Anda di halaman 1dari 15

PERAN KPK DALAM MELAKUKAN OPERASI TANGKAP TANGAN

TERHADAP PEJABAT PUBLIK


(Studi Wilayah Hukum Lampung Tengah)

(JURNAL)

Oleh:
PUTU DIAH TRISNA PRADANA SUARI

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
ABSTRAK

PERAN KPK DALAM MELAKUKAN OPERASI TANGKAP TANGAN


TERHADAP PEJABAT PUBLIK
(Studi Wilayah Hukum Lampung Tengah)

Oleh:
Putu Diah Trisna Pradana Suari, Eddy Rifai, Budi Rizki Husin
Email: diahtrisna12@gmail.com

Operasi tangkap tangan (OTT) merupakan salah satu upaya yang dilakukan dalam
penanganan kasus korupsi. Dalam operasi tangkap tangan, KPK mempergunakan
teknik-teknik pengumpulan barang bukti untuk dapat menandingi kecanggihan aktivitas
korupsi yang dilakukan oleh koruptor. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
bagaimanakah Peran KPK dalam melakukan Operasi Tangkap Tangan dab apa saja
Faktor Penghambat KPK dalam melakukan Operasi Tangkap Tangan Terhadap Pejabat
Publik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis
normatif dan yuridis empiris. Sumber dan jenis data yang digunakan adalah data primer
dan data sekunder. Penentuan narasumber dilakukan dengan wawancara dengan
responden. Metode pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka dan studi
lapangan. Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif. Berdasarkan hasil
penelitian didapatkan bahwa peran lembaga KPK kewenangannya di berikan oleh
undang-undang KPK. Berdasarkan pasal 6 undang-undang KPK, bertugas untuk
melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan terhadap tindak pidana korupsi.
Pasal 11 undang-undang KPK selanjutnya membatasi bahwa kewenangan KPK
melakukan penyidikan, penyelidikan dan penuntutan dibatasi pada tindak pidana
korupsi yang :a.) Melibatkan aparat penegak hukum, penyelenggara Negara, dan orang
lain yang ada kaitannya dengan tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh aparat
penegak hukum atau penyelenggara Negara. b.) Mendapatkan perhatian yang
meresahkan masyarakat, dan atau c.) Menyangkut kerugian Negara paling sedikit Rp.
1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah). Faktor penghambat Operasi Tangkap Tangan
yang dilakukan oleh KPK khususnya Operasi Tangkap Tangan yang dilakukan oleh
KPK terhadap beberapa pejabat di Kabupaten Lampung Tengah. Hambatan-hambatan
tersebut disebabkan oleh berbagai faktor, diantara faktor substansi hukum, masyarakat,
dan budaya hukum.

Kata Kunci: KPK, Operasi Tangkap Tangan, Pejabat Publik


ABSTRACT

THE ROLE OF THE CORRUPTION ERADICATION COMMISSION (KPK) IN


HAND ARREST OPERATION (OTT) TO PUBLIC OFFICERS
(Case Study in Central Lampung Regency)

Hand arrest operation (OTT) is one of the efforts conducted in handling the corruption
cases. In the capture operation, the KPK uses techniques for collecting evidence to be
able to match the sophistication of corruption activities carried out by corruptors. The
formulation of the problem in this study is how the role of the Corruption Eradication
Commission (KPK) in conducting Hand arrest operation (OTT) and what is the
Inhibiting Factors of the Corruption Eradication Commission in conducting Hand
arrest operation (OTT) against Public Officials. The method in this research is a
normative juridical and empirical juridical approach. The sources and types of data
used are primary data and secondary data. Determination of sources is done by
interviewing respondents. The data collection with literature study and field studies.
The data analysis used qualitative analysis. Based on this results it was found that the
role of the KPK institution was given by the KPK law. Based on article 6 of the KPK
law, it is tasked with conducting investigations, investigations and prosecutions of
corruption. Article 11 of the KPK law further limits that the KPK's authority to conduct
investigations, investigations and prosecutions is limited to acts of corruption that: a.)
Involve law enforcement officials, state administrators, and other people related to
criminal acts of corruption committed by enforcement officers. law or state
administrator. b.) Get attention that is disturbing to the community, and or c.)
Regarding State losses of at least Rp. 1,000,000,000.00 (one billion rupiah). Inhibiting
factors for Hand arrest operation (OTT)carried out by the KPK, specifically the Hand
arrest operation (OTT)carried out by the KPK against several officials in Central
Lampung Regency. These obstacles are caused by a variety of factors, including
substance, legal, community, and legal culture factors.

