Modul Instalasi Industri PDF

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 33

KEGIATAN PELATIHAN 2

INSTALASI LISTRIK INDUSTRI

A. Informasi
Unit ini merupakan bagian dasar dari unit-unit berikutnya, sehingga pada bagian
ini akan banyak membahas tentang instalasi listrik industri terutama pada pengendalian
motor-motor induksi 3 fase menggunakan kontaktor dan Relay Penunda Waktu (TDR).
Topik-topik yang akan dibahas pada unit ini adalah komponen-komponen utama
instalasi listrik industri seperti tomol tekan, Kontaktor, Over Load, Time Delay Relay, dan
Motor Induksi 3 Fase serta system bintang segitiga Sedangkan topik-topik praktikun
yang akan dilakukan pada unit ini antara lain :
- Kontrol motor induksi 3 fase dari satu tempat
- Kontrol motor induksi 3 fase dari 3 tempat
- Kontrol motor induksi 3 fase berurutan (step by step)
- Kontrol motor induksi 3 fase berurutan dengan interlocking (simultan)
- Kontrol motor induksi 3 fase berurutan bergantian
- Kontrol motor induksi 3 fase bolak-balik
- Kontrol motor induksi 3 fase bintang segitiga
- Kontrol motor induksi 3 fase berurutan (step by step) secara otomatis
- Kontrol motor induksi 3 fase berurutan bergantian secara otomatis
- Kontrol motor induksi 3 fase bintang segitiga secara otomatis
B. Target Pencapaian
Setelah mempelajari unit ini, diharapkan anda mampu :
1. Menyebutkan fungsi dan cara kerja komponen-komponen utama instalasi listrik
industri
2. Menggunakan komponen-komponen utama instalasi listrik industri pada
rangkian kontrol magnetic sederhana
3. Membuat rangkaian kontrol magnetik sederhana
4. Menyebutkan cara kerja suatu rangkaian kontrol magnetik
5. Menyebutkan penggunaan atau aplikasi rangkaian kontrol magnetik

1
INSTALASI LISTRIK INDUSTRI

A. Komponen-Komponen Instalasi Listrik Industri


Motor listrik adalah alat penggerak mesin-mesin yang paling banyak digunakan
di industri. Untuk menjalankan motor listrik ini perlu peralatan dan pengamanan.
Kegiatan merakit, memasang, mengoperasikan, dan mengamankan motor listrik
hingga motor listrik itu dapat bekerja sesuai dengan tujuan disebut pengendalian
(pengontrolan). Pengontrolan motor listrik menurut fungsinya terdiri dari beberapa
tahapan, yaitu pengontrolan saat mulai jalan (starting), pengontrolan saat motor jalan
seperti pengaturan kecepatan dan pembalikan arah putaran dan pengontrolan saat
pemberhentian (stoping).
Adapun dilihat dari penggunaan alat kontrolnya, pengontrolan dapat dibagi
menjadi pengontrolan manual (manual control), yaitu pengontrolan dengan tangan,
pengontrolan semi otomatis dan pengontrolan secara otomatis
Yang dimaksud pengontrolan dengan tangan artinya motor dijalankan
dan diberhentikan dengan menggunakan alat kontrol manual berupa sakelar
Sakelar ini dihubungkan dan diputuskan dengan tangan tidak menggunakan alat
bantu yang lain. Penempatan sakelar mekanis biasanya pada peralatan
tersebut. Pengaman pada pengontrolan ini hanya menggunakan pengaman leur
dan pengaman beban lebih.
Pengontrolan secara semi otomatis ialah menggunakan kontaktor magnet
tombol tekan (push botton) yang dilengkapi dengan pengaman. Dengan
pengontrolan ini penyaluran tenaga listrik ke motor-motor meialui kontaktor magnet.
Dengan demikian operator dapat mengoperasikan motor dari termpat yang terpisah
dari mesin-mesinnya. Pengontrolan semi otomatis dapat dikembangkan menjadi
otomatis dengan menambah alat-alat kontrol otomatis, berupa saklar
pengapung (float switch), sakelar tekanan batas (limit switch), penunda sakelar
termis, dan sebagainya.

