BAB 1
PENDAHULUAN
Saat ini permasalahan kesehatan yang dihadapi cukup kompleks, upaya kesehatan
belum dapat menjangkau seluruh masyarakat meskipun Puskesmas telah ada di setiap
kecamatan yang rata-rata ditunjang oleh tiga Puskesmas Pembantu. Hal ini ditunjukkan
dengan masih tingginya angka kematian bayi yaitu 35 per 1000 kelahiran hidup (SDKI 2002-
2003) serta angka kematian ibu yaitu 307 per 100.000 kelahiriran hidup (SDKI 2002-2003),
Masalah kesehatan lainnya adalah munculnya penyakit-penyakit (emerging diseases) seperti
HIV/AIDS, SARS, Chickungunya, dan meningkatnya kembali penyakit penyakit menular
(re-emerging diseases) seperti TBC, malaria, serta penyakit yang dapat dicegah dengan
immunisasi. Sementara itu untuk penyakit-penyakit degeneratif seperti penyakit jantung dan
penyakit pembuluh darah, juga terjadi peningkatan. Keadaan ini semakin dipersulit dengan
masih terbatasnya jumlah sumber daya manusia baik dari aspek kuantitas maupun
kualitasnya. Rasio tenaga kesehatan dengan jumlah penduduk masih rendah, seperti halnya
tenaga perawat. Produksi perawat setiap tahun sekitar 40.000 perawat baru, dengan demikian
rasio terhadap jumlah penduduk 1 : 2850 (SKN 2004).
Upaya keperawatan kesehatan masyarakat merupakan upaya kesehatan penunjang
yang terintegrasi dalam semua upaya kesehatan Puskesmas termasuk dalam upaya kesehatan
wajib (Promosi kesehatan, Kesehatan lingkungan, KIA/KB, P2M, Gizi dan Pengobatan)
tetapi dapat juga sebagai upaya kesehatan pengembangan yang wajib dilakukan pada daerah
tertentu. Dengan terintegrasinya upaya Perkesmas ke dalam upaya kesehatan wajib maupun
upaya pengembangan, diharapkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dapat lebih
bermutu karena diberikan secara holistik, komprehensif pada semua tingkat pencegahan.
Kesehatan merupakan faktor yang sangat penting dalam tahapan hidup manusia.
Dengan kondisi yang sehat, manusia dapat melakukan aktivitas sehari-harinya dengan baik,
tanpa terganggu oleh kesehatan tubuh yang kurang optimal. Masyarakat di Indonesia masih
terbilang terbelakang dalam hal menjaga kesehatan, mereka masih kurang menyadari akan
pentingnya untuk menjaga kesehtan diri, keluarga dan lingkungannya, yaitu memahami akan
pentingnya promotiv dan preventif atau lebih kita kenal dengan lebih baik mencegah dari
pada mengobati. Dengan kurangnya kesadaran tersebut mengakibatkan masyarakat di
Indonesia terutama masyarakat awam sangatlah mudah untuk terjangkit penyakit. Melihat
semua masalah kesehatan tersebut, perlu adanya perbaikan dibidang kesehatan.
Oleh karena itu, sangatlah perlu terselenggaranya berbagai upaya kesehatan, baik
upaya kesehatan perorangan maupun upaya kesehatan masyarakat yang sesuai dengan azas
penyelenggaraan sesuai salah satu fungsi dari puskesmas. Untuk memperbaiki kesehatan
masyarakat tersebut, perlu ditunjang oleh manajemen puskesmas yang baik agar puskesmas
benar-benar berfungsi sesuai dengan tugasnya.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PUSKESMAS
2.1.1 Pengertian Puskesmas
Puskesmas adalah suatu unit organisasi fungsional yang merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping
memberikan pelayanan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat
dalam suatu wilayah kerja dalam bentuk usaha-usaha kegiatan pokok.
Puskesmas unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung
jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan disuatu wilayah kerja.Yang dimaksud
dengan Unit Pelayanan Teknis Dinas yang selanjutnya disebut UPTD, yakni unit organisasi
di lingkungan dinas kota yang melakukan tugas teknis operasional.Yang dimaksud dengan
pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Pengertian pembangunan kesehatan juga
meliputi pembangunan yang berwawasan kesehatan, pemberdayaan Kecamatan adalah batas
wilayah kerja Puskesmas dalam melaksanakan tugas dan fungsi pembangunan kesehatan.
Dari uraian singkat diatas, jelas bahwa Puskesmas adalah satu satuan organisasi yang
diberikan kewenangan kemandirian oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk
melaksanakan tugas-tugas operasional pembangunan kesehatan di wilayah Kecamatan.
Puskesmas merupakan suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang
merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat dan membina peran serta masyarakat
di samping memberikan pelayanan menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah
kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.
Puskesmas merupakan salah satu tempat yang di dalamnya terjadi proses pertukaran
informasi dengan kolaborasi, mobilitas, dan integrasi data, baik di dalam Puskesmas itu
sendiri atau dalam hubungan keluar dengan Dinas Kesehatan yang membawahinya. Dalam
penanganan seorang pasien bisa melibatkan beberapa aspek, seperti laporan pemeriksaan
aboratorium, ketersediaan kebutuhan lain seperti rekam medik pasien.
Puskesmas memiliki wilayah kerja yang meliputi satu kecamatan atau sebagian dari
kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografi dan keadaan
infrastruktur lainnya merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja
puskesmas. Untuk perluasan jangkauan pelayanan kesehatan maka puskesmas perlu ditunjang
dengan unit pelayanan kesehatan yang lebih sederhana yang disebut puskesmas pembantu
dan puskesmas keliling.
Khusus untuk kota besar dengan jumlah penduduk satu juta jiwa atau lebih, wilayah
kerja puskesmas dapat meliputi satu kelurahan. Puskesmas di ibukota kecamatan dengan
jumlah penduduk 150.000 jiwa atau lebih, merupakan puskesmas Pembina yang berfungsi
sebagai pusat rujukan bagi puskesmas kelurahan dan juga mempunyai fungsi koordinasi.
2.1.2 Tujuan Puskesmas
Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah
mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional, yakni meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi orang yang bertempat tinggal di
wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
2.1.3 Fungsi Puskesmas
Fungsi puskesmas ada 3, yaitu: pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
yang berarti puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan
pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya,
sehingga berwawasan serta menduku ng pembangunan kesehatan. Disamping itu puskesmas
aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program
pembangunan diwilayah kerjanya. Khusus untuk pembangunan kesehatan, upaya yang
dilakukan puskesmas adalah mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan
penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
Pusat pemberdayaan masyarakat berarti puskesmas selalu berupaya agar perorangan
terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki
kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat,
berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber
pembiayaannya, serta ikut menetapkan,
yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku sehat, memiliki
kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata
serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi- tingginya.Indikator Kecamatan Sehat yang
ingin dicapai mencakup 4 Indikator yaitu:
1.Indikator Lingkungan sehat
2. Indikator Prilaku sehat
3. Indikator Pelayanan Kesehatan yang Bermutu
4. Indikator Derajat Kesehatan yang Optimal
2.2.2 Misi Puskesmas
Ada empat misi Puskesmas yaitu:
1. Menggerakkan pembangunan Kecamatan yang berwawasan kesehatan. Puskesmas akan
selalu menggerakan pembangunan sektor lain agar memperhatikan aspek kesehatan,
yaitu agar pembangunan tersebut mendorong lingkungan dan perilaku masyarakat
semakin sehat.
2. Mendorong kemandirian masyarakat dan keluarga untuk hidup sehat. Puskesmas selalu
berupaya agar keluarga dan masyarakat makin berdaya dibidang kesehatan, melalui
peningkatan pengetahuan dan kemampuan untuk hidup sehat.
3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan
terjangkau. Puskesmas harus selalu berupaya untuk menjaga agar cakupan dan kualitas
layanannya tidak menurun, bahkan kalau bisa ditingkatkan agar semakin besar
cakupannya dan semakin bagus kualitas layanannya.
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta
lingkungannya. Puskesmas selalu berupaya agar derajat kesehatan individu, keluarga dan
masyarakat dapat terpelihara bahkan semakin meningkat seiring dengan derap
pembangunan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas.
ketiga fungsi puskesmas. Dasar pemikirannya adalah pentingnya menerapkan prinsip dasar
dari setiap fungsi puskesmas dalam menyelenggarakan setiap upaya puskesmas, baik upaya
kesehatan wajib maupun upaya kesehatan pengembangan. Azas penyelenggaraan puskesmas
yang dimaksud adalah azas pertanggungjawaban wilayah, azas pemberdayaan masyarakat,
azas keterpaduan dan azas rujukan.
2.3.1. Azas Penyelengaraan Puskesmas
Azas penyelengaraan Puskesmas yang dimaksud adalah :
1. Azas pertanggung jawaban wilayah
Puskesmas harus bertanggung jawab meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya, dengan kegiatan antara lain:
a. Menggerakkan pembangunan berbagai sektor tingkat Kecamatan sehingga berwawasan
kesehatan
b. Memantau dampak berbagai upaya pembangunan terhadap kesehatan masyarakat di
wilayah kerjanya.
c. Membina setiap upaya kesehatan strata pertama yang diselenggarakan oleh masyarakat
dan dunia usaha di wilayah kerjanya.
d. Menyelenggarakan upaya kesehatan strata pertama secara merata dan terjangkau di
wilayah kerjanya.
