Anda di halaman 1dari 4

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan Pengkajian, Analisa Data, Penentuan Diagnosa, Perencanaan,
Implementasi, dan Evaluasi tentang Asuhan Keperawatan Nyeri Akut Pada Ny.s Dengan Post
Operasi Mastektomi di RSUD Sumbawa Besar secara metode studi kasus, maka dapat ditarik
kesimpulan :

1. Pengkajian terhadap masalah utama nyeri akut pada Ny. S telah dilakukan secara
komprehensif dan diperoleh hasil, yaitu terdapat keluhan utama nyeri, nyerinya karena
adanya luka, nyeri seperti ditusuk-tusuk, nyeri didada sebelah kiri, nyeri hebat dengan skala
6 (0-10), TD :120/90 mmHg, Nadi : 90x/menit , Suhu : 36,5 °c, Respirasi : 21x/menit.
Tampak luka insisi post operasi tumor mamae di payudara sebelah kiri bagian atas,
Panjang luka 3 cm dengan jumlah jahitan 4, Lekosit : 13,0 10³/uL, Kebutuhan ADL
makan, toilet, kebersihan atau mandi dan berpakaian tergantung orang lain yaitu
keluarga dan anaknya, Pasien terpasang kateter .

2. mastektomi pada payudara sebelah kiri. Hasil pemeriksaan rontgen tampak massa
echogenik dengan batas tegas tepi lobulated disertai posterior enhacement

3. Diagnosa yang muncul pada kasus Ny. S Nyeri akut b/d agens pencedera fisik
(prosedur operasi), Gangguan integritas jaringan b/d indikasi pembedahan, Resiko
infeksi b/d indikasi pembedahan, Gangguan mobilitas fisik b/d kelemahan fisik dan
Resiko infeksi b/d indikasi pembedahan.

4. Rencana keperawtan yang disusun yaitu, diagnosa nyeri akut : Kaji karakteristik
nyeri(skala nyeri, sifat nyeri, lokasi nyeri, dan penyebaran nyeri) Anjurkan tehnik
relaksasi napas dalam, Berikan posisi yang aman dan nyaman , Ukur TTV,
Kolaborasi dalam pemberian obat analgetik. Diagnosa, Gangguan integritas
jaringan : Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar, Jaga
kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering, Monitor kulit akan adanya kemerahan,
Observasi luka: lokasi, dimensi, kedalaman luka, warna cairan, tanda-tanda infeksi,
Lakukan perawatan luka dengan tehnik steril, Ajarkan pada keluarga tentang
perawatan luka, Kolaborasi dengan ahli gizi pemberian diet TKTP. Gangguan
mobilitas fisik : Kaji keterbatasan gerak sendi, Kaji motivasi klien untuk
mempertahankan pergerakan sendi, Monitor lokasi ketidaknyamanan atau nyeri
selama aktivitas, Lindungi pasien dari cedera selama latihan, Bantu klien ke posisi
yang optimal untuk latihan rentang gerak, Anjurkan klien untuk melakukan latihan
rangeof motion secara aktif jika memungkinkan, Jelasakan alasan pemberian latihan
kepada pasien dan keluarga. Diagnosa Resiko infeksi : Kaji tanda-tanda infeksi
(suhu tubuh, nyeri, perdarahan, dan pemeriksaan laboratorium), Monitor tanda-
tanda infeksi sistemik dan local, Lakukan perawatan luka bersih, Anjurkan pasien
untuk tidak kontak langsung dengan luka, Kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian antobiotik .

5. Tindakan keperawatan yang dilakukan merupakan implementasi dari rencana keperawatan


yang telah disusun.

6. Hasil analisa kondisi Ny. S post operasi mastektomi dengan diagnosa pertama
nyeri akut Pasien mengatakan nyeri sudah berkurang dengan skala nyeri 3 dari 0-10
skala nyeri, Pasien tampak rileks, Pasien tidak meringis kesakitan, Dari skala nyeri
6 menjadi skala nyeri 3, Ttv Td : 120/80 mmhg, N : 82x/mnt, RR : 24x/mnt , S :
36,6 º C. Diagnosa kedua Kerusakan integritas jaringan, Pasien mengatakan masi
adanya luka pada payudara sebelah kiri bagian atas, Tampak adanya luka post
operasi mamae pada payudara kiri atas, Luka masih basah, Belum ada tanda-tanda
perbaikan jaringan pada luka, Panjang luka 3 cm dengan jumlah jahitan 4. Diagnosa
ketiga Resiko infeksi Pasien mengatakan nyeri pada luka sudah berkurang, Tidak
ada tanda-tanda infeksi pada luka (kemerahan,rasa panas, bengkak, keluarnya
cairan/nanah, perdarahaan), Luka masih basah, Luka terbalut perban, Lekosit 11,3
10³/uL.
B. SARAN
Setelah penulis melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan nyeri akut, kerusakan
integritas jaringan, hambatan mobilitas fisik dan resiko infeksi, penulis akan memberikan
usulan dan masukan yang positif khususnya dibidang kesehatan antara lain :

1. Bagi institusi pelayanan kesehatan (Rumah Sakit)


Hal ini diharapkan rumah sakit dapat memberikan pelayanan kesehatan dan
mempertahankan hubungan kerjasama baik antara tim kesehatan maupun klien
sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan yang optimal pada
umumnya dan pasien post perasi mastektomi khususnya dan diharapkan rumah sakit
mampu menyediakan fasilitas serta sarana dan prasarana yang dapat mendukung
kesembuhan pasien.

2. Bagi tenaga kesehatan khususnya perawat


Diharapkan selalu berkoordinasi dengan tim kesehatan lainnya dalam memberikan
asuhan keperawatan pada klien agar lebihmaksimal, khususnya pada klien dengan
post operasi mastektmi. Perawat diharapkan dapat memberikan pelayanan profesional
dan komprehensif.

3. Bagi institusi pendidikan


Dapat meningkatkan mutu pelayanan pendidikan yang lebih berkualitas dan
professional sehingga dapat tercipta perawat profesional, terampil, inovatif dan
bermutu yang mampu memberikan asuhan keperawatan secara menyeluruh
berdasarkan kode etik keperawatan.

4. Bagi mahasiswa
Untuk selalu menjaga mutu pelayanan yang akan diberikan nantinya kepada pasien
dengan rasa tanggung jawab dan tanpa memikirkan status pasien.

Anda mungkin juga menyukai