File PDF
File PDF
TESIS
Tesis ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Ilmu Keperawatan
OLEH
SUNI HARIATI
0806447002
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
NPM : 0806447002
Tanda Tangan :
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
iii
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
iv
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahNya kepada kita sebagai hambaNya atas kekuatan, kesehatan, dan
kesempatan sehingga penyusunan tesis ini dapat selesai. Penelitian yang berjudul
Efektifitas terapi musik terhadap peningkatan berat badan dan suhu tubuh bayi
prematur di Makassar. Penelitian ini bertujuan agar diketahuinya efektifitas terapi
musik terhadap peningkatan berat badan dan peningkatan suhu bayi prematur di
beberapa rumah sakit di Makassar, Sulawesi Selatan.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada
1. Ibu Yeni Rustina, S.Kp., M.App.Sc., Ph.D. sebagai pembimbing I
penyusunan proposal yang telah banyak memberikan waktu dan
membimbing peneliti selama proses penyusunan tesis ini dengan masukan
dan arahan yang sangat berarti.
2. Ibu Hanny Handiyani, S.Kp., M.Kep. sebagai pembimbing II penyusunan
tesis penelitian yang telah banyak memberikan waktu dan membimbing
peneliti selama proses penyusunan tesis ini dengan masukan dan arahan yang
sangat berarti.
3. Ibu Dewi Irawaty, MA., Ph.D. sebagai Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Indonesia
4. Ibu Krisna Yeti, SKp., M.App.Sc., sebagai Ketua Program Pascasarjana
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia
5. Ibu Dessie Wanda, S.Kp., MN. sebagai penguji yang telah banyak
memberikan masukan yang sangat berarti
6. Direktur, kepala bidang keperawatan dan staf perawat perinatologi RSIA
Fatimah Makassar, yang telah memberikan izin kepada penulis untuk
melakukan penelitian.
7. Direktur, kepala bidang keperawatan dan staf perawat perinatologi RSIA
Pertiwi Makassar, yang telah memberikan izin kepada penulis untuk
melakukan penelitian.
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
v
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan balasan atas amal baik mereka dan
memberikan limpahan rahmay-Nya. Semoga tesis ini bermanfaat bagi semua
pihak.
Penulis
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
vi
Dibuat di : Depok
Pada tanggal : 8 Juli 2010
Yang menyatakan
(Suni Hariati)
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
vii
UNIVERSITAS INDONESIA
PROGRAM MAGISTER ILMU KEPERAWATAN
KEKHUSUSAN KEPERAWATAN ANAK
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
Tesis, Juni, 2010
Suni Hariati
Efektifitas terapi musik terhadap peningkatan berat badan dan suhu bayi prematur
di Makassar.
Xi + 163 halaman + 23 tabel + 4 skema + 2 grafik + 16 lampiran
Abstrak
Bayi prematur sering mengalami masalah akibat hipotermi dan berat badan
rendah. Disinilah perawat anak berperan dalam memberikan stimulasi untuk
mencegah terjadinya komplikasi, kecacatan, dan kematian bayi. Penelitian ini
bertujuan mengetahui peningkatan berat badan dan suhu tubuh melalui terapi
musik sebagai salah satu stimulasi dalam keperawatan anak. Desain penelitian
menggunakan quasi-experimental pada 30 bayi prematur stabil. Musik diputar
selama 30 menit/hari dalam 3 hari. Hasil penelitian menunjukkan terdapat
perbedaan peningkatan berat badan yang signifikan pada hari ke-2, ke-4 dan total
(P value 0,031; 0,030; dan 0,002). Terdapat perbedaan peningkatan suhu tubuh
yang signifikan pada hari I, II, dan III (P value 0,006; 0,002; dan 0,002). Terdapat
pula pengaruh APGAR menit 1 pada peningkatan berat badan. Penelitian ini
merekomendasikan penggunaan terapi musik dalam penanganan bayi prematur di
ruang perinatologi.
Kata kunci: berat badan, hipotermi, Lullaby, prematur, suhu, terapi musik
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
viii
UNIVERSITY OF INDONESIA
MAGISTER OF NURSING SCIENCE PROGRAM
PEDIATRIC NURSING
FACULTY OF NURSING
Abstract
Premature babies often experience of low body weight and hypothermic problem.
This is where nurses play a role in stimulating the child to prevent complications,
disability, and infant mortality.This research purposed to know increases weight
body and temperature by music therapy as a babies stimulation in pediatric
nursing. Research Design use quasi-experimental on 30 stabilize premature
babies. Music turned around during 30 minute / day in 3 day. Result of research
show there is difference of body weight increase which is significant on second,
fourth and total day (P Value 0,031; 0,030; and 0,002). There are difference of
body temperature increase which is significant on I, II, and III ( P Value 0,006;
0,002; and 0,002). There are also first minute APGAR influence at body weight
increase. This research recommend to use music therapy in premature baby in
perinatology room.
Keywords: Body weight, hypothermia, Lullaby, music therapy, premature,
temperature
References: 72 (1991 – 2010)
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
ix
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL ………………………………………….…………… i
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS …….……….………………… ii
LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………………..…. iii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………… iv
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI…………………………………... vi
ABSTRAK BAHASA INDONESIA ……………………………………….. vii
ABSTRAK BAHASA INGGRIS …………………………………………… viii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………… ix
DAFTAR TABEL …………………………………………………………… xi
DAFTAR SKEMA ………………………………………………………….. xiii
DAFTAR GRAFIK ………………………………………………………… xiv
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………........... xv
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………... 1
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………….. 7
1.3 Tujuan Penelitian ………………………………………………… 7
1.4 Manfaat Penelitian ……………………………………………….. 9
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Bayi Prematur …………………………………………… 10
2.2 Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi Prematur ………………. 31
2.3 Stimulasi Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi Prematur …… 34
2.4 Terapi Musik pada Bayi Prematur ………………………………. 35
2.5 Peran Perawat dalam Terapi komplementer pada Bayi Prematur .. 45
2.6 Kerangka Teori …………………………………………………… 50
BAB III. KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, DAN DEFINISI
OPERASIONAL
3.1 Kerangka Konsep ………………………………………………… 51
3.2 Hipotesis Penelitian ………………………………………………. 52
3.3 Definisi Operasional ……………………………………………… 53
BAB IV. METODE PENELITIAN
4.1 Rancangan Penelitian ……………………………………………… 55
4.2 Populasi dan Sampel ……………………………………………… 57
4.3 Tempat Penelitian ………………………………………………… 60
4.4 Waktu Penelitian …………………………………………………. 62
4.5 Etika Penelitian …………………………………………………… 62
4.6 Alat Pengumpul Data …………………………………………….. 65
4.7 Prosedur Pengumpulan Data …………………………………….. 67
4.8 Rencana Analisis Data …………………………………………… 73
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
x
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
xi
DAFTAR TABEL
Hal
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
xii
Tabel 5.15. Perbedaan suhu tubuh total sebelum & setelah intervensi……….. 97
Tabel 5.16. Perbedaan peningkatan berat badan pada kelompok intervensi
& kontrol ………………………………………………………… 100
Tabel 5.17. Perbedaan peningkatan berat badan pada kelompok intervensi
& kontrol ………………………………………………………… 102
Tabel 5.18. Rata-Rata peningkatan berat badan dan suhu tubuh setelah terapi
musik sebelum dikontrol variabel confounding ………………… 103
Tabel 5.19. Efektifitas terapi musik terhadap peningkatan berat badan setelah
dikontrol variabel confounding (Usia, Jenis kelamin, Jenis
makanan, APGAR menit 1, APGAR menit 5)…...……………… 104
Tabel 5.20. Efektifitas terapi musik terhadap peningkatan suhu tubuh Setelah
dikontrol variabel confounding (Usia, Jenis kelamin, Jenis
makanan, APGAR menit 1, APGAR menit 5) ………………… 105
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
xiii
DAFTAR SKEMA
Hal
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
xiv
DAFTAR GRAFIK
Hal
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
BAB I
PENDAHULUAN
Angka kematian bayi (AKB) di Indonesia masih tergolong tinggi. AKB 1990
berkisar 70 per 1000 kelahiran, namun lima tahun kemudian tepatnya 1995
terjadi penurunan hingga 66 per 1000 kelahiran. AKB mengalami penurunan
tajam pada periode tahun 1997 yaitu menjadi 50 bayi per 1000 kelahiran dan
penurunan yang signifikan tercapai pada tahun 2003 yaitu menjadi 35 bayi per
1000 kelahiran. AKB pada periode 2003 – 2007 relatif stagnan di kisaran 34
per 1000 kelahiran. AKB di Indonesia ini masih tergolong tinggi bila
dibandingkan dengan negara-negara anggota ASEAN, yaitu 4,6 kali lebih
tinggi dari Malaysia, 1,3 kali lebih tinggi dari Filipina dan 1,8 kali lebih tinggi
dari Thailand (Departemen Kesehatan RI 2008).
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Fluktuasi ini dapat terjadi karena perbedaan besar sampel yang diteliti. AKB
tahun 2007 ini berbeda dengan data proyeksi yang dikeluarkan oleh Depkes RI
bahwa AKB di Sulsel pada tahun 2007 sebesar 27,52 per kelahiran hidup
(Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan, 2009).
Kelahiran bayi prematur dan berat badan lahir rendah (BBLR) di Indonesia
masih tergolong tinggi. Kelahiran bayi prematur selalu diikuti dengan BBLR.
Prevalensi bayi prematur di Indonesia masih tergolong tinggi yaitu 7 – 14%,
bahkan di beberapa kabupaten mencapai 16%. Prevalensi ini lebih besar dari
beberapa negara berkembang yaitu 5 - 9% dan 12 – 13% di USA. Prevalensi
nasional BBLR 11,5%. Sebanyak 16 propinsi mempunyai prevalensi BBLR di
atas prevalensi nasional yaitu Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Jawa Barat,
DI Yogyakarta, Banten, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur,
Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan selatan, Sulawesi Tengah,
Sulawesi Selatan, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua (Bowden,
1998; Hockenberry, 2007; Pilliteri, 2003; Riset Kesehatan Dasar, 2007).
Penelitian ini menggunakan tiga rumah sakit yaitu rumah sakit ibu dan anak
(RSIA) Fatimah Makassar, RS Labuang Baji Makassar dan RSIA Pertiwi
Makassar. Studi pendahuluan dilakukan di rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA)
Fatimah Makassar yang merupakan rumah sakit rujukan ibu dan anak
kotamadya Makassar. Kelahiran bayi prematur 2008 terdapat 50 bayi dan 315
bayi BBLR dari 2611 kelahiran. Angka kematian bayi prematur mencapai 10
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
bayi dari 50 bayi yang lahir (20%). Kelahiran bayi prematur tahun 2009
terdapat 31 kelahiran prematur dan 254 kelahiran BBLR dari 3813 kelahiran.
Masalah lain yang sering terjadi pada bayi prematur adalah ketidakstabilan
berat badan (kesulitan penambahan berat badan). Gangguan ini terjadi akibat
berat badan lahir kurang dari 2500 gram atau berat badan lahir rendah
(BBLR), bayi tidak punya atau hanya memiliki deposit lemak subkutaneus
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
yang sedikit, cadangan lemak coklat terbatas, refleks mengisap dan menelan
bayi masih lemah. Bayi prematur dengan BBLR berisiko mengalami
keterlambatan pertumbuhan, khususnya berat badan (Bobak, Lowdermik &
Jensen, 2005; Bowden, 1998; Cooke & Hughes, 2003; Johnston, Flood &
Spinks, 2003; Hockenberry & Wilson, 2007; Muennich, 2009; Trachtenbarg
& Golemon, 1998).
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
gizi yang baik, stimulasi yang memadai serta terjangkau oleh pelayanan
kesehatan berkualitas termasuk deteksi dan intervensi dini penyimpangan
tumbuh kembang (Departemen Kesehatan, 2008).
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Penelitian lain dilakukan oleh Vogtmann (2002) yang mengkaji tentang efek
terapi musik pada bayi prematur. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat
efek positif pemberian terapi musik dihubungkan dengan keadaan fisiologis
dan tingkah laku bayi. Penelitian ini menggunakan musik dari Vogtmann yaitu
the breath of a new life. Musik ini ditempatkan di dalam inkubator dengan alat
stereo khusus selama 43 menit. Hasil penelitian ini mengidentifikasi beberapa
efek positif musik yaitu meningkatkan saturasi oksigen dalam darah,
mengurangi penurunan saturasi (jumlah, kedalaman, dan durasi per menit),
menurunkan basal heart frequency per menit, meningkatkan suhu pusat dan
perifer.
Terapi musik pada bayi prematur telah banyak digunakan di beberapa negara,
namun di Indonesia terapi ini belum digunakan secara luas di Indonesia.
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu perawat perinatologi Rumah
Sakit di Makassar diketahui bahwa penggunaan terapi musik untuk
merangsang pertumbuhan dan perkembangan bayi prematur belum dilakukan.
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Uraian di atas memperlihatkan bahwa terapi musik memiliki efek yang positif
bagi bayi prematur. Namun, di Indonesia penggunaan terapi musik untuk
meningkatkan berat badan dan suhu badan bayi belum digunakan secara luas.
Selain itu di Indonesia belum banyak penelitian tentang pengaruh terapi musik
terhadap peningkatan berat badan dan suhu badan bayi prematur sehingga
publikasi dan aplikasinya belum berkembang luas di Indonesia. Berdasarkan
pertimbangan tersebut maka peneliti ingin meneliti tentang efektifitas terapi
musik terhadap peningkatan berat badan dan suhu tubuh bayi prematur di
beberapa rumah sakit di Makassar.
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Insiden kelahiran bayi prematur dan bayi berat lahir rendah (BBLR)
bervariasi antara satu negara dengan negara lain. Variasi ini tergantung
pada kelompok etnik dan berkontribusi secara signifikan terhadap
perbedaan angka kematian di setiap negara. Data World Health
Organization WHO (2009) menunjukkan bahwa kelahiran prematur di
dunia mencapai 12.870.000 bayi/tahun yaitu sekitar 9,6% dari seluruh
kelahiran (Johnston, Flood & Spinks, 2003; Plains, 2009).
10
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Bayi prematur memiliki pertukaran gas yang tidak efisien. Hal ini
disebabkan karena alveoli yang dilapisi oleh epitel kuboidal berbeda
dengan sel yang ada pada paru-paru yang matur dan dikelilingi oleh
sedikit kapiler, di mana kapiler ini akan mulai bertambah secara signifikan
pada usia kehamilan setelah 28 minggu. Produksi surfaktan pulmonar oleh
sel alveolar masih minimal sehingga menyebabkan kolapsnya alveoli
secara progresif. Mekanisme yang mengatur kedalaman dan irama
pernapasan melalui stimulasi pusat respirasi pada otak, belum sepenuhnya
berkembang dan bayi dapat mengalami periode apnea (Johnston, Flood &
Spinks, 2003; Olds, London & Ladewig, 2000).
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Periode reaktivitas pada bayi prematur tertunda. Pada bayi yang sangat
sakit, periode ini secara keseluruhan tidak dapat di observasi karena bayi
kemungkinan hipotonik dan tidak reaktif selama beberapa hari setelah
lahir. Secara neurologis, respon bayi prematur (sucking, tonus otot, states
arousal) lebih lemah dibandingkan bayi cukup bulan (Olds, London &
Ladewig, 2000).
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
defek neurologi, dan defek audiotori (Behrman & Butler, 2007; Gorrie,
Mckinney & Murray, 2005; Olds, London & Ladewig, 2000; Pilliteri,
2003;).
2.1.6.1 Anemia of prematurity
Banyak sel darah bayi prematur berkembang normokromik sehingga
mengalami anemia normositik. Sel darah merah mungkin mengalami
fragmentasi atau bentuknya tidak biasa. Jumlah retikulosit rendah karena
sumsum tulang tidak meningkatkan produksinya sebelum usia gestasi 32
minggu. Bayi akan nampak pucat, kemungkinan letargi dan anoretik, dan
biasanya gagal untuk tumbuh. Hal ini di pengaruhi oleh immaturitas
sistem hematopoetik ditambah dengan adanya destruksi sel darah merah
yang dapat menurunkan level vitamin E, yang normalnya bertugas untuk
melindungi sel darah merah untuk mengalami oksidasi. Produksi sel darah
merah dapat distimulasi dengan pemberian DNA recombinant
erythropoietin dan mungkin juga memerlukan transfusi darah (Pilliteri,
2003).
2.1.6.2 Kernicterus
Kernicterus terjadi akibat invasi billirubin indirek. Invasi ini
mengakibatkan destruksi otak. Invasi ini merupakan efek dari tingginya
konsentrasi bilirubin indirek dalam darah akibat penghancuran sel darah
merah yang berlebihan. Bayi prematur juga memiliki serum albumin yang
rendah, serum ini digunakan untuk mengikat bilirubin indirek (Olds,
London & Ladewig, 2000; Pilliteri, 2003).
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efek jangka panjang yang dapat terjadi pada bayi prematur adalah defek
bicara. Defek bicara yang paling sering di observasi meliputi
keterlambatan perkembangan pada kemampuan menerima dan
mengekspresikan. Defek bicara ini sering terjadi pada anak usia sekolah
(Olds, London & Ladewig, 2000).
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
dari laju kehilangan panas maka temperatur akan menurun (Guyton &
Hall, 1997).
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Panas yang berasal dari produksi panas dihantarkan dari organ dan
jaringan yang lebih dalam ke kulit. Panas ini akan hilang ke udara dan
sekitarnya. Dua faktor yang mempengaruhi hilangnya panas adalah: (1)
kecepatan konduksi panas dari tempat panas yang dihasilkan di inti tubuh
ke kulit; (2) kecepatan penghantaran panas dari kulit ke sekitarnya
(Guyton & Hall, 1997).
Semua kehilangan panas dan peningkatan panas antara tubuh dan
lingkungan eksternal terjadi diantara permukaan tubuh dan sekitarnya.
Pengaturan pertukaran panas antara kulit dan lingkungan diatur oleh
sistem saraf simpatis. Saraf simpatis akan mempengaruhi tingkat
vasokonstriksi arteriol dan anastomosis arteriovenosa yang mensuplai
darah ke pleksus venosus kulit. Vasokonstriksi ini dikontrol oleh sistem
saraf simpatis dalam memberikan respon terhadap perubahan suhu tubuh
inti dan suhu lingkungan. Tubuh menggunakan 4 mekanisme untuk
mengatur pertukaran panas antara permukaan tubuh dan lingkungannya,
yaitu radiasi, konduksi, konveksi, dan evaporasi (Guyton & Hall, 1997;
Scanlon & Sanders, 2007; Sherwood, 2004).
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
oleh kehangatan, di mana akan memicu kehilangan panas (Guyton & Hall,
1997; Scanlon & Sanders, 2007; Sherwood, 2004).
Penjalaran sinyal suhu hampir selalu sejajar. Pada saat memasuki medula
spinalis maka sinyal akan menjalar ke traktus lissauer sebanyak beberapa
segmen di atas dan bawah. Sinyal ini akan berakhir pada lamina I, II, III
radiks dorsalis. Setelah ada satu atau lebih percabangan neuron dalam
medula spinalis, maka sinyal akan dijalarkan ke serabut termal asenden
yang menyilang ke traktus sensorik anterolateral sisi berlawanan dan akan
berakhir di (1) area retikular batang otak dan (2) kompleks ventrobasal
thalamus. Beberapa sinyal suhu dari kompleks ventrobasal akan
dipancarkan menuju korteks somatosensorik. Pada akhirnya sinyal ini
akan berespon pada stimulus dingin atau panas pada daerah kulit yang
spesifik (Guyton & Hall, 1997).
Bayi baru lahir harus menyesuaikan diri dari suhu lingkungan intaruterin
(37,7°C) ke suhu ruangan (21°C hingga 25°C). Panas ditransfer gradien
internal dari suhu inti ke permukaan kulit, kemudian ke gradien eksternal
dari permukaan tubuh ke lingkungan. Kecepatan kehilangan panas dari
gradien internal ini tergantung pada aliran darah kapiler dan lemak
subkutaneus yang dimiliki. Sekitar 2 – 7% berat badan bayi baru lahir
berasal dari brown adipose tissue (BAT). BAT terdapat di sekitar ginjal,
mediastinum, lipatan leher, dan skapula, sepanjang kolumna spinal, dan
sekitar pembuluh darah besar di leher. Sel BAT mulai diproliferasi pada
usia 26 – 30 minggu gestasi dan berlanjut setelah 4 minggu kelahiran
(Merenstein & Gardner, 2002; Stables & Novak, 1999).
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Rentang normal suhu tubuh neonatus berbeda antara bayi yang cukup
bulan dan bayi prematur. Rentang normal suhu tubuh bayi cukup bulan
berkisar 36,5ºC - 37ºC; sedangkan bayi prematur berkisar 36,3ºC - 36,9ºC.
Bila bayi dibiarkan dalam suhu kamar (25ºC) maka bayi akan kehilangan
panas melalui evaporasi (penguapan), konveksi dan radiasi sebanyak 200
kalori/kg BB/menit, sedangkan pembentukan panas yang dapat diproduksi
hanya per sepuluh dari jumlah kehilangan panas di atas, dalam waktu yang
bersamaan. Hal ini akan menyebabkan penurunan suhu tubuh sebanyak
2ºC dalam waktu 15 menit. Keadaan ini sangat berbahaya untuk neonatus
terlebih bagi bayi prematur dan BBLR, bayi dapat mengalami asfiksia
karena tidak sanggup mengimbangi penurunan suhu tersebut dengan
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
produksi panas yang dibuat sendiri (Merenstein & Gardner, 2002; Wong et
al., 2009).
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Daerah otak yang terlibat dalam penginderaan keadaan nutrisi dalam tubuh
atau pusat saraf yang merangsang pencarian makanan. Lesi nukleus
paraventrikuler meyebabkan makan karbohidrat yang berlebihan.
Sebaliknya, lesi pada nukleus dorsomedial hipotalamus menekan makan.
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Asupan makanan juga dipengaruhi oleh reseptor mulut. Faktor mulut ini
terdiri dari pengunyahan, saliva, penelanan, pengecapan, dan pengukuran
jumlah makanan yang masuk dalam mulut. Setelah sejumlah makanan
masuk ke dalam mulut maka terjadi penghambatan di pusat makan di
hipotalamus. Temperatur tubuh dan asupan makanan juga memiliki
hubungan. Bila seseorang terpapar dengan udara dingin, maka akan
cenderung untuk makan berlebihan. Sedangkan, jika terpapar udara panas
maka akan cenderung makan sedikit. Keadaan ini disebabkan oleh
interaksi antara sistem pengatur temperatur dengan sistem pengatur makan
dalam hipotalamus (Guyton & Hall, 1997).
Perubahan berat badan yang sangat cepat terjadi pada masa bayi,
perubahan ini lebih cepat dibandingkan dengan waktu-waktu lain setelah
lahir. Hal ini terjadi baik pada bayi cukup bulan maupun bayi prematur.
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Berat badan bayi akan mengalami penurunan secara fisiologis pada tiga
hari pertama kehidupannya. Bayi cukup bulan mengalami penurunan
sebesar 5% dari berat badan lahirnya; sedangkan bayi prematur mengalami
penurunan sebesar 6% -8% dari berat badan lahirnya. Bayi mengalami
peningkatan berat badan sebesar 15 – 20 gram/kg/hari pada hari-hari awal
kehidupannya. Namun, pada bayi prematur yang sakit yang dirawat di
NICU, peningkatan sebesar 15 – 20 gram/kg/hari tidak akan terlihat pada 2
minggu pertama kehidupannya karena komplikasi yang dialami bayi
(Berk, 2006; Markum, Ismael, Alatas, Akib, Firmansyah & Sastroasmoro,
2003; Merenstein & Gardner, 2002; Soetjiningsih, 1998).
Pola peningkatan berat badan bayi prematur dan bayi cukup bulan
berbeda. Bayi prematur mulai mengejar peningkatan berat badannya pada
1 tahun hingga 2 tahun pertama kehidupannya mendekati bayi yang lahir
cukup bulan. Sedangkan, pada bayi yang lahir cukup bulan berat badan
waktu lahirnya akan kembali pada hari ke-10. Berat badan menjadi 2 kali
berat badan lahir saat usia 5 bulan, pada umur 1 tahun berat badan naik
menjadi 3 kali lipat berat badan lahir, dan menjadi 4 kali berat badan lahir
pada umur 2 tahun. Anak masa prasekolah mengalami kenaikan berat
badan rata-rata 2kg/tahun. Pertumbuhan konstan berakhir dan dimulai pre-
adolescent growth spurt dengan rata-rata kenaikan berat badan 3-3,5
kg/tahun, yang kemudian dilanjutkan dengan adolescent growth spurt.
Pengukuran berat badan bayi prematur dihitung sesuai dengan koreksi
usianya. Kenaikan berat badan rata-rata bayi prematur dalam satu tahun
pertama sama dengan bayi cukup bulan, yaitu 6 – 7 kg (Berk, 2006;
Markum dkk, 2003; Soetjiningsih, 1998).
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Cooke dan Hughes (2003) melakukan penelitian pada 280 anak yang lahir
prematur dan 210 anak yang lahir cukup bulan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengkaji secara kohort bayi permatur pada usia 7 tahun dikaitkan dengan
pengukuran pertumbuhan, motorik dan kognitif, serta menginvestigasi
keterlambatan pertumbuhan pada prestasi sekolah anak. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa terdapat keterlambatan pertumbuhan bayi prematur
khususnya kepala, dihubungkan dengan peningkatan level keterlambatan
motorik dan kognitif pada usia 7 tahun.
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Grafik pertumbuhan untuk bayi prematur telah tersedia dan dibuat secara
khusus untuk tujuan ini (lampiran 8). Grafik pertumbuhan neonatus spesial
juga tersedia untuk bayi sakit atau kecil untuk usia gestasi. Setelah bayi
mencapai usia 2 tahun, grafik yang digunakan adalah grafik pertumbuhan
standar untuk usia kronologis. Pengukuran antropometri anak yang lahir
prematur, koreksi umur tidak diperlukan pada pengukuran lingkar kepala
mulai umur 18 bulan, berat badan mulai umur 24 bulan, dan tinggi badan
mulai umur 3,5 tahun, karena mulai umur ini tidak ada perbedaan yang
bermakna antara umur yang dikoreksi dengan yang tanpa koreksi
(Muennich,2009; Trachtenbarg & Golemon,1998).
2.2.2 Perkembangan
Meskipun pada waktu lahir, bayi prematur memperlihatkan penampilan
yang lebih hidup dan aktif namun dalam kurun waktu yang lebih lanjut 1
tahun, ia akan tetap tertinggal dari tingkat perkembangannya oleh bayi
cukup bulan. Kesenjangan ini akan menghilang dalam kurun waktu 2
tahun, bila tidak ada pengaruh negatif lainnya. Kelainan perkembangan
lebih banyak ditemukan pada bayi prematur daripada cukup bulan, yang
biasanya meliputi kelainan fungsi intelektual atau motorik (Markum,
Ismael, Alatas, Akib, Firmansyah & Sastroasmoro, 2003).
Perkembangan anak yang lahir prematur lebih lambat dibandingkan
dengan anak yang cukup bulan. Perhatian spesial diberikan pada
perkembangan refleks bayi, tonus otot, keterampilan motorik, tingkah
laku, respon sensorik, dan perkembangan bicara. Banyak bayi prematur
dapat mengejar perkembangannya sama dengan kelompok usianya selama
2 tahun pertama kehidupannya, namun ada beberapa yang membutuhkan
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
waktu lebih lama terutama bayi yang lahir > 2 bulan prematur
(Muennich,2009; Trachtenbarg & Golemon,1998).
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Hasil penelitian dari Caine (1991) menunjukkan efek positif terapi musik.
Lama hari rawat berkurang pada kelompok terapi musik (t= 2,002; p<.05)
dibandingkan dengan kelompok kontrol. Penambahan berat badan setelah
kehilangan berat badan secara signifikan lebih rendah pada kelompok
intervensi (t=2,322; p<.025) dibandingkan kelompok kontrol. Konsumsi
formula dan kalori pada neonatus kelompok intervensi dan kontrol
memiliki perbedaan yang tidak begitu signifikan (t=1,687; p<.05). Tingkat
stress menurun pada kelompok intervensi dibandingkan kelompok kontrol
(t=2,666; p<.005).
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
2.4.4.2 Jenis dan Lama Pemberian Terapi Musik Pada Bayi Prematur.
Terapi musik yang dilakukan untuk menghasilkan efek yang diinginkan
belum memiliki pedoman waktu dan pelaksanaan yang jelas. Pemberian
terapi musik dengan jenis musik yang tepat dan diberikan pada pasien
yang tepat tidak akan memberikan efek yang membahayakan walaupun
diberikan dalam jangka waktu yang lama. Terapi musik yang diberikan
secara singkat juga memberikan efek yang positif pada beberapa pasien
(Mucci & Mucci, 2002).
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Peran perawat anak dalam memberikan perawatan pada bayi prematur dimulai
dengan melakukan pengkajian, menentukan diagnosa keperawatan dan
melakukan intervensi keperawatan. Pengkajian keperawatan yang dilakukan
terkait dengan pengkajian fisik bayi dan masalah-masalah yang ditemukan
pada bayi. Setelah melakukan pengkajian perawat menentukan masalah yang
dihadapi oleh bayi prematur. Masalah yang sering terjadi adalah
ketidakstabilan suhu tubuh, masalah nutrisi (berat badan bayi), pola nafas
tidak efektif, dan lain-lain. Intervensi yang dapat diberikan misalnya
memberikan susu secara teratur berdasarkan berat badan, memberikan
rangsangan pertumbuhan dan perkembangan misalnya bantalan nest (mirip
posisi bayi dalam kandungan), mengurangi kebisingan lingkungan,
memberikan pendidikan kesehatan pada ibu, dan lain-lain (Wilkinson, 2000).
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
dan filosofis awalnya merupakan bagian dari keperawatan sejak awal. Pada
tulisan keperawatan oleh Florence Nightingale (1859/1992) menekankan
bahwa pentingnya menciptakan lingkungan untuk terjadinya penyembuhan
dan pentingnya terapi seperti musik pada proses penyembuhan. Terapi
komplementer merupakan kesempatan bagi perawat untuk mendemostrasikan
perawatan pada pasien. Banyak dari intervensi keperawatan yang ada dapat
diklasifikasikan sebagai terapi komplementer (Snyder & Lindquist, 2002).
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Model Konservasi adalah (1) Konservasi, (2) Adaptasi dan (3) Wholeness
(holistik) (George, 1995; Tomey & Alligood, 2006).
Penerapan konsep wholeness pada bayi prematur dapat dilihat dari perubahan
lingkungan bayi dari intrauterin ke ekstrauterin. Pada mulanya bayi berada
pada lingkungan intrauterin. Semua kebutuhan bayi terpenuhi melalui
plasenta. Setelah bayi lahir, bayi ini harus menghadapi lingkungan yang
sangat berbeda dengan lingkungan sebelumnya. Bayi harus berusaha sendiri
untuk memenuhi kebutuhannya seperti kehangatan, nutrisi, dan lain-lain.
Namun, bayi prematur ini memiliki keterbatasan kemampuan karena
immaturitas organnya. Oleh karena itu, perubahan dari lingkungan intrauterin
ke lingkungan ekstrauterin merupakan tantangan lingkungan yang besar buat
bayi. Perubahan ini akan menimbulkan bayi berespon terhadap
lingkungannya sesuai kemampuannya (Bobak, Lowdermik & Jensen, 2005;
Tomey & Alligood, 2006).
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
konsep adaptasi Levine pada bayi prematur ini dapat di lihat dari lingkungan
internal bayi dan lingkungan eksternalnya. Lingkungan internal bayi ini dapat
kita lihat dari keadaan fisiologis bayi. Bayi prematur memiliki kondisi organ
yang belum matur untuk menjalankan fungsinya sehingga bayi akan
memerlukan energi yang lebih besar dibandingkan bayi cukup bulan. Bayi
juga harus menghadapi lingkungan eksternalnya yang mana sangat berbeda
dengan lingkungan sebelumnya dan didukung oleh organ yang belum matur.
Bayi prematur memiliki tantangan untuk beradaptasi secara sukses atau
maladaptasi. Untuk membuat bayi berhasil beradaptasi dengan tantangan
lingkungan internal dan eksternalnya, maka diperlukan suatu konservasi
(Bobak, Lowdermik & Jensen, 2005; Hockenberry & Wilson, 2007; Tomey
& Alligood, 2006).
Konsep ketiga Levine adalah konservasi. Konservasi ini oleh Levine dibagi
menjadi empat yaitu: (1) Konservasi energi; (2) Konservasi integritas sosial;
(3) Konservasi integritas personal; dan (4) Konservasi integritas struktur.
Levine (1991) menjabarkan konservasi energi sebagai seorang individu akan
membutuhkan keseimbangan energi dan pembaharuan energi yang konstan
untuk mempertahankan aktivitas kehidupan. Konservasi energi tergantung
dari pertukaran energi bebas dengan lingkungan dalam sistem kehidupan
yang dapat secara konstan memberikan energi. Konservasi energi merupakan
bagian integral dari respon adaptif individu. Konservasi energi ini adalah
informasi tentang aktifitas fisik seseorang, nutrisi, pertukaran oksigen dan
suhu tubuh (Tomey & Alligood, 2006).
Penerapan konservasi energi Levine ini dapat terlihat dari pemberian terapi
komplementer seperti terapi musik kepada bayi prematur. Aplikasi dari
konsep ini pada terapi musik dapat dilihat dari sebuah penelitian yang
dilakukan Lubetzky, et al. (2009). Penelitian ini membuktikan bahwa terapi
musik dapat menurunkan resting energy expenditure (REE). Penurunan REE
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
3 Kerangka Teori
Karakteristik bayi Masalah bayi
- Berat badan < 2500 prematur
gram - Risiko
Bayi prematur - Kulit tipis kekurangan
(lahir pada usia gestasi - Immaturitas organ nutrisi
< 37 minggu) - Immaturitas pusat - Hipotermi
regulasi suhu - Apnea
- Lemak subkutan - Masalah
kurang kardiovaskular
- Refleks tidak ada - Infeksi
atau lemah - Risiko
K l i
Asuhan Keperawatan
dengan teori Levine
“ Model Konservasi”
Konservasi Konservasi
integritas sosial integritas
Terapi
komplementer Konservasi
Konservasi
- Terapi integritas struktur
musik
Keterangan
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
51
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Skema 3.1
Kerangka Konsep
Variabel confounding:
- ASI/Formula
- Jenis Kelamin
- Usia
- Usia Gestasi
- Nilai APGAR
3.2 Hipotesis
Hipotesis yang dipakai pada penelitian ini adalah Hipotesis alternative (Ha)
dua arah. Ha penelitian ini terdiri dari:
1. Terdapat perbedaan efektifitas terapi musik terhadap peningkatan berat
badan pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol.
2. Terdapat perbedaan efektifitas terapi musik terhadap peningkatan suhu
tubuh pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol.
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Tabel 3.1
Definisi Operasional Kerangka Penelitian
2. Suhu badan
bayi Suhu badan bayi Peneliti Suhu tubuh Interval
yang diukur mengukur dalam °C
menggunakan menggunakan
termometer digital termometer
yang sama pada digital aksila
kondisi dan waktu (°C)
yang sama.
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
BAB IV
METODOLOGI
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Skema 4.1
Desain Penelitian
Pretest Postest
BM1 BM2 BM3 BM4
Terapi X1
musik
X3
Tanpa
terapi
musik SP3 SP4
SP1 SP2
X4
Keterangan
BM1 : berat badan bayi sebelum diberi terapi musik (pengukuran pada hari ke-1)
BM2 : berat badan bayi setelah diberi terapi musik hari ke-1 (pengukuran pada hari ke-2)
BM3 : berat badan bayi setelah diberi terapi musik hari ke-2 (pengukuran pada hari ke-3)
BM4 : berat badan bayi setelah diberi terapi musik hari ke-3 (pengukuran pada hari ke-4)
SM1 : suhu tubuh bayi sebelum diberi terapi musik hari ke-1.
