Anda di halaman 1dari 5

Nama : Shania Arifin

NIM : 2016-11-149

Kelas : C

Apakah Orang Tua Memahami Ketakutan Dental pada Anak-Anak


Mereka? : Evaluasi Menggunakan CFSS-DS

Abstract :

Pendahuluan: Kecemasan dental merupakan fenomena yang sangat sering terjadi pada
anak-anak dan remaja. Children Fear Survey Schedule-Dental Subscale (CFSS-DS)
merupakan instrument yang sering digunakan untuk menilai kecemasan dental pada
anak-anak, yang pertama kali dikemukakan oleh Cuthbert dan Malamed. Dalam
kebanyakan studi, CFSS-DS dapat juga digunakan pada orang tua, tetapi hanya sedikit
informasi yang tersedia mengenai sejauh mana orang tua dapat menjelaskan kecemasan
dental mewakili anak-anaknya. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menilai apakah
orang tua dapat menjelaskan secara akurat mengenai kecemasan dental sang anak.
Metodologi: CFSS-DS diisi oleh anak-anak (7-11 tahun) dan orang tua mewakili
anaknya. Anak-anak diminta untuk mengisi CFSS-DS versi anak di ruang kelas, dan
versi orang tua akan dibagikan beserta surat yang meminta para ibu untuk mengisi
kuoesioner tanpa bantuan dari anak-anak mereka. Hasil dan penelitian: dengan
menggunakan nilai cut off sebesar 32, skor dental rata-rata dari penelitian ini adalah
30,66 ± 6,2245. Studi ini menunjukan bahwa sebagian besar orang tua dapat
melaporkan ketakutan gigi anak-anak mereka dengan kecenderungan menilai lebih
tinggi dari yang dilakukan anak-anak mereka. Kata kunci: ketakutan dental, CFSS-DS.
1. Pendahuluan

Ketakutan dental mempengaruhi sejumlah besar pasien dan dikaitkan dengan


penghindaran perawatan gigi, yang seringkali mengakibatkan rasa sakit dan
menyebabkan perawatan yang lebih invasif ketika pasien datang ke dokter gigi. Hal ini
merupakan masalah bagi dokter gigi dan pasien karena dapat menyebabkan pengabaian
perawatan gigi anak-anak mereka juga. Penelitian telah menunjukan bahwa ketakutan
anak pada perawatan gigi dapat bertahan hingga masa remaja, dan dapat menyebabkan
penghindaran melakukan perawatan gigi atau perilaku yang mengganggu selama
perawatan. Dokter dan peneliti membutuhkan pengukuran kecemasan dental yang
valid. Kuesioner merupakan metode yang memiliki beberapa keunggulan
dibandingkan metode lain untuk menilai rasa takut. Pertama, cara ini cepat dan murah
untuk dilakukan dan dinilai. Kedua, memiliki validitas yang tinggi, sehingga layak
untuk pasien dan peneliti untuk terlibat. Children Fear Survey Schedule-Dental
Subscale (CFSS-DS) merupakan instrument yang sering digunakan untuk menilai
kecemasan dental pada anak-anak, yang pertama kali dikemukakan oleh Cuthbert dan
Malamed pada tahun 1982. Instrument ini telah diterjemahkan kedalam beberapa
Bahasa dan telah digunakan untuk menilai tingkat ketakutan dental pada anak-anak
dalam sejumlah penelitian. Studi di beberapa negara menunjukan instrument ini
memiliki validitas dan reabilitas yang baik.

CFSS-DS terdiri dari 15 item yang harus dijawab dengan skala 5 poin, mulai dari 1
(tidak takut sama sekali) hingga 5 (sangat takut) terkait dengan beberapa jenis
perawatan. Total skor yang didapatkan berkisar 15-75 dan skor 32 atau lebih dikaitkan
dengan ketakutan dental klinis.

15 item yang digunakan:

1. Dokter gigi, 2. Dokter, 3. Suntikan, 4. Diperiksa mulut oleh seseorang, 5. Disuruh


membuka mulut, 6. Dipegang oleh orang asing, 7. Diperhatikan orang lain, 8. Dokter
gigi mengebur, 9. Melihat dokter gigi mengebur, 10. Suara bur dokter gigi, 11. Orang
lain memasukan alat kedalam mulutmu, 12. Tersedak , 13. Pergi ke rumah sakit, 14.
Orang dengan seragam putih, 15. Mulut dibersihkan oleh perawat.

2. Material dan metode

Penelitian ini dilakukan pada 213 anak dan orang tua mereka yang mengunjungi dua
sekolah dasar di Shimla, Himachal Pradesh, India. Anak-anak itu berusia 7-11 tahun.
Informed consent diambil dari pihak sekolah dan orang tua dari anak-anak. Anak-anak
diminta mengisi kuesioner CFSS-DS di dalam kelas. versi orang tua akan dibagikan
beserta surat yang meminta para ibu untuk mengisi kuoesioner tanpa bantuan dari anak-
anak mereka. Para ibu diminta untuk mengumpulkan kuesioner secepat mungkin.
Ketakutan dental diukur menggunakan CFSS-DS Bahasa inggris. Kuesioner berisi 15
item, berhubungan dengan aspek-aspek dari ketakutan dental. Tanggapan jawaban
bervariasi dimulai dari poin 1 (tidak takut sama sekali) hingga 5 (sangat takut), dengan
kemungkinan skor 15-75.

