Askep DHF Pada Anak
Askep DHF Pada Anak
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Tujuan umum
Melaksanakan asuhan keperawatan pada anak dengan masalah Tetanus, DHF, Campak,
Difteri
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa mampu mengetahui apa itu Tetanus, DHF, Campak, Difteri
b. Mahasiswa mampu mengetahui pengkajian pada anak dengan diagnosa Tetanus,
DHF, Campak, Difteri dan dapat mengaplikasikannya
c. Mahasiswa dapat menentukan masalah keperawatan yang sesuai dengan masalah
anak dengan diagnosa medis Tetanus, DHF, Campak, Difteri
d. Merencanakan dan menetapkan tindakan keperawatan yang sesuai dengan masalah
yang ada pada anak penderita Tetanus, DHF, Campak, Difteri
e. Mengevaluasi hasil tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi
Dengue haemorhagic fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue sejenis
virus yang tergolong arbovirus dan masuk kedalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk
aedes aegypty (Christantie Efendy,1995 ).
Dengue haemorhagic fever (DHF) adalah penyakit yang terdapat pada anak dan orang dewasa
dengan gejala utama demam, nyeri otot dan nyeri sendi yang disertai ruam atau tanpa ruam. DHF
sejenis virus yang tergolong arbo virus dan masuk kedalam tubuh penderita melalui gigitan
nyamuk aedes aegypty (betina) (Seoparman , 1990).
DHF adalah demam khusus yang dibawa oleh aedes aegypty dan beberapa nyamuk lain yang
menyebabkan terjadinya demam. Biasanya dengan cepat menyebar secara efidemik. (Sir,Patrick
manson,2001).
Penanganan kasus DHF/BDB yang yang terlambat akan menyebabkan Dengue Syok Sindrom
(DSS) yang menyebabkan kematian. Hal tersebut disebabkan karena penderita mengalami defisit
volume cairan akibat dari meningkatnya permeabilitas kapiler pembuluh darah sehingga
penderita mengalami syok hipovolemik dan akhirnya meninggal (Ngastiyah, 2010).
2.2. Etiologi
b. Virus dengue tergolong dalam family Flavividae dan dikenal ada 4 serotif, Dengue 1 dan
2 ditemukan di Irian ketika berlangsungnya perang dunia ke II, sedangkan dengue 3 dan 4
ditemukan pada saat wabah di Filipina tahun 1953-1954. Virus dengue berbentuk batang, bersifat
termoragil, sensitif terhadap in aktivitas oleh diatiter dan natrium diaksikolat, stabil pada suhu 70
oC.
Keempat serotif tersebut telah di temukan pula di Indonesia dengan serotif ke 3 merupakan
serotif yang paling banyak.
2.3. Patofisiologi
Virus akan masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypty dan kemudian akan
bereaksi dengan antibody dan terbentuklah kompleks virus-antibody. Dalam sirkulasi akan
mengaktivasi system komplemen. Akibat aktivasi C3 dan C5 akan dilepas C3a dan C5a,dua
peptida yang berdaya untuk melepaskan histamine dan merupakan mediator kuat sebagai factor
meningkatnya permeabilitas dinding pembuluh darah dan menghilangkan plasma melalui endotel
dinding itu.
Nilai hematokrit meningkat bersamaan dengan hilangnya plasma melalui endotel dinding
pembuluh darah. Dan dengan hilangnya plasma klien mengalami hipovolemik. Apabila tidak
diatasi bisa terjadi anoxia jaringan, acidosis metabolic dan kematian.
f. Sakit kepala.
2.5. Klasifikasi
a. Derajat I :
Demam disertai gejala klinis lain atau perdarahan spontan, uji turniket positi, trombositopeni dan
hemokonsentrasi.
b. Derajat II :
Manifestasi klinik pada derajat I dengan manifestasi perdarahan spontan di bawah kulit seperti
peteki, hematoma dan perdarahan dari lain tempat.
c. Derajat III :
Manifestasi klinik pada derajat II ditambah dengan ditemukan manifestasi kegagalan system
sirkulasi berupa nadi yang cepat dan lemah, hipotensi dengan kulit yang lembab, dingin dan
penderita gelisah.
d. Derajat IV :
Manifestasi klinik pada penderita derajat III ditambah dengan ditemukan manifestasi renjatan
yang berat dengan ditandai tensi tak terukur dan nadi tak teraba.
a. Darah
1) Trombosit menurun.