2. Azas Pemberdayaan Masyarakat
Puskesmas wajib memperdayakan perorangan, keluarga dan masyarakat, agar
berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya Puskesmas dengan kegiatan antara lain:
a. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak, Posyandu, Polindes, Bina Keluarga Bahagia (BKB).
b. Upaya Pengobatan : Posyandu, Pos Obat Desa (POD).
c. Upaya Perbaikan Gizi : Posyandu, Panti Pemulihan Gizi, Keluarga Sadar Gizi.
d. Upaya Kesehatan Sekolah : Dokter Kecil, Penyertaan guru dan orang tua / wali murid,
Saka Bakti Husada (SBH), Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren).
e. Upaya Kesehatan Lingkungan : Kelompok Pemakai air (Pokmair), Desa Percontohan
Kesehatan Lingkungan (DPKL).
f. Upaya Kesehatan Usia Lanjut: Posyandu Usila, Panti Wreda.
g. Upaya Kesehatan Kerja : Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK).
Kedudukan Puskesmas di antara berbagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama ini
adalah sebagai mitra. Di wilayah kerja Puskesmas terdapat pula berbagai bentuk upaya-
upaya kesehatan berbasis dan bersumber daya masyarakat seperti : Posyandu, Polindes,
Pos Obat Desa, dan Pos UKK. Kedudukan Puskesmas di antara berbagai sarana
pelayanan kesehatan berbasis dan bersumber daya masyarakat adalah sebagai pembina.
2.4.2 Organisasi Puskesmas
Struktur Organisasi
Struktur organisasi Puskesmas tergantung dari beban tugas masing-masing Puskesmas.
Penyusunan struktur organisasi Puskesmas di satu Kabupaten / Kota dilakukan oleh dinas
kesehatan Kabupaten / Kota, sedangkan penetapannya dilakukan dengan peraturan
daerah.Sebagai acuan dapat dipergunakan pola struktur organisasi Puskesmas yaitu
sebagai berikut :
a. Kepala Puskesmas
b. Unit Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu kepala Puskesmas dalam
pengelolaan :
- Data dan informasi
- Perencanaan dan penilaian
- Keuangan
- Umum dan kepegawaian
c. Unit Pelaksana Teknis Fungsional Puskesmas :
- Upaya Kesehatan Masyarakat, termasuk pembinaan terhadap UKMB
- Upaya Kesehatan Perorangan
d. Jaringan Pelayanan Perorangan :
- Unit Puskesmas Pembantu
- Unit Puskesmas Keliling
- Unit Bidan di Desa / Komunitas
Kriteria Personalia
Kriteria personalia yang mengisi struktur organisasi Puskesmas disesuaikan dengan tugas
dan tanggung jawab masing-masing unit Puskesmas. Khusus untuk kepala Puskesmas
kriteria tersebut dipersyaratkan harus seorang sarjana di bidang kesehatan yang kurikulum
pendidikannya mencakup kesehatan masyarakat.
Eselon Kepala Puskesmas
Kepala Puskesmas adalah penanggung jawab pembangunan kesehatan di tingkat
Kecamatan. Sesuai dengan tanggung jawab tersebut dan besarnya peran kepala
Puskesmas dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan di tingkat Kecamatan maka
jabatan kepala Puskesmas adalah jabatan struktural eselon IV.
Dalam keadaan tidak bersedia tenaga yang memenuhi syarat untuk menjabat jabatan IV,
ditunjuk pejabat sementara yang sesuai dengan kriteria Kepala Puskesmas yakni seorang
sarjana di bidang kesehatan masyarakat, dengan kewenangan setara dengan pejabat tetap.
BAB 3
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS
2) Sarana Kesehatan :
RS. Pemerintah : 1
RS. Swasta : -
RS. Khusus/RSIA : 1
Balai Pengobatan : 4
Rumah Bersalin : 4
Laboratorium : -
Apotik : 6
Optik : 3
Puskesmas Pembantu : 2
Toko Obat Berizin : 1
Praktek Dr. Umum Swasta : 4
Praktek Dr. Spesialis Swasta : 3
Praktek Drg. Swasta : 2
Praktek Bidan Swasta : 2
Batra : - Oukup : 2
- Dukun Patah : 2
Pos Kesehatan : 6
3. Ruang Pengobatan 1
4. Ruang Gigi dan Mulut 1
5. Ruang Obat 1
6. Ruang Rawat 2
7. Ruang Pertemuan 1
8. Ruang Gizi 1
9. Ruang Administrasi 1
10 Ruang Dokter 2
11. Gudang 3
12. Kamar Mandi 5
JUMLAH 13
BAB IV
UPAYA POKOK PUSKESMAS TUNTUNGAN
Tujuan
Agar individu dan kelompok masyarakat secara keseluruhan melaksanakan perilaku
hidup sehat
Agar individu dan kelompok masyarakat berperan aktif dalam upaya-upaya kesehatan,
serta ikut aktif dalam perencanaan dan penyelenggaraan Posyandu.
Kegiatan
Memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat di lingkungan wilayah kerja
Puskesmas Amplas di dalam maupun di luar gedung berbentuk kegiatan: Posyandu,
Posyandu lansia, Gizi, KB, Imunisasi dan lain-lain.
Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan membagikan brosur/leaflet
info kesehatan
Sasaran
Bayi, ibu hamil, ibu menyusui dan PUS (Pasangan Usia subur).
Tujuan
Mempercepat penurunan angka kematian bayi, Balita dan angka kelahiran
Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu untuk menurunkan IMR
Mempercepat diterimanya NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera)
Peningkatan dan pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka alih teknologi untuk
swakelola usaha-usaha kesehatan masyarakat
Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan
kegiatan lain yang menunjang sesuai kebutuhan.
Pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan pada masyarakat dalam usaha
meningkatkan cakupan penduduk dan geografi.
Menurut tingkatnya Posyandu dibagi 4 strata:
1. Pratama, kegiatan Posyandu strata ini belum mantap dan belum teratur tiap bulannya,
juga terbatas jumlah kader.
2. Madya, kegiatan Posyandu strata ini 8 (delapan) kali dalam setahun, mempunyai kader
sebanyak 5 orang dengan cakupan yang masih rendah dengan adanya dana sehat.
3. Purnama, kegiatan Posyandu strata ini lebih dari delapan kali dalam setahun dengan
kader lebih dari 5 orang dengan cakupan baik dan telah memiliki dana sehat.
4. Mandiri, kegiatan Posyandu strata ini sebanyak dua belas kali dalam setahun jumlah
kader lebih dari 5 orang, cakupan baik dan dana sehat sudah tersedia untuk lebih dari 50%
KK.
Kegiatan
Penggunaan sumber air bersih dan pembuatan WC yang memenuhi syarat kesehatan
Higiene dan sanitasi tempat tinggal mencakup :
1. Mendata tempat pembuangan sampah dan sarana jamban keluarga
2. Mendata sarana air minum
3. Mengadakan penyuluhan tentang kesehatan lingkungan
4. Mendemonstrasikan tentang sumur yang baik untuk kesehatan
Higiene dan sanitasi lingkungan, berupa pengawasan kesehatan tempat-tempat umum
serta tempat pengolahan dan penyajiannya.
Melaksananakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN)
Tujuan
Melaksanakan pemeriksaan pada ibu hamil yaitu: timbang berat badan, mengukur
tekanan darah, mengukur tinggi fundus uteri, pemberian tablet tambah darah, serta
vitamin A.
Memberikan penyuluhan pada ibu hamil mengenai keadaan gizi, perawatan
payudara, ASI ekslusif, kebersihan diri dan lingkungan serta P2P.
Kegiatan
Pemeriksaan dan pemeliharaan kesehatan ibu hamil dan ibu menyusui dan KB
Pertolongan persalinan di luar Rumah Sakit.
Pemeriksaan dan pemeliharaan anak.
Imunisasi dasar dan revaksinasi.
Pengobatan sederhana dan pencegahan dehidrasi pada anak yang menderita diare
dengan pemberian cairan per oral.
Penyuluhan gizi untuk meningkatkan status gizi ibu dan anak.
Bimbingan kesehatan jiwa anak.
Menjalankan kunjungan rumah.
Pendidikan kesehatan kepada masyarakat.
Pelayanan Keluarga Berencana
Permasalahan gizi di Indonesia merupakan masalah yang cukup berat dan komplit.
Pada hakekatnya disebabkan keadaan ekonomi yang kurang dan kurangnya pengetahuan
tentang nilai gizi dari makanan yang ada. Penyakit – penyakit karena kurangnya gizi di
Indonesia adalah defisiensi protein kalori, defisiensi vitamin A, dan defisiensi yodium.
Beberapa Kegiatan Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat adalah :
1. Mendata jumlah balita yang ada di wilayah kerja Puskemas
2. Melakukan survei terhadap keadaan gizi masyarakat terutama gizi balita.
3. Melaksanakan pemberian vitamin A dosis tinggi untuk mencegah defisiensi
vitamin A pada balita, juga diberikan pada ibu nifas. Vitamin A yang diberikan pada
bulan Februari dan Agustus setiap tahunnya yaitu :
Pada bayi umur 6 bulan s/d 11 bulan diberikan vitamin A dengan dosis 100.000 IU
(kapsul biru).
Pada bayi umur 12 bulan s/d 5 tahun diberikan vitamin A dengan dosis 200.000 IU
(kapsul merah).
