Ending
Ending
Ending
~Ending~
Waktu demi waktu aku lalui, masa demi masa silih berganti, masalah demi masalah telah berhasil aku hadapi. Kisah
persahabatanku berakhir dengan indah bersama ARQADAS SQUAD, lantas bagaimana dengan kisah kasihku? Yaaah
untuk saat ini masih tetap indah dalam rahasia waktu. Kebohongan besarku tetap tertutupi. Hubunganku dan Rafa
berjalan selayaknya sepasang kekasih. Namun satu yang aku akui, waktu tidak pernah memberiku ruang untuk
berhenti berkutat dengan tugas - tugas tuntutan SKS.
Kini hari ulang tahunku, tepat enam hari setelah tahun baru. Harapanku Rafa mama papa dan ARQADAS tidak lupa
akan hari spesialku. Namun harapanku tak dikabulkan sang waktu. Dari pagi tadi hingga kini sudah siang hari, tidak
ada satu pun dari mereka yang mengucapkan selamat ulang tahun untukku.
~~~~~~~~~~ARQADAS Pov~~~~~~~~~~
"Sini majuan dikit, aku yang nyalain lilinnya, biar Fani yang bikin videonya" ujar Rita pada Dina.
"Iya iya, tapi jangan terlalu maju nanti ketahuan sama Safa" sahut Dina yang tengah memegang kue.
"Eeh tapi ngapain Rita kesini, udah deh Saf jangan berharap mereka bakal datang" batinku seakan beradu.
Lagu selamat ualng tahun mereka nyanyikan, aku yang sadar tengah direkam menunjukkan ekspresi terkejut agar
mereka menganggap aku tidak pernah curiga akan kejutan yang akan mereka berikan.
Aku pejamkan mataku dan melantunkan sebuah doa harapan, setelah itu aku tiup lilin yang tengah menyala
dihadapanku. Aku sangat bahagia mendapatkan kejutan dati mereka.
"Kamu mah bahasanya kebiasaan, tapi makasih banget ya" sahutku terkekeh geli mendengar ucapan Dita.
Setelah itu kami memutuskan untuk memakan kue itu bersama - sama, selain itu mereka juga memberiku kado
yang isinya sepatu yang selama ini aku inginkan. Selepas itu semua, kami foto bersama untuk mengabadikan
momen yang paling indah itu.
Rafa? Apakah ia tidak merayakan hari ulang tahunku? Yaaah kalian salah jika menganggap begitu. Keesokan
harinya, Rafa mengajakku jalan bersama.
"Hey, selamat ulang tahun ya Saf, maaf aku baru ngucapin sekarang karena aku ingin jadi yang terakhir ngucapin itu
buat kamu, biar cuma aku yang selalu kamu ingat" ucapnya padaku.
"Iya sayang, hitung - hitung hadiah buat kamu" ucapnya yang berhasil membuat pipiku merona.
TAMAT