SM2 : suhu tubuh bayi setelah diberi terapi musik hari ke-1
SM3 : suhu tubuh bayi setelah diberi terapi musik hari ke-2
SM4 : suhu tubuh bayi setelah diberi terapi musik hari ke-3
BP1 : berat badan bayi sebelum kelompok tanpa terapi musik.
BP2 : berat badan bayi setelah kelompok tanpa terapi musik hari ke-1
BP3 : berat badan bayi setelah kelompok tanpa terapi musik hari ke-2
BP4 : berat badan bayi setelah kelompok tanpa terapi musik hari ke-3
SP1 : suhu tubuh bayi sebelum kelompok tanpa terapi musik.
SP2 : suhu tubuh bayi sebelum kelompok tanpa terapi musik hari ke-1
SP3 : suhu tubuh bayi sebelum kelompok tanpa terapi musik hari ke-2
SP4 : suhu tubuh bayi sebelum kelompok tanpa terapi musik hari ke-3
X1 : perbedaan berat badan bayi sebelum dan sesudah diberi terapi musik.
X2 : perbedaan suhu badan bayi sebelum dan sesudah diberi terapi musik.
X3 : perbedaan berat badan pada kelompok kontrol
X4 : perbedaan suhu badan bayi pada kelompok kontrol.
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
4.2.2 Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah bayi prematur stabil yang dirawat di
RSIA Pertiwi Makassar, RSIA Fatimah Makassar, RS Labuang Baji
Makassar, dan memenuhi kriteria inklusi yaitu bayi prematur dengan:
1. Orang tua bayi memberikan persetujuan bayi dijadikan sebagai
responden.
2. Usia gestasi berdasarkan nilai Ballard mulai dari 28 minggu hingga
kurang dari 37 minggu.
3. Berat badan lahir atau sebelum intervensi mulai dari 1500 gram
hingga 2500 gram.
Kriteria eksklusi bayi prematur dengan:
1. Bayi mengalami komplikasi prematur misalnya: RDS, anemia,
perdarahan intrakranial, NEC, PDA, infeksi aktif, dan apnea
prematuritas.
2. Bayi sedang menjalani perawatan fototerapi ataupun transfusi tukar.
3. Bayi mengalami anomali kongenital.
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
n = δ² (Z1-α/2 + Z1-β)2
(µ1 - µ2)2
Keterangan:
n : jumlah perkiraan sampel.
d : Standar deviasi
Z1-α/2 : Derajat kemaknaan
Z1-β : Kekuatan uji
(µ1 - µ2) : Perbedaan rata-rata kedua kelompok
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
terkecil yang secara klinis dianggap berarti. Pada penelitian ini perbedaan
klinis yang ditentukan peneliti adalah 7 gram, hal ini berdasarkan pada
pertimbangan skala timbangan yang digunakan adalah 10 gram
(Sastroasmoro, 2008).
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Penelitian ini dilakukan di tiga rumah sakit yang berbeda. Oleh karena itu
perlu melihat gambaran dari ketiga rumah sakit yang ada untuk melihat
adanya keseragaman tiap rumah sakit. Tujuannya adalah untuk mengurangi
faktor perancu dalam penelitian. Berikut gambaran ketiga rumah sakit yang
digunakan sebagai tempat penelitian ditinjau dari standar perawatan
berdasarkan NIC NOC yaitu:
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Uji reabilitas dilakukan pada timbangan berat badan bayi digital dan
termometer digital. Uji ini dilakukan dengan cara mengembalikan
timbangan dan termometer pada titik nol sebelum digunakan. Bayi
ditimbang sebanyak 3 kali untuk memastikan berat badannya.
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Skema 4.2
Alur intervensi
Intervensi musik
sesuai prosedur Kontrol selama 30
menit sesuai prosedur
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
HASIL PENELITIAN
Bab kelima ini menguraikan hasil penelitian tentang efektifitas terapi musik
terhadap peningkatan berat badan dan suhu tubuh di Makassar. Penelitian ini
dilaksanakan di 3 rumah sakit pemerintah yaitu RS. Labuang Baji Makassar,
RSIA Siti Fatimah Makassar, dan RSIA Pertiwi Makassar. Hasil penelitian yang
diuraikan meliputi analisis univariat, analisis bivariat, dan analisis multivariat.
Hasil penelitian ini ditampilkan dalam bentuk tabel dan penjelasannya. Hasil
penelitian tersebut diuraikan secara berurutan dari analisis univariat dan bivariat
adalah sebagai berikut:
Tabel 5.1
Distribusi frekuensi karakteristik responden menurut usia kronologis
di Makassar 19 April – 12 Juni 2010 (N= 30)
Hasil analisis usia bayi pada tabel 5.1 menggambarkan bahwa rata- rata
usia bayi yang menjadi responden penelitian adalah 5,87 hari dengan
standar deviasi 5,090 hari. Umur bayi termuda adalah 3 hari dan umur bayi
tertua adalah 28 hari.
77
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Tabel 5.2
Distribusi frekuensi karakteristik responden menurut jenis kelamin, APGAR
menit1, APGAR menit 2, & jenis makanan bayi di Makassar
19 April – 12 Juni 2010 (N= 30)
Jenis Kelamin
a. Laki- Laki 11 46,7 46,7 46,7
b. Perempuan 19 53,3 53,3 100,0
APGAR menit 1
a. Asfiksia ringan 18 60,0 60,0 60,0
b. Asfiksia sedang 12 40,0 40,0 100,0
c. Asfiksia berat 0 0 0 0
APGAR menit 5
a. Asfiksia ringan 29 96,7 96,7 96,7
b. Asfiksia sedang 1 3,3 3,3 100,0
c. Asfiksia berat 0 0 0 0
Jenis makanan
a. ASI 0 0 0 0
b. Susu formula 4 13,3 13,3 13,3
c. ASI dan susu 26 86,7 86,7 100,0
formula
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
79
Tabel 5.3
Distribusi frekuensi berat badan harian bayi prematur pada kelompok
intervensi & kontrol di Makassar 19 April – 12 Juni 2010 (N= 30)
Hari I
a. Kelompok intervensi 16 1720,00 275,874 1320 2250
b. Kelompok kontrol 14 1967,14 331,951 1380 2510
Hari II
a. Kelompok intervensi 16 1743,75 284,344 1320 2300
b. Kelompok kontrol 14 1945,71 292,988 1380 2400
Hari III
a. Kelompok intervensi 16 1761,88 279,171 1330 2300
b. Kelompok kontrol 14 1960,00 303,315 1410 2450
Hari IV
a. Kelompok intervensi 16 1790,63 276,296 1360 2340
b. Kelompok kontrol 14 1976,43 302,721 1420 2450
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
80
gram lebih kecil bila dibandingkan dengan kelompok kontrol. Berat badan
rata-rata pada kelompok kontrol pada hari II berkisar 1945,71 gram
dengan standar deviasi 292,988 gram. Berat badan minimum bayi pada
kelompok kontrol adalah 1380 gram dan berat badan maksimumnya
adalah 2400 gram.
Hasil analisis hari III pada kelompok intervensi menunjukkan bahwa berat
badan rata-rata bayi berada pada 1761,88 gram dengan standar deviasi
279,171 gram dengan berat badan minimum bayi pada kelompok
intervensi ini berada pada 1330 gram dan maksimum berada pada 2300
gram lebih kecil bila dibandingkan dengan kelompok kontrol. Berat badan
rata-rata pada kelompok kontrol pada hari II berkisar 1960,00 gram
dengan standar deviasi 303,315 gram. Berat badan minimum bayi pada
kelompok kontrol adalah 1410 gram dan berat badan maksimumnya
adalah 2450 gram.
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
81
Tabel 5.4
Distribusi frekuensi suhu tubuh harian bayi prematur pada kelompok
intervensi & kontrol 19 April – 12 Juni 2010 (N= 30)
Hari II
a. Kelompok intervensi 16
- Sebelum terapi 36,6 0,3733 35,6 37,2
- Setelah terapi 36,8 0,2971 36,2 37,3
b. Kelompok kontrol 14
- Sebelum 30 menit 36,5 0,6855 34,9 37,6
- Setelah 30 menit 36,5 0,7199 34,9 37,5
Hari III
a. Kelompok intervensi 16
- Sebelum terapi 36,7 0,4015 36,0 37,6
- Setelah terapi 36,9 0,3642 36,2 37,6
b. Kelompok kontrol 14
- Sebelum 30 menit 36,7 0,5195 35,6 37,4
- Setelah 30 menit 36,7 0,5347 35,6 37,5
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
82
sebelum dikontrol selama 30 menit berada pada 36,6°C dan standar deviasi
0,3159°C dan suhu tubuh minimum bayi 36,0°C serta suhu tubuh
maksimum 37,1°C. Sedangkan, rata-rata suhu tubuh bayi setelah 30 menit
berkisar 36,6°C dengan standar deviasi 0,3298°C, serta suhu tubuh
minimum bayi adalah 35,8°C dan maksimum 37,0°C.
Hasil analisis hari III pada kelompok intervensi menunjukkan bahwa rata-
rata suhu tubuh bayi sebelum terapi adalah 36,7°C dengan standar deviasi
0,4015°C, serta suhu tubuh minimum bayi adalah 36,0°C dan maksimum
37,6°C. Sedangkan, rata-rata suhu tubuh bayi setelah terapi berkisar
36,9°C dengan standar deviasi 0,3642°C, serta suhu tubuh minimum bayi
adalah 36,2°C dan maksimum 37,6°C. Hasil analisis pada kelompok
kontrol menunjukkan rata-rata suhu tubuh bayi sebelum dikontrol selama
30 menit berada pada 36,5°C dan standar deviasi 0,6855°C dan suhu tubuh
minimum bayi 35,6°C serta suhu tubuh maksimum 37,4°C. Sedangkan,
rata-rata suhu tubuh bayi setelah 30 menit berkisar 36,7°C dengan standar
deviasi 0,5347°C, serta suhu tubuh minimum bayi adalah 35,6°C dan
maksimum 37,5°C.
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
83
Tabel 5.5
Distribusi frekuensi peningkatan berat badan harian bayi pada kelompok
intervensi & kontrol di Makassar 19 April – 12 Juni 2010 (N= 30)
Grafik 5.1
Peningkatan berat badan harian bayi prematur pada kelompok intervensi &
kontrol di Makassar 19 April – 12 Juni 2010 (N= 30)
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
84
peningkatan berat badan hari ke-2 adalah peningkatan berat badan dari hari
ke-1 hingga hari ke-2 intervensi. Pada kelompok intervensi terlihat bahwa
rata-rata peningkatan berat badan bayi berkisar 23,75 gram dengan standar
deviasi 29,183. Hal ini lebih besar bila dibandingkan dengan rata-rata
peningkatan berat badan bayi pada kelompok kontrol yang mengalami
penurunan berkisar 21,43 gram dengan standar deviasi 77,346 gram. Berat
badan bayi pada kelompok intervensi ini minimum mengalami penurunan
30 gram dan maksimum mengalami peningkatan 70 gram. Hal ini lebih
besar bila dibandingkan dengan nilai minimum berat badan bayi adalah
mengalami penurunan sebesar 260 gram dan maksimum mengalami
peningkatan sebesar 50 gram.
Hasil analisis peningkatan berat badan hari ke-3 adalah peningkatan berat
badan dari hari ke-2 hingga hari ke-3 intervensi. Pada kelompok intervensi
terlihat bahwa rata-rata peningkatan berat badan bayi berkisar 18,13 gram
dengan standar deviasi 19,738. Hal ini lebih besar bila dibandingkan
dengan rata-rata peningkatan berat badan bayi pada kelompok kontrol
yang berkisar 14,29 gram dengan standar deviasi 28,206 gram. Berat
badan bayi pada kelompok intervensi ini minimum mengalami penurunan
10 gram sedangkan pada kelompok kontrol mengalami penurunan sebesar
50 gram. Berat badan maksimum mengalami peningkatan 50 gram pada
kelompok intervensi dan kelompok kontrol juga mengalami peningkatan
sebesar 50 gram.
