4.1 Hasil
berikut :
1. Variabel Sikap dipengaruhi input X11 sebesar 2.713, input X12 sebesar
2. Variabel Perilaku dipengaruhi input X21 sebesar 8.121, input X22 sebesar
3. Variabel Motivasi dipengaruhi input X31 sebesar 4.537, input X32 sebesar
4. Variabel Kinerja dipengaruhi input Y11 sebesar 9.060 input Y12 sebesar
pada tabel signifikasi sebesar 1,96. Artinya bahwa apabila nilai t hitung lebih
kecil dari t tabel ( <= 1,96 ) maka hasil perhitungan Tidak signifikan dan
apabila t hitung lebih besar dari t tabel maka Hasil perhitungan Signifikan.
hitung lebih kecil dari t tabel ( 0,526 <= 1,96 ) atau tidak sgnifikan.
hitung lebih kecil dari t tabel ( 1,363 <= 1,96 ) atau tidak sgnifikan.
3. Variabel Motivasi mempengaruhi variabel kinerja sebesar 2,491 yang
hitung lebih besar dari t tabel ( 2,491 => 1,96 ) atau signifikan.
memenuhi kriteria ( >0,4) (rule of thumbes) yaitu X12 dan X13 sehingga
dinyatakan tidak valid. Untuk itu dua indikator tersebut dikeluarkan dan tidak
diikut sertakan pada uji selanjutnya dengan tujuan dapat menaikkan skor
dalam memprediksi kinerja karena memiliki nilai sebesar 1,403 < 1,96 atau P-
value 0,164 > 0,05. Dan untuk indikator motivasi (X32) juga kurang baik dalam
memprediksi kinerja karena memiliki nilai sebesar 1,513 < 1,96 atau P-value
merupakan indikator dari variabel atau konstuk. Suatu alat ukur atau instrument
yang berupa kuesioner dikatakan dapat memberikan hasil ukur yang stabil atau
konstan, bila alat ukur tersebut dapat diandalkan atau reliable. Oleh sebab itu
diatas nilai > 0,5. Hal tersebut menunjukkan stabilitas instrument yang digunakan
tinggi. Dengan kata lain variable tersebut sudah menjadi alat ukur yang fit.
4.1.5 R Square
R square merupakan nilai yang tidak bisa dijelaskan dalam suatu model,
atau biasa disebut dengan nilai error. Dapat dilihat bahwa nilai R square adalah
0,276 (27,6%). Artinya kinerja hanya dapat dijelaskan sebesar 27,6% oleh sikap,