Anda di halaman 1dari 46

NU

ISLAM NUSANTARA

OLEH
Tim Aswaja NU Center PCNU Bojonegoro 2019
KISI-KISI
KAJIAN

Sejarah Istilah Islam Nusantara

Pro dan Kontra tentang Islam Nusantara

NU dan Islam Nusantara


Sejarah Istilah Islam Nusantara

 Sejatinya esensi Islam Nusantara sudah eksis sejak pertama kali dakwah
Islam hadir dan berkembang di Tanah Air Nusantara ini, meskipun tentu
belum dirumuskan dalam frasa Islam Nusantara.
 NU adalah pihak pertama yang dewasa ini begitu gencar memunculkan
istilah Islam Nusantara.
 Selain bukan merupakan aliran atau ajaran, Islam Nusantara menurut NU
bukan hal yang baru saja dilahirkan.
 Pada 2008, Taswiirul Afkar (Jurnal yang diterbitkan oleh Lakpesdam NU),
mengangkat tema “Islam Nusantara” sebagai bahan kajian di edisi ke-26.
 Sejak 2013, di lingkungan perguruan tinggai NU (Sekolah Tinggi Agama
Islam Nahdlatul Ulama, STAINU, Jakarta) sudah dibuka program
pascasarjana Sejarah Kebudayaan Islam yang berkonsentrasi pada Islam
Nusantara.
 Gayung bersambut, hingga pada akhirnya PBNU menjadikan Islam
Nusantara sebagai tema Muktamar NU ke-33, yang dilangsungkan pada 1-5
Agustus 2015, di Jombang Jawa Timur. Tema tersebut adalah
“Meneguhkan Islam Nusantara untuk peradaban Indonesia dan Dunia”.
 Sebelum pelaksanaan muktamar, panitia menyelenggarakan sejumlah
forum diskusi, termasuk tema “Islam Nusantara sebagai Islam
Mutamaddin menjadi Tipe Ideal Dunia Islam” yang dikaji pada 22-23
April di Makassar, Sulawesi Selatan.
 Selain sebagai penggagas, NU juga telah menahbiskan diri sebagai
pengawal Islam Nusantara.
 Dalam pembukaan acara istighatsah menyambut Ramadlan dan
pembukaan Munas Alim Ulama NU, Juni 2015 di Masjid Istiqlal, Jakarta,
Ketua Umum PBNU Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj mengatakan, NU akan
terus memperjuangkan dan mengawal model Islam Nusantara. (Dirilis
beberapa media, antara lain rmol.co, bbb.com, nationalgeographic.co.id)
Pro dan Kontra
tentang
Islam Nusantara

Keterkenalan istilah Islam Nusantara


paralel dengan pro dan kontra
mengenainya…
Pro dan kontra tersebut
paling tidak terjadi pada 4 (empat) aspek, yaitu:

1.Identifikasi maksud Islam Nusantara


2.Urgensi Islam Nusantara
3.Dampak munculnya gagasan Islam Nusantara, dan
4.Posisi Islam Nusantara di antara pemahaman lainnya,
yaitu Syi’ah, liberalisme dan Kejawen
NU
dan
ISLAM NUSANTARA