Hasil analisis peningkatan berat badan hari ke-4 adalah peningkatan berat
badan dari hari ke-3 hingga hari ke-4 intervensi. Pada kelompok intervensi
terlihat bahwa rata-rata peningkatan berat badan bayi berkisar 28,75 gram
dengan standar deviasi 17,038. Hal ini lebih besar bila dibandingkan
dengan rata-rata peningkatan berat badan bayi pada kelompok kontrol
yang berkisar 16,43 gram dengan standar deviasi 11,507. Berat badan bayi
pada kelompok intervensi ini minimum mengalami peningkatan 0 gram
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
85
Hasil analisis peningkatan berat badan total yaitu peningkatan berat badan
dari hari I hingga hari ke IV. Pada kelompok intervensi terlihat bahwa
rata-rata peningkatan berat badan bayi berkisar 70,63 gram dengan standar
deviasi 37,677. Hal ini lebih besar bila dibandingkan dengan rata-rata
peningkatan berat badan bayi pada kelompok kontrol yang berkisar 9,29
gram dengan standar deviasi 67,307. Berat badan bayi pada kelompok
intervensi ini minimum mengalami penurunan sebesar 10 gram, demikian
pula pada kelompok kontrol mengalami penurunan sebesar 10 gram. Berat
badan maksimum mengalami peningkatan 120 gram pada kelompok
intervensi yang lebih besar dari kelompok kontrol yang mengalami
peningkatan sebesar 70 gram.
Tabel 5.6
Distribusi frekuensi peningkatan suhu tubuh harian sebelum & setelah
terapi bayi prematur pada kelompok intervensi & kontrol di Makassar
19 April – 12 Juni 2010 (N= 30)
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
86
Grafik 5.2
Peningkatan suhu tubuh harian sebelum & setelah terapi bayi prematur
pada kelompok intervensi & kontrol di Makassar
19 April – 12 Juni 2010 (N= 30)
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
87
Hasil analisis peningkatan suhu tubuh hari III adalah peningkatan suhu
tubuh sebelum dan setelah terapi musik selama 30 menit pada hari III baik
pada kelompok kontrol maupun pada kelompok intervensi. Pada kelompok
intervensi terlihat bahwa rata-rata peningkatan suhu tubuh bayi berkisar
0,231°C dengan standar deviasi 0,1922°C. Hal ini lebih besar bila
dibandingkan dengan rata-rata peningkatan suhu tubuh bayi pada
kelompok kontrol yang mengalami penurunan sebesar 0,014°C dengan
standar deviasi 0,1351°C. Suhu tubuh bayi pada kelompok intervensi ini
minimum berkisar 0,0°C sedangkan pada kelompok kontrol mengalami
penurunan sebesar 0,2°C. Suhu tubuh maksimum mengalami peningkatan
0,8°C pada kelompok intervensi yang lebih besar dari kelompok kontrol
yang mengalami peningkatan sebesar 0,2°C.
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
88
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
89
Tabel 5.8
Uji kesetaraan karakteristik responden (jenis kelamin, jenis makanan,
APGAR menit 1, dan APGAR menit 5) antara kelompok intervensi &
kelompok kontrol di Makassar 19 April – 12 Juni 2010 (N= 30)
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
90
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
91
Hasil analisis suhu tubuh pada tabel 5.9 menunjukkan bahwa terdapat data
yang berdistribusi normal dan data yang berdistribusi tidak normal. Data
yang berdistribusi normal terlihat dengan P value yang lebih besar dari α
(0,05) yaitu suhu tubuh hari I sebelum intervensi pada kelompok kontrol
dan kelompok intervensi (0,612; 0,271), suhu tubuh hari I setelah
intervensi pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi (0,574; 0,179),
suhu tubuh hari II sebelum intervensi pada kelompok kontrol dan
kelompok intervensi (0,063; 0,131), suhu tubuh hari II setelah intervensi
pada kelompok intervensi (0,807), suhu tubuh hari III sebelum intervensi
pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi (0,797; 0,827), suhu
tubuh hari III setelah intervensi pada kelompok kontrol dan kelompok
intervensi (0,564; 0,925). Sedangkan, data yang berdistribusi tidak normal
yaitu memiliki P value yang lebih kecil dari α (0,05) terdapat pada suhu
tubuh setelah intervensi pada kelompok kontrol (0,016)
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
92
5.2.2.2 Peningkatan Berat Badan dan Suhu Tubuh Harian dan Total Bayi
Prematur
Tabel 5.10
Uji normalitas data peningkatan berat badan & suhu tubuh bayi
prematur pada kelompok intervensi & kontrol di Makassar
19 April – 12 Juni 2010 (N= 30)
Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk
Statistik Df P value Statistik Df P value
Peningkatan BB hari 2 0,250 30 0,000 0,692 30 0,000*
Peningkatan BB hari 3 0,112 30 0,200 0,939 30 0,087*
Peningkatan BB hari 4 0,195 30 0,005 0,930 30 0.050
peningkatan BB total 0,189 30 0,008 0,822 30 0,000*
peningkatan suhu hari 1 0,181 30 0,013 0,922 30 0,030*
peningkatan suhu hari 2 0,209 30 0,002 0,913 30 0,017*
peningkatan suhu hari 3 0,163 30 0,042 0,886 30 0,004*
Ket: * bermakna pada α (0,05)
5.2.3 Perbedaan Berat Badan Bayi Prematur Sebelum dan Setelah Terapi
Musik pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol.
Hasil uji normalitas data menunjukkan bahwa berat badan harian bayi
prematur berdistribusi normal. Oleh karena itu, uji bivariat untuk melihat
adanya perbedaan berat badan bayi prematur sebelum dan setelah
diberikan terapi musik adalah menggunakan uji parametrik. Uji parametrik
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
93
yang digunakan adalah paired t-test. Hasil uji ini dijabarkan dalam tabel
sebagai berikut:
Tabel 5.11
Perbedaan berat badan hari I sebelum & setelah terapi musik di
Makassar 19 April – 12 Juni 2010 (N= 30)
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
94
Tabel 5.12
Perbedaan berat badan hari II sebelum & setelah intervensi di
Makassar 19 April – 12 Juni 2010 (N= 30)
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
95
Tabel 5.13
Perbedaan berat badan hari III sebelum & setelah intervensi di
Makassar 19 April – 12 Juni 2010 (N= 30)
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
96
Tabel 5.14
Perbedaan berat badan total sebelum & setelah intervensi di Makassar
19 April – 12 Juni 2010 (N= 30)
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
97
5.2.4 Perbedaan Suhu Tubuh Bayi Prematur Sebelum dan Setelah Terapi
Musik pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol.
Hasil uji normalitas data menunjukkan bahwa suhu tubuh harian bayi
prematur berdistribusi normal. Oleh karena itu, uji bivariat untuk melihat
adanya perbedaan suhu tubuh bayi prematur sebelum dan setelah diberikan
terapi musik adalah menggunakan uji parametrik. Uji parametrik yang
digunakan adalah paired t-test. Hasil uji ini dijabarkan dalam tabel sebagai
berikut:
Tabel 5.15
Perbedaan suhu tubuh total sebelum & setelah intervensi di Makassar
19 April – 12 Juni 2010 (N= 30)
Hasil analisis pada tabel 5.15 menunjukkan perbedaan suhu tubuh sebelum
dan setelah intervensi kelompok kontrol dan kelompok intervensi pada
hari I, II, III dan total. Hasil uji statistik pada hari I kelompok intervensi
menunjukkan adanya perbedaan suhu tubuh yang bermakna antara
sebelum dan setelah diberikan terapi musik selama 30 menit. Hal ini
dibuktikan dengan P value < α (0,05) yaitu 0,017 (95% Confidence
Interval -0,3258 dan -0,367). Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpukan
bahwa pada tingkat kepercayaan 95% terdapat perbedaan suhu tubuh
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
98
Hasil uji statistik pada hari I kelompok kontrol menunjukkan tidak adanya
perbedaan suhu tubuh yang bermakna antara sebelum dan setelah dikontrol
selama 30 menit (tanpa terapi musik). Hal ini dibuktikan dengan P value <
α (0,05) yaitu 0,071 (95% Confidence Interval -0,058 dan 1,200).
Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpukan bahwa pada tingkat
kepercayaan 95% tidak terdapat perbedaan suhu tubuh yang bermakna
setelah dikontrol selama 30 menit (tanpa terapi musik).
Hasil uji statistik pada hari II kelompok kontrol menunjukkan tidak adanya
perbedaan suhu tubuh yang bermakna antara sebelum dan setelah dikontrol
selama 30 menit (tanpa terapi musik). Hal ini dibuktikan dengan P value <
α (0,05) yaitu 0,699 (95% Confidence Interval -0,0923 dan 0,0637).
Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpukan bahwa pada tingkat
kepercayaan 95% tidak terdapat perbedaan suhu tubuh yang bermakna
setelah dikontrol selama 30 menit (tanpa terapi musik) di hari ke-2.
Hasil uji statistik pada hari III kelompok intervensi menunjukkan adanya
perbedaan suhu tubuh yang bermakna antara sebelum dan setelah
diberikan terapi musik selama 30 menit. Hal ini dibuktikan dengan P value
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
99
< α (0,05) yaitu 0,000 (95% Confidence Interval -0,3337 dan -0,1288).
Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpukan bahwa pada tingkat
kepercayaan 95% terdapat perbedaan suhu tubuh yang bermakna setelah
diberikan terapi musik selama 30 menit pada kelompok intervensi
(diberikan terapi musik) pada hari ke-3.
Hasil uji statistik pada hari III kelompok kontrol menunjukkan tidak
adanya perbedaan suhu tubuh yang bermakna antara sebelum dan setelah
dikontrol selama 30 menit (tanpa terapi musik). Hal ini dibuktikan dengan
P value < α (0,05) yaitu 0,699 (95% Confidence Interval -0,0923 dan
0,0637). Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpukan bahwa pada tingkat
kepercayaan 95% tidak terdapat perbedaan suhu tubuh yang bermakna
setelah dikontrol selama 30 menit (tanpa terapi musik) di hari ke-2.
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
100
Tabel 5.16
Perbedaan peningkatan berat badan pada kelompok intervensi &
kontrol di Makassar 19 April – 12 Juni 2010 (N= 30)
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
101
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
102
Tabel 5.17
Perbedaan peningkatan berat badan pada kelompok intervensi & kontrol di
Makassar 19 April – 12 Juni 2010 (N= 30)
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
103
5.3 Ancova
Tabel 5.18
Rata-Rata peningkatan berat badan dan suhu tubuh setelah terapi musik
sebelum dikontrol variabel confounding di Makassar 19 April hingga 12 Juni
2010 (N=30)
Hasil analisis pada tabel 5.20 menunjukkan bahwa rata-rata peningkatan berat
badan pada kelompok intervensi adalah 70,63 gram dan lebih besar
dibandingkan kelompok kontrol rata-rata peningkatannya 9,29 gram. Hasil
levene test menunjukkan nilai P=0,29 > α (0,05), hal ini menunjukkan bahwa
peningkatan berat badan antara kelompok kontrol dan intervensi memiliki
varian yang sama.
Hasil analisis pada tabel 5.18 menunjukkan bahwa rata-rata peningkatan suhu
tubuh pada kelompok intervensi adalah 0,231°C dan lebih besar dibandingkan
kelompok kontrol rata-rata peningkatannya 0,014°C. Hasil levene test
menunjukkan nilai P=0,641 > α (0,05), hal ini menunjukkan bahwa
peningkatan suhu tubuh antara kelompok kontrol dan intervensi memiliki
varian yang sama.
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
104
Tabel 5.19
Efektifitas terapi musik terhadap peningkatan berat badan setelah dikontrol
variabel confounding (usia, jenis kelamin, jenis makanan, APGAR menit 1,
APGAR menit 5 di Makassar 19 April hingga 12 Juni 2010 (N=30)
Variabel P Value
Intervensi 0,004*
Usia 0,154
Hasil analisis tabel 5.19 menjelaskan tentang pengaruh terapi musik terhadap
peningkatan berat badan setelah dikontrol variabel confounding (Usia, Jenis
kelamin, Jenis makanan, APGAR menit 1, APGAR menit 5) di Makassar.