4. Memberikan tablet penambah darah untuk mencegah dan mengobati anemia
pada ibu hamil dan menyusui.
5. Memberikan penyuluhan terhadap masyarakat untuk memanfaatkan
pekarangan dengan menanam sayuran dan buah-buahan serta memelihara ternak
terutama unggas.
a. Yang berguna untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit TBC pada anak.
b. Cara pemberian, diberikan pada bayi umur 0-11 bulan, diberikan sekali.
c. Lokasi pemberian, pada lengan kanan atas dengan injeksi intrakutan, dosis 0,05 ml.
DPT
a. Yang berguna untuk mencegah penyakit Difteri, Pertusis, dan Tetanus
b. Cara pemberian, diberikan pada umur 2-11 bulan, diberikan 3 kali interval 4 minggu.
c. Lokasi pemberian, pada paha bagian luar dengan injeksi intramuskular, dosis 0,5 ml.
Polio
a. Yang berguna untuk memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit Polio.
b. Cara pemberian, diberikan pada umur 0-11 bulan, diberikan 4 kali.
c. Diberikan dengan dosis 2 tetes per oral.
Campak
a. Yang berguna untuk memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit Campak.
b. Cara emberian, diberikan pada umur 9-11 bulan, diberikan 1 kali.
c. Lokasi pemberian pada lengan kiri dengan injeksi subkutan, dosis 0,5 ml.
Toxoid Tetanus
a. Yang berguna untuk memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit tetanus.
b. Cara pemberian, diberikan pada murid V SD, diberikan 2 kali dengan interval 4
minggu, dengan injeksi subkutan.
Hepatitis B
a. Yang berguna untuk memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit Hepatitis B.
d. Cara pemberian, diberikan pada umur 2-11 bulan, diberikan 3 kali interval 4 minggu.
e. Lokasi pemberian, pada paha bagian luar dengan injeksi intramuskular, dosis 0,5 ml.
Masih tingginya penyakit menular yang berhubungan dengan higiene dan sanitasi,
misalnya: Diare, Infeksi mata, Infeksi telinga dan Mastoid.
Masih tingginya angka penderita penyakit menular yang penularannya melalui vektor,
misalnya: Demam Berdarah.
Masih tingginya angka penderita penyakit menular yang ditulari secara langsung, TB
Paru, ISPA, Campak, Cacar air.
Kegiatan-kegiatan P2M berupa:
Mencari kasus sedini mungkin untuk melakukan pengobatan.
Memberikan penyuluhan kesehatan daerah wabah di Puskesmas.
Mengadakan imunisasi antara lain : BCG, DPT, Campak, Polio, DT dan TT.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengamatan dan pemberantasan
penyakit
Mengumpulkan dan menganalisa data tentang penyakit.
Melaporkan penyakit menular.
Menemukan kasus-kasus untuk mengetahui sumber penularannya.
Tindakan permulaan untuk menahan penjalarannya.
Menyembuhkan penderita hingga sehat.
Pemberian imunisasi.
Pemberantasan vektor nyamuk.
Pendidikan kesehatan
4.2.6. Upaya Pengobatan
Dalam usaha pengobatan penderita tidaklah diobati secara kuratif melainkan juga
memberikan pengertian tentang preventif terhadap penyakit. Di Puskesmas Amplas
dilaksanakan pengobatan gratis untuk pengobatan dasar bagi pasien rawat jalan dan
menolong penderita gawat darurat baik tindakan operasi terbatas maupun rawat inap
sementara seperti kecelakaan lalu lintas, persalinan, dan lain- lain.Pemeriksaan kesehatan
masyarakat Puskesmas, kegiatan yang dilakukan meliputi:
Pemeriksaan mendiagnosa penyakit dan memberikan obat melalui apotik yang ada di
Puskesmas.
Penyuluhan kepada pasien pada saat dilakukan pemeriksaan.
Mengirim penderita yang tidak mampu dan melanjutkan pengobatan setelah penderita
dikembalikan.
Pembagian
1. Pencatatan
Kegiatan Administrasi
Registrasi family folder
Registrasi kegiatan lain
2. Pelaporan
Laporan kejadian luar biasa
Laporan pencatatan jumlah penyakit dan pengunjung Puskesmas
Laporan kasus penyakit menular
Laporan kegiatan Puskesmas dan Posyandu
Laporan triwulan yaitu mencatat semua kegiatan Puskesmas dan rencana kerja
selama triwulan
Laporan tahunan yaitu mencatat semua laporan dalam satu tahun yang diambil dari
laporan bulanan
Laporan khusus berupa laporan kematian, penyakit dan obat
Tujuan
Menciptakan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik serta
memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka
pembentukan manusia seutuhnya. Kegiatan UKS di Puskesmas Amplas antara lain :
Mendata jumlah sekolah dan murid sekolah
Melakukan pemeriksaan berkala ke sekolah-sekolah yang ada di wilayah kerja
Puskesmas.
Memberikan pendidikan kesehatan melalui kegiatan intra atau ekstra kurikuler
misalnya pelatihan dokter kecil dan dokter remaja.
Memberikan pelatihan Guru UKS serta pembinaan
Melaksanakan penyuluhan kesehatan pribadi, kesehatan gigi, kesehatan lingkungan,
P2M, imunisasi, P3K, dll
Membuat rencana kerja bulanan dan membuat laporan kerja bulanan, triwulan dan
tahunan.
Kegiatan UKS di tingkat sekolah Dasar :
1. Penyuluhan mengenai:
a. Cuci tangan yang benar
b. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
c. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
d. Pemberantasan Penyakit menular
2. Pembentukan dokter kecil
Kegiatan UKS di tingkat SMP dan SMA :
1. Penyuluhan mengenai:
a. HIV-AIDS
b. Kesehatan Reproduksi
c. Merokok dan Narkoba
2. Pembentukan dokter remaja
Sampai saat ini jumlah dokter remaja belum ada dikarenakan belum dilakukan
pemilihan kepengurusan yang baru.
Tujuan
Kegiatan di Ruang Poli Umum II juga berupa pelayanan terhadap pasien yang datang
berobat dengan keluhan yang berbeda-beda. Di Ruang Poli Umum II terdapat satu orang
dokter umum yang bertugas menerima pasien yang datang. Para mahasiswa bertugas
membantu dokter untuk melakukan pemeriksaan baik pemeriksaan anamnesa maupun
pemeriksaan fisik.
Jumlah pasien yang berkunjung ke ruang Poli Umum hari Senin, 12 Mei 2014 adalah 4
pasien.
dokter gigi yang bertugas menerima pasien. Para mahasiswa bertugas membantu dokter gigi
menjalankan tugasnya dan memperhatikan tindakan yang dilakukan oleh pasien.
Jumlah pasien yang berkunjung ke ruang Poli Gigi dan Mulut hari Selasa, 13 Mei 2014
adalah 3 pasien.
2 orang mahasiswa di Ruang Apotek
Kegiatan di Ruang apotek berupa pelayanan terhadap pasien yang akan mengambil
obat yang telah diresepkan oleh dokter. Di ruang Apotek terdapat beberapa apoteker yang
bertugas memberikan obat kepada pasien. Mahasiswa bertugas membantu asisten apoteker
memberikan obat kepada pasien dan membantu mencampur obat yang biasanya dilakukan
penggerusan pada obat untuk anak-anak.
5.3. Hari III (Rabu, 14 Mei 2014)
Pada hari III ini kegiatan bertempat di Puskesmas Medan Tuntungan. Kegiatan di
puskesmas antara lain pukul 08.00 s/d 12.00 wib dan setelah itu mengantar surat ke kelurahan
Tanjung Selamat untuk izin Keluarga Binaan, bertemu dengan ibu Sharifah :
3 orang mahasiswa di Ruang KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)
Kegiatan di ruang KIA berupa pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil, ibu menyusui,
ibu bersalin, bayi, Balita, ibu nifasserta anak usia pra sekolah. Kegiatan yang dilakukan
antara lain :
Pemeriksaan dan pemeliharaan kesehatan ibu hamil dan ibu menyusui & KB
Pemeriksaan dan pemeliharaan anak.
Imunisasi dasar dan revaksinasi.
Pengobatan sederhana dan pencegahan dehidrasi pada anak yang menderita diare
dengan pemberian cairan per oral.
Bimbingan kesehatan jiwa anak.
Menjalankan kunjungan rumah.
Pendidikan kesehatan kepada masyarakat.
Pelayanan Keluarga Berencana
Jumlah pasien yang berkunjung ke ruang KIA pada hari Senin, 16April 2014 adalah 0
pasien.
2 orang mahasiswa di Ruang Poli Umum I
Kegiatan di poli umum antara lain memberikan pelayanan kesehatan terhadap
masalah kesehatan yang umum terjadi di masyarakat. Jenis penyakit yang sering terjadi dan
berkunjung ke poli umum antara lain : ISPA, diare, demam, dll.
Kegiatan di Ruang Poli Umum I juga berupa pelayanan terhadap pasien yang datang
berobat dengan keluhan yang berbeda-beda. Di Ruang Poli Umum I terdapat satu orang
dokter umum yang bertugas menerima pasien yang datang. Para mahasiswa bertugas
Warga di Jalan Sakura . Kegiatan diadakan pada pukul 10.00 – 12.30 dengan penanggung
jawab Ibu Norma. Kegiatan yang dilakukan antara lain :
Penimbangan bayi dan balita yang datang
Penyuluhan mengenai Tumbuh Kembang pada Anak
Pengamatan tentang tata cara imunisasi
Pengamatan tentang tata cara pengisian KMS
Jumlah Ibu dan Balita yang datang berkunjung ke Posyandu Jalan Sakura adalah
sekitar 16 orang.
Pada hari VII ini, kegiatan bertempat di Puskesmas Medan Tuntungan.
Kegiatan di Puskesmas Tuntungan antara lain kunjungan ke Posyandu Lansia yang
dilaksanakan di Rumah Warga di Jalan Sakura . Kegiatan diadakan pada pukul 10.00 –
12.30 dengan penanggung jawab Ibu Hotmauli Adelina. Kegiatan yang dilakukan antara
lain :
Pengobatan Umum
Penyuluhan mengenai Hipertensi
Pemeriksaan Gula darah
Jumlah Lansia yang datang berkunjung ke Posyandu sekitar 18 orang.
5.8. Hari ke VIII ( Jumat, 23 Mei 2014)
Pada hari VIII ini kegiatan bertempat di Puskesmas Medan Tuntungan.
Mahasiswa melakukan kunjungan kedua ke keluarga binaan. Di sana mahasiswa melakukan
beberapa kegiatan, antara lain :
Melakukan penyuluhan mengenai masalah PHBS dan kesehatan lingkungan
Melakukan pemeriksaan kesehatan sederhana (Tekanan darah, KGD)
FORM ISIAN
DI KOTA MEDAN
2014
KARAKTERISTIK SEKOLAH
Siapakah yg melatih dokter Pelatihan dokter kecil baru akan diadakan oleh
kecil pertama kali? Dinas Kesehatan Kota Medan bersama Puskesmas
Tuntungan
Ada
KARAKTERISTIK LINGKUNGAN
2. MCK, kamar mandi, WC, SDN 064025 terdiri dari 2 kamar mandi
wastafel cuci tangan terletak dibagian belakang gedung sekolah
Kebersihan kamar mandi kurang baik, lantai
keramik, bak mandi terbuat dari keramik
Air yang di tampung dalam bak tidak bersih
karena jarang dikuras
Jamban jenis jongkok juga terlihat tidak
terlalu bersih karena jarang dibersihkan
Tidak terdapat wastafel tempat cuci tangan
para siswa di bagian samping sekolah
namun sudah tidak berfungsi
STATUS KANTIN
3. Higienis Makanan yang dijual Cukup terjaga karena makanan dijual dengan
wadah
UKS
LEMBAR PENGAMATAN
HIGIENE DAN SANITASI KANTIN SEKOLAH
Identitas Kantin
1. Nama kantin : Kantin Sekolah
2. Alamat : Jl Flamboyan raya kel. Tanjung Selamat
3. Nama pemilik : Maskana
4. Jumlah karyawan : 3 orang
5. Jenis makanan yg dijual : Gorengan, es, kue.
6. Jumlah tenaga yg mengolah : 2 orang
No. Kategori Ya Tidak
Keadaan Kantin
2 Letak kantin jauh dari jalan raya dan tempat pembuangan sampah √
Peralatan
1 Peralatan yang sudah dipakai dicuci dengan air bersih dan sabun. √
Pengolahan makanan
Penyaji makanan
Jenis Makanan
Sanitasi Kantin
Air bersih yang tersedia tidak berbau, tidak berwarna dan tidak
2 √
berasa
4 Tempat sampah yang disediakan dibuat dari bahan yang kedap air √
Jenis jajanan yang dijual antara lain bakso bakar, es krim, minuman sirup berwarna.
Letak jajanan berada dpinggir jalan dan di atas parit sehingga bibit penyakit bisa dengan
mudah menghinggapi jajanan yang dijual
Sebagian besar makan tidak menggunakan/ menggunakan penutup sehingga lalat dan
debu dengan mudah dapat/ tidak dapat mengotori makanan
Minyak goreng digunakan berulang kali/ tidak sehingga terlihat/ tidak terlihat warnanya
sudah hitam pekat
Tidak dijumpai/ dijumpai adanya makanan dan minuman dengan warna yang mencolok
Hampir semua makanan dan minuman/ tidak semua makanan dan minuman
mencantumkan izin dari badan POM
Kesimpulan :
Kantin sekolah SDN 064025 berada di jalan Flamboyan Raya Kelurahan Tanjung
Selamat
Kantin sekolah berada di bagian samping depan sebelah kanan gedung sekolah
Kantin sekolah beratap seng, berlantai semen
Dari pengamatan yang dilakukan keadaan kantin, perlatan, pemilihan bahan baku,
penyimpanan bahan makanan,penyaji makanan, jenis makanan dan sanitasi makanan
belum higinis dan masih bisa tercemar bibit penyakit.
KANTIN SEKOLAH
KARAKTERISTIK ISTRI
Nama : Nurmauli br. Simanjorang
Tanggal lahir/Umur : 31 Maret 1972/ 42 tahun
Suku : Batak
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pedagang
KARAKTERISTIK KELUARGA
Jumlah anggota keluarga(termasuk KK) saat ini : 3 orang
Daftar anggota keluarga saat ini:
No Nama Status Tgl lahir/umur Pendidikan Pekerjaan
1 Tinoel Anak 12 Nopember 2013/ 6 bulan
Sahala
Sihombin
g
2
3
4
5
KARAKTERISTIK LINGKUNGAN
NO. PROFIL KETERANGAN
1. Rumah Rumah beratap genteng, berdinding beton ,
berlantai keramik dan memiliki 3 pintu, 1
di depan, 1 di samping rumah, dan 1 di
belakang, dan 2 pintu kamar tidur. Jendela
terdapat sebanyak 5 buah di halaman depan
rumah, 3 buah di sekitar ruang tamu, dan 2
buah di bagian belakang rumah. Terdapat 7
1. Ibu hamil -
a. Pemeriksaan
b. Pemberian tablet besi
(Fe)
c. Persalinan
2. Balita Dijumpai 1 orang balita
a. Status imunisasi Status imunisasi lengkap sampai usia 6 bulan
dan menunggu imunisasi campak
b. Antropometri Pada KMS bayi dinyatakan ibu status
tumbuh kembang baik
c. ASI eksklusif Tidak diberikan dikarenakan ibu tidak
memproduksi ASI
JAMINAN KESEHATAN
NO. PROFIL KETERANGAN
1. ASKES/JAMSOSTEK/LAI Keluarga memiliki jaminan kesehatan berupa
NNYA ASKES dan juga memiliki asuransi kesehatan
dari swasta.
KESIMPULAN
1. Keluarga binaan adalah sebuah keluarga Bapak Darwin Sihombing dan Ibu
Nurmauli br. Simanjorang, seorang kepala keluarga yang tinggal dengan istri,
dan 1 orang anak nya yang berjenis kelamin laki-laki yaitu Tinoel Sahala
Sihombing berusia 6 bulan. Pekerjaan Bapak Darwin Sihombing adalah PNS
Dinas Pertamanan.
2. Keluarga tinggal Rumah Rumah beratap genteng, berdinding beton , berlantai
keramik dan memiliki 3 pintu, 1 di depan, 1 di samping rumah, dan 1 di
FOLLOW UP KEGIATAN
Kunjungan Outcome Tanda
tangan
Kunjungan 1. Pada kunjungan kedua, setiap anggota keluarga
II diukur tekanan darahnya dan didapati tekanan
darah yang masih dalam batas normal. Pada
kunjungan kedua dilakukan penyuluhan tentang
PHBS dan cara aplikasi nya.
Kunjungan 1. Pada kunjungan ketiga dilakukan evaluasi
III terhadap penyuluhan PHBS. Didapati bahwa
keluarga sudah mulai menerapkan PHBS di
keluarga dengan dilihatnya adanya penggunaan air
bersih, jamban, kebiasaan merokok di dalam
rumah yang mulai dikurangi.
DOKUMENTASI
FORM ISIAN
PROFIL KESEHATAN KELUARGA BINAAN
DI KOTA MEDAN 2014
KARAKTERISTIK ISTRI
Nama : Rika Rahmadani
Tanggal lahir/Umur : 26 Oktober 1971 / 43 tahun
Suku : Minang
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
KARAKTERISTIK KELUARGA
Jumlah anggota keluarga(termasuk KK) saat ini : 10 orang
Daftar anggota keluarga saat ini:
d. Jenis obat-obatan -
4. Tanaman obat keluarga Tidak Ada
KARAKTERISTIK LINGKUNGAN
NO. PROFIL KETERANGAN
1. Rumah Rumah beratap seng, berdinding kayu,
berlantai keramik.
Rumah memiliki 1 pintu di depan.
Jendela terdapat sebanyak 1 buah di
ruang tamu.
Terdapat 6 ruangan di dalam rumah yaitu
1 ruang tamu, 3 kamar tidur, 1 kamar
mandi, dan 1 dapur yang terletak
bersebelahan dengan kamar mandi.
2. MCK Kamar mandi terletak di bagian dalam
rumah, berupa ruangan persegi yang
berdinding kayu, dan memiliki atap seng.
Kakus terbuat dari porselin dan
pembuangan menuju ke septic tank.
Septic tank berada di belakang rumah.
3. Air bersih Air bersih didapat dari PDAM.
4. Pembuangan limbah Pembuangan menuju ke septic tank. Septic
tank berada di belakang rumah.
b. Antropometri -
c. ASI eksklusif -
d.Vitamin A -
JAMINAN KESEHATAN
NO. PROFIL KETERANGAN
1. ASKES/JAMSOSTEK/LAI Anggota keluarga memiliki jaminan
NNYA kesehatan yaitu JAMKESMAS
KESIMPULAN
1. Keluarga binaan adalah sebuah keluarga Bapak Suparwoto, seorang kepala
keluarga yang tinggal dengan seorang istri dan 8 anak . Pekerjaan bapak
Suparwoto adalah seorang kuli bangunan.
2. Keluarga tinggal di rumah beratap seng, berdinding kayu, berlantai keramik
dan memiliki 1 pintu, di depan. Jendela terdapat sebanyak 1 buah di ruang
tamu. Terdapat 6 ruangan di dalam rumah yaitu 1 ruang tamu, 3 kamar tidur, 1
kamar mandi, dan 1 dapur yang terletak bersebelahan dengan kamar mandi.
3. Kamar mandi terletak di bagian dalam rumah, berupa ruangan persegi yang
berdinding kayu, dan memiliki atap seng. Kakus terbuat dari porselin dan
pembuangan menuju ke septic tank. Septic tank berada di belakang rumah.
4. Makanan yang sering dimakan adalah berupa ikan dan telur serta sayur namun
buah jarang terdapat dirumah. Kebiasaan merokok dijumpai yaitu bapak,
sebanyak 5-6 batang/hari dan sering merokok di dalam rumah.
5. Anggota keluarga mempunyai jaminan kesehatan yaitu JAMKESMAS dan
anggota keluarga memanfaatkan jasa puskesmas dan posyandu serta rumah
sakit dalam penggunaan fasilitas kesehatan yang ada.
6. Tidak terdapat ibu hamil.
FOLLOW UP KEGIATAN
Kunjungan Outcome Tanda
tangan
I Pada kunjungan pertama, mahasiswa melalukan
perkenalan dengan tiap – tiap anggota keluarga binaan
Selain itu juga meminta kesediaan dari anggota
keluarga binaan untuk diwawancarai, dilakukan
pengamatan keadaan rumah, serta diberi penyuluhan
tentang kesehatan.
II Dilakukan pengamatan terhadap keadaan rumah dan
lingkunngan sekitar rumah.
Dilakukan penyuluhan tentang Pencegahan DBD,
emberikan saran untuk melakukan pencegahan DBD
dengan program 3M
Dijelaskan tentang pentingnya menggunakan air
bersih, mencuci tangan, dan
Diperagakan cara mencuci tangan yang baik dan
benar
III Dijelaskan mengenai bahaya merokok dan dianjurkan
supaya tidak merokok di dalam rumah.
Dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan 3M.
Didapati keluarga telah menutup tong/ember
penampungan air. Tidak ditemukan barang - barang
bekas yang terletak di sekitar rumah.
Dilakukan evaluasi cara mencuci tangan yang baik
dan benar.
DOKUMENTASI
FORM ISIAN
PROFIL KESEHATAN KELUARGA BINAAN
DI KOTA MEDAN 2014
KARAKTERISTIK ISTRI
Nama :-
Tanggal lahir/Umur :-
Suku :-
Pendidikan :-
Pekerjaan :-
KARAKTERISTIK KELUARGA
Jumlah anggota keluarga(termasuk KK) saat ini : 5 orang
Daftar anggota keluarga saat ini:
No Nama Status Tgl lahir/umur Pendidika Pekerjaan
n
1 Sudiman Kakek 30 Maret 1929/85 tahun SD Pensiunan
2 Sarmi Ibu 1 Juni 1959/54 tahun SMA IRT
Sudiar
3 Eirin S. Anak 19 Mei 1989/25 tahun S1 Notaris
Tri a
5 Eko Anak 13 Mei 1996/18 tahun SMP Mahasisw
Prasetyo a
KARAKTERISTIK LINGKUNGAN
NO. PROFIL KETERANGAN
1. Rumah Rumah beratap seng, berdinding setengah
kayu dan setengah tepas, berlantai semen
dan memiliki 2 pintu, 1 di depan dan 1 di
belakang samping kiri. Jendela terdapat
sebanyak 2 buah, 1 buah di kamar tidur dan
1 buah di ruang tamu/ruang keluarga.
Terdapat 4 ruangan di dalam rumah yaitu 1
ruang keluarga/ruang makan, 1 kamar tidur,
1 kamar mandi, dan 1 dapur terletak di
belakang rumah.
2. MCK Kamar mandi terletak di bagian dalam
rumah, hanya berupa kotak persegi yang
berdinding kayu, memiliki atap seng. Kakus
terbuat dari Porselin dan pembuangan
menuju ke septic tank. Septic tank berada di
depan rumah.
3. Air bersih Air bersih didapat dari sumur bor di bawah
rumah yang ditampung di dalam tong-tong
air plastik yang digunakan untuk makan,
minum dan memasak.
4. Pembuangan limbah Pembuangan menuju ke septic tank. Septic
tank berada di depan rumah.
b. Antropometri
c. ASI eksklusif
d.Vitamin A
JAMINAN KESEHATAN
NO. PROFIL KETERANGAN
1. ASKES/JAMSOSTEK/LAI Keluarga memiliki jaminan kesehatan berupa
NNYA Jamkesmas.
KESIMPULAN
1. Keluarga binaan adalah sebuah keluarga Bapak Alm. Edi Sumirin dengan istri
Sarmi Sudiar, 3 orang anak dan 1 orang kakek. Pekerjaan Eirin (anak) sebagai
kepala keluarga adalah notaris.
2. Keluarga tinggal di Rumah beratap seng, berdinding setengah kayu dan
setengah tepas, berlantai semen dan memiliki 2 pintu, 1 di depan dan 1 di
belakang samping kiri. Jendela terdapat sebanyak 2 buah, 1 buah di kamar tidur
dan 1 buah di ruang tamu/ruang keluarga. Terdapat 4 ruangan di dalam rumah
yaitu 1 ruang keluarga/ruang makan, 1 kamar tidur, 1 kamar mandi, dan 1
dapur terletak di belakang rumah.
3. Kamar mandi terletak di bagian dalam rumah, hanya berupa kotak persegi yang
berdinding kayu, memiliki atap seng. Kakus terbuat dari Porselin dan
pembuangan menuju ke septic tank. Septic tank berada di depan rumah.
4. Air bersih didapat dari sumur bor di bawah rumah yang ditampung di dalam
tong-tong air plastik yang digunakan untuk makan, minum dan memasak.
5. Makanan yang sering dimakan adalah berupa telur, tahu dan tempe serta sayur
namun ikan, daging dan buah jarang terdapat dirumah. Kebiasaan merokok
dijumpai yaitu kakek sebanyak 5-6 batang/hari.
1. Anggota keluarga mempunyai jaminan kesehatan berupa Jamkesmas dan
anggota keluarga memanfaatkan jasa puskesmas, posyandu serta rumah sakit
dalam penggunaan fasilitas kesehatan yang ada.
FOLLOW UP KEGIATAN
Kunjungan Outcome Tanda
tangan
Kunjungan Pada kunjungan kedua, setiap anggota keluarga diukur
II tekanan darahnya dan didapati tekanan darah yang masih
dalam batas normal. Juga dilakukan penyuluhan tentang
pencegahan DBD dengan program 3M Plus dan mengenai
ASI eksklusif.
Kunjungan Pada kunjungan ketiga dilakukan evaluasi terhadap
III pelaksanaan pencegahan DBD dengan program 3M Plus.
Didapati keluarga telah menutup tong/ember
penampungan air. Tidak ditemukan barang-barang bekas
yang terletak di sekitar rumah.
DOKUMENTASI
FORM ISIAN
PROFIL KESEHATAN KELUARGA BINAAN
DI KOTA MEDAN 2014
KARAKTERISTIK ISTRI
Nama : Meta
Tanggal lahir/Umur : 19 Agustus 1985 / 29 tahun
Suku : India
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
KARAKTERISTIK KELUARGA
Jumlah anggota keluarga (termasuk KK) saat ini : 4 orang
Daftar anggota keluarga saat ini :
Statu Jenis Pendidika
No Nama Tgl lahir/umur Pekerjaan
s Kelamin n
KARAKTERISTIK LINGKUNGAN
NO. PROFIL KETERANGAN
1. Rumah Rumah beratap seng, berdinding bata berlapis
semen, berlantai keramik.
Rumah memiliki 2 pintu, 1 di depan dan 1 di
belakang.
Jendela terdapat sebanyak 4 buah, 2 buah di
ruang tamu/ruang televisi dan 2 buah lagi di
kamar tidur.
Terdapat 5 ruangan di dalam rumah, yaitu 1
ruang tamu/ruang televisi, 1 kamar tidur, 2
kamar mandi, dan dapur /ruang makan yang
terletak di belakang.
2. MCK Kamar mandi terletak di bagian dalam rumah, 1
berada di dalam kamar tidur dan 1 lagi berada di
dapur. Kamar mandi berupa kotak persegi yang
berdinding bata berlapis semen, berlantai
semen, dan memiliki atap seng.
Kakus juga terbuat dari porselin dan
JAMINAN KESEHATAN
NO. PROFIL KETERANGAN
1. Penyuluhan/pelatihan yang -.
pernah diikuti
2. Aktivitas di masyarakat -
dalam pencegahan penyakit
atau bidang kesehatan
lainnya.
