Asuhan Keperawatan Pasien Fraktur Mandibula DI Ruang ICU 2
Asuhan Keperawatan Pasien Fraktur Mandibula DI Ruang ICU 2
Disusun Oleh :
Siti Juharotul Fikriah 1610711123
S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAKARTA
2019
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN FRAKTUR MANDIBULA
A. Pengkajian
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Tn. R
Umur : 30 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl. Jurgan Sinda III No.12 RT 006/001 Kukusan Depok
Suku/ Bangsa : Betawi
Tanggal Masuk RS : 09 Desember 2019
Tanggal Pengkajian : 16 Desember 2019
No Rekam Medis : 236298
Diagnosa Medis : Fraktur Mandibula
Ket :
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
X : Meninggal
: Garis Perkawinan
: Garis Keturunan
: Garis Serumah
3. Pengkajian
a. Keadaan Umum
- Tanda-tanda vital
1) Tekanan darah
-Sistolik : 147 mmHg
-Diastolik : 114 mmHg
-MAP : 124 mmHg
-Heart Rate : 61x/mnt
-Respirasi : 10x/mnt
-Suhu : 36,50C
2) Pengkajian Nyeri : (16 Des 2019, 17.00 wib) CPOT
3) Sistem Pencernaan
- Bising usus : 12x/menit
- Terpasang NGT
4) Sistem Perkemihan
- Kebersihan terjaga, terpasang dower cateter dan tidak ada infeksi
- Balance Cairan : Input-Output = 126-50 = 76ml
5) Sistem Neurologis
- Tingkat kesadaran : Compos mentis
- GCS : E4V5M6
- Refleks :+
- Pulsasi arteri teraba kuat
6) Sistem Endokrin
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan tidak ada kaku kuduk.
7) Sistem Muskuloskeletal
Kulit terasa hangat, tidak ada perubahan bentuk tulang, kekuatan otot ekstremitas atas
dan bawah
8) Sistem Integumen
- Karakteristik kulit : tidak ada lesi
- Warna : sawo matang
- Tekstur kulit : normal
- Suhu : akral hangat
- Kelembapan : normal
C. Aspek Psikologis
Pasien dan keluarganya merasa cemas serta khawatir dengan kondisi pasien saat ini.
D. Aspek Sosial
Hubungan dengan keluarga harmonis dan hubungan dalam masyarakat juga baik. Di
lingkungan tetangga pasien dianggap baik dan rajin mengikuti kegiatan kerja bakti.
E. Aspek Spiritual
Pasien melaksanakan ibadah shalat 5 waktu
4. Data Penunjang
a. Data Laboratorium (Hematologi, Analisis gas darah arteri, dll)
Tanggal dan Jam Pemeriksaan
No Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal Interpretasi
HEMATOLOGI RUTIN
1 Hemogoblin 12.7 g/dl 13.2 - 17.2 Rendah
2 Hematokrit 36 % 33 - 45 Normal
INDEX ERITROSIT
1 MCV 86 /um 80.0 – 96.0 Normal
HEMOSTASIS
1 PT 13 Detik 10.0 – 15.0 Normal
3 INR 0.91
KIMIA KLINIK
1 Glukosa darah 157 Mg/dl <110 Tinggi
puasa
2 SGOT 13 U/1 < 50 Normal
Temperature Rectal 0
Heart Rate +2
Respiratory Rate +1
𝐴𝑎𝐷𝑂2 0
𝑃𝑎𝑂2 0
PH 0
Serum Sodium 0
Serum Protassium 0
Serum Creatinine 0
Hematocrit 0
Serum 𝐻𝐶𝑂3 0
Glasgow Coma Scale (GCS) 15-15
Total 7
<44 years 0
f. SOFA score
Respiratory 153 3
Koagulasi 155 0
Hepar 0,37 0
Kardiovaskuler (MAP) 27 1
SSP (GCS) 15 0
Ginjal 50 ml/dl 3
5. Penatalaksanaan Medis
a. Ventilator
- Mode : simv (pc+ps)
- Triger : -20 cmH2O
- FiO2 : 50%
- PEEP :5
- RR Setting : 10
- I:E : 1:2
b. Obat-obatan
C. Nutrisi
1) Oral :-
3) Parenteral :-
6. Analisa Data
DS : -
DO :
- TD : 147/114 mmHg
- N : 61 x/menit
- Suhu : 36,50C
DS :-
DO :
- Pasien terlihat lemas
Ketidakseimbangan antara
- Pasien terpasang NGT Resiko intoleransi
suplai dan kebutuhan
- Pasien Terpasang Kateter urine aktivitas (00094)
oksigen
- Pasien bergerak terbatas
- Pasien Terpasang IVDL
- Pasien Terpasang ETT
DS : -
DO :
- Pasien terlihat meringis saat dilakukan
Nyeri Akut (00132) Agen Cedara Fisik
perawatan ETT dan oral hygiene
- Ada perdarahan pada bibir bagian atas
pasien
7. Diagnosa Keperawatan
1) Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan pola napas abnormal (00030)
2) Resiko intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai
dan kebutuhan oksigen (00094)
3) Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik (00132)
8. Intervensi
Resiko intoleransi aktivitas teratasi dengan kriteria hasil : tempat tidur pasien
Monitor Tanda-tanda
Vital (6680)
1. Monitor tekanan
darah, nadi, suhu
dan status
pernapasan pasien
Diagnosa
Senin, 16 Des 2019 Selasa, 17 Des 2019 Rabu, 18 Des 2019
keperawatan
Tn. R
No.Dx Jam Implementasi Respon pasien Jam Implementasi Respon pasien Jam Implementasi Respon pasien
Dx 1 14.00 Memposisika S : Tidak terkaji 08.30 Memposisika S: Tidak terkaji. 21.00 Memposisikan S: pasien
n pasien n pasien pasien untuk megatakan
untuk O : Pasien terlihat untuk memaksimalka sesak nafas
memaksimalk nyaman dengan memaksimalk n ventilasi berkurang.
