305 C
305 C
305 C
1
Viany S. H. Lupa
2
J. S. M. Saerang
2
Yamin Tongku
1
Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Bagian Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
Email: vianyheidy@yahoo.com
Abstract: Nearsightedness is a refractive disorder which is the rays enter the eye without
accommodation and will be refrated in the front of retina. Nearsightedness is one of the causes
of low vision in children. Eye health in school student is important in learning activities. Many
students do not understand the importance of knowledge towards nearsightedness. Knowledge
is a very important domain that will affect an action. This was a descriptive study. This study
aimed to determine the description of student grade XII knowledges at SMA Negeri 7 Manado
towards nearsightedness. The results showed that the level of knowledge of student grade XII
of SMA Negeri 7 Manado towards nearsightedness was still considered enough with a
percentage of 56%.
Keywords: knowledge, student, nearsightedness
Abstrak: Miopia adalah suatu kelainan refraksi dimana sinar-sinar sejajar masuk ke bola mata
tanpa akomodasi akan dibiaskan di depan retina. Miopia adalah salah satu penyebab
penurunan ketajaman penglihatan pada anak-anak. Penglihatan yang baik sangat penting
dalam proses belajar mengajar. Banyak pelajar yang belum memahami pentingnya
pengetahuan tentang miopia. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk
terbentuknya tindakan seseorang. Jenis penelitian ini deksriptif. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui gambaran pengetahuan siswa kelas XII SMA Negeri 7 Manado terhadap miopia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan siswa kelas XII SMA Negeri 7
Manado terhahap miopia masih dianggap cukup dengan persentase sebesar 56%.
Kata kunci: pengetahuan, siswa, miopia
Penglihatan adalah salah satu aspek yang ketajaman penglihatan di dunia dan dapat
sangat penting dalam kehidupan. Terdapat menyebabkan kebutaan.3
lima jenis sdpenyakit mata tersering di Angka kejadian kelainan refraksi
Indonesia yaitu kelainan refraksi, cukup tinggi. Di dunia kelainan refraksi
konjungtivitis, pterigium, katarak, dan merupakan penyebab utama kebutaan
glaukoma.1,2 ketiga yaitu 0,14% setelah katarak (0,78%)
Kelainan refraksi mata adalah suatu dan glaukoma (0,20%).4 Berdasarkan data
keadaan dimana bayangan tegas tidak dari WHO prevalensi kelainan refraksi
dibentuk pada retina tetapi di bagian depan pada umur 5-15 tahun sebanyak 12,8 juta
atau belakang bintik kuning dan tidak orang (0,97%).5 Data dari VISION 2020,
terletak pada satu titik yang tajam. suatu program kerjasama antara
Kelainan refraksi yang tidak terkoreksi International Agency for the Prevention of
merupakan penyebab utama penurunan Blindness (IAPB) dan WHO, menyatakan
340
Lupa, Saerang, Tongku: Gambaran pengetahuan siswa...
bahwa pada tahun 2006 diperkirakan 153 kelas XII SMA Negeri 7 Manado. Sampel
juta penduduk dunia mengalami gangguan penelitian diambil dari sebagian populasi
visus akibat kelainan refraksi yang tidak yang sesuai dengan kriteria inklusi, seperti
dikoreksi.6 siswa kelas XII SMA Negeri 7 Manado
Di Indonesia, prevalensi kelainan yang hadir, bersedia dengan sukarela untuk
refraksi menempati urutan pertama pada dijadikan subjek dalam penelitian ini, dan
penyakit mata dan ditemukan jumlah bersifat kooperatif selama pengambilan
penduduk kelainan refraksi hampir 25% data
populasi penduduk atau sekitar 55 juta
jiwa. Tiga jenis kelainan refraksi yang HASIL PENELITIAN
paling sering dijumpai yaitu miopia, Kuesioner dibagikan pada sebagian
hipermetropia, dan astigmatisma.7 populasi yang memenuhi kriteria inklusi
Miopia (nearsightedness) adalah suatu dan diperoleh sebanyak 81 responden. Tiga
kelainan refraksi dimana sinar-sinar sejajar responden termasuk kriteria eksklusi,
masuk ke bola mata tanpa akomodasi akan sehingga subjek penelitian menjadi 78
dibiaskan di depan retina. Menurut responden.
perhitungan WHO, tanpa ada tindakan
pencegahan dan pengobatan terhadap Pengetahuan siswa berdasarkan jenis
miopia, mengakibatkan jumlah penderita kelamin responden
akan semakin meningkat. Dan berdasarkan Tingkat pengetahuan responden
laporan Institute of Eye Research berdasarkan jenis kelamin didapatkan pada
diperkirakan pada tahun 2020 penderita responden perempuan tergolong kurang
miopia akan mencapai 2,5 milyar 38,8% dan responden laki-laki tergolong
penduduk.8,9 sangat kurang 19,4% (Tabel 1).
Prevalensi penderita miopia pada
beberapa kelompok etnis sangat bervariasi. Tabel 1. Distribusi tingkat pengetahuan
Pada umumnya berkisar antara 15-18% dari responden berdasarkan jenis kelamin
seluruh populasi. Angka tertinggi pada
Jenis Jumlah Hasil % Kategori
orang asia dan paling sedikit pada orang kelamin responden skoring
kulit hitam. Prevalensi penderita miopia responden
juga tinggi pada kelompok orang dengan yang
menjawab
tingkat sosial ekonomi yang tinggi. 10,11 tahu
Miopia adalah salah satu penyebab L 30 151 19,4 Sangat
penurunan ketajaman penglihatan pada kurang
P 48 303 38,8 Kurang
anak-anak, sedangkan penglihatan yang
baik sangat penting dalam proses belajar
Pengetahuan siswa berdasarkan usia
mengajar. Dewasa ini terjadi kecende-
Pengetahuan responden berdasarkan
rungan peningkatan prevalensi miopia
usia didapatkan usia 16 tahun
diberbagai belahan dunia terutama di asia
berpengetahuan sangat kurang 19,6%,
dan peningkatan prevalensi miopia sangat
umur 17 berpengetahuan kurang 38,1%,
menonjol pada anak-anak usia sekolah.12
dan umur 18 tahun berpengetahuan sangat
kurang 0,6%.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang dilakukan ialah
Pengetahuan siswa berdasarkan kelas
deskriptif yang bertujuan untuk menggam-
jurusan
barkan pengetahuan siswa SMA Negeri 7
Tingkat pengetahuan responden
Manado terhadap miopia. Penelitian ini
berdasarkan jurusan didapatkan responden
dilaksanakan pada bulan November 2015
jurusan MIA berpengetahuan kurang 35%,
dan tempat penelitian di SMA Negeri 7
responden jurusan IS berpengetahuan
Manado. Populasi penelitian ialah siswa
341
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 4, Nomor 1, Januari-Juni 2016
342
Lupa, Saerang, Tongku: Gambaran pengetahuan siswa...
343