KESIMPULAN
1. Keluarga binaan adalah sebuah keluarga Bapak Ronal, seorang kepala keluarga
yang tinggal dengan istri dan 2 anaknya. Pekerjaan Bapak Ronal adalah seorang
pedagang.
2. Keluarga tinggal di rumah beratap seng, berdinding bata berlapis semen, berlantai
keramik. Rumah memiliki 2 pintu, 4 jendela, dan terdapat 5 ruangan di dalam
rumah.
3. Kamar mandi terletak di bagian dalam rumah, berupa kotak persegi yang
berdinding bata berlapis semen dan berlantai semen dengan atap seng, terdapat
septic tank.
4. Makanan yang sering dimakan adalah berupa ayam, ikan, dan telur serta sayur,
namun buah jarang terdapat di rumah. Kebiasaan merokok dijumpai yaitu bapak,
sebanyak 1 bungkus rokok/hari dan sering merokok di dalam rumah.
5. Anggota keluarga mempunyai jaminan kesehatan berupa Jamkesmas dan anggota
keluarga memanfaatkan jasa bidan dan posyandu, serta rumah sakit dalam
penggunaan fasilitas kesehatan yang ada.
FOLLOW UP KEGIATAN
Tanda
Kunjungan Outcome
tangan
I Pada kunjungan pertama, mahasiswa melalukan
perkenalan dengan tiap – tiap anggota keluarga binaan
Selain itu juga meminta kesediaan dari anggota
keluarga binaan untuk diwawancarai, dilakukan
pengamatan keadaan rumah, serta diberi penyuluhan
tentang kesehatan.
II Dilakukan pengamatan terhadap keadaan rumah dan
lingkunngan sekitar rumah.
Dilakukan penyuluhan tentang Pencegahan DBD,
emberikan saran untuk melakukan pencegahan DBD
dengan program 3M
Dijelaskan tentang pentingnya menggunakan air bersih,
mencuci tangan, dan
Diperagakan cara mencuci tangan yang baik dan benar
III Dijelaskan mengenai bahaya merokok dan dianjurkan
supaya tidak merokok di dalam rumah.
Dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan 3M. Didapati
keluarga telah menutup tong/ember penampungan air.
Tidak ditemukan barang - barang bekas yang terletak di
sekitar rumah.
Dilakukan evaluasi cara mencuci tangan yang baik dan
benar.
DOKUMENTASI
FORM ISIAN
PROFIL KESEHATAN KELUARGA BINAAN
DI KOTA MEDAN 2014
KARAKTERISTIK ISTRI
Nama : Rubiyanti
Tanggal lahir/Umur : 25 Mei 1979 / 36 tahun
Suku : Jawa
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
KARAKTERISTIK KELUARGA
Jenis Pendidika
No Nama Status Usia Pekerjaan
Kelamin n
1 M. Salim Suami L 40 tahun SMA Wiraswasta
2 Rubiyanti Istri P 36 tahun SMA IRT
3 Syahrul Anak L 16 tahun SMK Pelajar
1. Penyakit/kejadian Demam
darurat yang diderita Batuk
anggota keluarga pada 1 Pilek
bulan terakhir
2. Penderita Anak
3. Pengobatan
KARAKTERISTIK LINGKUNGAN
NO. PROFIL KETERANGAN
1. Rumah Rumah beratap seng, berdinding anyaman
bambu, berlantai semen yang.
Rumah memiliki 2 pintu, 1 di depan dan 1 di
bagian belakang rumah.
Jendela terdapat sebanyak 4 buah, 2 buah di
ruang tamu dan 2 buah lagi di kamar tidur.
Terdapat 5 ruangan di dalam rumah, yaitu 1
ruang tamu, 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, dan
JAMINAN KESEHATAN
KESIMPULAN
1. Keluarga binaan adalah sebuah keluarga Bapak Muhammad Salim, seorang kepala
keluarga yang tinggal dengan istri dan 4 anaknya. Pekerjaan bapak Salim adalah
seorang pekerja serabutan dan lebih sering bekerja sebagai pekerja bangunan.
2. Keluarga tinggal di Rumah beratap seng, berdinding Anyaman bambu, berlantai
semen. Rumah memiliki 2 pintu, jendela terdapat sebanyak 4 buah, dan terdapat 5
ruangan di dalam rumah.
3. Kamar mandi terletak di bagian dalam rumah, berupa kotak persegi yang
berdinding anyaman bambu dengan atap seng. terdapat septic tank.
4. Makanan yang sering dimakan adalah berupa ikan dan telur serta sayur namun
buah jarang terdapat dirumah. Kebiasaan merokok dijumpai yaitu bapak, sebanyak
10-12 batang/hari dan sering merokok di dalam rumah.
5. Anggota keluarga mempunyai jaminan kesehatan berupa Jamkesmas dan anggota
keluarga memanfaatkan jasa bidan dan posyandu, serta rumah sakit dalam
penggunaan fasilitas kesehatan yang ada.
FOLLOW UP KEGIATAN
Tanda
Kunjungan Outcome
tangan
I Pada kunjungan pertama, mahasiswa melalukan
perkenalan dengan tiap – tiap anggota keluarga binaan
Selain itu juga meminta kesediaan dari anggota keluarga
binaan untuk diwawancarai, dilakukan pengamatan
keadaan rumah, serta diberi penyuluhan tentang
kesehatan.
II Dilakukan pengamatan terhadap keadaan rumah dan
lingkunngan sekitar rumah.
Dilakukan penyuluhan tentang Pencegahan DBD,
emberikan saran untuk melakukan pencegahan DBD
dengan program 3M
Dijelaskan tentang pentingnya menggunakan air bersih,
mencuci tangan, dan
Diperagakan cara mencuci tangan yang baik dan benar
III Dijelaskan mengenai bahaya merokok dan dianjurkan
supaya tidak merokok di dalam rumah.
Dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan 3M. Didapati
keluarga telah menutup tong/ember penampungan air.
Tidak ditemukan barang - barang bekas yang terletak di
sekitar rumah.
Dilakukan evaluasi cara mencuci tangan yang baik dan
benar.
DOKUMENTASI
FORM ISIAN
PROFIL KESEHATAN KELUARGA BINAAN
DI KOTA MEDAN 2013
Pekerjaan tambahan :-
Penghasilan keluarga :a. < 1 juta b. >1-3 juta c. >3-5 juta d. > 5 juta
KARAKTERISTIK ISTRI
Nama : Marlia
Tanggal lahir/Umur : 31 Januari 1968/46 tahun
Suku : Jawa
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pembantu Rumah Tangga
KARAKTERISTIK KELUARGA
Jumlah anggota keluarga (termasuk KK) saat ini : 4 orang
Daftar anggota keluarga saat ini :
KARAKTERISTIK LINGKUNGAN
NO. PROFIL KETERANGAN
1. Rumah Rumah beratap seng, berdinding bata, berlantai
JAMINAN KESEHATAN
NO. PROFIL KETERANGAN
1. ASKES/JAMSOSTEK/ Keluarga memiliki jaminan kesehatan berupa
LAINNYA Jamkesmas / BPJS
KESIMPULAN
1. Keluarga binaan adalah sebuah keluarga Bapak Sumawardi, seorang kepala
keluarga yang tinggal dengan istri dan dua orang anak. Pekerjaan bapak
Sumawardi adalah seorang pekerja bangunan.
2. Keluarga tinggal di Rumah beratap seng, berdinding bata, berlantai semen yang
ditutupi oleh terpal plastik. Rumah memiliki 2 pintu, jendela terdapat sebanyak 4
buah, dan terdapat 5 ruangan di dalam rumah.
3. Kamar mandi terletak di bagian dalam rumah, berupa kotak persegi yang
berdinding bata dengan atap seng. Tidak terdapat septic tank dan pembuangan
menuju ke rawa – rawa di belakang rumah.
4. Makanan yang sering dimakan adalah berupa ikan dan telur serta sayur namun
buah jarang terdapat dirumah. Kebiasaan merokok dijumpai yaitu bapak dan anak
pertama, sebanyak 15-20 batang/hari.
5. Anggota keluarga mempunyai jaminan kesehatan berupa Jamkesmas dan anggota
keluarga memanfaatkan jasa bidan dan posyandu, serta rumah sakit dalam
penggunaan fasilitas kesehatan yang ada.
6. Riwayat imunisasi kedua anak lengkap.
FOLLOW UP KEGIATAN
Tanda
Kunjungan Outcome
tangan
I Pada kunjungan pertama, mahasiswa melalukan
perkenalan dengan tiap – tiap anggota keluarga binaan.
Selain itu juga meminta kesediaan dari anggota keluarga
binaan untuk diwawancarai, dilakukan pengamatan
keadaan rumah, serta diberi penyuluhan tentang
kesehatan.
II Dilakukan pengamatan terhadap keadaan rumah dan
lingkunngan sekitar rumah.
Dilakukan penyuluhan tentang Pencegahan DBD,
memberikan saran untuk melakukan pencegahan DBD
dengan program 3M
Dijelaskan tentang pentingnya dan keuntungan yang
DOKUMENTASI
Atap Rumah
Kamar mandi
Dapur
FORM ISIAN
PROFIL KESEHATAN KELUARGA BINAAN
DI KOTA MEDAN 2014
KARAKTERISTIK ISTRI
Nama : Sri Dewi
Tanggallahir/Umur : 27 Oktober 1987 /26tahun
Suku : India
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IbuRumahTangga
KARAKTERISTIK KELUARGA
Jumlahanggotakeluarga(termasuk KK) saatini : 5 orang
Daftaranggotakeluargasaatini:
Tgllahir/umu
No Nama Status Jenis Kelamin Pendidikan
r
1 Anan Suami L 28 tahun SMA
2 Sri Dewi Istri P 26 tahun SMA
3 Subuh Nenek P 76 tahun TidakTamat
SD
4 Trisa Anak P 3 tahun BelumSekola
h
m. Tempatdantenagamedis -
n. Jenisobat-obatan -
4. Tanamanobatkeluarga Tidak Ada
KARAKTERISTIK LINGKUNGAN
NO. PROFIL KETERANGAN
1. Rumah Rumahberatapseng, berdinding bata,
berlantai keramik dan memiliki 2 pintu, 1 di
depan dan 1 di belakang samping kanan.
Jendela terdapat sebanyak 2 buah di ruang
tamu. Terdapat 4ruangan di dalam rumah
yaitu ruang tamu dan 1 kamar tidur,1 kamar
mandi dandapur /ruang makan terletak di
belakang rumah.
2. MCK Kamar mandi terletak di bagian dalam
rumah, hanya berupa kotak persegi yang
berdinding bata, memiliki atap seng. Kakus
juga terbuat dari Porselin dan pembuangan
menuju ke septic tank. Septic tank berada di
depan rumah.
3. Air bersih Air bersih di dapat dari PAM yang ditampug
di dalam ember
2. Balita -
a. Status imunisasi Anak pertama dan kedua sudah imunisasi
lengap
b. Antropometri -
d.Vitamin A Sudahdiberikan
JAMINAN KESEHATAN
NO. PROFIL KETERANGAN
1. ASKES/JAMSOSTEK/LAI Keluarga tidak memiliki jaminankesehatan.
NNYA
2. Pemanfaatanfasilitaskesehatan Anggota keluarga memanfaatkan Puskesmas
dan Posyandu serta Rumah Sakit
KESIMPULAN
1. Keluarga binaan adalah sebuah keluarga Bapak Anan, seorang kepala keluarga
yang tinggal dengan istri dan anak-anaknya. Pekerjaan bapak Anan adalah
Marketing.
2. Keluarga tinggal di Rumah seng, berdinding bata, berlantai keramik dan
memiliki 2 pintu, 1 di depan dan 1 di belakang samping kanan. Jendela
terdapat sebanyak 2 buah di ruang tamu/ruang televisi. Terdapat 4 ruangan di
dalam rumah yaitu ruang tamu, 1 kamar tidur 1 kamar mandi dan dapur terletak
dibelakang rumah.
3. Kamar mandi terletak di bagian dalam rumah, hanya berupa kotak persegi yang
berdinding bata dengan atap seng. Kakus juga terbuat dari Porselin dan
pembuangan menuju ke septic tank. Septic tank berada di depan rumah.
4. Pembuangan limbah langsung ke sungai yang terletak di belakang rumah.
5. Makanan yang sering dimakan adalah berupa ikan dan telur serta sayur dan
buah-buahan. Kebiasaan merokok dijumpai yaitu bapak, 5-4 batang/hari.
6. Anggota keluarga mempunyai jaminan kesehatan dan anggota keluarga
memanfaatkan jasa puskesmas dan posyandu serta rumah sakit dalam
penggunaan fasilitas kesehatan yang ada.
FOLLOW UP KEGIATAN
Kunjungan Outcome Tanda
tangan
Kunjungan I Memberikan penyuluhan mengenai DBD
Memberikan saran untuk melakukan pencegahan
DBD dengan program 3M, Penjelasan pemberian
ASI eksklusif.
DOKUMENTASI
FORM ISIAN
PROFIL KESEHATAN KELUARGA BINAAN
DI KOTA MEDAN 2014
KARAKTERISTIK ISTRI
Nama : Susanti
Tanggal lahir/Umur : 30 Juni 1974 /4 tahun
Suku : Karo
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
KARAKTERISTIK KELUARGA
Jumlah anggota keluarga(termasuk KK) saat ini : 4 orang
Daftar anggota keluarga saat ini:
No Nama Status Tgl lahir/umur Pendidikan Pekerjaan
1 Suaka Suami 27 Agustus 1975/39 tahun D-3 Wiraswata
2 Susanti Istri 30 Juni 1974 /4 tahun SMA IRT
3 Arpin Anak 16 Juli 2000/ 14 tahun SLTP Siswa
p. Jenis obat-obatan -
4. Tanaman obat keluarga Tidak Ada
KARAKTERISTIK LINGKUNGAN
NO. PROFIL KETERANGAN
1. Rumah Rumah beratap seng, berdinding bata,
berlantai semen dan memiliki 2 pintu, 1 di
depan dan 1 di belakang samping kanan.
Jendela terdapat sebanyak 7 buah dengan
rincian 3 buah di ruang tamu/ruang televisi,
1 buah di ruang makan, dan sisanya di
masing-masing kamar . Terdapat 7 ruangan
di dalam rumah yaitu ruang tamu dan 3
kamar tidur,1 kamar mandi, 1 dapur dan 1
ruang makan terletak di belakang rumah.
2. MCK Kamar mandi terletak di bagian dalam
rumah, hanya berupa ruangan persegi yang
berdinding semen, dan memiliki atap seng.
Kakus juga terbuat dari Porselin dan
pembuangan menuju ke septic tank. Septic
tank berada di belakang rumah.
3. Air bersih Air bersih didapat dari PDAM Tirtanadi.
4. Pembuangan limbah Pembuangan menuju ke septic tank. Septic
tank berada di belakang rumah.
b. Antropometri -
c. ASI eksklusif -
d.Vitamin A -
JAMINAN KESEHATAN
NO. PROFIL KETERANGAN
1. ASKES/JAMSOSTEK/LAI Seluruh anggota keluarga memiliki jaminan
NNYA kesehatan yaitu JAMKESMAS
KESIMPULAN
1. Keluarga binaan adalah keluarga Bapak Suaka, seorang kepala keluarga yang
tinggal dengan seorang istri dan dua orang anak. Pekerjaan bapak Suaka adalah
seorang pegawai farmasi.
2. Keluarga tinggal di Rumah beratap seng, berdinding bata, berlantai semen dan
memiliki 2 pintu, 1 di depan dan 1 di belakang samping kanan. Jendela terdapat
sebanyak 7 buah dengan rincian 3 buah di ruang tamu/ruang televisi, 1 buah di
ruang makan, dan sisanya di masing-masing kamar . Terdapat 7 ruangan di
dalam rumah yaitu ruang tamu dan 3 kamar tidur,1 kamar mandi, 1 dapur dan
1 ruang makan terletak di belakang rumah.
3. Pembuangan limbah ke septic tank yang berada di belakang rumah..
4. Makanan yang sering dimakan adalah nasi, telur, dan sayur-sayuran, daging
ayam dan sapi dikonsumsi sesekali. Buah-Buahan seperti pisang, papaya, dan
jeruk jarang tersedia. Kebiasaan merokok dijumpai yaitu bapak, sebanyak 6
batang/hari.
5. Anggota keluarga mempunyai jaminan kesehatan yaitu JAMKESMAS dan
anggota keluarga memanfaatkan jasa puskesmas dalam penggunaan fasilitas
kesehatan yang ada.
6. Tidak terdapat ibu hamil maupun balita.
c. Isi :
Penjelasan tentang apa yang dimaksud dengan DBD
Apa saja hal - hal yang bisa menjadi faktor risiko penularan
DBD
Penjelasan tentang Program 3M
Penjelasan tentang air bersih, cara mendapatkan air bersih
Penjelasan tentang pentingnya mencuci tangan pakai sabun
Memperagakan cara cuci tangan yang benar dengan 6 langkah
Penjelasan tentang bahaya merokok
Penjelasan mengapa merokok di dalam rumah itu dilarang
Penjelasan pemberian ASI eksklusif
FOLLOW UP KEGIATAN
Kunjungan Outcome Tanda
tangan
Kunjungan 1. Pada kunjungan kedua, setiap anggota keluarga
I diukur tekanan darahnya dan didapati tekanan
darah yang sedikit tinggi diatas batas normal.
Pada kunjungan kedua dilakukan penyuluhan
tentang Pencegahan DBD Memberikan saran
untuk melakukan pencegahan DBD dengan
program 3M, Penjelasan pemberian ASI eksklusif.
DOKUMENTASI
FORM ISIAN
PROFIL KESEHATAN KELUARGA BINAAN
DI KOTA MEDAN 2013
KARAKTERISTIK ISTRI
Nama : Nia br Samosir
Tanggal lahir/Umur : 15 Oktober 1980 /34 tahun
Suku : Batak
Pendidikan : SMA
KARAKTERISTIK KELUARGA
Jumlah anggota keluarga (termasuk KK) saat ini : 5 orang
Daftar anggota keluarga saat ini :
KARAKTERISTIK LINGKUNGAN
NO. PROFIL KETERANGAN
1. Rumah Rumah beratap seng, berdinding tembok semen,
berlantai semen yang ditutupi oleh terpal
plastik.
Rumah memiliki 2 pintu, 1 di depan dan 1 di
bagian belakang rumah.
Jendela terdapat sebanyak 4 buah, 2 buah di
ruang tamu dan 2 buah lagi di dapur.