2
(a) Pengontrolan dengan tangan (b) pengontrolan semi otomati

1. Tombol Tekan (Push Button)


Tobol tekan yang lazim digunakan dalam kendali magnetic adalah tombol on-off
dan tombol double
Ø Tombol on-off

Tombol ini umumnya terdiri dari dua tombol :


Tombol star (on), tombol ini berwarna hijau, dengan notasi 3-4 dan berjenis NO
(Normaly Open) dimana pada kondisi awal kontak dalam keadaan terbuka,
sedangkan pada saat kontaktor bekerja dalam keaadaan tertutup

3
Tombol Stop (off), tombol ini berwarna merah, dengan notasi 1-2 dan berjenis NC
(normaly Close), dimana pada kondisi awal kontak dalam keadaan tertutp,
sedangkan pada saat kontaktor bekerja dalam keadaan terbuka

Ø Tombol Tekan Dobel (ganda)


Tombol ini umumnya memiliki variasi warna yang banyak dan merupakan gabungan
dari tombol tekan on-off. Memiliki kontruksi ganda NC dan NO, pada saat belum
ditekan kontak NC tertutup NO terbuka, sedangkan pada saat ditekan kontak NC
terbuka dan kontak NO tertutup

2. Kontaktor Magnet
The National Electrical Manufacture Assosiation (NEMA) mendefinisikan kontaktor
magnetis sebagai alat yang digerakkan secara magnetis untuk menyambung atau
membuka berulang-ulang rangkaian daya listrik artiya saklar ini bekerja jika ada gaya
kemagnetan, magnet berfungsi sebagai penarik dan pelepas kontak-kontak.
Sebuah kontaktor kumparan magnetnya (coil) dapat dirancang untuk arus
searah (DC) atau arus bolak-balik (AC). Kontaktor arus AC ini pada inti magnetnya
dipasang cincin hubung singkat, gunanya adalah untuk menjaga arus kemagnetan
agar kontinu sehingga kontaktor tersebut dapat bekerja normal. Sedangkan pada
kumparan magnet yang dirancang untuk arus DC tidak dipasang cincin hubung
singkat Bila kontaktor untuk arus searah digunakan pada arus AC maka
kemagnetannya akan timbul dan hilang setiap saat mengikuti bentuk gelombang arus
AC.

4
Jika frekuensi arus AC 50 hertz berarti dalam 1 detik akan terdapat 50
gelombang, dan 1 periode akan memakan waktu 1/50 = 0,02 detik yang menempuh
dua kali titik nol. Dengan demikian dalam 1 detik terjadi 100 kali titik nol atau dalam 1
detik kumparan magnet kehilangan magnetnya 100 kali.

Karena itu untuk mengisi kehilangan magnet pada kumparan magnet akibat
kehilangan arus maka dibuat belitan hubung singkat yang berfungsi sebagai
pembangkit induksi magnet ketika arus magnet pada kumparan magnet hilang.
Dengan demikian maka arus magnet pada kontaktor akan dapat dipertahankan
secara terns menerus (kontinu),
Bila kontaktor yang dirancang untuk arus AC digunakan pada arus DC maka
pada kumparan itu tidak timbul induksi listrik sehingga kumparan menjadi panas.
Sebaliknya, bila kontaktor magnet untuk arus DC yang tidak mempunyai belitan
hubung singkat diberikan arus AC maka pada kontaktor itu akan bergetar yang
disebabkan oleh kemagnetan pada kumparan magnetnya timbul dan hilang setiap
detik 100 kali.

Konstruksi Kumparan Magnet dfingan Cincin hubung Singkat.

5
Kontaktor magnet akan bekerja normal bila tegangannya mencapai 85% dari
tegangan kerja, bila tegangan turun kontaktbr akan bergetar.

Konstruksi kontaktor magnet.

