Hubungan Moral Pancasila Dengan Hukum Positif Indonesia
Hubungan Moral Pancasila Dengan Hukum Positif Indonesia
Ketiga aspek diatas adalah sebuah teknik untuk memberikan defimsi pada hukum
rnaupun hukum positif, dengan menggunakan ketiga aspek diatas, maka diharaokan akan
menghasilkan sebuah pemahaman yang tegas dan jelas akan hukum baik dalam konteks
landasan filosofis, landasan vuridis. landasan sosilogis maupun landasan politisnya.
Persoalan memberikan definisi pada ‘hukum’ seperti dijelaskan diatas harus memahami
dari berbagai aspek kehidupan. sehingga memberikan definisi pada ‘hukum’ maupun
‘hukum positif’ sesuai dengan realitas yang ada. Inilah sebuah pemahaman akan konsep das
solen dengan das sain nya dalam khasanah literatur hokum.
Definisi hukum yang dikemukakan oleh para ahli dilihat dari dari sudut pandang yang
berbeda namun semuanva dalam prioritas yang sama yakni memaknai hukum sebagai aturan
yang harus tetap ada dan berlaku mengikat bagi kehidupan manusia. Tanpa hukum maka
untuk mencapai tujuan hajat hidup akan sulit untuk dicapai oleh manusia, untuk itulah
bahwa hukum adalah aturan hidup manusia yang memiliki tendensi pada aspek sanksi bila
norma hukum itu dilanggar atau disalahgunakan.
Keanekaragaman itu akan menghasilkan sebuah tatanan niali kepribadian bangsa yang luhur,
bahkan bisa menjadi dasar pedoman hidup yang dapat digunakan dalam pergaulan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Dalam perkembanganpya Pancasila akan menjadi pedoman dasar bagi rakyat dan bangsa
Indonesia untuk mengatur dan membina hubungan yang lebih harmonis, dinamis dan strategis.
Salah satu contohnya Pancasila dijadikan sebagai sumber segala tertib hukum Indonesia, dari
makna ini jelas bahwa paradigma hukum Indonesia mengharuskan perumusan dan penegakan
hukum di Indonesia harus mencerminkan nilai nilai luhur yang tumbuh dan ada bersama
masyarakat.
dalam hubungannya antara paradiema filsafat hukum dengan sistem hukum Indonesia, kita bisa
memahaminya sebagai dasar untuk mengetahuiliilal-nilai luhur dari esensi manusia yang
terdapat dalany hukum, sehmgga hukum bisa melindungi dan menciptakan totalitas kehidupan
manusia baik sebagai makhlukpribadi dan ciptaanTuhan, manusia sebagai makhluk jasmani
dan rohani atau posisi manusia^. sebagai makhluk sosial dan individu. Adapun pendekatan
filsafat TuScumyang digunakan untuk mengetahui daift memahami akan problematika hukum
di Indonesia dapat diuraikan seagai berikut:
Dapatlah disimpulkan bahwa pada prinsipnya aliran hukum positif adalah aliran
pemikiran hukum vang memberikan penegasan terhadap bentuk hukum (undang-
undang), isi hukum (perintah penguasa), ciri hokum (sanksi, perintah, kewajiban
dan kedaulatan) dan sistematika norma hukum (hierarki norma hukum Hans Kelsen).
Tujuh pertimbangan ini, merupakan jastifikasi atas moral Pancasila sebagai landasan
hokum nasional, sebab moral Pancasila adalah asas tertinggi dalam praktik penegekan
hokum, yang eksesnya akan membawa dampak pada seluruh nasib masayarakat dan bangsa.