 Islam Nusantara adalah produk yang dikeluarkan


oleh Nahdlatul Ulama
 Keterikatan Islam Nusantara dengan NU
meniscayakan beberapa hal, baik dalam aturan
keorganisasian maupun sosial kultur keagamaan
yang dibangun oleh organisasi ini.
□ Nahdlatul Ulama adalah organisasi berlandaskan paham
Ahlussunnah wal Jama’ah.
□ Pendiri jam’iyyah ini Hadlratus Syaikh KH. M. Hasyim Asy’ari
sejak awal pendirian organisasi ini telah mengingatkan, agar warga
NU selalu berpegang teguh pada Ahlussunnah Wal Jama’ah dan
waspada terhadap ajaran selainnya. Hal itu beliau ingatkan dalam
beberapa kitab dan tulisan beliau, yaitu: Mukaddimah Qanun Asasiy
Jam’iyyah Nahdlatil Ulama, Risalah Ahlissunnah wa al-Jama’ah, Risalah fi
Ta’akkud al-Akhdzi bi al-Madzahib al-Arba’ah, dan Ziyadat al-Ta’liqat.
□ Melihat prinsip dan sejarah Nahdlatul Ulama, gagasan Islam
Nusantara sebagai keputusan dan langkah yang digulirkan oleh
pengurus NU, sesungguhnya terikat dengan aturan yang ada di
dalam organisasi ini. Dalam penyusunan konsep dan aplikasinya,
gagasan tersebut tidak boleh ahistroris dengan prinsip pendiri dan
tidak boleh melanggar aturan yang ada.
 Gagasan Islam Nusantara, bagaimana pun keluar dari rahim NU,
bahkan akan dibesarkan di atas pangkuannya.
 Sementara di satu sisi, semua produk NU itu terikat oleh Qanun
Asasiy, AD-ART NU, Khittah NU (keputusan Muktamar XXVII
NU tahun 1984 di Situbondo), Fikrah Nahdliyah (keputusan
Musyawarah Nasional Ulama tahun 2006 di Surabaya), dan
prinsip-prinsip Ahlussunnah Wal Jama’ah secara umum.
 Maka bila dalam wacana dan pengamalan Islam Nusantara
melanggar prinsip-prinsip tersebut, atau dalam bahasa AD NU
“dinilai bertentangan dengan ketentuan Jam’iyyah, terutama
ajaran Islam”, maka pengurus Syuriah selaku pimpinan,
pengendali dan pengelola, melalui mekanisme keputusan
rapatnya, dapat membatalkan keputusan ataupun pengamalan
gagasan Islam Nusantara tersebut.
Berbagai kekhawatiran Pihak Kontra

 Islam Nusantara menjadi agenda penyebaran liberalisme dan


pluralisme,
 Islam Nusantara mengajak umat untuk mengakui dan menerima
berbagai budaya sekalipun budaya tersebut kufur dan khas
abangan,
 Islam Nusantara akan melokalisasi dan mengkotak-kotakkan
Islam, serta menjadi anggota anti-Arab. Selanjutnya seseorang
tidak tidak lagi fanatik pada keIslamannya, bahkan luntur ghirah
keislamannya.
 “Mengawal” adalah kata kunci bagi usaha pengkonsepsian dan
aplikasi gagasan Islam Nusantara.
 Penjelasan pihak pro Islam Nusantara memang belum
mengkristal menjadi tesis (pengiyaan). Demikian pula, kritikan
dari pihak kontra belum dapat dikatakan sebagai antitesis
(pengingkaran). Namun sebagai proses dialektika, pro dan kontra
ini sejatinya harus melahirkan sintesis (kesatuan kontradiksi)
tentang Islam Nusantara.
PENGERTIAN
ISLAM NUSANTARA
 Islam Nusantara adalah metodologi dakwah untuk memahamkan
dan menerapkan universalitas (syumuliyah) ajaran Islam sesuai
prinsip-prinsip Ahlussunnah Wal Jama’ah, dalam suatu model yang
telah mengalami proses persentuhan dengan tradisi baik (‘urfun
shahih) di Nusantara, dalam hal ini wilayah Indonesia, atau
merupakan tradisi tidak baik (‘urfun fasid) namun sedang atau telah
mengalami proses dakwah amputasi, asimilasi atau minimalisasi,
sehingga tidak bertentangan dengan diktum-diktum syari’ah.
Sementara penyesuaian khazanah Islam dengan Nusantara berada
pada bagian ajarannya yang dinamis (syaqqun mutaghayyir, atau
ijtihadiy), bukan pada bagian ajaran yang statis (syaqqun tsabit, atau
qath’iy).
FIRQOH-FIRQOH
DALAM
SEJARAH UMAT ISLAM

OLEH
Tim Aswaja NU Center PCNU Bojonegoro 2019
FOKUS KAJIAN

I. Penyebab Munculnya Perbedaan dan Kelompok di


Tengah Umat Islam
II. Sekilas tentang Kelompok-kelompok dalam Sejarah Umat
Islam, yaitu:
a. Syi’ah
b. Khawarij
c. Ahlussunnah Wal Jama’ah
Meliputi ajaran, perbedaan antar ketiga kelompok, dan sekte-
sekte dalam kelompok.
PENYEBAB MUNCULNYA PERBEDAAN
DI TENGAH UMAT ISLAM
1. Primordialisme kesukuan yang
‫قال اإلمام أبو زهرة يف كتابه «تاريخ املذاهب‬
merupakan warisan jahiliyah.
:»‫اإلسالمية يف والعقائد وتاريخ املذاهب الفقهية‬
2. Perebutan kepemimpinan.
:‫أسباب اختالف املسلمني‬
3. Persinggungan dengan pengikut
،‫ العصبية العربية‬- agama lain.
،‫ اتلنازع ىلع اخلالفة‬- 4. Penerjemahan materi-materi
‫ جماورة املسلمني لكثري من أهل ادليانات‬- filsafat.

،‫القديمة ودخول بعضهم يف اإلسالم‬ 5. Mengkaji permasalahan-


permasalahan yang sulit
،‫ ترمجة الفلسفة‬-
dipahami oleh akal.
،‫ اتلعرض بلحث كثري من املسائل الغامضة‬-
6. Keberadaan ayat-ayat
،‫ ورود املتشابه يف القرآن الكريم‬- mutasyabihat.
.‫ استنباط األحاكم الرشعية‬- 7. Istinbath al Ahkam.
>S Y I ’ A H>

‫قال اإلمام أيب الفتح حممد بن عبد الكريم‬ Syi’ah adalah kelompok yang
mendukung Ali RA secara khusus,
،‫ ـه‬845 ‫الشهرستاين املتوىف سنة‬
meyakini kepemimpinan dan
:»‫يف كتابه «امللل وانلحل‬
kekhilafahannya secara nash dan
 ‫ الشيعة‬:‫ الفصل السادس‬ wasiat, baik secara jelas maupun
‫الشيعة اذلين شايعوا عليا ريض اهلل‬ samar. Mereka jua meyakini bahwa
hak kepemimpinan ini tidak lepas
‫ وقالوا بإمامته وخالفته‬،‫عنه ىلع اخلصوص‬
dari keturunannya. Jika ke-
،‫ وإما خفيا‬،‫نصا ووصية؛ إما جليا‬ pemimpinan itu lepas, maka
،‫واعتقدوا أن اإلمامة ال خترج من أوالده‬ disebabkan karena kezhaliman dari
‫ أو‬،‫وإن خرجت فبظلم يكون من غريه‬ selainnya (Ali RA), atau karena
.‫بتقية من عنده‬ taqiyyah dari Ali.
Sentral Doktrin SYI’AH

Sentral doktrin Syi’ah terletak pada konsep


Imamah (kepemimpinan umat sesudah Nabi).
Hampir semua ajaran Syi’ah, baik Ushul (akidah)
Maupun Furu’ (syari’ah), selalu dikaitkan
dengan imamah.
Tidak ada yang lebih penting daripada
Imamah.
>KHAWARIJ>
Secara bahasa, khawarij bentuk
‫قال اإلمام أيب الفتح حممد بن عبد الكريم‬
plural dari kharijah, artinya kelompok
،‫ ـه‬845 ‫الشهرستاين املتوىف سنة‬ yang menyempal.
:»‫يف كتابه «امللل وانلحل‬ Secara istilah, orang-orang yang
menyatakan keluar dari
‫اعلم أن أول من خرج ىلع أمري املؤمنني يلع بن‬
kepemimpinan Ali bin Abi Thalib
،‫ ممن اكن معه يف حرب صفني‬،‫ مجاعة‬ ‫ أيب طالب‬setelah peristiwa tahkim (arbitrase).
‫وأشدهم خروجا عليه ومروقا من ادلين األشعث بن‬ Menurut al-Syahrastani, setiap
orang yang menyempal dari
‫ وزيد بن حصن‬،‫قيس وسعر بن فديك اتلمييم‬
pemimpin sah yang sudah disepakati
،‫ القوم يدعوننا إىل كتاب اهلل‬:‫ حني قالوا‬،‫الطايئ‬ umat itu dinamakan khawarij, baik
‫ أنا أعلم بما يف‬:‫ حىت قال‬،‫وأنت تدعونا إىل السيف‬ pada masa sahabat di era al-Khulafa
al-Rasyidin maupun pada masa
‫ انفروا إىل من‬،‫ انفروا إىل بقية األحزاب‬،‫كتاب اهلل‬ sesudah mereka di era Tabi’in dan
.‫ كذب اهلل ورسوهل‬:‫يقول‬ para pemimpin lain sepanjang masa.
>AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH>
“Al-Sunnah adalah apa yang
telah diajarkan oleh Rasulullah
SAW (meliputi ucapan, perilaku
serta ketetapan beliau).
‫ ما‬:‫ واجلماعة‬، ‫ ما سنه رسول اهلل‬:‫فالسنة‬ Sedangkan al-Jama’ah adalah
‫ يف خالفة األئمة‬ ‫ اتفق عليه أصحاب رسول اهلل‬segala sesuatu yang telah menjadi
kesepakatan para sahabat Nabi
‫ األربعة اخللفاء الراشدين املهديني رمحة اهلل عليهم‬SAW pada masa Khulafaur
]58‫ص‬/1‫ [الغنية لطاليب طريق احلق؛ ج‬.‫ أمجعني‬Rasyidin yang empat, yang telah
diberi hidayah (mudah-mudahan
Allah memberi rahmat kepada
mereka semua)”.
(al-Ghunyah Li Thalibi Thariqi al-
Haq; Juz: 1/Hal. 80)
>K E U T A M A A N>
>AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH>

“Barangsiapa yang ingin


mendapatkan kehidupan
ُ ُ yang damai di surga, maka
»‫«من أراد ببوحة اجلنة فليلزم اجلماعة‬
hendaklah ia mengikuti al-
،75-77/1 :‫ واحلاكم‬،1801 :‫[رواه الرتمذي‬
jama’ah (kelompok yang
]‫وصححه ووافقه احلافظ اذلهيب‬
menjaga kebersamaan)”.
(HR. al-Tirmidzi (2091), dan al-
Hakim (1/77-78) yang menilainya
shahih dan disetujui oleh
al-Hafidz al-Dzahabi)
>CIRI-CIRI>
>AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH>
Hendaklah diketahui bahwa
Ahlussunnah adalah mayoritas umat
ُ ُ ُ ُ ُ ُّ Muhammad SAW. Mereka adalah para
‫ِلُعلم أن أهل السنة هم مجهور األمة‬
sahabat dan golongan yang mengikuti
ُ ُ ُ ُ ُ ُ
‫ وهم الصحابة ومن تبعهم‬،‫المحمدية‬ mereka dalam prinsip-prinsip akidah.
ُ ُ ُ Sedangkan al-Jama’ah adalah
‫يف المعتقد أي يف أصول االعتقاد‬
mayoritas terbesar (al-Sawad al-
A’dzam) kaum Muslimin.
ُ
ُ‫اد األعظم‬ ُ ُ ُ
‫واجلماعة هم السو‬
(Syaikh Abdullah al-Harani (1328-1429
H/1910-2008 M), Idzhar al-Aqidah al-
Sunniyah bi Syarh al-Aqidah al-Thahawiyah,
Beirut; Dar al-Masyari’; 1997), hal. 14-15)
>PROSENTASE PEMELUK ASWAJA>

Dalam buku Ensiklopedi Kristen Internasional (Tahun 2000)


Pemeluk Aswaja : 1.002.000.000 jiwa
Pemeluk Katholik : 1.057.000.000 jiwa
Perbedaan antara pemeluk Aswaja dan pemeluk Katholik: 55.000.000

Yang mengklaim Islam : 1.188.000.000 jiwa


Pemeluk Aswaja : 1.002.000.000 jiwa (84,34 %)
Yang bukan Aswaja : 186.000.000 jiwa (15,65 %)
>PERKEMBANGAN MASING-MASING>
>KELOMPOK HINGGA KINI>
Metode yang ditempuh oleh
kelompok-kelompok dakwah,
Salafi/ Salafi Yamani seperti Hizbut Tahrir (HT),
Atsariyah
Wahabi Salafi Haraki
Jama’ah Tabligh (JT), Negara
Islam Indonesia (NII),
Ikhwanul Muslimin (IM).

