Anda di halaman 1dari 1

Pedoman Diagnostik menurut PPDGJ-III

- Mengandalkan pada beberapa benda mati sebagai rangsangan untuk membangkitkan keinginan
seksual dan memberikan kepuasan seksual. Kebanyakan benda tersebut (objek fetish) adalah ekstensi
dari tubuh manusia, seperti pakaian dan sepatu.
- Diagnosis ditegakkan apabila objek fetish benar-benar merupakan sumber yang utama dari rangsangan
seksual atau penting sekali untuk respons seksual yang memuaskan.
- Fantasi fetisistik adalah lazim, tidak menjadi suatu gangguan kecuali apabila menjurus kepada suatu
ritual yang begitu memaksa dan tidak semestinya sampai mengganggu hubungan seksual dan
menyebabkan penderitaan bagi individu.
- Fetishisme terbatas hampir pada pria saja

Pedoman Diagnostik menurut DSM V


- Orang ini mengalami dorongan seksual yang sering dan berulang, baik dari penggunaan benda mati,
atau dari bagian tubuh non genital; berlangsung selama minimal 6 bulan.
- Pengalaman pasien tertekan dalam kehidupan sosial, pekerjaan atau bidang-bidang penting lainnya
akibat dari fantasi, dorongan seksual atau perilaku.
- Objek fetis tidak terbatas pada barang pakaian wanita yang digunakan pada pakaian banci (transvetic
fetishisme) atau perangkat yang dirancang untuk tujuan stimulasi genital (misalnya vibrator).

Gangguan ini hampir hanya ditemukan pada laki-laki.1 Individu ini mampu ereksi dan bahkan ejakulasi
walau tidak disentuh sedikitpun selama benda yang menjadi pemicu hasrat muncul dihadapannya.2

Prognosis yang buruk dikaitkan dengan awitan usia dini, frekuensi tindakan tinggi, tidak adanya rasa
bersalah atau malu mengenai tindakannya, dan penyalahgunaan zat.1,3 Prognosis baik jika pasien
memiliki riwayat hubungan seks disamping parafilia, intelegensi normal, hanya satu parafilia, dan jika
mereka merujuk diri sendiri bukannya dirujuk oleh badan hukum.1,3

Anda mungkin juga menyukai