Anda di halaman 1dari 2

Deskripsi luka adalah cara dalam membahasakan gambaran luka pada tubuh manusia, baik hidup

maupun mati. Deskripsi dituangkan dalam bagian pemberitaan dan disusun menjadi kesimpulan pada
visum et repertum (VeR). Deskripsi luka hendaknya mengikuti urutan-urutan sebagai berikut :

Regio

Menunjukkan bagian tubuh mana yang terkena luka (dada, leher,kepala).

Lebih baik jika menggunakan bagian spesifik mana dari bagian tubuh tersebut yang terdampak luka
(misal : dada bagian atas, leher sebelah kiri, lengan bagian dalam, tungkai bawah bagian luar).

Koordinat

Menggunakan patokan titik-titik tertentu dari tubuh, diikuti ukuran jarak. Disarankan seluruhnya
menggunakan sentimeter (tidak boleh menggunakan dua atau lebih satuan, seperti sentimeter dan
milimeter dalam satu dokumen VeR).

Menentukan letak luka berdasar jarak berdasar sumbu x (horizontal) dan y (vertikal).

Untuk anggota gerak/ekstremitas, sumbu x digantikan dengan bagian depan/belakang/luar/dalam. Misal


: “pada lengan atas bagian luar, lima sentimeter dari bahu……”

Jenis luka

Tuliskan jenis luka yang ditemukan.

Pada luka robek dan iris, jika ragu maka dituliskan dengan “luka terbuka” terlebih dahulu. Penulisan ciri-
ciri luka akan membantu menentukan jenis luka pada kesimpulan.

Kondisi (warna, bentuk, dasar luka, kotor/bersih, arah)

Warna : kemerahan, coklat, pucat,dll

Bentuk : bulat, lonjong, tidak beraturan,dll.

Dasar luka : kulit, jaringan bawah kulit, otot, atau tulang

Kotor jika terdapat kontaminasi luka

Bersih jika luka terlihat tidak terkontaminasi dan/atau rapi.

Arah luka

Ukuran/Dimensi

Dengan satuan yang konsisten, sebaiknya seluruh ukuran dengan sentimeter.


Panjang luka adalah jarak dua titik terpanjang pada tepi luka.

Lebar luka adalah jarak dua titik yang kurang dari titik terpanjang pada tepi luka.

Untuk luka multipel/sekumpulan maka diambil jarak dua titik terpanjang.

Anda mungkin juga menyukai