Anda di halaman 1dari 7

 Tujuan Praktikum

- Untuk mengetahui faktor-faktor perkembangan yang mempengaruhi pertumbuhan dan


perkembangan
- Mengamati pertumbuhan danperkecambahanbiji kacanghijau, kacang tanah dan jagung
- Untuk mengetahui perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan
- Untuk mengetahui dari masing-masing perlakuan yang diberikan pada tiap sampel tanaman

 Dasar Teori
Proses pertumbuhan dan perkembangan embrio pada tumbuhan sering disebut sebagai
perkecambahan. Biji yang berkecambah dapat membentuk planula karena didalamnya
mengandung embrio. Embrio atau lembaga mempunyai tiga bagian, yaitu radikula (akar
embaga), kotiledon (daun lembaga) dan kaulikalus (batang lembaga). Di dalam kegiatan yang
kalian lakukan akan menemukan calon individu baru (embrio) yang dilengkapi dengan
cadangan makanan.
Di dalam biji terdapat tumbuhan kecil yang merupakan hasil perkecambahan. Dua
macam jenis perkecambahan biji dapat dibedakan atas perkecambahan hypogeal dan epigeal.
Berdasarkan jumlah kotiledonnya tumbuhan berbiji dapat digolongkan menjadi dua macam,
yaitu tumbuhan yang memiliki satu keping biji (kotiledon) disebut tumbuhan monokotil
contohnya biji jagung dan kelapa, sedangkan tumbuhan yang memiliki dua keping
biji(kotiledon) disebut tumbuhan dikotil, contohnya biji kacang dan manga.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses hidup yang selalu terjadi
pada setiap makhluk hidup. Kedua istilah tersebut sering diucapkan untuk pengertian yang
sama. Padahal pertumbuhan dan perkembangan memiliki pengertian yang berbeda satu
sama lain. Pertumbuhan dapat diartikan sebagai peningkatan ukuran yang bersifat
permanent (tetap) dan tidak dapat balik ( Irrevisible), sedangkan perkembangan adalah
proses perubahan dalam bentuk.

Pada proses pertumbuhan selau terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh
peningkatan jumlah sel dan protoplasma. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan
bukan merupakan besaran sehingga tidak dapat diukur.Perkembangan pada tumbuhan
diawalai sejak terjadi fertilisasi. Calon Tumbuhan akan berubah bentuk dari sebuah telur
yang dibuahi menjadi zigot, embrio, dan akhirnya menjadi sebatang pohon yang kooh atau
rumput yang mudah digoyangkan oleh angina. Nama lain proses perkembangan adalah
morfogenesis.

Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan aktivitas


sintetis bahan mentah (bahan baku) berupa molekul sederhana dan molekul kompleks.

Tahapan yang dilalui selama melangsungkan proses tersebut adalah sebagai berikut :

a) Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak.
Tahap Pembesaran sel, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak.
Pada sel tumbuhan, peningkatantersebut biasanya disebabkanoleh penyerapan
air kedalam vakuola.
b) Tahap diferensiasi sel, yaitu perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran
tertentu menjadi bentukkhusus (terspesialisasi) melalui proses diferensiasi. Pada
akhirnya terbentuk jaringan, organ, dan individu.
Pertumbuhan awal tumbuhan berbiji dimulai dari biji.Biji mengandung potensi
yang dibutuhkan untuk tumbuh menjadi individu yang baru, misalnya embrio,
cadangan makanan, dan calondaun (calon akar).
Sebutir biji mengandung satu embrio. Embrio terdiri atas radikula (yang akan
tumbuh menjadi akar) dan planula ( yang akan tumbuh menjadi kecambah).
Cadangan Makanan bagi embrio tersimpan dalam kotiledon yang didalamnya
terkandung pati, protein, dan beberapa jenis enzim.Kotiledon dikelilingi oleh bahan
yang kuat, yang disebut testa.
Testa berfungsi sebagai pelindung kotiledon untuk mencegah kerusakan embrio dan
masuknya bakteri atau jamur kedalam biji.Testa memiliki sebuah lubang kecil,
disebut mikropil.Didekat mikropil terdapat hilum yang menggabungkan kulit
kotiledon.
Biji memiliki kandungan air yang sangat sedikit.Pada saat biji terbentuk, air di
dalamnya dikeluarkan sehingga biji mengalami dehidrasi. Akibat ketiadaan air, biji
tidak dapat melangsungkan proses metabolisme sehingga menjadi tidak aktif
(dorman). Dormansi biji sangat bermanfaat pada kondisi tidak nyaman (suasana
ekstrem, sangat dingin atau kering) karena struktur biji yang kuat akan melindungi
embrio agar tetap bertahan hidup.

Embrio berkembang didalam biji. Setelah fertilisasi, zigot mengalami rangakian


pembelahan sel. Salah satu dari dua sel yang berasal dari mitosis zigot akan
berkembang menjadi embrio asli, sedangkan sel yang lain menjadi bahan awal dari
jaringan suspensor.

Embrio didalam bakal biji (ovulum) berkembang menjadi massa bulat yang
mengandung ratusan sel. Massa sel tersebut berkembang menjadi jaringan primer
dan akhirnya membentuk seluruh jaringan utama tumbuhan dewasa, termasuk
kotiledon. Kotiledon berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan dan
perkecambahan (germinasi).
Pada kutub embrio ditemukan dua massa sel yang belum terdiferensiasi, yaitu
meristem apical ujung (terminal) dan meristem apical aka. Sel-sel tersebut berada
dalam kondisi dorman ketika biji pada masa dorminasi. Setelah biji berkecambah,
kedua massa sel tersebut berkembang menjadi daerah pertumbuhan batang dan
akar.
Perkembangan embrio terhenti stelah mencapai taqhapan tertentu, yaitu saat bakal
biji telah menjadi biji matang. Biji tersebut tetap, yaitu sesuai untuk
perkecambahan./ Di dalam biji yang matang, endosperma makanan telah
terdiferensiasi menjadi lapisan terluar sel (aleuron) dan massa sel terdalam
bertepung. Sel-sel aleuron menyintesis enzim a-milase.Enzim tersebut dapat
mengubah cadangan zat pati didalam endosperma menjadi gula yang dapat
digunakan oleh embrio.

Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen-komponen


biji yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tumbuhan
baru. Komponen biji tersebut adalah bagian kecambah yang terdapat didalam biji,
misalnya radikula dan plumula.
Perkembangan bij berhubungan dengan aspek kimiawi. Proses tersebut meliputi
beberapa tahapan, antara lain imbibisi, sekresi hormon dan enzim, hidrolisis
cadangan makanan, pengiriman bahan makanan terlarut dan hormone ke daerah
titik tumbuh atau daerah lainnya, serta asimilasi (fotosintetis).
Proses penyerapan cairan pada biji (imbibisi) terjadi melalui mikropil. Air yang masuk
kedalam kotiledon membengkak.Pembengkakan tersebut pada akhirnya
menyebabkan pecahnya testa.
Awal perkembangan disahului aktifnya enzim hidrolase (protease, lipase, dan
karbohidrase) dan hormone pada kotiledon atau endosperma oleh adanya air.Enzim
protease segera bekerja mengubah molekul protein menjadi asam amino.Asalm
amino digunakan untuk membuat molekul protein baru bagi membrane sel dan
sitoplasma.Timbunan pati di uraikan menjadi maltosa kemudian menjadi glukosa.
Sebagian glukosa akan diubah menjadi selulosa, yaitu bahan untuk membuat dinding
sel bagi sel-sel yang baru. Bahan makanan terlarut berupa maltosa dan asam amino
akan berdifusi ke embrio.
Semua proses tersebut memerlukan energi. Biji memperoleh energi melalui
pemecahan glukosa saat proses respirasi. Pemecahan glukosa yang berasal dari
timbunan pati menyebabkan biji kehilangan bobotnya.Setelah beberapa hari,
plumula tumbuh di atas permukaan tanah.Daun pertama membuka dan mulai
melakukan fotosintesis.
Berdasarkan posisi kotiledon dalam proses perkecambahan dikenal
perkecambahan hipogeal dan epigeal. Hipogeal adalah pertumbuhan memanjang
dari epikotil yang meyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di
atas tanah.Kotiledon relatif tetap posisinya.Contoh tipe ini terjadi pada kacang kapri
dan jagung.Pada epigeal hipokotillah yang tumbuh memanjang, akibatnya kotiledon
dan plumula terdorong ke permukaan tanah.Perkecambahan tipe ini misalnya terjadi
pada kacang hijau dan jarak.
 Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang memanjang baik yang terjadi
pada ujung akar maupun ujung batang. Pertumbuhan primer dapat diukur secara
kuantitatif yaitu dengan menggunakan alat auksanometer . Pertumbuhan primer
pada ujung akar dan ujung batang dapat dibedakan menjadi 3 daerah yaitu:
a. Daerah pembelahan sel, terdapat di bagian ujung akar. Sel-sel di daerah ini aktif
membelah (bersifat meristematik)
b. Daerah perpanjangan sel, terletak di belakang daerah pembelahan. Sel-sel di
daerah inimemiliki kemampuan untuk membesar dan memanjang.
c. Daerah diferensiasi sel, merupakan daerah yang sel-selnya berdiferensiasi
menjadi sel-sel yang mempunyai fungsi dan struktur khusus.

 Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan yang dapat menambah diameter
batang.Pertumbuhan sekunder merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu
kambium dan kambium gabus.Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil.
 Faktor eksternal/lingkungan: faktor ini merupakan faktor luar yang erat sekali
hubungannya dengan proses pertumbuhan dan perkembangan. Beberapa faktor
eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan adalah sebagai berikut:
· Air dan mineral
· Kelembaban.
· Suhu
· Cahaya
 Faktor internal : faktor yang melibatkan hormon dan gen yang akan mengontrol
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.

 Alat dan Bahan


- Biji kacang hijau dan jagung
- Tanah humus
- 4 lembar poly bag sebagai tempat untuk menanam tanaman
- Lidi dan Penggaris untuk mengukur tinggi batang
- Alat tulis
- Kertas label

 Langkah Kerja
1. Siapkan polybag, biji kacang hijau dan jagung
2. Rendamlah terlebih dahulu biji kacang hijau dan jagung dalam air
3. Setelah itu pilihlah biji dengan kualitas terbaik yakni yang tidak mengapung ke permukaan
4. Isilah polybag dengan tanah humus
5. Masukkan biji kacang hijau dan jagung ke dalam polybag yang sudah berisi tanah, 5 biji per-
polybag. Masing biji diberi bendera ( lidi ).
6. Amati dan ukur pertumbuhan biji-biji tersebut hingga menjadi tanaman selama 9 hari
7. Dari data yang diperoleh, analisis data tersebut kemudian sajikan dalam bentuk tabel
dan grafik
8. Buat kesimpulan dari hasil data tersebut

 Data Percobaan

- TABEL

1. Tabel Tumbuhan Kacang Hijau


NO BIJI TEMPAT HARI
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Kacang Hijau Gelap 0 0.5 2.3 6.1 9 12. 17. 24.9 30.3
Terang 0 0.2 1.5 5 8,75 10.25 12.3 15.5 20.4
2. Tabel Tumbuhan Jagung
NO BIJI TEMPAT HARI
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2 Jagung Gelap 0 0,1 2.8 5.3 8.5 11 15 19 25
Terang 0 0,1 1.5 3.3 5.9 6.2 9 11 12.6
KESIMPULAN :

Dari hasil penelitian,pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan biji


kacang hijau, kacang tanah, serta jagung dapat disimpulkan bahwa cahaya dapat
mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Proses pertumbuhan
dan perkembangan tumbuhan membutuhkan cahaya. Namun, banyak sedikitnya cahaya
yang dibutuhkan tiap tumbuhan berbeda-beda.
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap pertumbuhan yang dilakukan terhadap
biji-bijian yang diletakkan ditempat gelap, terang dan terik memiliki perbedaan. Hal ini
karena adanya pengaruh cahaya yang memperlambat kerja hormone auksin dalam
pertumbuhantanaman.

Lampiran
1. Kacang Hijau
2, Jagung
Laporan Praktikum Praktikum
Pengaruh Internal dan Eksternal
Pertumbuhan dan Perkembangan
Terhadap Tumbuhan

Disusun Oleh

Asa Gemilang Puja Esha


XII Mipa 5

Anda mungkin juga menyukai