DOSEN PEMBIMBING :
2010/2011
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-NYA, penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ; MEDICAL INFORMATION SYSTEM
Makalah ini penulis buat sebagai tugas dari mata kuliah Sistem informasi, penulis tak lupanya mengucapkan
terima kasih kepada pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini:
1. Orang tua yang selalu memberikan semangat dan motivasi untuk menggapai impian dan cita-cita.
2. Dosen dan mata kuliah SISTEM INFORMASI yang telah memberikan arahan untuk menyelesaikan makalah ini.
3. Teman-teman di STIKES AMANAH khususnya local II.B Keperawatan
Penulis dengan tangan terbuka menerima kritik dan saran dalam penyempurnaan makalah ini, dan penulis juga
minta maaf jika terdapat kekeliruan dalam penyusunan makalah ini. Demikianlah yang dapat penulis sampaikan
atas perhatiannya penulis ucapkan terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
DaftarIsi…………………………………………………………………………………
Bab I :Pendahuluan…………………………………………………………………………
1. Kesimpulan………………………………………………………………………
2. Saran……………………………………………………………………………
Daftar Pustaka…………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
1. B. Latar Belakang
Dunia keperawatan di Indonesia terus berkembang, seiring dengan meningkatnya strata pendidikan keperawatan
di Indonesia, disamping akses informasi yang sangat cepat di seluruh dunia. Hal itu membawa efek pada
kemajuan yang cukup berarti di keperawatan (Jasun, 2006). Tenaga perawat sebagai salah satu tenaga yang
mempunyai kontribusi besar bagi pelayanan kesehatan, mempunyai peranan penting untuk meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan. Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, seorang perawat harus mampu
melaksanakan askep sesuai standar, yaitu dari mulai pengkajian sampai dengan
evaluasi. http://www.fik.ui.ac.id/pkko/ files/UJIAN%20SIM%202%20ON%20LINE.doc.
Oleh karena itu dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan keperawatan, maka perlu dibuat suatu mekanisme
pendokumentasian yang mudah dan cepat berkaitan dengan dokumentasi proses
keperawatan. http://www.fik.ui.ac.id/pkko/files/UJIAN%20SIM%202%20ON%20LINE.doc.
BAB II
PEMBAHASAN
PENDOKUMENTASIAN DALAM KEPERAWATAN
Pendokumentasian pada pemberian asuhan keperawatan dapat dilakukan secara manual atau berbasis
komputer. Menurut Holmas (2003) terdapat beberapa keuntungan utama dari dokumentasi berbasis komputer
yaitu:
1. Standarisasi, terdapat pelaporan data klinik yang standar yang mudah dan cepat diketahui
2. Kualitas, meningkatkan kualitas informasi klinik dan sekaligus meningkatkan waktu perawat berfokus pada pemberian
asuhan
3. 3. Accessibility & legibility, mudah membaca dan mendapat informasi klinik tentang semua pasien dan suatu lokasi
(Ratna Sitorus, 2006)
Sedangkan menurut ANA (Vestal, Khaterine, 1995 dikutip oleh Hariyati, RT., 1999) system informasi
keperawatan berkaitan dengan legalitas untuk memperoleh dan menggunakan data, informasi dan pengetahuan
tentang standar dokumentasi , komunikasi, mendukung proses pengambilan keputusan, mengembangkan dan
mendesiminasikan pengetahuan baru, meningkatkan kualitas, efektifitas dan efisiensi asuhan keperawaratan dan
memberdayakan pasien untuk memilih asuhan kesehatan yang diiinginkan. Kehandalan suatu sistem informasi
pada suatu organisasi terletak pada keterkaitan antar komponen yang ada sehingga dapat dihasilkan dan
dialirkan menjadi suatu informasi yang berguna, akurat, terpercaya, detail, cepat, relevan untuk suatu
organisasi.
1. c. Discharge Planning
Discharge Planning adalah uraian tentang perencanaan dan nasihat perawatan setelah pasien dirawat darii
rumah sakit. Dalam sistem, discharge planning sudah tersedia uraian dimaksud, perawat tinggal print out yang
selanjutnya hasil print out tersebut dibawakan pasien pulang.
Daftar diagnosa keperawatan direkapitulasi oleh sistem berdasar input perawat sehari-hari. Penghitungan
diagnosa keperawatan bermanfaat untuk pembuatan standar asuhan keperawatan.
1. g. Laporan Implementasi
Laporan implementasi adalah rekap tindakan-tindakan perawatan pada satu periode, yang dapat difilter berdasar
ruang, pelaksana dan pasien. Laporan ini dapat menjadi alat monitoring yang efektif tentang kebutuhan
pembelajaran bagi perawat. Laporan implementasi juga dapat dijadikan alat bantu operan shift.
1. h. Laporan statistik
Laporan statistik yang di munculkan dalam sistem informasi manajaman keperawatan adalah laporan berupa
BOR, LOS, TOI dan BTO di ruang tersebut.
1. i. Resume Perawatan
Dalam masa akhir perawatan pasien rawat inap, resume keperawatan harus dicantumkan dalam rekam medik.
Resume perawatan bermanfaat untuk melihat secara global pengelolaan pasien saat dirawat sebelumnya, jika
pasien pernah dirawat di rumah sakit. Dalam sistem, resume perawatan dicetak saat pasien akan keluar dari
perawatan. Komputer telah merekam data-data yang dibutuhkan untuk pembuatan resume perawatan.
