Anda di halaman 1dari 23

Jurnal Syariah: Jurnal Ilmu Hukum dan Pemikiran Kriteria Poligami ..

64--85
Vol 17, Nomor 1 Juni 2017 Eka & Anwar Hafidzi

Kriteria Poligami serta Dampaknya melalui Pendekatan Alla Tuqsitu Fi al-


Yatama dalam Kitab Fikih Islam Wa Adillatuhu

Oleh
Eka Hayatunnisa dan Anwar Hafidzi
Fakulstas Syariah dan Ekono
mi Islam
Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin
Email: ekahayatunnisa@gmail.com ; anwar.hafidzi@gmail.com

Abstract: Polygamy is a provision of Islamic law that allows more than one wife.
This issue is alluded to in the Qur'an and there are verses that provide the legal
basis for polygamy. Basically Islam allows polygamy which in Al Quran
mentioned that maximum polygamy is given limit to 4 wives. In this regard, there
are various problems that are understood diverse by some scholars, especially
regarding the impact of polygamy in today's modern era. Therefore this study will
focus on the study of the 2 books of fiqh namely Fikih Islaam wa Adillatuhu and
Fikiih Sunnah, both of which discuss the impact of polygamy. The author tries to
contextualized the worldview of both books in understanding the polygamy that
occurs in the present. This research uses descriptive analytic method of the two
books mentioned above. Through this paper, it appears that the impact of
polygamy is very detrimental to the women, more than that it also raises new
problems in the community.
Keywords: Polygamy, Wahbah az Zuhaili, negative impact.

Abstrak: Poligami merupakan ketentuan hukum Islam yang membolehkan


beristeri lebih dari satu. Permasalahan ini disinggung dalam al quran dan ada ayat-
ayat yang memberikan dasar hukum pada poligami. Pada dasarnya Islam
membolehkan poligami yang dalam al quran disebutkan bahwa poligami maksimal
di berikan batasan sampai 4 org isteri. Mengenai hal ini terdapat berbagai
persoalan dan problematika yang dipahami secara beragam oleh beberapa ulama,
terutama mengenai dampak poligami di era modern sekarang ini. Oleh karena itu
penelitian ini akan berfokus pada kajian terhadap 2 kitab fikih yakni Fikih Islaam
wa Adillatuhu dan Fikiih Sunnah, yang keduanya membahas tentang dampak
poligami. Penulis mencoba mengkontestualisasikan cara pandang kedua kitab ini
dalam memahami poligami yang terjadi di masa kini. Penelitian ini menggunakan
metode desktiptif analitik terhadap dua kitab yang telah disebutkan di atas.
Melalui tulisan ini, tampak bahwa dampak poligami sangat merugikan pihak
perempuan, lebih dari itu ia juga justru menimbulkan masalah baru di lingkungan
masyarakat.
Kata kunci : Poligami, Wahbah az Zuhaili, dampak negatif.

1
Jurnal Syariah: Jurnal Ilmu Hukum dan Pemikiran Kriteria Poligami ..64--85
Vol 17, Nomor 1 Juni 2017 Eka & Anwar Hafidzi

Latar Belakang Banyak kaum wanita yang


memandang poligami sebagai sesuatu
Poligami1 2dapat diartikan yang menakutkan bahkan sama
sebagai suatu ikatan perkawinan
menakutkannya dengan sebuah
dimana salah satu pihak yakni suami perceraian. Banyak kalangan wanita
dalam satu waktu bersamaan juga yang beranggapan jika suami
mengawini lebih dari satu orang isteri.
mereka berkeinginan untuk melakukan
Meski dalam ajarannya, Islam
poligami ini justru menandakan bahwa
melegalkan poligami tetapi pandangan rumah tangganya berantakan gara-gara
kaum wanita terhadap poligami tetap poligami. Dan memang poligami itu
mengangap sebagai suatu upaya
sendiri sudah menjadi suatu hal yang
eksploitasi wanita3 demi kebutuhan tidak asing lagi untuk diperdengarkan,
biologis kaum Adam4, sementara dari isu-isu mengenai pologami merebak di
kaum Adam sendiri ini dianggap mana-mana, banyak kalangan
sebagai sesuatu yang lumrah. Hal masyarakat dan para tokoh terkenal di
seperti inilah nampaknya dipahami
Indonesia yang juga melakukan
oleh umat Islam tentang poligami dan poligami.
kebolehannya5. Seolah-olah hukum Dalam hukum Islam itu sendiri
Islam memberikan hak untuk mengenai poligami ini disamping
berpoligami tanpa mengenal batasan.
Allah menunjukkan adanya hak untuk
Kemudian hak dan kebolehanny
beristeri lebih dari satu, Allah juga
berpoligami ini digunakan tanpa arif memberi suatu aturan pembatasan
dan bijaksana. Walupun disisi lain poligami dan syarat-syaratnya yang
memang sudah menjadi ketentuan
gunanya itu adalah untuk
dalam hukum Islam bahwa laki-laki
kemaslahatan diantara keduanya.
boleh beristeri lebih dari satu. Mayoritas ilmuan klasik dan
pertengahan berpendapat bahwa
1 Lihat ISLAM, “A. Pengertian
Poligami,” Hal. 16. poligami adalah boleh secara mutlak.
2 Lihat Andaryuni, “POLIGAMI Sementara mayoritas pemikir
DALAM HUKUM KELUARGA DI kontemporer dan perundang-
DUNIA ISLAM,” Hal. 99.
3 Lihat NABIL dan others, undangan muslim modern
“TINJAUAN MAQÂṢID ASY-SYARÎ’AH membolehkan poligami dengan syarat-
TERHADAP THE CODE OF PERSONAL
syarat dan dalam kondisi tertentu yang
STATUS TAHUN 1958 PASAL 18
TENTANG POLIGAMI DI TUNISIA,” sangat terbatas. Dari firman Allah Swt
Hal. ii. dalam surat An- Nisa' ayat 3 lah
4 Lihat HANAFI-NIM dan others,

“HYPERSEKS DAN AKIBATNYA sebenarnya pangkal atau permasalahan


DALAM KEHIDUPAN RUMAH mengenai pembatasan poligami itu
TANGGA (STUDI PUTUSAN sendiri apakah di artikan dengan hanya
PENGADILAN AGAMA SLEMAN NO.
532/Pdt-G/2000/Sm),” Hal. 9.
5Lihat Andaryuni, “POLIGAMI
DALAM HUKUM KELUARGA DI
DUNIA ISLAM,” Hal. 101.

64
Jurnal Syariah: Jurnal Ilmu Hukum dan Pemikiran Kriteria Poligami ..64--85
Vol 17, Nomor 1 Juni 2017 Eka & Anwar Hafidzi

boleh beristeri sampai dengan 4 saja, manapun, untuk itulah maka penulis
atau 9, atau bahkan tanpa batas6. akan menguraikan bagaimana
Sebagian dari masyarakat kita pandangan dari Wahbah az-Zuhaili
kurang atau tidak sepakat dengan dalam karyanya Fikih Islam wa
poligami7dan mereka menentang Adillatuhu dan Sayyid Sabiq dalam
praktik poligami yang ada sekarang ini, karyanya Fikih Sunnah mengenai
karena efek negatifnya sangat besar dampak negatif dari poligami.
bagi keluarga dan banyak menyakiti
kaum perempuan. Namun, sebagian Kajian Naskah Sebab Pembatasan
yang lain menyetujui poligami dengan Empat Orang Isteri dalam Al Fiqh
alasan beragam. Kelompok ini Al Islami Wa Adillatuh Dan Fikih
beralasan bahwa meskipun poligami Sunnah
memiliki banyak resiko, tetapi 1. Al Fiqh Al Islami Wa Adillatuh
bukanlah sesuatu yang dilarang oleh
agama, khususnya Islam. ،‫ وسد للباب أمام االحنرافات‬،‫ففي املشروع غىن وكفاية‬
Banyaknya kejanggalan- ‫أوما قد يتخذه بعض الرجال من عشيقات أو خدينات‬
kejanggalan yang terjadi di ‫ مث إن يف الزايدة على األربع خوف اجلور‬،‫أو وصيفات‬
masayarakat mengenai poligami. Dan
pada dasarnya fenomena poligami ini ‫عليهن ابلعجز عن القيام حبقوقهن؛ ألن الظاهر أن‬
sudah dianggap lumrah terjadi bahkan ‫ وإىل هذا أشار‬،‫الرجل اليقدر على الوفاء حبقوقهن‬
tidak hanya terjadi pada masa
‫ { فإن خفتم أال تعدلوا‬:‫القرآن الكرمي بقوله عز وجل‬
Rasulullah SAW, tetapi poligami sudah
mendunia hingga ke polosok ‫] أي ال تعدلوا يف ال َق ْسم‬4/3:‫فواحدة} [النساء‬
،‫ والرابع‬،‫ والثالث‬،‫واجلماع والنفقة يف زواج املثىن‬
6 Praktik poligami sebelum datangnya
Islam dilakukan tanpa adanya batas jumlah 8‫الظلم‬ ‫ فهوأقرب إىل عدم الوقوع يف‬،‫فواحدة‬
isteri, tetapi setelah Islam d Dengan adanya
Q.S Annisa: 3 yang memberikan aturan
batasan sampai empat orang isteri akan tetapi Alasan pembatasan 4 orang
ada pandangan dari sebagian mazhab isteri menurut Wahbah az Zuhaili
Dzahiriah yang meberikan tafsiran bahwa
mastna wa sulasa wa ruba’ ditafsirkan dengan
dalam kitab beliu yaitu Fikih Islam
menjumlah sehingga diartikan boleh wa Adillatuhu bahwa poligami
berpoligami sampai 9 isteri, bahkan dibatasi agar semua celah yang dapat
pandangan lain juga muncul dari sebagian
ulama mazhab ini dengan menafsirkan lafal menimbulkan kepada berbagai
mastna = dua-dua, lafal sulasa = tiga-tiga, lafal penyimpangan dapat ditutup. Serta
ruba’ = empat-empat. Oleh karena itu perilaku yang mungkin saja dilakukan
menurut pandangan ini laki-laki boleh
berpoligami sampai 18 orang. Lihat Abi’ oleh beberapa orang laki-laki dengan
Abdillah Muhammad bin Ahmad ibn Anshari memiliki kepemilikan wanita idaman
Al-Qurthubi, Al jami’ li ahkam Al Qur’an
lain tanpa sepengetahuan isterinya,
(Bairut: Dar Al-Fikr, 1999) III : 13-14 (1325-
1326). Bandingkan juga dengan Ulfah,
“Poligami menurut Muhammad Syahrur
dalam pandangan hukum Islam,” Hal. 6. 8 Wahbah Az-Zuhaili, Fikih Islam Wa
7 Lihat Hidayat, “Pemikiran Muhammad Adillatuhu, (Damaskus: Dar Al-Fikr,1985),
Quraish Shihab Tentang Poligami,” Hal. 16. Hal. 167