Nazhariyah Asy’ari Dianut oleh


‘Aqliyah
Maturidi Nahdlatul Ulama

 Thariqah Dasuqiyah Di anut oleh Nahdliyin (warga NU), baik


struktural maupun kultural. Dalam mengamal-
 Thariqah Syadziliyah
kan tasawwuf, NU mengikuti cara tasawwuf
 Thariqah Qadiriyah dan thariqah Imam Ghozali dan Syaikh Junaid
Shufiyah  Thariqah Tijaniyah al-Baghdadi. NU memiliki lembaga bernama
 Thariqah Rifa’iyah Jam’iyyah Ahlit Thariqah al-Mu’tabarah an-
Nahdliyyah (JATMAN).
 Dan lain-lain
Sekilas tentang Wahabi
 Muncul pada abad XIII di Jazirah Arabia melalui Muhammad bin
Abdul Wahab, bersamaan dengan berdirinya negara Saudi pertama,
pengikutnya disebut Wahabi.
 Menurut Syeikh Ahmad Zaini Dahlan, Wahabi adalah gerakan
separatis yang muncul pada masa pemerintahan Sultan Salim III
(1204-1222 H).
 Sebagian tidak menyukai istilah “Wahabi”, dan lebih menyukai
istilah “Salafi”, karena penamaan tersebut salah dari sisi bahasa,
karena ayahnya (Abdul Wahab) tidak menyebarkan dakwah ini.
 Menurut al-Buthi, penamaan Salafi sebagai kelompok atau madzhab
adalah bid’ah.
Ajaran dan Dasar Berpikir

 Mengklaim memiliki tujuan memurnikan tauhid dan menjauhkan


umat dari kemusyrikan.
 Mengangaap, selama 600 tahun umat manusia dalam kemusyrikan
dan dia datang sebagai mujaddid (pembaharu) yang memperbarui
agama mereka.
 Pembacaaan harfiah (Literalisme/Atsariyah) Wahabi atas sumber-
sumber ajaran Islam menghasilkan:
 Pemahaman ekstrim, kaku dan keras.
 Penolakan terhadap rasionalisme, tradisi dan beragam
khazanah intelektual Islam.
 Paham Mujassimah dan Musyabbihah.
Di Indonesia
 Ide Ibn Abdul Wahab diduga pertama kali dibawa oleh beberapa asal
Sumatera Barat pada abad ke-19 (1803-1832).
 Inilah gerakan Salafi pertama di tanah air yang kemudian lebih dikenal
dengan gerakan Kaum Padri, salah satu tokoh utamanya adalah
Tuanku Imam Bonjol.
 Ide pembaruan ini secara relatif juga memberikan pengaruh pada
gerakan-gerakan Islam modern yang lahir kemudian, seperti
Muhammadiyah, PERSIS, dan al-Irsyad.
 “Kembali kepada al-Qur’an dan as-Sunnah” serta pemberantasan TBC
(Takhayyul, Bid’ah dan Churafat), kemudian menjadi isu mendasar
yang diusung gerakan ini. Meski nampaknya gerakan-gerakan ini
tidak sepenuhnya mengambil, apalagi menjalankan, ide-ide gerakan
purifikasi Ibn Abd Wahhab.
>SALAFI YAMANI>
 Adalah para dai salafi
alumni Madrasah Salafiyah
Muqbil bin Hadi al-Wad’i (w.
2002), yang terletak di desa
Dammaj, kota Sa’dah, Yaman,
beserta pihak-pihak lain dari
kalangan dai atau penuntut
ilmu, yang sepakat dengan
metode dakwah Muqbil.
 Menolak metode pergerakan, karena dianggap bid’ah dan
merupakan praktik fanatisme (hizbiyah).
 Madrasah Salafiyah di Yaman terkenal paling keras sikapnya
terhadap “ahli bid’ah” dan “kelompok-kelompok menyimpang”.
 Salafi Yamani di Indonesia dulu ditokohi oleh
Ja’far Umar Thalib, seorang ustadz dari Malang
yang kemudian menjadi pimpinan PP Ihya’us
Sunnah Degolan, Yogyakarta dan pendiri Laskar
Jihad.
 Kini Ja’far sudah dianggap bukan komunitas
Salafi Yamani lagi.
 Sekarang ditokohi oleh Muhammad
Umar as-Sewed, pimpinan Pesantren
Dhiya’us Sunnah di Kecapi Cirebon.
 Tokoh Salafi Yamani yang lain
adalah Yazid Abdul Qadir Jawwaz
(Bogor), Ahmad Fais Asifuddin (Solo),
dan Abu Nida’ (Yogyakarta).
>SALAFI HARAKI>
 Kelompok yang menggunakan
metode pergerakan dalam berdakwah.
 Disebut pula Sururi atau Sururiyah,
diambil dari nama perintis Salafi Haraki,
yakni Muhammad Surur bin Nayef
Zainal Abidin, seorang mantan tokoh
Ikhwanul Muslimin asal Suriah yang
pernah tinggal di Arab Saudi.
 Salafi Haraki identik dengan dua organisasi, yaitu al-Muntada al-
Islami dan Jam’iyah al-Turats al-Islami.
 Metode haraki, meski tidak sama persis, serupa dengan metode
yang ditempuh jama’ah-jama’ah dakwah Islam, seperti Ikhwanul
Muslimin (IM), Hizbut Tahrir (HT), Jama’ah Tabligh (JT), Negara Islam
Indonesia (NII).
>Kelompok Salafi Lain:>
Selain Salafi Yamani dan Haraki,
ada kelompok-kelompok lain seperti:
Perseteruan
 Salafi Jihadi dan saling sesat
 Salafi Wahdah Islamiyah menyesatkan
 Salafi Turatsi terjadi antara
 Salafi Ghuraba kelompok-
 Salafi Ikhwani
kelompok salafi
 Salafi Hadadi
tersebut!
 Salafi Turaby, dan sebagainya.
>Kelompok Salafi Lain:>
>Antar Kelompok Salafi>
Ketika seseorang duduk Ketika seseorang duduk dengan
di Majlis Salafi Turatsi, Salafy Wahdah Islamiyyah, maka
ustadz-ustadz as- pemuka-pemuka Salafy Wahdah
Shafwah mengatakan mengatakan Salafiyyin aliran Turatsi
“haram hukumnya itu hizbi antek PKS dan Ikhwanul
bermajelis dan Muslimin yang termasuk 72 golongan
bertaklim dengan Salafy yang masuk neraka jahanam.
Yamani.”

Anda akan tercengang jika membaca web site ini:


http://sunnisalafi.blogspot.com/2009/03/pembesar-turotsi-kuwait-bersama-
rafidhi.html
>KARAKTER ASWAJA>
Allah SWT menjaga pengikut Ahlussunnah Wal-
Jama’ah dari sikap saling mengkafirkan.
Bila kita berminat untuk bergabung dengan Salafi,
Salafi mana yang harus kita pilih?
Salafi Yamani?
Salafi Haraki?
Salafi Turatsi?
Salafi Ghuraba?
Salafi Wahdah?
Salafi Ikhwani?
Salafi Turabi?
Salafi Hadadi?
Atau lainnya?
EKS HIZBUT TAHRIR INDONESIA
(HTI)

Sejarah Kemunculan
Hizbut Tahrir didirikan di
Lebanon oleh Syekh Taqiyuddin
An-Nabhani.
Pertama kali masuk ke Indonesia
pada tahun 1972.
Menurut Jubir Hizbut Tahrir
Indonesia (HTI), Ismail Yusanto,
cikal bakal organisasi ini berasal
dari Yordania.
ISU-ISU PENTING EKS HTI
1. Penegakan khilafah ‘ala minhaj al-nubuwwah (sesuai
dengan jalan kenabian).
2. Anggapan bahwa umat Islam sekarang hidup dalam
Darul Kufur yang serupa dengan kehidupan di
Mekkah (sebelum hijrah ke Madinah) pada zaman
Nabi.
3. Dakwah secara bertahap, yaitu: Pertama, pembinaan
dan pengkaderan. Kedua, berinteraksi dengan umat
agar ikut memikul kegiatan dakwahnya. Ketiga,
pengambilan kekuasaan untuk menerapkan Islam
secara menyeluruh.
ISU-ISU PENTING EKS HTI
1. Mengadopsi Ideologi Mu’tazilah
‫ ألن اإلنسان هو اذلي قام بها بإرادته‬،‫وهذه األفعال أي أفعال اإلنسان ال دخل هلا بالقضاء وال دخل للقضاء بها‬
.‫ وىلع ذلك فإن األفعال االختيارية ال تدخل حتت القضاء‬،‫واختياره‬

“Semua perbuatan ikhtiyari manusia ini, tidak ada kaitannya dengan


ketentuan/qadha’ dan qadha’ juga tidak ada kaitan dengannya, karena
manusialah yang melakukannya dengan kemauan dan ikhtiarnya. Oleh
karena itu perbuatan ikhtiyari manusia tidak masuk dalam lingkup qadha
Allah.”
Taqiyuddin an-Nabhani, al-Syakhsiyah al-Islamiyah
(Qudus: Mansyurat Hizb al-Tahrir, 1953), Vol. 1, hal. 71-72.