Keywords: KPK, Hand Catch Operations, Public Officials


I. PENDAHULUAN 3. Sesaat kemudian diserukan oleh
khalayak ramai sebagai orang yang
Peningkatan tindak pidana korupsi di melakukannya; atau
Indonesia terjadi karena korupsi telah 4. Apabila sesaat kemudian padanya
merasuki berbagai sendi-sendi ditemukan benda yang diduga keras
pemerintahan di berbagai institusi telah dipergunakan untuk
Negara baik eksekutif, legislatif melakukan tindak pidana itu yang
maupun yudikatif. Salah satu tipe menunjukkan bahwa ia adalah
korupsi yang bersumbangsi besar dalam pelakunya atau turut melakukan
terjadinya peningkatan tindak pidana atau membantu melakukan tindak
korupsi adalah tindak pidana korupsi pidana itu.
penyalahgunaan kewenangan. Tipe ini
tercantum pada Pasal 3 UU No. 31 Berdasarkan pendapat para ahli hukum,
Tahun 1999 sebagaimana diubah dan di dalam operasi tangkap tangan, KPK
perbaharui dengan UU No.20 Tahun mempergunakan teknik-teknik
2001 Tentang Perubahan Atas UU pengumpulan barang bukti untuk dapat
No.31 Tahun 1999 Tentang menandingi kecanggihan aktivitas
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi korupsi yang dilakukan oleh koruptor.
(PTPK). Adapun teknik yang mengemuka adalah
penyadapan dan penjebakan. melakukan
Pada saat ini penyalahgunaan operasi tangkap tangan ini ada dua
kewenangan yang berimplikasi pada teknik yang digunakan KPK untuk
terjadinya tindak pidana korupsi paling mebuat para koruptor tidak berkutik
banyak terjadi karena pelakunya bukan yaitu penyadapan dan penjebakan.
hanya berasal dari orang-orang yang Penyadapan hanya diatur secara umum
menduduki jabatan/kedudukan strategis dalam UU No. 30 Tahun 2002,
dalam sistem pemerintahan dan sedangkan penjebakan tidak dikenal
kenegaraan yang berada di ibukota dalam berbagai aturan tentang korupsi.
Negara , namun, tipe korupsi ini telah
menjalar hingga ke pelosok-pelosok Adapun contoh kasus yang akan
daerah yang dilakukan oleh pejabat- diambil sebagai berikut :
pejabat daerah. Bahkan yang lebih Tim Satuan Tugas (Satgas) Komisi
memprihatinkan yakni bahwa korupsi Pemberantasan Korupsi (KPK)
tipe ini telah merambah ke para pejabat melakukan operasi tangkap tangan
hingga ke pejabat daerah yakni seorang (OTT) di Lampung Tengah, Rabu
pejabat daerah dengan kroni-kroninya (14/2) malam. Belasan orang
yang di pimpin oleh seorang kepala diamankan dalam operasi senyap
daerah. tersebut. Kabiro Humas KPK, Febri
Diansyah, membenarkan tim KPK
Pengaturan tentang tangkap tangan mengamankan 14 orang terkait kegiatan
terdapat dalam Kitab Undang-Undang OTT di Lampung Tengah. Belasan
Hukum Acara Pidana (KUHAP). orang itu diamankan dari dua lokasi,
Menurut Pasal 1 butir 19 KUHAP, Lampung dan Jakarta. "Kami (KPK)
tertangkap tangan adalah tertangkapnya amankan 14 orang. Ada yang di
seorang pada waktu: Lampung dan di Jakarta," kata Febri
1. Sedang melakukan tindak pidana; dalam konferensi pers di gedung KPK,
2. Segera sesudah beberapa saat Kuningan, Jakarta, Kamis (15/2) dini
tindak pidana itu dilakukan; hari. Febri mengatakan ke-14 orang
yang diamankan terdiri dari berbagai pemerintah membentuk lembaga yang
unsur di pemerintahan, mulai dari independen yaitu Komisi
eksekutif hingga legistalif. Ada pula Pemberantasan Korupsi (KPK).2
yang berlatar belakang pihak swasta.
"Unsur (yang diamankan) ada anggota Pembentukan Komisi Pemberantasan
DPRD, pejabat Pemda, pegawai Pemda Korupsi (KPK) adalah upaya untuk
dan swasta," ujar Febri. Febri menepis memberantas KKN (Korupsi, Kolusi,
kabar yang menyebutkan adanya kepala dan Nepotisme) yang merupakan
daerah yang terkena OTT tersebut. amanat gerakan reformasi setelah rezim
"Tidak ada kepala daerah yang kami Orde Baru berakhir. Dimulai dengan
amankan sampai detik ini," kata lahirnya Ketetapan MPR Nomor
Febri.KPK menyita uang tunai sebesar XI/MPR/1998 tentangPenyelenggara
Rp 1 miliar dari OTT tersebut. KPK Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi,
menjelaskan diduga uang tersebut Kolusi dan Nepotisme. Komisi
adalah hadiah antara Pemkab dan Pemberantasan Korupsi (KPK) dibentuk
DPRD Lampung Tengah. "Kami dengan Undang-Undang Nomor 30
amankan sejumlah uang juga di Tahun 2002 tentang Komisi
Lampung. Ada sekitar Rp 1 Miliar yang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
kami amankan," katanya.1 Dalam hal memberantas korupsi yang
merupakan extra ordinary crime dan
Korupsi merupakan kejahatan yang luar musuhnya adalah orang-orang yang
biasa atau extra ordinary crime yang mempunyai jabatan tinggi di
merusak sendi-sendi negara terutama pemerintahan, sehingga Komisi
dalam bidang ekonomi. Pembangunan Pemberantasan Korupsi (KPK) diberi
ekonomi nasional suatu negara dapat kewenangan yang kuat.
terpuruk disebabkan oleh korupsi,
sehingga dapat membuat masyarakat Masalah korupsi bukan lagi masalah
jatuh pada kemiskinan. Pengertian baru dalam persoalan hukum dan
korupsi berasal dari bahasa Latin ekonomi bagi suatu negara karena
corruptio atau corruptus, dan dalam masalah korupsi telah ada sejak ribuan
bahasa Latin yang lebih tua dipakai tahun, baik di negara maju maupun di
istilah corrumpere, dari bahasa latin negara berkembang termasuk juga di
itulah turun ke berbagai bahasa bangsa- Indonesia.3 Korupsi telah merayap dan
bangsa di Eropa, seperti Inggris: menyelinap dalam berbagai bentuk, atau
corruption, corrupt; Perancis modus operandi sehingga menggerogoti
corruption; dan Belanda: corruptie atau keuangan negara. Korupsi di Indonesia
korruptie, yang kemudian turun ke terus menunjukkan peningkatan dari
dalam bahasa Indonesia menjadi tahun ke tahun. Baik dari jumlah kasus
korupsi. Arti harfiah dari kata itu ialah yang terjadi maupun jumlah kerugian
kebusukan, keburukan, kebejatan, keuangan negara. Kualitas tindak
ketidakjujuran, dapat disuap, tidak pidana korupsi yang dilakukan juga
bermoral, penyimpangan dari kesucian.
Upaya untuk memberantas korupsi yang
2
sudah merajalela di Indonesia, maka Eddy Rifai, Penegakan Hukum Tindak Pidana
Korupsi, Justice Publisher, Bandar Lampung,
2014, hlm. 73.
1 3
https://video.medcom.id/headline- Barda Nawawi, Arif. 1994. Kebijakan
news/PNgJvqPK-kpk-amankan-14-orang- Legislatif dalam Penanggulangan Kejahatan
dalam-ott-di-lampung-tengah. diakses(Selasa 27 dengan Pidana Penjara. Semarang. Badan
Oktober 2018 jam 12.00 WIB) Penerbit Universitas Diponegoro.
semakin sistematis dengan lingkup yang dikenal melalui sepak terjangnya
memasuki seluruh aspek kehidupan memberantas korupsi ramai
masyarakat. Indonesian Corruption dibicarakan. KPK merupakan lembaga
Watch (ICW) melakukan pemantauan negara yang memiliki tugas
terhadap Penanganan Kasus Korupsi memberantas korupsi di Indonesia.
tahun 2015. Dinyatakan bahwa KPK memiliki kewenangan yang
Kerugian Negara akibat kasus korupsi hampir sama dengan Kepolisian dan
mencapai Rp. 3,1 triliun, kerugian Kejaksaan dalam perkara tindak pidana
tersebut disebabkan banyaknya kasus korupsi. KPK memiliki kewenangan
korupsi yang terjadi sepanjang tahun untuk melakukan penyelidikan,
2015, dengan jumlah ada 550 kasus. penyidikan dan penuntutan terhadap
Dari jumlah kerugian negara tersebut, tindak pidana korupsi, yang sebelumnya
sebesar Rp. 1,2 triliun didapat pada kewenangan tersebut juga dimiliki oleh
paruh pertama tahun 2015. Sedangkan Kepolisian dan Kejaksaan. Sehingga
pada semester kedua tahun 2015 dalam hal ini perlu adanya koordinasi
mencapai Rp. 1,8 triliun. Adapun dari lembaga negara baik itu Kepolisian,
jumlah 550 kasus korupsi, tersangka Kejaksaan dan KPK untuk
yang terlibat kasus tersebut berjumlah meminimalisasi terjadinya
1.124 orang. Dari hasil pemantauan penyalahgunaan wewenang. KPK
tersebut, terlihat pula bahwa dari sisi memiliki sistem untuk melakukan
penanganan perkara, Kejaksaan Agung penanggulangan kasus korupsi yaitu
RI masih menempati posisi teratas, Operasi Tangkap Tangan.
kejaksaan masih dominan, ada 369
kasus korupsi yang ditangani Oleh karena itu Penulis tertarik untuk
Kejaksaan, Sedangkan Kepolisian RI menulis skripsi dengan judul Peran Kpk
menangani 151 kasus, dan Komisi Dalam Melakukan Operasi Tangkap
Pemberantasan Korupsi (KPK) Tangan Terhadap Pejabat Publik (studi
4
sebanyak 30 kasus. wilayah hukum Lampung Tengah).

Kondisi tersebut menjadi salah satu Berdasarkan latar belakang, maka


faktor utama penghambat keberhasilan rumusan masalah dalam penelitian ini
untuk mewujudkan masyarakat adalah :
Indonesia yang adil dan makmur 1. Bagaimanakah Peran KPK dalam
sebagaimana diamanatkan oleh undang- melakukan Operasi Tangkap Tangan
undang dalam memberantas korupsi. Terhadap Pejabat Publik ? (studi
Korupsi juga semakin memperburuk wilayah hukum Lampung Tengah)
citra pemerintah di mata masyarakat 2. Apa Saja Faktor Penghambat KPK
yang tercermin dalam bentuk dalam melakukan Operasi Tangkap
ketidakpercayaan dan ketidakpatuhan Tangan Terhadap Pejabat Publik ?
masyarakat terhadap hukum, bila tidak
ada perbaikan yang berarti, maka Metode penelitian yang digunakan
kondisi tersebut sangat membahayakan dalam penelitian ini menggunakan
kelangsungan hidup bangsa. pendekatan yuridis normatif dan yuridis
empiris. Sumber dan jenis data yang
Akhir-akhir ini salah satu lembaga digunakan adalah data primer dan data
negara terkenal di Indonesia yang sekunder. Penentuan narasumber
dilakukan dengan wawancara dengan
4
Adrian Sutendi. 2010. Hukum Keuangan responden. Metode pengumpulan data
Negara. Jakarta: Sinar Grafika, hlm. 189
dilakukan dengan studi pustaka dan diatasi. Karena sistem penyelenggaraan
studi lapangan. Analisis data yang pemerintah yang mentabukan
digunakan adalah analisis kualitatif. transparansi dan mengedepankan
kerahasiaan dan ketertutupan dengan
II. PEMBAHASAN menipiskan akuntabilitas publik dan
mengedepankan pertanggungjawaban
A. Peran KPK dalam Melakukan vertikal yang dilandaskan pada
Operasi Tangkap Tangan primordialisme, yang menggunakan
terhadap Pejabat Publik sistem rekruitmen, mutasi dan promosi
atas dasar koncoisme baik yang
Peran Komisi Pemberantasan Korupsi didasarkan kepada kesamaan etnis, latar
dalam proses penyelidikan dan belakang politik atau politik balas jasa.
penyidikan terhadap tindak pidana Keadaan ini semakin dipersulit lagi dan
korupsi yang dimaksud dalam penelitian hampir merupakan keputusan ketika
ini termasuk dalam kategori peranan kita menyaksikan pula aparatur penegak
normatif dan faktual. Peran normatif hukum dari hulu ke hilir terlibat ke
dilaksanakan berdasarkan peraturan dalam jaringan korupsi yang seharusnya
perundang-undangan, sedangkan peran dijadikan musuh penegak hukum atau
faktual dilaksanakan berdasarkan sasaran penegak hukum itu sendiri.5
kenyataan secara konkret di lapangan
atau kehidupan sosial yang terjadi Undang-Undang KPK diberi amanat
secara nyata. melakukan pemberantasan korupsi
secara profesional, intensif, dan
Peranan pada dasarnya berkaitan berkesinambungan. Menurut Erna
dengan tugas, fungsi dan wewenang Dewi, menyatakan bahwa KPK
yang dimilikinya. Tugas KPK merupakan lembaga negara yang
sebagaimana diatur dalam Pasal 6 bersifat independen, yang dalam
Undang-Undang KPK mempunyai melaksanakan tugas dan wewenangnya
tugas: bebas dari kekuasaan manapun.KPK
a. koordinasi dengan instansi yang dibentuk bukan untuk mengambil alih
berwenang melakukan pemberantas- tugas pemberantasan korupsi dari
an tindak pidana korupsi; lembaga-lembaga yang ada sebelumnya.
b. supervisi terhadap instansi yang Penjelasan undang-undang
berwenang melakukan pemberantas- menyebutkan peran KPK sebagai
an tindak pidana korupsi; trigger mechanism, yang berarti
c. melakukan penyelidikan, penyidik- mendorong atau sebagai stimulus agar
an, dan penuntutan terhadap tindak upaya pemberantasan korupsi oleh
pidana korupsi; lembaga-lembaga yang telah ada
d. melakukan tindakan-tindakan sebelumnya menjadi lebih efektif dan
pencegahan tindak pidana korupsi; efisien.6
dan
e. melakukan monitor terhadap
penyelenggaraan pemerintahan 5
Eddy Rifai, Penegakan Hukum Tindak Pidana
negara. Korupsi, Justice Publisher, Bandar Lampung,
2014, hlm. 73.
Bertitik tolak dari uraian diatas jelas 6
Berdasarkan hasil wawancara dengan Erna
bahwa pemberantasan korupsi bukanlah Dewi Dosen Bagian Pidana Fakultas Hukum
perkara yang mudah dan segera dapat Universitas Lampung, pada tanggal 20 Februari
2019.
Adapun tugas KPK adalah: koordinasi merupakan bagian dari peranan KPK
dengan instansi yang berwenang sebagai aparat penegak hukum adapun
melakukan pemberantasan tindak rkembangan tindak pidana korupsi di
pidana korupsi (TPK); supervisi Indonesia, baik dari sisi kuantitas
terhadap instansi yang berwenang maupun sisi kualitas dewasa ini dapat
melakukan pemberantasan TPK; dikatakan bahwa korupsi tidak lagi
melakukan penyelidikan, penyidikan, merupakan kejahatan biasa (ordinary
dan penuntutan terhadap TPK; crimes), akan tetapi sudah merupakan
melakukan tindakan-tindakan kejahatan yang sangat luar biasa (extra
pencegahan TPK; dan melakukan ordinary crimes) mengingat
monitor terhadap penyelenggaraan kompleksitas serta efek negatifnya.
pemerintahan negara. Menurut Erna Untuk itu dalam pemberantasannya
Dewi menyatakan bahwa dalam diperlukan upaya dengan cara-cara yang
pelaksanaan tugasnya, KPK luar biasa juga (extra ordinary
berpedoman kepada lima asas, yaitu: measure).8
kepastian hukum, keterbukaan,
akuntabilitas, kepentingan umum, dan Kewajiban pemberantasan tindak
proporsionalitas. KPK bertanggung pidana korupsi itu, bukan hanya terletak
jawab kepada publik dan pada pundak aparat penegak hukum,
menyampaikan laporannya secara bukan pula menjadi tanggung jawab
terbuka dan berkala kepada Presiden, jajaran pemerintahan semata, namun
DPR, dan BPK.7 kewajiban pemberantasan tindak pidana
korupsi itu juga menjadi tanggung
KPK dipimpin oleh Pimpinan KPK jawab masyarakat Indonesia secara
yang terdiri atas lima orang, seorang keseluruhan. Untuk itu upaya
ketua merangkap anggota dan empat pencegahan dan pemberantasan korupsi
orang wakil ketua merangkap anggota. memerlukan partisipasi semua
Kelima pimpinan KPK tersebut komponen bangsa, karena ini bukan saja
merupakan pejabat negara, yang berasal masalah penegakan hukum, tetapi juga
dari unsur pemerintahan dan unsur tentang cara berpikir dan tingkah laku.
masyarakat. Pimpinan KPK memegang Dengan kata lain, korupsi juga
jabatan selama empat tahun dan dapat merupakan masalah sosial dan budaya.
dipilih kembali hanya untuk sekali masa Seperti diketahui KPK telah melakukan
jabatan. Dalam pengambilan keputusan, aksinya dengan melakukan operasi
pimpinan KPK bersifat kolektif tangkap tangan beberapa pejabat di
kolegial. lingkungan Pemda Kabupaten Lampung
Tengah.
Menurut hasil wawancara dengan
Deputi Penindakan Komisi Modus korupsi yang dilakukan oleh
Pemberantasan Korupsi (KPK) pelaku semakin canggih. Perkembangan
Republik Indonesia, Firli diketahui teknologi dan globalisasi menjadi salah
bahwa peranan Komisi Pemberantasan satu pemicu tumbuhnya sarana baru
Korupsi dalam proses operasi tangan dalam menyimpan aset atau harta hasil
terhadap tindak pidana korupsi kejahatan. Modus-modus yang tidak
konvensional, antara lain seperti kasus
7
Berdasarkan hasil wawancara dengan Erna
8
Dewi Dosen Bagian Pidana Fakultas Hukum Berdasarkan hasil wawancara dengan Deputi
Universitas Lampung, pada tanggal 20 Februari Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi
2019 (KPK) Republik Indonesia.
yang akan diambil sebagai berikut :Tim tersebut harus didukung oleh bukti-
Satuan Tugas (Satgas) Komisi bukti yang kuat untuk menentukan
Pemberantasan Korupsi (KPK) apakah termasuk sebagai tindak pidana
melakukan operasi tangkap tangan atau bukan, maka diketahui bahwa
(OTT) di Lampung Tengah, Rabu melalui penyelidikan dilaksanakan
(14/2) malam. Belasan orang rangkaian tindakan penyelidik bertujuan
diamankan dalam operasi senyap untuk mencari dan menemukan suatu
tersebut. Kabiro Humas KPK, Febri peristiwa yang diduga sebagai tindak
Diansyah, membenarkan tim KPK pidana, guna menentukan dapat atau
mengamankan 14 orang terkait kegiatan tidaknya dilakukan penyidikan.
OTT di Lampung Tengah. Belasan Rangkaian tindakan penyelidikan hanya
orang itu diamankan dari dua lokasi, dimaksudkan untuk menemukan
Lampung dan Jakarta. "Kami (KPK) peristiwa pidana dan tidak
amankan 14 orang. Ada yang di mencari/menemukan tersangka.
Lampung dan di Jakarta," kata Febri Tindakan penyidikan tidak harus
dalam konferensi pers di gedung KPK, didahului dengan penyelidikan.
Kuningan, Jakarta, Kamis (15/2) dini Manakala penyidik menemukan
hari. Febri mengatakan ke-14 orang peristiwa yang dinilai sebagai tindak
yang diamankan terdiri dari berbagai pidana, dapat segera melakukan
unsur di pemerintahan, mulai dari penyidikan. Artinya tindakan
eksekutif hingga legistalif. Ada pula penyidikan yang dilakukan oleh KPK
yang berlatar belakang pihak swasta. terlebih dahulu diawali dengan
"Unsur (yang diamankan) ada anggota penyelidikan untuk memastikan bahwa
DPRD, pejabat Pemda, pegawai Pemda benar telah terjadi tindak pidana
dan swasta," ujar Febri. Febri menepis Korupsi.
kabar yang menyebutkan adanya kepala
daerah yang terkena OTT tersebut. Menurut Erna Dewi, menyatakan bahwa
"Tidak ada kepala daerah yang kami KPK merupakan lembaga negara yang
amankan sampai detik ini," kata Febri. pembentukannya diamanatkan oleh
KPK menyita uang tunai sebesar Rp 1 Pasal 43 UU Tipikor. Adapun dasar
miliar dari OTT tersebut. KPK pertimbangan dibentuknya KPK, bahwa
menjelaskan diduga uang tersebut pemberantasan tindak pidana korupsi
adalah hadiah antara Pemkab dan belum dapat dilaksanakan secara
DPRD Lampung Tengah. "Kami optimal dan lembaga pemerintah yang
amankan sejumlah uang juga di menangani perkara tindak pidana
Lampung. Ada sekitar Rp 1 Miliar korupsi belum berfungsi secara efektif
yang kami amankan," katanya.9 dan efisien dalam memberantas tindak
pidana korupsi.10 Selanjutnya, KPK
KPK melaksanakan peran dalam secara khusus dibentuk dengan UU No.
mengungkap tindak pidana Korupsi 30 Tahun 2002 tentang Komisi
dengan melakukan operasi tangkap Pemberantasan Korupsi (UU KPK),
tangan. Penyidik sesegera mungkin dengan tujuan meningkatkan daya guna
menanggapi setiap adanya laporan dari dan hasil guna terhadap upaya
anggota masyarakat tentang adanya pemberantasan tipikor.Pemberantasan
tindak pidana Korupsi dengan
melakukan penyelidikan, karena laporan 10
Berdasarkan hasil wawancara dengan Erna
Dewi Dosen Bagian Pidana Fakultas Hukum
Universitas Lampung, pada tanggal 20 Februari
9
ibid 2019.
korupsi dilakukan oleh KPK secara hingga ajudan dan supir.Berikut
intensif karena memang menjadi tugas kronologi Operasi Tangkap Tangan
KPK melakukan penyelidikan, (OTT) yang dilakukan KPK di
penyidikan, dan penuntutan tindak Lampung Tengah:12
pidana korupsi. Salah satu upaya yang
dilakukan oleh KPK dalam menangani Kamis, 15 Februari 2018 di Lampung
kasus korupsi adalah dengan operasi - Pukul 17.00 WIB: KPK mengamankan
tangkap tangan (OTT). ajudan Bupati Lampung Tengah di
Bandar Lampung.13
Menurut Firli, KPK merupakan - Pukul 18.20 WIB: KPK mengamankan
Lembaga bantu negara yang dapat Bupati Lampung Tengah Mustafa
disamakan denganLembaga Negara Menurut Laode, uang Rp 1 miliar dan
yang tertuang dalam UUD 1945 karena Rp 160 juta yang diamankan dalam
sama-sama mempunyai OTT tersebut merupakan uang suap
strukturorganisasi yang sama dengan yang dikumpulkan pejabat Pemkab
lembaga negara mempunyai sekjen dan Lampung Tengah untuk kemudian
badan Litbang yang dimiliki lembaga diberikan ke DPRD. Tujuannya adalah
negara yang lain sama seperti Komisi untuk menggolkan langkah Pemkab
Yudisial, dapat dikatakan meminjam dana sebesar Rp 300 Miliar
bahwakedudukannya secara struktural kepada salah satu Badan Usaha Milik
sederajat dengan Mahkamah Agung dan Negara, PT Sarana Multi Infrastruktur.
Mahkamah Konstitusi. Akan tetapi, Pinjaman itu rencananya akan
secara fungsional, peranannya bersifat digunakan untuk pembangunan proyek
penunjang (auxiliary) terhadap lembaga infrastruktur yang akan dikerjakan
kekuasaan kehakiman. Komisi Yudisial, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan
meskipun fungsinya terkait dengan Rakyat Kabupaten Lampung Tengah.
kekuasaan kehakiman, tetapi tidak Berdasarkan uraian diatas, menurut
menjalankan fungsi kekuasaan analisis penulis Peran lembaga KPK
kehakiman.11 kewenangannya di berikan oleh undang-
undang KPK untuk melakukan Operasi
Salah satu Operasi Tangkap Tangan Tangkap Tangan (OTT). OTT
(OTT) yang dilakukan KPK yakni merupakan bagian dari proses
Operasi Tangkap Tangan (OTT) dalam penangkapan yang diatur dalam
kasus korupsi yang melibatkan Bupati KUHAP dan dilakukan untuk
Lampung Tengah. Dalam Operasi kepentingan penyelidikan dan
Tangkap Tangan (OTT) tersebut, penyidikan yang dilakukan terhadap
Komisi Pemberantasan Korupsi siapa saja termasuk pejabat publik yang
mengamankan 19 orang dalam diduga keras melakukan tindak pidana
rangkaian operasi tangkap tangan korupsi. Hal ini sejalan dengan tugas
(OTT) yang menjerat Bupati Lampung KPK yang termaktub dalam Pasal 6
Tengah Mustafa. Fitri Agus Sari Undang-Undang No. 30 Tahun 2002
menyatakan selain Bupati, turut tentang Komisi Pemberantasan Tindak
diamankan pula sejumlah pegawai
Kabupaten Lampung Tengah, anggota 12
Berdasarkan hasil wawancara dengan Fitiri
DPRD Lampung Tengah, swasta, Agussari Staf Inspektorat Kabupaten Lampung
Tengah.
11 13
Berdasarkan hasil wawancara dengan Deputi Berdasarkan hasil wawancara dengan Fitri
Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi Agussari Staf Inspektorat Kabupaten Lampung
(KPK) Republik Indonesia Tengah.
Pidana Korupsi, KPK bertugas untuk menyatakan bahwa salah satu hambatan
melakukan penyelidikan, penyidikan, KPK dalam OTT yakni belum adanya
dan penuntutan terhadap tindak pidana kesamaan persepsi antara KPK dengan
korupsi. masyarakat mengenai OTT, mengingat
OTT sendiri tidak dikenal dalam
B. Faktor Penghambat KPK dalam KUHAP, seringkali tindakan OTT
melakukan Operasi Tangkap dianggap tidak sah karena tidak diatur
Tangan Terhadap Pejabat Publik di dalam KUHAP.14

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan 2. Faktor Penegak Hukum


melalui wawancara dengan para Penegakan hukum tentu sangat
responden, yaitu satu orang Deputi bergantung pada individu/orang yang
Penindakan Komisi Pemberantasan bekerja sebagai penegak hukum di
Korupsi (KPK) Republik Indonesi, satu instansi penegakan hukum salah satunya
orang Kanit Tipikor Dirkrimsus Polda KPK. Ditinjau dari segi penegak
Lampung, satu orang staf Inspektorat hukum, pelaksanaan Operasi Tangkap
Kabupaten Lampung Tengah dan satu Tangan yang dilakukan KPK tidak
orang dosen bagian pidana Fakultas mengalami hambatan. Sesuai dengan
Hukum Universitas Lampung. Dari ketentuan Pasal 6 Undang-Undang No.
hasil wawancara tersebut diketahui 30 Tahun 2002 tentang Komisi
bahwa berbagai hambatan dalam proses Pemberantasan Korupsi, KPK
penanganan perkara pidana korupsi oleh mempunyai lima tugas yakni,
korporasi di Kejaksaan Negeri Bandar pertamaKPK melakukan korordinasi
Lampung yakni sebagai berikut: dengan instasni yang berwenang
melakukan pemberantasan tindak
1. Faktor Hukum pidana korupsi. Kedua, KPK dapat
Substansi hukum (legal substance) melakukan upaya supervisi atau
merupakan aturan, norma dan pola pendampingan terhadap instansi yang
perilaku manusia yang berada di dalam berwenang melakukan pemberantasan
sistem hukum. Substansi hukum (legal tindak pidana korupsi. Ketiga, KPK
substance) berarti produk yang melakukan penyelidikan, peyidikan dan
dihasilkan oleh orang yang berada di penuntutan terhadap tindak pidana
dalam sistem hukum itu, baik berupa korupsi. Keempat, KPK kemudian
keputusan yang telah dikeluarkan melakukan tindakan pencegahan tindak
maupun aturan-aturan baru yang hendak pidana korupsi. Kelima, KPK
disusun. Substansi hukum (legal melakukan monitoring terhadap
substance) tidak hanya pada hukum penyelenggaraan pemerintahan negara.
yang tertulis (law in the book), tetapi
juga mencakup hukum yang hidup di 3. Faktor Sarana atau Fasilitas
dalam masyarakat. Operasi tangkap Pendukung
tangan (OTT) merupakan tindakan yang Sarana atau fasilitas sebagai salah satu
dilakukan oleh KPK dalam rangka faktor yang mempengaruhi penegakan
penanganan tindak pidana korupsi. hukum antara lain mencakup tenaga
Dalam pelaksanaan OTT, seringkali manusia yang berpendidikan dan
mengalami kendala-kendala teknis dan terampil, organisasi yang baik, peralatan
non teknis. Ditinjau dari segi faktor
hukum, pelaksanaan OTT oleh KPK 14
Berdasarkan hasil wawancara dengan Deputi
masih mengalami hambatan. Firli Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) Republik Indonesia.
yang memadai, keuangan yang cukup, lingkup yang luas dalam melakukan
dan sebagainya. Tanpa adanya sarana pemberantasan korupsi. Selain itu
dan fasilitas, tidak akan mungkin publik tentu tidak asing lagi terhadap
penegak hukum menyerasikan peranan prestasi yang ditorehkan oleh KPK,
yang seharusnya dengan peranan yang banyak kasus-kasus besar yang berhasil
aktual.15 Firli menyatakan bahwa, diungkap oleh institusi KPK dengan
terkait fasilitas yang dimiliki Komisi melakukan Operasi Tangkap Tangan
Pemberantasan Korupsi (KPK) sejauh (OTT). Salah satunya kasus korupsi di
ini cukup mapan. Termasuk fasilitas Kabupaten Lampung Tengah yang
pendukung dalam Operasi Tangkap melibatkan sejumlah pejabat dan
Tangan (OTT) yang dimiliki KPK pengusaha. Prasetyo menyatakan
sejauh ini tidak menjadi hambatan, bahwa, salah satu yang membedakan
dengan kata lain KPK punya fasilitas KPK dengan Kepolisian dalam
yang mumpuni yang mendukung pemeberantasan korupsi ialah
Operasi Tangkap Tangan (OTT).16 Erna kewenangan penyadapan yang dimiliki
Dewi, menyatakan bahwa sebagai oleh KPK. Sebelum melakukan Operasi
lembaga seper power dalam Tangkap Tangan (OTT), KPK
pemeberantasan korupsi, tidak melakukan penyadapan terlebih dahulu
mengherankan jika Komisi untuk mengetahui pelaku dan posisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) pelaku. Sehingga memudahkan KPK
memiliki sarana dan fasilitas yang baik. dalam melakukan OTT.18
Namun tugas dan kewenangan yang
dimiliki KPK sebagai lembaga 4. Faktor Masyarakat
independen negara yang cukup luas Masyarakat merupakan salah satu
mencakup banyak hal tidak berbanding elemen yang mempengaruhi penegakan
lurus dengan munculnya kasus korupsi hukum, oleh karena itu untuk
di Indonesia. Kasus korupsi di mewujudkan penegakan hukum yang
Indonesai sudah merajalela ini baik harus melibatkan masyarakat.
merupakan masalah serius, terorganisir Soerjono Soekanto dan Mustafa
yang telah menimbulkan masalah dan Abdullah menyatakan:“Dijadikannya
ancaman serius.17 warga masyarakat sebagai salah satu
faktor yang mempengaruhi penegakan
Menurut analisis penulis, adalah suatu hukum, karena efektifitas penegakan
hal yang wajar jika sarana dan fasilitas hukum sangat tergantung pada
pendukung di Komisi Pemberantasan kepatuhan hukum masyarakat. Sebab,
Korupsi (KPK) cukup lengkap. bagaimanapun baiknya peraturan
Mengingat KPK merupakan institusi hukum dan bagusnya kualitas petugas
penegak hukum yang mempunyai ruang serta lengkapnya fasilitas, jika warga
masyarakat yang terkena ruang lingkup
15
Soerjono Soekanto,Faktor-Faktor yang
peraturan tersebut tidak memiliki
Mempengaruhi Penegakan Hukum, Jakarta: kesadaran untuk mematuhi peraturan
Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, 2007, Hal. tersebut, maka ketiga faktor tersebut
5. tidak adak gunanya.” Faktor masyarakat
16
Berdasarkan hasil wawancara dengan Deputi merupakan sikap manusia (termasuk
Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) Republik Indonesia.
budaya hukum aparat penegak
17
Berdasarkan hasil wawancara dengan Erna hukumnya) terhadap hukum dan sistem
Dewi Dosen Bagian Pidana Fakultas Hukum
18
Universitas Lampung, pada tanggal 20 Februari Berdasarkan hasil wawancara dengan Kanit
2019. Tipikor Dirkrimsus Polda Lampung.
hukum. Sebaik apapun penataan tindak pidana korupsi.19 Prasetyo
struktur hukum untuk menjalankan menyatakan bahwa, budaya hukum
aturan hukum yang ditetapkan dan masyarakat di wilayah hukum
sebaik apapun kualitas substansi hukum Kepolisan Daerah (Polda) Lampung
yang dibuat tanpa didukung warga masih rendah, hal ini dapat dilihat dari
masyarakat maka penegakan hukum beberapa kendala yang ditemui penyidik
tidak akan berjalan secara efektif. dalam membantu KPK melakukan
Operasi Tangkap Tangan terhadap
5. Faktor Kebudayaan beberapa pejabat di jajaran pemerintah
Apabila ditinjau dari faktor kebudayaan Kabupaten Lampung Tengah. Dalam
warga masyarakat yang terkena ruang pelaksanaannya, masyarakat sulit untuk
lingkup pengaturan, lebih mengarah kooperatif dengan penyidik.20 Erna
pada sikap masyarakat, kepercayaan Dewi, menyatakan bahwa untuk
masyarakat, nilai-nilai yang dianut memperbaiki budaya hukum
masyarakat dan ide-ide atau masyarakat khususnya dalam hal
pengharapan mereka terhadap hukum pemberantasan tindak pidana korupsi,
dan sistem hukum. Dalam hal ini kultur kedepannya perlu dilakukan pendekatan
hukum merupakan gambaran dari sikap dan sosialisasi kepada masyarakat
dan perilaku terhadap hukum, serta mengenai tujuan dan implikasi positif
keseluruhan faktor-faktor yang pemberantasan korupsi serta implikasi
menentukan bagaimana sistem hukum negatif jika korupsi dibiarkan
memperoleh tempat yang sesuai dan merajalela.21
dapat diterima oleh warga masyarakat
dalam kerangka budaya masyarakat. Menurut analisis penulis, Operasi
Semakin tinggi tingkat kesadaran Tangkap Tangan yang dilakukan oleh
hukum masyarakat maka akan tercipta KPK sejauh ini memang masih
budaya hukum yang baik dan dapat mengalami berbagai hambatan.
merubah pola pikir masyarakat selama Khsusnya Operasi Tangkap Tangan
ini. yang dilakukan oleh KPK terhadap
beberapa pejabat di Kabupaten
Berdasarkan hasil penelitian Lampung Tengah. Hambatan-hambatan
menunjukan bahwa faktor penghambat tersebut disebabkan oleh berbagai
dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) faktor, diantara faktor substansi hukum,
yakni budaya hukum masyarakat yang masyarakat, dan budaya hukum.
kurang taat terhadap aturan hukum dan Terlepas dari berbagai kendala diatas,
kurang percaya kepada penegak hukum menurut penulis upaya pemberantasan
terutama KPK. korupsi yang dilakukan KPK yang
didahului dengan Operasi Tangkap
Firli menyatakan bahwa sejauh ini Tangan sudah cukup baik. Hal ini dapat
belum tumbuh rasa kesadaran hukum kita lihat dari banyaknya pejabat
terhadap pentingnya pemberantasan
korupsi. masyarakat khususnya keluarga 19
Berdasarkan hasil wawancara dengan Deputi
orang yang diduga melakukan korupsi Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi
belum menyadari bahwa pemberantasan (KPK) Republik Indonesia.
20
Berdasarkan hasil wawancara dengan Kanit
korupsi salah satunya bertujuan untuk Tipikor Dirkrimsus Polda Lampung.
melindungi hak warga negara agar tidak 2121
Berdasarkan hasil wawancara dengan Erna
dirampas oleh aparatur negara, serta Dewi Dosen Bagian Pidana Fakultas Hukum
untuk memberikan efek jera bagi pelaku Universitas Lampung, pada tanggal 20 Februari
2019.
pemerintahan dan pengusaha pelaku Lampung Tengah. Hambatan-hambatan
korupsi yang terkena OTT KPK. tersebut disebabkan oleh berbagai
faktor, diantara faktor substansi hukum,
III. PENUTUP masyarakat, dan budaya hukum.
a. Faktor Hukum
A. Simpulan Ditinjau dari segi faktor hukum,
pelaksanaan OTT oleh KPK masih
Berdasarkan pembahasan terhadap hasil mengalami hambatan. Kurangnya
penelitian mengenai permasalahan yang pengaturan mengenai OTT dan
diajukan dalam skripsi ini, sebagai mekanisme penyadapan
penutup skirpsi ini penulis membuat menimbulkan persepsi negatif
kesimpulan sebagai berikut: masyarakat terhadap KPK.
1. Peran KPK dalam melakukan b. Faktor Masyarakat
Operasi Tangkap Tangan Terhadap Pada umumnya masyarakat belum
Pejabat Publik memahami mengenai pentingnya
Peran lembaga KPK kewenangannya di pemberantasan korupsi di Indonesia.
berikan oleh undang-undang KPK. kurangnya kesadaran hukum
Berdasarkan pasal 6 undang-undang masyarakat menyebabkan penyidik
KPK, bertugas untuk melakukan KPK terkadang kesulitan dalam
penyelidikan, penyidikan, dan melakukan OTT.
penuntutan terhadap tindak pidana c. Faktor Kebudayaan
korupsi. Pasal 11 undang-undang KPK sejauh ini belum tumbuh rasa
selanjutnya membatasi bahwa kesadaran hukum terhadap
kewenangan KPK melakukan pentingnya pemberantasan korupsi.
penyidikan, penyelidikan dan masyarakat khususnya keluarga
penuntutan dibatasi pada tindak pidana orang yang diduga melakukan
korupsi yang : korupsi belum menyadari bahwa
a. Melibatkan aparat penegak hukum, pemberantasan korupsi
penyelenggara Negara, dan orang
lain yang ada kaitannya dengan B. Saran
tindak pidana korupsi yang dilakukan
oleh aparat penegak hukum atau Berdasarkan kesimpulan diatas, dalam
penyelenggara Negara. rangka pemberantasan tindak pidana
b. Mendapatkan perhatian yang korupsi yang sedang menjamur di
meresahkan masyarakat, dan atau Indonesia, maka penulis memberikan
c. Menyangkut kerugian Negara paling saran sebagai berikut:
sedikit Rp. 1.000.000.000,00 (satu 1. Diperlukan peraturan perundang-
milyar rupiah). undangan yang mendukung kinerja
KPK dalam penegakan hukum
2. Faktor Penghambat KPK dalam terhadap pelaku tindak pidana
melakukan Operasi Tangkap Tangan korupsi. Sehingga perlu dirancang
Terhadap Pejabat Publik undang-undang tindak pidana
Operasi Tangkap Tangan yang korupsi yang lebih relevan untuk saat
dilakukan oleh KPK sejauh ini memang inidan di masa-masa mendatang,
masih mengalami berbagai hambatan. agar dapat mencegah terjadinya
Khsusnya Operasi Tangkap Tangan korupsi, menimbulkan efek jera, dan
yang dilakukan oleh KPK terhadap mengembalikan kerugian Negara.
beberapa pejabat di Kabupaten
2. Pejabat negara, KPK dan masyarakat Sumber lain
harus mempunyai komitmen yang
kuat dalam pemberantasan korupsi. http://www.hukumonline.com/berita/ba
Sehingga pemberantasan korupsi ca/lt5719ec2e3894a/sekali-lagi—
dapat terlaksana sesuai dengan pasal dan-pasal-uu-tipikor
ketentuan yang berlaku dan (diakses tgl 9 Oktober 2018)
menimbulkan efek jera bagi
pelakunya. http://www.seputarpengetahuan.com/20
15/02/20-pengertian-hukum-
DAFTAR PUSTAKA menurut-para-ahliterlengkap.html
(diakses tgl 9 Oktober 2018)
Arief, Barda Nawawi. 1994. Kebijakan
Legislatif dalam Penanggulangan https://video.medcom.id/headline-
Kejahatan dengan Pidana news/PNgJvqPK-kpk-amankan-
Penjara. Semarang: Badan 14-orang-dalam-ott-di-lampung-
Penerbit Universitas Diponegoro. tengah. diakses(Selasa 27 Oktober
2018 jam 12.00 WIB)
__________. 2001. Masalah Penegakan
Hukum dan Kebijakan
Penanggulangan Kejahatan.
Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.

Rifai, Eddy. 2014. Penegakan Hukum


Tindak Pidana Korupsi. Bandar
Lampung: Justice Publisher.

Soekanto, Soerjono. 2007. Faktor-


Faktor yang Mempengaruhi
Penegakan Hukum. Jakarta:
Penerbit PT. Raja Grafindo
Persada

Sutendi, Adrian. 2010. Hukum


Keuangan Negara. Jakarta: Sinar
Grafika.

Anda mungkin juga menyukai