Anda di halaman 1dari 9

PENYULUHAN OPEN DEFECATION FREE (ODF) DI DESA KALISARI

(F2 - UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN)

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Pelayanan Kesehatan Masyarakat Primer

Program Internship Dokter Indonesia

Disusun Oleh:
dr. Slamet Riyadi

Pendamping:
dr. Humiras Ely Darma S

PROGRAM INTERNSHIP DOKTER INDONESIA


UPT PUSKESMAS LOSARI
KAB. CIREBON
2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber
daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Salah satu permasalahan
pembangunan kesehatan di Indonesia adalah masalah kesehatan lingkungan.
Permasalahan kesehatan lingkungan yang mendominasi adalah masalah sanitasi.
Tantangan pembangunan sanitasi di Indonesia adalah sosial budaya dan perilaku
penduduk yang terbiasa buang air besar di sembarang tempat, khususnya ke badan air
yang juga digunakan untuk mencuci, mandi dan kebutuhan lainnya. Pemerintah terus
berusaha untuk mengatasi masalah sanitasi, terutama akses penduduk terhadap
jamban sehat. Pada tahun 2008 Kementerian Kesehatan RI mengeluarkan Kepmenkes
RI nomor 852/Menkes/SK/IX/2008 tentang Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (STBM) yang kemudian diperkuat dengan Permenkes RI nomor 3 tahun
2014 tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah pendekatan yang
digunakan untuk merubah perilaku hygiene dan sanitasi melalui pemberdayaan
masyarakat dengan metode pemicuan. Sanitasi total adalah kondisi ketika suatu
komunitas tidak buang air besar sembarangan (BABS) atau Open Defecation Free
(ODF). Prinsip dari pelaksanaan STBM adalah meniadakan subsidi untuk fasilitas
sanitasi dasar dengan pokok kegiatan menggali potensi yang ada di masyarakat untuk
membangun sarana sanitasi sendiri dan mengembangkan solidaritas sosial. Dalam
Kemenkes RI nomor 852/Menkes/SK/IX/2008 tentang Strategi Nasional Sanitasi
Total Berbasis Masyarakat (STBM) disebutkan peran dan tanggung jawab pemangku
kepentingan seperti di tingkat RT/Dusun/Kampung memiliki peran dan tanggung
jawab mempersiapkan masyarakat untuk berpatisipasi aktif, di tingkat desa berperan
dan bertanggung jawab dalam membentuk tim fasilitator desa atau kader pemicu
STBM untuk memfasilitasi gerakan masyarakat dan pada tingkat kecamatan
pemerintah kecamatan berperan dan bertanggung jawab berkoordinasi dengan Badan
Pemerintah yang lain dan memberi dukungan bagi kader pemicu STBM. Strategi
Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat merupakan strategi dengan melibatkan
lintas sektor dengan leading sektor Kementerian Kesehatan dan aksi terpadu untuk
menurunkan angka kejadian penyakit menular berbasis lingkungan serta menigkatkan
perilaku hygiene dan kualitas kehidupan masyarakat Indonesia.(5) STBM
diselenggarakan dengan berpedoman pada lima pilar yaitu : 1) Stop Buang Air Besar
Sembarangan (Stop BABS), 2) Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), 3) Mengelola Air
Minum dan Makanan yang Aman, 4) Mengelola Sampah dengan Benar, 5) Mengelola
Limbah Cair Rumah Tangga dengan Aman.
Pelaksanaan program STBM dimulai dari pilar pertama yaitu Stop BABS yang
merupakan pintu masuk sanitasi total dan merupakan upaya memutuskan rantai
kontaminasi kotoran manusia terhadap air baku minum, makan dan lainnya. STBM
menggunakan pendekatan yang mengubah perilaku hygiene dan sanitasi melalui
pemberdayaan masyarakat dengan cara pemicuan. Dengan metode pemicuan, STBM
diharapkan dapat merubah perilaku kelompok masyarakat dalam upaya memperbaiki
keadaan sanitasi lingkungan mereka, sehingga tercapai kondisi Open Defecation Free
(ODF), pada suatu komunitas atau desa. Suatu desa dikatakan ODF jika 100%
penduduk desa tersebut mempunyai akses BAB di jamban sehat.

B. Permasalahan Dalam Masyarakat


Hasil observasi di Kelurahan Mandaran menunjukkan bahwa masyarakat masih
memiliki perilaku buang air besar sembarangan. Terdapat 282 kepala keluarga yang
masih BABS (Buang Air Besar Sembarangan). Hal ini menjadi perhatian bersama
karena stop BABS merupakan pilar utama dalam program STBM. Untuk menangani
hal tersebut, perlu adanya kerjasama lintas sektor. Selain itu, perlu adanya kesadaran
dari masyarakat untuk merubah perilaku tersebut. Masyarakat juga perlu mengetahui
pentingnya pola hidup sehat terutama mengenai STBM. Maka dari itu, perlu
diadakannya penyuluhan mengenai 5 pilar STBM terutama STOP BABS dan
penggunaan jamban sehat.

C. Tujuan dan Target Kegiatan


Masih tingginya angka BABS di Kelurahan Mandaran merupakan hal yang
harus diperhatikan karena stop BABS merupakan pilar utama dalam program STBM.
Untuk menangani hal tersebut, perlu adanya kerjasama lintas sektor. Selain itu, perlu
adanya kesadaran dari masyarakat untuk merubah perilaku tersebut. Masyarakat juga
perlu mengetahui pentingnya pola hidup sehat terutama mengenai STBM.
Kegiatan ini bertujuan untuk menurunkan angka BABS dan memberikan
pengetahuan kepada masyarakat tentang 5 pilar STBM terutama BABS dan
penggunaan jamban sehat yang diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat di Desa Kalisari.
BAB II
PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI

Puskesmas Losari perlu melakukan upaya untuk mengendalikan perilaku


masyarakat tersebut, dan salah satunya dengan melakukan upaya kesehatan, baik
berupa promotif, preventif, dan kuratif. Upaya promosi kesehatan dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan
kesehatannya. Strategi Promosi Kesehatan dengan cara melakukan penyuluhan untuk
menyadarkan masyarakat merubah perilaku BAB sembarangan.
BAB III
PELAKSANAAN INTERVENSI

A. Bentuk Kegiatan
Penyuluhan dilakukan di acara Posyandu di Kelurahan Mandaran.

B. Waktu dan Tempat Kegiatan


Pelaksanaan kegiatan penyuluhan mengenai ODF dilaksanakan pada :
Hari, Tanggal : Senin, 22 April 2019
Waktu : Pukul 09.00 WIB s.d. selesai
Tempat : Posyandu Kalisari

C. Sasaran Kegiatan
Sasaran dari kegiatan ini adalah seluruh ibu hamil dan ibu balita yang hadir
dalam posyandu di Kelurahan Mandaran.
BAB IV

MONITORING DAN EVALUASI

Kegiatan penyuluhan dilakukan kepada masyarakat di salah satu posyandu


Desa Kalisari, dihadiri oleh ibu hamil dan ibu balita yang hadir dalam posyandu yang
diharapkan dapat menyalurkannya kepada keluarga dan warga sekitarnya. Materi
penyuluhan yang diberikan mengenai karakteristik desa ODF, persyaratan jamban
sehat dan 5 pilar STBM.

Dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, beberapa peserta terlihat antusias untuk
berkonsultasi mengenai pentingnya penggunaan jamban sehat, serta perilaku hidup
sehat dari 5 pilar STBM. Kekurangan dari pelaksanaan kegiatan penyuluhan ini
adalah perlu adanya tindak lanjut karena masalah berbasis lingkungan merupakan
tanggung jawab bersama. Untuk mencapai desa ODF juga perlu adanya peran serta
dari lintas sektor.
LAMPIRAN DAFTAR HADIR
DOKUMENTASI KEGIATAN

Anda mungkin juga menyukai

  • Data Minipro
    Data Minipro
    Dokumen13 halaman
    Data Minipro
    syaripah
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen4 halaman
    Bab I
    syaripah
    Belum ada peringkat
  • Skripsi
    Skripsi
    Dokumen59 halaman
    Skripsi
    syaripah
    Belum ada peringkat
  • Presentasi 1
    Presentasi 1
    Dokumen7 halaman
    Presentasi 1
    syaripah
    Belum ada peringkat
  • Presentasi 1
    Presentasi 1
    Dokumen24 halaman
    Presentasi 1
    syaripah
    Belum ada peringkat
  • BAB III Minipro
    BAB III Minipro
    Dokumen9 halaman
    BAB III Minipro
    syaripah
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv Ipeh 2
    Bab Iv Ipeh 2
    Dokumen8 halaman
    Bab Iv Ipeh 2
    syaripah
    Belum ada peringkat
  • BAB IV Minipro Dinda
    BAB IV Minipro Dinda
    Dokumen13 halaman
    BAB IV Minipro Dinda
    syaripah
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen7 halaman
    Bab I
    syaripah
    Belum ada peringkat
  • KB Promotif IKM
    KB Promotif IKM
    Dokumen7 halaman
    KB Promotif IKM
    syaripah
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen7 halaman
    Bab I
    syaripah
    Belum ada peringkat
  • TTH
    TTH
    Dokumen28 halaman
    TTH
    syaripah
    Belum ada peringkat
  • Oa
    Oa
    Dokumen17 halaman
    Oa
    syaripah
    Belum ada peringkat
  • TTH
    TTH
    Dokumen25 halaman
    TTH
    syaripah
    Belum ada peringkat