“Mengaitkan pahala dan siksa dengan petunjuk dan kesesatan menjadi


dalil bahwa hidayah (petunjuk) dan kesesatan itu sebenarnya termasuk
perbuatan manusia dan bukan datang dari Allah.”
al-Syakhsiyah al-Islamiyah, Vol. 1, hal. 74 dan Nizham al-Hukm, hal. 22.
IDEOLOGI
HIZBUT TAHRIR
Menurut HT:

Pertama, Perbuatan ikhtiyari manusia tidak ada


kaitannya dengan ketentuan qadha’ Allah.

Kedua, Hidayah dan kesesatan itu adalah perbuatan


manusia sendiri dan bukan dari Allah.

-- Ini adalah pendapat Qadariyah


yang menjadi embrio Mu’tazilah.
‫‪AHLUSSUNNAH DI ANTARA YANG LAIN‬‬
‫أهل السنة واجلماعة‪ :‬فتوسطوا وجعلوا هل اختيارا‪،‬‬
‫اجلربية‪ :‬غلوا يف إثبات القدر‪ ،‬فنفوا‬ ‫َ َ َ َ ُ َ اَ‬ ‫القدرية‪ :‬فرطوا يف القضاء والقدر‪،‬‬
‫اءون ِإَل‬‫ولكن اختياره مربوط بمشيئة اهلل‪ :‬وما تش‬
‫القضاء‬ ‫فعل العبد أصال‪ ،‬وجعلوا اإلنسان‬ ‫وقالوا إن اإلنسان هو اذلي خيلق أفعاهل َ ْ َ َ َ َُ‬
‫أن يشاء اَّلل وقالوا ‪:‬إن العباد فاعلون واهلل خالقهم‬
‫والقدر‬ ‫َ َُ َ َ َ ُ ْ َ َ مقسورا وجمبورا وليس هل اختيارات‬ ‫وليس هلل قدرة ىلع هداية العبد أو ىلع‬
‫وخالق أفعاهلم‪ ،‬كما ذكر القرآن‪ :‬واَّلل خلقكم وما‬
‫أبدا‪.‬‬ ‫َْ ُ َ‬ ‫إضالهل‪.‬‬
‫تع َملون‪ .‬فهذا توسطهم يف باب القضاء والقدر‪.‬‬
‫املرجئة واجلهمية‪ :‬فاملرجئة قالوا‪ :‬أن أهل السنة واجلماعة‪ :‬جعلوا اإلنسان مستحقا اسم‬
‫احلرورية واملعزتلة‪ :‬فاحلرورية يسمون‬
‫مرتكب الكبرية مؤمن اكمل اإليمان اإليمان واسم اإلسالم‪ ،‬ولو اكن معه يشء من اذلنوب‬
‫مسألة‬ ‫مرتكب الكبرية اكفرا ويستحلون‬
‫وَل يستحق دخول انلار‪ ،‬وقالوا َل يرض ويشء من املعايص‪ ،‬فمرتكب الكبرية عندهم ناقص‬
‫دمه وماهل‪ ،‬وأما املعزتلة فقالوا‪ :‬إن‬
‫اإليمان‬ ‫مرتكب الكبرية خرج من اإليمان‬
‫مع اإليمان ذنب كما َل ينفع مع اإليمان‪ ،‬قد نقص إيمانه بقدر ما ارتكب من‬
‫ا‬
‫الكفر طاعة‪ ،‬فعندهم أن من صدق معصيته‪ ،‬فال ينفون عنه اإليمان أصال وَل خيرجونه‬
‫والدين‬ ‫ولم يدخل يف الكفر فهو بمزنلة بني‬
‫بقلبه ولو لم يعمل فهو مؤمن اكمل من اإلسالم باللكية‪ ،‬ولم جيعلوا املذنب اكمل اإليمان‬
‫املزنتلني‪.‬‬
‫بل جعلوه مؤمنا ناقص اإليمان‪.‬‬ ‫اإليمان‪.‬‬
‫الشيعة‪ :‬فاإلثنا عرشية قالوا ‪ :‬بأنه أهل السنة واجلماعة‪ :‬قالوا أن يلع بن أيب طالب‬
‫انلواصب واخلوارج‪ :‬انلواصب قالوا ‪:‬‬
‫علي بن‬ ‫معصوم كعصمة األنبياء وأنه أفضل من خليفة راشد وأنه أفضل من عرشات األلوف من‬
‫بفسق يلع بن أيب طالب‪ ،‬واخلوارج‬
‫أبي طالب‬ ‫الصحابة إَل ثالثة وهم أبو بكر وعمر وعثمان ولكهم‬ ‫لك األنبياء إَل انليب حممد ص‪ ،‬والسبئية‬
‫قالوا ‪ :‬بكفر يلع بن أيب طالب‪.‬‬
‫ذوي فضل‪ ،‬ولكنه ليس معصوما كعصمة األنبياء‪.‬‬ ‫قالت ‪ :‬بألوهيته‪.‬‬
IDEOLOGI HIZBUT TAHRIR