3. Hasil

Penelitian ini dilakukan pada 213 anak dengan usia 7-11 tahun dan orang tua mereka,
113 laki-laki dan 100 perempuan. Orang tua yang merespon sebanyak 162 orang. Dari
semua anak, 43,19% dilaporkan memiliki ketakutan dental (KDa). Dari semua orang
tua yang merespon, 45,67% memperkirakan anak mereka memiliki ketakutan dental
(KDo). Termasuk kategori ketakutan dental apabila skor CFSS-DS ≥ 32. Anak yang
mendapatkan skor 32 atau lebih dikategorikan kedalam ketakutan dental tingkat tinggi
(KDT) dan anak dengan skor kurang dari 32 termasuk kedalam ketakutan dental tingkat
rendah (KDR). KDa merupakan ketakutan dental yang dilaporkan anak, sedangkan
KDo merupakan ketakutan dental yang dilaporkan orang tua. Ketakutan dental yang
dilaporkan orang tua hanya memiliki perbedaan yang sedikit daripada ketakutan dental
yang diisi oleh sang anak sendiri. Perbedaan yang signifikan didapatkan pada beberapa
item. Hal ini membuktikan bahwa orang tua cenderung menilai ketakutan dental anak
lebih tinggi dari seharusnya.

Perbedaan yang sangat signifikan terlihat pada skor item yang ditemukan pada item-
item yang tampaknya terkait dengan perawatan gigi seperti, 1. Dokter gigi, 7.
Diperhatikan oleh orang lain, 8. Dokter gigi mengebur, 9&10. Melihat dan mendengar
bur dokter gigi. Pada semua item ini KDo > KDa.

Kami telah mempelajari satu aspek lagi yaitu perbedaan tingkat rasa takut mengenai
perawatan gigi antara pria dan wanita. Tingkat ketakutan pada pria dan wanita tidak
memiliki perbedaan yang signifikan kecuali dalam beberapa item seperti 5. Membuka
mulut anda, 8. Dokter gigi mengebur, 13. Harus pergi ke rumah sakit dan 14. Orang
menggunakan seragam putih. Item yang paling ditakutkan oleh kedua gender yaitu 3.
Suntikan, 8. Dokter gigi mengebur. Satu temuan yang menarik adalah bahwa rasa takut
pada perawatan dental lebih banyak terjadi pada kelompok usia yang lebih muda
dibandingkan dengan yang lebih tua. Jadi bisa dikatakan bahwa ketakutan dental
berkurang dengan bertambahnya usia.

4. Pembahasan

CFSS-DS dikembangkan oleh Scherer dan Nakamura. Terdiri dari 80 item dengan
5 poin skala likert. CFSS-DS yang dikembangkan oleh Cuthbert dan Malamed pada
tahun 1982 berisi 15 item. Dapat digunakan untuk membedakan pasien dengan
ketakutan dental tingkat tinggi dan tingkat rendah. Reabilitas dan validitasnya telah
ditunjukan dengan tepat. Terdapat juga form yang lebih pendek dari CFSS-DS yang
digunakan pada studi oleh Carson dan Freeman. CFSS-DS ini lebih pendek dengan
hanya delapan item.
CFSS-DS cukup populer dan telah digunakan untuk studi epidemiologi ketakutan
dental dalam sejumlah penelitian dan bahkan dianggap sebagai ukuran “standar
emas” dari ketakutan dental anak. Dengan menggunakan skor 32 sebagai nilai cut
off, skor dental rata-rata dari penelitian ini 30,66 ± 6,2245. Skor CFSS-DS dalam
penelitian ini mirip dengan data penelitian sebelumnya di Singapura (30,6) oleh
Chellapah NK dkk pada tahun 1990. Skor penelitian ini lebih tinggi daripada
temuan di Swedia (23,1) oleh Klingberg G dkk pada tahun 1994 dan Belanda (23,2)
oleh Ten Berge dkk pada tahun 1998.dan skor rata-rata lebih rendah ditemukan
pada anak-anak kroasia (35,7) oleh Majstrovie dkk pada tahun 2003.

Penelitian ini menunjukan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara anak
laki-laki dan perempuan yang mirip dengan penelitian sebelumnya. Data yang
diperoleh menunjukan 43,1% populasi penelitian menderita beberapa tingkat
ketakutan dental. Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam skor ketakutan dalam
penelitian ini. Juga ditemukan bahwa ketakutan dental berkurang dengan
bertambahnya usia yang juga mirip dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan
Raj S dkk pada tahun 2013.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah orang tua dapat
melaporkan ketakutan dental anak mereka secara akurat dan penelitian ini
menunjukan bahwa sebagian besar orang tua dapat melaporkan ketakutan gigi
anak-anak mereka dengan kecenderungan untuk menilai lebih tinggi dari anak-anak
mereka. Dan ini juga ditemukan sesuai dengan penelitian sebelumnya oleh Krikken
JB dkk pada tahun 2013.

5. Kesimpulan
1. Sebagian besar orang tua dapat melaporkan ketakutan gigi anak-anak mereka
dengan kecenderungan untuk menilai lebih tinggi dari anak-anak mereka.
2. Ketakutan dental tidak memiliki hubungan dengan gender.
3. Ketakutan dental berkurang seiring bertambahnya usia.

Anda mungkin juga menyukai