an ventilasi posisi semi fowler an ventilasi
O: Respirasirate :
12x/menit, O:Pasien
terpasang O2 tampak sedikit
nasal canul 4 liter rileks dan
14.15 Melakukan
S: Tidak terkaji per menit. masih
suction jika
terpasanag O2
terdapat sekret
O:Respiratory rate nasal kanul 3
pada jalan 09.20 Melakukan
: 15 x/menit S: tidak terkaji liter per menit.
napas pasien suction jika
terdapat sekret
O: Pasien 21.15 Melakukan
pada jalan
tampak nafas suction jika S: pasien
napas pasien
tersengal- sengal terdapat sekret mengatakan
dan terlihat pada jalan nafas sudah
kelelahan. napas pasien terasa lega.
O: Respirasi
14.30 S: Tidak terkaji S: Tidak terkaji rate: 15
Memberikan Memberikan
09.30 x/menit, masih
terapi oksigen terapi oksigen
O: Pasien sudah terpasang O2
O: Pasien sedikit mulai nyaman nasal kanul 3
nyaman dengan dengan pemberian liter per menit.
pemberian terapi terapi oksigen
oksigen 21.30
Memberikan
S: Tidak terkaji S: Pasien
terapi oksigen
mengatakan
sesak napasnya
Memonitor 09.45 Memonitor O: Pasien tidak sudah
14.45 S: Tidak terkaji
status status bernapas berkurang
pernafasan pernafasan spontan.
O: Pasien tidak
bernapas RR : 12x/menit O: Pasien
spontan. terpasang sudah terlihat
RR : 10x/menit ventilator dan lebih tenang
terpasang ETT ketika bernapas
ventilator dan
ETT
22.00
Memonitor
S: Pasien
status
mengatakan
pernapasan
sudah bisa
bernapas dengan
rileks
O: Pasien
terlihat mulai
bernapas
spontan, RR :
16x/menit
Dx 2 15.00 Mengatur S: Tidak terkaji 11.00 Mengatur S: Tidak terkaji. 23.00 Mengatur S: Pasien
posisi klien posisi posisi klien mengatakan
dengan klien dengan bersedia.
melakukan dengan melakukan
mika-miki melakukan mika-miki
mika-miki
15.15 Memanta
S: Tidak terkaji
u tanda- 11.15 Mempertahan
S: Tidak terkaji
tanda vital kan posisi 23.15 Mengatur
O: Pasien tampak S: Pasien
pasien posisi 450
kooperatif O:Pasien mengatakan
Evaluasi
Hari 1 Hari 2 Hari 3
S : Tidak terkaji S : Tidak terkaji S: pasien megatakan sesak
Dx 1 nafas
O : - Pasien terlihat O: - Respirasirate : berkurang.
nyaman 12x/menit, terpasang
dengan posisi semi O2 O:
fowler Nasal canul 4 liter per - Pasien tampak sedikit
- Respiratory rate menit. rileks dan masih
: 10 x/menit - Pasien tampak terpasanag O2 nasal kanul
- Pasien sedikit napas tersengal- 3 liter per menit
nyaman dengan sengal dan terlihat - Respirasi rate: 15
pemberian terapi kelelahan. x/menit, masih terpasang
oksigen - Pasien sudah mulai O2 nasal kanul 3 liter per
- Pasien tidak nyaman dengan menit.
bernapas pemberian terapi - Pasien sudah terlihat
spontan. oksigen lebih tenang ketika
RR : 10x/menit - Pasien tidak bernapas
terpasang bernapas spontan. - Pasien terlihat mulai
ventilator dan RR : 12x/menit bernapas spontan, RR :
ETT Terpasang 16x/menit
ventilator
A: masalah belum ventilator dan ETT A: masalah teratasi
teratasi
P:lanjutkan intervensi A: masalah teratasi P: pertahankan intervensi
1. Monitoring sebagian 1. Pantau tanda-tanda
aliran oksigen. vital.
2. Pantau tanda – P: lanjutkan intervensi 2. Pertahankan posisi
tanda vital. 1. Pertahankan pasien.
3. Posisikan posisi pasien.
pasien untuk 2. Edukasi tentang
memaksimalkan pentingnya tidur
ventilasi. posisi 450
4. Atur posisi 450 3. Kolaborasi
5. Pertahankan pemberian O2
posisi nasal kanul 3 liter
pasien. per menit.
6. Edukasi tentang 4. Memposisikan
pentingnya tidur pasien untuk
posisi 450. memaksimalkan
7. Kolaborasi ventilasi.
pemberian O2 5. Pantau tanda –
nasal kanul 4 tanda vital.
liter per menit. 6. Posisikan pasien
untuk
memaksimalkan
ventilasi.
7. Atur posisi 450
8. Melakukan
suction jika
terdapat sekret
pada jalan napas
pasien
9. Memberikan terapi
oksigen
Dx 2 S: Tidak terkaji S: Tidak terkaji S: Pasien mengatakan bersedia.
O: - Klien sedikit O:
O: - klien kurang kooperatif, - Pasien tampak kooperatif
kooperatif, klien terlihat sudah mulai . klien terihat sudah
teratasi aktivitas.
2. Monitor 3. Kolaborasi
Hudak, C.,M., & Gallo, B.,M.. 2010. Keperawatan Kritis Holistik (VIII ed.Vol I). Jakarta: EGC.
Nurarif A. H & Kusuma H. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis
& NANDA NIC NOC. Yogyakarta:Media Action Publishing.