Anda di halaman 1dari 2

Mengobati Luka Lecet di Rumah

Pada tingkatan yang ringan, luka lecet umumnya dapat ditangani sendiri di rumah.
Namun perlu diingat, Anda harus mencuci tangan dengan air dan sabun hingga
bersih sebelum membersihkan luka. Berikut cara yang dapat dilakukan sebagai
upaya perawatan luka. Di antaranya:

 Bersihkan luka dari kotoran yang mungkin menempel di bawah air mengalir
atau menggunakan larutan garam (cairan saline) steril hingga bersih.
 Gunakan sabun lembut seperti sabun bayi untuk membersihkan luka.
Sebaiknya hindari menggunakan bahan-bahan pembersih mengandung
alkohol, iodine, ataupun hidrogen peroksida langsung di luka terbuka karena
dapat menyebabkan iritasi dan perih.
 Oleskan antibiotik untuk membuat luka tetap lembap, sehingga mempercepat
penyembuhan, serta mencegah infeksi.
 Tutup luka dengan kasa steril yang lembut dan ganti setiap hari.
 Obat pereda nyeri terkadang diperlukan untuk menangani luka lecet yang
terasa sakit dan berukuran besar. Tetapi, hindari mengonsumsi aspirin karena
berisiko memperpanjang waktu perdarahan.
 Hindari luka dari pajanan sinar matahari untuk
mencegah hiperpigmentasi permanen.
 Periksakan ke dokter jika perdarahan luka lecet tidak berhenti, darah muncrat
keluar, pinggiran luka menganga terbuka, luka disebabkan oleh sesuatu yang
kotor dan berkarat, dan area luka terasa kebas.
 Hindari mengoleskan salep ataupun bahan selain obat luka, kecuali dilakukan
atau dianjurkan oleh dokter.
 Jika terdapat memar atau bengkak, kompres dengan es.

Cara Merawat Luka dengan Benar


Luka dan lecet ringan biasanya tidak membutuhkan pertolongan dari dokter. Cukup
dengan beberapa langkah perawatan luka berikut ini, kulit akan sembuh seperti
sedia kala.
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah cuci tangan terlebih dahulu sebelum
melakukan perawatan luka, untuk menghindari infeksi. Setelah itu, baru lakukan
beberapa hal berikut ini:

1. Perdarahan pada goresan dan luka ringan biasanya akan berhenti sendiri.
Jika tidak, beri tekanan lembut pada luka dengan kain yang bersih. Posisikan
luka menghadap ke atas.
2. Bilas luka dengan air bersih dan mengalir. Sekitar luka boleh dibersihkan
dengan sabun, tapi tidak pada lukanya, untuk menghindari iritasi.
3. Jika masih ada kotoran atau benda yang tertancap pada luka setelah
dibersihkan, gunakan pinset steril (yang telah dibersihkan dengan alkohol)
untuk mencabutnya. Jika masih ada yang tertancap, pergilah ke dokter agar
dapat dilakukan pembersihan luka secara menyeluruh, guna mengurangi
risiko infeksi dan tetanus.
4. Tidak perlu menggunakan cairan hidrogen peroksida, obat merah, atau
larutan antiseptik yang mengandung iodine, karena dapat menimbulkan iritasi
pada luka.
5. Oleskan krim atau salep antibiotik untuk membantu menjaga permukaan kulit
tetap lembap. Obat ini memang tidak membuat luka cepat sembuh, tapi bisa
mencegah infeksi sehingga proses penyembuhan luka dapat berjalan dengan
baik. Namun jika muncul ruam pada kulit, segera hentikan penggunan salep.
6. Perban luka untuk menjaganya tetap bersih dan terhindar dari bakteri. Jika
luka atau goresannya kecil, tidak perlu diperban.

Jika luka cukup dalam, menganga, dan terlihat lemak atau otot, segeralah pergi ke
rumah sakit atau klinik untuk dijahit. Pada luka yang dalam atau kotor, suntikan
tetanus mungkin dibutuhkan dalam perawatan luka. Begitu juga bila Anda belum
disuntik tetanus dalam jangka waktu lima tahun terakhir.
Disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter apabila luka tidak kunjung sembuh,
menjadi kemerahan, bengkak, terasa semakin nyeri, atau ada nanah yang keluar.

Anda mungkin juga menyukai