Anda di halaman 1dari 7

TUGAS AWAL

PERCOBAAN II

Spektrum uv - vis

NAMA : risky indrawan

STAMBUK : A 251 17 051

KELAS :A

KELOMPOK : II (DUA)

ASISTEN : wahyuni wulandari

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS TADULAKO

2019
PERCOBAAN II

1. Apa yang dimaksud dengan :


a. spektrofotometri
b. spektrum
c. spektronik
d. spektrum UV-VIS dan spektronik-20

Jawaban:

a. Spektrofotometri sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari spektrometer dan fotometer.
Spektrofotometer menghasilkan sinar dari spectrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer
adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau diabsorbsi. Jadi spektrofotometer
digunakan untuk mengukur energy relatif jika energy tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau
diemisikan sebagai fungsi panjang gelombang.
b. spektrum merupakan Gambaran komposisi dari suatu pancaran atau emisi cahaya atau gelombang.
c. Spektronik adalah alat yang memiliki pancaran atau emisi cahaya atau panjang gelombang tertentu.
Sebagai contoh; spektronik-20
d. Spektrum UV-VIS adalah rentang atau pengelompokan gelombang cahaya pada frekuensi dan
panjang gelombang tertentu yang dapat dilihat oleh mata manusia, terdiri dari warna-warna merah,
oranye (jingga), kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
Sedangakan Spektrofotometri Merupakan alat dengan teknik spektrofotometer pada daerah ultra-
violet dan sinar tampak. Alat ini digunakan mengukur serapan sinar ultra violet atau sinar tampak oleh
suatu materi dalam bentuk larutan. Konsentrasi larutan yang dianalisis sebanding dengan jumlah sinar
yang diserap oleh zat yang terdapat dalam larutan tersebut. Dalam hal ini, hukum Lamber beer dapat
menyatakan hubungan antara serapan cahaya dengan konsentrasi zat dalam larutan.
Konsentrasi dari analit di dalam larutan bisa ditentukan dengan mengukur absorban pada
panjang gelombang tertentu dengan menggunakan hukum Lambert-Beer. Hukum Lambert-Beer
menyatakan hubungan linieritas antara absorban dengan konsentrasi larutan analit dan berbanding
terbalik dengan transmitan.

2. Gambarakan spektrum warna dan bilangan panjang gelombangnya!

Jawaban:
Spektrum warna dan bilangan panjang gelombang serta frekuensinya

3. Prinsip kerja spektronik 20 dan syarat penggunaan spektronik -20 !

Jawaban:

Prinsip kerja spektronik-20 yaitu Ketika cahaya dengan panjang berbagai panjang gelombang (cahaya
polikromatis) mengenai suatu zat, maka cahaya dengan panjang gelombang tertentu saja yang akan diserap.
Jika zat menyerap cahaya tampak dan UV maka akan terjadi perpindahan elektron dari keadaan dasar menuju
ke keadaan tereksitasi. Perpindahan elektron ini disebut transisi elektronik. Apabila cahaya yang diserap
adalah cahaya inframerah maka elektron yang ada dalam atom atau elektron ikatan pada suatu molekul dapat
hanya akan bergetar (vibrasi). Sedangkan gerakan berputar elektron terjadi pada energi yang lebih rendah lagi.

Syarat spektronik-20

Alat spectronic 20 Baush dan Lomb (Gambar 5) merupakan spektrofotometer berkas tunggal.
Komponen spectronic 20 yang penting antara lain :

1. Suatu sumber cahaya yaitu lampu wolfram yang berkesinambungan yang meliputi daerah 380-750 nmn
(daerah sinar tampak).
2. Suatu monokromator, yakni suatu komponen untuk menyeleksi pita sempit panjang gelombang dari
spektrum lebar yang dipancarkan oleh sumber cahaya.
3. Suatu wadah sampel atau cuvet dari gelas atau kaca.
4. Suatu detektor, yang berupa tranduser yang mengubah energi cahaya menjadi suatu isyarat listrik
(detektor fotolistrik, tabung foton).
5. Suatu pengganda (amplifier) dan rangkaian yang berkaitan yang membuat isyarat listrik itu dapat
terbaca.
6. Suatu sistem baca (skala absorbansi atau % T dengan jarum penunjuk) yang menyatakan besarnya
isyarat listrik.

Bagian-bagian penting Spectronic 20 dan fungsinya adalah sebagai berikut :

1. Power switch/ Zero Control, berfungsi untuk menghidupkan alat (yang ditunjukkan oleh nyala lampu
Pilot Lamp) dan pengatur posisi jarum penunjuk (meter) pada angka 0,00 % T pada saat Sampel
Compartment kosong dan ditutup.
2. Transmittance/ Absorbance Control, berfungsi untuk mengatur posisi jarum meter pada angka 100%T
pada saat kuvet yang berisi larutan blangko berada dalam Sampel Compartment dan ditutup.
3. Sampel Compartment berfungsi untuk menempatkan larutan dalam kuvet pada saat pengukuran. Selama
pembacaan, Sampel Compartment harus dalam keadaan tertutup.
4. Wavelength Control berfungsi untuk mengatur panjang gelombang ( yang dikehendaki yang terbaca
melalui jendela sebelahnya.
5. Pilot Lamp (nyala) berfungsi untuk mengetahui kesiapan instrumen.
6. Meter berfungsi untuk membaca posisi jarum penunjuk absorbansi dan atau transmitansi.

Larutan yang mengarbsopsi sinar tampak (sinar putih) adalah larutan yang berwarna. Warna larutan
tersebut (yang kelihatan) adalah komplemen dari warna sinar tampak yang diabsorpsinya. Pada setiap
pengukuran % T atau A digunakan 2 tabung kuvet, yaitu kuvet cuplikan yang berisi larutan analit x yang dicari
atau larutan standar dan kuvet blangko yang berisi larutan blangko.

Larutan blangko terdiri atas pelarut sama dengan pelarut yang dipakai untuk membuat larutan cuplikan
analit x, atau terdiri atas pelarut ditambah segala macam pereaksi yang sama seperti yang digunakan dalm
larutan cuplikan, tetapi tidak mengandung zat analit x sendiri. Kuvet cuplikan dan kuvet blangko harus
“matched” atau harus saling berpadanan. Artinya harus sejauh mungkin identik satu sama lain, mengenai jenis
bahan kaca yang dipakai untuk membuatnya, tebal kaca dinding kuvet dan diameter dalam kuvet. Apabila
kedua kuvet itu tidak saling berpadanan, maka dicari kuvet-kuvet yang memberikan nilai % T yang sama (atau
hampir sama).

4. Apa warna dari K2CrO4, CuSO4, CoCl2.6H2O, KMnO4?


jawaban :
K2CrO4 =berwarna kuning
CuSO4 = berwarna biru
CoCl2.6H2O = berwarna merah
KMnO4 = berwarna ungu
5. Tuliskan Hukum Lambeert-Beer beserta persamaannya !

Jawaban :

Hukum Lambeert-Beer Cahaya yang diserap diukur sebagai absorbansi (A) sedangkan cahaya yang
hamburkan diukur sebagai transmitansi (T), dinyatakan dengan hukum lambert-beer atau Hukum Beer,
berbunyi:

“Jumlah radiasi cahaya tampak (ultraviolet, inframerah dan sebagainya) yang diserap atau
ditransmisikan oleh suatu larutan merupakan suatu fungsi eksponen dari konsentrasi zat dan tebal
larutan”.

Berdasarkan hukum Lambert-Beer, rumus yang digunakan untuk menghitung banyaknya cahaya yang
hamburkan:

𝒍𝒕 𝒍𝒕
𝑻 = 𝒕𝒐 atau %𝑻 = 𝒕𝒐 𝐱 𝟏𝟎𝟎 %

dan absorbansi dinyatakan dengan rumus:

𝒍𝒕
A= - log T = -log 𝒕𝒐

dimana :

I0 merupakan intensitas cahaya datang dan It atau I1 adalah intensitas cahaya setelah melewati
sampel. Rumus yang diturunkan dari Hukum Beer dapat ditulis sebagai:

A= a . b . c atau A = ε . b . c

Dimana :

A = absorbansi
b / l = tebal larutan (tebal kuvet diperhitungkan juga umumnya 1 cm)
c = konsentrasi larutan yang diukur
ε = tetapan absorptivitas molar (jika konsentrasi larutan yang diukur dalam molar)
a = tetapan absorptivitas (jika konsentrasi larutan yang diukur dalam ppm).

Faktor-faktor yang sering menyebabkan kesalahan dalam menggunakan spektrofotometer dalam


mengukur konsentrasi suatu analit:

1. Adanya serapan oleh pelarut. Hal ini dapat diatasi dengan penggunaan blangko, yaitu larutan yang berisi
selain komponen yang akan dianalisis termasuk zat pembentuk warna.
2. Serapan oleh kuvet. Kuvet yang ada biasanya dari bahan gelas atau kuarsa, namun kuvet dari kuarsa
memiliki kualitas yang lebih baik.
3. Kesalahan fotometrik normal pada pengukuran dengan absorbansi sangat rendah atau sangat tinggi, hal
ini dapat diatur dengan pengaturan konsentrasi, sesuai dengan kisaran sensitivitas dari alat yang
digunakan (melalui pengenceran atau pemekatan
Pesiapan spektrohotomete

2 buah cell

Membersihka da mengisi dengan aqaudes ¼


volume

Meletakkan kedua cell pada posisi di dalam


cell hlder

Memcatat baseline dari 700 m – 360 nm pada


spektrophotmeter

hasil

Pemisahan lrutan da analisa spektrphtometer

Larutan K2CrO4,
CuSO4, CoCl2.6H2O,
KMnO4 degan
konsentrasi 0,2 M

Memasukan
kedalm cell 1
cm3

Maganalisan
pada
absorban
600 nm –
450 nm Meghitung
nilai ϵ pada
masing
masing ion
dan
bandingkan

Anda mungkin juga menyukai