Anda di halaman 1dari 2

PERDEBATAN BUDAYA TAHLILAN

Oleh : Arip (1601618003)


Pendidikan Jasmani 2018
Universitas Negeri Jakarta
Budaya dan agama seringkali menimbulkan pro dan kontra dikarenakan
keduanya mewakili tradisi hukum dalam islam terhadap suatu budaya, salah
satunya yaitu budaya tahlilan. Tahlilan sudah terjadi dimasyarakat yang berkaitan
dengan budaya lokal sehingga tahlilan menjadi kegiatan turun-temurun. Tahlilan
ditunjukan untuk mengingat dan mengirimkan doa untuk seseorang yang telah
meninggal, ini adalah perpaduan dari agama islam dan agama pribumi asli
Indonesia yaitu hindu dan budha. Perpaduan inilah yang membuat pro dan kontra
mengenai tahlilan dikarenakan keterkaitan antara agama islam dengan budaya
lokal. Sehingga muncul anggapan bahwa tahlilan adalah bid’ah karena peninggalan
budaya hindu budha dan dianggap mengada-ngadakan sesuatu yang tidak
dianjurkan oleh Rasulullah serta para sahabat.
Tahlil secara bahasa (etimologis) membaca kalimat Laa ilaha illa Alllah dan
setiap muslim yang membacanya bernilai pahala di sisi Allah swt. Sedangkan
pengertian tahlil secara istilah (terminologis) yang diartikan aktivitas keagamaan
pada waktu-waktu tertentu dalam rangka menyikapi kematian seseorang. Kegiatan
tahlilan dilakukan setelah adanya kematian dan dilakukan oleh keluarga almarhum
dan masyarakat sekitar yang bisa meluangkan waktunya untuk melakukan tahlil.
Tahlilan dimulai ketika malam setelah penguburan hingga 7 hari kedepan.
Kenapa tahlil dianggap bid’ah oleh sebagian orang ? karena orang yang
beranggapan bid’ah tidak tahu maksud dari tahlillan dan menggap semua yang tidak
dilakukan Rosulullah adalah bid’ah, padahal tahlilan berisi doa-doa untuk
almarhum jadi dimana letak bid’ah nya ? Jikalau kita menganggap semua yang
tidak dilakukan oleh Rosulullah adalah bid’ah maka semua kehidupan sekarang
adalah bid’ah dan haram. Jadi selama isi dari sebuah kegiatannya tidak
menyimpang dari nilai nilai islam tidak masalah untuk dilaksanakan.
Jadi tidak apa apa melakukan tahlilan dikarenakan sesuatu yang sudah
menjadi kebiasaan mereka sejak lama dan merupakan kegiatan yang bermanfaat
karena didalam pelaksanaan acara tahlilan terdapat bacaan dzikir, ayat-ayat Al-
Qur’an, pembacaan do’a-do’a dan lain sebagainya, yang dimaksudkan pahalanya
ditujukan untuk orang yang telah meninggal dan diharapkan dapat meringankan
beban mereka di alam kuburnya. Selagi kegiatan itu tidak merugikan pihak lain dan
dapat memberikan manfaat, lebih baik kita saling menghormati serta menghargai
segala pendapat dari pihak manapun. Karena sebesar apapun pertentangan antara
pihak yang pro dan kontra terhadap pelaksanaan tahlilan, tidak akan bisa merubah
budaya/tradisi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai