Anda di halaman 1dari 22

ASPEK HUKUM

DALAM
KONSTRUKSI
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA
2019
1

KORUPSI DALAM
JASA KONSTRUKSI
PENDAHULUAN

► Definisi Korupsi
 Korupsi berasal dari bahasa Latin corruptio yang
berarti rusak atau busuk
 Dapat juga berarti menggoyahkan atau
memutarbalik
 Korupsi menurut KBBI bearti penyelewengan atau
penggelapan uang negara atau perusahaan untuk
kepentingan pribadi atau golongan
PENDAHULUAN

► Pelaku Korupsi
 Tindakan atau perilaku korupsi dapat dilakukan baik
oleh penyedia jasa maupun pengguna jasa
(pemilik proyek), secara bersama sama maupun
sendiri-sendiri
 Pelaku korupsi dapat berasal dari pihak pemerintah
(kepala daerah, kementerian, BUMN, dll) maupun
swasta
PENDAHULUAN
► Korupsi sebagai Tindak Pidana
Menurut UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi, yang termasuk dalam tindak pidana
korupsi adalah:
 Setiap orang yang dikategorikan melawan hukum
 Melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri
 Menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu
korporasi
 Menyalahgunakan kewenangan maupun kesempatan
atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau
kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara
PENDAHULUAN

► Korupsi sebagai Tindak Pidana


Berbagai jenis sanksi pidana telah diatur dalam Pasal
10 KUHP, yang terdiri atas:
□ Pidana pokok, meliputi: pidana mati, pidana
penjara, pidana kurungan, dan pidana denda
□ Pidana tambahan, meliputi: pencabutan hak-hak
tertentu, perampasan barang-barang tertentu, dan
pengumuman putusan hakim
PENDAHULUAN
► Korupsi sebagai Tindak Pidana 9) Tidak memberi keterangan atau
Pengelompokan korupsi menurut UU no. memberi keterangan yang tidak benar
31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan 10) Bank yang tidak memberikan
Korupsi keterangan rekening tersangka
1) Kerugian keuangan negara 11) Saksi atau ahli yang tidak memberi
2) Suap-menyuap keterangan atau memberi keterangan
palsu,
3) Penggelapan dalam jabatan,
12) Orang yang memegang rahasia
4) Pemerasan jabatan tidak memberikan keterangan
5) Perbuatan curang atau memberi keterangan palsu, dan
6) Benturan kepentingan dalam 13) Saksi yang membuka identitas pelapor
pengadaan,
7) Gratifikasi
8) Merintangi proses pemeriksaan
perkara korupsi,
KORUPSI PROYEK
KONSTRUKSI
► Penyebab sektor konstruksi rentan terhadap
praktek korupsi antara lain adalah :
1. Persoalan kompetisi
2. banyaknya jumlah sub-kontraktor kualifikasi
menengah dan kecil
3. Terjadinya komitmen dalam persoalan perizinan
4. Adanya keunikan setiap proyek sehingga timbul
kendala dalam membandingkan nilai finansial
setiap proyek
KORUPSI PROYEK
KONSTRUKSI
► Penyebab sektor konstruksi rentan terhadap
praktek korupsi antara lain adalah :
5. Terbukanya peluang untuk menunda pelaksanaan
pekerjaan yang berpotensi terjadinya
ketidaktepatan biaya dan waktu sehingga melebihi
batasan waktu dan biaya yang ditetapkan
6. Adanya kesempatan/kemungkinan untuk
mengurangi kualitas bangunan
KORUPSI PROYEK
KONSTRUKSI
► Karakteristik Proyek Konstruksi
 Keunikan proyek konstruksi membuka peluang
terjadinya korupsi, penyuapan dan penipuan
 Salah satu keunikannya adalah selalu melibatkan
banyak pihak yang terikat dalam mekanisme kontrak
termasuk risiko dan kesulitannya
KORUPSI PROYEK
KONSTRUKSI
► Karakteristik Proyek Konstruksi
Pemilik proyek melakukan kontrak dengan kontraktor
utama untuk melaksanakan seluruh proyek

Kontraktor utama melakukan sub-kontrak dengan sub-


kontraktor untuk pekerjaan struktur utama bangunan

Subkontraktor mengadakan sub-sub-kontrak untuk


pekerjaan spesialis

Sub-sub-kontraktor akan melakukan kontrak dengan


supplier untuk pengadaan peralatan dan material
KORUPSI PROYEK
KONSTRUKSI
► Karakteristik Proyek Konstruksi
 Hasil dari mekanisme tersebut akan menimbulkan
sejumlah kontrak baru yang berada dalam jaringan
bisnis
 Setiap jaringan tersebut berpotensi memanfaatkan
kesempatan untuk mendapatkan keuntungan
melalui berbagai mekanisme suap dan/atau
penipuan
KORUPSI PROYEK
KONSTRUKSI
► Korupsi dalam Daur Hidup Proyek Konstruksi

Tahap Penyediaan Tahap Pelaksanaan


dan Pembiayaan Proyek
Proyek

• Gagasan • Konstruksi
• Kelayakan • Pemeliharaan
• Perencanaan • Dekonstruksi
• Pengadaan
KORUPSI PROYEK
KONSTRUKSI
Tahap Penyediaan dan Pembiayaan Proyek

► Penyuapan dan penipuan yang terkait dengan penyediaan


dan pengelolaan pembiayaan proyek konstruksi dapat
dilakukan melalui beberapa pola sebagai berikut :
 Dilakukan oleh pihak sumber pendanaan untuk
keuntungannya
 Dilakukan oleh pemilik proyek untuk keuntungannya
 Dilakukan oleh pejabat pemerintah untuk kepentingan
pemilu atau golongan tertentu
KORUPSI PROYEK
KONSTRUKSI
Tahap Penyediaan dan Pembiayaan Proyek

► Korupsi dapat direncanakan yang dimulai dari pimpinan


proyek dilanjutkan sampai di tingkat operasional (top-
down) atau sebaliknya, korupsi disiapkan mulai dari
tingkat operasional dan dikomunikasikan ke tingkat di
atasnya (bottom-up).
KORUPSI PROYEK
KONSTRUKSI
Tahap Pelaksanaan Proyek

 Mengganti sub-kontraktor yang telah menerima suap dengan sub-


kontraktor baru.
 Menyalahgunakan aspek pendanaan dan fasilitas yang tersedia.
 Melakukan pembayaran untuk peralatan, bahan atau jasa lainnya
yang sesungguhnya tidak ada/fiktif.
 Melaksanakan pekerjaan dengan kualitas di bawah standar yang
ditetapkan.
 Menyuap pengawas lapangan agar menyatakan bahwa hasil
pekerjaan kontraktor telah sesuai dengan spesifikasi
PENCAIRAN
DANA PROYEK
► Sumber dana proyek konstruksi dapat berasal dari
pemerintah, antara lain APBN dan APBD
► Dana proyek konstruksi menjadi salah satu sasaran yang
diincar oleh pelaku korupsi
► Perencanaan pengeluaran suatu proyek diwujudkan dalam
bentuk rencana anggaran
► Rencana anggaran dan biaya (RAB) adalah salah satu
komponen yang dapat menjadi media praktek korupsi dalam
proyek konstruksi, yang bisa dibagi prakteknya menjadi 3
skema
PENCAIRAN
DANA PROYEK
1. Skema pertama, mengelola volume pekerjaan dengan
cara menitipkan sejumlah volume fiktif dalam
dokumen perencanaan
2. Skema kedua, mengelola harga satuan pekerjaan
yang telah dimodifikasi dalam jangkauan yang masih
terlihat wajar
3. Skema ketiga, dengan melakukan praktik penawaran
tidak seimbang (unbalanced bid)
PENCAIRAN
DANA PROYEK
⊡ Unbalanced bid merupakan praktek membuat
penawaran dengan memodifikasi harga satuan untuk
memperoleh keuntungan lebih besar bagi kontraktor
⊡ Unbalanced bid dilakukan dengan cara menaikkan
dan/atau menurunkan harga satuan pekerjaan
tertentu tanpa mengubah total biaya seluruh pekerjaan
⊡ Praktek ini dapat terjadi apabila perhitungan volume
oleh pemilik proyek tidak akurat
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai