Anda di halaman 1dari 9

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian adalah ilmu mengenai jalan yang dilewati untuk mencapai

pemahaman (Narbuko, 2009: 3). Metode penelitian merupakan suatu cara untuk

memperoleh kebenaran ilmu pengetahuan atau pemecahan suatu masalah, pada

dasarnya menggunakan metode ilmiah (Notoatmodjo, 2005: 19).

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan sesuatu yang sangat penting dalam penelitian,

memungkinkan pengontrolan maksimal beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi akurasi suatu hasil (Nursalam, 2008: 77). Dalam penelitian ini,

peneliti menggunakan desain penelitian pra experiment dengan pendekatan one-

group pra-post test design.

Penelitian one-group pra-post test design merupakan suatu penelitian yang

mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan satu kelompok

subyek. Kelompok subyek diobservasi sebelum dilakukan intervensi, kemudian

dilakukan lagi setelah intervensi (Nursalam, 2008: 85). Suatu kelompok diberi pra

tes kemudian setelah perlakuan dilakukan pengukuran lagi untuk mengetahui

akibat dari perlakuan. Pengujian sebab akibat dilakukan dengan cara

membandingkan hail pra tes denagn pasca tes.

36
Tabel 3.1: Desain penelitian pra experiment dengan pendekatan one-group pra-
post test design.

Subyek Pra Perlakuan Pasca-tes


K O I O2
Waktu 1 Waktu 2 Waktu 3
Keterangan:

K : Subjek

O : Observasi sebelum perlakuan

I : Intervensi

O2 : Observasi setelah perlakuan

3.2 Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah atau pertanyaan

penelitian. Menurut La Biodo – Wood dan Haber (1994), hipotesis adalah suatu

pertanyaan tentang hubungan antara dua atau lebih variabel yang diharapkan bisa

menjawab suatu pernyataan dalam penelitian. Setiap hipotesis terdiri dari suatu

unit atau bagian dari permasalahan (Nursalam, 2008: 56)

H1 : Ada Pengaruh Bekam Terhadap Penurunan Insomnia pada Lansia di

Posyandu Lansia Dusun Belut Desa Ngumpul Kecamatan Jogoroto

Kabupaten Jombang

3.3 Kerangka Kerja

Kerangka operasional (kerangka kerja) adalah pertahanan (langkah-langkah dalam

aktivitas ilmiah), mulai dari penetapan populasi sampel, dan seterusnya, yaitu

kegiatan sejak awal penelitian akan dilaksanakan (Nursalam, 2008).


Populasi
Seluruh lansia yang mangalami insomnia yang tinggal di Posyandu Lansia
Dusun Belut Desa Ngumpul Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang

Sample
Lansia yang mengalami insomnia dengan teknik sampling Quota
Sampling

Pre tes: pengukuran tingkat insomnia


menggunakan rating skala

Bekam

Post test: pengukuran tingkat insomnia


menggunakan rating skala

Analisis data Paired T Test

Ada pengaruh Tidak ada pengaruh


α < 0,05 α > 0,05

Gambar 3.1: Kerangka Kerja Pengaruh Bekam terhadap penurunan insomnia pada
lansia yang mengalami insomnia di Posyandu Lansia Dusun Belut
Desa Ngumpul Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang

3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi

Dalam melakukan penelitian, biasanya peneliti menjadikan keseluruhan obyek

untuk diteliti, tetapi ada juga yang diambil sebagian saja dari seluruh obyek untuk

menarik kesimpulan. Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang diteliti

(Notoadmodjo, 2005: 79). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia

yang berada di Posyandu Lansia Dusun Belut Desa Ngumpul Kecamatan Jogoroto

Kabupaten Jombang sebanyak 89 lansia.


3.4.2 Sampel

Sampel adalah bagian populasi terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai

subyek penelitian melalui sampling (Nursalam, 2008: 91). Sampel dalam

penelitian ini adalah seluruh lansia yang menderita insomnia di Posyandu Lansia

Dusun Belut Desa Ngumpul Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang sebanyak

15 lansia dengan criteria sampel sebagai berikut :

a. Lansia yang mengalami insomnia ringan dan sedang

b. Lansia yang tidak mengalami sakit berat

c. Lansia yang bersedia menjadi responden (kooperatif)

3.4.3 Sampling

Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat mewakili

populasi. Teknik sampling merupakan cara-cara yang ditempuh dalam

pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan

keseluruhan subyek penelitian (Nursalam, 2008: 93). Penelitian ini menggunakan

teknik Non Probability Sampling dengan metode sampling Quota Sampling.

Quota Sampling adalah teknik penentuan sampel dalam kuota menetapka setiap

strata populasi berdasakan tanda-tanda yang mempunyai pengaruh terbesar

variabel yang akan diselidiki. Kuota artinya penetapan subjek berdasarkan

kapasitas atau daya tampung yang diperlukan dalam penelitian (Nursalam, 2008).

3.5 Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional

3.5.1 Identifikasi Variabel

Variabel adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu

kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain atau sesuatu
yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh

satuan penelitian tentang sesuatu konsep pengertian tertentu (Notoadmodjo, 2005)

1. Variabel independen

Variabel independen adalah variabel yang nilainya menentukan variabel lain

(Nursalam, 2008: 97). Dalam penelitian ini variabel independennya adalah Terapi

Bekam.

2. Variabel dependen

Variabel dependen adalah variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel lain

(Nursalam, 2008: 98). Dalam penelitian ini variabel dependennya adalah

Penurunan Insomnia.

3. Variabel Perancu

Variabel perancu adalah variabel yang nilainya ikut menentukan variabel

tergantung baik secara langsung maupun tidak langsung (Nursalam, 2003; 31)

Dalam penelitian ini variabel perancunya adalah lingkungan keadaan ramai,

perbedaan suhu, dan efek samping pengobatan

3.5.2 Definisi Operasional

Definisi Operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati dari

sesuatu yang didefinisikan tersebut. Karakteristik yang diamati (diukur) itulah

yang merupakan kunci definisi operasional. Dapat diamati artinya memungkinkan

peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu

objek atau fenomena yang kemudian dapat diulangi lagi oleh orang lain

(Nursalam, 2008: 101).

Tabel 3.2: Definisi Operasional Pengaruh Bekam Terhadap Penurunan Insomnia


pada Lansia di Posyandu Lansia Dusun Belut Desa Ngumpul
Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang.
.Variabel Definisi Operasional Parameter Alat ukur Skala skor
Variabel Teknik pengobatan Lamanya
independen: dengan jalan waktu
Terapi membuang darah pembekama
Bekam kotor (racun yang n adalah 10
berbahaya) dari dalam menit
tubuh melalui
permukaan kulit.
Variabel ketidakmampuan Pengukuran Quesioner Interval Penilainan
dependen : untuk tidur walaupun dengan
masing-masing
Insomnia ada keinginan untuk sklala
melakukannya pada insomnia: soal 1-8 dimulai
lansia di Posyandu KSPBJ
dari angka 0
Lansia Dusun Belut insomnia
Desa Ngumpul Rating scale yaitu, jawaban
Kecamatan Jogoroto
A = bernilai 0
Kabupaten Jombang
B = bernilai 1
C = bernilai 2
D = bernilai 3

Untuk
kepentingan
analisa data dapat
di diskripsikan
dengan
pengkategorian
- Skor 4= tidak
insomnia: < 8
- Skor 3=
insomnia
ringan:
8-13
- Skor 2=
insomnia
sedang
13-18
- Skor 1=
insomnia berat:
>18

3.6 Instrumen Penelitian


Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti

dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih

baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah

diolah (Arikunto, 2006: 160). Teknik yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Quesioner suatu cara pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

menyebarkan suatu daftar pertanyaan yang berupa formulir kepada sejumlah

subyek (responden) untuk mendapatkan jawaban, informasi, dan sebagainya

(Notoatmodjo,2002). Terlebih dahulu sebelum responden mengisi quesioner

diberi penjelasan tentang cara menjawab pertanyaan yang ada di quesioner,

setelah selesai menjawab lembar questioner dikumpulkan untuk di analisis

oleh peneliti.

3.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini dilakukan di Posyandu Lansia Dusun Belut Desa Ngumpul

Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang dan akan dimulai pada bulan September

2013.

3.8 Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses

pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian

(Nursalam, 2005: 111).


Setelah mendapatkan izin dari Bidan Desa Ngumpul, peneliti mengadakan

pendekatan kepada lansia yang mengalami insomnia untuk mendapatkan

persetujuan dilakukan observasi dan intervensi dengan menggunakan lembar

kuesioner. Langkah pertama peneliti mengobservasi tingkat insomnia, kemudian

dilakukan Terapi Bekam dan sesudah dilakukan perlakuan lansia diobservasi lagi.

3.9 Analisa Data

Menganalisa pengaruh terapi bekam terhadap insomnia digunakan SPSS dengan

uji statistic paired sampel “t-test”. Dengan tingkat kemaknaan α = 0,05 bila hasil

yang diperoleh < 0,05 maka H0 ditolak berarti adanya pengaruh terapi bekam

terhadap penurunan insomnia.

3.10 Etika Penelitian

Melakukan penelitian ini, peneliti meminta izin kepada Bidan Desa Ngumpul

untuk melakukan penelitian dan izin kepada responden untuk diteliti. Setelah

mendapatkan persetujuan, barulah melakukan penelitian dengan menekankan

masalah etika yang meliputi :

1. Informed consent (lembar persetujuan)

Lembar persetujuan diberikan kepada subyek yang akan diteliti, peneliti

menjelaskan maksud dan tujuan penelitian serta dampak yang mungkin terjadi

selama dan sesudah pengumpulan data, jika subyek menolak untuk diteliti tidak

akan memaksa dan tetap menghormati hak responden.

2. Anonimity (tanpa nama)


Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak mencantumkan namanya

pada lembar pengumpulan data, cukup dengan memberi nomer pada masing-

masing lembar tersebut.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi dijamin oleh peneliti hanya kelompok data tertentu saja

yang akan disajikan atau dilaporkan sebagai hasil penelitian.

Anda mungkin juga menyukai