memasukkan titik uji –4, 0, dan 1, diperoleh selang positif atau negatif
seperti yang diperlihatkan pada gambar. Perhatikan bahwa ungkapan 2x2 + 5x – 3 0
menunjukkan bahwa 2x2 + 5x – 3 selalu bernilai positif atau nol. Karena 2x2 + 5x – 3 dapat
bernilai nol, titik pemecah selang x = –3 dan x = ½ termasuk ke dalam penyelesaian. Dengan
demikian, himpunan penyelesaiannya adalah (–, –3] [½, ).
–5 –4 –3 –2 –1 0 ½ 1 2 3
Contoh 1.11
x 1
Cari himpunan penyelesaian dari 0.
x3
Penyelesaian
x 1
Ungkapan 0 menunjukkan bahwa 𝑥−1 selalu positif atau nol. Titik pemecah selang
x3 𝑥+3
adalah x = 1 dan x = –3 (pembuat nol dari pembilang dan penyebut). Perhatikan bahwa x = –
3 harus dikecualikan karena akan menghasilkan pembagian dengan nol. Sementara itu, x = 1
termasuk penyelesaian. Dengan demikian, selangnya adalah (–,–3), (–3, 1], dan [1, ).
Dengan memasukkan titik uji pada setiap selang, masing-masing –4, 0, dan 2, secara
𝑥−1
berurutan, diperoleh bahwa bernilai positif atau nol pada selang (–,–3) atau [1, ).
𝑥+3
+ – +
–5 –4 –3 –2 –1 0 1 2 3
Contoh 1.12
1
Tentukan semua nilai x yang memenuhi 4x .
x
Penyelesaian
Hati-hati dalam memecahkan pertidaksamaan seperti ini. Ingat bahwa x bisa bernilai positif
atau negatif dan, dalam kasus ini, x 0 (penyebut tidak boleh 0).
1
4x 1 4x2
x
1 – 4x2 0
(1 – 2x)(1 + 2x) 0
Titik pemecah selang: x = ½ dan x = ½ sehingga diperoleh tiga selang, yaitu (,½),
(½, ½), dan (½,). Dengan memasukaan titik uji 1, 0, dan 1 berturut-turut pada masing-
masing selang tersebut, diperoleh bahwa nilai (1 – 2x)(1 + 2x) adalah negatif untuk
(,½), positif untuk (½, ½), dan negatif untuk (½,). Sementara itu, ungkapan (1 –
2x)(1 + 2x) 0 menunjukkan bahwa nilainya harus positif atau nol. Dengan demikian, nilai
x yang memenuhi terdapat pada (½, ½).
1 1
4x 4x 0
x x
1 4x2
0
x
(1 2 x)(1 2 x)
0
x
Contoh 1.13
x2 1
Cari himpunan penyelesaian dari 2.
x
Penyelesaian
Contoh ini serupa dengan Contoh 1.13. Cara menyelesaikannya sebagai berikut.
x2 1
20
x
x 2 1 2x
0
x x
x 2 2x 1
0
x
( x 1) 2
0
x
Karena pembilangnya, yakni ( x 1) 2 , selalu positif atau nol, titik pemecah selangnya
adalah x = 0 (Tapi, ingat, penyebut x 0). Dengan memasukkan titik uji 1 dan 1, diperoleh
tanda negatif untuk (, 0) dan positif untuk (0, ). Jadi, penyelesaiannya adalah (0, ).
SOAL-SOAL 1.2
4. (–1, 2) x2
10. 3
x
5. [0, )
11. ( x 2)(x 1)(x 3) 0
Tentukan semua x yang memenuhi
pertidaksamaan berikut. Nyatakan dalam 12. x 3 5x 2 6 x 0
notasi selang dan grafik.
13. x 4 2 x 2 8
6. 2x 6 4x 3
14. 3x 7 2 dan 2 x 1 2
Nilai mutlak dari bilangan real x, dilambangkan oleh |x|, didefinisikan sebagai berikut.
x, x 0
| x |
x, x 0
Definisi tersebut menyatakan bahwa |x| selalu bernilai taknegatif. Sebagai contoh, |4| = 4,
|–3| = 3, |0| = 0, dan |–x| = |x|.
Nilai mutlak dapat dipahami sebagai sebuah jarak. |x| adalah jarak antara x dan titik
asal (titik nol). Dengan pemahaman yang sama, |x – a| adalah jarak antara x dan titik a.
a a
(2) (4) |a – b| ||a| + |b||
b b
Teorema
|x | a –a x a
|x | > a x –a atau x a
Penyelesaian
|x – 5| 3 –3 x – 5 3
Contoh 1.15
Penyelesaian
|2x – 7| 1 2x – 7 – 1 atau 2x – 7 1
2x 6 atau 2x 8
x3 atau x 4
Contoh 1.16
| x | 2
Cari himpunan penyelesaian dari 2.
x
Penyelesaian
Memecahkan pertidaksamaan yang mengandung nilai mutlak seperti ini dilakukan membuka
tanda mutlak sesuai dengan definisinya.
o Untuk x 0, |x| = x :
– + –
–3 –2 –1 0 1 2 3 4
| x | 2 x2 x2 x 2 2x 2 3x
2 2 20 0 0
x x x x x x
–1 0 1/2 2/3 1 2
Titik pemecah selangnya adalah x = 0 dan x = 2/3. Akan tetapi, x = 0 harus dikecualikan
dari himpunan penyelesaian karena penyebut tidak boleh nol. Hasil uji selang (lihat
gambar) diperoleh himpunan penyelesaiannya adalah (0, 2/3]. Akan tetapi, kita sedang
bekerja untuk x < 0 atau (–, 0) maka himpunan penyelesaiannya menjadi (0, 2/3) (–
, 0) = { } atau himpunan kosong.
| x | 2
Jadi, himpunan penyelesaian dari 2 adalah (0, 2) { } = (0, 2).
x
3
Tentukan semua x yang memenuhi x 2.
x
Penyelesaian
3 3 3 3
x 2 2 x2 x 2 dan x 2
x x x x
3 3
(*) x 2 x20
x x
3 2x x2
0
x
x2 2x 3
0
x
( x 1)( x 3)
0
x
Diperoleh titik pemecah selang: x = –1, x = 0, dan x = 3. (Ingat, x = 0 harus dikecualikan
dari solusi, karena penyebut tidak boleh sama dengan nol). Dengan memasukkan titik uji
pada tiap selang berturut-turut: –2, –½, 1, dan 4 diperoleh selang yang memenuhi
( x 1)( x 3)
0 adalah
x
3 3
(**) x2 x20
x x
3 2x x2
0
x
( x 1)( x 3)
0
x
Diperoleh titik pemecah selang: x = –3, x = 0, dan x = 1. (Ingat, x = 0 harus dikecualikan
dari solusi, karena penyebut tidak boleh sama dengan nol). Dengan memasukkan titik uji
pada tiap selang berturut-turut: –4, –1, ½, dan 2 diperoleh selang yang memenuhi
( x 1)( x 3)
0 adalah
x
3
Dengan demikian, semua x yang memenuhi x 2 adalah
x
HP1 HP2 = {(–,–1] (0, 3]} {[–3, 0) [1, )} = [–3, –1] [1, 3].
Setiap bilangan positif memiliki dua akar kuadrat. Sebagai contoh, dua akar kuadrat dari 16
adalah 4 dan –4 dan kadang-kadang dinyatakan sebagai 4. Untuk a 0, a disebut akar
kuadrat taknegatif dari a. Jadi, 4 = 2 dan 225 = 15. Penulisan 9 = 3 adalah tidak
benar karena 9 berarti akar kuadrat taknegatif dari 9, yakni 3. Bilangan 3 memiliki dua
x2 x
b b 2 4ac
x .
2a
Bilangan D = b2 – 4ac disebut diskriminan dari persamaan kuadrat. Persamaan ini memiliki
dua penyelesaian real jika D 0, satu penyelesaian real jika D = 0, dan tak ada penyelesaian
real (imajiner) jika D 0.
Contoh 1.18
Penyelesaian
dan
1 1 1 1
Titik pemecah selang 13 dan 13 membagi tiga selang yaitu (–,
2 2 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1
13 ], [ 13 , 13 ], dan [ 13 , ). Ambil titik uji –2, 0, dan 4
2 2 2 2 2 2 2 2
maka diperoleh simpulan bahwa himpunan penyelesaian dari x2 – x – 3 0 adalah [
1 1 1 1
13 , 13 ].
2 2 2 2
x x2
2
Teorema
|x| |y| x2 y2
Contoh 1.19
Penyelesaian
| x 1 | 2 | x 3 | | x 1|2 22 | x 3 |2
x 2 2 x 1 4( x 2 6 x 9)
x 2 2 x 1 4 x 2 24x 36
3x 22x 35 0
3x 2 22x 35 0
(3x 7)(x 5) 0
Titik pemecah selangnya adalah x = 7/3 dan x = 5. Uji selangnya sebagai berikut.
+ – +
0 7/3 4 5 6
SOAL-SOAL 1.3
1. x 1 2 2
7. x
| x 1|
5
2. 2 1
x 3
8. x
x2
3. 4 x 5 10
9. x 2 3x 2 0
4. | x 1 | 2 | x 2 |
10. 14x 2 11x 15 0
5. | x 1 | 2( x 2)
Tinjau tiga buah titik A(x1, y1), B(x2, y2), dan C(x2, y1) seperti diperlihatkan pada Gambar
1.2. Garis hubung ketiga titik membentuk segitiga siku-siku dengan siku-siku di C. Jarak
AB dapat ditentukan menggunakan dalil Pythagoras sebagai berikut.
d | AB | ( x2 x1 ) 2 ( y 2 y1 ) 2
B(x2, y2)
y2
d
y1
A(x1, y1) C(x2, y1)
x
x1 x2
Contoh 1.20
Tentukan jarak antara (a) A(2, –5) dan B(4, 3); (b) C( 2 , 3 ) dan D( 2 2 ,4 3 ).
Penyelesaian
(a) d | AB | ( x2 x1 ) 2 ( y 2 y1 ) 2
(b) d | CD | ( x2 x1 ) 2 ( y 2 y1 ) 2
(2 2 2 ) 2 ( 3 4 3 ) 2 ( 2 ) 2 (5 3 ) 2 79
2. Persamaan Lingkaran
Lingkaran adalah himpunan titik yang berjarak sama ke titik acuan tetap. Titik acuan tetap
ini disebut pusat lingkaran.
r ( x a) 2 ( y b) 2
Dengan menguadratkan kedua ruas dan mengubah susunan persamaan di atas diperoleh
persamaan lingkaran sebagai berikut.
( x a) 2 ( y b) 2 r 2
y
(x, y)
P(a, b)
( x a) 2 ( y b) 2 r 2
x 2 2ax a 2 y 2 2by b 2 r 2
x 2 y 2 (2a) x (2b) y (a 2 b 2 r 2 ) 0
x 2 y 2 Ax By C 0
A B
a dan b
2 2
dan jari-jari
r a2 b2 C
Contoh 1.21
Penyelesaian
( x a) 2 ( y b) 2 r 2
( x 2) 2 ( y (3)) 2 5 2
( x 2) 2 ( y 3) 2 25
Contoh 1.22
Penyelesaian
r a 2 b 2 C 12 (3) 2 6 2
Jadi, pusat lingkaran tersebut adalah (1, –3) dengan jari-jari 2 satuan.
SOAL-SOAL 1.4
5. (0, 0) dan 5
x 2 y 2 10x 10 y 0
Tentukan pusat dan jari-jari lingkaran
yang memenuhi persamaan berikut.
E. Garis Lurus
1. Kemiringan Garis atau Gradien
Tinjau sebuah garis g seperti diperlihatkan pada Gambar 1.4. Misalnya titik A(x1, y1) dan
B(x2, y2) berada pada garis tersebut. Gradien garis g didefinisikan sebagai berikut.
Gradien garis yang melalui titik A(x1, y1) dan B(x2, y2), untuk x1 x2
y 2 y1
m .
x 2 x1
Contoh 1.23
Penyelesaian
y 2 y1 1 5 4 2
m
x 2 x1 4 (2) 6 3
y2 B
C(x, y)
y y2 – y1
A
y1
x2 – x1
x
x1 x x2
Pada Gambar 1.5(a) diperlihatkan dua buah garis, g dan h, yang sejajar satu sama lain,
sedangkan pada Gambar 1.5(b), garis g dan h saling tegak lurus. Keadaan kedua garis
tersebut memenuhi teorema berikut.
g h
g h
(a) (b)
Gambar 1.5 (a) Dua garis sejajar dan (b) dua garis saling tegak lurus.
Tinjau kembali Gambar 1.5. Jika C(x, y) adalah sebarang titik pada garis yang melalui AB,
gradien garis tersebut juga dapat dinyatakan oleh
y y1
m
x x1
Garis dengan gradien m yang melalui titik (x1, y2) memenuhi persamaan
y m( x x1 ) y1
Jika garis dengan gradien m yang memotong sumbu-y di titik (0, c), persamaan
garisnya menjadi sebagai berikut.
y mx c
Untuk A dan B tak nol bersamaan, sebuah garis dapat dinyatakan oleh persamaan
Ax By C 0
A
m
B
Persamaan Garis Vertikal dan Horisontal Garis vertikal melalui titik (a, b) memiliki
persamaan x = a karena setiap koordinat-x pada garis memiliki nilai a. Serupa dengan itu,
garis lurus yang melalui (a, b) memiliki persamaan y = b.
y=3
2
1
x
–1 1 2 3
–1
x=2
(a) Carilah persamaan garis yang melalui (3, 4) yang sejajar dengan garis 3x 5 y 6 0 .
(b) Tentukan pula persamaan garis yang melalui (1,2) yang tegak lurus persamaan garis
tersebut.
Penyelesaian
3 6 3
Garis 3x 5 y 6 0 ditulis menjadi y x . Jadi, gradien garisnya m1 .
5 5 5
3
(a) Karena sejajar, gradien garis yang melalui (3, 4) adalah m2 m1 sehingga
5
y m( x x1 ) y1
3 3 11
y ( x 3) 4 atau y x
5 5 5
3 11
y x .
5 5
(b) Karena tegak lurus, garis yang melalui (–1, 2) memiliki gradien
1 1 5
m2
m1 3/ 5 3
y m( x x1 ) y1
5
y ( x (1)) 2
3
5 1
y x
3 3
Jadi, persamaan garis melalui (–1, 2) yang tegak lurus garis 3x 5 y 6 0 adalah
5 1
y x
3 3
SOAL-SOAL ULANGAN
17. Tentukan persamaan garis yang 18. Tentukan persamaan garis yang
bergradien m dan melalui titik P melalui (2, 5) dan
berikut.
(a) sejajar garis 2x – 10y – 3 = 0
(a) m = 2; P(3, –4)
(b) tegak lurus 2x – 3y + 5 = 0