Terdapat 5 ruangan di dalam rumah, yaitu 1
ruang tamu dan ruang keluarga, 2 kamar tidur,
1 kamar mandi, dan 1 dapur yang terletak di
belakang rumah.
a. Status imunisasi -
b. Antropometri -
c. ASI eksklusif -
d. Vitamin A -
JAMINAN KESEHATAN
NO. PROFIL KETERANGAN
1. ASKES/JAMSOSTEK/ Keluarga tidak memiliki jaminan kesehatan.
LAINNYA
2. Pemanfaatan fasilitas Anggota keluarga memanfaatkan Klinik
kesehatan Bidan dan Posyandu serta Rumah Sakit
KESIMPULAN
1. Keluarga binaan adalah sebuah keluarga Bapak Jodi Ginting, seorang kepala
keluarga yang tinggal dengan istri, dan 3 anaknya. Pekerjaan bapak Jodi Ginting
adalah seorang pekerja satpam.
2. Keluarga tinggal di Rumah beratap seng, berdinding tembok semen, berlantai
semen yang ditutupi oleh terpal plastik. Rumah memiliki 2 pintu, jendela terdapat
sebanyak 4 buah, dan terdapat 5 ruangan di dalam rumah.
3. Kamar mandi terletak di bagian dalam rumah, berupa kotak persegi yang
berdinding tembok semen dengan atap seng. Terdapat septic tank dan pembuangan
menuju ke parit di belakang rumah.
4. Makanan yang sering dimakan adalah berupa daging, ikan dan telur serta sayur
namun buah jarang terdapat dirumah. Kebiasaan merokok dijumpai yaitu bapak,
sebanyak 10-12 batang/hari.
5. Anggota keluarga tidak mempunyai jaminan kesehatan berupa dan anggota
keluarga hanya memanfaatkan jasa bidan dan posyandu, serta rumah sakit dalam
penggunaan fasilitas kesehatan yang ada.
Diskusi
Wawancara
Leaflet
b. Topik :
Cara penularan DBD
Gejala DBD
c. Isi :
Penjelasan tentang apa yang dimaksud dengan DBD
Apa saja hal - hal yang bisa menjadi faktor risiko penularan DBD
Penjelasan tentang gejala DBD
Penjelasan tentang Program 3M
FOLLOW UP KEGIATAN
Tanda
Kunjungan Outcome
tangan
I Pada kunjungan pertama, mahasiswa melalukan
perkenalan dengan tiap – tiap anggota keluarga binaan
Selain itu juga meminta kesediaan dari anggota keluarga
binaan untuk diwawancarai, dilakukan pengamatan
keadaan rumah, serta diberi penyuluhan tentang
kesehatan.
II Dilakukan pengamatan terhadap keadaan rumah dan
lingkunngan sekitar rumah.
Dilakukan penyuluhan tentang Penularan DBD,
memberikan saran untuk melakukan pencegahan DBD
dengan program 3M
Dijelaskan tentang gejala DBD
III Setiap anggota keluarga diukur tekanan darahnya dan
didapati tekanan darah yang masih dalam batas normal..
Dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan 3M. Didapati
keluarga telah menutup tong/ember penampungan air.
Tidak ditemukan barang - barang bekas yang terletak di
sekitar rumah.
DOKUMENTASI
Kamar Tidur
Kamar mandi
Dapur
BAB 6
PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN MASALAH
6.1. Permasalahan
Setelah melakukan serangkaian kegiatan selama menjalankan kegiatan KKS di
Puskesmas Medan Tuntungan, ada beberapa permasalahan menonjol yang ditemukan dan
perlu dilakukan penanganan segera. Beberapa permasalahan tersebut antara lain adalah
sebagai berikut :
1. Pencegahan dan penanggulangan demam berdarah dengue (DBD)
2. Pembinaan Posyandu
3. PHBS
DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dan sangat berbahaya bila
terlambat dalam hal penanganan. DBD masih merupakan masalah yang harus segera
ditanggulangi.
Pada masyarakat Kecamatan Medan Tuntungan, beberapa permasalahan yang
dijumpai berkaitan dengan kesehatan lingkungan antara lain :
1. Genangan air saat hujan
2. Sampah yang mengganggu lingkungan
3. Kebiasaan anak – anak bermain tanpa menggunakan alas kaki
4. Ketersediaan air bersih.
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat
(UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh untuk dan bersama masyarakat dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dalam
memperoleh pelayanan kesehatan dasar, utamanya untuk mempercepat penurunan angka
kematian ibu dan bayi. Kegiatan pokok posyandu antara lain :
2. Keluarga Berencana
3. Imunisasi
4. Gizi
5. Penanggulangan Diare
Meja 1
Pendaftaran balita, Ibu hamil, dan ibu menyusui
Meja 2
Penimbangan Balita
Meja 3
Pencatatan hasil penimbangan
Meja 4
Penyuluhan dan Pelayanan gizi ibu balita, ibu hamil dan ibu menyusui
Meja 5
Pelayanan kesehatan, KB, Imunisasi dan pojok oralit
Di wilayah Puskesmas Medan Tuntungan yang mahasiswa kunjungi ada 2 Posyandu yaitu
Posyandu Tanjung Selamat dan Posyandu RSIA Salam. Adapun masalah yang dijumpai di
Posyandu tersebut keterbatasan fasilitas berupa kursi dan meja.
PHBS (Perilaku Hidup Sehat dan Bersih) merupakan salah satu indikator perilaku kesehatan
di lingkungan masyarakat yang menunjukkan tingginya tingkat kesehatan masyarakat tersebut. Ada
sekitar 10 parameter di dalam PHBS, yaitu :
1. Pertolongan persalinan oleh tenkes
2. Balita diberikan ASI
3. Timbang balita
4. Rumah bebas jentik
5. Cuci tangan dengan sabun
6. Tersedia air bersih
7. Tersedia jamban
8. Memakan makanan dengan gizi seimbang
Dalam hal kebersihan, dilakukan penyuluhan terhadap warga dan anak – anak sekolah
dasar mengenai pentingnya menjaga kebersihan, pencegahan penyakit serta penyakit –
penyakit yang dapat diakibatkan. Isi dari penyuluhan seperti pentingnya kebiasaan mencuci
tangan dengan sabun dan air mengalir terutama sebelum makan, setelah makan, dan setelah
buang air besar. Selain itu dijelaskan juga mengenai pentingnya ketersediaan tong sampah
yang tertutup.
Penyuluhan juga dilakukan terhadap anak – anak sekolah dasar dan ibu – ibu di
Posyandu mengenai faktor resiko, tanda – tanda, dan akibat kecacingan. Hal ini dikaitkan
terutama dengan kebiasaan anak – anak yang sering bermain ataupun beraktivitas tanpa
menggunakan alas kaki. Maka itu dijelaskan mengenai proses transmisi infeksi kecacingan
(Soil Transmitted Helminth) yang dapat terjadi saat larva cacing menembus kulit kaki. Tanda
– tanda kecacingan secara umum juga dijelaskan seperti tanda – tanda anemia 5L (Lemah,
Letih, Lesu, Lunglai, Lelah), gatal – gatal di dubur pada malam hari, dan lain – lain. Akibat
dari kecacingan juga dijelaskan seperti gangguan konsentrasi, penurunan kecerdasan, kurang
gizi (malnutrisi), dan penurunan daya tahan tubuh.
Pada saat kunjungan ke rumah warga, dijumpai beberapa rumah yang masih
menggunakan air yang kurang bersih untuk melakukan aktivitas sehari – hari. Sedangkan
pada beberapa rumah warga lainnya telah menggunakan sumur bor ataupun PAM sebagai
sumber air bersih. Kami memberikan penjelasan terhadap keluarga yang tidak
memperhatikan kebersihan air yang digunakan, seperti : melakukan perbaikan terhadap
sumur yang kurang bersih dengan lantai kedap air, merebus air hingga mendidih sebelum
diminum, dan mengggunakan jasa PAM apabila kondisi keluarga memungkinkan.
BAB 7
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan di Puskesmas dan Desa Binaan meliputi
pencegahan dan penanggulangan DBD, Pembinaan Posyandu, dan PHBS ada beberapa hal
yang dapat disimpulkan, yaitu:.
1. Program pencegahan dan penanggulangan DBD di Puskesmas Medan Tuntungan sudah
dilaksanakan dengan baik yaitu meliputi Penyuluhan DBD, Program Pemberantasan
Sarang Nyamuk, serta Program Pengasapan. Seluruh kegiatan dilaksanakan berdasarkan
survey epidemiologi.
2. Program Posyandu di Kecamatan Medan Tuntungan berjalan cukup baik namun adanya
keterbatasan fasilitas sering menjadi hambatan dalam pelaksanaan kegiatan.
3. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Kecamatan Medan Tuntungan masih kurang hal ini
ditandai dengan adanya kasus DBD, ISPA, dan Diare serta minimnya ibu yang
memberikan ASI eksklusif.
7.2. Saran
1. Pelaksanaan kegiatan kebersihan lingkungan dan pembagian bubuk Abate untuk
mencegah terjadinya DBD diharapkan terus berlangsung.
2. Diperlukan penambahan fasilitas dalam rangka peningkatan efektivitas kegiatan
Posyandu.
3. Penyuluhan serta promosi kesehatan masyarakat harus terus dilakukan secara
berkelanjutan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup
sehat baik ditempat tinggal maupun diluar tempat tinggal.
50 Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara