Anda di halaman 1dari 59

KRISTALOGRAFI DAN

MINERALOGI
Pertemuan ke – 10
Pengenalan Batuan

Dr.mont. Andy Yahya Al Hakim Semester I 2019/2020


KLASIFIKASI BATUAN
 Batuan adalah benda padat yang terbentuk natural, yang
merupakan gabungan dari satu atau lebih mineral
 Berdasarkan cara terbentuknya, batuan umumnya dibagi
menjadi 3:
a. Batuan beku (igneous rock)
b. Batuan sedimen (sedimentary rock)
c. Batuan malihan/ metamorfik (metamorphic rock)
 Beberapa referensi menambahkan batuan piroklastik
(pyroclastic rock) ke dalam klasifikasi batuan
BATUAN
 Batuan beku adalah batuan yang terbentuk secara langsung
dari magma, baik jauh di dalam permukaan bumi (intrusif) atau
di dekat permukaan (ekstrusif)
 Batuan sedimen adalah batuan yang terendapkan di
lingkungan air (danau, sungai, laut), angin dan/ atau es, sebagai
produk pelapukan, erosi dan pengendapan di permukaan bumi
 Batuan malihan/ metamorfik adalah semua batuan dimana
mineral awalnya telah terubahkan karena perbedaan
temperatur, tekanan dan/ atau larutan. Batuan asal (protolith)
dapat berupa batuan beku, batuan sedimen atau batuan
malihan sendiri
BATUAN
 Batuan beku adalah batuan yang
terbentuk secara langsung dari magma,
baik jauh di dalam permukaan bumi
(intrusif) atau di dekat permukaan
(ekstrusif)
 Batuan sedimen adalah batuan yang
terendapkan di lingkungan air (danau,
sungai, laut), angin dan/ atau es, sebagai
produk pelapukan, erosi dan pengendapan
di permukaan bumi
 Batuan malihan/ metamorfik adalah
semua batuan dimana mineral awalnya
telah terubahkan karena perbedaan
temperatur, tekanan dan/ atau larutan.
https://gifer.com/en/Lx03
Batuan asal (protolith) dapat berupa
batuan beku, batuan sedimen atau batuan
malihan sendiri
BATUAN BEKU
 Batuan beku (Igneous rock; ignis = api) terbentuk dari
kristalisasi magma (cair) yang berasal dari kerak bumi
bagian bawah (lower crust) atau mantel bagian atas (upper
mantle) dengan temperatur yang sangat tinggi
 Laju pendinginan magma akan menentukan jenis batuan
beku yang terbentuk
Magma yang membeku
Pembekuan Pembekuan cepat menghasilkan ukuran
cepat lambat butir kristal yang kecil

Efek terhadap ukuran


Magma dengan bentuk
datar (pancake) akan
Efek terhadap bentuk membeku lebih cepat
dibanding yang berbentuk
bulat (blobs)
PEMBENTUKAN BATUAN BEKU:
INTRUSIF VS. EKSTRUSIF
Batuan beku
Ekstrusif
Lava dan abu
Dekat permukaan

Pembekuan
cepat, kristal
halus
Batuan beku
Intrusif

Pembekuan
Jauh dari lambat, kristal
permukaan kasar (besar) Dapur
magma
andyyahya©
Perlapisan batuan
BATUAN BEKU

Intrusif = Plutonik Ekstrusif = Volkanik


- Jauh dari permukaan -Dekat dengan permukaan
BATUAN BEKU INTRUSIF

 Batuan beku umumnya Batuan samping


memotong lapisan batuan lebih tua
yang lebih tua
 Batuan yang memotong ini Intrusi
disebut sebagai intrusi muda

https://web.mst.edu/ opensource material


BATUAN BEKU INTRUSIF

Gabbro

Piroksenit

Layered Igneous Complex, Konttijärvi, Finlandia andyyahya©


BATUAN BEKU INTRUSIF

 Batolit: intrusi ukuran >100 km2


 Stock: intrusi ukuran < 100 km2
 Dike (korok): intrusi memotong perlapisan
 Sill: intrusi sejajar dengan perlapisan

https://www.radford.edu/jtso/GeologyofVirginia/Rocks/GeologyOfVARocks2-3c.html oleh Roy Sites


BATUAN BEKU EKSTRUSIF
Batuan beku eksktrusif terbentuk
dari lava, yaitu batuan panas
yang cair yang mencapai
permukaan bumi

mendingin

Lava Basal, THR Juanda

http://geomagz.geologi.esdm.go.id/karembong-batu-selendang-
https://www.universetoday.com/82009/how-are-igneous-rocks-
dayang-sumbi/
formed/
BATUAN BEKU EKSTRUSIF
Batuan beku eksktrusif terbentuk
dari lava, yaitu batuan panas
yang cair yang mencapai
permukaan bumi

mendingin

Lava Bantal, Karangsambung

https://www.universetoday.com/82009/how-are-igneous-rocks-
formed/ andyyahya©
BATUAN BEKU EKSTRUSIF
T

Basalt – Pasirimpun, Bandung andyyahya©


BATUAN BEKU EKSTRUSIF

Kekar kolom basalt, Karangnunggal, Tasik andyyahya©


EKSTRUSIF VS. INTRUSIF

Butir halus: Butir kasar:


EKSTRUSIF INTRUSIF

AFANITIK FANERIK
Butiran tidak Butiran bisa dilihat
terlihat dengan mata
dengan mata telanjang
telanjang

Laju pembekuan sangat menentukan ukuran butir pada batuan.


Pembekuan cepat menghasilkan butir yang halus
https://web.mst.edu/ opensource material
TEKSTUR BATUAN BEKU
Granit Basalt

Batuan diamati
dengan lup /
kaca pembesar

Batuan diamati
dengan
mikroskop
polarisasi

Tekstur adalah kunci utama dalam identifikasi batuan beku. Tekstur ini diamati secara
megaskopis dan menggunakan sayatan tipis dengan mikroskop
https://web.mst.edu/ opensource material
TERMINOLOGI BATUAN BEKU

ULTRA ULTRA Warna gelap Silika sedikit


MAFIC BASA

MAFIC BASA

INTER- INTER-
MEDIATE MEDIER

FELSIK ASAM Warna terang Silika banyak


KLASIFIKASI BATUAN BEKU
Intrusif
Ekstrusif

65%

100%

65%

48%
https://web.mst.edu/ opensource material

% = jumlah silika
40%
30%
CARA MENGINGAT KLASIFIKASI BATUAN BEKU

Tekstur Pembekuan Asam Intermedier Basa Ultrabasa

Afanitik Ekstrusif Ryolit Andesite Basalt


Fanerik Intrusif Granit Diorit G
(G)
ranodiorit Peridotit
AE = RAB
• Acara AeroExpo (AE) membutuhkan Rancangan Anggaran Biaya
FI = GD(g)P
• Untuk menjadi pegawai Freeport Indonesia (FI), harus masuk melalui
Graduate Development Program (GD P)

Selipkan huruf “g”


MANA BATUAN MAFIK?
INTRUSIF?
FELSIK?
EKSTRUSIF?
Mafik/ Jumlah SiO2 sedikit
basa  warna gelap

Ekstrusif Intrusif

Felsik/ Jumlah SiO2 banyak


asam  Warna terang
https://web.mst.edu/ opensource material
PLATE TECTONICS AND IGNEOUS ROCKS

https://web.mst.edu/ opensource material


BATUAN BEKU INTRUSIF
Granit Asam Granodiorite Basa

Virtualmicroscope.org

Diorit Intermedier Peridotit Ultrabasa

Geology.com
BATUAN BEKU EKSTRUSIF
Ryolit Asam Basalt Basa

Virtualmicroscope.org

Andesit Intermedier

Geology.com
KRISTALISASI MAGMA
Magma yang kaya akan larutan
silikat awalnya mempunyai suhu yang
sangat panas.
Magma kemudian secara perlahan
mendingin, dan kristal mulai terbentuk
dan mengalami solidifikasi
(membentuk padatan).
Dengan berkurangnya temperatur,
kristal akan terus tumbuh dan
membesar, sampai seluruh larutan
magma habis
 Jika kita mengetahui temperatur
kristalisasi, maka kita bisa
memprediksi mineral apa saja yang
akan terbentuk. Inilah yang
ditunjukkan oleh Deret Bowen
KRISTALISASI MAGMA – DERET BOWEN
KRISTALISASI MAGMA – DERET KONTINYU
 Plagioklas mempunyai substitusi komposisi unsur, dimulai dari anortit
hingga albit
Albit Oligoklas - Andesin - Labradorit - Bitownit Anortit
NaAlSi3O8 CaAl2Si2O8
Kaya-Na Kaya-Ca
Anggota akhir
Anggota akhir

Asam Ultrabasa
KRISTALISASI MAGMA
 Kristalisasi magma dimulai dari pembentukan mineral olivin
 Ketika suhu mulai turun, terbentuk mineral piroksen dan plagioklas
feldspar, dst
 Kuarsa adalah mineral terakhir yang terkristalisasi

https://web.mst.edu/ opensource material


BATUAN PIROKLASTIK
 Piro= api, klastik = rusak, yaitu
batuan yang terbentuk dari letusan
(erupsi) material volkanik
 Batuan ini mengalami litifikasi dari
pusat erupsi

Tufa

https://www.sandatlas.org/tuff/

Lapili Sinabung – aliran piroklastik


https://www.sandatlas.org/tuff/

https://www.sandatlas.org/tuff/ https://www.volcanodiscovery.com
Ignimbrit tufa breksi

https://www.sandatlas.org/tuff/

Volkanik Blok/ bom , Gng Guntur andyyahya©

Menara suar, Cikoneng, Anyer andyyahya©

Volkanik Blok/ bom , Gng Krakatau andyyahya©


BATUAN
 Batuan beku adalah batuan yang terbentuk secara langsung
dari magma, baik jauh di dalam permukaan bumi (intrusif) atau
di dekat permukaan (ekstrusif)
 Batuan sedimen adalah batuan yang terendapkan di
lingkungan air (danau, sungai, laut), angin dan/ atau es, sebagai
produk pelapukan, erosi dan pengendapan di permukaan bumi
 Batuan malihan/ metamorfik adalah semua batuan dimana
mineral awalnya telah terubahkan karena perbedaan
temperatur, tekanan dan/ atau larutan. Batuan asal (protolith)
dapat berupa batuan beku, batuan sedimen atau batuan
malihan sendiri
Grand Canyon
dan
Green Canyon
Apa persamaannya?
Sama-sama tersusun dari batuan
sedimen

andyyahya©

https://www.nps.gov/grca/index.htm
PEMBENTUKAN BATUAN SEDIMEN

1. Pelapukan
2. Erosi
3. Transportasi
4. Sedimentasi
5. Burial
6. Diagenesa

https://web.mst.edu/ opensource material


JENIS BATUAN SEDIMEN
 Batuan sedimen klastis – fragmen
batuan yang tertransportasi secara fisis
akibat pelapukan dari batuan sebelumnya,
umumnya mineral silikat (kuarsa, piroksen)
atau fragmen batuan
Contoh: batupasir, batuserpih
 Batuan sedimen kimiawi atau biokimia
– batuan sedimen yang terbentuk secara
langsung secara kimiawi, baik melalui
reaksi kimia maupun aktivitas biotik),
umumnya di lingkungan laut
Contoh: batugamping, garam (evaporit)

https://giphy.com/gifs/rock-xW3faUg4DLn4Q
BATUAN SEDIMEN KLASTIS
Sumber:
pelapukan batuan secara fisika/
kimia di tempat yang tinggi yang
menghasilkan material ubahan

Transportasi:
air (sungai, laut); angin (gurun
pasir), es (daerah kutub)

Deposisi:
Ketika energi lemah untuk
membawa sedimen, material
mulai mengendap
TRANSPORTASI AIR/ ANGIN
 Kecepatan arus air di sungai atau angin
di gurun pasir akan menentukan ukuran
butir yang berpindah dari satu lokasi ke
lokasi lain
 Arus kencang: membawa butiran
berbagai ukuran
 Arus lemah: hanya membawa butiran
yang halus https://gifer.com/en/4O7N

 Material yang terbawa dari hulu sungai


umumnya berukuran besar dan runcing,
semakin jauh dari hulu sungai, sedimen
akan berubah menjadi halus dan relatif
membundar

https://gifer.com/en/XH0
TRANSPORTASI SEDIMEN KLASTIS

https://slideplayer.com/slide/8011639/
SKALA UDDEN-WENTWORTH
 Skala untuk mengklasifikasi dan
menjelaskan sedimen
berdasarkan ukuran butir
 Dari paling kasar hingga halus:
1. Bongkah (boulder): >256 mm
2. Kerakah (cobble): 64-256 mm
3. Kerikil (pebble) : 4-64 mm
4. Granula (granule): 2-4 mm
5. Pasir (sand): 1/16 – 2 mm
6. Lanau (silt): 1/256-1/16 mm
7. Lempung (clay): <1/256 mm

https://www.glossary.oilfield.slb.com/en/Terms/u/udden-wentworth_scale.aspx
Konglomerat

Batupasir
Batuserpih

https://www.sandatlas.org/sandstone/
TINGKAT KEBUNDARAN (ROUNDING)

https://web.mst.edu/ opensource material


BURIAL DAN DIAGENESA

• Sedimen yang telah


terendapkan akan
mengalami proses
burial, yang
mengakibatkan
temperatur dan
tekanan terhadap
sedimen tersebut
meningkat.
• Hal ini akan
mengubah SEDIMEN
menjadi BATUAN
SEDIMEN

https://web.mst.edu/ opensource material


HUKUM SUPERPOSISI
HUKUM SUPERPOSISI

Muda Tua

Bantarujeg, Majalengka, Jawa Barat andyyahya©


JENIS BATUAN SEDIMEN
 Batuan sedimen klastis – fragmen batuan yang tertransportasi secara fisis
akibat pelapukan dari batuan sebelumnya, umumnya mineral silikat (kuarsa,
piroksen) atau fragmen batuan
Contoh: batupasir, batuserpih
 Batuan sedimen kimiawi atau biokimia – batuan sedimen yang terbentuk
secara langsung secara kimiawi, baik melalui reaksi kimia maupun aktivitas
biotik), umumnya di lingkungan laut
Contoh: batugamping, garam (evaporit)

www.dynamicscience.com.au/tester/solutions1/chemistry/greenhouse/carbonates.htm
BATUAN SEDIMEN KIMIAWI
Sumber:
Ca+2, Mg+, Na+, K+ (kation) dalam bentuk larutan
CO3-2 SO4-2, Cl- (anion) dalam bentuk larutan
Dari pelapukan silikat, karbonat dan sulfida

Transportasi:
Dalam larutan melalui sungai atau laut

Deposisi:
Endapan evaporit: NaCl, KCl, gipsum
Endapan biotik: kalsit dan aragonit (CaCO3)
BATUAN KARBONAT
 Berbentuk bongkah atau terumbu, yang membentuk batugamping
 Terbentuk hanya di lautan yang dangkal dan temperatur yang hangat,
dimana matahari masih dapat menembus ke dasar lautan

https://www.liveaboard.com/diving/indonesia/raja-ampat
BATUAN SEDIMEN KIMIAWI
 Contoh batuan sedimen kimiawi adalah batugamping, yang sering
mengandung fosil
BATUAN
 Batuan beku adalah batuan yang
terbentuk secara langsung dari magma,
baik jauh di dalam permukaan bumi
(intrusif) atau di dekat permukaan (ekstrusif)
 Batuan sedimen adalah batuan yang
terendapkan di lingkungan air (danau,
sungai, laut), angin dan/ atau es, sebagai
produk pelapukan, erosi dan pengendapan
di permukaan bumi
 Batuan malihan/ metamorfik adalah
semua batuan dimana mineral awalnya
telah terubahkan karena perbedaan
temperatur, tekanan dan/ atau larutan.
Batuan asal (protolith) dapat berupa https://giphy.com/gifs/rock-xW3faUg4DLn4Q
batuan beku, batuan sedimen atau batuan
malihan sendiri
METAMORFISME

https://web.mst.edu/ opensource material


https://web.mst.edu/ opensource material
BATUAN MALIHAN
 Batuan malihan/ metamorfik
mengalami perubahan temperatur dan
tekanan yang tinggi (>200°C dan
>300 Mpa)
 Beberapa tekstur batuan metamorf:
a. Foliasi
- Batuan terlihat mempunyai perlapisan
-Terbentuk di daerah yang mengalami
https://courses.lumenlearning.com/wmopen-geology/chapter/outcome-
deformasi yang sangat kuat serta metamorphic-rocks/
mempunyai diferential stress
Contoh:
-Sabak (slate): terkristalisasi sedikit, metamorfisme rendah dari serpih (shale)
atau abu vulkanik
-Filit (phyllite): seperti sabak, sedikit lebih kasar, temperatur lebih tinggi
-Sekis (schist): foliasi ditunjukkan oleh kristal mineral yang lebih besar
-Genes (gneiss): tekstur sangat kasar, menunjukkan partial melt
BATUAN MALIHAN

http://www.geologyin.com/2014/11/metamorphic-rock-textures.html
https://web.mst.edu/ opensource material
BATUAN MALIHAN
b. Non-foliasi
- Tidak mempunyai perlapisan (foliasi)
- Terbentuk pada lingkungan dimana deformasi minimal
- Umum pada mineral-mineral yang berbentuk ekuidimensional
Non-foliasi
Batuan asal (protolith) Batuan malihan
Batupasir Kuarsit
Batugamping Metamorfisme
Metamorfisme Marmer
Berbagai batuan beku/ Hornfels
sedimen/ metamorf
Foliasi
Batuan asal (protolith) Batuan malihan
Granit Metamorfisme
Gneiss
Batulanau Sabak, filit, sekis, gneiss
Batuserpih Sekis
Tekstur foliasi Tekstur non-foliasi

Sabak Marmer

Filit Kuarsit
Tekstur foliasi Tekstur non-foliasi

Sekis mika Talc-soapstone

Gneiss Hornfels
Tekstur foliasi Tekstur non-foliasi

Sabak Amfibolit

Filit Lapis-lazuli
BATUAN MALIHAN – METAMORFISME DAN DEFORMASI

Filit, Latimojong,
Sulawesi
BATUAN MALIHAN – METAMORFISME DAN DEFORMASI

Sequoia National
Forest, California

https://web.mst.edu/ opensource material

Anda mungkin juga menyukai