305 C

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 4

Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 4, Nomor 1, Januari-Juni 2016

Gambaran pengetahuan siswa kelas XII SMA Negeri 7 Manado


terhadap miopia

1
Viany S. H. Lupa
2
J. S. M. Saerang
2
Yamin Tongku

1
Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Bagian Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
Email: vianyheidy@yahoo.com

Abstract: Nearsightedness is a refractive disorder which is the rays enter the eye without
accommodation and will be refrated in the front of retina. Nearsightedness is one of the causes
of low vision in children. Eye health in school student is important in learning activities. Many
students do not understand the importance of knowledge towards nearsightedness. Knowledge
is a very important domain that will affect an action. This was a descriptive study. This study
aimed to determine the description of student grade XII knowledges at SMA Negeri 7 Manado
towards nearsightedness. The results showed that the level of knowledge of student grade XII
of SMA Negeri 7 Manado towards nearsightedness was still considered enough with a
percentage of 56%.
Keywords: knowledge, student, nearsightedness

Abstrak: Miopia adalah suatu kelainan refraksi dimana sinar-sinar sejajar masuk ke bola mata
tanpa akomodasi akan dibiaskan di depan retina. Miopia adalah salah satu penyebab
penurunan ketajaman penglihatan pada anak-anak. Penglihatan yang baik sangat penting
dalam proses belajar mengajar. Banyak pelajar yang belum memahami pentingnya
pengetahuan tentang miopia. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk
terbentuknya tindakan seseorang. Jenis penelitian ini deksriptif. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui gambaran pengetahuan siswa kelas XII SMA Negeri 7 Manado terhadap miopia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan siswa kelas XII SMA Negeri 7
Manado terhahap miopia masih dianggap cukup dengan persentase sebesar 56%.
Kata kunci: pengetahuan, siswa, miopia

Penglihatan adalah salah satu aspek yang ketajaman penglihatan di dunia dan dapat
sangat penting dalam kehidupan. Terdapat menyebabkan kebutaan.3
lima jenis sdpenyakit mata tersering di Angka kejadian kelainan refraksi
Indonesia yaitu kelainan refraksi, cukup tinggi. Di dunia kelainan refraksi
konjungtivitis, pterigium, katarak, dan merupakan penyebab utama kebutaan
glaukoma.1,2 ketiga yaitu 0,14% setelah katarak (0,78%)
Kelainan refraksi mata adalah suatu dan glaukoma (0,20%).4 Berdasarkan data
keadaan dimana bayangan tegas tidak dari WHO prevalensi kelainan refraksi
dibentuk pada retina tetapi di bagian depan pada umur 5-15 tahun sebanyak 12,8 juta
atau belakang bintik kuning dan tidak orang (0,97%).5 Data dari VISION 2020,
terletak pada satu titik yang tajam. suatu program kerjasama antara
Kelainan refraksi yang tidak terkoreksi International Agency for the Prevention of
merupakan penyebab utama penurunan Blindness (IAPB) dan WHO, menyatakan
340
Lupa, Saerang, Tongku: Gambaran pengetahuan siswa...

