1-Potensi Pengembangan Industri Budidaya Perikanan

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 50

1

POTENSI DAN PENGEMBANGAN BUDIDAYA


PERIKANAN

Sinung Rahardjo
LEDAKAN POPULASI PENDUDUK DUNIA MEMICU KONSUMSI IKAN

Kebutuhan
Dasar
+
PENINGKATAN

Protein Omega
Tinggi 3

7,3 milyar 9 Milyar


POPULASI orang orang
(2013)
Peningkatan Peningkatan
(2050) Permintaan Produksi
Ikan
Penyakit
Degeneratif
240 JUTA 300 JUTA
ORANG ORANG
(2013)
PENDEKATAN EKOSISTEM
(2050)
PERIKANAN BUDIDAYA
strategi untuk mengintegrasikan kegiatan dalam
ekosistem yang lebih luas sedemikian sehingga
mendorong pembangunan yang berkelanjutan,
Conflict of kesetaraan dan resiliensi dari system social ekologi
Interest yang saling berkaitan (FAO, 2007)
PERTUMBUHAN PRODUKSI PERIKANAN

DATA DUNIA* DATA INDONESIA


20.00

15.00

JUTA TON
10.00
v
5.00

0.00

*Sofia, 2016

Aquaculture Capture

PRODUKSI AKUAKULTUR

PRODUKSI PERIKANAN
TANGKAP
INDONESIA, SALAH SATU PRODUSEN TERBESAR
AKUAKULTUR DUNIA
PRODUKSI PERIKANAN DUNIA
10 Besar Produsen Akuakultur Dunia
4
No. Country Tonnes (Thousand)
1 China 58,795.3
2 Indonesia 14,330.9
3 India 4,884.0
4 Viet Nam 3,411.4
5 Philippines 2,337.6
6 Bangladesh 1,956.9
7 Republic of Korea 1,567.4
8 Norway 1,332.5
9 Chile 1,227.4
Kontribusi Akuakultur terhadap
10 Egypt 1,137.1
Produksi Perikanan Dunia:
Source: FAO, 2016
• 1974: 7%
• 1994 : 26%
• 2014: 44,14 %

Source: FAO, 2016


KEKUATAN AKUAKULTUR INDONESIA
POTENSI LAHAN PERIKANAN BUDIDAYA 2015

Brackishwater
culture
Marine culture
Restoking
bahan pangan Rekreasi

Tujuan
Akuakultur
Bahan baku Umpan
industri

Ikan Hias
Terapi Ikan Bioremediasi
ISUE GLOBAL TERHADAP PRODUK BUDIDAYA
PERIKANAN SAAT INI

1. Keamanan Pangan (Food Safety)


2. Jaminan Kualitas (Quality Assurance)
3. Ketelusuran (Traceability)
4. Perdagangan bebas (Free Trade)
5. Rekayasa Gemetik (Genetically Modified
Organism)
6. Dampak Lingkungan (Eco-Labeling)
7. Keberlanjuran (Sustainable Aquaculture)
8. Kesejahteraan hewan (Animal Walfare)
9. Tanggung jawab sosial (social
responsibility)

DIPERLUKAN TEKNOLOGI DAN


PENGELOLAAN BUDIDAYA IKAN
YANG BERTANGGUNG JAWAB
Input Proses Output

Input Output
Benih Ikan yang Berkualitas
Air (Aman untuk dikonsumsi)
Pakan Produktivitas Tinggi
Vitamin Limbah Minimum
Obat-obatan Marketable
Bioactive Nilai jual tinggi

TEKNOLOGI
Efektifitas dan
Efisiensi
Mudah diterapkan
Biaya terjangkau
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELAYAKAN
AKUAKULTUR
KELAYAKAN
BUDIDAYA IKAN

SARANA
Kolam, kolam parit
LINGKUNGAN
Tanah, Iklim, perairan, dst Keramba
INPUT HARA
Pakan, pupuk
PENGARUH MANUSIA SPECIES IKAN
Sikap pasar, kebijakan Penanganan, stok benih
Hukum, kelembagaan TEKNOLOGI
Tingkat intensitas