2) HB meningkat lebih 20 %
3) HT meningkat lebih 20 %
7) NA dan CL rendah
2..7. Penatalaksanaan
a. Tirah baring
Perkembangan menitik beratkan pada aspek diferensiasi bentuk dan fungsi termasuk perubahan
sosial dan emosi.
a. Motorik kasar
1) Loncat tali
2) Badminton
3) Memukul
4) Motorik kasar di bawah kendali kognitif dan berdasarkan secara bertahap meningkatkan
irama dan kehalusan.
b. Motorik halus
2) Dapat meningkatkan kemampuan menjahit, membuat model dan bermain alat musik.
c. Kognitif
3) Dapat membelikan cara kerja dan melacak urutan kejadian kembali sejak awal
d. Bahasa
BAB IV
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
I. IDENTITAS
Nama : An. F
Umur : 9 tahun
Nama ayah : Tn. M
Alamat : Ngantang-Malang
Suku : Jawa-Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Demam
Pada hari rabu pagi hari diruang IGD datang klien Atas nama An. F umur 9 tahun dengan
keluhan demam selama 5 hari tidak kunjung turun, mual dan muntah, ruam pada kulit,
diare, dan nafsu makan menurun. Setelah dilakukan pemeriksaan An. F positif terkena DHF
kemudian anak tersebut dianjurkan untuk rawat inap untuk mendapatkan asuhan
keperawatan
a. Prenatal : Ibu Mengatakan pada saat SMP dulu terkena penyakit DHF
3. Riwayat Hospitalisasi
Paracetamol anak
6. Alergi
7. Kecelakaan
8. Imunisasi
Imunisasi Dasar
2. Penyakit Keluarga
3. Kebiasaan Keluarga
Riwayat Pertumbuhan (jelaskan pertumbuhan bayi/ anak sejak usia 1 bulan hingga dilakukan
pengkajian)
Mengalami penurunan berat badan
Riwayat Perkembangan (jelaskan perkembangan bayi/ anak sejak usia 1 bulan hingga dilakukan
pengkajian)
Anak bergantung pada orangtuanya; Bisa menggambar dan memegang pensil (Motorik
Halus tidak ada kelainan) ; Bisa berlari,melompat, gangguan bicara(Motorik Kasar
tidak ada kelainan)
GCS : 4-5-6
Tanda-tanda vital:
Palpasi
Keterangan :
Pemeriksaan Kepala
Inspeksi
Keterangan : ..........................................................................................................
Palpasi
Kepala : kulit kepala terasa panas dan lembab
Keterangan: ..............................................................................................................
Pemeriksaan Mata
Inspeksi
Sklera : Ikterik
Pupil : Normal
Konjungtiva: Anemis
Keterangan : ............................................................................................................
Palpasi
Keterangan : ............................................................................................................
Pemeriksaan Hidung
Inspeksi
Keterangan : .....................................................................................................
Palpasi
Keterangan : .....................................................................................................
Pemeriksaan Telinga
Inspeksi
Keterangan : .....................................................................................................
Palpasi
Keterangan : .....................................................................................................
Pemeriksaan Mulut
Inspeksi
Gusi : Merah
Lidah : Putih
Keterangan :
Palpasi
Pemeriksaan Leher
Inspeksi
Keterangan : .....................................................................................................
Palpasi
Keterangan : .....................................................................................................
Pemeriksaan Paru
Inspeksi Dada : Simetris
Keterangan : .....................................................................................................
Palpasi
Auskultasi : terdengar vesikuler diseluruh lapang paru dan tidak ada suara tambahan
Suara Nafas :
Pemeriksaan Jantung
Inspeksi
Palpasi
Auskultasi : Melemah
BJ I : .....................................................................................................
BJ II : .....................................................................................................
BJ III : .....................................................................................................
BJ tambahan : .....................................................................................................
Keterangan : .....................................................................................................
Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : perut simetris, persebaran kulit merata, tidak ada lesi
Keterangan : .....................................................................................................
Pemeriksaan Muskuloskeletal
Inspeksi : lemas, tidak ada lesi, jari2 normal, simetris
Pemeriksaan Genetalia
Inspeksi : .....................................................................................................
Palpasi : .....................................................................................................
Keterangan : ...........................................................................
....................................................................................................................................
Di RS
....................................................................................................................................
Pola Eliminasi
Di Rumah
1. Frekuensi 1x 3x
3. Jumlah 400 cc
1. Frekuensi
2. Konsistensi
cair
3. Jumlah 600cc
4. Bau
Khas urine
5. Warna
bening
Mandi : 2x sehari
Keterangan : ...................................................................................................
....................................................................................................................................
Di RS
Mandi : ...................................................................................................
Keramas : ...................................................................................................
Keterangan : klien belum mandi hanya seka, keramas, dan gunting kuku
Di RS
berbaring
Pola Istirahat/Tidur
Di Rumah
Tidur Siang : berapa jam : 1 jam; jam berapa biasa tidur 13.30-14.30
Keterangan : .....................................................................................................
Di RS
Hubungan-Peran
Klien mengerti dia adalah anak dari ibu dan ayahnya
Seksualitas
Klien mengerti kalau dia perempuan
Koping-Stress-Adaptasi
Klien tenang saat menjalani perawatan
Nilai-Keyakinan
Pertumbuhan
Indikator Hasil
Interpretasi
Antropometri Pengukuran
Tinggi/Panjang 130 cm
Badan
LILA HAZ
LK
LD WHZ
LP
Perkembangan (lampirkan lembar hasil pemeriksaan DDST II untuk bayi/ anak usia 0-72
bulan)
Indikator
Hasil Pemeriksaan
Perkembangan
Personal Bergantung
Sosial pada Ibu
X. PEMERIKSAAN PENUNJANG
(LABORATOTIUM, RADIOLOGI,DLL)
B. ANALISA DATA
No Reg :
DS : Ibu Pasien mengatakan anak demam selama 5, mual muntah, diare, nafsu makan menurun
3. Gangguan volume cairan tubuh kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
peningkatan permeabilitas kapiler, perdarahan , muntah dan demam.
INTERVENSI
Diagnosa 1. :
Kriteria hasil :
Intervensi :
2) Berikan kompres dingin (air biasa) pada daerah dahi dan ketiak
5) Anjurkan keluarga untuk memberikan minum banyak kurang lebih 1500 – 2000 cc per hari
Diagnosa 2. :
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual, muntah, tidak ada
nafsu makan.
Tujuan :
Kriteria hasil :
Intervensi :
3) Berikan klien makan dalam keadaan hangat dan dengan porsi sedikit tapi sering
Diagnosa 3 :
Gangguan volume cairan tubuh kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan peningkatan
permeabilitas kapiler, perdarahan , muntah dan demam.
Kriteria hasil :
Intervensi :
6) Beri pasien dan anjurkan keluarga pasien untuk memberi minum banyak
7) Anjurkan keluarga pasien untuk mengganti pakaian pasien yang basah oleh keringat.
Diagnosa 4 :
Kecemasan keluarga berhubungan dengan kurangnya pengetahuan dan informasi
Tujuan : kecemasan keluarga teratasi
Kriteria hasil : orang tua tidak bertanya lagi tentang penyakit anaknya
Intervensi :
1) Kaji tingkat kecemasan orang tua
2) Jelaskan prosedur pengobatan perawatan anaknya
3) Beri kesempatan pada orang tua utuk bertanya tentang kondisi anaknya
4) Beri penjelasan tiap prosedur/tindakan yang dilakukan terhadap pasien dan manfaatnya
bagi pasien
5) Beri dorongan spiritual
DAFTAR PUSTAKA
M. Nurs, Nursalam. 2005. Asuhan Keperawatan pada bayi dan anak. Salemba Medika. Jakarta.
Ngastiyah (1995), Perawatan Anak Sakit, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Doenges, Marilynn E, dkk, (2000), Penerapan Proses Keperawatan dan Diagnosa Keperawatan, EGC ;
Jakarta.
Astuti, Oktri. 2008. Demam berdarah dengue ; penyakit dan cara pencegahannya. Yogyakarta :
Kanisius.
Nugroho, Taufan. 2011. Asuhan keperawatan maternitas, anak, bedah, dan penyakit
dalam. Jogjakarta : Nuha medika.
Prasetyono, Dwi Sunar.2012. daftar tanda dan gejala ragam penyakit.Jogjakarta : FlashBooks.
Sudoyo, W. Aru, dkk. 2006. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jilid III. Jakarta : FKUI.