1. Kontak tetap (kontak utama dan bantu)


2. Kontak bergerak
3. Tekanan pegas
4. Kontak berisolasi
5. Kumparan magnet (coil)
6. Inti kumparan
7. Terminal coil
8. Cincin hubung singkat
9. Jangkar
Bagian-bagian kontaktor magnet

Ukuran dari kontaktor ditentukan oleh batas kemampuan arusnya. Biasanya pada
kontaktor terdapat beberapa kontak, yaitu kontak normal membuka (Normally Open = NO)
dan kontak normal menutup (Normally Close = NC). Kontak NO berarti saat kontaktor
magnet belum bekerja kedudukannya membukan dan bila kontaktor bekerja kontak itu
menutup/menghubung. Sedangkan kontak DC berarti saat kontaktor belum bekerja
kedudukan kontaknya menutup dan bila kontaktor bekerja kontak itu membuka.. Jadi

6
fungsi kerja kontak NO dan NC berlawanan. Kontak NO dan NO bekerja membuka sesaat
lebih cepat sebelum kontak NO menutup.
Fungsi dari kontak-kontak dibuat untuk kontak utama dan kontak bantu. Kontak
utama terdiri dari kontak NO dan kontak bantu terdiri dari kontak NO dan NC. Konstruksi
dari kontak utama berbeda dengan kontak bantu, yang kontak utamanya mempunyai luas
permukaan yang luas dan tebal. Kontak bantu luas permukaannya kecil dan tipis.

Simbol kontak-kontak

,Kontak utama digunakan untuk mengglirkan arus utama, yaitu arus yang
diperlukan untuk pesawat pemakai listrik misalnya motor listrik, pesawat pemanas dan
sebagainya. Sedangkan kontak bantu digunakan untuk mengalirkan arus bantu yaitu arus
yang diperiukan untuk kumparan magnet, alat bantu rangkaian, lampu-lampu indikator,
dan Iain-lain. Notasi dan penomoran kontak-kontak kontaktor sebagai berikut:

7
Kontaktor dan bagian-bagiannya

Dewasa ini kontaktor magnet lebih banyak digunakan di bidang industri dan
laboratorium. Hal ini karena kontaktor mudah dikendalikan darj jarak jauh. Selain itu,
dengan perlengkapan elektronik dapat mengamankan rangkaian iistrik.
Keuntungan menggunakan kontaktor ialah:
a. pelayanannya mudah,
b. momen kontak cepat.
Kerugiannya:
a. Mahal harganya
b. Perawatannya cukup susah
c. jika sakelar putus sedangkan kontaktor dalam keadaan bekerja, maka kontaktor ;

akan lepas dengan sendirinya. Kontaktor tidak akan bekerja lagi walaupun
sakelar induk telah disambung kembali sebelum tombol start ditekan lagi.

8
Tidak seperti sakelar mekanis, dalam perakitan dan penggunaan
kontaktor harus memahami rangkaian pengendali (control) dan rangkaian
utama. Rangkaian pengendali ialah rangkaian yang hanya menggambarkan
bekerjanya kontaktor dengan kontak-kontak bantunya. Sedangkan rangkaian
utama ialah rangkaian yang khusus menghubungkan pesawat listrik dengan
sumber tegangan jala-jala 1 fasa atau 3 fasa. Bila kedua rangkaian itu dipadu
akan menjadi rangkaian pengawatan (circuit diagram).

3. Thermal Ovel Load Relay (TOR)


Kontaktor yang diperdagangkan ada yang khusus kontaktor saja dan ada
juga yang dilengkapi dengan alat pengaman motor. Alat pengaman yang biasa
digandeng dengan kontaktor disebut thermal overload (TOR) atau termal beban
lebih. Relay ini dihubungkan dengan kontaktor pada kontak utama 2, 4, 6
sebelum ke beban (motor). Gunanya untuk mengamankan motor atau memberi
perlindungan kepada motor dari kerusakan akibat beban lebih. Beberapa
penyebab terjadinya beban lebih antara lain:
1) terlalu besarnya beban mekanik dari motor
2) arus start yang terlalu besar atau motor berhenti secara mendadak
3) terjadinya hubung singkat
4) terbukanya salah satu fasa dari motor 3 fasa.
Arus yang terlalu besar yang timbul pada beban motor akan mengalir
pada belitan motor yang dapat menyebabkan kerusakan dan terbakarnya belitan
motor. Untuk menghindari hal itu dipasang termal beban lebih pada alat
pengontrol.
Prinsip kerja termal beban lebih berdasarkan panas (temperatur) yang
ditimbulkan oleh arus yang mengalir melalui elemen-elemen pemanas bimetal. Dari
sifatnya pelengkungan bimetal akibat panas yang ditimbulkan, bimetal akan
menggerakkan kontak-kontak mekanis pemutus rangkaian listrik (kontak 95 - 96
membuka).

9
Konstruksi TOR.

Perlengkapan lain dari termal beban lebih ialah reset mekanis yang fungsinya
untuk mengembalikan kedudukan kontak 95-96 pada posisi semula (menghubung
dalam keadaan normal). Setelah reset ditekan maka kontak 95 - 96 yang semula
membuka akibat beban lebih akan kembali menutup. Bagian lain dari termal beban
lebih ialah pengatur batas arus.

Permukaan Thermal Beban Lebih (TOR)

10
4. Relay penunda waktu (Time Delay Relay)
Relay penunda waktu banyak digunakan pada instalasi motor terutama
pada instalasi yang membutuhkan pengaturan waktu secara otomatis. Di antara
relay penunda waktu ada yang bekerja berdasarkan induksi motor (ferraris).
Relay ini

Bekerja atas dasar pengaturan waktu putaran motor Bila motor diberi
sumber tegangan arus bolak-balik maka rotomya akan berputar dan memutarkan
piringan dengan perantaraan roda gigi. Roda piringan itu diberi tuas yang dapat
menekan micro switch sehingga kontak-kontak dari micro switch akan membuka
dan menutup. Bila daya yang diberikan terputus, maka pegas akan menarik
kembali piringan itu pada kedudukan semula dan kontak-koritak micro switch
akan kembali pada kedudukan semula.

11
B. Menentukan Kode dan Sistem Sambungan Pada Motor Induksi 3 fase
Seperti dijelaskan di atas bahwa rotor induksi 3 fasa yang mempunyai
tenaga lebih dari 2 HP hams dijalankan dengan alat pengasut. Hal ini disebabkan
motor induksi 3 fasa mempunyai gulungan statornya tahanannya rendah.
Karena tahanannya rendah motor akan mengambil arus besar pada permulaan
jalan. Hal tersebut dapat merusak gulungan stator itu sendiri. Untuk itu, pada
waktu menja-lankan motor Induksi 3 fasa hams menggunakan alat pengasut. Alat
pengasut dapat merupakan kontaktor, sakelar atau penghambat lainnya. Untuk
memudahkan dan menghindari kesalahan maka setiap ujung-ujung kumparan
yang dihubungkan dengan terminal diberi tanda/kode.

Selanjutnya ujung-ujung kumparan tersebut dapat dihubungkan bintang


dan segitiga seperti diperlihatkan pada gambar.
1. Bila pada pelat motor dituliskan 220 Δ, 380 Y, artinya, kumparan tiap phasa dari
motor itu dirancang untuk tegangan 220 V. Jadi bila tegangan jala-jala 220 volt
maka motor itu akan memberikan daya nominal bila disambungkan segitiga.
Apabila tegangan jala-jala 380 volt motor harus dihubungkan bintang sebab bila

dihubungkan segitiga kumparannya tidak akan mampu.


2. Bila motor dihubungkan pada tegangan yang tetap dalam hubungan bintang
kumparan motor menerima tegangan tegangan jala-jala hingga arus phasa juga
1
turun bila dihubungkan segitiga.
3

12
3. Bila sambungan motor itu diubah ke segitiga maka setiap kumparan motor
disambungkan langsung pada jala-jala (mendapat tegangan jala)

Cara menjalankan motor induksi 3 fasa kumparan statornya harus


dihubungkan bintang terlebih dahulu, kemudian setelah berputar mendapai 75% dari
kecepatan penuh kemudian baru dipindah pada hubungan segitiga

13
LEMBAR PRAKTIK INSTALASI LISTRIK INDUSTRI

Alat dan Bahan:


Komponen –komponen yang dibutuhkan dalam praktikum ini adalah :
N NO PRAKTIKUM KET
NAMA
O 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Tombol tekan on-off 1 3 3 3 3 2 1 1 1 1
2 Tombol tekan double - - - - - - 1 - - -
3 Kontaktor (K) 1 1 3 4 3 2 3 3 3 3
4 Over Load (OL) 1 1 3 3 3 2 2 3 3 2
5 Time Delay Relay (TDR) - - - - - - - 2 2 1
6 Miniatur Circuit Breaker 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
7 Motor Induksi 3 Fase 1 1 3 3 3 1 1 3 3 1
8 Lampu Indikator 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2

Job I : Menjalankan Motor Induksi 3 Fasa Dengan 1 Kontaktor

Penjelasan Pekerjaan:
Buatlah rangkaian dari komponenyang telah disiapkan
Semua komponen dirangkai sesuai dengan gambar diagram

Prinsip Kerja
Tombol Kontaktor Motor Lampu Keterangan
Start K1 (ON) M-1 Hijau
Stop K1 (OFF) - -
Trip # K1 (OFF) - Merah

Gambar Rangkaian

14
a) Diagram Utama b) Diagram kendali

c) Diagram Pengawatan

15
Job 2 : Menjalankan Motor Induksi 3 Fasa Dari 3 Tempat

Penjelasan Pekerjaan:
Buatlah rangkaian dari komponenyang telah disiapkan
Semua komponen dirangkai sesuai dengan gambar diagram

Prinsip Kerja
Tombol Kontaktor Motor Lampu Keterangan
Start 1 K1 (ON) M-1 Hijau Dapat dioperasikan
Stop 1 K1 (OFF) - Kuning (dijalankan/dimatikan)
Start 2 K1 (ON) M-2 Hijau dari mana saja
Stop 2 K1 (OFF) - Kuning
Start 3 K1 (ON) M-3 Hijau
Stop 3 K1 (OFF) - Kuning
Trip # K1 (OFF) - Merah

Gambar Rangkaian
a). Diagram Utama b). Diagram kendali

16
c). Diagram Pengawatan

17
Job 3 : Menjalankan Motor Induksi 3 Fasa Berurutan

Penjelasan Pekerjaan:
Buatlah rangkaian dari komponenyang telah disiapkan
Semua komponen dirangkai sesuai dengan gambar diagram

Prinsip Kerja
Tombol Kontaktor Motor Lampu Keterangan
START 1 K1 (ON),K2 (OFF),K3 (OFF) M-1 Hj Menjalankannya
START2 K1 (ON),K2 (ON),K3 (OFF) M-1, M-2 Hj,Kn harus
START3 K1 (ON),K2 (ON),K3 (ON) M-1, M-2, M-3 Hj,Kn,Mrh berurutan
STOP # K1 (OFF),K2 (OFF),K3(OFF) - -

Gambar Rangkaian
a). Diagram Utama b). Diagram kendali

18
c). Diagram Pengawatan

19
Job 4 : Menjalankan Motor Induksi 3 Fasa Berurutan Dengan Interlocking
(Simultan)

Penjelasan Pekerjaan:
Buatlah rangkaian dari komponenyang telah disiapkan
Semua komponen dirangkai sesuai dengan gambar diagram

Prinsip Kerja
Tombol Kontaktor Motor Lampu Keterangan
Start 1 K1 (ON),K2 (OFF), K3 (OFF) M-1 Hj Menghidupkan dan
Start 2 K1 (ON),K2 (ON), K3 (OFF) M-1,M-2 Hj, Kn mematikannya
Start 3 K1 (ON), K2 (ON), K3 (ON) M-1,M-3,M-3 Hj,Kn,Mrh harus berurutan
Stop 3 K1 (OFF) M-1,M-2 Hj,Kn
Stop 2 K1 (ON) M-1 Hj
Stop 1 K1 (OFF) - Kn

