OLEH :
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.......................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................
DAFTAR TABEL ............................................................................
I. PENDAHULUAN ..................................................................
1.1 Latar Belakang ................................................................
1.2 Tujuan .............................................................................
1.3 Manfaat ................................................................ ...........
1.4 Perumusan Masalah .........................................................
II. KAJIAN PUSTAKA...............................................................
2.1 Pengertian dan Pentingnya Laporan Keuangan .................
2.2 Tujuan dan Manfaat Laporan Keuangan ...........................
2.3 Bentuk Laporan Keuangan ...............................................
2.4 Pengertian Akuntansi .......................................................
III. ANALISA KASUS.................................................................
3.1 Gambaran Umum Usaha Peternakan Babi .........................
3.1.1 Sejarah Perkembangan Usaha .................................
3.1.2 Lokasi Usaha..........................................................
3.1.3 Populasi Ternak Babi .............................................
3.1.4 Kandang .................................................................
3.1.5 Pakan dan Air Minum .............................................
3.1.6 Pencegahan dan Pengobatan Penyakit .....................
3.1.7 Pemasaran ..............................................................
3.2 Analisis Kasus .................................................................
IV. SIMPULAN DAN SARAN .....................................................
4.1 Peranan Laporan Keuangan dan Akuntansi .......................
4.2 Dana Investasi dan Modal Kerja .......................................
4.3 Pendapatan Penjualan Ternak Babi ...................................
4.4 Laporan Rugi Laba ..........................................................
4.5 Break Even Point (BEP) ...................................................
4.6 Neraca .............................................................................
4.7 Analisa Laporan Keuangan ..............................................
V. SIMPULAN DAN SARAN .....................................................
3.1 Simpulan .........................................................................
3.2 Saran ...............................................................................
VI. PENUTUP ............................................................................ .
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Daftar Penyusutan Peralatan Per Periode Pemeliharaan ...............
I. PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan paper ini adalah untuk memberikan gambaran
kepada pengusaha agribisnis mengenai peranan dan pentingnya pembuatan
laporan keuangan dan akuntansi dalam manajemen usaha agribisnis.
1.4 Metode Penulisan
Metode penulisan dalam pembuatan paper ini adalah metode
kepustakaan dan wawancara dengan pemilik usaha peternakan untuk
memperoleh data yang diperlukan.
II. KAJIAN PUSTAKA
• Analisis Solvabilitas
Analisis ini digunakan untuk menilai penggunaan pinjaman
untuk pembelajaran perusahaan. Analisis ini meliputi
- Total to Total Assets Ratio
Untuk mengetahui beberapa bagian dari keseluruhan kebutuhan
dana yang dibelanjai dengan hutang.
- Total to Total Equity Ratio
Untuk mengetahui bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang
dijadikan jaminan untuk keseluruhan hutang.
• Analisis Rentabilitas
Analisis ini berguna untuk mengetahui seberapa jauh efisiensi
penggunaan modal perusahaan. Analisis ini meliputi :
- Rentabilitas Ekonomi
Adalah perbandingan antara laba usaha dengan total aktiva yang
digunakan untuk menghasilkan laba tersebut dan dinyatakan dalam
prosentase.
- Rentabilitas Modal Sendiri
Adalah perbandingan antara jumlah laba yang tersedia bagi
pemilik modal sendiri di satu pihak dengan jumlah modal sendiri yang
menghasilkan laba tersebut di pihak lain.
- Return On Investment
Adalah untuk mengukur tingkat penghasilan bersih yang
diperoleh dari total aktiva perusahaan.
Apabila Liquiditas, Rentabilitas dan Solvabilitas
perusahaan baik maka perusahaan mempunyai kemampuan untuk
melakukan investasi aktiva tetap.
3.1.4 Kandang
Pada peternakan ini kandang yang digunakan adalah satu bangunan
dasar yang dibagi - bagi menjadi kandang penggemukan. Kandang pada
peternakan ini termasuk kandang permanen yang dapat dilihat dari bahan
dan konstruksi kandang, dimana atapnya terbuat dari genteng dan asbes,
dinding, tempat pakan dan tiang terbuat dari beton, lantai kandang terbuat
dari beton dan dibuat miring untuk memudahkan mengalirkan air pada saat
memandikan ternak. Tipe kandang yang digunakan adalah kandang ganda
yakni bangunan kandang terdiri dari dua baris yang saling berhadapan dan
terdapat gang diantaranya. Rata -rata luas kandang adalah 6 m 2 dengan
panjang 3 m, lebar 2 m dan tingginya 1 m untuk keempat sisinya.
Banyaknya kandang yang ada sebanyak 20 petak kandang, setiap petak
kandang diisi 5 ekor babi.
3.1.7 Pemasaran
Dalam hal pemasaran, peternakan ini telah melakukan kerjasama dengan
pedagang babi Ni Wayan Puspa yang beralamat di Br. Tegal Darmasaba
Kabupaten Badung.
