Anda di halaman 1dari 3

DEKRIPSI

Gambar karya bertema bunglon


Judul: manisnya jadi penguasa
(foto: Bayu Sahiran, 2013)

Judul karya : Manisnya Jadi Penguasa


Pengkarya : Bayu Sahiran
Ukuran : 30x40x60
Bahan : Kayu Surian
Teknik : Ukir

Karya diatas adalah karya seni, yang terbuat dari kayu, digarap dengan menggunakan

teknik ukir, difising dengan menggunakan finising pernis dan finising cat. Karya seni ini

berbentuk seekor binatang bonglon bewarna coklat maron dengan garis-garis hijau dibagian

punggung, berkuku panjang dan tajam disumua jari tangan, lalu memakai sepatu hitam pada

bagian kaki dan bermata merah, berdiri diatas buah semangka yang bulat bewarna hijau muda

dan hijau tua, dan retak dibeberapa sisinya, dibagian yang retak ada warna merah tua dan

warna putih.
Kritik Seni Rupa dengan Pendekatan Semiotika.

Identitas karya :
Judul : Tak Berdaya
Seniman : Tjatur Rebowo
Media : Mix material
Tahun : 2013

“Tak Berdaya” merupakan karya instalasi karya Tjatur Rebowo dengan media mix material yang dipameran
dalam pameran yang bertajuk “ Semarang Art Map: ROB”. Dalam karya tersebut terdapat puluhan kepala yang
terbuat dari tanah liat (keramik) dan disekitarnya terdapat bulu-bulu atau serabut berwarna hitam yang
berceceran dan pada dasar karya tersebut beralaskan pasir/tanah . Subject matter pada karya tersebut adalah
kepala yang memiliki raut wajah sama. Kepala tersebut ada yang terpotong sampai leher, miring, dan lain-lain
yang memberikan kesan bahwa kepala tersebut tenggelam. Karya tersebut menggambarkan suasana terjadinya
banjir rob yang sering melanda kota Semarang.

Analisis Formal :
1. Analisis unsur-unsur Rupa :
No. Unsur-unsur Rupa Analisis karya

1. Bentuk Bertuk karya tersebut tiga dimensi dengan karakteristik


geometris, tak teratur dan tidak rata.

2. Warna Dalam karya tersebut terdapat tiga warna yaitu krem/coklat


muda pada objek kepala, hitam pada serabut dan cokalat
keabu-abuan pada pasir/tanah.

3. Tekstur Karya tersebut bertekstur nyata.


2. Analisis Prinsip-prinsip Rupa :
No. Prinsip-prinsip Rupa Analisis karya

1. Keseimbangan Karya tersebut menggunakan keseimbangan asimetris,


penataan objek kepala secara tak teratur.

2. Proporsi Objek kepala dibuat proporsional.

3. Pusat perhatian Pusat perhatian dalam karya tersebut adalah kepala yang
posisinya terpotong hingga leher, miring dan lain-lain yang
berkesan bahwa kepala-kepala tersebut tenggelam.

4. Dominan Yang mendominasi dalam karya tersebut yaitu objek kepala


yang sangat ditonjolkan dan penempatannya menyebar secara
tak teratur.

Anda mungkin juga menyukai