Gambar Rangkaian
a). Diagram Utama b). Diagram kendali

20
c). Diagram Pengawatan

21
Job 5 : Menjalankan Motor Induksi 3 Fasa Berurutan (Bergantian)

Penjelasan Pekerjaan:
Buatlah rangkaian dari komponenyang telah disiapkan
Semua komponen dirangkai sesuai dengan gambar diagram

Prinsip Kerja
Tombol Kontaktor Motor Lampu Keterangan
Start 1 K1 (ON),K2 (OFF), K3 (OFF) M-1 Hijau Tombol Stop pada
Start 2 K1 (OFF), K2 (ON), K3 (OFF) M-2 Kuning tiap motor
Start 3 K1 (OFF), K2 (OFF), K3 (ON) M-3 Merah

Gambar Rangkaian
a). Diagram Utama b). Diagram kendali

22
c). Diagram Pengawatan

23
Job 6 : Menjalankan Motor Induksi 3 Fasa Bolak-Balik

Penjelasan Pekerjaan:
Buatlah rangkaian dari komponenyang telah disiapkan
Semua komponen dirangkai sesuai dengan gambar diagram

Prinsip Kerja
Tombol Kontaktor Motor Lampu Keterangan
Start 1 K1 (ON), K2 (OFF) Kanan Hijau Tunggu motor berhenti
Stop 1 K1 (OFF), K2 (OFF) berhenti - sebelum membalik arah
Start 2 K1 (OFF), K2 (ON) Kiri Kuning putarannya
Stop 2 K1 (OFF), K2 (OFF) Berhenti -
Trip K1 (OFF), K2 (OFF) - Merah

Gambar Rangkaian
a). Diagram Utama b). Diagram kendali

24
c). Diagram Pengawatan

25
Job 7 : Menjalankan Motor Induksi 3 Fasa Bintang-Segitiga

Penjelasan Pekerjaan:
Buatlah rangkaian dari komponenyang telah disiapkan
Semua komponen dirangkai sesuai dengan gambar diagram

Prinsip Kerja
Tombol Kontaktor Motor Lampu Keterangan
Start Y K1(ON) K2(OFF) K3(ON) Bintang Hijau Menggunakan tombol
Start Δ K1(ON) K2(ON) K3(OFF) Segitiga Kuning double
Stop K1(OFF) K2(OFF) K3(OFF) - Kuning
Trip # K1(OFF) K2(OFF) K3(OFF) - Merah

Gambar Rangkaian
a). Diagram Utama b). Diagram kendali

26
c). Diagram Pengawatan

27
Job 8 : Menjalankan Motor Induksi 3 Fasa Berurutan (Step By step) Secara
Otomatis

Penjelasan Pekerjaan:
Buatlah rangkaian dari komponenyang telah disiapkan
Semua komponen dirangkai sesuai dengan gambar diagram

Prinsip Kerja

Gambar Rangkaian
a). Diagram Utama b). Diagram kendali

28
c). Diagram Pengawatan

29
Job 9 : Menjalankan Motor Induksi 3 Fasa Berurutan (Bergantian) Secara
Otomatis
Penjelasan Pekerjaan:
Buatlah rangkaian dari komponenyang telah disiapkan
Semua komponen dirangkai sesuai dengan gambar diagram
Prinsip Kerja

Gambar Rangkaian
a). Diagram Utama b). Diagram kendali

30
c).Diagram Pengawatan

31
Job 10 : Menjalankan Motor Induksi 3 Fasa Bintang Segitiga Secara
Otomatis

Penjelasan Pekerjaan:
Buatlah rangkaian dari komponenyang telah disiapkan
Semua komponen dirangkai sesuai dengan gambar diagram
Prinsip Kerja

Gambar Rangkaian
a). Diagram Utama b). Diagram kendali

32
c). Diagram Pengawatan

33

Anda mungkin juga menyukai