Konsentrat 551
0,5 kg x 60 hari x 100 ekor x Rp. 3900,- Rp. 11.700.000,-
Bibit
100 ekor @ Rp. 250.000,- Rp. 25.000.000,-
Obat - obatan dan Vaksinasi Rp. 500.000,-
Tenaga kerja Pemilik
- Pemilik
Rp. 700.000,- x 1 orang x 6 bulan Rp. 4.200.000,-
- Tenaga Operasional
Rp. 400.000,- x 2 orang x 6 bulan Rp. 4.800.000,-
Biaya Listrik
Rp. 40.000,- perbulan x 6 bulan Rp. 240.000,-
Biaya Produksi
a. Biaya tidak tetap
Pakan Rp. 48.150.000,-
Bibit Rp. 25.000.000,-
Obat-obatan dan Vaksinasi Rp. 500.000,-
Listrik Rp. 240.000,-
Gaji tenaga kerja Rp. 4.800.000,-
Total biaya tidak tetap Rp. 78.690.000,-
b. Biaya tetap
Penyusutan Kandang dan Peralatannya Rp. 1.000.000,-
Penyusutan Gudang dan Peralatannya Rp. 75.000,-
Penyusutan Kendaraan Rp. 1.250.000,-
Penyusutan Instalasi Listrik Rp. 37.500,-
Penyusutan Instalasi Air Rp. 25.000,-
Pajak Bumi dan Bangunan Rp. 10.000,-
Gaji Pemilik Rp. 3.600.000,-
Pengembalian Pinjaman dan Bank
dengan bunga 1% perbulan Rp. 9.187.500,-
Total Biaya Tetap Rp. 15.775.000,-
Total Biaya Produksi Rp. 94.465.000,-
Pendapatan Netto Sebelum Pajak Rp. 8.000.000,-
Pajak Usaha 10% Rp. 800.000,-
Pendapatan Netto Setelah Pajak Rp. 7.200.000,-
4.5 Break Even Point (BEP)
BEP adalah suatu keadaan dimana perusahaan tidak rugi dan tidak
untung. BEP dinyatakan dengan rumus :
BiayaTetap
BEP =
BiayaVariabelTotal
1
TotalPenjualan
Pada Usaha peternakan ini BEP nya adalah
BEP =
Rp.15.775.000,
Rp.78.690.000,
1
Rp.102.465.000,
= Rp. 68.586.956,52
BEPdalamRupiah
BEP (Ekor) =
Harga rata rataperekor
Rp.68.586.956,56
=
Rp.1.035.000,
= 66 ekor
Benefit Cost Ratio (B/C)
Benefit
B/C =
Cost
Rp.102.465.000,
=
Rp.94.465.000,
= 1,08
Hasil dari Benefit Cost Ratio (B/C) adalah 1,08 (B/C > 1) menunjukkan bahwa
usaha peternakan ini layak untuk dilanjutkan karena memperoleh keuntungan.
4.6 Neraca
Ada dua bentuk yang umum digunakan dalam menyusun neraca yaitu
bentuk rekening/skontro (account form) dan bentuk laporan/vertical
(report form). Dalam bentuk rekening, aktiva ditempatkan disebelah kiri
dan passive (hutang beserta modal sendiri) ditempatkan disebelah kanan.
Neraca dalam bentuk laporan, aktiva ditempatkan di bagian atas
sedangkan hutang beserta modal sendiri ditempatkan di bawah aktiva
secara vertical. Berikut akan disajikan neraca usaha peternakan babi
tempat dilakukan praktek kerja:
Usaha Peternakan Babi
Neraca
Per 31 Desember 2006
Aktiva
Aktiva Lancar
- Kas Rp. 10.162.500,-
Aktiva Tetap
- Kandang dan Perlengkapannya Rp. 20.000.000,- Rp. 19.000.000,-
Penyusutan
Rp. 1.000.000,-
- Gudang dan Perlengkapannya Rp. 1.500.000,- Rp. 1.425.000,-
Penyusutan Rp. 75.000,-
- Kendaraan Rp. 25.000.000,- Rp. 23.750.000,-
Penyusutan Rp. 1.250.000,-
- Instalasi Listrik Rp. 750.000,- Rp. 713.000,-
Penyusutan Rp. 37.000,-
- Instalasi Air Rp. 500.000,- Rp. 475.000,-
Penyusutan Rp. 25.000,-
Total aktiva tetap
Rp. 45.363.000,-
Total Aktiva
Rp. 65.772.000,-
Passiva
Passiva Lancar
- Hutang Bank
Rp. 9.375.000,-
- Hutang Usaha Rp. 11.700.000,-
- Hutang Gaji Rp. 4.800.000,-
Total Passiva Lancar Rp. 11.700.000,-
Passiva Tetap
- Modal Sendiri Rp. 39.897.000,-
Total Passiva Tetap
Rp. 39.897.000,-
Total Passiva
Rp. 65.772.000,-
4.7 Analisa Laporan Keuangan
Dalam melakukan analisa laporan keuangan perusahaan, diperlukan
ukuran -ukuran tertentu. Ukuran yang sering digunakan adalah ratio.
Macam dari ratio sangat banyak, oleh karena i tu dapat dibuat menurut
kebutuhan penganalisa. Hasil - hasil dari analisa ini dapat dimanfaatkan
oleh pemilik atau manajemen untuk menyusun rencana yang akan
dilakukan di masa yang akan datang. Analisa laporan keuangan yang dapat
digunakan adalah Analisa keuangan.
Analisa keuangan digunakan untuk mengetahui sejauh mana
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban atas struktur
kekayaannya. Analisa yang digunakan adalah
a. Analisis Liquiditas
Merupakan analisis yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam melunasi hutang jangka pendek. Analisis ini meliputi:
- Current Ratio
Merupakan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang yang
segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar.
AktivaLancar
Current Ratio = x100%
HutangLancar
Rp .20.4090. 00,-
= x100%
Rp .25.8750. 00,-
= 78,88%
- Cash Ratio
Merupakan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang yang
harus dipenuhi dengan kas yang tersedia dalam perusahaan.
Kas
Cash Ratio = x100%
HutangLancar
Rp .10.1625. 00,-
= x100%
Rp .25.8750. 00,-
= 39,28%
- Quik Ratio
Merupakan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang yang
harus dipenuhi dengan aktiva lancar liquid.
Kas Piutang
Cash Ratio = x100%
HutangLancar
Rp .20.4090. 00,-
= x100%
Rp .25.8750. 00,-
= 78,88%
b. Analisis Solvabilitas
Analisis ini digunakan untuk menilai penggunaan pinjaman untuk
pembelanjaan perusahaan. Analisis ini meliputi
- Total to Total Assets Ratio
Untuk mengetahui beberapa bagian dari keseluruhan
kebutuhan dana yang dibelanjai dengan hutang.
TotalHutang
Debt Ratio = x100%
TotalAktiva
Rp.25.875.000,-
= x100%
21
Rp. 65.772.000,-
= 39,34%
Debt Ratio menurun artinya perusahaan yang dibiayai oleh
hutang semakin menurun.
- Total to Total Equity Ratio
Untuk mengetahui bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang
dijadikan jaminan untuk keseluruhan hutang.
TotalHutang
DER = x100%
TotalModalSendiri
Rp .25.8750. 00,-
= x100%
Rp .39.8970. 00,-
= 64,85%
Debt Equity Ratio perusahaan semakin menurun berarti perusahaan
mampu membayar hutang.
c. Analisis Rentabilitas
Analisis ini berguna untuk mengetahui seberapa jauh efisiensi penggunaan
modal perusahaan. Analisis ini meliputi :
- Rentabilitas Ekonomi
Adalah perbandingan antara laba usaha dengan total aktiva
yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut dan dinyatakan
dalam prosentase.
Laba Usaha
RE = x100%
TotalAktiva
Rp.8.000. 00,-
= x100%
Rp .65.7720. 00,-
= 12,16%
- Rentabilitas Modal Sendiri
Adalah perbandingan antara jumlah laba yang tersedia bagi
pemilik modal sendiri disatu pihak dengan jumlah modal sendiri yang
menghasilkan laba tersendiri di pihak lain.
Laba Bersih
RMS = x100%
ModalSendiri
Rp.8.000. 00,-
= x100%
Rp .39.8970. 00,-
= 20,05%
- Return On Investment
Adalah untuk mengukur tingkat penghasilan bersih yang
diperoleh dari total aktiva perusahaan.
Laba BersihSetelah Pajak
ROI = x100%
TotalAktiva
Rp.7.200. 00,-
= x100%
Rp .65.7720. 00,-
= 10,95%
V. SIMPULAN DAN SARAN
3.1 Simpulan
1. Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa laporan
keuangan dan akuntansi dalam usaha agribisnis memegang peranan
yang sangat penting untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan
agribisnis dan untuk mengetahui apakah terjadi penyimpangan
penggunaan anggaran keuangan perusahaan.
2. Berdasarkan laporan keuangan yang dibuat, usaha penggemukan babi
ini layak untuk dilanjutkan usahanya karena berdasarkan laporan rugi
laba usaha ini memperoleh keuntungan yang cukup besar dan
berdasarkan benefit cost ratio usaha ini yaitu 1,08, (B/C > 1)
menunjukkan bahwa usaha ini memperoleh untung.
3.2 Saran
Dapat disarankan bahwa setiap perusahaan agribisnis agar membuat
laporan keuangan akuntansi yang berkesinambungan untuk memberikan
gambaran keadaan keuangan perusahaan.
VI. PENUTUP
Harahap, S.S. 1993. Teori Akuntansi. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Tajidan. 2000. Dasar - Dasar Akuntansi Agribisnis. Penerbit Badan Kerja Sama
Perguruan Tinggi Negeri, Makasar.