Anda di halaman 1dari 3

Dalam memahami suatu bahasa yang akan dikaji menurut penuturnya, tidak cukup hanya diklasifikasikan

berdasarkan jenis praanggapannya saja, tetapi juga harus bisa dipahami berdasarkan bentuk kalimat
yang digunakan dalam pamflet tersebut. Tujuannya agar diketahui maksud tuturan tersebut. Selain
menjelaskan bentuk kalimat yang digunakan, penelitian ini juga memaparkan maksud yang terkandung
dalam pamflet sosialisasi pelestarian lingkungan di Kabupaten Wakatobi. Adapun pengertian maksud
ialah: (1) sesuatu yang dikehendaki, atau dapat diartikan pula sebagai tujuan; (2) arti; makna dari suatu
perbuatan, perkataan, peristiwa (Poerwadarminta, 2011: 865). Sehubungan dengan pragmatik, salah
satu hal yang dikaji ialah maksud penutur (speaker meaning) atau (speaker sense), sehingga maksud
yang diutarakan oleh penutur terikat dengan situsasi tutur (Wijana, 1996: 3). Wijana (1996: 10-11) juga
menyatakan bahwa terdapat sejumlah aspek yang senantiasa harus dipertimbangkandalam studi
pragmatik yang dikemukakan oleh Leech (1993: 20), diantaranya ialah aspek mengenai tujuan tuturan.

1Maksud tersebut dapat tersampaikan jika antara penutur dan mitra tutur memiliki pemahaman dan
pengetahuan yang sama yang melatarbelakangi sebuah tuturan serta konteks situasi yang terjadi dalam
tuturan, sehingga apabila tidak terjadi kesinambungan di dalamnya, maka maksud dari tuturan tersebut
tidak akan tersampaikan sebagaimana mestinya (Wijana, 2011: 15-16).

Kalimat adalah satuan gramatikal yang dibatasi oleh adanya jeda panjang yang disertai nada akhir turun
dan naik. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan suara naik turun, keras lemah, disertai jeda, dan
diakhiri intonasi naik dan turun. Sedangkan dalam wujud tulisan kalimat dimulai dengan huruf kapital
dan diakhiri dengan tanda baca titil (.), tanya (?), atau seru (!). Ramlan (2005: 23) membagi kalimat
berdasarkan bentuk sintaksisnya menjadi empat jenis yaitu: kalimat deklaratif, kalimat interogatif,
kalimat imperatif, dan kalimat ekslamatif.1

A. Kalimat deklaratif

Menurut pendapat Cook (1971: 38) kalimat deklaratif1adalah kalimat yang dibentuk untuk menyiarkan
informasi tanpa mengharapkan respon tertentu. 1Selanjutnya Ramlan (2005: 27) kalimat berita adalah
kalimat yang fungsinya untuk memberitahukan sesuatu kepada orang lain hingga tanggapan yang
diharapkan hanyalah berupa perhatian seperti tercermin pada pandangan mata yang menunjukan
adanya perhatian.1

Adapun ciri-ciri kalimat berita yaitu:

a) isinya memberitahukan tentang sesuatu;

b) intonasinya netral dengan nada suara berakhir turun;

c) tanggapan pembaca atau pendengar tidak ada (zero); dan

d) dalam tulisan, penulisan kalimat berita diawali dengan huruf kapital

dan diakhiri dengan tanda titik (.).

Contoh
12) Putri memiliki lima ekor kucing.

Contoh (12) merupakan kalimat deklaratif dengan maksud pengutaraannya untuk memberitakan.
Kalimat tersebut dituturkan untuk memberitakan bahwa penutur memiliki lima ekor kucing.2

B. Kalimat Interogatif

Kalimat interogatif (tanya) adalah kalimat yang berisi pertanyaan seseorang kepada orang lain dengan
tujuan memperoleh jawaban dari pihak yang ditanya. Adapun ciri-ciri kalimat tanya yaitu:

a) isinya menanyakan sesuatu;

b) intonasi tanya dengan nada suara naik pada akhir kalimat;

c) tanggapannya berupa jawaban;

d) dapat pula menggunakan partikel –kah yang berfungsi untuk

memperluas pertanyaan; dan2e) dalam tulisan, kalimat interogatif diawali dengan huruf kapital dan
diakhiri dengan tanda tanya (?).

Contoh

15) Dimanakah letak pulau Sumatera?

Contoh (15) merupakan kalimat interogatif yang maksud pengutaraannya hanya untuk bertanya. Kalimat
tersebut digunakan dengan maksud bertanya untuk menerima penjelasan dimana letak pulau Sumatera
tersebut.2

c. Kalimat Imperatif

Kalimat imperatif (perintah) adalah kalimat yang isinya menyuruh memberikan perintah kepada petutur
untuk melakukan sesuatu yang dikehendaki penutur. Ramlan (2005: 39) mengemukakan bahwa
berdasarkan fungsinya dalam hubungan situasi, kalimat perintah mengharapkan tanggapan yang berupa
tindakan dari orang yang diajak berbicara. Adapun ciri-ciri kalimat perintah yaitu:

a) isinya perintah untuk melakukan sesuatu berupa permohonan, ajakan, larangan, ejekan, atau harapan;

b) intonasi perintah dengan nada suara naik pada akhir kalimat;

c) tanggapannya berupa perbuatan;

d) dapat pula menggunakan partikel –lah;

e) kata kerja yang mendukung isi perintah biasanya merupakan kata dasar; dan

f) dalam tulisan, kalimat imperatif diakhiri dengan tanda seru (!).

Contoh
18) Makanlah nak!

Contoh (18) merupakan kalimat imperatif. kalimat Tersebut merupakan kalimat yang dituturkan oleh ibu
kepada anak yang isi tuturannya berupa perintah untuk makan. 3

d. Kalimat Ekslamatif

Kalimat ekslamatif (seruan) adalah kalimat yang isinya

mengungkapkan kekaguman perasaan. Kalimat seruan disebut juga

kalimat interjeksi. Adapun ciri-ciri kalimat seruan yaitu:

a) mengungkapkan rasa kagum seperti pujian, terkejut, takut, menyapa, atau menawarkan sesuatu;

b) urutan kalimatnya yaitu predikat + subjek;

c) biasanya terdapat partikel –nya pada predikat;

d) biasanya terdapat kata seru di depan predikat;

e) intonasi menunjukan keheranan dengan diakhiri nada naik; dan

f) dalam tulisan, Kalimat ekslamatif diakhiri dengan tanda seru (!).

Contoh

21) Pintarnya anak itu!

Contoh (21) merupakan kalimat ekslamatif yang maksud

pengutaraannya mengungkapkan kekaguman. Kalimat tersebut

digunakan dengan maksud mengagumi jika benar-benar “anak itu pintar”. 3

Anda mungkin juga menyukai