bahwa pada tahun 2006 diperkirakan 153 kelas XII SMA Negeri 7 Manado. Sampel
juta penduduk dunia mengalami gangguan penelitian diambil dari sebagian populasi
visus akibat kelainan refraksi yang tidak yang sesuai dengan kriteria inklusi, seperti
dikoreksi.6 siswa kelas XII SMA Negeri 7 Manado
Di Indonesia, prevalensi kelainan yang hadir, bersedia dengan sukarela untuk
refraksi menempati urutan pertama pada dijadikan subjek dalam penelitian ini, dan
penyakit mata dan ditemukan jumlah bersifat kooperatif selama pengambilan
penduduk kelainan refraksi hampir 25% data
populasi penduduk atau sekitar 55 juta
jiwa. Tiga jenis kelainan refraksi yang HASIL PENELITIAN
paling sering dijumpai yaitu miopia, Kuesioner dibagikan pada sebagian
hipermetropia, dan astigmatisma.7 populasi yang memenuhi kriteria inklusi
Miopia (nearsightedness) adalah suatu dan diperoleh sebanyak 81 responden. Tiga
kelainan refraksi dimana sinar-sinar sejajar responden termasuk kriteria eksklusi,
masuk ke bola mata tanpa akomodasi akan sehingga subjek penelitian menjadi 78
dibiaskan di depan retina. Menurut responden.
perhitungan WHO, tanpa ada tindakan
pencegahan dan pengobatan terhadap Pengetahuan siswa berdasarkan jenis
miopia, mengakibatkan jumlah penderita kelamin responden
akan semakin meningkat. Dan berdasarkan Tingkat pengetahuan responden
laporan Institute of Eye Research berdasarkan jenis kelamin didapatkan pada
diperkirakan pada tahun 2020 penderita responden perempuan tergolong kurang
miopia akan mencapai 2,5 milyar 38,8% dan responden laki-laki tergolong
penduduk.8,9 sangat kurang 19,4% (Tabel 1).
Prevalensi penderita miopia pada
beberapa kelompok etnis sangat bervariasi. Tabel 1. Distribusi tingkat pengetahuan
Pada umumnya berkisar antara 15-18% dari responden berdasarkan jenis kelamin
seluruh populasi. Angka tertinggi pada
Jenis Jumlah Hasil % Kategori
orang asia dan paling sedikit pada orang kelamin responden skoring
kulit hitam. Prevalensi penderita miopia responden
juga tinggi pada kelompok orang dengan yang
menjawab
tingkat sosial ekonomi yang tinggi. 10,11 tahu
Miopia adalah salah satu penyebab L 30 151 19,4 Sangat
penurunan ketajaman penglihatan pada kurang
P 48 303 38,8 Kurang
anak-anak, sedangkan penglihatan yang
baik sangat penting dalam proses belajar
Pengetahuan siswa berdasarkan usia
mengajar. Dewasa ini terjadi kecende-
Pengetahuan responden berdasarkan
rungan peningkatan prevalensi miopia
usia didapatkan usia 16 tahun
diberbagai belahan dunia terutama di asia
berpengetahuan sangat kurang 19,6%,
dan peningkatan prevalensi miopia sangat
umur 17 berpengetahuan kurang 38,1%,
menonjol pada anak-anak usia sekolah.12
dan umur 18 tahun berpengetahuan sangat
kurang 0,6%.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang dilakukan ialah
Pengetahuan siswa berdasarkan kelas
deskriptif yang bertujuan untuk menggam-
jurusan
barkan pengetahuan siswa SMA Negeri 7
Tingkat pengetahuan responden
Manado terhadap miopia. Penelitian ini
berdasarkan jurusan didapatkan responden
dilaksanakan pada bulan November 2015
jurusan MIA berpengetahuan kurang 35%,
dan tempat penelitian di SMA Negeri 7
responden jurusan IS berpengetahuan
Manado. Populasi penelitian ialah siswa

341
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 4, Nomor 1, Januari-Juni 2016