1. j. Daftar SAK
Standar Asuhan Keperawatan yang ideal adalah berdasarkan evidance based nursing, yang merupakan hasil
penelitian dari penerapan standar asuhan keperawatan yang ada. Namun karena dokumen yang tidak lengkap,
SAK banyak diadopsi hanya dari literatur yang tersedia. Dalam sistem informasi manajemen keperawatan, SAK
berdasarkan rekapan dari sistem yang telah dibuat.
1. m. Monitoring Tindakan Perawat & Monitoring Aktifitas Perawat Manajemen perawatan dapat mengakses
langsung tindakan-tindakan yang dilakukan oleh perawat, dan mengetahui pula masing-masing perawat telah melakukan
aktifitas keperawatan apa
2. n. Laporan Shift
Laporan shift merupakan rekapan dari aktifitas yang telah dilakukan dan yang akan dilakukan oleh perawat,
tergantung item mana yang akan dilaporkan pada masing-masing pasien.
1. a. Hard Ware
1. Perangkat keras berupa PC / CPU pada masing-masing ruang implementasi, yang terhubung dengan jaringan.
2. Printer digunakan untuk mencetak dokumen yang telah dibuat..
3. Note Book atau Laptop digunakan untuk memasukan data-data saat penglkajian di samping pasien. Dengan
menggunakan Note Book diharapkan pengkajian menjadi valid.
4. WiFi adalah perangkat keras untuk menghubungkan Note Book dengan jaringan, sehingga tidak mengunakan kabe, tapi
dengan wireless.
2. b. Soft Ware
Program yang dibuat sesuai dengan kebutuhan perawat.
1. c. Brain Ware
Pembentukan Mind Set bukan sesuatu yang mudah bagi perawat. Istilah gagap teknologi, tidak percaya diri
dengan membawa Note Book ke hadapan pasien, merasa repot dan lain-lain akan menjadi faktor penentu yang
cukup signifikan bagi keberhasilan penerapan SIM Keperawatan.
1. d. Skill
Ketrampilan perawat juga merupakan factor penting yang tidak bisa diabaikan, mengingat standar yang dipakai
adalah standar internasional. Bahasa label dalam NIC adalah sesuatu yang baru, belum popular disamping
membutuhkan pemahaman yang cukup mendalam.
Pendokumentasian keperawatan sudah saatnya untuk dikembangkan dengan berbasis komputer, walaupun
perawat umumnya masih menggunakan pendokumentasian tertulis. Padahal pendokumentasian tertulis ini sering
membebani perawat karena perawat harus menuliskan dokumentasi pada form yang telah tersedia dan
membutuhkan waktu banyak untuk mengisinya. Permasalahan lain yang sering muncul adalah biaya pencetakan
form mahal sehingga sering form pendokumentasian tidak tersedia. Pendokumentasian secara tertulis dan
manual juga mempunyai kelemahan yaitu sering hilang. Selain itu pendokumentasian secara tertulis juga
memerlukan tempat penyimpanan dan akan menyulitkan untuk pencarian kembali jika sewaktu-waktu
pendokumentasian tersebut diperlukan.
Oleh karena itu pendokumentasian keperawatan yang menggunakan Sistem Informasi Manajemen Keperawatan
perlu diterapkan, dimana fasilitas yang dibuat menjadi lebih lengkap, karena memuat berbagai aspek
pendokumentasian yaitu standart operating procedure (SOP), discharge planning, jadwal dinas perawat,
penghitungan angka kredit perawat, daftar diagnosa keperawatan terbanyak, daftar NIC terbanyak, laporan
implementasi, laporan statistik, resume perawatan, daftar SAK, presentasi kasus on line, mengetahui jasa
perawat, monitoring tindakan perawat & monitoring aktifitas perawat laporan shift dan monitoring pasien oleh
PN atau kepala ruang saat sedang rapat
Namun dalam penerapan sistem pendokumentasian manajemen keperawatan ini perlu mempertimbangkan
kendala yang ada. Menurut Jasun (2006) kendala yang dapat muncul antara lain : Pengadaan hardware
membutuhkan dana yang cukup banyak. Dengan seperangkat hardware untuk satu ruang (PC, Notebook, WiFi,
Printerdan PDA) minimal membutuhkan dana sebesar Rp. 21.000.000,- Maka solusi yang dapat diambil adalah
dengan pengadaan secara bertahap. Kemudian masalah system baru dimana softare yang dibuat relative baru
dan sangat teoritis. Dengan demikian membutuhkan sosialisasi yang terus menerus dan komunikasi yang
berkesinambungan. Disamping itu, dorongan secara psikologis juga diperlukan, agar perawat percaya diri
menggunakan notebook di hadapan pasien.
Dengan memperhatikan hal-hal yang terkait dengan penerapan SIM Keperawatan, maka “Komunitas
Perawatan” menjadi kelompok yang sangat berperan, yang merupakan motor penggerak profesi keperawatan di
rumah sakit.
BAB III
PENUTUP
1. 5. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain :
1. Pendokumentasian Keperawatan merupakan hal penting yang dapat menunjang pelaksanaan mutu asuhan keperawatan.
2. Sistem informasi manajemen berbasis komputer bermanfaat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan, dan dapat
menjadi pendukung pedoman bagi pengambil kebijakan/pengambil keputusan di keperawatan
1. 6. Saran
Profesi keperawatan perlu mengembangkan system pendokumentasian keperawatan dengan menggunakan
system informasi manajemen.
DAFTAR PUSTAKA
Jasun, (2006), Aplikasi Proses Keperawatan Dengan Pendekatan Nanda NOC dan NIC Dalam Sistem Informasi
Manajemen Keperawatan Di Banyumas