Berdasarkan hasil analisis tersebut terlihat bahwa intervensi terapi musik
memiliki pengaruh terapi musik terhadap peningkatan berat badan, hal ini
terlihat dari nilai P value 0,004 < α (0,05). Variabel usia, jenis kelamin, jenis
makanan, nilai APGAR menit 5 tidak memiliki pengaruh terhadap
peningkatan berat badan bayi prematur, hal ini terlihat dari nilai P > α (0,05)
yaitu 0,154; 0,630; 0,771 dan 0,440. Sedangkan APGAR menit 1 memiliki
pengaruh terhadap peningkatan berat badan yaitu memiliki nilai P value 0,040
< α (0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa variabel usia, jenis kelamin, jenis
makanan, dan APGAR menit 5 tidak memiliki pengaruh terhadap
peningkatan berat badan bayi prematur, sedangkan APGAR menit 1 memiliki
pengaruh terhadap peningkatan berat badan bayi prematur.
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
105
Tabel 5.20
Efektifitas terapi musik terhadap peningkatan suhu tubuh setelah dikontrol
variabel confounding (usia, jenis kelamin, jenis makanan, APGAR menit 1,
APGAR menit 5) di Makassar 19 April hingga 12 Juni 2010 (N=30)
Variabel P Value
Intervensi 0,001*
Usia 0,825
Hasil analisis tabel 5.20 menjelaskan tentang pengaruh terapi musik terhadap
peningkatan suhu tubuh bayi prematur setelah dikontrol variabel confounding
(usia, jenis kelamin, jenis makanan, APGAR menit 1, APGAR menit 5) di
Makassar. Berdasarkan hasil analisis tersebut terlihat bahwa intervensi terapi
musik memiliki pengaruh terapi musik terhadap peningkatan suhu tubuh bayi
prematur, hal ini terlihat dari nilai P value 0,001 < α (0,05). Variabel usia,
jenis kelamin, jenis makanan, nilai APGAR menit 1 dan 5 tidak memiliki
pengaruh terhadap peningkatan suhu tubuh bayi prematur, hal ini terlihat dari
P value > α (0,05) yaitu 0,825; 0,229; 0,777; 0,784 dan 0,491. Maka dapat
disimpulkan bahwa variabel usia, jenis kelamin, jenis makanan, dan APGAR
menit 1 dan 5 tidak memiliki pengaruh terhadap peningkatan suhu tubuh bayi
prematur.
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
BAB VI
PEMBAHASAN
Bab keenam ini menguraikan tentang pembahasan yang meliputi interpretasi dan
diskusi hasil penelitian dan dikaitkan dengan teori dan hasil penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya. Bab ini juga akan membahas tentang implikasi penelitian
untuk keperawatan dan berbagai keterbatasan penelitian.
6.1 Interpretasi dan Diskusi Hasil
Penelitian ini mengacu pada tujuan yang telah dibuat sebelumnya yaitu agar
diketahuinya efektifitas terapi musik terhadap peningkatan berat badan dan
peningkatan suhu bayi prematur di beberapa rumah sakit di Makassar,
Sulawesi Selatan. Oleh karena itu, interpretasi dan diskusi hasil ini
disesuaikan dengan tujuan umum dan tujuan khusus penelitian. Berikut ini
akan diuraikan interpretasi dan diskusi hasil penelitian.
6.1.1 Gambaran Peningkatan Berat Badan Harian.
Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa peningkatan berat badan
harian bayi prematur bervariasi pada setiap harinya selama masa terapi.
peningkatan berat badan terjadi baik pada kelompok intervensi maupun
kelompok kontrol. Peningkatan berat badan pada kelompok intervensi
lebih besar bila dibandingkan dengan peningkatan berat badan pada
kelompok kontrol. Pada kelompok intervensi berat badan naik hingga >
20 gram/hari; sedangkan kelompok kontrol < 20 gram/hari.
106
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian dari Cevasco dan Grant
(2005) melakukan penelitian pada 62 bayi prematur. Penelitian ini
bertujuan untuk melihat perbedaan peningkatan berat badan pada
pemberian terapi musik menggunakan pacifier activated lullaby (PAL)
selama 3 hari. Penelitian ini melihat perbedaan peningkatan berat badan
pada hari pertama terapi, selama terapi dan setelah terapi musik. Hasil
penelitian menunjukkan rata-rata peningkatan berat badan pada hari
pertama terapi 13,85 gram; peningkatan berat badan hari kedua adalah
26,67 gram; peningkatan hari ketiga adalah 29,64 gram; dan pada setelah
terapi adalah 22,89 gram. Hasil ini menunjukkan tidak ada perbedaan
peningkatan berat badan bayi selama terapi musik, namun perbedaan yang
signifikan terjadi setelah terapi musik diberikan selama 3 hari.
Hasil penelitian Standley (1998) pada 40 bayi prematur yang dibagi dalam
10 bayi perempuan dan 10 bayi laki-laki. Penelitian ini bertujuan untuk
melihat efek terapi musik dan stimulasi multimodal terhadap respon bayi
prematur di ruang level III Newborn Intermediate Care Unit. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa pada kelompok intervensi rata-rata
peningkatan berat badan bayi laki-laki 18,2 gram/hari; Sedangkan, rata-
rata peningkatan berat badan bayi perempuan adalah 17,8 gram/hari. Pada
kelompok kontrol rata-rata peningkatan berat badan bayi laki-laki adalah
16,0 gram/hari; sedangkan bayi perempuan mengalami rata-rata
peningkatan berat badan 12,3 gram/hari. Hasil ini menunjukkan bahwa
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
108
rata-rata peningkatan berat badan bayi yang diberikan terapi musik adalah
antara 15-20 gram.hari; sedangkan bayi yang tidak diberikan terapi musik
adalah berkisar dibawah 15 gram/hari. Hasil penelitian standley
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata peningkatan berat badan
antara bayi laki-laki dan perempuan, namun perbedaannya tidak
signifikan.
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
109
Peningkatan suhu tubuh ketika diberikan terapi musik ini didukung oleh
penelitian yang telah dilakukan oleh Vogtmann (2002) pada bayi-bayi
yang memiliki berat badan 1000 gram. Terapi musik diberikan selam 43
menit pada setiap siang dan malam hari. Penelitian ini menemukan bahwa
suhu perifer mendekati suhu pusat pada kelompok yang diberikan terapi
musik. Rata-rata suhu perifer pada kelompok yang diberikan terapi musik
adalah 35,7°C dengan suhu pusat 37,1°C; sedangkan kelompok kontrol
memiliki rata-rata suhu perifer 35,1°C dengan suhu pusat 36,7°C.
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
110
Usia bayi yang digunakan ini didukung oleh penelitian Cassidy dan
Standley (1995) pada 20 bayi prematur pada usia gestasi 24-30 minggu
gestasi. Studi ini menggunakan musik rekaman lullabies yang diberikan
selama 36 menit dalam 3 hari terapi. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa musik tidak memiliki kontraindikasi jika diberikan pada minggu
pertama kehidupan bayi.
Usia bayi yang digunakan pada penelitian ini juga sama dengan usia bayi
yang digunakan pada penelitian Lubetzky (2009) yang melakukan
penelitian pada 20 bayi prematur sehat. Hasil uji univariat menunjukkan
bahwa rentang usia yang digunakan pada penelitian ini adalah antara 5-51
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
111
hari. Namun, pada penelitian Lubetzky rata-rata usia bayi yang digunakan
berbeda dengan rata-rata usia bayi yang digunakan pada penelitian ini.
Pada penelitian Lubetzky, rata-rata usia bayi yang digunakan adalah 30,4
hari dengan standar deviasi 14,1 hari.
Hasil penelitian ini didukung pula oleh Anderson, Johnson, Townsend dan
Hay (2002) dalam Merenstein dan Gardner yang mengemukakan bahwa
bayi prematur akan kehilangan berat badan secara fisiologis sebesar 6%-
8% berat lahirnya pada tiga hari pertama kehidupannya. Oleh karena itu
usia bayi minimal yang digunakan pada waktu pertama kali terapi adalah
usia 3 hari. Hal ini juga didukung dengan uji homogenitas data yang
menunjukkan variabel usia memiliki varian yang sama (homogen) antara
kelompok intervensi dan kelompok kontrol.
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
112
Hasil penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Arnon
et.al (2006) pada 31 bayi prematur. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui manfaat live music pada bayi prematur yang dirawat di
lingkungan neonatus intensive care unit (NICU). Pada penelitian ini juga
menunjukkan bahwa bayi prematur yang digunakan pada penelitian lebih
banyak bayi perempuan (17 bayi) dibandingkan dengan bayi laki-laki (14
bayi).
Penelitian lain dengan kondisi yang sama dengan penelitian ini adalah
penelitian yang dilakukan oleh Lubetzky (2009) pada 18 bayi prematur.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek musik Mozart dalam
menurunkan pemakaian energi bayi prematur pada saat istirahat. Bayi
prematur yang digunakan pada penelitian ini juga lebih banyak bayi yang
berjenis kelamin wanita (12 bayi) dibandingkan bayi laki-laki (6 bayi).
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
113
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
114
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
115
ASI dari sang ibu tetap merupakan nutrisi terbaik untuk memenuhi
kebutuhan bayi prematur. Namun, menyusui bayi prematur tidak mudah
dan Perlu bekal dan persiapan mental yang kuat. Sebab, biasanya ibu saat
menyususi dilanda berbagai perasaan Seperti kesal, kecewa, kuatir,
bingung dan juga letih. Namun, Deretan perasaan dapat diatasi dengan
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
116
dukungan moril dan mental dari pasangan dan juga orang-orang terdekat
di sekitar ibu. Namun, pada kenyataannya bayi prematur tidak bisa
langsung disusui langsung dari payudara ibu karena kondisi ibu yang
masih lemah akibat melahirkan. Bila ini terjadi, sebaiknya ASI perah
sebelumnya dan diberikan dengan sendok, cangkir kecil atau alat bantu
lainnya.
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
117
Peningkatan berat badan bayi yang tidak signifikan ini dapat dipengaruhi
oleh fisiologis organ pencernaan bayi prematur yang belum berkembang
dengan sempurna. Bayi prematur mempunyai tonus otot yang lebih kecil
pada area spinkter esofagus bawahnya; kapasitas lambung yang kecil;
kemampuan menghisap dan menelan telah ada sebelum bayi lahir, namun
kemampuan koordinasi belum sempurna; bayi yang sangat prematur
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
118
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang telah dilakukan oleh
standley (1998) pada 40 bayi prematur di level III Newborn Intermediate
Care Unit. Bayi prematur dibagi dalam 2 kelompok yaitu kelompok
intervensi sebanyak 20 bayi dan 20 bayi pada kelompok kontrol dengan
pair matching berdasarkan jenis kelamin, berat badan, usia gestasi dan
komplikasi prematur. Terapi musik diberikan selama 10-30 menit dalam 2
kali seminggu. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan
berat badan harian pada bayi prematur baik pada laki-laki maupun pada
bayi perempuan.
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
119
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
120
bangun tetapi lebih bervariasi selama bayi pada periode tidur aktif.
Tekanan darah lebih tinggi pada saat bayi pada kondisi bangun. Aliran
darah otak lebih banyak selama tidur aktif (lebih banyak pada fase tidur
tenang pada bayi cukup bulan). Frekuensi nafas lebih berfluktuasi dan
lebih tinggi pada periode tidur aktif. Oksigen arteri dan karbon dioksida
lebih rendah pada tidur aktif daripada tidur tenang atau kondisi bangun.
Hipoventilasi dan koordinasi yang rendah pada gerakan dinding dada dan
gerakan perut terjadi pada periode tidur aktif. Kondisi apneu <20 detik
lebih sering pada periode aktif daripada tidur tenang pada bayi prematur.
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
121
bayi prematur pada usia gestasi 24-30 minggu gestasi. Studi ini
menggunakan musik rekaman lullabies yang diberikan selama 36 menit
dalam 3 hari terapi. hasil penelitian ini menunjukkan bahwa musik tidak
memiliki kontraindikasi jika diberikan pada minggu pertama kehidupan
bayi; namun musik memiliki efek yang positif terhadap saturasi oksigen,
denyut nadi, jumlah pernapasan dan mengurangi insiden apnea/bradipnea
selama episode pemberian musik.
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
122
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
123
Perbedaan hasil penelitian ini juga dapat terjadi akibat perbedaan kondisi
yang ada di tempat penelitian. Hal ini didukung oleh data gambaran
tempat penelitian yaitu tingkat kebisingan dan pencahayaan rata-rata pada
ketiga rumah sakit yang digunakan berbeda. Tingkat kebisingan ruangan
berkisar 47,5 dB hingga 89,0 dB dan tingkat kebisingan ruangan
inkubator berkisar 53,0 dB hingga 75,1 dB. Hal ini bertentangan dengan
anjuran American Pediatric Association yaitu sebaiknya ruangan NICU
memiliki kebisingan < 45 dB untuk merangsang pertumbuhan dan
perkembangan bayi. Ketiga rumah sakit memiliki tingkat pencahayaan
yang terang. Hal ini bertentangan dengan teori bahwa lingkungan yang
mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi adalah lingkungan
yang tenang dan tidak terang.
Hasil uji statistik dengan pooled t-test pada hari ke-3 yang menunjukkan
tidak ada perbedaan peningkatan berat badan antara kelompok kontrol dan
kelompok intervensi. Namun, hasil uji statististik dengan menggunakan
paired t-test yaitu uji statistik pada satu sampel, pada kelompok intervensi
menunjukkan terdapat perbedaan peningkatan berat badan yang signifikan
sebelum dan setelah diberikan terapi musik pada kelompok intervensi.
Hal ini menunjukkan bahwa terapi musik tetap efektif dalam
meningkatkan berat badan bayi prematur.
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
124
Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian ini dan didukung oleh
penelitian sebelumnya dan teori-teori yang ada bahwa terapi musik
berperan dalam meningkatkan berat badan melalui beberapa mekanisme.
Peningkatan berat badan pada bayi prematur dapat terjadi melalui
mekanisme keseimbangan energi yang positif yaitu pemasukan energi
lebih besar daripada pengeluaran energi. Pemasukan energi yang besar
melalui pengaruh terapi musik terjadi karena terapi musik dapat
meningkatkan refleks isap bayi sehingga pemasukan kalori akan
meningkat. Pengeluaran energi yang kecil terjadi karena terapi musik
dapat meningkatkan tidur tenang bayi sehingga terjadi penurunan
pemakaian energi, terapi musik dapat menstabilkan respon fisiologis bayi
prematur sehingga akan menghemat energi bayi prematur. Berdasarkan
proses pemasukan dan pengeluaran energi tersebut maka berat badan bayi
prematur dapat meningkat akibat pengaruh terapi musik.
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
125
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
126
Penurunan frekwensi nadi, relaksasi otot dan tidur akibat terapi musik
dapat kita lihat dari hasil penelitian Arnon et.all (2006) pada 31 bayi
prematur. Penelitian ini menggunakan live music untuk melihat status
fisiologis dan tingkah laku bayi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
live music memiliki efek yang tidak signifikan pada respon fisiologis dan
tingkah laku bayi pada parameter selama 30 menit pemberian musik;
setelah 30 menit pemberian terapi musik berakhir, live music memberikan
efek yang signifikan dalam menurunkan denyut nadi dan meningkatkan
nilai tingkah laku (tidur tenang) (p=0,001; α=0,05).
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
127
Respon relaksasi ini akan membantu regulasi suhu bayi prematur yaitu
mengurangi kehilangan panas. Hal ini sejalan dengan pendapat Blake dan
Murray (2002) dalam Merenstein dan gardner yang mengemukakan
bahwa seseorang akan kehilangan kontrol termoregulasi pada saat tidur
REM (rapid eye movement) yang biasa kita sebut sebagai tidur aktif. Bayi
prematur memakai sebagian besar waktunya untuk berada tidur aktif
sehingga berisiko untuk kehilangan panas lebih besar. Berdasarkan
penelitian Arnon et.all (2006) serta Cassidy dan Standley (1995), yang
menemukan bahwa terapi musik akan meningkatkan tidur tenang dan
mengurangi tidur aktif bayi. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa
terapi musik dapat mengurangi kehilangan panas yang dialami bayi
prematur.
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
128
disimpan dalam area midscapular area, sekitar leher dan aksila, juga
terdapat di bagian terdalam sekitar trakea, esophagus, aorta abdominal,
ginjal, dan glandula adrenal.
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
129
Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian ini dan didukung oleh
penelitian sebelumnya dan teori-teori yang ada bahwa terapi musik
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
130
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
131
0,777; 0,784 dan 0,491. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel usia,
jenis kelamin, jenis makanan, dan APGAR menit 1 dan 5 tidak memiliki
pengaruh terhadap peningkatan suhu tubuh bayi prematur.
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
132
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
133
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
134
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian yang telah
dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan dan saran sebagai berikut:
7.1 Kesimpulan
Kesimpulan ditarik berdasarkan tujuan penelitian yang telah dirancang,
kemudian didukung dengan hasil penelitian yang telah dijabarkan pada BAB
V dan pembahasannya pada BAB VI. Berdasarkan hal tersebut maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Peningkatan berat badan harian rata-rata kelompok intervensi adalah lebih
besar dari 20 gram; sedangkan peningkatan berat badan harian rata-rata
kelompok kontrol adalah lebih kecil dari 20 gram.
2. Peningkatan suhu tubuh harian rata-rata kelompok intervensi adalah lebih
besar dari 0,1°C; sedangkan peningkatan suhu tubuh harian rata-rata
kelompok kontrol adalaha lebih kecil dari 0,1°C.
3. Gambaran variabel confounding adalah rata-rata usia bayi yang terlibat
dalam penelitian adalah 5,87 hari (rentang 3 – 28 hari); jenis kelamin bayi
yang terlibat dalam penelitian lebih banyak perempuan dibandingkan laki-
laki; jenis makanan yang paling banyak diberikan pada bayi permatur
adalah gabungan antara ASI dan susu formula; dan sebagian besar
APGAR menit 1 dan 5 bayi yang terlibat dalam penelitian tergolong
asfiksia ringan.
4. Terdapat perbedaan yang signifikan pada peningkatan berat badan harian
dan total sebelum dan setelah diberikan terapi musik selama 3 hari pada
kelompok intervensi.
135
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
137
7.2 Saran
7.2.1 Pelayanan Keperawatan
1. Terapi musik terbukti efektif dalam meningkatkan berat badan dan
suhu tubuh bayi prematur. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
menjadi pertimbangan bagi manajer pelayanan keperawatan untuk
menjadikan terapi musik sebagai salah satu intervensi keperawatan dan
standar operasional prosedur dalam penatalaksanaan bayi prematur.
2. Manajer keperawatan juga diharapkan untuk membekali staff perawat
perinatologi dengan seminar tentang terapi musik pada bayi prematur
agar semua perawat mampu memahami dan mengimplementasikan
terapi musik dalam penatalaksanaan bayi prematur.
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
138
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
DAFTAR PUSTAKA
Ariawan, I. (1998). Besar dan metode sampel pada penelitian kesehatan. Depok:
Jurusan Biostatistik Dan Kependudukan FKM-UI.
Arnon, S., Shapsa, A., Forman, L., Regev, R., Bauer, S., Litmanovizt, I., &
Doflin, T. (2006). Live music is beneficial to preterm infants in the
neonatal intensive care unit environment. Birth, 33 (2). 131-136.
Diperoleh 7 Februari 2010 dari
http://www.ahealingharp.com/documents/NeonatalStudy.pdf
Behrman, R.E., & Butler, A.S. (2007). Preterm birth: Causes, consequences, and
prevention. Washington, D.C: The National Academies Press.
Behrman, R.E. & Vaughan, V.C. (2000). Nelson: Ilmu kesehatan anak. Jakarta:
Penerbit EGC
Berk, A.E. (2001). Child development. (4th Ed). America: Allyn and Bacon.
Bitmann, B.B., Berk, L.E., Felten, D.L., Westengard, J., Simonton, O.C.,
Pappars, J.,& Ninehouser, M. (2001). Composite effect of group
drumming music therapy on modulation of neuroendocrine-immune
parameters in normal subjects. Alternative Therapies, 7 (1). Diperoleh 8
Maret 2010 dari www.mind-
body.org/Bittman%20Immune%20System%20Study.pdf.
Bobak, I.M., Lowdermik, D.L., & Jensen, M.D. (2005). Keperawatan maternitas.
(Edisi 4). Jakarta: Penerbit EGC
Bowden, V.R., Dickey, S.B., & Greenberg, C.S. (1998). Children & their family:
The continuum of care. Philadelphia: W.B. Saunders Company.
Brazelton T.B. & Nugent J.K. (1995), Neonatal Behavior Assessment Scale.
(3rd Ed). London : The lavenham Press Ltd, Mac Keith Press
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
Caine, J. (1990). The effects of music on the selected stress behaviors, weight,
caloric and formula intake, and length of hospital stay of premature and
low birth weight neonates in a newborn intensive care unit. Diperoleh 4
Februari 2010 dari http://www.esnips.com/doc/9178bb84-2e91-4e5a-
a7d0-cf8522bb8f48/effect-of-music.
Cevasco, A.M. (2008). The effects of mothers' singing on full-term and preterm
infants and maternal emotional responses. J Music Therapy, 45(3). 273-
306. Diperoleh 1 Maret 2010 dari
www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18959452.
Cevasco, A.M., & Grant, R.E. (2005). Effects of the pacifier activated lullaby on
weight gain of premature infants. J Music Therapy, 42 (2). 123-139.
Diperoleh 16 Maret 2010 dari
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15913390
Cooke, R.W.I., & Hughes, L.F. (2003). Growth impairment in the very preterm
and cognitive and motor performance at 7 years. Arch Dis Child, 88.
482-487. 26 Diperoleh Januari 2010 dari
http://adc.bmj.com/content/88/6/482.abstract
Delaune, S.C., & Ladner, P.K. (2002). Fundamental of nursing: Standards &
practice. (2nd Ed). Australia: Delmar Thomson Learning.
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
Estrella, E. (2010). The element of music. Diperoleh 16 Maret 2010 dari
http://musiced.about.com/od/beginnerstheory/a/musicelements.htm
Gomella,T.L., Cuningham, M.D., Eyal, F.G., & Zenk, K.E. (1999). Neonatology
management procedures: On call problem, desease, and drugs. (4th Ed).
London: Appleton & Lange.
Gorrie, T.M., McKinney, E.S., & Murray, S.S. (2005). Foundation of maternal-
newborn nursing. (2nd Ed). Philadelphia: W.B. Saunders Company.
Hockenberry, M.J., & Wilson, D. (2007). Nursing care of infant & children.
(7th Ed). Missouri: Mosby Inc.
Johnston, P., Flood, K., & Spinks, K. (2003). The newborn child. (9th Ed).
Edinburg: Churchill Livingstone.
Lobiondo-Wood, G., & Haber, J. (2006). Nursing research: Methods and critical
appraisalfor evidence – based practice. St.Louis: Mosby Elsevier.
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
Lubetzky, R., Mimouni, F.B., Ashbel, G., Dollberg, S., Reifen, R., &
Mandel, D. (2009). Effect of music by Mozart on energy expenditure in
growing preterm infants . Journal of American Academy of Pediatric,
125. e24-e28. Diperoleh 23 Februari 2010 dari
http://pediatrics.aappublications.org/cgi/reprint/125/1/e24?maxtoshow=&h
its=10&RESULTFORMAT=&fulltext=music+%2B+energy&searchid=1
&FIRSTINDEX=0&sortspec=relevance&resourcetype=HWCIT
Markum, A.H., Ismael, S., Alatas, H., Akib, A., Firmansyah, A., &
Sastroasmoro, S. (1996). Ilmu kesehatan anak. Jakarta: Penerbit Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
Merenstein, G.B., & Gardner, S.L. (2002). Handbook of: Neonatal Intensive
Care. (5th Ed). St.Louis: Mosby Co.
Mitchell, D., & Logan, J. (2006). Basic element of music. Diperoleh 16 Maret
2010 dari www.
cartage.org.lb/en/themes/Arts/music/elements/elemofmusic/main.htm.
Mucci, K., & Mucci, R. (2002). The healing sound of music: Manfaat musik untuk
kesembuhan kesehatan dan kebahagiaan anda. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Olds, S.B., London,M.L., & Ladewig, P.A.W. (2000). Maternal newborn nursing:
A family and community based approach. (6th Ed). New Jersey: Prentice
Hall Health.
Payne, V.G., & Isaacs, L.D. (1999). Human motor development: Lifespan
approach. California: Mayfield Publishing Company.
Pillitteri, A. (2003). Maternal & child health nursing: Care of the childbearing &
childrearing family. (4th Ed). Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins.
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
Pin, T.W., Eldridge, B., & Galea, M.P. (2008). A review of developmental
outcomes of term infants with post-asphyxia neonatal encephalopathy.
European Journal of Pediatric Neurology, 13(3). 224-234. Diperoleh 15
Maret 2010 dari http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18585940
Plains, W. (2009). Global death toll: One million premature babies every year.
Diperoleh 6 Maret 2010 dari
http://www.marchofdimes.com/aboutus/49267_61471.asp
Polit, D.F., & Beck, C.T. (2006). Essential of nursing research: Methods,
appraisal, and utilization. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
Stables, D., & Novak, B. (1999). Physiology in childbearing: With anatomy and
related biosciences. London: Bailliere Tindall.
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
Standley, J.M. (2000). The effect of contingent music to increase non-nutritive
sucking of premature infants. Journal of Pediatric Nursing, 26(5). 493-
495. Diperoleh 1 Februari 2010 dari
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12026338.
Stouffer, J.W., Shirk, B.J., & Pollomano, R.C. (2007). Practices guidelines for
music interventions with hospitalized pediatric patients. Journal of
Pediatric Nursing, 22 (6). 448 – 456.
Target MDGs Indonesia. (2008). The effort to achieve the MDGs to Indonesia.
Diperoleh 26 November 2009 dari http://www.targetmdgs.org.
Tender baby Care. (2007). Growth and development premature babies. Diperoleh
20 Januari 2010 dari. http://www.tenderbabycare.com/premature-
babies/preemie-development.html.
Tim Redaksi WAO. (2008). Bayi dan musik. Diperoleh 8 Maret 2010 dari
http://www.bogorsda.org/bogor-seventh-day-adventist/bayi-dan-musik.pdf
Trachtenberg, D.E., & Golemon,T.B. (1998). Care of the premature infant: Part I.
monitoring growth and development. Diperoleh 26 November 2009 dari
http://www.aafp.org/afp/980501ap/trachten.html.
Vogtmann, C. (2002). The breath of a new life: Music therapy for premature
infants. Diperoleh 20 Februari 2010 dari
www.fruehchenmusik.de/starter.php?id=ergebnisse&s=en.
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
Whiple, J. (2008). The effect of music-reinforced nonnutritive sucking on state of
preterm, low birthweight infants experiencing heelstick. Diperoleh 26
November 2009 dari www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18959451.
White-Traut, R.C., Nelson, M.N., Silvestri, J.M., Cunningham, N., & Patel, M.
(1997). Responses of preterm infants to unimodal and multimodal sensory
intervention. Diperoleh 20 Juni 2010 dari
http://findarticles.com/p/articles/mi_m0FSZ/is_n2_v23/ai_n18607371/pg_
3/
Wilkinson, J.M. (2000). Prentice hall nursing diagnosis handbook with NIC
intervention and NOC outcomes. New Jersey: Prentice Hall.
Zeitlin, J., Ancel, P.Y., Larroque, B., & Kaminski, M. (2003). Fetal sex and
indicated very preterm birth: results of the EPIPAGE study. Diperoleh 20
Juni 2010 dari http://www.ajog.org/article/S0002-9378(03)01960-
4/abstract
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
LAMPIRAN
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
Lampiran 1
LEMBAR OBSERVASI
A. Data Demografi
Kode Responden :
Nama Bayi :
Tgl Lahir :
Jenis Kelamin : L/P
Nama Ibu :
Umur Ibu : Tahun
Alamat Orang Tua :
B. Riwayat Kelahiran
Berat badan lahir : Gram
Panjang badan lahir : Cm
APGAR menit ke-1/ke-5 :
Usia gestasi (Ballard) :
Riwayat terapi
- Obat :
- Oksigen :
C. Riwayat kesehatan sekarang
Berat badan saat ini : Gram
Panjang badan saat ini: Cm
Suhu Tubuh : °C
Frekwensi nadi : x/menit
Pernapasan : x/menit
D. Lembar Pengukuran
Hari Tgl & Jam Terapi Musik Suhu Tubuh Berat Badan Keterangan
Ya/Tidak
Ya/Tidak
Ya/Tidak
Ya/Tidak
Ya/Tidak
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
Lampiran 2
Suni Hariati
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
Lampiran 3
FORMULIR INFORMASI PENELITIAN KELOMPOK KONTROL
Nama Peneliti : Suni Hariati
Alamat : Jl.Prof.Dr.Ir.Sutami No.01 RT.03/RW.01 Kel.Bira
Kec.Tamalanrea Makassar
Pekerjaan : Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Keperawatan
Universitas Indonesia Kekhususan Keperawatan Anak
No. Hp : 081387192990
Ibu yang terhormat, dengan ini diberitahukan bahwa peneliti bermaksud
melaksanakan penelitian yang berjudul Pengaruh Terapi Musik Terhadap
Peningkatan Berat Badan Dan Suhu Tubuh Bayi Prematur Di Makassar.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik bayi prematur dan
melihat pengaruh musik terhadap peningkatan berat badan bayi prematur.
Peneliti menawarkan partisipasi ibu untuk mengizinkan bayi ibu untuk menjadi
responden dan mengikuti penelitian. Ibu akan diwawancarai tentang identitas dan
riwayat kehamilan, kemudian bayi akan ditimbang berat badan dan suhu tubuh
setiap hari selama 3 hari. Setelah penelitian selesai bayi akan diberikan terapi
musik.
Penelitian tidak berbahaya maupun berisiko bagi keselamatan ibu dan bayi. Data
diri responden yang diperoleh pada penelitian ini akan dijaga kerahasiaannya dan
setelah penelitian selesai maka data akan disimpan dalam waktu 5 tahun kemudian
akan dimusnahkan. Partisipasi responden dalam penelitian ini tidak dipaksakan
dan apabila ibu tidak memberikan ijin kepada bayi untuk dijadikan responden,
akan diperkenankan mengundurkan diri dari responden tanpa konsekuensi apapun.
Demikian informasi ini, apabila ada yang kurang jelas dapat ditanyakan langsung
kepada peneliti, atas partisipasi yang diberikan disampaikan terima kasih
Makassar April – Mei 2010
Peneliti
Suni Hariati
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
Lampiran 4
SURAT PERNYATAAN
BERSEDIA BERPARTISIPASI SEBAGAI RESPONDEN PENELITIAN
(…………………….) (…………………….)
Saksi II
(…………………….)
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
Lampiran 15
Riwayat Pekerjaan :
- PSIK UNHAS (2007 hingga sekarang)
- Rumah Sakit Ibnu Sina (2007 - 2008)
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
Lampiran 5
Rumah Sakit :
Tgl pengambilan :
Pengambil data :
Isilah kolom dibawah ini sesuai hasil observasi
No Dilakukan Intervensi Standar Keterangan
1 Ruangan menerapkan Kangoroo mother
care
2 Pengukuran Ballard Score
3 Susu diberikan melalui:
1. NGT
2. Botol susu
3. Cawan atau sendok
4 Jumlah (ml) susu pada bayi diberikan sesuai
dengan usia dan berat badan
5 Susu diberikan secara teratur sesuai jadwal
6 Perawat ruangan memberikan terapi pijat
7 Pencahayaan ruangan
1. Terang
2. Remang-remang
3. Gelap
8 Perawat mengubah posisi bayi setiap 3 jam
9 Perawat memberikan pendidikan kesehatan
untuk menstimulasi bayi ketika waktu
kunjungan
10 Bayi diletakkan dalam inkubator
11 Perawat berbicara pada bayi ketika
memberikan susu ataupun mengganti popok
12 Penggantian diapers dilakukan setiap basah
13 Cawan atau botol susu yang digunakan
selalu disterikan kembali
14 Tingkat kebisingan
1. ≤ 45 dB
2. > 45 dB
Ket: nomor diagnosa NIC NOC yang digunakan: 00005, 00002, 00095, 00104, 00107, 00113,
00115, 00117
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
Lampiran 6
Nama bayi :
Rumah Sakit :
Nama Ibu :
Beri tanda (√) setelah melakukan prosedur pada kolom dibawah ini
No Dilakukan Intervensi standar Keterangan
Persiapan
1 Peneliti mengukur berat badan bayi 15 menit sebelum terapi musik
dilakukan.
2 Peneliti memberikan terapi musik pada waktu 15 menit setelah touching
time (ganti popok, kunjungan orang tua, tindakan-tindakan yang lain
pada bayi) dan saat bayi menuju tidur kembali.
3 Peneliti mengendalikan lingkungan untuk mengurangi kebisingan
misalnya dengan menutup pintu dan mengurangi suara yang lain
misalnya diajak bicara, suara mesin. Peneliti akan berusaha agar pada
saat musik diputar, bayi hanya mendengar suara dari alat musik saja.
4 Peneliti Mengukur tingkat kebisingan ruangan dan inkubator
menggunakan audiometri (kebisingan harus diminimalkan menjadi <
45 dB).
Intervensi
1 Peneliti memutar musik Lullabies dengan menggunakan MP4 pada
waktu touching time bayi prematur.
Dokumentasi
1 Semua data yang diperoleh didokumentasikan ke dalam lembar
observasi
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
Lampiran 8
Tabel 5.1
Karakteristik Tempat Penelitian
Jumlah susu diberikan sesuai dengan usia dan Ya (2 RS) ; Tidak (1 RS)
berat badan bayi
Pencahayaan ruangan Terang (3 RS); Remang-remang (0)
Gelap (0)
Cawan atau botol susu selalu disterilkan setelah Ya (0 RS); Tidak (3 RS)
digunakan
Perawat memberikan pendidikan kesehatan Tidak (2 RS) ; Kadang-kadang (1
pada keluarga bayi RS)
Susu diberikan secara teratur sesuai dengan jam Ya (1 RS) ; Tidak (2 RS)
minum bayi
Tingkat kebisingan ruangan 1. RS Labuang Baji
- Inkubator : 40 dB- 71,7 dB
- Ruangan : 50,3 dB – 84,1 dB
2. RSIA Pertiwi Makassar
- Inkubator : 65,1 dB – 52,2 dB
- Ruangan : 47,5 dB – 89,0 dB
3. RSIA Fatimah Makassar
- Inkubator : 53,0 dB – 75,1 dB
- Ruangan : 56,6 dB – 89,0 dB
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
Lampiran 7
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
3. Premature Girls – Length
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
5. Head Circumference - Premature Infant Girls
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
6. Head Circumference - Premature Infant Boys
Sumber : http://www.kidsgrowth.com/resources/articledetail.cfm?id=304
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
Lampiran 14
Efektivitas terapi musik…. Suni Hariati, FIK UI, 2010 Universitas Indonesia
Efektifitas terapi..., Suni Hariati, FIK UI, 2010
Peningkatan Berat Badan dan Suhu Tubuh Bayi Prematur dengan Terapi Musik
Abstrak
Bayi prematur sering mengalami masalah akibat hipotermi dan berat badan rendah. Penelitian ini
bertujuan mengetahui peningkatan berat badan dan suhu tubuh melalui terapi musik. Desain penelitian
menggunakan quasi-experimental pada 30 bayi prematur stabil. Musik diputar selama 30 menit/hari
dalam 3 hari. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan peningkatan berat badan yang
signifikan pada hari ke-2, ke-4 dan total (P value 0,031; 0,030; dan 0,002). Terdapat perbedaan
peningkatan suhu tubuh yang signifikan pada hari I, II, dan III (P value 0,006; 0,002; dan 0,002).
Terdapat pula pengaruh APGAR menit 1 pada peningkatan berat badan. Penelitian ini
merekomendasikan penggunaan terapi musik dalam penanganan bayi prematur di ruang perinatologi.
Abstract
Premature Baby often experience of low body weight and hypothermic problem. This research
purposed to know weight body and temperature by music therapy. Research Design use quasi-
experimental on 30 stabilize premature babies. Music turned around during 30 minute / day in 3 day.
Result of research show there is difference of body weight increase which is significant on second,
fourth and total day (P Value 0,031; 0,030; and 0,002). There are difference of body temperature
increase which is significant on I, II, and III ( P Value 0,006; 0,002; and 0,002). There are also first
minute APGAR influence at body weight increase. This research recommend to use music therapy in
premature baby in perinatology room.