kurang 20,3%, dan responden jurusan IB MIA sebanyak 44 orang (56,4%),


berpengetahuan sangat kurang 4,1%. selanjutnya responden jurusan IS sebanyak
26 responden (35,8%), dan yang paling
Tabel 2. Distribusi tingkat pengetahuan sedikit ialah responden jurusan IB
responden berdasarkan usia berjumlah 6 responden (7,8%). Berdasar-
kan tingkat pengetahuan yang diteliti
Usia Jumlah Hasil % Kategori
Responden skoring diketahui responden jurusan MIA dan IS
responden tergolong kurang, sedangkan responden
yang jurusan IB tergolong sangat kurang.
menjawab
tahu
16 27 153 19,6 Sangat Pengetahuan siswa kelas XII SMA
kurang Negeri 7 Manado terhadap miopia
17 49 297 38,1 Kurang
Pengetahuan merupakan salah satu
18 2 5 0,6 Sangat
kurang faktor yang berperan dalam pengembangan
kesehatan seseorang. Semakin banyak
Tabel 3. Distribusi tingkat pengetahuan pengetahuan seseorang terhadap miopia
responden berdasarkan kelas jurusan maka semakin baik tingkat kesehatan yang
dimiliki orang tersebut. Berdasarkan
Kelas Jumlah Hasil skoring % Kategori penelitian yang di lakukan di SMA Negeri
Jurusan Responden responden
yang 7 Manado didapatkan bahwa pengetahuan
menjawab siswa terhadap miopia tergolong cukup,
tahu dengan persentase sebesar 56%.
MIA 44 273 35 Kurang
IS 28 159 20,3 Kurang SIMPULAN
IB 6 32 4,1 Sangat Berdasarkan hasil penelitian dan
kurang
bahasan dapat disimpulkan bahwa,
pengetahuan siswa kelas XII SMA Negeri
BAHASAN 7 Manado terhadap miopia masih tergolong
Karakteristik responden cukup (56%).
Responden dalam penelitian ini
berjumlah 78 orang, sebagian besar
DAFTAR PUSTAKA
berjenis kelamin perempuan dengan jumlah 1. Ratanna R, Rares L, Saerang J. Kelainan
48 orang (61,5%), sedangkan responden refraksi pada anak di BLU RSU Prof.
yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak Dr. R. D. Kandou. e-Clinic.
30 orang (38,5%). Berdasarkan tingkat 2014;2(2):2.
pengetahuan yang diteliti diketahui tingkat 2. Smec group. 5 penyakit mata tersering di
pengetahuan perempuan tergolong kurang Indonesia. 25 April 2014. [cited 1 Oct
dan tingkat pengetahuan laki-laki tergolong 2015]. Available from: http://smec-
sangat kurang. group.com/news.php?extend.55.
Berdasarkan usia yang diteliti, sebagian 3. Ilyas S. Ilmu Penyakit Mata (4th ed).
besar responden berusia 17 tahun sebanyak Jakarta: FKUI, 2012.
4. Komariah C, Wahyu N. Hubungan status
49 orang (62,8%), selanjutnya usia 16
refraksi, dengan kebiasaan membaca,
tahun sebanyak 27 orang (36,6%), dan aktivitas di depan komputer, dan
yang paling sedikit berusia 18 tahun status refraksi orang tua pada anak
sebanyak 2 orang (2,6%). Tingkat sekolah dasar. Jurnal Kedokteran
pengetahuan responden yang berusia 16 Brawijaya. 2014;28(2):1-4
tahun tergolong sangat kurang, usia 17 5. Resnikof S. Global data on visual
tahun tergolong kurang, sedangkan usia 18 impairment in the year 2002. Bulletin
tahun tergolong sangat kurang. of the World Health Organization.
Berdasarkan kelas jurusan responden 2004;82(11).
yang di teliti, sebagian besar ialah jurusan 6. Hutahuruk M. Hubungan antara

342
Lupa, Saerang, Tongku: Gambaran pengetahuan siswa...

pengetahuan dengan sikap orangtua near work, school achievement, and


tentang kelainan refraksi pada anak. children’s refractive error.
Semarang: FK Universitas Investigative Ophthalmology &
Diponegoro; 2009. Visual Science. 2002;43(12):3633-40.
7. Ariestanti H, Anom S, Dewayani P. 10. Ballantyne A, Michaelson I. Textbook of
Characteristic of patients with the Fundus of the Eye (2nd ed).
refractive disorder at Eye Clinic of Baltimore: The Williams and Wilkin,
Sanglah General Hospital Denpasar, 1973.
Bali-Indonesia Period of 1st January 11. Fong D, Pruet R. Systemic association
– 31st December 2011. Bali Medical with myopia. In: Albert D, Jacobiec
Journal (BMJ). 2012;1(3):101-7. F, editors. Principles and Practice of
8. Saw S, Hong R, Zhang M, Fu Z, Ye M, Ophthalmology. Clinical pratice.
Tan D, Chew S. Near work activity Philadelphia. 1993;225(2):3142-44.
and myopia in rural and urban 12. Usman S, Nukman E, Bebasari E.
schoolchildren in China. Journal Hubungan antara faktor keturunan,
Pediatric Ophthalmology Strabismus, aktivitas melihat dekat dan sikap
2001. [cited 1 Oct 2015]. Available pencegahan mahasiswa fakultas
from: http://www.ncbi.nim.nih.gov kedokteran universitas riau terhadap
9. Mutti D, Mitchell G, Moeschberger L, kejadian miopia. Jurnal Kedokteran
Jones L, Zadnik K. Parental myopia, Universitas Riau. 2014;1(2):1-13.

343

Anda mungkin juga menyukai