65
Jurnal Syariah: Jurnal Ilmu Hukum dan Pemikiran Kriteria Poligami ..64--85
Vol 17, Nomor 1 Juni 2017 Eka & Anwar Hafidzi

dan juga kepemilikan wanita bertambah dengan berpoligami, secara


penghibur. otomatis beban yang harus ditanggung
pihak laki-laki (suami) sebagai kepala
Selanjutnya menurut
runmah tangga akan semakin berat.
pandangan Wahbah az Zuhaili dalam Suami bisa jadi tidak akan mampu
bertambahnya jumlah isteri dari satu melaksanakan kewajibannya dalam
orang menjadi empat, dikhawatirkan
memberikan nafkah, mengasuh, dan
memicu perbuatan maksiat dari para
mendidik keluarganya agar menjadi
isteri akibat suaminya tidak mampu anggota masyarakat yang baik, yang
dalam memenuhi hak-hak para isteri. mampu bangkit dan memikul beban
Karena secara zahir, seorang laki-laki
tanggung jawab dan keperluan hidup
tidak mampu memenuhi hak-hak sehari-hari. Ketidakmampuan ini akan
mereka. melahirkan kebodohan, semakin
2. Fikih Sunnah bertambahnya angka pengangguran,
،‫ذلك أن الحياة المنزلية تتطلب نفقات باهظة‬ juga terlantarnya sebagian besar
‫فإذا كثر أفراد االسرة بتعدد الزوجات ثقل حمل‬ masyarakat, sehingga para pemuda
،‫ وضعف عن القيام بالنفقة عليهم‬،‫الرجل‬ yang ada hanya menjadi penyakit sosial
‫وعجز عن تربيتهم التربية التي تجعل منهم‬ yang merusak tatanan masyarakat.
‫ يستطعيون النهوض بتكاليف‬،‫أفرادا صالحين‬ Menuru Sayyid Sabiq diantara
‫ ويكثر‬،‫ وبذلك يفشو الجهل‬،‫الحياة وتبعاتها‬ laki-laki apabila memiliki isteri lebih
،‫ ويتشرد عدد كبير من أفراد األمة‬،‫المتعطلون‬ dari satu banyak dari laki-laki itu
9‫فيشبون وهم يحملون جراثيم الفساد‬
yang menelantarkan anak-anak dan
Sayyid Sabiq memberikan isterinya, bahkan juga menutupi hak
pandangan bahwa ketika seorang laki- mereka sebagai ahli warisnya,
laki ingin berpoligami maka langkah sehingga menurut beliau
itu harus melewati tes uji penelitian permasalahn seperti ini dapat
yang dilakukan oleh kehakiman dan menumbuhkan benih permusuhan
instansi terkait yang memiliki dan dengki di antara saudara tiri.
wewenang, hal ini berkaitan dengan Permusuhan ini akan terus
kemampuannya secara materi untuk berkelanjutan dan semakin meluas
menafkahi para isteri dan anak. hingga di kalangan keluarga dan
Instansi inilah yang selanjutnya berhak semakin merajalela, bahkan tak
memberikan izin kepadanya untuk jarang diantara isteri terjadi kasus
menikah lagi. Menurut Sayyid Sabiq pembunuhan agar dapat
hal ini penting dilakukan karena menjatuhkan satu sama lain.
kehidupan berumah tangga
memerlukan biaya yang cukup tinggi. Biografi Tokoh
Apabila jumlah anggota keluarga 1. Wahbah Az-Zuhaili
a. Sejarah Singkat Wahbah Az-
Zuhaili
9 Sayiid Sabiq, Al Fiqh Al Sunnah,
(Bairut: Darul Fikri, 1983), hal. 108

66
Jurnal Syariah: Jurnal Ilmu Hukum dan Pemikiran Kriteria Poligami ..64--85
Vol 17, Nomor 1 Juni 2017 Eka & Anwar Hafidzi

Tokoh yang bernama Syaikh mulai dari artikel dan makalah


Prof Dr. Wahbah Az-Zuhaili sampai kepada kitab besar yang
merupakan seorang ulama fikih terdiri atas enam belas jilid.11
kontemporer yang menduduki Keilmuan beliau di spesifikasin pada
peringkat dunia. Bagaimana tidak, bidang Fiqh dan Ushul Fikih al-
peringkat itu dibuktikan dengan Islami.12 Dr. Badi` As Sayyid Al
banyaknya karya beliau yang Lahham dalam biografi Syaikh
mendunia. Pemikiran beliau yang Wahbah yang ditulisnya dalam buku
beliau tuangkan dalam salah satu yang berjudul, Wahbah Az Zuhaili
kitab fikihnya yang berjudul Al Fiqh al-`Alim, Al Faqih, Al Mufassir
Al Islami Wa Adillatuh menyebar ke menyebutkan 199 karya tulis Syaikh
seluruh dunia. Beliau lahir di desa Wahbah selain jurnal.
Dir’Athiah, Siria pada tahun 1932 M.
Beliau memulai pelajaran dasar di Diantara guru-guru beliau
desanya. Kemudian melanjutkan yakni : M. Hashim al-Khatib asy
Safie dengan mempelajari fikih asy-
pendidikannya di Kuliah Syar’iyah
dan tamat pada 1952 M. Dalam Syafie; dari Abdul Razaq al-Hamasi
perjalanan hidupnya menuntut ilmu mempelajari ilmu fikih, dari
beliau banyak memperoleh beberapa Muhammda Yassin dipelajari ilmu
hadis, dari Judat al-Mardini dengan
gelar. Ia memperoleh ijazah sarjana
mempelajari ilmu faraid dan wakaf,
di Al-Azhar dan juga memperoleh
ijazah takhassus pengajaran bahasa mempelajari ilmu tafsir dari Hassan
Arab di Al Azhar10. Kemudian Habnakah al-Midani, mempelajari
ilmu bahasa arab dari Muhammad
memperoleh ijazah Licence (Lc)
Shaleh Farhur, mempelajari ilmu
bidang hukum di Universitas ‘Ain
Syams, Magister Syariah dari Fakultas ushul fikih dan mustalah hadis dari
Hukum Universitas Kairo pada Muhammad Lutfi al-Fayumi,
mempelajari ilmu akidah dan kalam
tahun 1959 dan Doktor pada tahun
dari Mahmud al-Rankusi. Dan
1963 M.
Motto hidup beliau adalah, selama di mesir beliau juga berguru
“Inna sirra an-najah fi al-hayah ihsan dengan Muhammad Abu Zuhrah,
ashshilah billah ‘azza wa jalla”, yang Mahmud Shaltut, Abdul Rahman
Taj, Isa Manun, Ali Muhammad
artinya (Sesungguhnya, rahasia
kesuksesan dalam hidup adalah
membaikkan hubungan denganAllah 11 NIKMAH-NIM dan others,
“WAHBAH AZ-ZUHAILI DAN
‘Azza wa jalla). Syaikh Wahbah Az ISTIDLALNYA TENTANG ZAKAT
Zuhaili sangat produktif menulis, PROPERTI.”
12 MUHAFID dan others, “STUDI

KRITIS TERHADAP PEMIKIRAN AS-


10 Fatimah, “Waris kalalah dalam SAYYID SABIQ TENTANG WAKAF
pandangan wahbah az-zuhaily (tafsir Qs. al- UANG DAN RELEVANSINYA DI
nisa’(4) ayat 12 dan ayat 176),” Hal. 16. INDONESIA PROPOSAL SKRIPSI,” Hal.
VII.

67
Jurnal Syariah: Jurnal Ilmu Hukum dan Pemikiran Kriteria Poligami ..64--85
Vol 17, Nomor 1 Juni 2017 Eka & Anwar Hafidzi

Khafif , Jad al-Rabb Ramadhan, ulama dan pemikir Islam peringkat


Abdul Ghani, Abdul Khaliq, dan dunia.15
Muhammad Hafiz Ghanim.13
2. Biografi, Karya dan Pemikiran
b. Karya-Karya Wahbah Az- Hukum Sayyid Sabiq
Zuhaili
a. Biografi Sayyid Sabiq
Di antara karyanya
terpenting adalah: Al Fiqh Al Islami Sayyid Sabiq lahir di di Istanha,
wa Adillatuh, At Tafsir Al Munir, Al Mesir, tahun 1915. Nama lengkap
Fiqh Al Islami fi uslubih Al Jadid, beliau adalah Sayyid Sabiq
Muhammad at-Tihamiy. Silsilahnya
Nazariyat Adh Dharurah Asy Syari`ah,
berhubungan dengan khalifah ketiga,
Ushul Al Fiqh Al Islami, Az Zharai`ah
fi As Siyasah Asy Syari`ah, Al `Alaqat Utsman bin Affan (576-656)16. Pada
ad-Dualiyah fi Al Islam, Juhud Taqnin usia antara 10 dan 11 tahun, ia telah
menghafal Al-Qur'an dengan baik.
Al Fiqh Al Islami, Al Fiqh Al Hanbali
Setelah itu, ia langsung memasuki
Al Muyassar. Beliau juga menulis
kitab tafsir sampai enam belas jilid perguruan al-Azhar di Cairo dan di
diantaranya : At Tafsir Al Wasith tiga sinilah ia menyelesaikan seluruh
pendidikan formalnya mulai dari
jili, Al I`jaz fi Al Qur‟an, Al Qishshah
tingkat dasar sampai tingkat takhassus
Al Qur‟aniyah, Tafsir Al Munir14
(kejuruan). Pada tingkat akhir ini ia
Hal ini pula menyebabkan memperoleh asy-Syahadah al-'Alimyyah
beliau layak untuk disebut sebagai (1947), ijazah tertinggi di Universitas
ahli tafsir. Bahkan, ia juga menulis al-Azhar ketika itu, kurang lebih
tentang akidah, sejarah, sama dengan ijazah doktor.
pembaharuan pemikiran Islam, Meskipun beliau dari keluarga
ekonomi, lingkungan hidup, dan penganut Mazhab Syafi'i17, namun
bidang lainnya. Jadi, Syaikh Wahbah pada saat menempuh studinya di
bukan hanya seorang ulama fikih, Universitas al-Azhar beliau
tetapi juga beliau adalah seorang mengambil Mazhab Hanafi. Namun
demikian, Sayyid Sabiq mempunyai
kecenderungan suka membaca dan
menelaah mazhab-mazhab lain. Di

15 NIKMAH-NIM dan others,


FAUZI dan others, “BISNIS
13 “WAHBAH AZ-ZUHAILI DAN
ONLINE PTC (PAID TO CLICK) STUDI ISTIDLALNYA TENTANG ZAKAT
PERBANDINGAN ANTARA HUKUM PROPERTI.”
ISLAM DAN HUKUM POSITIF 16 Abdul Aziz Dahlan, Ensiklopedi

(KUHPERDATA),” Hal.V. Hukum Islam, (Jakarta: PT Ichtiar Baru Van


Hoeve, 1997, Jilid 5), hlm. 1614.
14 Fatimah, “Waris kalalah dalam 17 PEMBERIAN dan ANAK-ANAK,

pandangan wahbah az-zuhaily (tafsir Qs. al- “PERSETUJUAN PEMBIMBING,” Hal. 30.
nisa’(4) ayat 12 dan ayat 176),” Hal. 18.

68
Jurnal Syariah: Jurnal Ilmu Hukum dan Pemikiran Kriteria Poligami ..64--85
Vol 17, Nomor 1 Juni 2017 Eka & Anwar Hafidzi

antara guru-gurunya adalah Syekh sehingga tidak jarang ia


Mahmud Syaltut dan Syekh Tahir ad- mengemukakan pendapat para ulama
Dinari, keduanya dikenal sebagai yang disertakan dengan dalilnya
ulama besar di al-Azhar ketika itu. Ia tanpa melakukan tarjih (menguatkan
juga belajar kepada Syekh Mahmud salah satu dan dua dalil). Lebih dari
Khattab, pendiri al-Jam'iyyah asy- itu, menurutnya setiap orang boleh
Syar'iyyah li al-'Amilin fi al-Kitab wa as- memilih pendapat dan pemahaman
Sunnah (Perhimpunan Syariat bagi yang lebih mudah dan ringan bagi
Pengamal Al-Qur'an dan Sunah dirinya.20
Nabi). Al-Jam'iyyah ini bertujuan
Konsep Poligami dalam Islam
mengajak umat kembali
mengamalkan Al-Qur'an dan sunah Islam melegalkan poligami
Nabi SAW tanpa terikat pada dengan batasan sampai empat orang
mazhab tertentu.18 dan mewajibkan berlaku adil kepada
mereka, baik dalam urusan pangan,
b. Karya-karyanya
pakaian, tempat tinggal, serta lainnya
Sayyid Sabiq menulis sejumlah yang bersifat kebendaan tanpa
buku yang sebagiannya beredar di membedakan antara istri yang kaya
dunia Islam, termasuk di Indonesia, dan istri yang miskin, yang berasal
antara lain:Yahudi dalam Al-Qur'an, dari keturunan tinggi dengan yang
Unsur-Unsur Dinamika dalam Islam, rendah dari golongan atas dengan
Akidah Islam, Kemurtadan, Salat, golongan bawah21.
Bersuci, dan Berwudu, Puasa, Bila suami khawatir berbuat
Karangan Bunga, Dakwah Islam, zalim 22dan tidak mampu memenuhi
Fikih Berdasarkan Sunah Nabi, semua hak-hak mereka, maka
Keislaman Kita, Keistimewaan dan hendaknya tidak berpoligami. Bila
Ciri Syariat Islam, Manasik Haji dan yang sanggup dipenuhinya hanya
Umrah. Artikel-Artikel Islam, tiga, maka tidak dianjurkan baginya
Sumber-Sumber Syariat Islam, Adat menikah dengan empat orang. Jika
Kebiasaan: Wajib Menghilangkan dia hanya mampu memenuhi hak
Berbagai Kemungkaran Sukaria.19 dua orang istri maka tidak dianjurkan
Sayyid Sabiq seorang ulama yang baginya untuk menikah sampai tiga
bersikap moderat, menolak paham kali. Begitu juga kalau ia khawatir
yang menyatakan tertutupnya pintu berbuat zalim dengan mengawini dua
ijtihad. Dalam menetapkan hukum, orang perempuan maka baginya tidak
ia senantiasa merujuk langsung pada
al-Qur'an dan sunnah Nabi Saw, 20Ibid., Hal. 35.
tanpa terikat pada mazhab tertentu, 21 Sohari Sahrani. Fikih
Munakahat. Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2010. Cetakan ke II, hal 172.
18 Ibid., Hal. 31-32. 22 Lihat, Kamus KBBI (Kamus Besar
19 Ibid., Hal. 34. Bahasa Indonesia)

69
Jurnal Syariah: Jurnal Ilmu Hukum dan Pemikiran Kriteria Poligami ..64--85
Vol 17, Nomor 1 Juni 2017 Eka & Anwar Hafidzi

dianjurkan untuk melakukan Allah Maha Pengampun lagi Maha


poligami. Penyayang.
Sebagaimana dalam firman Kalau ayat tersebut seolah-olah
Allah SWT dalam surat An- Nisa' bertentangan dengan masalah
ayat 3: Dan jika kamu takut tidak akan berlaku adil, pada ayat 3 surat An-
dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) Nisa, diwajibkan berlaku adil,
perempuan yang yatim (bilamana kamu sedangkan ayat 129 meniadakan
mengawininya), maka kawinilah wanita- berlaku adil. Pada hakikatnya, kedua
wanita (lain) yang kamu senangi : dua, ayat tersebut tidaklah bertentangan
tiga atau empat. Kemudian jika kamu karena yang dituntut disini adalah
takut tidak akan dapat Berlaku adil, adil dalam masalah lahiriyah bukan
maka (kawinilah) seorang saja, atau kemampuan manusia. Dan berlaku
budak-budak yang kamu miliki. Yang adil yang ditiadakan dalam ayat diatas
demikian itu adalah lebih dekat kepada adalah adil dalam masalah cinta dan
tidak berbuat aniaya. kasih sayang.24 Abi bakar bin Arabi
Dalam sebuah hadits Nabi mengatakan bahwa memang benar
SAW juga disebutkan: Dari Abi apabila keadilan dalam cinta itu
Hurairah R.a sesungguhnya Nabi Saw. berada di luar kesanggupan manusia.
bersabda,” Barang siapa yang mempunyai Sebab, cinta itu adanya dalam
dua orang istri lalu memberatkan pada genggaman Allah SWT yang mampu
salah satunya, maka ia akan datang di membolak-balikannya menurut
hari kiamat nanti dengan punggung kehendak-Nya. Begitu juga dengan
miring”. (HR. Abu Daud, Tirmidzi, bersetubuh, terkadang ia bergairah
Nasa’i, dan Ibnu Hibban).23 dengan istri yang satu tapi tidak
Keadilan yang diwajibkan oleh begitu bergairah dengan istrinya yang
Allah dalam ayat diatas, tidaklah lain. Dalam hal ini, apabila tidak
bertentangan dengan firman Allah sengaja, ia tidak terkena hukuman
Swt. Dalam Surat An-Nisa ayat 129: dosa karena berada diluar
Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat kemampuannya. Oleh karen itu, ia
berlaku adil di antara isteri-isteri(mu), tidaklah dipaksa untuk
walaupun kamu sangat ingin berbuat melakukannya.
demikian, karena itu janganlah kamu Aisyah R.a. berkata: Rasullullah
terlalu cenderung (kepada yang kamu Saw. selalu membagi giliran sesama
cintai), sehingga kamu biarkan yang lain istrinya dengan adil dan beliau pernah
terkatung-katung. dan jika kamu berdo’a: Ya Allah! Ini bagianku yang
mengadakan perbaikan dan memelihara dapat aku kerjakan. Karena itu janganlah
diri (dari kecurangan), maka sesungguhnya engkau mencelakakanku tentang apa yang
Engkau Kuasai, sedang aku tidak
menguasainya. “ Abu Dawud berkata
23 Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah. Bandung:

Alma’arif, 2008. Cetakan XX, hal 381


24 Sohari Sahrani, Op-cit., hal 175

70
Jurnal Syariah: Jurnal Ilmu Hukum dan Pemikiran Kriteria Poligami ..64--85
Vol 17, Nomor 1 Juni 2017 Eka & Anwar Hafidzi

bahwa yang dimaksud dengan “Engkau tiga atau empat." (Al-Qur'an, Surah
tetapi aku tidak menguasai”, yaitu Al-Nisa' ayat 3).26
hati. (HR.Abu Dawud, b. Mampu Berlaku adil
Tirmidzi,Nasa’i dan Ibnu Majah).25 sudah dengan tegas diterangkan serta
1. Dasar Hukum Poligami dituntut agar para suami bersikap
Dasar hukum mengenai adil jika akan berpoligami. Jika ia
poligami dalam pernikahan takut tidak dapat berbuat adil bilan
disebutkan secara jelas dan tegas sampai empat orang isteri, maka
dalam al-Qur‟an. Ayat yang sering cukuplah bagi laki-laki itu untuk tiga
menjadi rujukan para ulama dalam orang isteri saja. Tetapi kalau itupun
hal poligami adalah QS. an-Nisa ayat dirasa masih juga ia tidak dapat
3 yaitu: berbuat adil, maka cukuplah baginya
‫َوإِ ْن ِخ ْفتُ ْم أ اَال تُ ْق ِسطُوا ِيف الْيَ تَ َامى فَانْ ِك ُحوا َما‬ untuk dua orang isteri saja. Dan
selanjutnya kalau dua itu pun masih
‫ع فَِإ ْن ِخ ْفتُ ْم أ اَال‬
َ ‫ث َوُرَاب‬ َ ‫اب لَ ُك ْم ِم َن النِ َس ِاء َمثْ َىن َوثَُال‬
َ َ‫ط‬ khawatir nantinya tidak akan berbuat
‫ك أَ ْد ََن أ اَال‬ َ ِ‫ت أ َْْيَانُ ُك ْم ذَل‬
ْ ‫اح َد ًة أ َْو َما َملَ َك‬ِ ‫تَ ع ِدلُوا فَ و‬ adil, maka hendaklah baginya untuk
َ ْ
‫تَ عُولُوا‬ menahan dan menikah dengan
seorang isteri saja karena berlaku adil
“Jika kamu khawatir tidak akan
itu merupakan sesuatu yang wajib.27
dapat berlaku adil terhadap perempuan -
c. Mampu Memberikan
perempuan yatim (bila kamu
Nafkah Lahir dan juga Batin. Dalam
mengawininnya) maka kawinilah
soal keadilan memberikan nafkah
perempuan-perempuan lain yang kamu
lahir dan batin untuk isterinya
senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian
hendaklah seorang suami tidak
jika kamu khawatir tidak dapat berlaku
mengurangi nafkah lahir dan batin
adil (dalam hal-hal yang bersifat lahiriyyah
dari salah seorang isterinya dengan
jika mengawini lebih dari satu ), maka
alasan bahawa isterinya itu lebih kaya
kawinilah seorang saja atau budak-budak
darinya atau sumberkeuangannya
yang kamu miliki. Yang demikian itu
lebih banyak, sehingga seorang suami
lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.”
dengan alasan itu dia dapat
2. Syarat Poligami
menghilangkan kewajibannya untuk
a. Membatasi jumlah isteri
memberi nafkah, kecuali jika si isteri
yang akan dikahwininya .Syarat ini
tersebut rela. Karena seorang suami
telah disebutkan oleh Allah SWT
yang berpoligami mempunyai
dengan firman-Nya: "Maka
berkawinlah dengan sesiapa yang
kamu berkenan dari 26 Ahmad, “ANALISIS MASLAHAH
perempuanperempuan (lain): dua, MURSALAH TERHADAP PERJANJIAN
PERNIKAHAN POLIGAMI YANG
BERTUJUAN HANYA UNTUK
MENDAPATKAN ANAK,” Hal. 38.
25 Sayyid Sabiq, Op-cit hal 383. 27 Ibid., Hal. 39.

71
Jurnal Syariah: Jurnal Ilmu Hukum dan Pemikiran Kriteria Poligami ..64--85
Vol 17, Nomor 1 Juni 2017 Eka & Anwar Hafidzi

tambahan kewajiban yaitu harus adil untuk berlaku adil, mungkin karena
dalam menafkahi isteri-isterinya.28 faktor kemiskinan, kelemahan atau
3. Hukum Poligami tidak adanya gairah untuk membagi
Seperti menurut Prof. perhatian kepada para isteri. Maka ini
Mahmoed Syaltut bahwa hukum asal dihukumkan sebagai sesuatu yang
dari poligami adalah mubah. 29Selain haram
itu hukum poligami cukup beragam,
Jadi menurut penulis sesuai
yaitu :
dengan hal-hal yang dikemukakan di
a. Sunnah ketika adanya
atas bahwa hukum poligami yang
suatu kerelaan dari isteri pertama,
dimunculkan Islam dapat berubah
atau dalam hal lain isteri pertamanya
sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
sedang dalam keadaan sakit yang
apakah poligami memang perlu,
tidak memungkinkan isteri tersebut
sehingga nantinya dapat menjadi
untuk melahirkan keturunan, di satu
perantara untuk mencapai tujuan
sisinya lagi seorang suami sudah
pokok pernikahan yaitu sakinah,
sangat mendambakan kehadiran
mawaddah, wa rahmah.
anak ditengah-tengah keluarga
kecilnya dan dia pun yakin mampu Pembatasan Poligami: Dialektika
untuk berbuat adil. Nah dalam hal Masna wa Tsulasa wa Ruba’a
inilah yang menjadikan poligami itu
disunahkan karena suatu keadaan Alasan pembatasan 4 orang
yang menuntut dan adanya isteri saja yang ditemukan dalam
kemashlahatan yang disyari’atkan. kitab fikih Islam wa adillatuhu karya
Dan hal ini pula yang dilakukan oleh wahbah az zuhaili dalam kitab beliu
mayoritas para shahabat. bahwa poligami dibatasi agar dapat
b. Hukumnya akan menutup pintu yang arahnya dapat
berubah menjadi makruh ketika membawa kepada berbagai
seorang suami ingin berpoligami penyimpangan. Terkait
namun tanpa ada kebutuhan, atau penyimpangan yang disebut beliau
dengan kata lain poligami yang ini dapat dimaknai seperti akan dapat
hanya didasarkan pada kenikmatan memicu poligami liar, rumah tangga
dan bersenang-senang serta di sisi rentan menjadi pecah, tidak
lain ia juga mempunyai keragu- terjaminnya ekonomi dan keadilan,
raguan untuk dapat berlaku adil ketertindasan perermpuan, dan
kepada para isterinya nanti. ketelantaran anak30. Juga kasus
c. Haram ketika dia yakin seperti yang dilakukan laki-laki yakni
bahwa dia memang tidak mampu main serong atau mempunyai wanita

28 Ibid., Hal. 40.


29Lihat, Azni, “Izin Poligami di
Pengadilan Agama (Suatu Tinjauan Lihat, Khoirin, “MENYOAL IZIN
30

Filosofis),” Hal. 59. POLIGAMI BAGI PNS.”‫حكلتى ا‬

72
Jurnal Syariah: Jurnal Ilmu Hukum dan Pemikiran Kriteria Poligami ..64--85
Vol 17, Nomor 1 Juni 2017 Eka & Anwar Hafidzi

simpanan, dan wanita penghibur31 5. Rasulullah menikahi Ramlah putri


bagi dirinya. Jika tidak dibatasi maka Abu Sufyan ra, dengan tujuan
laki-laki akan mudah untuk nikah lagi mengangkatnya dari jurang
dengan perempuan lain sedang dia penderitaan sekaligus untuk
sudah mempunyai banyak isteri atau menarik hati ayah agar masuk
lebih dari empat orang. Untuk itulah Islam karena ayah merupakan
Islam mengatur kebolehan salah satu tokoh utama dikalangan
berpoligami hanya empat orang isteri kaum musyrikin di Mekkah. 33
saja.
Alasan-alasan tersebut dapat
Lalu bagaimana dengan
dipahami bahwa Rasulullah sendiri
pendapat-pendapat yang mengatakan
menikah dengan banyak isteri bukan
bahwa Rasulullah dulunya
karena dorongan syahwat. Dan fakta
mempunyai istri bahkan melebihi
lain juga menyebutkan bahwa umur
dari empat orang ? Mengenai
beliau ketika berpoligami yakni pada
pendapat yang menyatakan bahwa
saat usia sudah mencapai 55 tahun,
Rasulullah dulu mempunyai lebih
serta isteri-isteri beliau yang juga
dari empat isteri diantaranya
rata-rata adalah janda-janda perang
dikarenakan :
kecuali hanya isteri beliau bernama
1. Rasulullah menikahi Zainab
Siti Aisyah yang dinikahi saat masih
karena tidak lain adalah wahyu
perawan34, jadi dapat dikatakan
dari Allah SWT.
bahwa Rasullullah murni untuk
2. Rasulullah menikahi Safiyah
menyelamatkan kehidupan para
dengan harapan agar para kabilah
janda bukan untuk memenuhi
yang ada di belakang Syafiah
syahwat beliau atau sekedar untuk
banyak yang masuk Islam.
memuaskan hasrat libido laki-laki.35
3. Hafsah binti Umar dan juga
Aisyah binti Abu Bakar dinikahi Ditentang atau tidak ditentang,
agar terjalin lebih kuat tali sejak dulu perkawinan poligami
silaturrahim sehingga memperekat dipandang masyarakat sebagai
persabahatan antara beliau dengan “bahan gunjingan atau pembicaraan
dua sahabt ini. negatif”. Akibatnya, banyak laki-laki
4. Rasulullah menikahi Ummu yang melakukan perkawinan
Salamah untuk melindungi serta poligami secara ‘sembunyi-sembunyi’
meringankan beban hidupnya dalam arti tidak disebarluaskan. Sikap
karena anak-anak Ummu Salamah
dalam keadaan yatim.32 33 Hidayat, “Pemikiran Muhammad

Quraish Shihab Tentang Poligami,” Hal. 72.


34 Muzakki, “SOSIOLOGI GENDER,”
31 Aulia, “Tinjauan Kriminologis Atas Hal. 359.
Penyediaan Wanita Penhibur Di Hotel Studi 35 Lihat, Supriati dan Fikawati, “Efek

Kasus di Kota Makassar,” Hal. 16-34. Paparan Pornografi pada Remaja SMP Negeri
32 Muzakki, “SOSIOLOGI GENDER,” Kota Pontianak Tahun 2008,” Hal. 55.
Hal. 359-360.

73
Jurnal Syariah: Jurnal Ilmu Hukum dan Pemikiran Kriteria Poligami ..64--85
Vol 17, Nomor 1 Juni 2017 Eka & Anwar Hafidzi

masyarakat yang memandang negatif atas dapat saja kita kaitkan dengan
terhadap laki-laki yang melakukan era modern, perbuat maksiat akibat
perkawinan poligami memang sah- poligami tidak dibatasi seperti
sah saja. Banyak pendapat dan maraknya tempat pelacuran,
asumsi berkembang tentang prostitusi, pekerja wanita-wanita
perkawinan poligami. Banyak malam yang mencari nafkah dengan
komentar dari para ulama yang cara menjual diri, dan perbuatan
menyatakan bahwa secara jelas lainnya yang dianggap merendahkan
praktik perkawinan poligami adalah kaum perempuan dan menjadikan
sah dan halal menurut ajaran agama mereka sebagai pemuas nafsu birahi
Islam. Akibatnya muncul perang adu lak-laki hidung belang36.
argumentasi untuk mempertahankan
pendapat dengan membeberkan Islam yang memberikan ruang
fakta, literatur dan riwayat masa untuk mengatur sedemikian rupa
jaman Nabi Muhammad SAW yang pembatasan poligami sebatas empat
orang isteri saja dan di tuntut adanya
kemudian disandingkan dengan
kehidupan sekarang sebagai landasan berbuat adil terhadap isteri-isterinya
argumentasi dan menyatakan bahwa .37 Yang dalam hal ini sesuai dengan
Rasulullah dulu mempunyai istri dasar hukum poligami yang terdapat
lebih dari empat. Tetapi jika dikaji dalam Q.S AnNisa ayat 3.
secara mendalam maka akan ada Artinya: Dan jika kamu takut
banyak hikmah mengapa poligami tidak akan dapat berlaku adil terhadap
dibatasi hanya 4 orang istri saja, (hak-hak) perempuan yang yatim
karena dampak negatifnya yang (bilamana kamu mengawininya), maka
cukup banyak. kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu
senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian
Kemudian, dalam bertambah-
nya jumlah isteri dari empat orang jika kamu takut tidak akan dapat
menurut kitab fikih islam wa berlaku adil, maka (kawinilah) seorang
adillatuhu karangan wahbah az saja, atau budak-budak yang kamu
miliki. Yang demikian itu adalah lebih
zuhaili, beliau menerangkan jika tidak
dekat kepada tidak berbuat aniaya.
dibatasi hanya 4 orang isteri maka
dikhawatirkan timbulnya perbuatan Akan tetapi pada Q.S An-Nisa
maksiat dari mereka akibat ketidak ayat 3 tersebut tidak memberikaan
penjelasan mengenai kategori adil
mampuan memenuhi hak-hak dari
yang dimaksudkan oleh ayat ini dan
isteri-isterinya. Karena secara zahir,
seorang laki-laki tidak mampu
memenuhi hak-hak mereka. 36 Lihat, Azni, “Izin Poligami di

Pengadilan Agama (Suatu Tinjauan


Kata maksiat yang Filosofis),” Hal. 56.
dimaksudkan oleh Wahbah az 37 Muzakki, “SOSIOLOGI GENDER,”
Zuhaili seperti pada keterangan di Hal. 354.

74
Jurnal Syariah: Jurnal Ilmu Hukum dan Pemikiran Kriteria Poligami ..64--85
Vol 17, Nomor 1 Juni 2017 Eka & Anwar Hafidzi

dalam hal apa saja adil tersebut. 38 keadilan segala hal, dalam pengertian
Lalu bermunculanlah berbagai lahir dan bathin ? Salah satu cara
pendapat mengenai keadilan untuk memaknai keadilan dalam
tersebut, salah satunya yang berpoligami, ada baiknya menyimak
dimaksud keadilan di sini adalah suatu kisah menarik dan memerlukan
seperti keadilan dalam memnuhi perenungan berikut ini. “Suatu ketika
kebutuhan sandang, pangan, papan, Nabi Muhammad SAW pernah berkata
dan pembagian giliran menginap kepada istri-istri beliau, “Aku berikan
unttuk para isteri. semua pada kalian apa yang ada di
tanganku.” 39
Bersikap adil dalam
perkawinan poligami adalah tidak Perkataan Nabi yang singkat di
mudah. Karena bentuk bentuk atas, meninggalkan setidaknya dua
perkawinan poligami tidak seperti pesan penting terkait dengan makna
dalam perkawinan monogami, keadilan dalam berpoligami. Pertama,
dimana suami hanya memiliki satu bahwa apa-apa yang bersifat material
orang isteri saja. Hak-hak dalam tali yang ada pada Nabi, mampu
perkawinan juga secara otomatis diberikan kepada istri-istrinya secara
hanya menjadi milik isterinya merata dan seimbang. Kedua, bahwa
seorang. Lain halnya hak serta selain yang bersifat material seperti
kewajiban suami dan isteri-isterinya cinta, perhatian, dan kasih sayang
dalam sebuah perkawinan poligami adalah sesuatu yang tidak dapat
yang sangat berbeda dengan dilakukan oleh Nabi untuk diberikan
perkawinan monogami. Masalah ini kepada istri-istri beliau secara merata
juga yang disebutkan oleh Wahbah dan setara. Dalam sebuah hadits
Az Zuhaili bahwa jika tidak dibatasi yang diriwayatkan oleh imam Ahmad
hanya 4 orang isteri maka bahwa Nabi sendiri tidak dapat
dikhawatirkan timbulnya perbuatan berbuat adil untuk hal-hal yang tidak
maksiat dari laki-laki akibat ketidak dimilikinya, yaitu bahasa hati. Suatu
mampuan memenuhi hak-hak dari ketika Nabi berdoa,“Ya Allah, inilah
isteri-isteri yang sudahh dinikahinya pembagian dari apa-apa yang kumiliki,
tersebut. Karena secara zahir, maka janganlah mencelaku dalam hal
seorang laki-laki tidak mampu yang Engkau miliki dan aku tidak
memenuhi hak-hak mereka. miliki.”40

Dalam pernikahan, seorang Dengan demikian, konsep


suami dituntut untuk berlaku adil keadilan diartikan tetap dalam
terhadap istrinnya. Semua sepakat koridor kemampuan sebagai insan
tentang hal ini. Masalahnya adalah
keadilan seperti apa ? Apakah 39 Qultum Media, Poligami Siapa Takut ?,

(Jakarta: Qultum Media,2006),hlm.28


40 Ibid, hlm.29.
38 Ibid., Hal. 358.

75
Jurnal Syariah: Jurnal Ilmu Hukum dan Pemikiran Kriteria Poligami ..64--85
Vol 17, Nomor 1 Juni 2017 Eka & Anwar Hafidzi

yang memiliki keterbatasan, terutama maksudnya masyarakat kita lebih


dalam hal-hal yang bersifat bathin mengenal perkawinan “monogami’
seperti keadilan berbagi cinta dan sebagai bentuk perkawinan yang
kasing saying. ideal yaitu memiliki isteri satu. Dari
situlah masyarakat cenderung lebih
Menjalani perkawinan poligami tinggi menjunjung tinggi perkawinan
tidak semudah membalikan telapak
monogami sebagai perkawinan ideal
tangan. Karena tidak semua orang
dan mengganggap perkawinan
memiliki sikap adil dalam arti yang poligami bukan sebagai perkawinan
sebenar-benarnya sebagaimana yang yang ideal. Perkawinan poligami
dilakukan oleh Nabi Muhammad
dianggap sebagai sikap ‘tidak setia’
SAW kepada para isteri-isterinya. terhadap istri dan anak-anak dari
Artinya jika tidak bisa berlaku adil, perkawinan pertama. Hal itu karena
maka sudah termasuk berperilaku dalam masyarakat kita berkembang
zalim. Salah satu ketidakmudahan pemahaman bahwa perkawinan
dalam melakukan perkawinan
hanya dilakukan hanya sekali dalam
poligami adalah hukuman yang akan hidupnya. Jadi muncul anggapan
diterima di akhirat kelak. Yaitu jika kuat bahwa perkawinan ideal adalah
tidak dapat berbuat adil maka kelak jika dalam hubungan suami istri
di hari kiamat pundaknya akan
adanya kesetiaan antara suami dan
miring sebelah ? Benarkah demikian
istri. Karenanya jika muncul laki-laki
pernyataan tersebut ? Jika memang yang melakukan perkawinan
demikian kenapa masih banyak laki- poligami kerap menjadi bahan
laki yang tega “diam-diam” menikah
gunjingan.
dengan wanita lain di belakang istri
2. Perakawinan poligami dinilai
pertama ? semata karena seks
Selama ini menurut penulis Masyarakat seringkali,
sendiri kebanyakan masyarakat masih menganggap laki-laki yang
memandang perkawinan poligami melakukan perkawinan poligami
sebagai sesuatu yang negatif. dilatarbelakangi karena “pelampiasan
Diantara alasan yang paling umum seks” berlebihan kepada wanita.
didengar seperti : Keadaannya masa jaman Nabi
Muhammad dengan jaman sekarang
1. Poligami kerap jadi objek dinilai masyarakat dilatarbelakangi
kekerasan41 terhadap wanita dan seks. Sehingga laki-laki yang
anak-anak melakukan perkawinan poligami
Poligami dianggap bukan dicap miring dalam kaitan orientasi
bentuk perkawinan ideal, ini seksual. Unsur perkawinan poligami
kerap dijadikan alasan supaya tidak
41 Lihat, Azni, “Izin Poligami di berzina. Hal ini menurut penulis
Pengadilan Agama (Suatu Tinjauan menyebabkan ”konotasi seks”
Filosofis),” Hal. 55.

76
Jurnal Syariah: Jurnal Ilmu Hukum dan Pemikiran Kriteria Poligami ..64--85
Vol 17, Nomor 1 Juni 2017 Eka & Anwar Hafidzi

perkawinan poligami menjadi negatif laki yang akan melakukannya


terhadap laki-laki yang melakukan dituntut memiliki kemampuan
poligami. berbuat adil untuk istri-istrinya.
3. Poligami sebagai faktor pemecah
keharmonisan keluarga Kemudain jika ditelaah dalam
Hadirnya orang lain dalam Islam, Poligami (ta’addudu al-jauzah)
dalam kitab-kitab fiqih klasik lebih
perkawinan seorang laki-laki dengan
mengacu kepada status seseorang.
seorang perempuan dianggap sebagai
penyebab pemecah keharmonisan Orang laki-laki yang merdeka
keluarga. Sehingga banyak ketakutan (hurrun) boleh menikahi 4 orang
perempuan, sedangkan budak laki-
yang di rasakan oleh para wanita,
atau para istri dan beranggapan sinis laki (abdun) hanya boleh menikahi 2
terhadap “perkawinan poligami”. orang perempuan. Merdeka atau
Berbagai macam rasa cemas dan tidaknya kategori budak menjadi hal
khawatir melanda hati kaum yang berpengaruh bagi keputusan
hukum yang akan dibebankan.
perempuan. Bagaimana tidak ,
mereka takut suaminya kelak Memang untuk dijaman yang
melakukan perkawinan poligami sekarang ini masalah perbudakan
yang suatu saat “poligami” itu sendiri sudah dihapuskan tetapi alangkah
baiknya untuk kita ketahui guna
dijadikan suami sebagai senjata untuk
menambah khazanah keilmuan
menikahi wanita lain yang ia
kehendaki. Untuk itulah menurut dengan mengetahui juga masalah
penulis Islam menghadirkan sisi aturan poligami untuk budak pada
jaman dimana perbudakan masih
positifnya diadakan adanya
dilegalkan .Terlepas dari hal itu posisi
pembatasan hanya 4 orang istri
untuk berpoligami. Namun poligami memang tidak hanya
tampaknya kontroversi perkawinan kesanggupan dari segi fisik dan batin
saja, melainkan kesiapan dari harta
poligami akan tetap ada hingga bumi
juga sangat diperhatikan. Inilah
berputar. Akan tetapi, dalam hal ini
Islam juga tidak bermaksud pertimbangan yang pantas ketika
merendahkan derajat dari kaum memilah antara yang merdeka dan
wanitanya. Ini ditandai dengan budak. Dan ketentuan maksimal
empat itu merupakan harga mati,
diturunkannya surah An-Nisa .
Justru Rasulullah SAW pun sangat artinya seseorang yang sudah
menjujunjung tinggi derajat kaum beristeri 4 kemudian ia ingin
wanita. Dimasa ketika dijamannya menikah untuk isteri yang ke 5 ia
harus menceraikan salah satu dari ke
wanita hanya menjadi pelengkap
4 isterinya, setelah itu ia bisa memilih
penderita. Dan poligami tersirat di
dalam Al Qur’an tujuannya adalah yang ia kehendaki.
bersifat sosial, bukan untuk Ada dua pendapat tentang
memuaskan nafsu seksual. Dan laki- batasan maksimal berpoligami,

77
Jurnal Syariah: Jurnal Ilmu Hukum dan Pemikiran Kriteria Poligami ..64--85
Vol 17, Nomor 1 Juni 2017 Eka & Anwar Hafidzi

jumhur ulama menyimpulkan bahwa Sedangkan didalam kitab fikih


lafadz matsna wa tsulatsa wa ruba’ Sunnah karya Sayyid Sabbiq
mengindikasikan bahwa wawu ataf pembatasan poligami tidak hanya
itu berfungsi sebagai li altakhyir sebatas mampu yang dinilai dari diri
bukan li al-jam’i, berbeda dengan sendiri yang akan melakukan
kalangan mazhab dhahiriyyah dan poligami tetapi harus uji seleksi dari
syi’ah imamiyyah yang orang lain. Dalam hal ini yaitu dari
menyimpulkan bahwa wawunya instansi atau pengadilan agama yang
berfungsi sebagai li al-jam’i sehingga menangani wilayah tersebut. Jadi
batas maksimal untuk berpoligami instansi inilah yang kemudian
adalah sembilan orang isteri. berwenang dalam memberikan izin
Sedangkan Wahbah al-Zuhaily lebih untuk seorang laki-laki dapat
menguatkan kepada pendapat yang menikah lagi atau tidak. Seorang laki-
menyatakan bahwa maksimal isteri laki yang ingin melakukan poligami
itu adalah empat. Dengan dilandasi harus lulus uji tes kelayakan untuk
alasan beliau yaitu karena 1 bulan ada poligami dalam hal ini berkaitan
4 minggu menjadikan kemudahan dengan kelayakan atau
bagi lakilaki untuk dapat membagi kemampuannya secara materi.
waktu bersama isteri-isterinya, Seperti digambarkan dalam kitab
pencurahan cinta dan kasih sayang fikih sunnah disebutkan adanya
akan lebih mudah dicurahkan kepada kemudharatan yang akan
isteri-isterinya dalam batas waktu ditimbulkan jika poligami tidak
tidak melebihi satu bulan. Selain itu dibatasi, karena untuk menjalani
beliau menyatakan bahwa beristeri kehidupann rumah tangga dengan
lebih dari empat itu ditakutkan jumlah isteri dan anak yang banyak
berbuat aniaya dan lemah dalam tentunya juga perlu biaya yang tinggi,
memenihi hak-hak para isteri. Hal itu artinya akan semakin
inilah yang mengindikasikan bahwa memberatkan laki-laki untuk
laki-laki yang takut untuk tidak membelanjai seluruh anggota inti
berlaku adil maka baginya lebih baik keluarga. Suami bisa jadi tidak akan
menikah dengan seorang saja. mampu melaksanakan kewajibannya
Keadilan ini menyangkut pembagian itu semua, mengasuh, dan mendidik
waktu, jima’, dan nafaqah. Pendapat keluarganya agar menjadi anggota
maksimal 4 ini bukan berarti laki-laki masyarakat yang baik sehingga tidak
boleh menikah lebih dari 1, hal ini akan memunculkan permasalahan
hanyalah merupakan pengecualian baru di masyarakat. Akan tetapi jika
yang jarang sekali, bahkan beristeri suami dalam perjalanan poligaminya
satu it merupakan hal yang umum ternyata memang tidak mampu
dan paling utama.42 melaksanakan kewajibannya maka

42 Wartini, “Poligami,” Hal. 246-247.

78
Jurnal Syariah: Jurnal Ilmu Hukum dan Pemikiran Kriteria Poligami ..64--85
Vol 17, Nomor 1 Juni 2017 Eka & Anwar Hafidzi

Sayyid Sabiq menggambarkan harus dikaji, apa manfaat dan


sdampaknya seperti kebodahan akan mudharatnya beristeri lebih dari satu.
semakin meluas, angka
Dan juga penulis sangat setuju
pengangguran semakin bertambah,
banyak isteri dan anak terlantar dengan pendapat Quraish Shihab
sehingga dianggap menimbulkan yang menyatakan bahwa pilogami
diibaratkan seperti pintu darurat
permasalahan baru, penyakit sosial
dalam pesawat terbang, yang hanya
yang merusak tatanan masyarakat.43
boleh di buka pada saat keadaan
Bahkan banyak perempuan yang emergency tertentu, dan yang
yang memilih cerai dari pada duduk disamping pintu darurat itu
poligami, tapi masih lebih banyak pun haruslah mereka yang memiliki
yang memilih bertahan. Bisa jadi pengetahuan dan kemampuan
pertimbangannya adalah didasarkan membukanya serta
pertimbangan anak yang dipandang diperkenankannya membuka jika
sangat membutuhkan sosok seorang sudah mendapat izin dari pilot.44
ayah, sebagai pelindungnya yang Dan ini sejalan dengan apa yang
selama ini dicintainya. Mungkin juga dituangkan Sayyid Sabiq dalam kitab
karena alasan status sosial “janda” beliau berkenaan masalah poligami
yang tidak ingin disandang karena yang menyatakan bahwa poligami
dipandang akan membawa dampak harus lebih dahulu mendapatkan izin
psikologis yang berkepanjangan. Juga dari instansi yang berwenang
mungkin karena memang ia masing mengingat sisi mashlahat dan
sangat bergantung kepada suami mudaratnya apakah perlu dilakukan
dalam banyak hal khususnya dalam poligami atau tidak.
soal keuangan rumah tangga. Tapi,
Di paragraf selanjutnya Sayyid
lagi-lagi pilihan poligami selalu harus
disesuaikan dengan konteksnya, dan Sabiq menyebutkan bahwa banyak
bukan persoalan boleh tidak, tapi ia diantara laki-laki yang menelantarkan
butuh atau tidak butuh. Dan lagi-lagi anak-anak dan isterinya, bahkan
menutupi hak mereka sebagai ahli
memang beristeri lebih dari satu
waris, sehingga hal ini
dalam Islam dibolehkan. Salah
satunya dalam Al-Qur’an surat An- menumbuhkan benih permusuhan
Nisa ayat 3 misalnya yang dan dengki di antara saudara tiri.
Permusuhan ini akan terus
menyatakan hal poligami. Tapi
berkelanjutan dan semakin meluas
jangan hanya diambil begitu saja
penafsiran ayat tersebut, karena hingga di kalangan keluarga dan
semakin merajalela, di mana setiap
isteri berusaha untuk menjatuhkan
43 Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah 3,
penerjemah Khairul Amru Harahap, dkk
(Jakarta: Cakrawala Publishing, 2011), hal. 364 44 Hidayat, “Pemikiran Muhammad
Quraish Shihab Tentang Poligami,” Hal. 79.

79
Jurnal Syariah: Jurnal Ilmu Hukum dan Pemikiran Kriteria Poligami ..64--85
Vol 17, Nomor 1 Juni 2017 Eka & Anwar Hafidzi

satu sama lain, bahkan tak jarang sekali pada kenyataannya kaum
berujung pada pembunuhan.45 perempuan seolah tertindas dan
tersakiti. Dalam konteks keluarga,
Untuk itu melakukan poligami
perempuan ditetapkan sebagai pihak
harus memenuhi persyaratan yang dipimpin, sedangkan laki-laki
sebagaimana terkandung dalam adalah pemimpin. Akibatnya,
lanjutan isi surat An-Nisa, karena itu
perempuan tidak memiliki hak untuk
isteri yang hendak dimadu harus
memutuskan sesuatu dalam keluarga.
mengetahui apa saja hak-hak yang Disinilah gejalah kekerasan terhadap
harus ia terima dalam perkawinan perempuan pada kasus poligami
poligami tersebut. Hak-hak yang
tampak. Meski demikian, berbagai
diterima setiap orang isteri di dalam kalangan yang pro poligami,
perkawinan poligami antara lain membantah pengkategorian poligami
seperti memiliki rumah sendiri. sebagai praktik kekerasan terhadap
Menyinggung masalah perempuan. Mereka mengatakan
“rumah” sebagai tempat tinggal bagi poligami merupakan suatu bentuk
isteri-isteri dalam perkawinan perlindungan terhadap perempuan
poligami dijelaskan dalam kitab Al karena jumlah perempuan lebih
Mughni bahwasanya tidak pantas banyak dari pada laki-laki, sehingga
seorang suami mengumpulkan dua poligami membantu laki-laki dan
orang isteri dalam satu rumah tanpa perempuan untuk dapat menikmati
ridha dari keduanya. Hal ini karena seks dan memperoleh keturunan.
dikhatirkan akan menjadi penyebab Disamping itu poligami mencegah
kecemburuan dan permusuhan laki-laki dari penyelewengan dan
diantara keduanya. Oleh karena itu tindak kekerasan akibat frustasi tidak
disyaratkan kepada laki-laki yang memperoleh pemenuhan kebutuhan
berpoligami hendaknya menyediakan seksual, poligami sekaligus
rumah bagi masing-masing isterinya. melindungi perempuan karena
Sehingga tidak akan terjadi gesekan- mereka dapat “berbagi tugas” dalam
gesakan yang panas antara para isteri memuaskan kebutuhan seksual laki-
atau bentuk permasalahan yang bisa laki. Argumentasi diatas sebenarnya
saja berakibat fatal hingga hanya membuat stereotype ideology
pembunuhan sesama. patriarkhy terhadap perempuan
semakin nyata. 46

Penulis sendiri pun setuju


dengan adanya pembatasan 4 orang Bahkan tak jarang juga dalam
istri dalam poligami. Karena banyak kasus poligami terjadi kekerasan yang
beruntun baik terhadap istri pertama
45 Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah 3,
penerjemah Khairul Amru Harahap, dkk 46 Hikmah, “Fakta Poligami Sebagai

(Jakarta: Cakrawala Publishing, 2011), hal. 365 Bentuk Kekerasan Terhadap Perempuan,”
Hal. 5.

80
Jurnal Syariah: Jurnal Ilmu Hukum dan Pemikiran Kriteria Poligami ..64--85
Vol 17, Nomor 1 Juni 2017 Eka & Anwar Hafidzi

maupun istri kedua. Dimana istri kebutuhan biologis suaminya47.


pertama tidak hanya mengalami Selama masa perkawinan, sudah
pengingkaran komitmen perkawinan ketergantungan secara ekonomi
tetapi juga terjadi tekanan psikologis, kepada suami. Ada beberpa suami
ekonomi, seksual hingga fisik. Belum memang dapat berlaku adil terhadap
lagi dipandang negatif bahkan sikap isteri-isteri.tetapi seringkali pula dalm
sinis masyarakat yang makin praktiknya, suami lebih
merendahkan. Sementara bagi istri mementingkan isteri muda dan
kedua, hal yang tidak jauh berbeda menelantarkan isteri yang tidak
juga terjadi. Selama ini ada memiliki pekerjaan akan sangat
pandangan bahwa istri kedua kesulitan menutupi kebutuhan
mendapatkan keuntungan dari sehari-hari. Bahkan juga sering
poligami. Misalnya istri kedua selalu terjadinya tindak kekerasan terhadap
mendapatkan keuntungan tidak saja perempuan dan anank-anak, baik
dari segi psikologis (lebih disayang kekerasan fisik, ekonomi, seksual
suami) tapi juga dari segi ekonomis. maupun psikologis48. Jauh lebih darii
Hal ini mungkin sesuai dengan itu juga budaya perkawinan poligami
anggapan yang beredar di masyarakat akan dikhawatirkan memunculkan
bahwa “istri muda lebih disayang “praktek prostitusi”49 makin tinggi.
ketimbang istri tua.” Walaupun Karena akan memberikan kebebasan
demikian istri kedua tetap dihantui kepada laki-laki untuk berganti-ganti
kekerasan dari sang suami. Keadaan pasangan seksual. Hal ini bisa
seperti ini berlaku bagi semua menjadi pemicu munculnya penyakit
perempuan tanpa memandang tinggi menular seksual (PMS)50 dan bahkan
rendahnya status sosial perempuan. rentan terjangkit HIV/AIDS.51
Sama dengan istri pertama, maka istri
kedua pun tidak luput dari cibiran Kesimpulan
masyarakat. Seringkali istri muda Wahbah az Zuhaili memberi-
mendapat label sebagai perempuan kan gambaran dampak dari adanya
“pelanggar kehormatan”, perempuan poligami dimulai dari ketidakmampu-
penggoda” dan yang lebih menyedih-
kan lagi mereka juga dicap sebagai
47 “Rohilah_SyarAkhSyak.pdf,” Hal. 34.
“perempuan binal alias gatal.”
48 Lihat, Harnoko, “Dibalik Tindak
Selain itu dampak umum akibat Kekerasan Terhadap Perempuan,” Hal. 1822-
perkawinan poligami terhadap istri 183.
49 Lihat, Hasibuan, “Prostitusi Sebagai
antara lain: di dalam diri isteri akan
Penyakit Sosial dan Problematika Penegakan
muncul perasaan menyalahkan diri Hukum,” Hal. 2-3.
50 Lihat, “Pendidikan Jasmani dan
sendiri, istri merasa tindakan
Kesehatan - Google Buku,” Hal. 175-177.
suaminya berpoligami adalah akibat 51 Hikmah, “Fakta Poligami Sebagai
ketidakmampuan dirinya memenuhi Bentuk Kekerasan Terhadap Perempuan.”
Hal. 41-41

81
Jurnal Syariah: Jurnal Ilmu Hukum dan Pemikiran Kriteria Poligami ..64--85
Vol 17, Nomor 1 Juni 2017 Eka & Anwar Hafidzi

an laki-laki untuk memenuhi hak-hak lebih dahulu muncul sebelum


para isterinya sehingga ini akan dampak negatif dari poligami itu
menimbulkan perbuatan maksiat di muncul. Oleh karenanya poligami
dalam keluarga itu sendiri. dibatasi hanya dengan empat orang
Sedangkan Sayyid Sabiq juga isteri saja. Dengan dampak
memberikan pandangan mengenai negatifnya yang sering muncul akibat
dampak poligami yang asal poligami antara lain :
masalahnya sama-sama di dasari
karena ketidakmampuan seorang 1. Membuat pemicu timbulnya
suami. Beliau memberikan gambaran permusuhan, iri dengki antara isteri-
isteri.
yang jauh lebih kedepan dalam
melihat maslahat dan mudharat yang 2. Membuat keuangan keluarga
akan ditimbulkan oleh poligami menjadi terbagi-bagi dengan
hingga sampai kepada dampak ynag banyaknya jumlah isteri.
akan diterima oleh lingkungan 3. Poligami kerap menjadi objek
kekerasan terhadap wanita dan anak-
masyarakat. Menurut beliau bahwa
jika jumlah anggota keluarga anak.
bertambah maka secara otomatis 4. Poligami dianggap sebagai
beban yang akan ditanggung laki-laki pemicu terpecahnya keharmonisan
keluarga.
akan semakin berat. Bahkan beliau
juga memberikan pandangan bahwa Memiliki andil dalam
langkah tersebut dapat menimbulkan memunculkan permasalahan yang
kebodohan juga semakin marak lebih luas dilingkungan masyarakat,
bertambah angka pengangguran , seperti budaya poligami dikhawatir-
terlantarnya sebagian masyarakat, kan akan memunculkan praktek
sehingga para pemuda hanya menjadi prostitusi makin tinggi, laki-laki akan
penyakit sosial yang dapat merusak mudah berganti-ganti pasangan
tatanan masyarakat. Untuk itulah sehingga dengan itu pula penyakit
beliau juga menyebutkan jika ingin seperti HIV/AIDS akan lebih
berpoligami maka harus ada izin mudah menular. Dan Wahbah Az
terdahulu dari instansi terkait seperti Zuhaili dengan Sayyid Sabiq yang
Pengadilan Agama. kedua pandangannya dapat
disimpulkan bahwa sama-sama
Islam memang merupakan
memiliki pandangan yang tidak
agama yang penuh rahmat. Dengan
terlalu jauh perbedaannya. Hanya
peraturan-peraturan yang telah
saja Wahbah az-Zuhaili memberikan
dibuat oleh syariat dengan segala
pandangan dampak poligami sebatas
hikmahnya termasuk yang sudah
keleuarga inti itu sendiri sementara
dibahas yaitu masalah poligami
itu Sayyid Sabiq memberikan
dengan dampak-dampaknya. Islam
pandang jauh lebih luas. Beliau
memberikan antisipatif yang jauh
menggambarkan dampak yang

82
Jurnal Syariah: Jurnal Ilmu Hukum dan Pemikiran Kriteria Poligami ..64--85
Vol 17, Nomor 1 Juni 2017 Eka & Anwar Hafidzi

dimunculkan akibat poligami sampai Http://Repository.Unhas.Ac.Id


pada tatanan lingkungan sosial. /Handle/123456789/17969.

Begitu banyaknya sisi negative- Azni, Azni. “Izin Poligami Di


nya jika poligami itu sendiri tidak di Pengadilan Agama (Suatu
atur sedemikian rupa dalam Islam. Tinjauan Filosofis).” Risalah 26,
Dan begitu banyak hikmah yang No. 2 (2015): 55–68.
dapat diambil agar kita selalu Fatimah, Putri Ajeng. “Waris Kalalah
terhindar dari perbuatan yang sia-sia. Dalam Pandangan Wahbah Az-
Dari alasan-alasan diatas juga Zuhaily (Tafsir Qs. Al-Nisa’(4)
menurut penulis cukup menyesali Ayat 12 Dan Ayat 176),” 2011.
karena betapa negatifnya pandangan Http://Www.Repository.Uinjkt.
masyarakat terhadap “perkawinan Ac.Id/Dspace/Bitstream/12345
poligami”. Akan tetapi kita tidak 6789/5094/1/Putri%20ajeng%2
dapat menyalahkan, karena setiap 0fatimah-Fuh.Pdf.
orang memiliki sikap dan pandangan
tersendiri. Fauzi, Rodli Jauhari, Dan Others.
“Bisnis Online Ptc (Paid To
Daftar Pustaka Click) Studi Perbandingan
Ahmad, Dhiyauddin. “Analisis Antara Hukum Islam Dan
Maslahah Mursalah Terhadap Hukum Positif (Kuhperdata).”
Perjanjian Pernikahan Poligami Uin Sunan Kalijaga, 2013.
Yang Bertujuan Hanya Untuk Http://Digilib.Uin-
Mendapatkan Anak: Studi Kasus Suka.Ac.Id/7502/.
Di Desa Tiremenggal Kec. Hanafi-Nim, Siti Nurfadillah, Dan
Dukun Kab. Gresik.” Uin Sunan Others. “Hyperseks Dan
Ampel Surabaya, 2016. Akibatnya Dalam Kehidupan
Http://Digilib.Uinsby.Ac.Id/49 Rumah Tangga (Studi Putusan
98/. Pengadilan Agama Sleman No.
Andaryuni, Lilik. “Poligami Dalam 532/Pdt-G/2000/Sm).” Uin
Hukum Keluarga Di Dunia Sunan Kalijaga Yogyakarta,
Islam.” Sipakalebbi’ 1, No. 1 2010. Http://Digilib.Uin-
(2013). Http://Journal.Uin- Suka.Ac.Id/Id/Eprint/4863.
Alauddin.Ac.Id/Index.Php/Sipa Harnoko, Bambang Rudi. “Dibalik
kalebbik/Article/View/287. Tindak Kekerasan Terhadap
Aulia, Andi Nurul Avira. “Tinjauan Perempuan.” Muwazah 2, No. 1
Kriminologis Atas Penyediaan (2012). Http://E-Journal.Stain-
Wanita Penhibur Di Hotel Studi Pekalongan.Ac.Id/Index.Php/M
Kasus Di Kota Makassar,” 2016. uwazah/Article/View/16.

83
Jurnal Syariah: Jurnal Ilmu Hukum dan Pemikiran Kriteria Poligami ..64--85
Vol 17, Nomor 1 Juni 2017 Eka & Anwar Hafidzi

Hasibuan, Syafruddin. “Prostitusi Pengembangan Pemikiran Dan


Sebagai Penyakit Sosial Dan Kebudayaan 8, No. 2 (2016): 353–
Problematika Penegakan 372.
Hukum,” 2006.
Nabil, Muhammad Faried, Dan
Hidayat, Rahmat. “Pemikiran Others. “Tinjauan MaqâṢid Asy-
Muhammad Quraish Shihab Syarî’ah Terhadap The Code Of
Tentang Poligami.” Universitas Personal Status Tahun 1958
Islam Negeri Maulana Malik Pasal 18 Tentang Poligami Di
Ibrahim, 2008. Tunisia.” Uin Sunan Kalijaga
Http://Etheses.Uin- Yogyakarta, 2015.
Malang.Ac.Id/4321/1/0421001 Http://Digilib.Uin-
2.Pdf. Suka.Ac.Id/Id/Eprint/17278.
Hikmah, Siti. “Fakta Poligami Sebagai Nikmah-Nim, Khilyatun, Dan Others.
Bentuk Kekerasan Terhadap “Wahbah Az-Zuhaili Dan
Perempuan.” Sawwa: Jurnal Studi Istidlalnya Tentang Zakat
Gender Dan Anak 7, No. 2 Properti.” Perpustakaan Uin
(2012): 1–20. Sunan Kalijaga Yogyakarta,
2008. Http://Digilib.Uin-
Islam, Hukum Poligami. “A.
Suka.Ac.Id/638/.
Pengertian Poligami.” Diakses 2
Mei 2017. Pemberian, Sayyid Sabiq Tentang,
Http://Library.Walisongo.Ac.Id Dan Hibah Kepada Anak-Anak.
/Digilib/Files/Disk1/6/Jtptiain “Persetujuan Pembimbing.”
-Gdl-S1-2004-Masrohan21-297- Diakses 16 Mei 2017.
Bab+Ii+2-3.Pdf. Http://Digilib.Walisongo.Ac.Id
/Files/Disk1/79/Jtptiain-Gdl-
Khoirin, Nur. “Menyoal Izin Poligami
Sholikin21-3947-1-Coferdl-
Bagi Pns.” Yin Yang 5, No. 2
_.Pdf.
(2010): 227–242.
“Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan -
Muhafid, Khanif, Dan Others. “Studi
Google Buku.” Diakses 1 Juni
Kritis Terhadap Pemikiran As-
2017.
Sayyid Sabiq Tentang Wakaf
Https://Books.Google.Co.Id/B
Uang Dan Relevansinya Di
ooks?Hl=Id&Lr=&Id=_Pcuaqu
Indonesia Proposal Skripsi.” Uin
ud0uc&Oi=Fnd&Pg=Pr3&Dq
Sunan Kalijaga, 2014.
=Pengertian+Penyakit+Menular
Http://Digilib.Uin-
+Seksual+(+Pms+)&Ots=Fvds
Suka.Ac.Id/12839/.
xkf9nd&Sig=Fxvdlwbpt3fijxgne
Muzakki, Ahmad. “Sosiologi Gender: 94ucm0k86s&Redir_Esc=Y#V
Poligami Perspektif Hukum =Onepage&Q&F=False.
Islam.” Lisan Al-Hal: Jurnal

84
Jurnal Syariah: Jurnal Ilmu Hukum dan Pemikiran Kriteria Poligami ..64--85
Vol 17, Nomor 1 Juni 2017 Eka & Anwar Hafidzi

“Rohilah_Syarakhsyak.Pdf.” Diakses 1 Sabiq sayiid, al fiqh al sunnah, (bairut:


Juni 2017. darul fikri, 1983)
Http://Eprints.Radenfatah.Ac.I
d/244/1/Rohilah_Syarakhsyak.
Pdf.
Supriati, Euis, Dan Sandra Fikawati.
“Efek Paparan Pornografi Pada
Remaja Smp Negeri Kota
Pontianak Tahun 2008.” Makara
Sosial Humaniora 13, No. 1
(2009): 48–56.
Ulfah, Maria. “Poligami Menurut
Muhammad Syahrur Dalam
Pandangan Hukum Islam,”
2011.
Http://Www.Repository.Uinjkt.
Ac.Id/Dspace/Bitstream/12345
6789/4276/1/Maria%20ulfa-
Fsh.Pdf.
Wartini, Atik. “Poligami: Dari Fiqh
Hingga Perundang-Undangan.”
Hunafa: Jurnal Studia Islamika 10,
No. 2 (2013): 237–268.
Aziz, abdul dahlan, ensiklopedi hukum
islam, (jakarta: pt ichtiar baru van
hoeve, 1997, jilid 5)

Sahrani,sohari. Fikih
munakahat. Jakarta: raja grafindo
persada, 2010. Cetakan ke ii
Sabiq,sayyid, fiqih sunnah. Bandung:
alma’arif, 2008. Cetakan xx
Qultum media, poligami siapa takut ?,
(jakarta: qultum media,2006)

Az-zuhaili wahbah, fikih islam wa


adillatuhu, (damaskus: dar al-
fikr,1985), hal. 167

85

Anda mungkin juga menyukai