2. Tak Mengenal Pendekatan Takwil

“Ta’wil (terhadap ayat-ayat mutasyabihat)


merupakan fenomena yang pertama kali
dimunculkan oleh para teolog. Jadi ta’wil itu
merupakan salah satu unsur dan yang paling
membedakan antara mereka dengan salaf.”

al-Syakhsiyah al-Islamiyah, Vol. 1, hal. 53.


IDEOLOGI HIZBUT TAHRIR
Menurut HT:
Pertama, di kalangan ulama salaf tidak ada ulama yang ahli
dalam bidang teologi (ilmu kalam).
Kedua, pernyataan tersebut juga mengesankan bahwa ta’wil
belum dikenal pada masa generasi salaf.
 Pendekatan ta’wil telah dikenal sejak generasi sahabat dan
ulama-ulama sesudah mereka.
 Tiga kelompok dalam menyikap ayat-ayat mutasyabbihat:
1. Tidak boleh ditakwil (musyabbihah)
2. Boleh ditakwil.
3. Harus ditakwil, sesuai dengan kesempurnaan dan kesucian
Allah.
Menurut al-Zarkasyi dan al-Syaukani, kelompok pertama adalah
batil. Kelompok kedua dan ketiga dinukil dari sahabat Nabi (salaf).
IDEOLOGI HIZBUT TAHRIR

Qadar dan Ilmu Allah

“Telah datang keimanan dengan qadar dalam hadits Jibril


menurut sebagian riwayat, di mana Nabi SAW bersabda,
“Dan kamu percaya dengan qadar, baik dan buruknya.”
Hanya saja hadits ini tergolong hadits ahad (persumtif), di
samping yang dimaksud dengan qadar di sini adalah ilmu
Allah, dan bukan qadha’ dan qadar yang menjadi fokus
perselisihan dalam memahaminya.”

al-Syakhsiyah al-Islamiyah, Vol. 1, hal. 43.


IDEOLOGI HIZBUT TAHRIR

Menurut HT:

Pertama, keimanan dengan qadar Allah hanya terdapat dalam


hadits Jibril
Kedua, hadits tentang qadar tergolong hadits ahad yang tidak
meyakinkan.
Ketiga, yang dimaksud dengan qadar dalam hadits Jibril itu
adalah ilmu Allah.
-- Keimanan dengan qadar dijelaskan melaui ayat dan hadits.
-- Hadits tersebut adalah mutawatir ma’nawi.
-- Qadar adalah al-maqdur, bukan ‘ilm.
IDEOLOGI HIZBUT TAHRIR

Keluar dari Ahlussunnah wal Jama’ah

“Pada dasarnya pendapat Ahlussunnah dan Jabariyah itu


sama. Jadi Ahlussunnah itu Jabariyah. Mereka telah gagal
segagalnya dalam masalah kasb (perbuatan makhluk).”

Taqiyyuddin an-Nabhani,
al-Syakhsiyah al-Islamiyah, Vol. 1, hal. 70.
IDEOLOGI HIZBUT TAHRIR

Pernyataan tersebut memberikan kesan cukup kuat

bahwa al-Nabhani dan Hizut Tahrir menyatakan diri

bukan bagian dari Ahlussunnah wal Jama’ah



Anda mungkin juga menyukai