FAKTOR-FAKTOR INDEPENDEN FAKTOR-FAKTOR DEPENDEN


PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
AKUAKULTUR DUNIA

Kemajuan yang sangat pesat


akibat dukungan Aquaculture
Engenering
❑ Sistem Filtrasi
❑ Sistem Aerasi
❑ Sistem Sterilisasi
❑ Biotechnology
❑ Rekayasa Genetik (Genetic
Engeenering)
STANDAR/SOP/KETENTUAN

TEKNOLOGI MANAJEMEN

AIR
AIR
PRODUKTIVITAS
(MEDIA)
KEBERLANJUTAN

BIOTA INOVATIF
(IKAN) WADAH
BIOTA
(IKAN) WADAH

EKOSISTEM
TUNTUTAN:
TEKNOLOGI :
PRODUKTIVITAS
(Productivity)
RESIRKULASI

KEBERLANJUTAN
BIOFLOK
(Sustainability)
AKUAPONIK

INOVATIF NANO BUBBLE


(Inovation)
SISTEM RESIRKULASI BUDIDAYA
Recirculating Aquaculture System (RAS)
RAS adalah sistem budidaya perikanan
dimana air atau media budidaya secara
serial didaur ulang dan digunakan kembali
dalam proses budidaya
KEUNTUNGAN
• Hemat air dan hemat tempat
• Kepadatan tinggi
• Meminimalkan buangan limbah
(daur ulang limbah)
• Terkontrol
• Peningkatan Biosecurity
• Keberlanjutan lingkungan
Bak Filter
Biologi
Bak Filter
Mekanik/Fisik
(Model Lamela)

Bak Budidaya
Unit Resirkulasi Ikan Hias

Akuarium Nama
spesifikasi
Fasiltas

Ikan Hias Sistem


resirkulasi, bak
semen 16 unit
dan 48
akuarium,

komoditas:
platy, guppy,
mas koki,
manfish

Bak Beton
Unit Resirkulasi Ikan Lele
C-FIRST

Nama Fasiltas Spesifikasi


Ikan Lele Sangkuriang Sistem resirkulasi, bak semen 8 unit ukuran 1,5 x 2 x 0,7 m,
Kepadatan : 5.000/bak, Produksi : 300-400 kg/bak
BUDIDAYA IKAN SISTEM
BIOFLOC

❑ Bioflok adalah kumpulan dari berbagai organisme baik bakteri,


jamur, protozoa, maupun algae yang tergabung dalam sebuah
gumpalan (floc).
❑ Bioflok berasal dari kata “BIOS” yang berarti kehidupan dan
“FLOC” yang artinya gumpalan. Pada awalnya teknologi bioflok
merupakan teknologi pengolahan limbah berupa lumpur aktif
yang melibatkan aktifitas mikroorganisme.
❑ Dalam konsep teknologi Bioflok, senyawa Nitrogen anorganik
(terutama amonia yang bersifat racun) didaur ulang menjadi
protein sel mikroba sehingga dapat dimakan ikan sebagai
makanan tambahan
Fungsi Bioflok

• Mengurai bahan organik dan


menghilangkan senyawa beracun
• Menstabilkan dan memperbaiki mutu air
• Mengubah amoniak menjadi protein sel
dengan menambahkan karbohidrat
• Menekan organisme pathogen
• Sebagai makanan tambahan bagi ikan
Kondisi yang mendukung
pembentukan flok

• Bahan organik yang cukup


• C/N ratio (minimal 12)
• Aerasi dan pengadukan
• Suhu Bakteri yang mampu
• pH dan Ion membentuk Flok:
Zooglea ramigera, Escherichia
• Karbon Dioksida
internedia, Paracolobacterium
• N/P Ratio aerogenoid, Bacillus subtilis,
Bacillus cereus, Flavobacterium,
Pseudomonas alcaligenes,
Sphaerotillus natans, Tetrad dan
Tricoda (Aiyusshirota)
PERSIAPAN MEDIA BUDIDAYA

❑ Pengisian air dilakukan hingga ketinggian minimal


80 cm, sumber air yang digunakan harus bersih
tidak tercemar.
❑ Sterilisasi air menggunakan:
Kaporit (20-30 gram/m3) atau HCl (1%) disempotkan
ke seluruh dinding dan dasar kolam, atau BKC
(Benzalkonium Chloride) 3 - 5 g/m3, atau PK
(Kalium Permanganat) 5 g/m3, dll
❑ Aerasi kuat selama minimal 3 hari hingga bau
kaporit hilang
Pembuatan Biofloc

1. Berikan KAPTAN (CaCO3) 100 gram/m3 dan diaerasi


kembali selama 1 hari
2. Esok harinya, tambahkan garam dengan dosisi 0,5 - 1
kg/m3 dan diaerasi terus
3. Esok harinya, berikan molase (tetes tebu) sebanyak
100 ml/m3. Dapat pula dengan gula merah atau gula
pasir dengan dosis 100 gram/m3.
4. Tambahkan probiotik dengan jenis seperti bakteri
Bacillus sp., Bacillus subtilis, Bacillus licheniformis,
Lactobacillus sp., Azotobacter sp.,
Pembuatan Biofloc

5. Tambahan pupuk organik dengan dosis 5 kg perkolam


untuk menumbuhkan pakan alami (plankton). Pupuk
organik dibiarkan terbungkus dalam karung dan di
letakkan di kolam. Syarat : pupuk kompos harus sudah
matang.
6. Biarkan selama 7-10 hari dan harus selalu diaerasi
7. Apabila sudah terbentuk floc atau kolam berwarna
hijau sampai coklat kekuningan maka bibit ikan lele
siap di tebar.
8. Padat tebar berkisar 700-2.000 ekor/m3 (sesuaikan
dengan kemampuan)
Pengelolaan Kualitas Air

1. Probiotik selalu diberikan sejak awal dgn dosis 2 ppm


(setiap minggu), di pertengahan 2-5 ppm (2
kali/minggu)
2. Karbohidrat : molases diberikan 3,6 liter utk 10 kg
pakan (protein 30%) atau 360 ml per kg pakan
3. Garam diberikan rutin 300-500 g/m3 dua minggu sekali
4. Kapur: dolomit 5-15 g/m3 seminggu sekali pada malam
hari
PEMBERIAN PAKAN

• Protein 30-45%
(menyesuaikan ukuran
Catatan:
panjang dan berat benih)
• Feeding Rate 3-5% dari • Memberikan pakan jangan sampai
biomas tersisa, dapat menimbulkan racun
dan pemborosan pakan
• Pemberian pakan harus
• Jangan “ganggu” lele sesaat
berasarkan sampling, setelah makan. Bisa menimbulkan
sampling dilakukan 2-4 stres, dan pakan bisa
minggu sekali dimuntahkan kembali
• Pakan menggunakan pelet • Jangan berikan pakan terlalu
pagi, menimbulkan penyakit
terapung
radang insang
Sumber: Youtube (Bioflok Farm 165)
AKUAPONIK
(Budidaya ikan bersama tanaman)

• Tujuan :
• Memproduksi ikan -→ memenuhi kebutuhan protein
• Memproduksi tanaman --→ sayuran organik
• Mengurangi limbah kotoran budidaya ikan
• Meningkatkan produktivitas usaha

• Kelebihan Sistem ini :


• Hemat air
• Mampu memanfaatkan lahan marginal
• Mampu meminimalkan energi yg terbuang
• Mampu meningkatkan kapasitas produksi ikan mampu memberikan
nilai tambah berupa ikan dan tanaman
• Ramah lingkungan
TEFA (Teaching Factory)
Tambak Wirausaha Taruna
Kegiatan Panen Udang
Inkubator bisnis
Enterpreneur Muda

Tambak Marginal milik H. Agus yang


dikerjasamakan dengan sistem bagi hasil
dengan KUB Taruna Mandiri TAK 47

Uji coba operasional tahun 2016


Rintisan tambak Busmetik Bpk H. Zaenuri di Wanayasa
Deseminasi Teknologi

Tambak Marginal sudah Tidak


beroperasi sejak tahun 1997

Panen Perdana, 18 Mei 2016

P. Sebatik, Kab. Nunukan, Kalimantan Utara


Aqua-Tourism
TERIMA KASIH

Addres:
Sekolah Tinggi Perirkanan
Jln. AUP Pasar Minggu – Jakarta Selatan 12520.
Email: snngrahardjo@gmail.com
Phone: 081385033025

Anda mungkin juga menyukai